Anda di halaman 1dari 2

Memahami Apa Itu Passive Optical Network ?

Memahami Apa Itu Passive Optical Network ?


Sebelum mengenal beberapa produk yang kami jual setidaknya memahami satu persatu fungsi serta pemahaman
tentang penggunaan alat alat ukur yang nantinya akan kami posting adalah alat power meter PON, Artikel yang
kami buat hasil dari rangkuman dari beberapa review situs yang telah kami ringkas dan semoga membantu anda
dalam pengetahuan para pembaca di indo-digital.com. Untuk membangun suatu teknologi komunikasi
merupakan salah satu teknologi yang dinikmati sekarang ini adalah Passive Optical Network (PON). Passive
Optical Network (PON) merupakan alternatif yang bias menggantikan teknologi tembaga untuk narrowband
atau broadband, dan jaringan PON dapat terintegrasi dengan jaringan tembaga (copper). Dengan Passive Optical
Network (PON) kinerja dapat ditingkatkan dan biaya operasi dapat ditekan. Dengan teknologi fiber optik
beberapa layanan seperti telepon, data, dan video bias melalui satu saluran. Berdasarkan definisinya Passive
Optical Network (PON) adalah jaringan point-to-multipoint berbasis fiber optik yang memiliki elemen pembagi
optik (Optical Splitter) yang berfungsi sebagai penyalur data pada beberapa tujuan. Elemen pembagi tersebut
bersifat pasif artinya tidak melakukan manipulasi sinyal seperti penguatan sinyal optik.
Skema Jaringan Passive Optical Network :

Sumber Gambar diambil


dari : www .infocellar. com
Sinyal optik downstream dan upstream merupakan dua buah sinyal yang berbeda panjang gelombangnya dan
dilewatkan pada jalur fiber yang sama. Sinyal tersebut digabungkan dan dipisahkan oleh sebuah alat pada ujung
jaringan yaitu pada kantor pusat service provider atau pada alat yang ada di sisi pelanggan. Pemisahan dan
penggabungan sinyal optik dilakukan menggunakan sebuah filter wavelength division multiplexer (WDM).

Sinyal downstream adalah berupa paket-paket yang dikirimkan dengan cara broadcast lewat sebuah fiber,
kemudian optical splitter akan mengirimkan paket-paket tersebut ke semua end-point. Jadi setiap ujung
(termination) akan menerima paket data yang sama untuk kemudian disaring hanya data yang ditujukan padanya
saja yang akan diproses. Untuk menjaga keamanan data maka setiap paket atau frame dapat dienkripsi terlebih
dahulu.
PON biasa digunakan untuk jaringan metro atau untuk mobile backhaul yaitu koneksi antara core network
dengan core network lain atau antara base station dengan core network lainnya Terbilang memiliki kemampuan
untuk mentransfer dengan bandwith yang tinggi dan jarak yang jauh ( Sekitar 20 sampai 30 KM) Ada beberapa
Tipe Jaringan PON antara lain :
 APON atau BPON

 EPON atau GEPON

 GPON

APON / BPON
APON atau ATM PON adalah standard yang dikeluarkan oleh ITU-T dan diratifikasi tahun 1998 dengan
standard G.983.1. APON menggunakan ATM sebagai transport protokolnya (layer 2). Setelah adanya
penambahan standard G.983.3, APON kemudian diganti namanya menjadi BPON atau Broadband PON.
ITU-T BPON standard diantaranya:
 G.983.1 R : Basic Architecture, PMD and TC for ATM-based B-PON

 G.983.2 R2 : Operations Management Communications Interface

 G.983.3 : WDM Enhancement, for Video Overlays on B-PON

 G.983.3 A1 : Support for Higher Bit Rates

 G.983.3 A2 : Optical Best Practices for B-PON

 G.983.4 : DBA Enhancement, for Efficient Bandwidth Distribution

 G.983.5 : Survivability Enhancement, for Protection Switching

GPON
GPON atau Gigabit PON juga distandardisasi oleh ITU-T. GPON dapat mentrasmisikan ATM Cell ataupun
Ethernet Packet. Dengan berbasis teknologi Generic Framing Procedure (GFP) (Standard ITU-T G.7041)
membuat GPON memiliki bandwidth efisiensi lebih baik yaitu 93% (BPON memiliki bandwidth sekitar 70%)
ITU-T GPON standard diantaranya:
 G.984.1 : Requirements

 G.984.2 : Physical Layer

 G.984.3 : Transmission Convergence Layer

 G.984.3 A1 : Refinements to TC Layer

 G.984.4 : Management Layer

 G.984.5 : Refinements to Management Layer

EPON
EPON atau Ethernet PON atau sering juga disebut GEPON (Gigabit Ethernet PON) merupakan standard IEEE
802.3ah yang diselesaikan tahun 2004. Standard ini merupakan bagian dari proyek Ethernet in The Last Mile
(EFM).
Dalam hal pemilihan teknologi komunikasi yang akan digunakan kita sebaiknya perlu mempertimbangkan
keunggulan dan kelebihan suatu teknologi komunikasi. Sehingga, penggunaan teknologi komunikasi yang akan
kita gunakan dapat berjalan efektif dan efisien. Kami Digital Meter Indonesia akan selalu membantu anda dalam
pencarian peralatan ukur maupun uji termasuk power meter.

Anda mungkin juga menyukai