Anda di halaman 1dari 25

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL (LKTIN) BFUB XXV 2023

Pemanfaatan Sains dan Teknologi dalam Menwujudkan Gaya Hidup Minimalis


Yang Berkelanjutan
LINGKUNGAN

PEMANFAATAN DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA


BILIMBI L.) SEBAGAI SPRAY ANTI SERANGGA

Disusun Oleh :
(Arman Maulana 18281, 2021/XII)
(M. Malik Syafiq Rahmansyah ,2021/XII)
(Ratu Annisa, 2022/XI)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3


BANDA ACEH
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL

1. Judul Karya : Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh


(Averrhoa Bilimbi L.) Sebagai Spray Anti
Serangga

2. Sub-tema/Bidang : Lingkungan
3. Ketua Kelompok
Nama Lengkap : Arman Maulana
NISN : 0053198140
Asal Sekolah : SMA Negeri 3 Banda Aceh
Alamat Sekolah : Jl. Tgk. Daud Beureuh No.454, Bandar
Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh
No. Hp : 082237836079
E-mail : armanmaulana3010.2005@gmail.com

4. Nama Anggota Kelompok : 1. M. Malik Syafiq R.


2. Ratu Annisa
5. Guru Pembimbing
Nama Lengkap : Widia Munira M.Pd
NI PKK : 199207022023212033
No.Hp : 085360043328
E-mail : munirawidia@gmail.com

6. Total Biaya :
7. Jangka Waktu Kegiatan : 10 Hari (15-25 September 2023)

Menyetujui,

Guru Pembimbing, Ketua Tim,

Widia Munira M.Pd Arman Maulana


NI PKK : 199207022023212033 NISN.0053198140
Mengetahui,
Kepala SMA

i
Muhibbul Khibri, S.Pd., M.Pd.
NIP.197405152000081001
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu.
Karya yang berjudul “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.)
Sebagai Spray Anti Serangga” ini merupakan hasil kerja sama dari siswa/I SMA
Negeri 3 Banda Aceh dengan arahan para guru pembimbing untuk mencari tau dan
mengembangkan suatu inovasi di bidang lingkungan demi mewujudkan gaya hidup
minimalis di masyarakat.

Adapun tujuan penyusunan karya tulis ilmiah ini yang utama adalah untuk
mengikuti perlombaan LKIN (Lomba Karya Ilmiah Nasional) dalam rangkaian
Bakti Formika untuk Bangsa ke-XXV yang diadakan oleh Universitas Pendidikan
Indonesia. Selain itu, penulisan karya tulis ilmiah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan dan menciptakan pola pikir baru bagi peneliti dalam
mengemukakan gagasan-gagasan untuk mencapai gaya hidup minimalis di
masyarakat.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan
sangat membantu demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Ketua Tim,

Arman Maulana
NISN.0053198140

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Harapan .................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................................. 4
2.1 Dasar Teori .................................................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 6
3.1 Tempat dan Tanggal Penelitian ...................................................................... 6
3.2 Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 6
3.3 Langkah Penelitian ........................................................................................ 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 7
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................................. 7
4.1.1 Pengeringan dan Ekstrasi Daun Belimbing Wuluh............................... 7
4.1.2 Filtrasi ................................................................................................... 7
4.1.3 Pengentalan Ekstrak .............................................................................. 8
4.1.4 Pembuatan Konsentrasi Spray .............................................................. 8
4.1.5 Pemilihan Hewan Uji ............................................................................ 8
4.1.6 Pengujian Spray dan Hasil .................................................................... 8
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 10
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10
5.2 Rekomendasi ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................11
LAMPIRAN .......................................................................................................... 12

iii
DAFTAR TABEL

TABEL 1 ............................................................................................................... 9

iv
DAFTAR GAMBAR

...............................................................................................................................

v
DAFTAR DIAGRAM

DIAGRAM 1........................................................................................................ 9

vi
PEMANFAATAN DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA
BILIMBI L.) SEBAGAI SPRAY ANTI SERANGGA

Arman Maulana, M. Malik Syafiq Rahmansyah, Ratu Annisa


Sman 3 Banda Aceh
armanmaulana3010.2005@gmail.com maliksyafiqrahmansyah0606@gmail.com
annisaratu04@gmail.com

Abstrak
Perkembangan modernisasi sekarang ini telah membawa gaya hidup baru dalam
kehidupan sehari- hari, membuat masyarakat kini menjadi marak menggunakan
barang instan seperti plastik. Penggunaan plastik yang sulit didaur ulang kian
mengakibatkan meningkatnya limbah di berbagai bidang kehidupan.
Menumpuknya limbah telah mengundang berbagai macam penyakit dalam
kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah penyakit diare yang dibawa oleh lalat
setelah hinggap dari limbah. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh telah
menggunakan daun belimbing wuluh sebagai obat anti serangga, anti jamur, dan
anti bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun
belimbing wuluh sebagai bahan alami untuk mengendalikan populasi serangga
yang dapat digunakan sebagai alternatif dari bahan kimia sintetis yang berpotensi
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode uji coba pada laboratorium sebanyak 3 kali
replikasi yang masing-masingnya diamati selama 10 menit dengan sampel 15 ekor
lalat rumah (Musca domestica), dimana perlakuan yang digunakan adalah
konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh (10%, 15%, 20%). Dari hasil uji coba,
konsentrasi paling efektif untuk mengusir lalat adalah konsentrasi 20% dengan daya
tolak 100%. Hasil yang di peroleh yaitu: 1) pembuatan spray yang dieskstrak dari
daun belimbing wuluh (Averrohoa bilimbi L.) dapat menjadi inovasi baru dalam
pemanfaatan di bidang bioteknologi 2) daun belimbing wuluh efektif sebagai bahan

vii
aktif dalam spray anti serangga 3) cara pembuatan spray anti serangga
menggunakan daun belimbing wuluh sebagai bahan aktif yang paling efektif.

Kata kunci : limbah, daun belimbing wuluh, spray

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan modernisasi sekarang ini telah membawa gaya hidup baru
dalam kehidupan sehari- hari, membuat masyarakat kini menjadi marak
menggunakan barang instan seperti plastik. Penggunaan plastik yang sulit didaur
ulang kian mengakibatkan meningkatnya limbah di berbagai bidang kehidupan.
Menumpuknya limbah telah mengundang berbagai macam penyakit dalam
kehidupan masyarakat. Seperti kasus penyakit diare yang dibawa oleh lalat setelah
hinggap dari limbah (Bili et al., 2021). Salah satu upaya pencegahan adalah dengan
cara mengusir serangga dari area sekitar, namun kebanyakan produk pengusir
serangga berasal dari bahan kimia yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan
sehingga juga berujung pada berkurangnya kualtias hidup masyarakat (Pettagading,
n.d.).

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat aceh menggunakan belimbing


wuluh untuk beragam kebutuhan terutama sebagai pelengkap dalam kegiatan
memasak. Namun, bagian lain dari belimbing wuluh juga kerap dimanfaatkan
secara tradisional seperti daunnya yang digunakan sebagai media untuk menghalau
serangga hinggap di rumah.

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman yang memiliki


kandungan senyawa aktif seperti asam oksalat, asam askorbat, flavonoid, dan
saponin yang dapat memberikan efek antioksidan dan antiinflamasi (Hasim et al.,
2019). Daun belimbing wuluh memiliki ciri khas bentuk yang menyerupai daun
belimbing pada umumnya, yaitu dengan bagian ujung daun yang berbentuk seperti
bintang. Namun, daun belimbing wuluh memiliki ukuran yang lebih kecil dan
warnanya lebih hijau kekuningan (Kumar et al., 2013). Selain itu, daun belimbing
wuluh juga telah digunakan secara tradisional sebagai bahan obat untuk mengatasi
berbagai masalah kesehatan seperti batuk, diabetes, rematik, gondongan, sariawan,

1
sakit gigi, gusi berdarah, jerawat, diare sampai tekanan darah tinggi (Hidjrawan,
n.d.).

Mengkaji dari kebiasaan masyarakat aceh, peneliti ingin membuat


terobosan baru dalam mendukung gaya hidup minimalis yaitu memilih daun
belimbing wuluh sebagai bahan penelitian dalam membuat spray anti serangga.
Daun belimbing wuluh memiliki potensi sebagai alternatif alami yang aman dan
ramah lingkungan untuk mengendalikan serangga.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yaitu;
1) Apakah pembuatan spray yang dieskstrak dari daun belimbing wuluh
(Averrohoa bilimbi L) dapat menjadi inovasi baru dalam pemanfaatan di
bidang lingkungan?
2) Apakah daun belimbing wuluh efektif sebagai bahan aktif dalam spray anti
serangga?
3) Bagaimana cara membuat spray anti serangga dengan menggunakan daun
belimbing wuluh sebagai bahan aktif yang paling efektif?

1.3 Tujuan Penelitian


1.1.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pembuatan dan
cara kerja spray anti serangga yang menggunakan inovasi dari bidang
lingkungan dengan bahan utamanya adalah daun belimbing wuluh yang
diekstrak dalam bentuk larutan.

1.1.2 Tujuan Khusus


1) Mendalami manfaat dari tanaman belimbing wuluh, khusunya pada
bagian daun.
2) Mengetahui potensi ekstrak daun belimbing wuluh sebagai spray anti
serangga.

2
1.4 Harapan
Terkait dengan penelitian ini, peneliti berharap bahwa spray dari ekstrak
daun belimbing wuluh dapat dijadikan sebagai terobosan baru dalam bidang
lingkungan karena dapat menjadi alternatif dari bahan kimia sintetis yang
berpotensi berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Sehingga dengan
adanya penelitian ini masyarakat dapat menerapkan gaya hidup minimalis dengan
menggunakan spray dari bahan alami dalam mengendalikan populasi serangga.

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Dasar Teori


Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang melimpah. Salah satu
dari tumbuhan tersebut adalah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang sering
dimanfaatkan hampir diseluruh bagian tumbuhan termasuk daun. Kandungan
Metabolit sekunder dari daun belimbing wuluh memiliki beberapa manfaat, seperti
antidiabetes, antimikrobial, antioksidan, aktivitas sitotoksik, dan juga sebagai
insektisida (Kumar et al., 2013). Daya bunuh insektisida nabati berasal dari zat
toksik yang dikandungnya. Zat tersebut dapat bersifat racun kontak dan racun perut
pada hewan berbadan lunak (Utomo, 2010).

Beberapa penelitian membahas tentang insektisida nabati yang


menggunakan Penyemprotan Perasan Daun Kamboja (Plumeria Acuminata)
Terhadap Kematian Lalat Rumah (Musca Domestica) kemudian mengamati jumlah
lalat yang hinggap pada umpan tersebut, hasil penelitian menunjukkan Konsentrasi
yang paling efektif berdasarkan uji LSD adalah 60 % dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 (Yuliana et al., 2016). Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik
untuk meneliti dan ingin mengetahui Daya tolak ekstrak daun belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi) terhadap lalat rumah (Musca domestica). Penggunaan
insektisida alami yang dilakukan oleh Domy (2011) membuktikan bahwa air
perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang dilakukan dengan
metode elektrik dapat berpotensi sebagai insektisida terhadap nyamuk . dewasa.
Kandungan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mempunyai zat aktif
yangterdiri dari alkaloid, saponin, dan flavonoid efektif untuk membunuh larva
serta nyamuk dewasa (Parikesit, 2011).

Penggunaan insektisida nabati dengan metode semprot umumnya tidak


langsung mematikan serangga, namun lebih berfungsi untuk menolak kehadiran
serangga, terutama disebabkan oleh baunya yang menyengat.Insektisida nabati
yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk menolak serangga adalah
insektisida sintetis yang dapat menurunkan populasi serangga dengan cepat, lebih

4
mudah dan praktis dipakai, mudah disimpan dan harganya relatif lebih murah (Bili
et al., 2021)

5
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Tanggal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 15 s.d. 25 September 2023 meliputi, kajian


pustaka, persiapan, eksperimen laboratorium, dan penyusunan naskah. Penelitian
ini dilakukan di laboratorium Farmasi USK (Universitas Syiah Kuala),
laboratorium Farmatologi USK (Universitas Syiah Kuala) dan laboratorium Parasit
USK (Universitas Syiah Kuala).

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen laboratorium dan


studi literatur dengan mencari referensi yang berkaitan dengan tujuan penelitian
yang kemudian dianalisis secara kualitatif.

3.3 Langkah Penelitian


Adapun ini dilakukan dengan melakukan dengan melakukan eksperimen
laboratorium tentang formulasi spray dari ekstrak daun belimbing wuluh sebagai
alternatif inovasi di bidang lingkungan yakni sebagai berikut :
1) Mengajukan surat permohonan penelitian kepada fakultan farmasi
Universitas Syiah Kuala dan fakultas kedokteran hewan Universitas
Syiah Kuala.
2) Setelah izin penelitian disetujui barulah peneliti melakukan penelitian di
tempat tersebut dari tanggal 15 sampai 25 September 2023
3) Kemudian meninjau beberapa jurnal dari penelitian sebelumya di
internet yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan dan
menulisnya pada karya tulis ilmiah.
4) Terakhir, menyimpulkan secara keseluruhan terkait dengan hasil dan
pembahasan yang didapatkan dari peneltian dan studi literatur yang
dilakukan oleh peneliti.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan pada 15 s.d. 25 Septemberr 2023 meliputi, kajian


Pustaka, perisapan, eksperimen laboratorium, dan penyusunan naskah. Penelitian
ini dilakukan di laboratorium Farmasi USK (Universitas Syiah Kuala),
laboratorium Farmatologi USK (Universitas Syiah Kuala) dan laboratorium Parasit
USK (Universitas Syiah Kuala).

4.1.1 Pengeringan dan Ekstrasi Daun Belimbing Wuluh

Daun belimbing wuluh diambil dari pohon untuk dikumpulkan seberat 5 kg


yang kemudian dikeringkan di dalam ruangan tanpa terkena sinar matahari hingga
tekstur daun menjadi rapuh. Selanjutnya daun diblender lalu hasilnya di ayak demi
mendapatkan serbuk dengan rata-rata ukuran yang sama.

Pengekstraksian dalam penelitian ini menggunakan metode maserisasi.


Proses maserisasi dilakukan dengan perbandingan 1 : 10, dimana kami memerlukan
4000ml etanol (96%) untuk 400 gram serbuk daun belimbing wuluh. Proses
maserisasi ini berlangsung selama 3 × 24 jam.

4.1.2 Filtrasi

Filtrasi adalah tindakan memisahkan antara ampas dan filtrat melalui media
filter yang memungkinkan cairan melewati tetapi menahan partikel padat; dengan
melewatkan cairan melalui media filter atau dinding penahan padat lagi (Bili et al.,
2021). Pada penelitian ini filtrasi dilakukan dengan menggunakan kertas saring
pada hasil maserisasi untuk memperoleh filtrat berupa ekstrak daun belimbing
wuluh.

7
4.1.3 Pengentalan Ekstrak

Pengentalan dilakukan untuk mendapatkan ekstrak yang lebih pekat. Peneliti


menggunakan mesin rotatry evaporator di laboratorium Farmatologi Univesrsitas
Syiahkuala untuk menguapkan ekstrak.

4.1.4 Pembuatan Konsentrasi Spray

Sampel uji ekstrak dibuat dengan 3 konsentrasi berbeda yaitu 10%, 15%,
dan 20%. Pembuatan konsentrasi spray adalah dengan cara menambahkan ekstrak
yang kemudian dicampur dengan etanol (96%), semuanya dimuat dalam volume
total 20 ml. Masing-masing konsentrasi spray lalu diaduk menggunakan spatula
hingga tercampur merata, lalu ditambahkan essential oil pada larutan agar wangi
yang dihasilkan menjadi lebih menarik.

4.1.5 Pemilihan Hewan Uji

Lalat rumah (Musca domestica) adalah salah satu serangga yang menjadi
vektor pembawa penyakit dalam kehidupan sehari-hari, ditambah kelebihannya
untuk mudah ditemukan dan ditangkap membuat peneliti menjadikannya sebagai
hewan uji dalam penelitian ini.

4.1.6 Pengujian Spray dan Hasil

Dalam menguji efektivitas spray daun belimbing wuluh, peneliti


menggunakan 15 sampel lalat rumah (Musca domestica) dalam tiap replikasi.
Masing-masing konsentrasi yaitu 10%, 15%, dan 20% akan mendapatkan perlakuan
sebanyak 3 kali replikasi, dengan setiap replikasi memiliki estimasi pengamatan
selama 10 menit. Sebagai pembanding, peneliti menggunakan obat lalat sebagai
kontrol positif (+) dan aquades sebagai kontrol negatif (−). Aktran dalam penelitian
ini adalah udang yang dipotong-potong, dengan mempertimbangkan bahwa lalat
menyukai bau yang amis sehingga mendapatkan hasil berupa :

8
Lama
Replikasi Persentase
Dosis (%) Pengamatan Total Rata-rata
daya tolak
(menit) I II III

10 0 0 0 0 0 100%
Kontrol (+)

10 4 3 3 10 3.33 67%
Kontrol (−)

