Anda di halaman 1dari 12

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No.

2 ISSN 1979-8911

PENGARUH KEMAMPUAN KERJASAMA


KELOMPOK TANI TERHADAP PENERAPAN
TEKNOLOGI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI KABUPATEN
SUMEDANG

KUNDANG HARISMAN, IR., M.SI.

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik petani (luas lahan,


pendidikan, umur dan jumlah tanggungan keluarga) terhadap kemampuan kerjasama
kelompok tani terhadap penerapan teknologi System of Rice Intensification (SRI). Tempat
penelitian dilakukan di Desa Cibugel Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. Metode
penelitian adalah metode survey. Teknik sampling adalah Sampel Acak Kiaster Dua
Tahap, dan Teknik Analisis Data adalah Path Analysis. Hasil pengujian menunjukan
bahwa unsur karakteristik petani (luas lahan, pendidikan, umur dan jumlah tanggungan
keluarga) memberikan pengaruh nyata terhadap kemampuan kerjasama kelompok tani.
Unsur karakteristik petani (luas lahan usaha tani, pendidikan, jumlah tanggungan
keluarga) dan kemampuan kerjasama kelompok tani secara simultan berpengaruh nyata
terhadap penerapan Teknologi System of Rice lntensfication (SRI)

Kata Kunci: Kemampuan Kerjasama Kelompok Tani, Teknologi System of Rice


Intensification (SRI)

PENDAHULUAN dan kesadaran dan sebagian atau seluruh


Pembangunan pertanian pada anggota masyarakat terhadap manfaat
hakikatnya merupakan suatu usaha untuk suatu teknologi (Rogers dan Shoemaker,
mentransformasikan sistem pertanian 1986). Oleh karena itu strategi
tradisional menjadi sistem pertanian pembangunan pertanian yang berhasil,
modern yang maju (Schult, 1964; selain diarahkan untuk memperluas
Mosher, 1969; Mellor, 1976). Proses cakupan dan penyempurnaan teknologi
transformasi pertanian dapat diwujudkan intensifikasi, memberi perhatian yang
bila terjadi perubahan dan perkembangan sama besar terhadap usaha untuk
yang serasi antara dimensi sosio-kultural mengembangkan kemampuan, sikap
masyrakat petani. Proses inovasi mental dan responsivitas petani, sehingga
teknologi barn akan terjadi bila dalam makin banyak pula petani yang dapat
batas-batas tertentu telah timbul minat

217
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

dilibatkan dan menjalani proses dibanding cara konvensional masing-


perubahan. masing Rp 26 juta dan Rp 16,5 juta/ha.
System of Rice Intensification Salah satu syarat penerapan System of
(SRI) adalah cara budidaya tanaman padi Rice Intensification (SRI) adalah melalui
yang intensif dan efisien dengan proses kelompok hamparan (Dinas Pertanian
memanajemen sistem perakaran dengan kabupaten Sumedang, 2006).
berbasis kepada pengelolaan tanah, Bentuk pendekatan baru melalui
tanaman dan air. Cara tanam ini pertama System of Rice Intensification (SRI) yang
dikaji di Kelompok Studi Petani lebih menekankan kemampuan
Tirtabumi Cikoneng Kabupaten Ciamis kerjasama kelompok tani dimungkinkan
Propinsi Jawa Barat, mulai bulan untuk melahirkan bentuk-bentuk
Februari tahun 2000, dengan memadukan dinamika baru masyarakat desa. Melalui
praktek pemahaman Pengendalian hama pendekatan kelompok, maka dengan
Terpadu (PHT). Informasi tentang jumlah tenaga penyuluh yang relatif
diterima dan penggagas Padi Organik di terbatas akan dapat dijangkau seluruh
Madagaskar melalui Food Agricultur petani. Untuk itu, petani dianjurkan
Organization (FAO), sebagai bahan untuk membentuk kelompok tani yang
kajian dalam rangka meningkatkan diharapkan berfungsi sebagai wahana
kualitas sains petani. Saat ini System of dan media belajar, wahana kerjasama,
Rice Intensification (SRI) berkembang dan kesatuan unit produksi usaha tani
cukup baik. (Dinas Pertanian Kabupaten bagi masyarakat petani. Dalam kelompok
Sumedang, 2006). tani itulah dilakukan layanan pendidikan
Keunggulan System of Rice kepada masyarakat tani, dengan tujuan
Intensification (SRI) selain menerapkan meningkatkan pengetahuan, keterampilan
teknologi ramah lingkungan, karena tidak dan sikap petani, sehingga mereka
menggunakan pupuk an organik dan mampu mengelola usahataninya secara
pestisida diperoleh beras organik yang lebih efisien dan efektif serta mampu
sehat dan aman. Produktivitas yang meningkatkan produktivitas
diperoleh mencapai rata-rata 4,5 ton per usahataninya.
hektar, lebih rendah dibanding cara Dalam rangka pelaksanaan
konvensional yang mencapai 5,5 ton per System of Rice Intensification (SRI)
hektar. Tetapi pendapatan petani System kelompok tani memainkan peranannya
of Rice Intensification (SRI) lebih tinggi sebagai sarana yang menghasilkan

