Anda di halaman 1dari 18

JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI PETANI


DENGAN KINERJA KELOMPOK TANI
(Studi Kasus Desa Cisaat Kecamatan Dukupuntang)

I Ketut Sukanata, Dukat dan Angie Yuniati

ABSTRACT
This study aims to investigate the characteristics and motivations of farmers,
farmer groups to analyze the performance of farmer groups budgets sand and sand
landscape in the village Cisaat Dukupuntang District of Cirebon. This study aims to
determine: (1) To determine the relationship between the performance
characteristics of farmers with farmer groups, (2) To determine the relationship
between motivation of farmers with farmer group performance.
The study was designed as a survey by the independent variables farmer
characteristics (X1), and the motivation of farmers (X2), and the performance of
farmer groups (Y) as dependent variables or bound. This research was conducted in
kelompoktani Landscape Sand and Sand Village Garan Cisaat Dukupuntang
District of Cirebon, in July s / d in August 2014. The research technique used is
quantitative method of census. Data collection was done by direct interview based
on the questionnaire.
The results of this study indicate that: (1) There is a real connection between the
performance characteristics of farmers with farmer groups (2) There is a real
connection between the motivation of farmers with farmer group performance.
Key Word : Characteristics, Motivations, and Farmers Group Performance

I. PENDAHULUAN pelaku pembangunan pertanian perlu


memiliki kemampuan dalam
1.1 Latar Belakang
memanfaatkan segala sumber daya
Pertanian Indonesia hingga kini
optimal, mengatasi hambatan dan
masih merupakan mata pencaharian
tantangan, menyesuaikan diri dalam
utama bagi masyarakat Indonesia.
pola struktur produksi dalam
Sekalipun pada daerah ekosistem di
perubahan yang terjadi serta berperan
wilayahnya ada yang sudah berubah
aktif dalam pembangunan nasional
menjadi daerah perkotaan maupun
dan pembangunan wilayah. Untuk
perindustrian, namun pertanian masi
mewujudkan pertanian tangguh
tetap menjadi andalan utama
tersebut diperlukan petani-petani yang
kehidupan masyarakat. Dalam rangka
cerdas sesuai kualifikasi dan
membangun pertanian tangguh para

17
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

spesialisasi yang diperlukan bagi yang diusahakan petani gagal,


kelangsungan proses pembangunan diantaranya karakteristik petani yang
pertanian (Soedijanto, 1996). lemah serta tidak adanya informasi
Menurut Padmowihardjo (2004), baru untuk menyelesaikan
pembangunan agribisnis berawal dari permasalahan, maka dari itu
kualitas petani sebagai pelaku utama dibentuklah kelompok tani agar petani
agribisnis. Kualitas petani dapat berpoduksi lebih baik lagi
berhubungan dengan karakteristik kedepannya bukan saja karakteristik
petani yaitu umur, tingkat pendidikan, petani namun motivasi petani juga
pengalaman, luas lahan, tanggungan dapat menghambat kerja petani, secara
keluarga dan motivasi. Umur dapat teori berbagai difinisi tentang motivasi
mempengaruhi kecepatan petani biasanya terkandung keinginan,
dalam menerapkan teknologi budidaya harapan, kebutuhan, tujuan, dorongan
tanaman pertanian, petani yang dan insentif. Dengan demikian suatu
berusia lanjut tidak mempunyai gairah motif adalah keadaan kejiwaan yang
lagi untuk mengembangkan mendorong, mengaktifkan, dan
usahataninya, sedangkan pada umur menggerakan dan menyalurkan
muda dan dewasa petani berada pada prilaku, sikap dan tindak-tanduk
kondisi ideal untuk melakukan seseorang yang selalu dikaitkan
perubahan dalam membudidayakan dengan pencapaian tujuan (Siagian,
tanaman pertanian. 1998).
Pendidikan pada umumnya akan Suatu pekerjaan mengandung
mempengaruhi petani, baik dalam banyak faktor yang dapat
bertindak maupun dalam berfikir. menyebabkan timbulnya motivasi
Pendidikan yang relatif lebih tinggi kerja petani dalam melakukan
akan menyebabkan petani lebih pekerjaan tersebut merasa termotivasi
dinamis. Oleh karena itu pendidikan atau tidak dipengaruhi oleh perilaku.
akan mempengaruhi bagaimana petani Manusia senantiasa ditantang oleh
bekerja dalam kelompok. Pengalaman tuntutan-tuntutan ekonomi. Faktor
berusaha tani merupakan salah satu tersebut sangat dominan dalam
faktor keterampilan petani dalam mempengaruhi motivasi seseorang.
mengembangkan usahataninya. Oleh karena itulah tidak heran jika
Pengalaman berusahatani akan petani yang mempunyai motivasi
diperoleh bersamaan dengan tinggi biasanya mempunyai prilaku
bertambahnya umur petani serta kerja yang tinggi pula. Untuk itu
berhubungan dengan tingkat motivasi petani perlu dibangkitkan
kematangan petani untuk menentukan agar petani dapat menghasilkan pelaku
kesiapan dan keputusan dalam suatu kerja dalam kinerja kelompok yang
permasalahan dalam usahataninya baik.
sendiri atau kelompok. Ada beberapa Kinerja kelompok tani sama
hal yang mengakibatkan usahatani dengan kemampuan yang dimiliki

