1043 3221 1 PB
1043 3221 1 PB
Sulihin B. Sjukur
SMK Negeri 1 Satui Kab. Tanah Bumbu
Suli.cept@gmail.com
Abstrak: Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Tingkat
SMK. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antara
siswa yang diajarkan pembelajaran blended learning dibanding siswa yang diajarkan pembelajaran
konvensional, 2) mengetahui peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa akibat penerapan
pembelajaran blended learning. Jenis penelitian ini quasi experiment. Populasi penelitian adalah
sebanyak 62 siswa dilakukan secara random assignment. Teknik pengumpulan data menggunakan tes
tertulis dan angket. Data yang diperoleh dianalisis serta diuji dengan statistik parametrik uji F dan uji t.
Hasilnya sebagai berikut. 1) Terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang diajar
pembelajaran blended learning dibandingkan siswa yang diajar pembelajaran konvensional dengan nilai
sig. 0,012 dengan rata-rata 4,74 dan terdapat perbedaan hasil belajar dengan nilai sig. 0,000 dengan
rata-rata 13,39. 2) Ada peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended
learning dengan nilai sig. 0,000 rata-rata peningkatan 13,55 dan ada peningkatan hasil belajar siswa
dengan nilai sig. 0,000 rata-rata peningkatan 38,23.
Kata Kunci: blended learning, LMS, TKJ, motivasi belajar, hasil belajar
Tabel 1. Hasil Nilai Produktif TKJ Kelas XI TKJ 1 Semester Ganjil TahunPelajaran 2011/2012
Menurut McNeil yang dikutip oleh untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat
Sanjaya (2010:76), tujuan kurikulum teknologis mengakses secara online dari berbagai
ditekankan kepada pencapaian perubahan perpustakaan, museum, database, dan
tingkah laku yang dapat diukur. Oleh karena itu mendapatkan sumber primer. Siswa dan guru
tujuan umum dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena
khusus. Tujuan-tujuan itu biasanya diambil dari siswa dapat mempelajari bahan ajar dan
setiap mata pelajaran (disiplin ilmu). Tujuan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta
yang berorientasi kepada tujuan kemasyarakatan ujian dengan cara mengakses jaringan komputer
jarang digunakan. Semua siswa diharapkan yang telah ditetapkan secara online.
dapat menguasai secara tuntas tujuan pengajaran Istilah blended learning pada awalnya
yang telah ditentukan. digunakan untuk menggambarkan mata
Sanjaya (2011:219) mengatakan ada pelajaran yang mencoba menggabungkan
beberapa bentuk penggunaan komputer sebagai pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran
media yang dapat digunakan dalam online. Selain blended learning ada istilah lain
pembelajaran meliputi: (a) penggunaan yang sering digunakan di antaranya blended
Multimedia Presentasi yaitu multimedia learning dan hybrid learning. Istilah yang
presentasi digunakan untuk menjelaskan materi- disebutkan tadi mengandung arti yang sama
materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam yaitu perpaduan, percampuran atau kombinasi
pembelajaran klasikal dengan kelompok besar. pembelajaran.
Kelebihannya adalah dapat menggabungkan Thorne (2003:2) menggambarkan blended
semua unsur seperti teks, video, animasi, learning sebagai
gambar, grafik dan suara; (b) CD Multimedia
It represents an opportunity to integrate the
Interaktif yaitu CD interaktif dapat digunakan innovative and technological advances
offered by online learning with the
pada berbagai jenjang pendidikan dan berbagai
interaction and participation offered in the
bidang studi. Sifat media ini selain interaktif best of traditional learning.
juga bersifat multimedia terdapat unsur-unsur Sedangkan Bersin (2004:56)
media secara lengkap yang meliputi suara, mendefinisikan blended learning sebagai:
animasi, video, teks dan grafis; (c) pemanfaatan the combination of different training
Internet yaitu pemanfaatan internet sebagai “media” (technologies, activities, and types
of events) to create an optimum training
media pembelajaran mengkondisikan siswa
program for a specific audience. The term perilaku yang dihasilkan sendiri oleh siswa yang
“blended” means that traditional
secara sistematis diarahkan ke sasaran
instructor-led training is being
supplemented with other electronic formats. pembelajaran mereka (Slavin, 2009:115).
In the context of this book, blended learning
Motivasi intrinsik siswa pada umumnya
programs use many different forms of e-
learning, perhaps complemented with menurun dari sekolah dasar tahun-tahun pertama
instructor-led training and other live
hingga sekolah menengah. Karena alasan ini
formats.
sekolah menerapkan berbagai insentif ekstrinsik
Berdasarkan pendapat tersebut, Blended
(extrinsic incentive), yaitu imbalan untuk
learning sebagai kombinasi karakteristik
pembelajaran yang tidak melekat dalam bahan
pembelajaran tradisional dan lingkungan
yang sedang dipelajari (Slavin, 2009:130).
pembelajaran elektronik atau Blended learning.
Imbalan ekstrinsik dapat berkisar dari pujian,
menggabungkan aspek Blended learning (format
nilai, penghargaan, hingga hadiah atau imbalan
elektronik) seperti pembelajaran berbasis web,
lain.
streaming video, komunikasi audio synchronous
Fenomena motivasi intrinsik
dan asynchronous dengan pembelajaran
mencerminkan kecenderungan utama manusia
tradisional “tatap muka”.
untuk terlibat dalam kegiatan yang menarik
Proses penyelenggaraan e-learning,
perhatian mereka untuk belajar,
dibutuhkan sebuah Learning Management
mengembangkan dan memperluas kapasitas
System (LMS), yang berfungsi untuk mengatur
mereka. Motivasi intrinsik yang terkandung
tata laksana penyelenggaraan pembelajaran di
setiap kali orang berperilaku untuk kepuasan
dalam model e-learning. Sering juga LMS
yang melekat dalam perilaku itu sendiri
dikenal sebagai CMS (Course Management
(Sansone, Harackiewicz, 2000:16)
System), umunya CMS dibangun berbasis web,
Pendapat di atas guru seharusnya
yang akan berjalan pada sebuah web server dan
mencoba membuat segala sesuatu yang mereka
dapat diakses oleh pesertanya melalui web
ajarkan sedapat mungkin menarik secara
browser (web client). Server biasanya
instrinsik dan seharusnya menghindari
ditempatkan di universitas/sekolah atau lembaga
membagikan imbalan material kalau hal itu
lainnya, yang dapat diakses darimanapun oleh
tidak perlu, tetapi guru seharusnya tidak merasa
pesertanya, dengan memanfaatkan koneksi
enggan menggunakan imbalan ekstrinsik apabila
internet.
hal itu diperlukan.
Motivasi adalah proses internal yang
Para ahli psikologi mendefinisikan
mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan
motivasi sebagai proses internal yang
perilaku dari waktu ke waktu. Ada banyak jenis,
mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan
intensitas, tujuan, dan arah motivasi yang
perilaku dari waktu ke waktu. Dalam bahasa
berbeda-beda. Motivasi untuk belajar sangat
sederhana, motivasi adalah sesuatu yang
berperan penting bagi siswa dan guru.
menyebabkan anda berjalan, membuat anda
Pembelajaran mandiri, merujuk pada
tetap berjalan, dan menentukan ke mana anda
pembelajaran yang berasal dari pemikiran dan
berusaha berjalan (Slavin, 2009:105).
Hasil belajar merupakan kemampuan belajar turut serta dalam membentuk pribadi
yang diperoleh individu setelah proses belajar individu yang selalu ingin mencapai hasil yang
berlangsung, yang dapat memberikan perubahan lebih baik lagi sehingga akan merubah cara
tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang
sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik.
lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang Penelitian yang telah dilakukan oleh
dikemukakan Hilgard yang dikutip oleh Muhamad Ali, Istanto WD, Sigit Y, Muhamad
Sanjaya, (2010:228-229) Munir (2011) dari FT UNY dengan judul “ Studi
Pemanfaatan e-Learning sebagai Media
Learning is process by which an activity
originates or changed through training Pembelajaran Guru dan Siswa SMK di
procedures (wether in laboratory or in the
Yogyakarta” dari hasil kesimpulan dikatakan
natural environment) as distinguished from
changes by factors not atributable to bahwa pembelajaran e-learning memberikan
training.
pengaruh yang cukup signifikan pada motivasi
Menurut Hilgard, belajar itu adalah proses
belajar guru dan siswa, tetapi untuk hasil belajar
perubahan melalui kegiatan atau prosedur
dan waktu menyelesaikan pelajaran
latihan baik latihan di dalam laboratorium
pengaruhnya belum signifikan.
maupun dalam lingkungan alamiah. Pendapat
Berdasarkan kajian teori dan hasil-hasil
tersebut didukung oleh Sanjaya (2010:229)
penelitian yang relevan, maka tujuan penelitian
bahwa hasil belajar adalah suatu proses aktivitas
ini adalah: (1) mengetahui perbedaan motivasi
mental seseorang dalam berinteraksi dengan
belajar antara siswa yang diajarkan
lingkungannya sehingga menghasilkan
pembelajaran blended learning dibanding siswa
perubahan tingkah laku yang bersifat positif
yang diajarkan pembelajaran konvensional; (2)
baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap,
mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa
maupun psikomotor. Dikatakan positif, oleh
yang diajarkan pembelajaran blended learning
karena perubahan perilaku itu bersifat adanya
dibanding siswa yang diajarkan pembelajaran
penambahan dari perilaku sebelumnya yang
konvensional; (3) mengetahui peningkatan
cenderung menetap (tahan lama dan tidak
motivasi belajar siswa akibat penerapan
mudah dilupakan).
