Anda di halaman 1dari 21

KEPERAWATAN MATERNITAS II

ASKEP TORCH

Disusun oleh : Kelompok 3

1. Marisa Sugandi (21119068)


2. Miranda (21119069)
3. Muhammad Gani (21119070)
4. Nanda Williansyah (21119071)
5. Nurisah Fadilah (21119073)
6. Pinkan Fadilla (21119074)
7. Putri Juliantri (21119075)
8. Rabi’ah Aladawiyah (21119076)
9. Refi Indri Valensi (21119077)
10.Reni Rahawati (21119078)

PSIK 2B
Dosen Pembimbing: Murbiah,S.Kep.,Ns.,M.Kep

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAN
PALEMBANG 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS
PADA PASIEN TORCH

A. Diagnosa Keperawatan
Masalah yang mungkin muncul pada permasalahan Torch antara
lain:
1. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan penurunan system imun,
aspek kronis penyakit.
2. Resiko pola nafas tidak afektif berhubungan dengan penurunan energi
dalam bernafas
3. Kehilangan nafsu makan.
4. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
5. Kurang pengetahuan mengenai penularan, penanganan dan perjalanan
penyakit.

B. Intervensi keperawatan

Penetapan Nursing Outcome Classification dan Nursing Intervention


Classification pada permasalahan Torch :

1. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan penurunan system imun,


aspek kronis penyakit.

NOC : Immune Status, Knowledge: Infection control, Risk control

Kiteria :

● Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

● Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang


mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya

● Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

1
● Jumlah leukosit dalam batas normal

● Menunjukkan perilaku hidup sehat

NIC :

Infection Control (Kontrol Infeksi)

● Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

● Pertahankan tehnik isolasi

● Batasi pengunjung bila perlu

● Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung


dan setelah berkunjung meniggalkan pasien

● Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

● Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

● Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

● Pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat

● Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum

● Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung


kencing

● Tingkatkan intake nutrisi

● Berikan antibiotic bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)

● Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local

● Monitor hitung granulosit, WBC

● Monitor kerentanan terhadap infeksi

2
● Batasi pengunjung

● Saring pengunjung terhadap penyakit menular

● Pertahankan tehnik aspesis pada pasien yang beresiko

● Pertahankan tehnik isolasi k/p

● Berikan perawatan kulit pada area epidema

● Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan, panas,


drainase

● Inspeksi kondisi luka/insisi bedah

● Dorong masukkan nutrisi yang cukup

● Dorong masukkan cairan

● Dorong istirahat

● Instruksikan pasien untuk minum antibiotic sesuai resep

● Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi

● Ajarkan cara menghindari infeksi

● Laporkan kecurigaan infeksi

● Laporkan kultur positif

2. Resiko pola nafas tidak afektif berhubungan dengan penurunan energi


dalam bernafas

NOC : Respiratory status: Ventilation, Respiratory status: Airway


patency, Vital sign Status

Kiteria :

3
● Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

● Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,


irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)

● Tanda-tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,


normal)

NIC:
Airway Management
● Buka jalan nafas, gunakan tehnik chin lift atau jaw thrust bila perlu
● Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
● Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
● Pasang mayo bila perlu
● Lakukan fisioterapi dada jika perlu
● Keluarkan secret dengan batuk atau suction
● Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
● Lakukan suction pada mayo
● Berikan bronkodilator bila perlu
● Berikan pelembab udara Kassa basah NaCL Lembab
● Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
● Monitor respirasi dan status O2
Oxygen Therapy
● Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
● Pertahankan jalan nafas yang paten
● Atur peralatan oksigenasi
● Monitor aliran oksigen
● Pertahankan posisi pasien
● Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
● Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi

4
Vital sign Monitoring
● Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
● Catat adanya fluktuasi tekanan darah
● Monitor VS saat pasien berbaring ,duduk atau berdiri
● Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
● Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
● Monitor kualitas dari nadi
● Monitor frekuensi dan irama pernafasan
● Monitor suara paru
● Monitor pola pernafasan abnormal
● Monitor suhu , warna,dan kelembaban kulit
● Monitor sianosis perifer
● Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,bradikardi,
peningkatan sistolik)
● Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

3. Kehilangan nafsu makan.


NOC : Nutritional Status: food and Fluid Intake
Kriteria :
● Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
● Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
● Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
● Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
● Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
● Kaji adanya alergi makanan
● Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
● Anjurkan pasien untuk menungkatkan intake Fe
● Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

5
● Berikan substansi gula
● Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
● Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
● Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
● Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
● Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
● Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
● BB pasien dalam batas normal
● Monitor adanya penurunan berat badan
● Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
● Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan
● Monitor lingkungan selama makan
● Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
● Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
● Monitor tugor kulit
● Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
● Monitor mual dan mutah
● Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
● Monitor makanan kesukaan
● Monitor pertumbuhan dan perkembangan
● Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
● Monitor kalori dan intake nutrisi
● Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas
oral
● Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

4. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit


NOC : Pain Level, Pain control, Comfort level

6
Kriteria :
● Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
● Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
● Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
● Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
● Tanda vital dalam rentang normal
NIC :
Pain management
● Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
● Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
● Gunakan tehnik komunikasi teraupetik untuk mengetahui
pengalaman nyeri
● Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
● Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
● Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontol nyeri masa lampau
● Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
● Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
● Kurangi faktor presipitasi nyeri
● Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi
dan interpersonal)
● Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
● Ajarkan tentang teknik non farmakologi
● Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
● Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

7
● Tingkatkan istirahat
● Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
● Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
● Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
● Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
● Cek riwayat alergi
● Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
● Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
● Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara
teratur
● Monitor vital signsebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama
kali
● Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
● Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
5. Kurang pengetahuan mengenai penularan, penanganan dan perjalanan
penyakit.
NOC :Knowiedge: disease process, Knowiedge: health Behavior
Kriteria :
● Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobatan
● Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan
secara benar
● Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC:
Teaching : Disease Process
● Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses

8
penyakit yang spesifik
● Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
● Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat
● Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
● Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
● Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang
tepat
● Hindari harapan yang kosong
● Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
● Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
● Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
● Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
● