Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5204 Difusi Inovasi Pendidikan)

Izin menanggapi:
Secara umum strategi pengintegrasian TIK di kelas dan di sekolah saya berjalan baik.
Strategi dilakukan dengan cara; sensus perangkat TIK yang tersedia, cek jaringan internet, daftar
ceklis kemampuan guru dalam penggunaan TIK, serta jadwal guru dalam penggunaan alat
khusus TIK. Jadwal ini sangat penting karena perangkat TIK belum memenuhi 1 guru 1
perangkat.
Perangkat TIK yang tersedia di sekolah berupa perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras meliputi; komputer PC, laptop, chromebook, speaker, smartphone. Untuk
perangkat lunak meliputi; program aplikasi dan jaringan internet.
Penerapan strategi khusus yang saya lakukan di kelas sendiri yaitu menggunakan TIK
sesuai dengan ketersediaan perangkat, sesuai dengan materi, mudah diterapkan serta mampu
mendukung tujuan pembelajaran siswa. Sebagai contoh, pada pembelajaran materi tentang pola
lantai tarian, maka saya menggunakan laptop, speaker, internet, video tarian, musik. Banyak
perangkat TIK yang digunakan. Contoh lainnya, anak-anak di kelas sendiri dibolehkan
membawa gadget atau smartphone untuk mendukung pembelajaran. Smartphone atau gadget
digunakan sebagai media pembelajaran. Siswa akan dengan mudah menjelajah sumber informasi
melalui internet dengan bimbingan saya sendiri. Selain itu, gadget siswa digunakan untuk tugas,
dokumentasi pembelajaran dan penilaian.
Nilai penting penerapan TIK di kelas sendiri dan sekolah secara umum, memberikan
pendidikan untuk sikap terhadap TIK. Siswa dididik bijak dalam menggunakan TIK apalagi
dengan media internet dan media sosial.
Kesimpulannya, strategi penerapan TIK di kelas dan sekolah sendiri disesuaiakn
dengan kondisi siswa, kertersediaan, kesesuaian materi, dapat membantu mencapai tujuan
pembelajaran, dapat diterapkan serta yang terpenting tidak merugikan bagi diri, guru, keluarga,
dan orang lain.
Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5203 Desain dan Model Pembelajaran Interaktif)
Izin menanggapi:
Peta kompetensi merupakan gambaran posisi kompetensi berbagai muatan
pelajaran yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan Taxonomi Bloom,
kompetensi yang harus dicapai siswa ada 3 yaitu; sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan
keterampilan (psikomotorik). Peta kompetensi sangat penting bagi guru. Peta kompetensi
akan membantu guru menguraikan, menyusun, serta merancang pembelajaran yang akan
dilaksanaan. Langkah-langkah penyusunan peta kompetensi diantaranya;
1. Identifikasi muatan pelajaran sesuai jenjang kelas;
2. Analisis kompetensi tiap muatan pelajaran sesuai jenjang kelas;
3. Menentukan karakteristik kompetensi;
4. Menentukan ruang lingkup materi pelajaran;
5. Menentukan pengetahuan atau kemampuan awal/ prasyarat untuk mencapai kompetensi;
6. Mengurutkan kompetensi dalam satu semester maupun satu tahun;
Hubungan antar kompetensi yang dilakukan di sekolah yaitu model tematik terpadu. Beberapa
kompetensi disatukan dalam suatu tema tertentu. Selain itu kompetensi muatan pelajaran juga
dapat disajikan secara hirarki, procedural, pengelompokkan, dan campuran atau kombinasi.
Strategi yang digunakan dalam pengintegrasian kompetensi afektif, kognitif, dan
psikomotorik dapat dilakukan dengan memasukkan ranah tersebut dalam aktivitas
pembelajaran. Aktivitas pembelajaran yang menggambarkan kompetensi dijadikan tujuan
pembelajaran. Sehingga dalam rancangan pembelajaran, kompetensi yang harus dicapai siswa
dituangkan dalam tujuan pembelajaran, dimuat dalam aktivitas, serta dinilai melalui lembar
penilaian atau instrument penilaian melalui rubrik.
Pada pembelajaran di kelas saya menganalisis kompetensi dasar yang dilakukan
biasanya pada awal masuk tahun ajaran. Kompetensi yang dianalisis, dipetakan serta
dimasukkan dalam program tahunan, semester dan harian. Sehingga, kompetensi dapat
dialokasikan sesuai waktu. Selain itu, kompetensi juga diurutkan dari awal semester pertama
sampai akhir semester kedua.
Kesulitan yang dialami oleh saya ada kompetensi yang sedikit misalnya pada
muatan SBdP tapi waktunya satu tahun. Ini materi cenderung terbatas untuk satu tahun
pembelajaran.
Referensi:
Dasna, I Wayan. 2015. Desain dan Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5202 Statistik Pendidikan)

