Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TERAPI ANTI INFEKSI

Oleh kelompok 5 :
1. Risya Desti Nur Arifah
2. Rapika Nuraulia Ismail
3. Regina Cyahyani Pramaishela Paputungan
4. Siti Nurhalisa Putri Mo’o
5. Rani Indryati Liwutang
6. Rgina Eunike Mamelo
7. Rahmat Abdul Rahim

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Terapi
Anti Infeksi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen dari
mata kuliah Farmakologi. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Terapi Anti Infeksi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kotamobagu, Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Anti Infeksi..................................................... 2
B. Fungsi Antibiotik Untuk Infeksi .................................. 2
C. Klarifikasi Antibiotik ................................................... 3
D. Golongan Antibiotic..................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 6
B. Saran ............................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antibiotic digunakan untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit sehingga antibiotic dikatakan berkontribusi besar untuk kesehatan
manusia (Chopra and Roberts, 2001).
Antibiotic pertama kali digunakan untuk mengobati infeksi serius pada tahun
1940-an. Sejak tahun itulah antibiotic menjadi penyelamat jutaan nyawa, namun
selama 70 tahun terakhir bakteri telah menunjukan kemampuan untuk menjadi
resisten terhadap setiap antibiotic yang telah dikembangkan (Saga and Yamaguchi,
2009).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan
diangkat dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari antibiotic untuk mencegah infeksi bakteri?
2. Apa saja fungsi antibiotik untuk infeksi?
3. Bagaimana klasifikasi antibiotic berdasarkan mekanisme kerja?
4. Bagaimana 8 penggolongan antibiotic?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui maksud dari antibiotic untuk infeksi bakteri.
2. Mengetahui fungsi dari antibiotic.
3. Mengetahui klasifikasi dari antibiotic.
4. Mengetahui beberapa golongan dari antibiotic tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Antibiotik
Menurut asalnya antibakteri dapat dibagi menjadi dua, yaitu antibiotik dan
agen kemoterapetik. Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang mempunyai kemampuan dalam larutan encer untuk menhambat
pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, contohnya penisilin, sefalosporin,
kloramfenikol, tetrasiklin, dan lainlain.Antibiotik yang relatif non toksis bagi
pejamunya digunakan sebagai agen kemoterapetik dalam pengobatan penyakit infeksi
pada manusia, hewan dan tanaman.Istilah ini sebelumnya digunakan terbatas pada zat
yang dihasilkan oleh mikroorganisme, tetapi penggunaan istilah ini meluas meliputi
senyawa sintetik dan semisintetik dengan aktivitas kimia yang mirip, contohnya
sulfonamida, kuinolon dan fluorikuinolon (Setiabudy, 2011; Dorland, 2010).

B. Fungsi Antibiotic
Antibiotic adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan
mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan
bakteri berkembang biak didalam tubuh. Antibiotic tidak dapat digunakan untuk
mengatasi infeksi virus seperti flu.
Sebelum ilmuwan menemukan obat ini, banyak orang meninggal dunia karena
penyakit infeksi bakteri ringan seperti radang tenggorokan. Sebagian besar bakteri
sebenarnya bias hidup di dalam tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Bahkan ada
beberapa jenis yang membantu kinerja tubuh. Namun, sebagian bakteri jahat dapat
menginfeksi organ tubuh. Obat antibiotic dapat membantu tubuh melawan infeksi
bakteri jenis tertentu dan bisa menyelamatkan nyawa apabila digunakan dengan benar.
Fungsi antibiotic selama ini terbukti membantu mengatasi penyakit atau gangguan
kesehatan seperti: Infeksi telinga dan sinus, Infeksi gigi, Infeksi kulit, Mengintis atau

2
radang selaput otak, Radang tenggorokan, Infeksi kandung kemih dan Ginjal,
Pnemonia karena infeksi bakter, Batuk rejan.

C. Klasifikasi Antibiotic
Antibiotik bisa diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu
(Kasper et. al., 2005, Setiabudy, 2011) :

1. Menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri
terdiri dari polipeptidoglikan yaitu suatu komples polimer mukopeptida
(glikopeptida).Obat ini dapat melibatkan otolisin bakteri (enzim yang
mendaur ulang dinding sel) yang ikut berperan terhadap lisis sel. Antibiotik
yang termasuk dalam kelompok ini seperti beta-laktam (penisilin,
sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase),
basitrasin, dan vankomisin.Pada umumnya bersifat bakterisidal.
2. . Memodifikasi atau menghambat sintesis protein. Sel bakteri mensintesis
berbagai protein yang berlangsung di ribosom dengan bantuan mRNA dan
tRNA. Penghambatan terjadi melalui interaksi dengan ribosom
bakteri.Yang termasuk dalam kelompok ini misalnya aminoglikosid,
kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin,
klaritromisin), klindamisin, mupirosin, dan spektinomisin.Selain
aminoglikosida, pada umumnya antibiotik ini bersifat bakteriostatik.
3. Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat, misalnya
trimetoprim dan sulfonamid. Pada umumnya antibiotik ini bersifat
bakteriostatik.
4. Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon,
nitrofurantoin. 5. Mempengaruhi permeabilitas membran sel bakteri.
Antibiotika yang termasuk adalah polimiksin.

3
D. Golongan Antibiotic
1. Penisilin
Penisilin adalah antibiotic yang digunakan untuk kondisi yang terkena infeksi
bakteri, seperti infeksi streptococcus, meningitis, gonore, faringitis, dan untuk
pencegahan endocarditis. Antibiotik ini juga baik digunakan untuk penederita
gangguan ginjal disertai dengan anjuran dan pengawasan dokter. Contohnya
Amoxicillin dan Ampicillin.
2. Sefalosforin
Sefalosforin adalah antibiotic yang digunakan untuk pengidap infeksi tulang,
otitis media, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih. Sesuai dengan anjuran dan
takaran yang dokter berikan. Contohnya Cephalexin, Cefadroxil, dan
Cephradine.
3. Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah antibiotic yang digunakan untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan bakteri aerob gram-negatif. Antibiotik ini cukup efektif dalam
melawan bakteri seperti Mycobacterium Tuberculosis dan Staphylococcus.
Pemakaian obat ini dapat dikombinasikan dengan antibiotik lainnya.
Contohnya Amikacin (Bentuk obat suntik), Gentamicin, dan Kanamycin.
4. Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah antibiotic yang digunakan untuk mengobati berbagai
sejumlah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi pernafasan,
infeksi pada alat kelamin atau infeksi menular seksual, infeksi yang dituakan
dari hewan dan infeksi kulit, seperti jerawat. Contohnya Sanlin, Soltralin 500,
Super Tetra.
5. Makrolid
Makrolid adalah antibiotic yang digunakan untuk mencegah dan mengobati
penyakit seperti infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit, bronkitis, servisitis,
penyakit Lyme, pemfigus, dan sinusitis. Makrolid sendiri tersedia dalam
banyak bentuk, yakni tablet, kaplet, sirup kering, dan suntik. Cara kerjanya pun

4
hampir menyerupai golongan lainnya untuk menghambat sitesis pada bakteri.
Contohnya Azithromycin, Clarithromycin, dan Erythromycin.
6. Klorapenikol
Klorapenikol adalah antibiotic yang digunakan untuk menghambat sintesis
protein agar bakteri tidak berkembang biak. Obat ini bisa digunakan untuk
menyembuhkan demam tifus, paratifus, meningitis dan infeksi pada mata dan
telinga. Contohnya Bufacetine, Cendofenicol, dan Chloramex.
7. Fluorokuinolon
Fluorokuinolon merupakan antibiotic spektrum luas, yaitu jenis antibiotik yang
efektif membunuh berbagai jenis bakteri, baik bakteri gram positif maupun
bakteri gram negatif. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim
topoisomerase IV dan DNA gyrase yang diperlukan oleh bakteri untuk
memperbanyak diri. Contohnya Ciprofloxacin, Moxifloxacin, dan
Levofloxacin.
8. Sulfonamida
Sulfonamida atau sulfa adalah golongan antibiotik yang digunakan untuk
mengatasi infeksi bakteri. Sulfa bisa digunakan untuk menangani berbagai
penyakit akibat infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, bronkitis,
meningitis bakterial, pneumonia, serta infeksi mata atau telinga. Contohnya
Sulfadiazine, Sulfadozine, dan Sulfamethizole.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang
mempunyai kemampuan dalam larutan encer untuk menhambat pertumbuhan atau
membunuh mikroorganisme.
Fungsi dari antibiotic tersebut pada umumnya yaitu digunakan untuk mencegah
dan mengatasi infeksi bakteri. Obat antibiotic dapat membantu tubuh melawan infeksi
bakteri jenis tertentu dan bisa menyelamatkan nyawa apabila digunakan dengan benar.
Fungsi antibiotic selama ini terbukti membantu mengatasi penyakit atau gangguan
kesehatan seperti: Infeksi telinga dan sinus, Infeksi gigi, Infeksi kulit, Mengintis atau
radang selaput otak, Radang tenggorokan, Infeksi kandung kemih dan Ginjal,
Pnemonia karena infeksi bakter, Batuk rejan.
Antibiotic dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu:
Merusak bagian dinding sel bakteri, antara lain beta-laktam (penisilin, sefalosforin,
monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase), basitrasin, dan fankonisin.
Antibiotic dapat digolongkan menjadi 8 bagian yaitu: Penisilin, Sefalosforin,
Aminoglikosida, Tetrasiklin, Makrolid, Flourokuinolon, Sulfonamida, Klorapenikol.

6
B. Saran

Dalam terapi antifeksi kita harus lebih memahami tentang penggunaan


antibiotic dengan benar karena setiap obat memiliki efek samping tersendiri.Perlu
dilakukan upaya peningkatan pengetahuan tentang penggunaan antibiotic yang tepat
bagi masyarakat seperti melalui brosur yang dibagikan atau poster yang ditempelkan
di apotek atau sarana kesehatan lainnya.
Perlu adanya penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan masyarakat terkait antibiotic dan perilaku masyarakat dalam penggunaan
antibiotic.

Anda mungkin juga menyukai