Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN DESAIN


PEMODELAN INFORMASI BANGUNAN PADA MATA PELAJARAN
DASAR-DASAR KONSTRUKSI DI SMK NEGERI RAJAPOLAH
PROPOSAL SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang
diampu oleh Drs. Sukadi, M.Pd., M.T.

oleh
Dindin Ali Nurdani
1805931

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
BAB I
PENDAH
ULUAN

1.1 Latar Belakang


SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan lembaga pendidikan
yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik untukdapat
mengembangkan diri dengan jenis kemampuan atau keahliantertentu.
Menurut PP No. 19 tahun 2005 Pasal 26 ayat 3 tentang StandarNasional
Pendidikan disebutkan tujuan SMK adalah meningkatkankecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilanuntuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pendidikan,


padadasarnya belajar mengajar adalah proses interaksi edukatif antara
gurudan siswa, untuk mencapai kegiatan belajar mengajar yang
baikdiperlukan peran maksimal antara guru dan siswa, tetapi di SMK Negeri
Rajapolah Jurusan Desain Pemodelan Informasi Bangunan terdapat siswa
yang cenderung hanya suka terhadap mata pelajaran yang sesuai dengan
karakteristik dari siswa tersebut, misalnya siswa yang suka menghitungmaka
siswa tersebut suka terhadap mata pelajaran matematika, atau siswa yang
suka berolahraga cenderung suka terhadap mata pelajaran olahraga saja.
Apabila siswa tidak suka dengan salah satu mata pelajaran, makasiswa
tersebut tidak memiliki semangat pada mata pelajaran itu, seperti tidak
mengumpulkan tugas atau terlambat mengumpulkan tugas.

Belajar adalah suatu kegiatan berproses dan merupakan unsur yang


sangat fundemental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di dalam sekolah maupun di luar sekolah terutama di rumah.

Prestasi belajar merupakan cerminan dari proses dan usaha belajar yang
telah dilewati oleh siswa dalam kurun waktu tertentu, dan dalam melakukan
proses belajar tersebut siswa juga menemui berbagai kendala atau masalah
yang mempengaruhi proses belajar tersebut. Prestasi belajar yang
diperoleh

siswa sangatlah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan pada


dasarnya faktor-faktor tersebut dikelompokkan pada faktor dari dalam diri
(intern) dan faktor dari luar (ekstern), maupun faktor pendekatan belajar
(approach to learning).

Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator


yang penting untuk mengukur keberhasilan dari proses belajar. Dalam
proses pembelajaran tidak dapat dilepaskan dengan penggunaan gaya belajar
siswa. Gaya belajar merupakan cara termudah yang dimiliki oleh individu
dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang diterima. Gaya
belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan
menyadari hal ini, siswa mampu menyerap dan mengolah informasi dan
menjadikan belajar lebih mudah dengan gaya belajar siswa sendiri. Terdapat
tiga modalitas (type) dalam gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan
kinestetik (Deporter & Hernacki, 2000).

Hal lain yang juga tidak kalah penting dalam mempengaruhi prestasi
belajar adalah kebiasaan dalam belajar yang dilakukan oleh siswa.
Kebiasaan dalam belajar menjadi usaha nyata dalam memperoleh prestasi
belajar yang optimal. Menurut Burghardt dalam Syah (2004:118), kebiasaan
itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respon dengan
menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Kebiasaan belajar merupakan
salah satu faktor yang dianggap penting dalam belajar, sebagian hasil belajar
ditentukan oleh sikap dan kebiasaan. Seperti apa yang dikatakan oleh Oemar
Hamalik (1990:40) bahwa “seseorang yang ingin berhasil dalam belajar
hendaknya memiliki kebiasaan, sikap, dan tujuan yang baik”. Dengan
kebiasaan belajar yang baik sikap yang serius dalam belajar, seorang siswa
akan mampu mencapai prestasi belajar yang baik pula.

Secara Pada abad dua 21 ini ilmu pengetahuan dan teknologi


berkembang begitu pesat, salah satunya adalah teknologi informasi dan
komunikasi, setiap orang memiliki ketertarikan terhadap gadget. Hasil
pengamatan menunjukan bahwa tidak hanya orang dewasa yang
ketergantungan terhadap gadget, tetapi anak kecil dan remaja pun ikut
ketergantungan terhadap gadget, termasuk siswa siswi SMK Negeri
Rajapolah. Pada bidang pendidikan, teknologi

informasi dan komunikasi telah membawaperubahan yang besar,


pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan khususnya dalam sistem
pembelajaran telah mengubah sistem pembelajaran pola konvensional
menjadi pola modern. Media pembelajaran merupakan perantara antara guru
dan siswa, harus ada metode pembelajaran yang menarik agar siswa tertarik
dengan mata pelajaran yang tidak disukai dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang ada, yaitu pembelajaran blended learning.