218
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

kondisi sosio-psikologis yang mendorong Pada dasarnya proses adopsi pasti


tumbuhnya kepekaan, prakarsa, daya melalui tahapantahapan sebelum
inovatif, motivasi, solidaritas, rasa masyarakat mau menerima/ menerapkan
tanggung jawab, dan partisipasi para dengan keyakinannya sendiri, meskipun
anggotanya untuk menanggapi setiap selang waktu antar tahapan yang satu
permasalahan yang timbul dalam dengan lainnya tidak selalu sama. Hal mi
penyelenggaraan usaha tani mereka akan sangat bergantung pada
(Adjid, 1981). karakteristik petani. Sehubungan dengan
Dan penelitian yang telah ragam kelompok tani ditinjau dari
dilakukan oleh Agricultural Manpower kemampuannya mengadopsi inovasi,
Development Centre (AMDC, Ciawi, Lionberger (1960) mengemukakan
1980) menunjukkan bahwa banyak beberapa faktor karakteristik petani
diantara kelompok tani yang dalam kelompok tani yang
dikembangkan tersebut tidak berfungsi. mempengaruhi untuk mengadopsi suatu
Hal ini diperkuat pula oleh hasil inovasi adalah luas usahatani,
penelitian Rusidi (1989) bahwa pendidikan, umur dan jumlah tanggungan
kelompok-kelompok tani di sembilan keluarga.
desa Jawa Barat secara rata-rata ternyata Apabila efektivitas pengelolaan
tingkat dinamikanya belum mencapai usahatani diukur dengan tingkat
tingkat seperti yang diharapkan. penerapan inovasi teknologi dalam
Sebagian kelompok tani tidak mampu usahatani oleh petani, maka dapatlah
menjadi pelaksana program intensifikasi dikatakan bahwa penerapan teknologi
karena belum sanggup menggalang kerja tersebut merupakan manifestasi adanya
sama anggota kelompok tani untuk kerjasama petani dalam wadah kelompok
melaksanakan intensifikasi tanaman padi hamparan. Akan tetapi fenomena di
sawah. Rendahnya partisipasi anggota lapangan menunjukkan indikasi
kelompok menyebabkan beban kegiatan kelompok tani yang terbentuk belum
terpusat pada pengurus kelompok. berfungsi secara baik, karena kurangnya
Sebagai akibat kenyataan ini penerapan kemampuan kelompok dalam
teknologi dalam pelaksanaan System of menggalang kerjasama antara petani
Rice Intensification (SRI) dan sewaktu melaksanakan program System
produktivitas padi masih jauh dan yang of Rice Intensification (SRI) yang
diharapkan. mengakibatkan pelaksanaan System of