Izin menanggapi:
Menurut saya cara guru meneliti sudah sesuai dengann teori statistika yang sedang dipelajari
pada sesi 7 yaitu tentang analisis varian (ANOVA). Jika diteliti, penelitian yang dilakukan
guru hanya menggunakan dua faktor pertimbangan yaitu Metode dan Kemampuan Awal
Matematis (KAM). Guru juga sudah menentukan kelas secara terdistribusi normal dan
masing-masing kelompok homogen. Hasil tersebut sangat penting karena menjadi berdasarka
asumsi, analisis ANOVA sebaiknya terdistribusi normal dan varian antar kelompok homogen.
Jika dilihat dalam tabel ANOVA, nilai f hitung lebih besar dari f tabel. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis ANOVA diterima.
Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5201 Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan Dasar)
Izin menanggapi:
Pendekatan ketenagakerjaan (Man Power Approach) merupakan sebuah pendekatan
dengan konsep mengarahkan kegiatan pendidikan dengan usaha pemenuhan tenaga kerja bagi
dunia usaha dunia industri. Akhir-akhir ini, konsep link and match digencarkan pemerintah
melalui peningkatan kualitas dan kuantitas SMK sebagai sekolah yang fokus kepada vokasi.
Pemerintah melalui Kemdikbud gencar melakukan pembinaan, bantuan, dan pendampingan bagi
seluruh SMK melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Kemdikbud juga melakukan
berbagai MOU dengan dunia usaha dunia industri. Menurut Mendikbud Nadiem, optimalisasi
keterlibatan dunia usaha dunia industri dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kunci
dari terwujudnya link and match.
Link and match yang dilakukan di lapangan dapat dicontohkan oleh SMKN 1 Tasikmalaya.
Sekolah ini telah bekerjasama dengan dunia industry Jepang. Mereka menjalin kerjasama mulai
dari pembukaan kelas internasional. Untuk informasi lebih jelas dapat diakses melalui:
https://www.smkn1tsm.sch.id/jalin-kerja-sama-internasional-smk-negeri-1-tasikmalaya-
gandeng-perusahaan-jepang/
Untuk mendukung program sekolah vokasi, pemerintah melakukan berbagai upaya.
Menurut Sakarinto selaku Dirjen Pendidikan Vokasi, ada delapan aspek yang perlu direspons
oleh dunia pendidikan vokasi terkait link and match dunia usaha dunia insustri:
1. Kurikulum disusun untuk memperkuat softskills, hardskills dan karakter;
2. Pembelajaran berbasis proyek nyata dunia usaha dunia industry;
3. Meningkatkan peran guru, instruktur dari industri, dan ahli dari dunia kerja, minimal 50 jam/
semester per program keahlian;
4. Penerapan PKL minimal satu semester;
5. Sertifikasi kompetensi bagi lulusan, guru, dan instruktur harus sesuai kebutuhan industri;
6. Meningkatkan kemampuan akses teknologi bagi guru dan instruktur;
7. Mengadakan riset terapan untuk mendukung teaching factory;
8. Adanya komitmen penyerapan tenaga kerja oleh industri.
Jika dianalisis, kenyataan di lapangan sungguh berbeda. Banyak lulusan SMK yang tidak
tersalurkan. Padahal, sudah mempunyai keahlian. Selain itu, praktek tidak baik yaitu Kolusi
dan Nepotisme masih banyak terjadi.
Referensi

Kemdikbud. 2020. ”Dorong Link and Match di Indonesia, Kemdikbud Jalin MOU dengan
Astra.”Kemdikbud.go.id” Diakses, 14 Mei 2023.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/09/dorong-link-and-match-di-indonesia-
kemendikbud-jalin-mou-dengan-astra

Larasati, Ayu. 2022. ”Mengenal Link and Match 8+i : Rumus untuk Mendorong Kualitas
Lulusan Vokasi.”Gamelab.id” Diakses, 14 Mei 2023. https://www.gamelab.id/news/1712-
mengenal-link-and-match-8i-rumus-untuk-mendorong-kualitas-lulusan-vokasi

Permana, Johar, dkk. 2015. Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai