OLEH :
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA AGUNG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmatNya
Makalah ini berisikan tentang pengertian antibiotik ,Klasifikasi antibiotik, cara kerja
antibiotik, efek samping antibiotik, resistensi antibiotik, dan Penyebab terjadinya resistensi
antibiotik.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini berguna bagi semua pihak. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Antibiotik
B. Klasifikasi Antibiotik
E. Resistensi Antibiotik
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi atau
jamur, yang dapat menghambat dan dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak
antibiotik saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam
infeksi pada manusia harus mememiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin.
Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba tetapi
Antibiotik adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika
digunakan secara benar. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotika justru
akan mendatangkan berbagai mudharat. Yang harus selalu diingat, antibiotika hanya
ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus. Karena itu,
penyakit yang dapat diobati dengan antibiotika adalah penyakit-penyakit infeksi yang
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH
A. Definisi Antibotik
digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berbagai macam
studi menemukan bahwa sekitar 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat,
(Hadi, 2009).
Antibiotik merupakan sebuah substansi kimia yang bisa kita dapatkan dari
alam yang memiliki peranan penting dalam mengatur populasi mikroba dalam air,
Antibiotik memiliki susunan kimia dengan cara kerja yang berbeda, maka
darI itu antibiotik mempunyai kuman standar tertentu. Dari berbagai jenis antibiotik
yang telah ditemukan, hanya beberapa saja yang tidak toksik untuk dipakai dalam
pengobatan.
B. Klasifikasi Antibiotik
dan vankomisin.
1. Bakterisid
2. Bakteriostatik
kuman, sehingga pembasmian kuman hanya tergantung pada daya tahan tubuh.
Pertumbuhan bakteri biasanya dipengaruhi oleh berbagai jenis zat kimia dalam
lingkungan, karena pengaruh zat kimia, maka biasanya bakteri akan seperti
bergerak menuju atau bahkan menjauhi zat kimia tersebut. Hal tersebut terjadi
apabila bakteri-bakteri tersebut tertarik dan bergerak mengarah pada zat kimia
atau biasa disebut chemotaxis positif. Dan apabila sebaliknya, maka biasanya
Obat antibiotik dapat menghambat sintesis dinding sel dari mikroba, terutama
1995).
Ada yang berefek buruk terhadap ginjal, hati, ada pula yang mengganggu
keseimbangan tubuh. Pasien dengan gangguan hati, misalnya, tidak boleh diberikan
antibiotik yang efek sampingnya merusak hati, sekalipun ampuh membasmi kuman
Dokter perlu memilihkan antibiotik lain, mungkin kurang ampuh, namun tidak
berefek pada hati. Namun, jika suatu antibiotika tidak ada penggantinya, antibiotik
tetap dipakai, dengan catatan, bahaya efek samping pada seorang pasien memerlukan
monitoring oleh dokter, jika dipakai untuk jangka waktu yang lama. Antibiotika untuk
TBC, misalnya, yang diminum sedikitnya 6 bulan, perlu pemeriksaan fungsi hati
secara berkala, agar jika sudah merusak hati, obat dipertimbangkan untuk diganti.
Pemakaian antibiotik yang terlalu sering tidak dianjurkan. Di negara kita, orang bebas
Minum antibiotik kelewat sering juga mengganggu keseimbangan flora usus. Kita
tahu, dalam usus normal tumbuh kuman yang membantu pencernaan dan
pembentukan vitamin K. Selain itu, di bagian-bagian tertentu tubuh kita juga hidup
kuman-kuman jinak yang hidup berdampingan dengan damai dengan tubuh kita. Di
kemaluan wanita, di kulit, di mulut, dan di mana-mana bagian tubuh ada kuman yang
kuman penyebabnya. Paling sedikit 4 -5 hari. Namun, jika infeksinya masih belum
tuntas, antibiotika perlu dilanjutkan sampai keluhan dan gejalanya hilang. Pada tipus,
perlu beberapa minggu. Demikian pula pada difteria, tetanus. Paling lama pada TBC
perut
2. Diare : Diare adalah efek samping antibiotik pada anak-anak yang paling
umum terjadi. Dalam beberapa kasus, diare juga dibarengi masalah tinja
lunak.
4. Lidah / Bibir Bengkak : Dalam beberapa kasus dimana terjadi efek samping
yang parah, terutama di mana tampak efek samping eksternal, penderita efek
6. Lidah Memutih : Efek samping yang satu ini biasanya tidak disadari oleh
7. Vagina Gatal : Efek samping vagina gatal atau keputihan dapat dialami oleh
wanita.
8. Demam dan Mual : Terdapat beberapa orang menderita demam dan mual-
kerusakan.
10. Sesak Napas : Terdapat kemungkinan mengalami masalah sesak napas jika
antibiotik dikonsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai dengan cara yang
E. Resistensi Antibiotik
kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Ketika pasien terinfeksi bakteri yang
resisten antibiotik, maka pengobatannya menjadi lebih sulit dan harus menggunakan
obat yang lebih kuat dengan lebih banyak efek samping. Contoh bakteri yang telah
normal yang semestinya dapat menghambat pertumbuhan bakteri itu. Sedangkan, ada
suatu fenomena yang disebut dengan multiple drugs resistance yang merupakan
kondisi ketika seseorang resisten terhadap dua atau lebih obat maupun klasifikasi
obat. Lalu ada pula cross resistance yang merupakan resistensi suatu obat yang diikuti
- Putus obat.
tengah jalan maka beberapa bakteri yang masih hidup akan menjadi resisten
Antibiotik hanya boleh diresepkan ketika infeksi bakteri telah terjadi. Mengambil
antibiotik untuk infeksi virus bukan hanya membuang-buang waktu dan biaya, tetapi
juga membantu meningkatkan resistensi antibiotik. Selain itu, setiap pasien harus
menyadari bahwa antiobiotik harus tetap diambil sampai dosisnya habis meskipun
o Antibiotik dapat bekerja secara efektif apabila di minum dengan tepat sesuai aturan
langkah-langkah berikut:
Hindari mengonsumsi antibiotik untuk infeksi virus seperti pilek atau flu.
sakit.
telah ditentukan meskipun pasien merasa sudah lebih baik. Jika pasien
Hindari minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain karena bisa
(http://www.amazine.co/22987/penyebab-bakteri-resisten-antibiotik-7-tips-pencegahannya/ )
DAFTAR PUSTAKA
- (http://majalahkesehatan.com/resistensi-antibiotik)
- (http://www.amazine.co/22987/penyebab-bakteri-resisten-antibiotik-7-tips-
pencegahannya/
- Hadi , U. 2009, Resistensi Antibiotik, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,Edisi V, Jilid III,
- Kemenkes RII. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2406/ Menkes/ Per/ XII/
- Murray , R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W.2009. Biokimia harper (27