105951103717
FAKULTAS PERTANIAN
MAKASSAR
2022
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP
PELESTARIAN HUTAN MANGROVE DI DESA MANYAMPA
KECAMATAN UJUNG LOE KABUPATEN BULUKUMBA
PROPOSAL
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Strata
Satu (S-1)
105951103717
Fakultas : Pertanian
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dr.Ir.Irma
Dr. Ir. Hasanuddin Molo,.S.Hut,.M.P,.IPM
Sribianti,.S.Hut,.M.P,.IPM
NIDN. 0007017105 NIDN. 0907028202
Diketahui,
Dr. Ir. Andi Khaeriyah,.M.Pd Dr. Ir. Hikmah, S.Hut., M.Si., IPM.
NIDN. 0926036803 NIDN. 0011077101
HALAMAN KOMISI PENGUJI
Pembimbing I Ttd
Pembimbing II
Penguji I
Nama : (..........................)
NIDN :
Penguji II
Nama : (..........................)
NIDN :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga proposal usulan penelitian ini dapat selesai. Tema
yang akan dipilih dalam penelitian yang akan dilaksanakan pada 2021 ini ialah
HALAMAN SAMPUL................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................ 1
4.6.4. Perencanaan............................................................................. 28
4.6.5. Pelaksanaan Kegiatan.............................................................. 29
4.6.7. Pemantauan.............................................................................. 31
............................................................................................................ 31
V. PENUTUP................................................................................................ 34
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 34
5.2. Saran............................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 35
LAMPIRAN.................................................................................................. 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Kerangka Pikir........................................................................................... 14
9. Wawancara................................................................................................. 44
10. Wawancara............................................................................................... 44
11. Wawancara............................................................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
. Kosioner Responden 38
km. Jajaran pantai ini tergabung di dalam 17.508 pulau yang merupakan
gabungan antara bentuk ekosistem pantai dan hutan pantai. Dengan banyaknya
pulau-pulau ini, maka banyak pula ekosistem hutan pantai yang tumbuh di sekitar
garis pantai tersebut. Ekosistem hutan pantai ini sangat berperan penting dalam
kehidupan biota darat dan biota laut. Diketahui juga bahwa beberapa tipe hutan
pantai merupakan tipe perantara antara ekosistem hutan darat dengan ekosistem
pemandangan yang mempesona bagi banyak orang. Kawasan ini ditumbuhi jenis
tumbuhan semak belukar, yang disebut sebagai hutan mangrove. Hutan mangrove
ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia dan hewan yang hidup
di dalamnya atau disekitarnya, bahkan bagi mahluk hidup yang tinggal untuk
daerah-daerah yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh
oleh pasang surut air laut, tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Mangrove
merupakan vegetasi khas di zona pantai, floranya berjenis semak hingga pohon
yang besar dan tingginya hingga 50 – 60 meter dan hanya mempunyai satu tajuk
di pucuk tanaman (Istomo, 1992). Hutan mangrove biasa disebut sebagai hutan
1
Namun pengertian hutan mangrove tidak hanya terbatas pada daerah yang
bervegetasi saja, tetapi juga daerah terbuka atau berlumpur, selalu atau secara
teratur tergenang air laut yang terletak diantara hutan dan laut, yang sering dikenal
diberbagai sektor, baik sektor pertanian hingga sektor perumahan pada dasawarsa
diindikasikan (diketahui) oleh adanya proses erosi/abrasi pantai, intrusi air laut,
dan degradasi hasil perairan. Adanya penggunaan lahan mangrove untuk berbagai
strategis serta sumber daya alam yang dapat diperoleh dari kawasan ini, banyak
Saat ini hutan mangrove di dunia hanya tersisa sekitar 17 juta hektar, dan 22%
dari luas tersebut terdapat di kawasan Indonesia. Namun luas hutan mangrove itu
peruntukannya (fungsi) oleh masyarakat setempat maupun pihak lain yang berada
2
1.3. Tujuan Penelitian
hutan mangrove.
2. Sebagai bahan informasi untuk penelitian yang sejenis pada masa yang akan
datang.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai suatu tipe hutan yang tumbuh
di daerah pasang surut (terutama di pantai yang terlindung, laguna, muara sungai)
mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri atas organisme (tumbuhan dan
Mangrove merupakan suatu tipe hutan tropik dan subtropik yang khas,
tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut
air laut. Mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir yang terlindung dari
gempuran ombak dan daerah dan daerah yang landai. Mangrove tumbuh optimal
di wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran airnya
di wilayah pesisir yang terjal dan berombak besar dengan arus pasang surut kuat,
komunitas yang hidup di dalam kawasan lembap dan berlumpur serta dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Mangrove disebut juga sebagai hutan pantai, hutan
payau, atau hutam bakau. Pengertian mangrove sebagai hutan pantai (pesisir),
4
baik daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut maupun wilayah daratan
sebagai hutan payau atau hutan bakau adalah pohon-pohonan yang tumbuh di
daerah payau pada tanah aluvial atau pertemuan air laut dan air tawar di sekitar
tanaman bakau. Oleh karena itu, istilah bakau hanya untuk jenis-jenis tumbuhan
tumbuhan yang hidup di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi
Wilayah mangrove mempunya sifat khas dan unik. Sifat unik mangrove
disebabkan oleh luas vertikal pohon dengan organisme daratan menempati bagian
atas dan organisme lautan menempati bagian bawah. Kondisi pencampuran antara
antara organisme daratan dan lautan ini menggambarkan suatu rangkaian dari
darat ke laut dan sebaliknya. Secara ekologis mangrove memegang peranan kunci
dalam perputaran nutrien atau unsur hara pada perairan pantai di sekitarnya yang
kondisi iklim yang sesuai untuk kelangsungan proses biologi beberapa organisme
merupakan daerah perikanan yang subur, karena terdapat hubungan yang positif
5
dan signifikan antara hutan mangrove dengan tingkat produksi perikanan
pantai, menjaga stabilitas sedimen dan bahkan turut berperan dalam menambah
luasan lahan daratan dan perlindungan garis pantai. Selain itu juga berperan
tanah basah pesisir terumbu karang, dan lamun. Manfaat mangrove selain ditinjau
dari fungsi ekologisnya, juga diketahui memiliki nilai ekonomis yang mendorong
2009). Maka dari itu, setidaknya ada tiga fungsi utama ekosistem mangrove yaitu:
gelombang, penahan dan perangkap sedimen, pencegah intrusi garam, dan sebagai
penghasil energi serta hara. 2. Fungai biologis: Sebagai habitat alami biota dan
3. Fungsi ekonomi: Sebagai sumber bahan bakar (kayu bakar dan arang), bahan
kertas, keperluan rumah tangga, tekstil, serat sintesis penyamakan kulit, dan obat-
6
2.1.3 Karakteristik Hutan Mangrove
air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada pasang
mangrove, menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat melalui aliran air
sungai, serta terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat.
tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19
jenis liana, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas. Namun hanya terdapat kurang lebih
Menurut Sukardjo (1993) dalam Ghufran dan Kordi (2012) terdapat lima faktor
dengan hubungan osmosis mangrove, substrat, pengaruh darat seperti aliran air
masuk dan rembesan air tawar, dan keterbukaan terhadap gelombang yang
membagi zona mangrove berdasarkan jenis pohon ke dalam enam zona, yaitu:
7
3. Zona HutanBruguiera
4. Zona hutanRhizophora
6. Zona Sonneratia
kedalam dua divisi yaitu zona air payau ke laut dengan kisaran salinitas antara 10
30 ppt, dan zona air tawar ke air payau dengan salinitas antara 0-10 ppt pada
hutan mangrove tetap tinggi dan merupakan penyebab utama rusaknya hutan
mangrove dalam kondisi rusak berat mencapai luas 42%, kondisi rusak mencapai
luas 29%, kondisi baik mencapai luas < 23% dan kondisinya sangat baik hanya
seluas 6%. Saat ini keberadaan hutan mangrove semakin terdesak oleh kebutuhan
manusia, sehingga hutan mangrove sering dibabat habis bahkan sampai punah
(Wiyono, 2009). Jika hal ini terus menerus dilakukan maka akan mengakibatkan
terjadinya abrasi, hilangnya satwa atau biota laut yang habitatnya sangat
memerlukanhutan mangrove.
yang telah mengalami kerusakan. Agar rehabilitasi dapat berjalan secara efektif
8
dan efisien perlu didahului survei untuk menetapkan kawasan yang potensial
(Anonimous, 2005).
mangrove yang telah rusak agar ekosistem mangrove dapat menjalankan kembali
masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan dalam menyusun rencana
ombak, penjaga garis pantai dan sebagainya) untuk mengurangi energi gelombang
laut yang mengenai bibir pantai. Pendekatan biologi merupakan upaya vegetative
penciptaan habitat dengan mengubah sistem yang rusak menjadi yang lebih stabil.
9
Pemulihan merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu ekositem atau
2. Partisipasi adalah suatu konsep perilaku yang dapat dilaksanakan oleh individu
3. Partisipasi juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu, yang penting bagi
sosial masyarakat.
representatif.
10
Dari berbagai bentuk partisipasi yang telah disebutkan diatas, partisipasi
dalam bentuk nyata (memiliki wujud) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan
dalam bentuk tidak nyata (abstrak). Bentuk partisipasi yang nyata misalnya uang,
harta benda, tenaga dan keterampilan sedangkan bentuk partisipasi yang tidak
atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk
11
memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan
yang diikutinya.
arisan, menghadiri kematian, dan lainnya dan dapat juga sumbangan perhatian
atau tanda kedekatan dalam rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi.
Partisipasi menurut Effendi dalam Siti Irine Astuti D. (2009: 37), terbagi
karena terjadi dalam kondisi tertentu, masyarakat terlibat atau mengambil bagian
dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan di mana masyarakat berada
masyarakat dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu “partisipasi
non fisik dan partisipasi fisik”. Partisipasi fisik adalah partisipasi masyarakat
12
usaha perpustakaan berupa buku atau bentuk bantuan lainnya. Sedangkan
menentukan arah dan pendidikan nasional dan meratanya animo masyarakat untuk
Kondisi hutan mangrove yang ada saat ini berada dalam situasi yang
sangat mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari luas hutan mangrove yang
mengalami penyusutan tiap tahunnya. Keadaan ini tidak terlepas dari kerusakan
yang disebabkan oleh alam, dan terutama oleh manusia. Lestarinya kawasan hutan
mangrove sangat dipengaruhi oleh aktifitas yang terjadi di sekitar hutan itu
sendiri. Adapun aktifitas yang dapat membantu pelestarian hutan mangrove itu
pelestarian hutan mangrove. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
13
Gambar 1. Kerangka pikir
14
III. METODE PENELITIAN
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil riset melalui pendapat (opini) dari orang-
Sasaran dalam penelitian ini antara lain kelompok petani tambak dan anggota
b) Data sekunder, yakni data penunjang data primer yang terdiri dari kondisi
responden.
15
3.6. Teknik Pengumpulan Data
kelapangan.
dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara.
(2008);
16
a) Partisipasi Buah Pikiran, merupakan ide/gagasan yang disampaikan oleh
dalam kegiatan berdasarkan uraian Yadav (1980) dalam (Theresia 2014) dan
5−1
Selisih per kategori=
5
17
Tabel 1. Skala Sikap Masyarakat
Skala Sikap Masyarakat
No
Sikap Skor Kategori
1 Sangat berpartisipasi 5 4,3 - 5,0
2 Berpartisipasi 4 3,5 - 4,2
3 Cukup berpartisipasi 3 2,7 - 3,4
4 Kurang berpartisipasi 2 1,9 - 2,6
5 Tidak berpartisipasi 1 1,0 - 1,8
Sumber: Hasil modifikasi Skala Likert (Yudiantari, 2002)
direpresentasikan.
18
berdasarkan berpastisipasi
ikut
skor apakah 2. Berpastisipasi 4
berpastisipasi
responden responden 3. Cukup
dalam bentuk 3
dalam memberikan Berpastisipasi
tindakan
memberikan atau tidak 4. Kurang
terhadap 2
sumbangan memberikan Berpastisipasi
upaya
dalam bentuk sumbangan
pelestarian
tenaga dalam 5. Tidak
hutan 1
bentuk Berpartisipasi
mangrove
tenaga
Diukur 1. Sangat
5
berdasarkan berpastisipasi
skor apakah 2. Berpastisipasi 4
responden 3. Cukup
Keterlibatan terlibat atau 3
Apakah anda Berpastisipasi
responden tidak terlibat 4. Kurang
ikut serta 2
dengan ikut dalam Berpastisipasi
dalam
dalam kegiatan kegiatan-
kegiatan
sosial, seperti kegiatan
3 sosial
arisan, gotong- sosial di
terhadap
royong desa seperti
pelestarian
dan/atau arisan,
hutan 5. Tidak
serikat tolong gotong- 1
mangrove Berpartisipasi
menolong royong
dan/atau
serikat
tolong
menolong
Apakah anda Keterlibatan 1. Sangat
5
ikut serta responden Dinilai berpastisipasi
dalam dalam dengan 2. Berpastisipasi 4
merencanakan merencanakan mengacu 3. Cukup
kegiatan yang kegiatan- pada skor 3
4 Berpastisipasi
terkait kegiatan responden 4. Kurang
program terkait dengan atas 2
Berpastisipasi
pelestarian program kegiatan
hutan pelestarian perencanaan 5. Tidak
1
mangrove mangrove Berpartisipasi
Apakah anda Keterlibatan Dinilai 1. Sangat
5
ikut serta responden dengan berpastisipasi
dalam dalam mengacu 2. Berpastisipasi 4
melaksanakan melaksanakan pada skor 3. Cukup
5 3
program kegiatan- responden Berpastisipasi
kegiatan kegiatan yang atas 4. Kurang
terhadap telah pelaksanaan 2
Berpastisipasi
pelestarian direncanakan kegiatan 5. Tidak 1
19
Berpartisipasi
hutan
Apakah anda Keterlibatan 1. Sangat
Dinilai 5
ikut serta responden berpastisipasi
dengan
dalam dalam 2. Berpastisipasi 4
mengacu
memanfaatka memanfaatkan 3. Cukup
pada skor 3
6 n hasil dari hasil-hasil dari Berpastisipasi
responden
kegiatan kegiatan 4. Kurang
atas 2
pelestarian pelestarian Berpastisipasi
pemanfaatan
hutan hutan 5. Tidak
hasil 1
mangrove mangrove Berpartisipasi
Keterlibatan 1. Sangat
5
Apakah anda responden Dinilai berpastisipasi
terlibat dalam dalam dengan 2. Berpastisipasi 4
pemantauan melaksanakan mengacu 3. Cukup
terhadap pemantauan pada skor 3
7 Berpastisipasi
kegiatan terhadap responden 4. Kurang
pelestarian kegiatan- atas 2
Berpastisipasi
hutan kegiatan yang keinginan
mangrove sudah pemantauan 5. Tidak
1
dilakukan Berpartisipasi
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini peneliti menjelaskan mengenai profil daerah penelitian serta
pembahasan dari hasil penelitian. Pada profil desa ini, peneliti akan
a. Letak wilayah
Desa Manyampa adalah salah satu bagian dari desa yang ada di Wilayah
25’ 40,80ʺ LS - 3° 23ʹ 27, 24ʺ LS dan 102° 8ʹ 21, 4ʺ BT - 102° 10ʹ 7, 32ʺ BT.
Secara administratif, wilayah desa Manyampa memiliki batas antara lain berikut
ini:
Tiro
Balleanging
21
Secara geografis luas dari wilayah desa Manyampa adalah 42 KM yang terdiri
atas 40% berupa pemukiman 25% berupa daratan yang digunakan untuk lahan
pertanian, serta 35% berupa lahan budidaya perikanan dengan jumlah penduduk
b. Luas wilayah
Luas dari wilayah desa Manyampa 30. 609,60 Ha yang terdiri luas tanah sawah
29. 740,00 Ha, luas tanah kering 470. 00 Ha, luas tanah basah 75, 00 Ha, luas
tanah perkebunan 273, 00 Ha, luas fasilitas umum 6, 10 Ha, luas tanah hutan
45,50 Ha. Yang terdiri dari lima dusun (dusun Mampua, dusun Dongi, dusun
tambak/empang, dan peternakan, Pasir urug, pasir sungai, pasir gunung, batu
karang dan kerikil, tanaman perkebunan: kelapa, kakao, karet, lahan hutan, hasil
d. Orbitasi
Orbitasi atau jarak dari pusat pemerintahan yaitu: jarak ibu dari kota Kecamatan
10,00 Km, jarak ke ibu kota kabupaten/kota 25,00 Km, jarak ke ibu kota
provinsi 175,00 Km
22
Tabel 3 Pembagian Wilayah Desa Manyampa
NO DUSUN RW RT KETERANGAN
1 Mampua 2 4 Aktif
2 Dongi 4 8 Aktif
3 Tanah Eja 3 6 Aktif
4 Alaraya 3 6 Aktif
5 Luppung 3 6 Aktif
Sumber: Data Profil Desa Manyampa 2019
b. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Manyampa
Berdasarkan jenis kelamin responden dapat dilihat pada gambar di bawah ini
JENIS KELAMIN
30
25 28
20 JUMLAH RESPONDEN
15
10
5
0 4
Laki-laki Perempuan
23
Berdasarkan gambar diatas dapat dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
PEKERJAAN
30
25 27
20
JUMLAH RESPONDEN
15
10
5
5
0
Petani Wiraswasta
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, (2022).
Berdasarkan pada gambar diatas dapat dilihat sebanyak (27 orang) bekerja
24
Gambar 4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
PENDIDIKAN
16
14 15
12
10 JUMLAH RESPONDEN
10
8
6 7
4
2
0
SD SMP SMA
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, (2022)
UMUR
14
12 13
10
10 Jumlah responden
8 9
6
4
2
0
25-30 31-35 36-40
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, (2022)
25
Berdasarkan pada gambar diatas dapat dilihat klasifikasi umur responden
kisaran 25-30 terdapat 13 Orang, kisaran 31-35 terdapat 10 Orang, kisaran 36-40
terkadang usulanya sama dengan anggota yang lain dan 1 anggota mengatakan
26
tidak berpartisipasi karna usulan yg ada sudah banyak. Total skor yang diperoleh
adalah 152 dengan skor rata-rata 4,75 masuk pada kategori Tinggi.
dalam pelaksanaan kegiatan dengan alasan penting ikut karna kalau tidak ikut
banyak kegiatan lain, Total skor yang diperoleh adalah 158 dengan skor rata-rata
A. Partisipasi masyarakat yang sering ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
27
Partisipasi masyarakat yang sering ikut serta dalam kegiatan gotong royong di
berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong dengan alasan dengan gotong royong
pekerjaan lebih mudah, Total skor yang diperoleh adalah 160 dengan skor rata-
4.2.4. Perencanaan.
Partisipasi masyarakat yang sering ikut serta dalam rencan kegiatan di hutan
Mangrove di Desa Manyampa Kecamatan Ujung Loe
28
Tabel 7 Partisipasi Masyarakat yang sering ikut serta dalam rencana kegiatan
penanaman
Kriteria Jawaban Frekuensi / Jumlah
No
Responden Nilai Orang Persentase (%) Skor
Sangat
1 5 20 62,5 100
Berpartisipasi
2 Berpartisipasi 4
Cukup
3 3 12 37,5 36
Berpartisipasi
Kurang
4 2
Berpartisipasi
5 Todak Berpartisipasi 1
Total 32 99,9 136
Skor rata-rata 4,35
Kategori Tingkat Partispasi: Tinggi
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, (2022)
cukup berpartisipasi dengan alsan kegiatan lain, total skor yang diperoleh adalah
B. Partisipasi masyarakat yang sering ikut serta dalam kegiatan Penanaman Bibit.
29
Berpartisipasi
Kurang
4 2
Berpartisipasi
5 Tidak Berpartisipasi 1
Total 32 99,9 158
Skor rata-rata 4,93
Kategori Tingkat Partispasi: Tinggi
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, (2022).
kategori cukup Berpartisipasi dengan alsan kegiatan lain, total skor yang diperoleh
adalah 158 dengan skor rata-rata 4,93 masuk pada Kategori Tinggi.
30
Berdasarkan Tabel 28 diketahui bahwa sebanyak 32 responden yang
merasakan hasil dari pelestarian mangrove, total skor yang diperoleh adalah 160
4.6.7. Pemantauan
Berpartisipasi merawat tanaman yang mereka tanam, Total skor yang diperoleh
adalah 160 dengan skor rata-rata 5,00 masuk pada Kategori Tinggi.
31
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove diukur
menggunakan Skala Likert, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah
ini
dikategorikan Tinggi (rata-rata skor 4,75) dengan alasan memberikan usulan dapat
sangat penting untuk ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan dikarenakan jika tidak
kegiatan gotong royong dikategorikan tinggi (rata-rata skor 5,00) dengan alasan
pekerjaan akan lebih mudah jika di lakukan bersama, Partisipasi masyarakat yang
hadir ketika di adakan pertemuan dikategorikan tinggi (rata-rata skor 4,35) dengan
32
Partisipasi masyarakat yang hadir ketika di adakan pelaksanaan kegiatan
dikategorikan tinggi (rata-rata skor 4,93) dengan alasan penting ikut karna kalau
tidak ikut tidak ada yang terlaksana, Partisipasi masyarakat yang sering ikut serta
dalam pemanfaatan hasil di kategorikan tinggi (rata-rata skor 5.00) dengan alasan
melakukan pemantau dikategorikan tinggi (rata-rata skor 5.00) dengan alasan agar
33
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
kategori tinggi yang berarti bahwa masyarakat sudah sadar tentang pelestarian
hutan mangrove kesadaran tersebut yang harus ditingkatkan agar ekosistem hutan
5.2. Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri R, J. Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber Daya
Ghufran, M. dan Kordi, K.M. 2012. Ekosistem Mangrove: potensi, fungsi, dan
71.
Manyampa 2019
Sukardjo (1993) dalam Ghufran dan Kordi (2012) terdapat lima faktor utama
(Ghufran dan Kordi, 2012). signifikan antara hutan mangrove dengan tingkat
produksi perikanan
35
Effendi dalam Siti Irine Astuti D. (2009: 37), partisipasi vertikal dan partisipasi
horizontal
(Sugiarto dan Willy, 2003). ekosistem hutan darat dengan ekosistem laut
36
L
37
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
5. Pendidikan Terakhir :
B. KUSIONER RESPONDEN
b) Berpartisipasi (4)
38
b. Partisipasi Tenaga
b) Berpartisipasi (4)
c. Partisipasi Sosial
1. Apakah anda ikut serta dalam kegiatan sosial terhadap pelestarian hutan
mangrove?
b) Berpartisipasi (4)
d. Partisipasi Perencanaan
39
a) Sangat berpartisipasi (5)
b) Berpartisipasi (4)
b) Berpartisipasi (4)
b) Berpartisipasi (4)
40
c) Cukup berpartisipasi (3)
g. Partisipasi Pemantauan
hutan mangrove?
b) Berpartisipasi (4)
41
10 R10 5 5 5 5 5 5 5 35
11 R11 5 5 5 3 5 5 5 33
12 R12 1 5 5 5 5 5 5 31
13 R13 5 5 5 5 5 5 5 35
14 R14 5 5 5 3 5 5 5 33
15 R15 5 5 5 5 5 5 5 35
16 R16 4 5 5 3 5 5 5 32
17 R17 4 5 5 3 5 5 5 32
18 R18 5 4 5 3 5 5 5 32
19 R19 5 5 5 3 5 5 5 33
20 R20 4 5 5 5 4 5 5 33
21 R21 5 5 5 5 5 5 5 35
22 R22 5 5 5 3 5 5 5 33
23 R23 5 5 5 5 5 5 5 35
24 R24 5 5 5 5 5 5 5 35
25 R25 5 5 5 5 5 5 5 35
26 R26 5 5 5 5 5 5 5 35
27 R27 5 5 5 5 5 5 5 35
28 R28 5 5 5 5 4 5 5 34
29 R29 5 5 5 3 5 5 5 33
30 R30 5 5 5 5 5 5 5 35
31 R31 5 5 5 3 5 5 5 33
32 R32 5 4 5 5 5 5 5 34
Jumlah 152 158 160 136 158 160 160 1082
Rata-rata 4.75 4.93 5 4.35 4.93 5 5 3.38
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, (2022)
Keterangan:
42
Lampiran 3. Dokumentasi lokasi Penelitian
43
Gambar 8. Wawancara dengan ketua Kelompok Sadar Wisata
Gambar 9. Wawancara
44
Gambar 11. Wawancara
45
Gambar 14. Wawancara Responden
46
Gambar 17. Kawasan Mangrove
47
Gaambar 20. Wawancara Responden
48
Lampiran 4. Peta Kawasan Mangrove Luppung
49