pembelajaran blended learning; (4) mengetahui
Berdasarkan pengertian di atas maka
peningkatan hasil belajar siswa akibat penerapan
dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah
pembelajaran blended learning.
suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan
Secara umum kerangka pikir dalam
yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan
penelitian ini dapat diilustrasikan sebagai
tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan
berikut.
tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
Gambar 2. Perbedaan Rata-Rata Motivasi Belajar Awal dan Akhir pada Kedua Kelas
Gambar 5. Rata-Rata Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Menggunakan Blended Learning
Mihai, A., & Christova, A. 2011. Teaching Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur penelitian:
european studies: A blended learning Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
approach. Institute for european studies Cipta.
(IES) - Vrije Universiteit Brussel (VUB).
Syaad Patmanthara. 2006. Pemanfaatan
Belgium. International journal of
teknologi informasi dan komunikasi untuk
emerging technologies in learning (iJET).
pengembangan pembelajaran melalui web
Vol. 6, No. 4, 1-2. 10 Oktober 2011, dari
sekolah. Jurnal Teknodik
http://euce.org/eusa/2011/papers/9d_2 No.19/x/Teknodik/Des/2006, 56-67.
mihai.pdf. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional
Munir, 2008. Kurikulum berbasis teknologi Pusat Teknologi Komunikasi dan
informasi dan komunikasi. Bandung: SPS Informasi Pendidikan.
Universitas Pendidikan Indonesia. Thorne, K. 2003. Blended learning : How to
Riduwan. 2010. Belajar mudah penelitian untuk integrate online and traditional learning.
guru-karyawan dan peneliti pemula. London: Kogan Page Publishers.
Bandung: Alfabeta. Wahyudi. 2011. Naik 13 juta, pengguna internet
Sansone, C., Judith, M., & Harackiewicz. indonesia 55 juta orang. 1 November
(2000). Intrinsic and extrinsic motivation: 2011, dari
The search for optimal motivation and http://tekno.kompas.com/read/ 2011/
performance. San Diego: Academic Press. 10/ 28/
Siahaan, S. 2008. Mengapa harus menggunakan 16534635/Naik.13.Juta..Pengguna.Inte
e-learning dalam kegiatan pembelajaran?. rnet.Indonesia.55.Juta.Orang).
Jurnal Teknodik. Vol. 12 No. 1 Juni 2008, Wasis Dwiyogo. 8 Mei 2012. Blended Learning.
43-54. Jakarta: Departemen pendidikan Pembelajaran berbasis blended learning.
Nasional Pusat Teknologi Komunikasi 13 Mei 2012 dari
dan Informasi Pendidikan. http://id.wikibooks.org/ wiki/
Singgih Santoso. 2012. Aplikasi SPSS pada Pembelajaran_Berbasis_Blended_Lear
statistik parametrik. Jakarta: PT Elex ning.
Media Komputindo.
Wiersma, W. 1995. Research methods in
Siregar, S. 2011. Statistika deskriptif untuk education: An introduction (6th ed.).
penelitian dilengkapi perhitungan manual Boston: Allyn and Bacon.
dan aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta :
Wikipedia. (10 Mei 2012). program
Rajawali Pers.
pembelajaran elektronik. Learning
Slavin, R.E. 2008. Psikologi pendidikan teori management system. 13 Mei 2012 dari
dan praktik, edisi kedelapan, Jilid http:// http://id.wikipedia.org/ wiki/
pertama. (Terjemahan Marianto Samosir). Learning_ Management_ System.
Jakarta: PT Index (Buku asli diterbitkan
tahun 2006) Wina Sanjaya. 2010. Kurikulum dan
pembelajaran: Teori dan praktik
Slavin, R.E. 2009. Psikologi pendidikan teori pengembangan kurikulum tingkat satuan
dan praktik, edisi kedelapan, Jilid kedua. pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana
(Terjemahan Marianto Samosir). Jakarta: Prenada Media Group.
PT Index (Buku asli diterbitkan tahun
2006) Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan dan desain
sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sugiyono. 2011. Statistika untuk penelitian. Prenada Media Group.
Bandung : Alfabeta.