219
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

Rice Intensification (SRI) dan perlu dibicarakan terlebih dahulu


produktivitas usaha tani masih jauh dari sebelum membicarakan kemampuan
yang diharapkan. Sehubungan dengan kerjasama kelompok tani.
uraian tersebut, maka perlu kiranya Dinyatakan oleh Adjid (1985:22)
diteliti “Sejauhmana Pengaruh bahwa kerjasama merupakan istilah yang
Kemampuan Kerjasama Kelompok Tani menunjukkan suatu keadaan, yaitu
Terhadap Penerapan Teknologi. beberapa pelaku (subyek) melakukan
suatu atau beberapa unit (satuan)
IDENTIFIKASI MASALAH pekerjaan yang penyelesaiannya atau
1. Bagaimana luas usahatani, hasil pekerjaan itu tergantung
pendidikan, umur, dan jumlah (interpedensi) antar pekerjaan atau
tanggungan keluarga memberikan bagianbagian pekerjaan tersebut. Apabila
pengaruh terhadap kemampuan pekerjaan diartikan sebagai seperangkat
kerjasama kelompok tani System of kegiatan yang diperlukan untuk
Rice Intensification (SRI). mewujudkan suatu hasil tertentu yang
2. Bagaimanakah luas usahatani, ditetapkan sebelumnya, maka kerjasama
pendidikan, umur, jumlah bisa diartikan sebagai sejumlah kegiatan
tanggungan keluarga, dan yang dilakukan oleh sejumlah pelaku
kemampuan kerjasama kelompok tani untuk mewujudkan suatu hasil yang
secara bersama-sama memberikan ditetapkan sebelumnya sesuai dengan
pengaruh terhadap penerapan kesepakatan para pelaku tersebut.
teknologi System of Rice Setelah menguraikan pengertian
Intensification (SRI). kerjasama kelompok tani secara singkat
maka selanjutnya diperlukan
TINJAUAN PUSTAKA menguraikan juga tentang kemampuan
Teori Sintalitas Kelompok kerjasama kelompok tani. Dinyatakan
Teori sintalitas kelompok adalah oleh Samsudin (1987: 133) bahwa
teori yang mengungkapkan hukum- kemampuan kerjasama kelompok tani
hukum yang mengatur sifat-sifat perilaku sebagai salah satu aspek dinamika
kelompok, kepribadian kelompok, kelompok tani adalah kemampuan
dinamika kelompok, kebersamaan kelompok tani melaksanakan rencana
kelompok, dan kemampuan kelompok kegiatan kelompok secara bersama-sama.
(Cattell, 1948). Pengertian kerjasama Kemampuan kerjasama kelompok tani

220
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

menyangkut pembagian tugas melaksanakan berbagai kegiatan


diantaranya keikutsertaan anggota usahatani dalam wadah kelompok
kelompok dalam kegiatan perbaikan hamparan.
saluran, pemberantasan hama dan Apabila dikaitkan dengan
penyakit, dan pemasaran hasil setelah pencapaian tujuan kerjasama kelompok
panen. tani yaitu tingkat kelompok tani
Pendapat lain dikemukakan oleh menerapkan teknik pengelolaan System
Suhardiyono (1990: 223) bahwa of Rice Intensification (SRI) secara
kemampuan kerjasama kelompok tani seragam dan serempak sebagaimana
adalah kesanggupan melaksanakan tugas, yang disuluhkan oleh Penyuluh Pertanian
wewenang dan tanggung jawab yang Lapangan (PPL), maka dapat diduga
telah dirumuskan dan disepakati dalam bahwa meningkatnya kemampuan
musyawarah kelompok, dan kerjasama kelompok tani akan dapat
kesungguhan melaksanakan sistem dan meningkatkan penerapan teknologi
prosedur kerja yang berlaku dalam dalam pengelolaan System of Rice
kelompok.Untuk meningkatkan Intensification (SRI).
kerjasama kelompok tani maka
diperlukan adanya pertemuan-pertemuan Teori Interaksi Sosial
antar petani secara rutin dan reguler Pengetahuan tentang proses-
untuk mendiskusikan (1) perencanaan, proses sosial menungkinkan seseorang
pembahasan, pengambilan keputusan dan untuk memperoleh pengertian mengenai
pelaksanaan rencana kerja, (2) mencari segi yang dinamis dan masyarakat. Tidak
dan menyebarkan informasi, (3) dapat disangkal bahwa masyarakat
meningkatkan berusahatani, dan lain- mempunyai bentuk-bentuk strukturalnya,
lain. sepenti kelompok tani, tetapi
Mengacu pada berbagai kesemuanya mempunyai suatu derajat
pengertian di atas, maka untuk melihat dinamika tertentu yang menyebabkan
mampu atau tidaknya kelompok tani pola-pola perilaku yang berbeda,
menggalang kerjasama antar anggotanya, tergantung dan masing-masing situasi
maka yang perlu dianalisis adalah ketua yang dihadapi.
kelompok dan anggota kelompok tani Proses sosial adalah cara-cara
yang nantinya mencerminkan kelompok berhubungan yang dilihat apabila orang-
tani dan melibatkan diri dalam perorangan dan kelompok-kelompok

221
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

sosial saling bertemu dan menetukan sama dengan orang lain. Faktor simpati
sistem serta bentuk-bentuk hubungan merupakan proses seseorang merasa
tersebut. Pengertian tentang interaksi tertarik dengan pihak lain.
sosial sangat berguna dalam Suatu interaksi sosial terjadi jika
memperhatikan dan mempelajari masalah memenuhi syarat adanya kontak sosial
kelompok tani. Menurut Youngs dan dan komunikasi. Terjadinya kontak sosial
Mack (1959), interaksi sosial adalah tidaklah semata-mata tergantung dan
kunci dan semua kehidupan sosial, oleh tindakan, akan tetapi juga tanggapan
karena tanpa interaksi sosial, tidak akan terhadap tindakan tersebut. Arti penting
mungkin ada kehidupan bersama. dari komunikasi adalah seseorang
memberikan tafsiran pada perilaku orang
Bentuk umum proses sosial lain dan perasaan yang ingin
adalah interaksi sosial, oleh karena disampaikan. Salah satu bentuk interaksi
interaksi sosial merupakan syarat utama sosial adalah kerjasama. Beberapa orang
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. sosiolog menganggap bahwa kerjasama
Interaksi sosial merupakan merupakan bentuk interaksi yang pokok.
hubunganhubungan sosial yang dinamis Kerjasama disini dimaksudkan sebagai
yang menyangkut hubungan antar orang, suatu usaha bersama antara orang
antar kelompok, dan antara peorangan perorangan atau kelompok untuk
dengan kelompok (Gillin dan Gillin, mencapai satu atau beberapa tujuan
1954). Berlangsungnya suatu proses bersama. Bentuk kerjasama berkembang
interaksi sosial didasarkan pada berbagai apabila orang dapat digerakkan untuk
faktor, antara lain imitasi, sugesti, mencapai suatu tujuan bersama dan hams
identifikasi, dan simpati. Salah satu ada kesadaran bahwa tujuan tersebut
faktor imitasi yang positif adalah mempunyai manfaat bagi semua.
mendorong seseorang untuk mematuhi Betapa pentingnya kerjasama,
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang digambarkan oleh Charles H Cooley
berlaku. Faktor sugesti berlangsung (1930), bahwa kerjasama timbul apabila
apabila seseorang memberi suatu orang menyadari bahwa mereka
pandangan atau sikap yang berasal dan mempunyai kepentingan kepentingan
dirinya yang kemudian diterima oleh yang sama dan pada saat yang bersamaan
pihak lain. Faktor identifikasi sebenarnya mempunyai cukup pengetahuan dan
kecenderungan seseorang untuk menjadi pengendalian terhadap diri sendiri untuk

222
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

memenuhi kepentingan-kepentingan (1971) memberikan perhatian yang besar


tersebut. terhadap teori inovasi kiasik tersebut.
Dalam hubungannya dengan Dengan menganalisis banyak hasil
kebudayaan suatu masyarakat,maka penelitian inovasi di dunia, rogers dan
kebudayaan itulah yang mengarahkan Shoemaker melakukan modifikasi dan
dan mendorong terjadi kerjasama untuk membangun model adopsi inovasi yang
suatu kepentingan bersama. Hal ini berbeda dengan teori inovasi
disebabkan adanya pandangan hidup sebelumnya. Pada dasarnya model adopsi
bahwa seseorang tidak mungkin hidup inovasi, atau yang disebutnya sebagai
sendiri tanpa kerjasama dengan orang paradigma “proses keputusan inovasi”,
lain. terdiri dari tiga bagian utama, yaitu (1)
antisenden, yakni variabel-variabel yang
ada pada sistem sebelum introduksi
Teori Adopsi Inovasi dan Penerapan inovasi, (2) proses, dan (3) konsekuensi.
Teknologi Model proses keputusan inovasi
Teori inovasi klasik menekankan yang dikemukakan Rogers dan
bahwa perubahan perilaku terjadi karena Shoemaker tersebut tampak
adanya inovasi unsur budaya baru dan komprehensif dan lengkap. Berdasarkan
masyarakat lain. Dengan demikian teori uraian itu tampak bahwa setiap
mi secara implisit menolak asumsi aliran pendekatan, model, atau teori tersebut
evolusioner yang menyatakan bahwa mempunyai kelebihan dan kelemahannya
masyarakat berkembang menurut masing-masing. Sehubungan dengan
adaptasi internal terhadap lingkungan pokok permasalahan dalam studi ini,
atau merupakan istilah Smelser adalah yakni penerapan teknologi System of Rice
“Single Line” atau “Immanuel View of Intensification (SRI) dalam masyarakat
Cultural Charge”. Lebih lanjut pedesaan karena adopsi inovasi dari
Appelbaum (1970) mengemukakan masyarakat nasional, tampak model
bahwa teori inovasi klasik terlalu proses keputusan inovasi atau adopsi
memfokuskan pada gerakan “sesuatu” inovasi medern dan Rogers dan
atau things diantara masyarakat dan shoemaker adalah relevan.
kurang memperhatikan konteks sistem METODE PENELITIAN
sosial dimana gerakan sesuatu itu Metode yang digunakan adalah
berlangsung. Rogers dan Shoemaker metode survey. Populasi sasaran (unit

223
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

analisis) adalah anggota kelompok tani yang menjadi tanggungan kepala


yang melaksanakan usaha tani pada keluarga.
System of Rice Intensification (SRI) (SRI) 5. Kemampuan kerjasama kelompok
yang ada di Kecamatan Cibugel tani adalah kesediaan dan
Kabupaten Sumedang. Penentuan sampel kesanggupan petani untuk melakukan
dan populasi dilakukan dengan kegiatan pengelolaan usahataninya
menggunakan sampel Acak Klaster. secara bersama-sama dengan petani
Definisi dan Operasionalisasi Variabel lain dalam kelompok hamparan,
1. Luas usahatani adalah luas lahan padi mulai dari penyusunan, pembahasan,
yang digarap petani pada musim penetapan, pelaksanaan rencana kerja
tanam tersebut serta pencarian informasi dan
2. Umur adalah umur seorang anggota penyebarannya.
kelompok tani yang dihitung dalam 6. Penerapan teknologi System of Rice
tahun, mulai dilahirkan sampai Intensification (SRI) adalah tingkat
penelitian diadakan. petani menerapkan teknologi System
3. Pendidikan adalah jenjang of Rice Intensification (SRI) padi
pendidikan yang pernah diikuti, baik sawah sesuai rekomendasi yang
sekolah negeri ataupun swasta, meliputi sepuluh unsur
dengan ukuran adalah lamanya
mengikuti pendidikan. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Jumlah Tanggungan Keluarga adalah Berdasarkan hasil uji statistika
jumlah keseluruhan anggota keluarga yang dilakukan, jika melihat pada
substruktur 1
∑1

X1

X2
X5
X3

X4

Gambar 1 Model Paradigma Hasil Pengujian untuk Substruktur 1 Tanpa Teori


Trimming

224
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

Keterangan: semakin tinggi kemampuan kerjasama


X1 : Luas lahan dalam kelompok tani. Demikian juga
X2 : Usia anggota kelompok untuk umur dan pendidikan anggota
X3 : Pendidikan anggota kelompok
kelompok tani berturut-turut memberikan
X4 : Jumlah tanggungan keluarga
koefisien jalur -0,34394 dan -0,40867,
X5 : Kemampuan kerjasama kelompok
yang artinya semakin rendah umur dan
tani
semakin rendah pendidikan, semakin
Terlihat bahwa setelah diadakan
tinggi kemampuan kerjasama kelompok
pengujian, variabel luas lahan,
tani, dimana keduanya memberikan
pendidikan, jumlah tanggungan keluarga,
pengaruh yang nyata pada tingkat
dan kemampuan kerjasama kelompok
kepercayaan 0.05. variabel jumlah
tani. Dan masing-masing variabel maka
tanggungan keluarga yang mempunyai
sumbangan terbesar (18,33%) oleh
koefisien jalur sebesar 0.35678, dimana
variabel luas lahan, sedangkan
semakin banyak jumlah tanggungan
sumbangan terkecil (11,83%) oleh
keluarga semakin tinggi kemampuan
variabel umur. Sedangkan sumbangan
kerjasama kelompok tani yang
oleh variabel lain sebesar 48.03% yang
berpengaruh nyata pada tingkat
tidak dimasukan oleh model paradigm
kepercayaan 0.05.
penelitian.
Bagi petani System of Rice
Berdasarkan hasil-hasil uji
Intensification (SRI) terbukti bahwa luas
statistika yang dilakukan terhadap
lahan yang digarap berpengaruh terhadap
substruktur 2 seperti dalam gambar 2
kemampuan kerjasama kelompok tani. ∑2
X1
Dengan koefisien galur sebesar -0.34394
berarti sumbangannya sebesar 18,33% X3
X6
dan berpengaruh nyata pada tingkat
X4
kepercayaan 0.05, dapat dikatakan bahwa
X5
semakin sempit lahan yang digarap
.

225
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

Gambar 2 Model Paradigma Setelah Secara keseluruhan hal ini jika


Pengujian dengan Teori Trimming dilihat pada substruktur yang baru setelah
untuk Substruktur 2 mengalami teori Trimming tampaknya
justru kemampuan kerjasama kelompok
Keterangan:
tani memberiakn nilai koefisien jalur
X1 : Luas lahan
sebesar 0,70533 atau sebesar 49,75%
X3 : Pendidikan anggota kelompok
X4 : Jumlah tanggungan keluarga terhadap penerapan teknologi SRI,
X5 : Kemampuan kerjasama kelompok berarti semakin tinggi kemampuan
tani
kerjasama kelompok tani semakin tinggi
X6 : Penerapan teknologi
penerapan teknologi SRI. Jika ditelusuri
Hanya variabel umur dari anggota
lebih jauh, maka variabel luas lahan
kelompok tani saja yang membenikan
dengan nilai koefisien jalur 0,49772 atau
hasil nonsignifikan terhadap penerapan
memberikan sumbangan sebesar 24,77%,
teknologi SRI, sedangkan variabel
berarti semakin luas garapan semakin
lainnya yaitu luas lahan, pendidikan,
tinggi penerapan teknologi SRI; variabel
jumlah tanggungan keluarga, dan
pendidikan memberikan nilai koefisien
kemampuan kerjasama kelompok tani
sebesar 0,25462 memberikan pengaruh
memberikan pengaruh nyata terhadap
sebesar 6,48%, berarti semakin tinggi
penerapan teknologi SRI (dengan tingkat
pendidikan semakin tinggi penerapan
kepercayaan 0.05). kemudian diadakan
teknologi SRI; variabel jumlah
teori Trimming terhadap keempat
tanggungan keluarga dengan koefisien
variabel yaitu luas lahan, pendidikan,
jalur sebesar -0,32812 atau memberikan
jumlah tanggungan keluarga, dan
sumbangan sebesar 10,77%, artinya
kemampuan kerjasama kelompok tani
semakin kecil jumlah tanggungan
terhadap penerapan teknologi SRI,
keluarga semakin tinggi penerapan
ternyata membenikan pengaruh yang
teknologi SRI.
signifikan. Berarti ada jalur dan luas
lahan, pendidikan, jumlah tanggungan
KESIMPULAN DAN SARAN
keluarga, dan kemampuan kerjasama
Kesimpulan
kelompok tani masing-masing terhadap
penerapan teknologi SRI.
226
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

Hasil pengujian menunjukan


bahwa unsur karakteristik petani (luas DAFTAR PUSTAKA

lahan usaha tani, umur, pendidikan, Adjid, Dudung Abdul, 1981. Kelompok
Tani Pembuka Cakrawala dan
jumlah tanggungan keluarga)
Sekaligus Penggerak bagi
memberikan pengaruh nyata terhadap
Terwujudnya Pertanian Rakyat
kemampuan kerjasama kelompok tani.
yang Selalu Maju. Makalah pada
Unsur karakteristik petani (luas lahan
Konferensi Nasional Agronomi,
usaha tani, umur, pendidikan, jumlah
31 MAret – 21 April 1981 di
tanggungan keluarga) dan kemampuan Jakarta.
kerjasama kelompok tani secara simultan
Appelbaum, Richard P., 1970. teheories
berpengaruh nyata terhadap penerapan
of Social Change. Markam
teknologi System of Rice Intensification
Publishing Company. Chicago.
(SRI) (SRI).
Cattel, RB., 1948. Determining

Saran Dimension as a Basis for method


and measurement. Carnegies
Perlu ditingkatkan usaha untuk
Press.
mengaktifkan kelompok tani dalam
kegiatan kelompok dengan jalan: Cancian, Frank, 1967. Stratification and
1. Meningkatkan kesadaran dan Risk-Taking: A Theory Tested on
pengetahuan anggota kelomok Agricultural innovation,

terhadap makna interaksi sosial American Sociology Review,


dalam Noeng Muhadjir (1983),
dalam hal kemampuan kerjasama
Kepemimpinan Adopsi Inovasi
kelompok dengan menyelenggarakan
untuk Pembangunan Masyarakat.
pertemuan dan penyuluhan,
Penerbit Rake Press Yogyakarta.
berkomunikasi sosial secara lebih
intensif, terutama dalam hal Cooley, Charles H., 1930. Sociological

mengembangakan rencana kerja. Theory and Social research.


Henry Holt and Company. New
2. Memberikan penyuluhan tentang
York.
manfaat dan kegunaan pemakaian 10
paket teknologi SRI secara utuh.

227
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN 1979-8911

Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang, Berlahan Sempit dan Kekuatan


2003. Pola Penerapan Paket Ikatan Patron-klien (suatu survei di
Teknologi Padi Organik di Jawa Barat). Disertasi Universitas
Kabupaten Sumedang. Padjajaran, Bandung.

Gillin, John Lewis dan John Philip Gillin, Syamsudin Abbas, 1997. Prosedur Baku

1954. Cultural Sociology. New Intensifikasi Pertanian. Sekretariat

York. The Macmillan Company. Badan Pengendalian Bimas, Jakarta.

Lionberger, H.F, 1960. Adoption of New Schult, T. 1964. Transformaing Traditional

Ideas and Practices. The IOWA. Agriculture. Yale University Press.

State university Press. Suhardiyono, L., 1990. Penyuluhan.

Mellor, J.W., 1976. The New Economic of Petunjuk Bagi Penyuluh Lapangan.

Growth : A Strategy for India and Penerbit Erlangga, Jakarta.

The Development World Ithaca Young Komball dan Raymond W. Mae,


Coernell University Press. New 1959. Sociology and Social Life.
York. American Book Company New

Mosher, A.T., 1978. Menggerakkan dan York.

membangun Pertanian (Getting


Agriculture Moving, Essential for
Development and Modernization).
Terj. Penerbit Yasaguna, Jakarta.

Rogers, Everett, M., 1976. Komunikasi dan


Pembangunan, Perspektif Kritis
(Communication and development,
Critical Perspektives). (Terj. Dasmar
Nurdin). Penerbit LP3ES, Jakarta.

Rusidi, 1989. Dinamika kelompok Tani


dalam Struktur Kekuasaan
Masyarakat Desa serta Pengaruhnya
terhadap Perilaku Usahatani Petani
228

Anda mungkin juga menyukai