Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok Mata Kuliah Teamwork

Disusun oleh
Kelompok 6:
Dewi Krisnawati 1522100011
Roy Samudra 1522100023
Megawati Winata 1522100026
Fera Indira 1522100027

MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SURABAYA 2021
1. Analisis SWOT dan melakukan problem solving
SWOT merupakan kepanjangan dari Strength, Weakness, opportunities, threats.
Strength: Kelebihan dari sekolah ini adalah lulusan dari guru dan staff yang sesuai dengan
bidang yang dipekerjakan. KS lulusan S2 pendidikan, semua guru berlatar belakang pendidikan
S1 yang sesuai dengan bidangnya, serta staff perpustakaan yang merupakan Diploma
kepustakaan dan staff administrasi adalah lulusan Diploma komputer.
Weakness: sebanyak 30% dari para guru, petugas, administrasi dan perkarya kurang memahami
visi dan misi SMA dengan baik, komunikasi antara guru dan murid yang kurang baik, sekitar
20% guru kurang dapat bekerja sama antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga terjadi
keributan diantara mereka atau sedanng dalam melayalani staleholder
Opportunities: kegiatan belajar mengajar yang bersifat online
Treats: Pandemi Covid-19 yang massif serta adanya persaingan global yaitu berupa perubahan
dari era memasuki era society 5.0.

a. Mendeskripsikan satu atau dua kalimat factual yang diidentifikasi sebagai akar
masalahnya (identify problem)
Masalah yang dihadapi oleh sekolah swasta ini adalah 30% dari para petugas guru, administrasi,
dan pekarya kurang memahami visi dan misi SMA dengan baik.
Ada sekitar 20% guru kurang dapat bekerjasama antara satu dengan yang lainnya dan kadang-
kadang terjadi keributan (konflik) di antara mereka ketika akan atau sedang melayani
stakeholder

b. Meminta bantuan kepada orang lain dalam merumuskan penyebabnya dan


memperjelas tujuan yang akan dicapai (self information & set goal)
Self information: Guru-guru tidak mampu menjalin komunikasi yang baik, sehingga berdampak
pada Kerjasama yang kurang optimal. 30% lebih petugas (guru dan administrasi sebagai satgas
TIM penerimaan siswa kurang menunjukan pelayanan yang berkualitas dan kurang bersikap
bersahabat kepada para Stakeholder yang berlatar belakang sosial ekonomi kurang mampu.
Set goal: Menjadi pusat pendidikan berbasis IT untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat (stakeholder) dalam bidang jasa pendidikan.

c. Berfikir berbagai solusi sebagai kemungkinan (brainstorming)


 Diadakannya seminar komunikasi yang baik dan benar untuk guru dan staff
 Diadakannya pelatihan IT guna menunjang pembelajaran online.
 Diadakannya pelatihan SDM guna meningkatkan kerjasama diantara guru dan lainnya.
 Diadakannya pelatihan mengenai organisasi sekolah.
 Menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam setting anak belajar di
rumah.
 Membuat prosedur yang jelas mengenai excellent service kepada murid dan stakeholder,
lalu diaplikasikan.
d. Mendiskripsikan langkah perencanaan bersama secara rinci yang dianggap sesuai
(describe the plan)
Pada tahapan ini menggambarkan dan menjelaskan detailing dari rencana solusi yang sudah
dibuat.
1. Diadakannya rapat Insidentil yang di pimpin Oleh Kepala sekolah. Sebagai anggota dalam
rapat tersebut diambil 50% Dari Guru yang bertugas sebagai anggota (dengan pertimbangan
50% Guru dari total jumlah guru yang ada si SMA tersebut untuk Fokus mengajar agar
proses belajar mengajar tetap terlaksana selama proses pembelajaran Online dan 50 % Guru
tergabung dalam tim khusus rapat insidentil yang bersifat penting dan harus diselesaikan
secara bersama.
2. Fokus Rapat insidentil tersebut adalah :
 Pelatihan IT Bagi Guru-Guru sebagai pengajar dan fasilitator pembelajaran online
 Sosialisasi adanya metode pembelajaran online bagi siswa
 Penggalian Potensi Guru sebagai PIC Akademik, Olahraga, Kesenian budaya yang
akan menjadi mentor dan fasilitator bakat-bakat siswanya
 Hiring Web Developer /Content Creator.
 Program Outbound/Gathering Day seluruh Guru dan Staff Pengajar.
 Penentuan Time plan
3. Action Plan
 Pelatihan IT oleh pihak Eksternal untuk mengedukasi Para Guru dan Tenaga
pengajar, Serta Tenaga Administrasi dalam mengelola administrasi dan system
pembelajaran yang digunakan pada proses kegiatan belajar mengajar, seperti sekolah
kekinian E-Learning Sma XXX sehingga meminimalisir kesalah pahaman dalam
proses belajar mengajar yang tentunya memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi
dalam proses belajar online, beda ketika kegiatan belajar offline, belajar online
memiliki beberapa kendala : standart gadget/computer yang akan digunakan, kualitas
signal internet yang berbeda tiap siswanya
 Setelah proses pelatihan IT oleh para guru tenaga pengajar dan tenaga administrasi
dilakukan hal yang tak kalah pentingnya adalah sosialisasi cara penggunaan dan
proses pembelajaran online. Masing-masing siswa memiliki daya tangkap yang
berbeda dalam menerima hal baru seperti pembelajaran online tersebut yang akan
digunakan dalam proses belajar mengajar. Para guru tenaga pengajar dituntut ekstra
sabar dan mengayomi dalam mendampingi proses sosialisasi pengenalan
pembelajaran online tersebut. Hal yang tidak kalah penting adalah penerapan tata
tertib yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama proses pembelajaran online,
seperti waktu kehadiran yang tepat waktu dengan maksimal terlambat 8 menit di
setiap mata pelajaran, standart berpakaian yang telah ditetapkan dan etika dalam
bertanya atau mengajukan jawaban atau menyanggah.
 Dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat bidang Akademik, Olahraga, Kesenian
budaya yang menurun karena beberapa factor seperti menjaga jarak karena pandemic
sehingga jarang berlatih, juga perasaan bosan ketika berlatih sendiri, hal itu bisa
dilakukan strategi dengan variasi modifikasi gerakan serta pembelajaran yang bisa
dilihat dan di akses via internet seperti Instagram dan youtube. Dalam bidang
akademik banyak Vlog dan Review cara penyelesaian Soal soal juga pengembangan
Bahasa yang menjadi potensi dan bekal prestasi akademik contoh (belajar Bahasa
asing oleh fiki naki), pada bidang tarian ada edukasi tari modern dan tradisional oleh
Yt Sandrina, dan pada bidang olahraga ada banyak Sport Content untuk menjaga daya
tahan tubuh dalam berolahraga selama pandemic yang tentunya bisa dilakukan secara
pribadi dirumah.
 Hiring web developer dan content creator sebagai bentuk personal branding dan
teknik marketing dengan membuat Media Sosial dan Web Resmi sebagai media
informasi dan branding dengan Profil dan tentunya menampilkan berbagai kegiatan
siswa, serta pencapaian dan fasilitas yang akan diperoleh ketika menempuh
pendidikan SMA XX sehingga dapat memperkenalkan dan menambah nilai branding
SMA XX di dunia maya yang daya jangkaunya lebih luas daripada media offline.
 Dilaksanakannya Program Outbound/Gathering Day bagi seluruh Guru dan Staff
Pengajar sebagai media pembelajaran dan rekreasi untuk menumbuhkan rasa percaya
dalam diri guna memberikan proses terapi diri untuk bersikap positif, sinergi dalam
berkomunikasi, dan menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga terciptanya
saling percaya antar sesama guru juga kepada Siswanya. Juga penanaman dan
pemahaman visi misi sekolah untuk dapat menjadi satu kesatuan setiap guru, pengajar
dan administrasi. Tentunya tetap mempertahankan protokoler kesehatan.
 Penentuan Time plan, waktu eksekusi dan progress apakah sudah berjalan sesuai yang
telah dilaksanakan sehingga menjadi Review dan evaluasi. Pada proses ini sudah
ditetapkan bersama tanggal penentuan dilaksanakannya program tersebut dan sudah
menjadi komitmen bersama dalam Team yang sudah menjadi 1 Sinergy dalam
kemajuan SMA XX. Bersama dengan tanggal penentuan juga menjadi reminder
tanggal Due Date program ini, sehingga menjadi mudah dalam analisa progress dan
review evaluasi program kerja yang telah dilaksanakan.

e. Mengevaluasi rencana yang dilakukan dan merevisi kembali terhadap proses


pemecahan masalah hingga situasi tersebut dapat diterima (review & revise)
Review:
1. Kelapa sekolah (Pelatihan kepemimpinan)
Hasil menunjukkan Kepala sekolah telah mampu membuat inovasi dan membangun tim Efektif.

2. Satgas Tim Penerimaan


- Team Training
- Skill Training (Pelatihan SDM) meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan presentasi,
Etika.
Hasil menunjukkan pelaksanaan pelayanan yang baik, lebih mengedepankan sikap kekeluargaan
dan peningkatan kepercayaan Stakeholder.

3. Guru
- Team Training
- Creativity Training
- Retraining (Pelatihan ulang SDM) , untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah ubah.
- Skill Training, meliputi kemampuan komunikasi, kemampuan presentasi, Resolusi konflik,
etika dan kecerdasan emosional.
Hasil menunjukkan hubungan Guru dan siswa lebih harmonis.
Peningkatan kerja sama Tim sesama guru.
Konflik internal menurun drastis.
Kreatif dan berinovasi dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.
Siswa mampu meraih prestasi perlombaan di bidang akademik di tingkat Nasional, dan prestasi
olah raga di tingkat Daerah.
Kepuasan Stakeholder semakin tinggi.

4. Petugas Perpustakaan
- Skill Training (Pelatihan SDM)
Hasil menunjukkan akses ke purpustakaan semakin mudah dan cepat (Book dan Ebook)
sehingga sangat mendukung proses belajar mengajar.

5. Petugas Administrasi
- Technology Training
- Creativity Training
Hasil menunjukkan kemudahan dan kelanjaran dalam proses belajar mengajar dengan
mengunakan Daring.

Revise: Belum adanya perlombaan yang menjadi tolak ukur untuk mencapai prestasi dan gelar
secara akademik/non akademik karena adanya pandemi, sehingga diperlukannya konsisten dan
monitoring untuk menjaga motivasi dan semangat dari murid yang akan berlomba.

Anda mungkin juga menyukai