10 3 2 2 7 2.33 77%
10%

10 2 1 1 4 1.33 87%
15%

10 0 0 0 0 0 100%
20%

Tabel 1.1

Tingkat Daya Tolak


1.2
100% 100%
1
87%
77%
0.8
67%
Persentase

0.6

0.4

0.2

0
Kontrol Kontrol 10% 15% 20%
Dosis

Diagram 1.1

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan rangkaian penelitian dan uji coba terhadap pemanfaatan
ekstrak daun belimbing wuluh sebagai spray anti serangga dengan ragam
konsentrasi 10%, 15%, dan 20% terhadap 15 sampel lalat rumah (Musca domestica)
dengan waktu uji selama 10 menit dalam tiga kali replikasi, maka didapati bahwa
larutan dengan ekstrak 20% memiliki tingkat efektivitas tertinggi yaitu sebesar
100%. Dengan demikian tujuan penelitian ini telah tercapai untuk mendapatkan
alternatif dalam bidang bioteknologi dalam menghalau serangga dengan tingkat
efektivitas yang tinggi dan juga ramah bagi lingkungan.

5.2 Rekomendasi
Dalam perkembangan inovasi pemanfaatan ekstrak daun belimbing wuluh
sebagai spray anti serangga menjadi lebih efisien dan fleksibel untuk dipakai dalam
kehidupan sehari-hari, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat
memperluas sampel yang dipakai sehingga tidak terpaku pada satu vektor saja.
Demi hasil yang lebih akurat penambahan jumlah sampel dan replikasi juga dapat
dipertimbangkan, ditambah faktor-faktor lain seperti suhu dan kelembapan yang
bisa saja mempengaruhi hasil uji coba, sehingga kedepannya dapat menghasilkan
tingkat efektivitas yang lebih stabil.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bili, R., Ballo, A., & Blegur, W. A. (2021). Uji Efektivitas Ekstrak Alkohol Daun

Cengkeh (Syzigium aromaticum) Sebagai Repellent Semprot Terhadap

Lalat Rumah (Musca domestica). SCISCITATIO, 2(1), 29–34.

https://doi.org/10.21460/sciscitatio.2021.21.46

Hasim, H., Arifin, Y. Y., Andrianto, D., & Faridah, D. N. (2019). Ekstrak Etanol

Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai Antioksidan dan

Antiinflamasi. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 8(3), 86.

https://doi.org/10.17728/jatp.4201

Hidjrawan, Y. (n.d.). IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN BELIMBING

WULUH (Averrhoa bilimbi L.).

Kumar, K. A., Gousia, S., & Latha, J. N. L. (2013). Review Article A REVIEW ON

PHYTOCHEMICAL CONSTITUENTS AND BIOLOGICAL ASSAYS OF

AVERRHOA BILIMBI.

Pettagading, R. T. (n.d.). PENGARUH EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH

(Averrhoa bilimbi L) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes sp.

Yuliana, V., Yamtana, Y., & Kadarusno, A. H. (2016). Aplikasi Penyemprotan

Perasan Daun Kamboja (Plumeria acuminata) Terhadap Kematian Lalat

Rumah (Musca domestica). JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal

dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan, 13(1), 299.

https://doi.org/10.31964/jkl.v13i1.26

11
LAMPIRAN

Gambar 1. Pengumpulan daun belimbing wuluh

Gambar 2. Proses pengeringan di dalam ruangan

Gambar 3. Pengayakan daun yang sudah diblender

12
Gambar 4. Maserisasi dengan etanol (96%)

Gambar 5. Proses maserisasi selama 3 hari

Gambar 6. Penyaringan menggunakan kertas saring untuk mendapatkan


filtrat hasil maserisasi

13
Gambar 7. Pengentalan ekstrak menggunakan mesin Rotary evaporator

Gambar 8. Penimbangan ekstrak daun belimbing wuluh

Gambar 9. Pengukuran etanol (96%) sebagai campuran spray

14
Gambar 10. Penambahan essential oil

Gambar 11. Pencampuran semua bahan

Gambar 12. Hasil beberapa konsentrasi spray yang didapat

15
Gambar 13. Pemberian spray pada udang (aktraktan)

Gambar 14. Pengumpulan lalat rumah dan pemasukan aktraktan ke dalam


kendang uji

Gambar 15. Proses pengamatan tingkat efektifitas spray dari ekstrak daun
belimbing wuluh

16

Anda mungkin juga menyukai