18
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

kelompok tani dalam hal mengelola memanfaatkan informasi serta kerjasama


kelompok tani, merencanakan dan kelompok
melaksanakan. Agar seseorang dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan 1.2 Identifikasi Masalah
baik diperlukan adanya pengetahuan, Berdasarkan uraian pada latar
sikap mental dan keterampilan yang belakang tersebut, maka dapat
berkaitan dengan pekerjaan tersebut. dirumuskan permasalahannya sebagai
Dengan demikian, kinerja berikut :
(performance) petugas menunjuk 1. Apakah terdapat hubungan
kepada tingkat kemampuan seseorang karakteristik petani dengan kinerja
melaksanakan tugas-tugasnya kelompok tani
berkaitan dengan perkerjaannya. 2. Apakah terdapat hubungan
Seseorang dikatakan memiliki kinerja motivasi petani dengan kinerja
yang bagus bila berkaitan dan kelompok tani
memenuhi standar tertentu. Dari
model tersebut, faktor motivasi dan 1.3 Tujuan dan Kegunaan
kemampuan merupakan faktor penting Penelitian
dalam menentukan kinerja individu Penelitian ini bertujuan untuk :
dalam organisasi. 1. Mengetahui hubungan
Untuk mengetahui sejauh mana karakteristik petani dengan kinerja
kinerja yang sudah dilakukan oleh kelompok tani
kelompok tani yang ada di Desa 2. Mengetahui hubungan motivasi
Cisaat, maka dari itu perlu dilakukan petani dengan kinerja kelompok tani
penelitian mengenai hubungan Penelitian ini diharapkan dapat
karakteristik dan motivasi petani berguna untuk :
dengan kinerja kelompok tani. 1. Menambah wawasan keilmuan
Indikator penilaian kinerja melalui dalam memahami karakteristik dan
SK Mentan No.41/kpts/OT. 201/1992 motivasi petani dalam melaksana-
sebagai berikut : kan usahataninya
1. Kemampuan merencanakan kegiatan untuk2. Bahan masukan dan pertimbangan
meningkatkan produktivitas usahatani (termasuk bagi petani untuk mengembangkan
pasca panen dan analisis usahatani) dengan pengetahuan agar dapat mengatasi
rekomendasi yang tepat dan manfaat sumber permasalahan dalam kinerja
daya alam secara optimal. kelompok tani.
2. Kemampuan melaksanakan dan mentaati
perjanjian 1.4 Kerangka pemikiran
3. Kemampuan memupuk modal dan Menurut Manulang (1997)
memanfaatkannya secara rasional. agribisnis adalah suatu kesatuan
4. Kemampuan meningkatkan hubungansistem usaha di bidang pertanian yang
melembaga antara kelompok dengan KUD dapat membentuk nilai tambah dan
5. Kemampuan menerapkan teknologi danmemberikan pada petani kedudukan

19
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

yang kuat dalam menawarkan produk berbeda. Perbedaan tingkah laku akan
atau jasa yang dihasilkan. mempengaruhi prestasi individu yang
Menurt Amin Azis (1999), ada bersangkutan sehingga tidaklah
empat permasalahan yang dihadapi mengherankan apabila dua orang
cukup mendasar dalam pengembangan mengerjakan hal yang sama, pada
usaha dibidang pertanian, yaitu : lingkunganyang sama dan perlakuan
1. Lambannya tingkat investasi yang kepemimpinan mereka juga
dalam sektor pertanian sama, menghasilkan prestasi yang
2. Rendahnya kemampuan sumber berbeda (Siagian, 1998).
daya tenaga kerja di bidang Peranan motivasi terhadap
pertanian kesuksesan cukup besar, karena
3. Rendahnya referensi dan perwila- kesuksesan bekerja selain ditentukan
yahan sumberdaya pertanian oleh seberapa besar kemampuan yang
sebagai sumber informasi bagi ada, ditentukan oleh motivasi
pengembangan pertanian (Steven,1997). Dengan demikian
4. Belum memadainya tingkat perbedaan keberhasilan kerja
perkembangan pranata sosial seseorang didalam situasi kerja adalah
ekonomi masyarakat tani yang perbedaan karakteristik individual.
mampu menghimpun kekuatan Menurut teori tujuan (goal theory)
guna memperoleh peluang keberhasilan kerja semata- mata
menikmati nilai tambah akibat dijabarkan dari tinggi rendahnya
industrialisasi pertanian. motivasi seseorang, sedangkan
Uraian tersebut, ternyata yang menurut teori keberhasilan kerja
paling mendasar dirasakan oleh para dijabarkan dari hasil interaksi antara
petani dalam melaksanakan motivasi dan kemampuan (As’ad,
pengembangan pertanian adalah 1999).
rendahnya tingkat investasi dalam Hasil penelitian Yatno,
penataan usahatani yang berorientasi Marcellinus dan Eny (2003), kinerja
agribisnis, terutama dalam investasi kelompok tani berhubungan dengan
usahatani. karakteristik dan motivasi petani.
Motivasi merupakan pendorong Karakteristik petani terdiri dari umur,
yang dapat memicu dan mengarahkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan
prilaku individu untuk mendapatkan pengalaman. Terdapat hubungan yang
apa yang diinginkan. Perbedaan signifikan 95% antara umur, jenis
individu akan menghasilkan prilaku kelamin, tingkat pendidikan,
yang berbeda pula, yang selanjutnya pengalaman, dengan kinerja kelompok
secara tidak langsung mempengaruhi tani, artinya semakin bertambahnya
kerjanya (Jabal, 2001). umur, pendidikan, dan pengalaman
Aktivitas atau prilaku dari individu seseorang semakin baik kinerja
yang berbeda-beda salah satuynya kelompok tani yang dilakukan.
disebabkan oleh motivasi yang Motivasi petani mempunyai hubungan

