Anda di halaman 1dari 1

Tinea capitis adalah infeksi jamur kulit yang menyerang kulit kepala.

Jamur yang mengakibatkan


infeksi pada kulit, biasa disebut dengan dermatofita. Pada Tinea capitis, dermatofita berasal dari
genus Microsporum dan Trichophyton yang biasa menyerang anak pra-pubertas dan hanya
sedikit menyerang bayi maupun orang dewasa. Di seluruh eropa Microsporum canis  menjadi
dermatofita yang paling berperan dalam terjadinya Tinea capitis. Namun,  di wilayah Inggris
dermatofita jenis Trichophyton tonsurans yang berperan dalam terjadinya Tinea capitis. Kedua
mikroorganisme tersebut merupakan spesies antropofilik yang penularannya disebabkan oleh
adanya imigrasi dan pola perjalanan spesies tersebut. Keadaan ini menyebabkan Tinea capitis
menjadi kelainan tertinggi bagi anak pra-pubertas di wilayah perkotaan, tanpa tanda-tanda
adanya penurunan insiden hingga saat ini. (Fuller dkk., 2014)

Tinea capitis adalah infeksi pada kulit kepala dan batang rambut yang disebabkan oleh jamur
dermatofita. Ini terlihat pada semua kelompok umur, dan kejadiannya tampaknya meningkat di
Amerika Utara. Diagnosis klinis tinea capitis dapat menjadi tantangan, karena gejalanya dapat
bervariasi dari pruritus minimal tanpa rambut rontok, hingga nyeri tekan yang parah, purulensi,
dan jaringan parut permanen pada lesi kerion inflamasi. Diagnosis tinea capitis harus
dikonfirmasi di laboratorium dengan menggunakan noda jamur atau biakan, karena pengobatan
dapat diperpanjang dengan potensi efek samping. Terapi sistemik diperlukan karena antijamur
topikal tidak dapat menembus batang rambut secara efektif untuk memberantas infeksi.
Griseofulvin oral tetap menjadi agen pengobatan standar, tetapi terbinafine dan itraconazole juga
merupakan alternatif yang efektif (meskipun saat ini tanpa persetujuan Food and Drug
Administration).

Anda mungkin juga menyukai