Metode blended learning merupakan pembelajaran yang


mengintegrasikan pembelajaran tradisional tatap muka dan pembelajaran
berbasis komputer (online dan offline), serta beragam pilihan komunikasi
yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Metode blended learning adalah
metode campuran antara offline dan online, dimana keduanya memiliki
kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi. Pembelajaran ini akan
mengkolaborasikan offline dan online didalam kelas, dimana guru dan siswa
tetap memiliki aktivitas dua arah dalam proses belajar mengajar dan siswa
akan mudah untuk mencari materi secara mandiri. Fasilitas wifi di SMK
Negeri Rajapolah Jurusan Desain Pemodelan Informasi Bangunan sudah
memadai, dimana terdapat lab komputer yang berisi 20 komputer yang
sudah tersambung dengan kabel internet dan berfungsi dengan baik.

Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk


menganalisis “Penerapan Metode Pembelajaran Blended Learning
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Desain Pemodelan
Informasi Bangunan pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Konstruksi di
SMK Negeri Rajapolah”.
2.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah penelitan yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah sebagia berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas X jurusan
Desain Pemodelan Informasi Bangunan pada mata pelajaran Dasar-
dasar Konstruksi di SMK Negeri Rajapolah pada saat sesudah
mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Blended


Learning?.
2. Bagaimana respon siswa kelas X Desain Pemodelan Informasi
Bangunan terhadap metode pembelajaran Blended Learning yang
diterapkan pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi di SMK Negeri
Rajapolah?
Pembatasan masalah bertujuan untuk menjauhi adanya
permasalahan yang ada ataupun pelebaran bahasan masalah agar
penelitian ini lebih terarah dan terfokuskan sehingga tujuan penelitian
dapat tercapai.
Penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut: “Ruang
lingkup yang dibahas meliputi motivasi, gaya belajar dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi bagi siwa X Desain
Pemodelan Informasi Bangunan”.
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya dan
pokok permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi
dengan subbab konstruksi baja di mana sampel siswa kelas X
Desain Pemodelan Informasi Bangunan SMK Negeri Rajapolah.
2. Metode pembelajaran blended learning dilakukan dengan cara
online dan offline.

2.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan dari
peneltian ini yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka penulis
memperoleh tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas X jurusan Desain
Pemodelan Informasi Bangunan pada mata pelajaran Dasar-dasar
Konstruksi di SMK Negeri Rajapolah pada saat sesudah mengikuti
proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
Blended Learning.
2. Mengetahui respon siswa kelas X Desain Pemodelan Informasi
Bangunan terhadap metode pembelajaran Blended Learning yang
diterapkan pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi di SMK
Negeri Rajapolah.

2.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang
terlibat dalam dunia pendidikan formal ataupun nonformal.
1. Bagi peneliti, peneliti memperoleh informasi melalui
implementasi pembelajaran model blended learning.
2. Bagi peserta didik, proses kegiatan belajar mengajar tidak
hanya dilakukan dengan metode tatap muka saja. Apabila perlu
memperdalam materi maka siswa dapat membuka website
di kelas, dan interaksi antara guru dan siswa diharapkan dapat
terjalin dengan baik.
3. Bagi guru, diharapkan guru dapat mengetahui secara tepat
metode pembelajaran yang digunakan di kelas dan dapat
menambah wawasan mengenai metode pembelajaran.
4. Bagi sekolah, diharapkan dapat meningkatkan mutu
pendidikan melalui proses belajar, hasil belajar siswa yang baik
pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi di SMK Negeri
Rajapolah.

2.5 Sitematika Penulisan


Dalam penulisan penelitian ini, penulis membuat sistematika
penulisan yang digunakan untuk membantu dan mempermudah dalam
penyusunan penelitian ini. Sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab kajian pustaka ini membahas tentang teori-teori yang
berkaitan dengan penyusunan proposal skripsi ini baik dari
buku, artikel ataupun jurnal-jurnal terpercaya.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang akan
dilakukan untuk mengidentifikasi, memahami serta membahas
penelitian yang akan diteliti.

Anda mungkin juga menyukai