20
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

yang nyata pada taraf kepercayaan Ada beberapa indikator yang


95% terhadap kinerja kelompok tani mempengaruhi kinerja kelompok tani,
yang dijalankan, artinya semakin diantaranya adalah karakteristik petani
tinggi motivasi petani maka semakin dan motivasi petani, dan untuk
baik kinerja kelompok taninya. memahami indikator atau perubahan
Menurut Maslow (1994) dalam apa yang berdampak pada kinerja
Sudarman Danim (2004) Motivasi kelompok tani yang akan menjadi
petani terdiri atas enam hal yaitu : pedoman dalam penelitian ini adalah
1. Kebutuhan dan tuntutan hidup tingkat kemampuan kelompok tani
yang layak berdaasarkan pada SK Mentan
2. Tuntutan untuk bekerja No.41/kpts/OT. 201/1992 yaitu : (1)
3. Dorongan untukpartisipasi Kemampuan merencanakan kegiatan,
4. Mencapai tujuan secara cepat (2) Kemampuan melaksanakan, (3)
5. Lingkungan kerja yang sehat Kemampuan memupuk modal, (4)
6. Terpenuhinya kebutuhan pribadi Kemampuan meningkatkan hubungan
Mengacu pada tinjauan pustaka, melembaga antara kelomok dengan
diketahui bahwa individu merupakan KUD, (5) kemampuan menerapkan
unsur yang sangat penting dalam teknologi dan memanfaatkan
proses yang lebih baik kearah yang informasi serta kerjasama kelompok.
lebih kompetensi. Oleh karena itu, Berdasarkan uraian di atas, maka
diduga bahwa karakteristik petani alur pikir penelitian “Hubungan
berhubungan dengan tingkat kinerja karakteristik dan motivasi petani
kelompok tani. Adapun karakteristik dengan kinerja kelompok tani di Desa
petani yang terpilih dalam penelitian Cisaat Kecamatan Dukupuntang
ini adalah : umur, tingkat pendidikan, Kabupaten Cirebon Jawa Barat adalah
pengalaman berusahatani, luas lahan, sebagai berikut :
dan tanggungan keluarga.

21
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

Karakteristik petani (X1)


1. Umur
2. Pendidikan
3. Pengalaman Kinerja kelompok tani (Y)
4. Luas lahan garapan (1) Kemampuan merencanakan
5. Tanggungan keluarga kegiatan,
(2) Kemampuan melaksanakan,
(3) Kemampuan memupuk modal,
Motivasi Petani (X2)
(4) Kemampuan melembaga antara
1. Kebutuhan dan tuntutan
kelompok dengan KUD,
hidup layak
(5) Kemampuan menerapkan
2. Tuntutan untuk bekerja
teknologi dan memanfaatkan
3. Dorongan partisipasi
informasi serta kerjasama
4. Mencapai tujuan secara cepat
kelompok.
5. Lingkungan kerja yang sehat
6. Terpenuhinya kebutuhan
pribadi
Gambar 1. Alur pikir “ Hubungan karakteristik dan motivasi petani dengan kinerja
kelompok tani”

1.5 Hipotesis Penelitian ini dilaksanakan pada bulan


Berdasarkan latar belakang dan Juli sampai Agustus 2014. Objek
kerangka pemikiran diatas maka dapat penelitiannya di Kelompok Tani Pasir
disusun hipotesis sebagai berikut : Bentang dan Pasir Garan di Desa
1. Terdapat hubungan yang nyata Cisaat Kecamatan Dukupuntang
antara karakteristik petani dengan Kabupaten Cirebon. Jumlah anggota
kinerja kelompok tani kelompok tani Pasir Bentang sebanyak
2. Terdapat hubungan yang nyata 34 orang dan di Kelompok Tani Pasir
antara motivasi petani dengan Garan yang jumlah anggotanya 40
kinerja kelompok tani orang.

II. METODE PENELITIAN 2.2 Disain dan Teknik Penelitian


Penelitian dirancang sebagai
2.1 Lokasi, Waktu, dan Objek
penelitian dengan peubah bebas (X)
Penelitian
karakteristik dan motivasi petani dan
Penelitian ini dilaksanakan di
peubah tak bebas (Y) kinerja
Kelompok Tani Pasir Bentang dan
kelompok tani. Metode dasar yang
Pasir Garan di Desa Cisaat Kecamatan
digunakan dalam penelitian ini adalah
Dukupuntang Kabupaten Cirebon.
metode deskriptif kuantitatif bertujuan

22
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

untuk menggambarkan fakta-fakta kelompok tani, dan sebagai pelaku


mengenai masalah masalah yang usahatani, dalam mengelola lahan
diteliti sebagaimana adanya, serta garapannya, faktor yang
memberikan gambaran situasi mendukung tentang karakteristik
kejadian atau memberikan gambaran tersebut meliputi : umur, Jenis
situasi kejadian atau memberikan kelamin, pendidikan, pengalaman,
hubungan antara fenomena, objek atau dan luas lahan
subjek penelitian, pengujian hipotesis, a. Umur adalah jumlah tahun hidup
membuat prediksi dan implikasi suatu responden pada saat wawancara
masalah yang ingin dipecahkan yang dinyatakan dalam tahun.
(Nawawi dalam Usman Rinase, 2009). b. Tingkat pendididikan adalah
Teknik penelitian menggunakan tingkat pendidikan formal yang
angket atau kuesioner sebagai alat pernah ditempuh dan diikuti petani
pengumpulan data primer atau pokok, c. Pengalaman adalah lamanya waktu
koesioner merupakan pengumpulan yang telah ditempuh oleh petani
data dilakukan dengan cara memberi dalam berusahatani yang akan
seperangkat pertanyaan-pertantaan dinyatakan dalam tahun.
tertulis kepada responden untuk d. Luas lahan usahatani padi yaitu
dijawab dan merupakan teknik luas lahan yang digunakan oleh
pengumpulan data yang efisien bila petani untuk usaha agribisnis padi.
peneliti tahu dengan pasti variable e. Tanggungan keluarga adalah
yang akan diukur dan tahu apa yang banyaknya anggota keluarga yang
bisa diharapkan responden (Sugiyono, ditanggung sebagian atau seluruh
2007). kehidupannya oleh petani.
2. Motivasi merupakan pendorong
2.3 Operasional Varibel yang dapat memicu dan
Menurut Suharsimi Arikunto mengarahkan perilaku individu
(2006) pengertian operasional variabel untuk mendapatkan apa yang
adalah proses penguraian variabel diinginkan. Indikator Motivasi
penelitian kedalam sub variabel, meliputi : (a) kebutuhan dan
dimensi, indikator sub variabel, dan tuntutan hidup, (b) tuntutan untuk
pengukuran. Adapun syarat bekerja, (c) dorongan untuk
penguraian operasionalisasi dilakukan berpartisipasi, (d) mencapai tujuan
bila dasar konsep dan indikator secara tepat, (e) lingkungan kerja
masing-masing variabel sudah jelas, yang sehat, (f) terpenuhinya
apabila belum jelas secara konseptual kebutuhan pribadi (Sudarwan
maka perlu dilakukan analisis faktor. Darnim, 2004).
1. Karakteristik petani merupakan 3. Kinerja kelompok tani adalah
gambaran yang mencerminkan hasil kerja secara kualitas dan
keadaan individu dalam kuantitas yang dicapai oleh
kehidupannya sebagai anggota sekelompok petani, Indikator

23
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

penilaian kinerja melalui SK penelitian, merupakan penelitian


Mentan No.41/kpts/OT. 201/1992 populasi sering disebut study populasi
adalah kemampuan merencanakan atau sensus (Suharsimi Arikunto,
kegiatan, kemampuan melaksana- 2006).
kan, kemampuan memupuk modal, Penarikan sampel akan dilakukan
kemampuan meningkatkan secara sensus, artinya semua petani
hubungan diluar organisasi, yang ada di kelompok tani Pasir
Penerapan teknologi. Bentang akan dijadikan sampel
a. Kemampuan merencanakan sebanyak 34 orang dan anggota
kegiatan adalah kemampuan kelompok tani Pasir Garan dijadikan
kelompok tani dalam merencankan sampel sebanyak 40 orang.
kegitan yang ada dikelompok tani.
b. Kemampuan melaksanakan adalah 2.5 Teknik Pengumpulan Data
kemampuan dalam kelompok tani Teknik pengumpulan data
dalam melaksanakan perencanaan dimaksud untuk memperoleh data
kerja yang sudah dilakukan yang diperlukan sebagai bahan
dikelompok tani. analisis dalam penelitian, yaitu subjek
c. Kemampuan memupuk modal darimana data dapat diperoleh.
adalah kemampuan dalam Sumber data yang digunakan
memupuk modal yang ada dan responden, yaitu orang yang
pemanfaatan modal yang ada. menjawab pertanyaan-pertanyaan
d. Kemampuan meningkatkan peneliti baik tertulismaupun lisan
hubungan diluar organisasi ialah (Suharsimi Arikunto, 2006). Data
kemampuan untuk meningkatkan yang digunakan berupa data primer
hubungan di luar organisasi seperti dan data sekunder. Data primer
berhubungan dengan kelembagaan diperoleh dari hasil wawancara
kelembagaan yang ada diluar lansung terhadap responden.teknik
organisasi kelompok tani. wawancara dipandu dengan
e. Kemampuan menerapkan tekno- menggunakan kuesioner. Data
logi dan pemanfaatan informasi, sekunder diperoleh hasil pustaka, dan
serta kerjasama kelompok yang dari Instansi terkait seperti BP3K
dicerminkan oleh tingkat Dukupuntang. Teknik yang digunakan
produktivitas dari usahatani para dalam pengumpulan data diantaranya :
anggota kelompok tani. 1. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan
2.4 Teknik Pengambilan Sampel dengan cara memberi seperangkat
Pengambilan sampel sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan tertulis
metode penelitian diatas, populasi kepada responden (Sugiyono,
adalah keseluruhan subjek penelitian, 2007).
apabila seseorang ingin meneliti 2. Observasi dapat diartikan sebagai
elemen yang ada dalam wilayah pengamatan dan pencatatan yang

24
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

sistematis terhadap unsur-unsur 𝛴𝑥²+ 𝛴𝑦 ²− 𝛴𝑑𝑖 ²


yang tampak dalam suatu gejala rs =
2√𝛴𝑥 2 𝛴𝑦 ²
obyek penelitian (Sugiyono,2007).
3. Studi pustaka yang dilakukan yaitu Keterangan :
dengan penelusuran referensi atau rs = koefisien korelasi spearman
literatur diperpustakaan dan di = perbedaan (selisih) antara kedua
instansi sebagai bahan pelengkap, ranking (ranking X dan Y)
pendukung dan pembanding serta x = peubah bebas (karakteristik
konsep dalam mencari solusi petani dan motivasi petani)
permasalahan. Studi pustaka y = peubah tak bebas (kinerja
tersebut dapat berupa buku, kelompok tani)
leafleat, brosur, dan laporan Untuk mempermudah dalam
penelitian terdahulu. Referensi pengujian menggunakan Uji koefisien
tersebut antara lain diperoleh dari Korelasi Rank Spearman (rho atau rs)
buku-buku, jurnal, majalah, koran, dengan program SPSS20, taraf
dan internet (Sugiyono,2007). signifikan untuk uji tersebut 0,05
(kepercayaan 95%). Jika nilai
2.6 Metode Analisis Data signifikannya ≥ 0,05 berarti tidak
Untuk mengetahui hubungan terdapat hubungan nyata antara
karakteristik dan motivasi petani variabel X dengan variabel Y,
dengan kinerja kelompok tani, sedangkan bila nilai signifikansi ≤
digunakan metode likert yaitu metode 0,05 berarti terdapat hubungan yang
yang menjabarkan beberapa item nyata antara variabel X dengan
pertanyaan yang disusun dalam variabel Y (Sugiyono dan Eri
kuesioner dan setiap pertanyaan diberi Wibowo, 2004) .
skor senilai dengan pilihan responden
(James dan Dean,2001). III. HASIL PENELITIAN DAN
Untuk mengukur hubungan antara PEMBAHASAN
peubah dengan menggunakan analisis
SPSS. Setelah diperoleh data yang 3.1 Motivasi Petani Dalam Kinerja
layak dianalisis secara statistik, Kelompok Tani
kemudian data diolah dan dianalisis Motivasi petani dalam kinerja
dengan menggunakan statistikan non- kelompok tani akan terungkap melalui
parametrik yang menggunakan uji jawaban responden terhadap
korelasi rank spearman (rho atau rs) pernyataan-pernyataan yang diajukan
dengan program SPSS20. Rumus pada kuesioner. Gambaran mengenai
Koefisien Korelasi Rank Spearman motivasi petani dalam kinerja
menurut Wijaya (2000) sebagai kelompok tani dapat dilihat pada
berikut : Tabel 1.

Tabel 1. Motivasi Petani dalam Kinerja Kelompok Tani Pasir Garan


25
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

Skor Persentase Kategori


No Motivasi petani
Harapan Kenyataan (%)
1. Kebutuhan dan 16 11,5 71,8% Cukup Baik
tuntutan hidup
2. Tuntutan untuk 16 12,41 77,56% Baik
bekerja
3. Dorongan partisipasi 16 13,65 85,31% Baik
4. Mencapai tujuan 16 13,23 82,68% Baik
secara cepat
5. Lingkungan kerja 16 13,33 83,12% Baik
6. Terpenuhinya 16 10,78 67,37% Cukup Baik
kebutuhan
Motivasi Petani 96 74,9 78,02% Baik
Sumber : Analisis data (2014)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor rata-rata sebesar


tentang motivasi petani dalam kinerja 13,65 (85,31%), tergolong dalam
kelompok tani petani responden katagori baik.
tergolong pada katagori baik, dengan 4. Motivasi petani dalam kinerja
skor rata-rata sebesar 74,9 (78,02%). kelompok tani berdasarkan
Gambaran tentang motivasi petani indikator mencapai tujuan secara
dalam kinerja kelompok tani sebagai cepat di daerah penelitian
berikut: diperoleh skor rata-rata sebesar
1. Motivasi petani dalam kinerja 13,23 (82,68%) tergolong dalam
kelompok tani berdasarkan katagori baik.
indikator kebutuhan dan tuntutan 5. Motivasi petani dalam kinerja
hidup yang layak didaerah kelompok tani berdasarkan
penelitian diperoleh skor rata-rata indikator lingkungan kerja yang
11,5 (71,8%), tergolong dalam sehat di daerah penelitian
katagori cukup baik. diperoleh skor rata-rata sebesar
2. Motivasi petani dalam kinerja 13,33 (83,31%), tergolong dalam
kelompok tani berdasarkan katagori baik.
tuntutan untuk bekerja didaerah 6. Motivasi petani dalam kinerja
penelitian diperoleh skor rata-rata kelompok tani berdasarkan
sebesar 13,65 (85,31%), tergolong indikator terpenuhinya kebutuhan
dalam katagori baik. pribadi di daerah penelitian
3. Motivasi petani dalam kinerja diperoleh skor rata-rata sebesar
kelompok tani berdasarkan 10,78 (67,37%), tergolong dalam
indikator dorongan untuk katagori cukup baik.
berpartisipasi di daerah penelitian

26
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

Gambaran mengenai motivasi yang terdapat pada kelompok tani


petani dalam kinerja kelompok tani Pasir Bentang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Motivasi Petani dalam Kinerja Kelompok Tani Pasir Bentang

Skor Persentase Kategori


No Motivasi petani
Harapan Kenyataan (%)
1. Kebutuhan dan tuntutan 16 12,16 76% Baik
hidup
2. Tuntutan untuk bekerja 16 12,32 77% Baik
3. Dorongan partisipasi 16 13,28 83% Baik
4. Mencapai tujuan secara 16 12,83 80,18% Baik
cepat
5. Lingkungan kerja 16 12,84 80,25% Baik
6. Terpenuhinya 16 10,84 67,56% Cukup Baik
kebutuhan
Motivasi Petani 96 74,27 77,36% Baik
Sumber : Analisis data (2014)

Berdasarkan hasil penelitian 3. Motivasi petani dalam kinerja


tentang motivasi petani dalam kinerja kelompok tani berdasarkan
kelompok tani pada kelompok Pasir indikator dorongan untuk
Bentang tergolong pada katagori berpartisipasi di daerah penelitian
cukup baik, dengan skor rata-rata diperoleh skor rata-rata sebesar
sebesar 74,27 (77,36%). Gambaran 13,28 (83%), tergolong dalam
tentang motivasi petani dalam kinerja katagori baik.
kelompok tani sebagai berikut: 4. Motivasi petani dalam kinerja
1. Motivasi petani dalam kinerja kelompok tani berdasarkan
kelompok tani berdasarkan indikator mencapai tujuan secara
indikator kebutuhan dan tuntutan cepat di daerah penelitian
hidup yang layak didaerah diperoleh skor rata-rata sebesar
penelitian diperoleh skor rata-rata 12,83 (80,18%) tergolong dalam
11,16 (76%), tergolong dalam kategori baik.
kategori cukup baik. 5. Motivasi petani dalam kinerja
2. Motivasi petani dalam kinerja kelompok tani berdasarkan
kelompok tani berdasarkan indikator lingkungan kerja yang
tuntutan untuk bekerja didaerah sehat di daerah penelitian
penelitian diperoleh skor rata-rata diperoleh skor rata-rata sebesar
sebesar 12,32 (77%), tergolong 12,84 (80,25%), tergolong dalam
dalam kategori baik. kaeagori baik.

27
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

6. Motivasi petani dalam kinerja untuk melakukan tindakan, yaitu


kelompok tani berdasarkan usahatani.
indikator terpenuhinya kebutuhan Menurut Sudarwan Danim (2004),
pribadi di daerah penelitian ada beberapa alasan manusia bekerja,
diperoleh skor rata-rata sebesar yaitu: (a) adanya kebutuhan dan
10,84 (67,56%), tergolong dalam tuntutan hidup layak, (b) tugas pokok
kategori cukup baik. dan fungsinya menuntut bekerja, (c)
Kinerja kelompok tani merupakan dorongan untuk berpartisipasi, (d) rasa
suatu wadah informasi yang penting ingin mencapai tujuan secara cepat,
untuk mendukung peningkatan (e) suasana atau lingkungan kerja yang
produktivitas hasil dari pertanian yang sehat, (f) terpenuhinya kebutuhan
ditanam oleh petani, namun tidak serta pribadi, seperti rasa ingin tumbuh
merta perkumpulan petani yang berkembang.
menginovasi dapat diadopsi oleh
petani lain. Tidak semua petani yang 3.2 Kinerja kelompok Tani
memperoleh informasi dapat Kinerja kelompok tani adalah
memutuskan untuk menerima atau kapasitas atau kompetensi yang
menggunakan apa yang sudah dimiliki kelompok tani dalam
dilakukan oleh petani lain. Hal menjalankan fungsi dan peranan
tersebut tentunya berkaitan dengan kelembagaannya agar berfungsi
faktor-faktor yang berhubungan sebagai kelas belajar, wahana
dengan kinerja sebuah kelompok tani. kerjasama dan unit produksi dalam
Salah satu faktor penting yang mengembangkan usahatani yang
berhubungan dengan kinerja berbasis agribisnis (BPSDM
kelompok tani adalah motivasi dari Pertanian, 2012). Untuk lebih jelasnya
petani itu sendiri. Motivasi petani penilaian kinerja kelompok tani Pasir
sebagai pengelola usahatani disini Garan dan Pasir Bentang di
sebagai kondisi yang mendorong Kecamatan Dukupuntang dapat dilihat
pada Tabel 3.

28
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

Tabel 3. Skor Penilaian Kinerja Kelompok tani Pasir Garan dan Pasir Bentang
Skor Persentase
No Kinerja Kelompok tani Kategori
Harapan Kenyataan (%)
A Kelompoktani Pasir Garan
1 Merencanakan Kegiatan 40 32,35 80,87% Baik
2 Melaksanakan Kegiatan 40 32,22 80,55% Baik
3 Memupuk Modal dan 40 32,47 81,17% Baik
Memanfaatkan Pendapatan
4 Pengembangan Hubungan 40 21,72 54,3% Cukup Baik
Melembaga dengan KUD
5 Menerapkan Teknologi 40 32,27 80,67% Baik
dan Memanfaatkan
Informasi serta Kerjasama
kelompok
Jumlah Skor 200 151,03 75,515% Baik

B Kelompoktani Pasir Bentang


1 Merencanakan Kegiatan 40 33,55 83,87% Baik
2 Melaksanakan Kegiatan 40 33,29 83,22% Baik
3 Memupuk Modal dan 40 32,94 82,35% Baik
Memanfaatkan Pendapatan
4 Pengembangan Hubungan 40 20,23 50,57% Kurang Baik
Melembaga dengan KUD
5 Menerapkan Teknologi 40 31,08 77,7% Baik
dan Memanfaatkan
Informasi serta Kerjasama
kelompok
Jumlah Skor 200 151,09 75,545 Baik
Sumber : Analisis data (2014)

Dari Tabel 3 tersebut diperoleh Jumlah skor kinerja kelompoktani


gambaran tentang Kinerja kelompok Pasir Bentang rata-rata cukup dengan
tani Pasir Garan rata-rata baik dengan skor kinerja kelompoktani sebesar
skor kinerja kelompoktani sebesar 151,09 dengan persantase (75,54%).
151,03 dengan persentase (75,15%).

29
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

1. Merencanakan Kegiatan Bentang dalam kategori baik,


Peningkatan kinerja kelompoktani dikarenakan kelompok dapat
dalam merencanakan kegiatan pada memupuk dana yang sudah digulirkan
kelompoktani Pasir Garan dan Pasir kepada petani dan dapat
Bentang dalam kategori baik. Dengan memanfaatkan modal dengan baik
hal ini kelompok pasir garan dan sehingga modal dapat berkelanjutan.
kelompok pasir bentang sudah dalam
4. Kemampuan Pengembangan
keadaan yang baik dimana dalam
Hubungan Melembaga dengan
rencana kegiatan belajar berisi waktu,
Koperasi Unit Desa (KUD)
materi, fasilitator, peserta, sarana, Kinerja kelompoktani dalam
tempat, rencana pertemuan, melakukan pengembangan hubungan
merencanakan pemanfaatan sumber- melembaga dengan koperasi unit desa
daya, rencana dalam pelestarian pada kelompoktani Pasir Garan dalam
lingkungan dan rencana usaha sudah
kategori cukup baik namun pada
tertulis. kelompok tani Pasir Bentang dalam
2. Melaksanakan Kegiatan kategori kurang baik. Hal ini
Kinerja kelompoktani dalam dikarenakan tidak adanya KUD dalam
melaksanakan kegiatan pada desa Cisaat sehingga hasil pertanian
kelompoktani Pasir Garan dan Pasir langsung didistribusikan kepada
Bentang dalam kategori baik. Hal ini tengkulak tidak melalui KUD. Dengan
karena kelompok dapat melaksanakan demikian harus mengaktifkan kembali
kelas belajar, wahan kerjasama, unit KUD yang ada di desa Cisaat
produksi dan bukti-bukti fisik dalam sehingga petani dapat
kegiatan sudah optimal. Dengan memdistribusikan hasil pertaniannya
demikian penilaian masing-masing melalui KUD koperasi unit desa.
kemampuan melaksanakan kegiatan
5. Kemampuan Menerapkan
ini berjalan maksimal dan sudah
Teknologi dan Memanfaatkan
disertai bukti-bukti fisik misalnya
Informasi serta Kerjasama
laporan pelaksanaan pembelanjaran,
Kelompoktani
daftar hadir peserta, materi pertemuan Kinerja kelompoktani dalam
antara lain masalah dan pemecahan menerapkan teknologi dan
masalah, laporan dokumentasi memanfaatkan informasi serta
pelaksanaan, unsur kerjasama meliputi kerjasama kelompok pada kelompok
sarana dan bukti penyaluran pupuk tani Pasir Garan dan Pasir Bentang
benih dan saprodi.
dalam kategori baik. Hal ini karena
3. Memupuk Modal dan kelompoktani dapat mempelajari
Memanfaatkan Pendapatan informasi yang didapat melalui media
Kinerja kelompoktani dalam apa saja namun ada juga petani yang
melaksanakan kegiatan pada memerlukan adanya bukti fisik
kelompoktani Pasir Garan dan Pasir keberhasilan dari informasi yang

30
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

dibawa. Dengan demikian harus hubungan keeratannya yaitu dalam


ditindak lanjuti lagi dalam kegiatan kategori sedang dengan nilai 0,42.
kelompok agar anggota kelompok Menurut Setiawan Ade Putra et all
yang mendapatkan informasi dapat dalam Erwan Andwan (2007),
mengadopsi informasi serta dapat karakteristik petani yaitu umur,
lebih bekerjasama dengan pendidikan, dan lamanya usahatani
kelompoktani dalam hal penerapan merupakan aspek yang berhubungan
teknologi, agar dapat lebih maksimal dengan kemampuan fisik dan
dan lebih baik lagi. psikologis seseoraang. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan Halim
3.3 Hubungan Karakteristik dan (1992) umur merupakan suatu
Motivasi Petani dengan Kinerja indikator umum tentang kapan suatu
Kelompok Tani perubahan harus terjadi, umur
Sesuai dengan hipotesis dan menggambarkan pengalaman diri
kerangka pemikiran yang telah seseorang sehingga terdapat
dikemukakan dalam bab sebelumnya, keragaman berdasarkan usia yang
berikut ini diuraikan keeratan dimiliki. Pendidikan petani pula
hubungan antara karakteristik dan berhubungan dengan kinerja yang
motivasi petani dengan kinerja dilakukan petani itu sendiri, petani
kelompok tani. dengan pendidikan yang tinggi dapat
menentukan kelancaran untuk
1. Hubungan Karakteristik Petani
usahataninya, sedangkan untuk
dengan Kinerja Kelompok Tani
pengalaman dalam berusaha tani
Sesuai dengan hipotesis dan
bahwa pengalaman seseorang akan
kerangka pemikiran yang telah
mempengaruhi dalam mengelola
dikemukakan dalam bab sebelumnya,
usahatani yang dilakukan. Hal ini
berikut ini karakteristik terpilih petani
secara tidak langsung karakteristik
yang dihubungkan dengan kinerja
petani berhubungan dengan kinerja
kelompok tani adalah: 1) umur, 2)
yang dilakukan oleh kelompok dalam
pendidikan, 3) pengalaman usahatani
hal kemampuan merencanakan,
4) luas lahan 5) tanggungan keluarga.
kemampuan melaksanakan, kemam-
Berdasarkan hasil perhitungan
puan memupuk modal, kemampuan
korelasi rank Spearman, taraf
menggembangkan hubungan dengan
signifikan untuk uji tersebut 0,05
KUD koperasi unit desa dan
(derajat kepercayaan 95%), diperoleh
kemampuan dalam menerapkan
nilai signifikannya 0,01 jika nilai
teknologi dan memanfaatkan infor-
signifikannya ≤ 0,05 menunjukkan
masi serta kerjasama kelompok tani.
bahwa terdapat hubungan yang nyata
Berdasarkan hasil perhitungan
antara karakteristik kelompok tani
korelasi rank Spearman, taraf
Pasir Garan dan Pasir Bentang dengan
signifikan untuk uji tersebut 0,05
kinerja kelompok tani, kategori
(derajat kepercayaan 95%), diperoleh

31
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

nilai signifikannya 0,080 jika nilai antara motivasi petani pada kelompok
signifikannya ≥ 0,05 menunjukkan Pasir Garan dan Pasir Bentang dengan
bahwa tidak terdapat hubungan yang kinerja kelompok dengan kategori
nyata antara luas lahan petani pada hubungan keeratannya yaitu dalam
kelompok Pasir Garan dan Pasir kategori sedang dengan nilai 0,450.
Bentang dengan kinerja kelompok Hubungan Motivasi dengan kinerja
dengan kategori hubungan kelompok tani Pasir Garan maupun
keeratannya yaitu dalam kategori Pasir Bentang tterdapat hubungan
sangat lemah dengan nilai 0,205. Hal yang nyata, hal ini sejalan dengan
tersebut menujukan bahwa semakin pendapat Suparno (2001) motivasi
luas lahan garapan petani tidak ada merupakan keadaan internal sesorang
hubungannya dengan kinerja yang mendorong orang tersebut untuk
kelompok tani. melakukan sesuatu. Motivasi juga
Berdasarkan hasil perhitungan sebagai suatu dorongan untuk tumbuh
korelasi rank Spearman, taraf dan berkembang.
signifikan untuk uji tersebut 0,05 Manusia adalah mahluk hidup dan
(derajat kepercayaan 95%), diperoleh kemampuannya bertahan hidup sangat
nilai signifikannya 0,605 jika nilai tergantung kepada ketersediaan
signifikannya ≥ 0,05 menunjukkan makanan dan minuman, serta
bahwa tidak terdapat hubungan yang perangkat lain yang mendukung untuk
nyata antara tanggungan keluarga kebutuhan hidupnya. Dengan
pada kelompok Pasir Garan dan Pasir terpenuhinya kebutuhan hidup yang
Bentang dengan kinerja kelompok layak, maka menyebabkan petani lebih
dengan kategori hubungan bersikap kreatif dalam mewujudkan
keeratannya yaitu dalam kategori kreatinitasnya, termasuk kreativitas
sangat lemah dengan nilai 0,061. Hal dalam menerapkan apa yang didapat
ini menunjukan bahwa banyak atau pada kelompok tani terhadap
sedikitnya jumlah tanggungan usahataninya.
keluarga tidak berhubungan dengan Motivasi petani timbul karena
kinerja kelompok yang dilakukan dorongan dari suasana lingkungan
petani dalam kelompoknya. yang sehat. Lingkungan yang sehat
memungkinkan manusia bekerja
2. Hubungan Motivasi Petani secara sehat dan bergairah.
dengan Kinerja Kelompok Tani Lingkungan yang dimaksud di sini
Berdasarkan hasil perhitungan terutama adalah lingkungan sosial
korelasi rank Spearman, taraf yang melahirkan suasana psikologis
signifikan untuk uji tersebut 0,05 yang menyenangkan. Disampir faktor-
(derajat kepercayaan 95%), diperoleh faktor internal, kreatif tidaknya
nilai signifikannya 0,01 jika nilai seseorang ditentukan pula oleh
signifikannya ≥ 0,05 menunjukkan kemungkinan atau tidaknya seseorang
bahwa terdapat hubungan yang nyata itu berbuat pada lingkungannya itu.

32
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

Lingkungan yang sehat bercirikan terhadap usahatani yang dilakukan


iklim yang bebas dan terarah, tidak oleh petani itu sendiri.
ada rasa curiga antar kelompok, rasa
puas di dalam diri, toleransi antar DAFTAR PUSTAKA
teman, dan kesadaran tinggi As,ad.1999. Psikologi Industri.
akantugas-tugas, seperti halnya pada Penerbit Kurnia, Jakarta
kelompok tani. Erwan Andawan. 2007. Hubungan
Karakteristik Petani Kedelai
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dengan Kepuasan Mereka Pada
4.1. Kesimpulan Bimbingan Penyuluhan Pertanian
Berdasarkan hasil analisis dan Di Kabupaten Lahat Sumatra
pembahasan, maka dapat ditarik Selatan. Tesis. Pasca Sarjana,
kesimpulan sebagai berikut: Universitas Institut Pertanian,
1. Terdapat hubungan yang nyata Bogor
antara karakteristik petani dengan Halim N.R. 1992. Hubungan
kinerja kelompok tani karakteristik Sosial Ekonomi
2. Tidak terdapat hubungan yang Dengan Prilaku Komunikasi
nyata antara luas lahan dengan Anggota Kelompok simpan Pinjam
kinerja kelompok tani Kud dan Pemanfaatan Kredit
3. Tidak terdapat hubungan yang Pedesaan Di Kabupaten Cianjur
nyata antara tanggungan keluarga Jawa Barat (Tesis). Bogor.
dengan kinerja kelompok tani Program Pascasarjana, Institut
4. Terdapat hubungan yang nyata Pertanian Bogor.
antara motivasi petani dengan Jabal, 2001. Otonomi Daerah, Sektor
kinerja kelompok tani Pertanian dan Sarjana Pertanian.
Malang : UMM.
4.2. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, James, A dan J. Dean. 2001. Metode
maka dapat dikemukakan saran-saran Dan Masalah Penelitian Sosial.
sebagai berikut : Cetakan Ketiga. Terjemahan:
Perlu diupayakan pelatihan kepada E.Koeswara. Bandung.
petani secara berkala, karena dengan Padmowiharjo, S. 2004.
pelatihan pengetahuan petani dan Pengembangan SDM dalam
pengalaman petani tentang bagaimana Sistem Dan Usaha Agribisnis.
menjalankan kinerja yang baik terus Pusat Pendidikan dan Pelatihan
meningkat, sehingga dengan pegawai Departemen Pertanian.
meningkatnya pengetahuan petani Jakarta.
maka kinerja kelompok petani Siagian, Sondang P. 1998. Organisasi
semakin baik dan akan berpengaruh kepemimpinan dan Prilaku

33
JURNAL AGRIJATI VOL 28 NO 1, APRIL 2015

Administrasi. Penerbit PT Suparman. 1996. Indeks


Gramedia, Jakarta. Pembangunan Masyarakat (IPM).
Soedijanto, 1996. “Administrasi Badan Pusat Statistik Kabupaten
Penyuluhan Pertanian”. Jakarta: Cirebon
Universitas Terbuka, Departemen Wijaya.2000. Statistik non Parametrik
Pendidikan dan Kebudayaan. (Aplikasi Program SPSS).
Steven. 1997. Manajemen Agribisnis. Alfabeta, Bandung.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Yatno, Marcellinus, M dan Eny, L.
Sudarman Danin. 2004. Motivasi 2003. Pengaruh Faktor Sosial
Kepemimpinan dan Efektiifitas Ekonomi dan Motivasi Petani
Kelompok. Dalam Penerapan Teknologi
Usahatani Kacang Tanah (Studi
Sugiyono,2007. Metode penelitian
Kasus Di Dukuh Tanduran Desa
Administrasi Dilengkapi dengan
Kemantren Kecamatan
Metode R&D. Cetakan
Kedungtuban Kabupaten Blora)
ke15.CV.Alvabeta. Bandung
jurusan Penyuluhan dan
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Komunikasi Pertanian Fakultas
Penelitian Suatu Pendekatan Pertanian Sebelas Maret Surakarta.
Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.

34

Anda mungkin juga menyukai