Anda di halaman 1dari 5

D.

Laporan Akhir
1. Gambaran Umum
Refleksi pembelajaran merupakan bentuk perbaikan diri guru terhadap
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang diperoleh. Tindakan ini merupakan
salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan
selanjutnya. Ketika seorang guru merasa semangat belajar dari peserta didiknya
menurun, maupun ketika guru melihat ada penurunan prestasi dan hasil belajar
yang diperoleh oleh peserta didik, maka guru akan mencermati dan
merenungkan kembali apakah terdapat pelaksanaan pembelajaran yang belum
optimal. Selain itu, guru juga akan mengevaluasi dan mencari tahu faktor yang
mempengaruhi, penyebab, pemicu, kekuatan, dan kelemahan, maupun sumber
lainnya yang mempengaruhi penurunan semangat belajar, prestasi dan hasil
belajar peserta didik tersebut (Aulia, 2019).

Setelah melakukan pelaksanaan praktik pembelajaran terbimbing/ Lesson


study selama 3 (tiga) siklus di kelas X dan XI SMA Negeri 10 Makassar. Pada
setiap a khir tahap dilakukan refleksi terkait pengajaran yang telah dilaksanakan
dilakukan refleksi oleh dosen pembimbing (DPL), guru pamong, dan teman
sejawat. Adapun refleksi yang diperoleh berdasarkan praktik pembelajaran yang
telah dilaksankan yakni dalam melakukan praktik pembelajaran mahasiswa
harus mengajarkan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat
sebelum dengan baik dan sistematis. Adapun pada realisasinya masih ditemukan
kekurangan dan kelemahan dari proses praktik pembelajaran tersebut. Tidak
dapat dipungkiri terdapat kendala- kendala lainnya yang dapat mengganggu
jalannya aktivitas pembelajaran seperti kendala sarana dan prasarana yang
seharusnya sangat menunjang proses pembelajaran berlangsung, namun sebagai
guru profesional kita perlu menyiapkan alternatif solusi seperti memanfaatkan
penggunaan teknologi dalam pembelajaran jika terjadi kendala teknisi. Selain
itu, yang perlu menjadi perhatian mahasiswa PPL 1 yakni perlunya seorang guru
membangun hubungan emosional dengan peserta didiknya, sehingga peserta
didik dapat mengutarakan perasaan dan emosi selama proses pembelajaran
berlangsung dan kesepakatan dalam kelas dapat tercipta.
Pada praktik pembelajaran yang dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan,
didapati tantangan yang tentunya menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa
PPL yakni kemampuan dalam mengatur alokasi waktu pembelajaran karena
tidak semua sekolah memiliki kondisi yang sama, seperti halnya SMA Negeri 10
Makassar yang saat ini menerapkan kelas darurat sehingga alokasi waktu
pembelajarannya lebih singkat yakni 45 menit dalam 1 pertemuan. Oleh
karenanya, mahasiswa PPL dalam merancang rencana pembelajaran perlu
mempertimbangkan setiap perangkat ajar yang digunakan agar tercipta
pembelajaran dan asesmen yang efektif dengan alokasi waktu yang disediakan.
Selain itu, pemilihan model dan metode pembelajaran yang digunakan sangat
menentukan terciptanya pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Pada
pembelajaran paradigma baru pembelajaran diharuskan berpusat pada peserta
didik dan memaksimalkan potensi yang dimiliki dengan memberikan kebebasan
kepada peserta didik dalam mengeksplorasi dirinya, sehingga memerdekakan
peserta didik secara utuh dan penuh.
2. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil refleksi, rencana tindak lanjut yang akan kami


realisasikan adalah memberikan penugasan kepada peserta didik dalam bentuk
proyek sains seperti membuat percobaan sederhana tentang fisika pada materi
usaha dan energi, gelombang stasioner serta gelombang cahaya, video animasi
pada aplikasi storyline tentang listrik, media phet pada materi listrik, dan poster
penerapan penggunaan teknologi pada gelombang cahaya. Selain itu, kami juga
perlu untuk merancang metode pembelajaran yang dapat melibatkan peserta
didik secara keseluruhan sehingga pembelajaran dapat tercipta dengan berpusat
pada peserta didik. Selanjutnya adalah memikirkan kembali bagaimana teknis
yang baik agar video pembelajaran yang dibagikan melalui link dan diakses
oleh seluruh peserta didik. Pengadaan teknologi proyektor secara pribadi sebagai
media pembelajaran dapat menjadi solusinya agar peserta didik dapat
mengamati video pembelajaran tersebut secara bersama-sama yang dioperasikan
oleh guru.

3. Tagihan/Instrumen di LMS
a. Sejauh mana pemahaman anda tentang PPL? Adakah hal-hal yang
menarik untuk anda dan di luar dugaan?
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang
memberikan proses pembelajaran bagi mahasiswa. Tujuan
diselenggarakannya kegiatan PPL adalah agar mahasiswa dapat memiliki
pengalaman terkait kondisi lingkungan sekolah, kelas, dan proses
pembelajaran, serta menjadi ajang untuk pengembangan diri untuk menjadi
seorang pendidik yang profesional dengan akhlak, etika, ilmu dan
keterampilan yang baik. Masa pelaksanaan kegiatan PPL kami di UPT
SMAN 10 Makassar berlangsung kurang lebih 3 bulan dan kami
menemukan beberapa hal yang menarik antara lain sekolah sering
mengadakan kegiatan non akademik seperti pameran kewirausahaan yang
diselenggarakan oleh para peserta didik, mengadakan pesantren kilat untuk
kelas X dan XI, dan kegiatan literasi setiap hari jum’at. Selain itu, hal
menarik lainnya juga SMAN 10 Makassar ini memberikan dukungan
kepada peserta didiknya untuk mengasah kemampuan dan keterampilannya
baik di luar maupun di dalam lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan
banyaknya eksklu di Smapul. Peringatan hari guru Nasional yang
dilaksanakan pada tanggal 25 November 2022 menjadi menarik karena
pelaksana upacara melibatkan guru-guru tidak ada peserta didik yang
dilibatkan dalam upacara tersebut. Pelaksanaan PPL kami di SMAN 10
Makassar, kami menemukan hal-hal yang diluar dugaan, yakni pengadaan
kelas darurat yang mengharuskan peserta didik belajar secara daring, karna
adanya aturan pemerintah tentang PPKM. Hal ini pun berdampak pada
proses pembelajaran sekolah di SMAN 10 Makassar.
b. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam
pengelolaan kelas setelah melaksanakan PPL?
Perubahan yang terjadi pada cara berpikir kami dalam pengelolaan
kelas setelah melaksanakan PPL I adalah melihat situasi dan kondisi kelas
yang kadang kala tidak seperti apa yang ada dibayangan kami atau yang
diharapakan, maka kami sebagai calon pendidik profesional harus memiliki
alternatif mengenai metode pembelajaran yang akan diajarkan tentunya
dengan kemampuan dan keterampilan variatif. Kita tidak boleh terpaku pada
perencanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dan memaksakan
perencanaan tersebut tetap dilaksanakan. Ketika hal itu terjadi, tentu
pembelajaran menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, mengetahui
karakteristik peserta didik menjadi hal yang penting bagi seorang pendidik
agar mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aman, nyaman dan
efektif.
c. Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami dan paling
menarik PPL I?
Pengalaman yang pernah kami alami dan paling menarik ketika
kegiatan PPL I adalah sharing session dimana kami berbincang-bincang
dengan beberapa peserta didik di berbagai kelas. Setelah kami mendengarkan
cerita dari mereka, ternyata banyak hal yang di luar dugaan kami. Misalnya
kami menganggap peserta didik tersebut kurang motivasi dalam belajar,
mereka kurang etika dan lain sebagainya ternyata ada banyak faktor
mengapa hal demikian bisa terjadi. Kami mendapatkan pembelajaran bahwa
kami tidak boleh menyimpulkan suatu hal dari satu sisi saja. Karena
sebenarnya banyak peserta didik di SMAN 10 Makassar ini yang memiliki
potensi akademik yang baik, sopan dan santun serta berperilaku baik.
Namun keadaan lingkungan mereka yang tidak kondusif sehingga
memengaruhi hal tersebut.

d. Bagaimana strategi anda mengatasi kesulitan selama pelaksanaan


kegiatan PPL I mulai dari Orientasi, Observasi, sampai pelaksanaan
praktik pembelajaran mandiri terbimbing?
Strategi yang kami terapkan untuk mengatasi kesulitan selama
pelaksanaan kegiatan PPL adalah menjaga komunikasi terhadap pihak-pihak
yang terlibat. Seperti melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan DPL
untuk pelaksanaan Orientasi. Meskipun pada saat observasi kami sempat
mengalami kendala keterbatasan waktu karena sulitnya menemui guru-guru
yang akan diwawancarai di sekolah karena padatnya kesibukan dari guru
tersebut, namun hal ini dapat teratasi atas bantuan pihak sekolah agar
kegiatan observasi kami tetap berjalan dengan baik dan lancar. Pada kegiatan
observasi kami juga sempat mengalami kesulitan karena kondisi kelas yang
kurang kondusif, namun atas bantuan guru pamong, kegiatan kami bisa
tetap berjalan. Kesulitan terbesar yang kami alami selama pelaksanaan
kegiatan PPL terletak pada pelaksanaan praktik pembelajaran terbimbing
yaitu kami harus menyesuaikan kondisi lingkungan sekolah dan kelas untuk
penerapan media pembelajaran agar proses pembelajaran tetap dapat
berjalan efektif. Di SMAN 10 Makassar masih terkendala oleh keterbatasan
teknologi sebagai media pembelajaran seperti proyektor LCD yang terbatas
penyediaannya. Maka dari itu, mayoritas guru- guru masih menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran. Kami mengatasi kesulitan ini dengan
melakukan penyesuaian metode pembelajaran yang dapat diterapkan sesuai
dengan keadaan peserta didik dan lingkungan kelas. Salah satu metode
pembelajaran yang kami terapkan dan berdasarkan pengamatan kami bahwa
peserta didik sangat antusias adalah praktikum untuk materi usaha dan
energy, gelombang stasioner serta gelombang cahaya.
e. Bagaimanakah perasaan anda ketika mengalami hal-hal tersebut?
Perasaan kami ketika mengalami hal-hal tersebut adalah kami merasa
bahwa kami perlu belajar lagi tentang bagaimana cara mengimplementasikan
suatu hal di lapangan yang terkait dengan pembelajaran. Kami juga harus
mampu dan siap dalam menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan ketika kami
telah menjadi seorang pendidik di instansi tertentu. Yang tak kalah
pentingnya adalah menjadi komunikasi dengan berbagai pihak agar
pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan
ketika menemukan peserta didik yang agak berbeda dari yang lainnya kita
sebagai pendidik harus memberikan kesempatan kepadanya untuk bercerita
mengenai apa sebenarnya yang terjadi.
f. Menurut anda, terkait pengalaman dalam PPL I tersebut, hal apa
sajakah yang sudah baik?Adakah yang perlu diperbaiki?
Terkait pengalaman kami melakukan kegiatan PPL I menurut kami hal
yang sudah baik di SMAN 10 Makassar ini adalah dukungannya terhadap
peserta didik yang memiliki kemampuan dan keterampilan di luar akademik
hingga memberikan izin sekolah untuk peserta didik tersebut. Karena peserta
didik tidak boleh hanya dituntut untuk unggul di bidang akademik saja,
tetapi potensinya di bidang non akademik juga perlu untuk diasah. Adapun
hal yang perlu diperbaiki menurut kami sarana dan prasarana sekolah
meliputi ruang kelas yang memadai agar pembelajaran dapat kondusif dan
pengadaan teknologi seperti proyektor untuk mendukung pembelajaran
peserta didik di ruang kelas di era perkembangan teknologi sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai