TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini disajikan berbagai penelitian yang pernah dilakukan oleh
pembahasan yang bermuatan sama dalam tema. Selain itu, disajikan pula berbagai
studi literatur yang memiliki muatan sama dengan tema penelitian yang diangkat.
hal tersebut untuk mendukung peneliti pada saat melakukan penyajian data dan juga
untuk memperkuat analisis temuan di lapangan. Agar suatu penelitian menjadi lebih
dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, maka pada bab ini pula disertakan
dalam penelitian ini. Sehingga penelitian terdahulu harus ada dalam sebuah
menjadi bahan pembanding serta sebagai bahan acuan dalam hal temuan-
tani yang pernah dilakukan oleh beberapa orang. Dalam hal ini ada 4
penelitian yang dilakukan oleh Selviana Dewi pada tahun 2016 dengan
26
judul “Dampak Pengembangan Manajemen Usaha Gabungan Kelompok
Kabupaten Prengsewu”.
Relevansi &
No. Nama Judul Temuan Perbedaan
27
Tingkat Kinerja sumberdaya masyarakat GAPOKTAN
Petani Penerima petani. PUAP (Program sebagai sasaran
Program Usaha Agrobisnis penelitian sebagai
suatu kajian yang
Pengembangan Perdesaan) menjadi suatu
menarik dan juga
Usaha Agrobisnis alat yang sangat efektif melihat program
Perdesaan dalam melakukan suatu pemberdayaan yang
(PUAP), pemberdayaan pada para berada pada desa.
Lamongan, Jawa petani di desa Mertani Penelitian yang
Timur, No. Kecamatan dilakukan oleh
3/2016. Karanggeneng Selviana Dewi ini
terletak pada desa
Kabupaten Lamongan.
Mertani walaupun
Sehingga dampak yang sama-sama berda
ditimbulkan dari program pada Kabupaten
usaha ini menjadi sangat Lamongan.
fundamental dalam Perbedaan yang ada
upaya penejahteraan atau pada penelitian
penstabilan ekonomi para terdahulu dengan
penelian ini alah
petani di desa Mertani.
bentyk atau fokus
Penelitian ini juga apa yang diteliti.
mengangkat bagamana Selviana fokus pada
gabungan kelopok tani program yang
ini bersinergi dalam berbasis pada usaha
upaya penerapan Agribisnis yang
dilakukan oleh
membangun sebuah
GAPOKTAN
kemandirian pada masyarakat Mertani.
masyarakat petani di Kemudian juga pada
Desa Mentani agar para peneliti terdahulu
petani ini memiliki pola juga lebih menggali
pikir yang lebih modern data tentang faktor
dalam nilai jual hasil seperti apa program
pengembangan
panan petanian.
manegemen usaha
GAPOKTAN dalam
ruang-ruang yang
bersifat pada sistem
agribisnis yang
dijalankan secara
kolektif.
2. Dyah Pemberdayaan Dalam penelitan ini hasil Relevansi antara
Puspita Petani Melalui Penelitian ini bertujuan penelitan terdahulu
Ratna, Gabungan untuk mendiskripsikan: dengan penelitian
Kelompok Tani yang dilakukan oleh
Wuradji, (1) Bagaimana
(GAPOKTAN) peneliti ini adalah
& Nur 2012. mekanisme kerja sama-sama berfokus
28
Djazifah gapoktan dalam pada suatu
ER meningkatkan pemberdayan
pengetahuan anggotanya, masyarakat pada
petani. pentingnya
sehingga mindset dari
adanya suatu upaya
petani ini jauh lebih pemberdayaan
terbuka dan pola pikir masyarakat petani
menjadi lebih modern perdesaan sehingga
dalam dunia pertanian, aspek-aspek yang
(2) Bagaimana berkaitan tentang
mekanisme kerja taraf hidup
kemudian aspek
gapoktan dalam merubah
pengetahuan petani
pola pikir petani desa tentang
menghadapi perubahan bagaimana
sistem zaman yang begtu mekanisme
luar biasa, baik dalam GAPOKTAN
ranah dunia ekonomi dan merubah pola fikir
dunia industri yang masyarakat petani
yang tradisional
semakin menuntup para
menjadi masyarakat
petani perfikir lebih yang lebih bersifat
kreatif dan memiliki pada orientasi petani
inofasi yang bagus dalam modern sebagai
memasarkan hasil-hasil ranah pekerjaan
pertanian mereka secara yang menjanjikan
dalam merubah taraf
unik, (3) Bagaimana
ekonomi petani itu
mekanisme kerja sendiri. Dalam
gapoktan sebagai penelitian yang
mediator dalam dilakukan oleh
memenuhi kebutuhan Diyah Puspita dkk
modal untuk usaha ini, bagaimana peran
pertanian anggotanya, gapoktan ini mampu
menjadi alat
yang dimana terdapat
penggerak guna
sebuah etos kerja yang menerapkan pola
berlandaskan pada fikir, mindset yang
prinsip-prinsip lebih terbuka dan
gotongroyong atau berwawasan yang
kerjasama yang kuat baik lulus. Serta
itu dalam hal modal bagaimana
mengahadapi dunia
usaha maupun dari segi dagang yang
pengelolahan sektor semakin kompetitif
pertanian yang sedang serta bagaimana
dilakukan, (4) memasarkan produk
Bagaimana usaha pertanian mereka
29
gapoktan dalam sebagai barang yang
mengkoordinasi hasil bernilai komersil
pertanian untuk dalam pasaran.
mendapatkan nilai jual
yang lebih tinggi.
Sehingga para petani ini
sanggup mengubah hasil
taninya menjadi barang
yang bernilai komersil
dan mampu bersaing
dengan beberapa prodak
pertanian yang ada pada
dunia pasar saat ini.
Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif
dengan pendekatan
kualitatif sehingga dalam
pengumpulan datanya
melukan pendekatan-
pendekat yang bersifat
langsung dengan cara
wawancara serta
observasi mendalam.
3. Wiyanti Strategi Temuan dalam penelitian Sejalan dengan
Wahyuni Pemberdayaan ini adalah menunjukan penelitian terdahulu
Masyarakat bahwa strategi bahwa pada
penelitian ini juga
Petani Melalui pemberdayaan
sama-sama mengkaji
Pengembangan masyarakat petani pemberdayaan pada
Agribisnis (Studi melalui pengembangan petani. Akan tetapi
Kasus Pada agribisnis di Gapoktan pada penelitian
Gapoktan Subur Subur dapat dilihat dari terdahulu melihat
Desa Kedungjati, 5P strategi pada program yang
Kecamatan pemberdayaan yaitu coba dijalankan
dalam pemberdayaan
Bukateja, Pemungkinan,
itu sendiri.
Kabupaten memungkinkan Pemberdayaan ini
Purbalingga) masyarakat untuk juga berproses pada
2018. mandiri dalam membuat pelatihan pembuatan
bibit sendiri yang pupuk, permodalan
berkualitas. Penguatan, dan lain sebagainya.
memperkuat pengetahuan sehingga fokus
pemberdayaan ini
dan kemampuan melalui sebetulnya pada
berbagai pelatihan seperti pengembangan
30
pembuatan pupuk kapasitas
organik, penguatan sumberdaya
organisasi dengan cara manusianya. Adapun
penelitian ini juga
melakukan pertemuan
menggunkan
rutin. Perlindungan, pendekatan-
melindungi masyarakat pendekatan yang
terutama kelompok- bersifat kualitatif
kelompok lemah melalui dalam penelitiannya.
pengelolaan saluran Terdapat perbedaan
irigasi. Penyokongan, dalam kajian-kajian
yang diangkat pada
memberikan bimbingan
penelitian terdahu,
dan dukungan kepada yaitu pada fokus
masyarakat melalui pemberdayaan-nya.
Koperasi LKM-A Pada penelitian yang
membantu mengatasi dilakukan oleh
permasalahan dari aspek Wiyanti fokusnya
permodalan. adalah
pengembangan
Pemeliharaan, menjamin
agribisnis yang
keselarasan dan dilakukan oleh
keseimbangan yang gapoktan yang
memungkinkan setiap berada pada Desa
orang memperoleh Kedungjati,
kesempatan berusaha Kecamatan
Bukateja, Kab
yaitu melalui petani desa
Purbalingga.
berdikari dan toko tani Sedangkan
Indonesia dimana disitu penelitian ini
petani dibantu dalam hal mengfokuskan pada
pemasaran produksi peran Sekolah Tani
pertanian dan adanya yang berda pada
kepastian harga padi Desa Lembor, Kec
Brondong,
tidak jatuh dipasaran.
Kabupaten
Lamongan dalam hal
mekanismenya
seperti apa dalam
pemberdayaan
petani.
4. Ira Pemberdayaan Temuan dalam penelitian Relevansi kedua
Ferianti Masyarakat terdahulu ini tentang penelitian ini sama-
Petani Dalam pemberdayaan petani sama objek
penelitianya pada
Meningkatkan yang dilakukan di Dusun
pemberdayaan petani
Hasil Panen Padi Sumbersari Pekon yang dilakukan di
Melalui Program Kresnomulyo ini desa. Di mana upaya
31
Kelompok Tani, menjadikan pemberdayaan ini
di Dusun pemberdayaan menjadi bersifat pada
Sumbersari alat sebagi penggerak kelompok tani
sehingga program
Pekon kelompok tani dalam
yang coba dilakukan
Kresnomulyo mencapi hasilpanen menjadi sangat
Kecamatan mereka yang stabil dan efektif dan tepat.
Ambarawa menunjang pada taraf serta penelitian ini
Kabupaten ekonomi yang bagus. juga sama-sama
Prengsewu 2018. Dalam penelitian ini juga mengkaji peran
Kemudian anggota pemberdayaan pada
kelompok tani yang
kelompok tani lebih
bersifat perubahan
berdaya karena adanya pada sudut padang
pengembangan mereka pada sektor
kemampuan dan pertanian yang
keterampilan yang modern. Penelitian
dilakukan oleh petugas terdahulu yang
PPL melalui pendidikan, dilakukan oleh Ira
Ferianti ini juga
pelatihan, penyuluhan
menggunkan
dan pendampingan. pendekatan kualitatif
Meskipun dalam pada jenis
pelaksanaan penelitiannya.
pemberdayaan Berbedaan pada dua
masyarakat petani masih penelitian ini iyalah:
pada masing-masing
terdapat faktor
tempat yang diteliti,
penghambat internal dan Ira melakukan studi
eksternal, tetapi dapat di penelitiannya pada
atasi dengan inovasi Dusun Sumbersari,
pengurus kelompok tani Kec Ambarawa, Kab
dan bantuan dari Prengsewu.
pemerintah. Dengan Sedangkan
penelitian yang
demikian pelaksanaan
dilakukan oleh
pemberdayaan penulis ini terletak
masyarakat petani di pada Jawa Timur,
Kelompok Tani lengkapnya berda
Sumbersari dapat pada Desa Lembor,
dikatakan berhasil, para Kec Brondong,
anggota mengaku Kabupaten
Lamongan.
terdapat peningkatkan
produktivitas padi antara
sebelum mereka
bergabung dan setelah
bergabung yaitu dari
32
hasil panen anggota
dengan luas lahan ½ ha
pendapatannya biasanya
2,7 ton padi kering
sekarang menjadi 3 ton
padi kering.
konsep peran dan statut. Masyarakat sebagai bagian dari sistem sosial
yang bersifat non individualistik tidak bisa dilepaskan dari peran dan
sistem sosial yang tumbuh pada tatanan masyarakat yang mengatur tiap-
2012; 210).
33
misi yang sama, salah satunya adalah ada beberapa peran kelompok
social, yaitu:
Peran yang juga tak kalah penting dari adanya kelompok social
tersebut. Lewat perubahan mindset ini maka peran yang dilakukan oleh
merubah pola piker anggotanya menjadi pola piker yang lebih efisien dan
34
kelompok social maka tujuannya menjadi jelas dan kelompok social ini
yang dikehendaki maka kelompok social itu tak memiliki peran yang
kongkrit.
35
Untuk menjadi kepala keluarga batih, laki-laki tidak perlu
tangga.
ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka
dilakukan oleh seseorang karena status atau kedudukan yang dia miliki.
Jadi, antara peran dan status merupakan satu hal yang saling terkait antara
36
position) merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu
kelompok.
37
4. Penilaian kinerja kelompok tani didasarkan pada SK Mentan No.
41/Kpts/OT. 210/1992.
tani terbentuk atas kesadaran, jadi tidak secara terpaksa. Kelompok tani
dibentuk atas dasar kepentingan yang sama, saling mengenal satu sama
38
anggotanya, beberapa kelompok tani juga mempunyai kegiatan lain,
seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk
39
institusi perbenihan lainnya, kios, KUD, pasar desa, pedagang, asosiasi
petani, asosiasi industri olahan, asosiasi benih, P3A, UPJA, dan lainlain.
40
yang mereka miliki, serta mampu secara mandiri membuat rencana
Gapoktan. Dengan cara ini, petani miskin dan rawan pangan akan
petani pada saat panen raya, sehingga harga tidak terlalu jatuh.
41
berdayaan masyarakat dalam menghadapi struktur sosial, ekonomi,
42
pemberdayaan yang tepat sebagai cara alternative untuk mentaskan
masyarakat perdesaan.
Akses yang masih sulit juga menjadi salah salu faktor penentu majunya
di rancang bersama oleh para petani yang masuk dalam sekolah tani ini.
Dalam upaya pemberdayaan tak lepas dengan proses yang menjadi tolak
43
Sekolah Tani harus membuat dikotomi antar kelompok
masyrakat pertain ini menjadi padu dan taka da perbedaan oleh semua
bernegara. Dalam hal ini dibutuhkan suatu sistem yang tidak sentralistis
44
Untuk ikatan vertikal diserahkan kepada mekanisme pasar, dimana
baru, dengan nama yang khas. Jarang sekali suatu program dari dinas
norma, kebutuhan, dan lain-lain yang sering kali tidak sesuai dengan
approach.
45
5. Pengembangan kelembagaan selalu menggunakan jalur struktural,
sudah tersedia.
67).
bila kita tarik dalam sebuah sekolah tani ini memiliki funsi yang sangat
fundamental yang sangat kuat. Peran juga menjadi faktor utama yang
menjadi sebuah penggerak dalam tiap gagasan yang coba dilakukan oleh
46
sendiri upaya-upaya yang diperlukan dalam memperbaiki kehidupan
masyarakat:
47
rumit. Seperti: seperti mengoprasikan kompeter, mengumpulkan dan
2008: 69-71).
dan segala peralatan yang jauh dari kata canggih. Dengan segala budaya
dan nilai-nilai yang menopang pada tatanan sosial, serta menjadi kultur
berasal dari bahasa Sansekerta, deshi, yang berarti tanah air, tanah asal,
atau tanah kelahiran. Oleh karena itu, kata “desa” sering dipahami
asal-usul dan adat istiadat yang diakui dalam pemerintahan national dan
menjadi suatu tidak lepas dari perkembangan baik dari segi teknologi
48
ada dua jenis pertanian, yaitu; pertama, pertanian berpindah (shifting
juga harus menanam bibit pohon lagi guna mengganti poho-pohon yang
maju, umumnya pertanian ini lebih maju dalam segi alat-alatnya seperti
(cangkul, bajak, traktor), serta sistem perairan yang teratur serta dengan
1-41).
49
maka begitu pula mereka mengambil bagian di dalam suatu tatanan
pesta panen.
satu hubungan lagi yang mengikat kaum tani kepada tanaman itu.
50
3. Gerakan-gerakan petani, lebih pada bentuk rotes dalam bentuk yang
keadilan yang di idamkan oleh para petani dan menjadi suatu ujung
Sehingga bisa ditarik benang merahnya dari penelitian ini bawah antara
suatu perilaku atau tindakan yang bersifat sebagai simulasi bagi individu
51
interaksi tiap individu-individu yang menimbulkan sebuah motif dalam
memiliki motif dan tujuan yang berbeda terhadap sebuah tindakan yang
52
dilakukan untuk alasan-alasan dan tujuan-tujuan yang ada kaitanya
oleh Weber, memberitahukan kepada kita tentang suatu sifat aktor itu
2012: 116).
Teori tindakan sosial yang cetuskan oleh Max Weber ini memiliki
diri paradima sendiri ada tiga, yaitu paradigma fakta sosial, definisi
53
Jadi terdapat hubungan fungsional antara tingkahlaku dengan perubahan
suatu cara yang bermanfaat bagi para sosiolog dalam mempe lajari
pengetahuan. Dari pengertian para ahli ini, dapat diartikan bahwa dalam
54
lantaran adanya sebuah motif yang berbentuk tujuan-tujuan yang
dibangun sedemikan rupa dalam bentuk tujuan itu sendiri dan individu
55
Berikut merupakan skema teori tindakan sosial Max Weber:
Max Weber
Tipe
Tindakan
Tipe
Tindakan
Rasionalitas
Instrumental
Pencapaia
n Tujuan-
tujuan
56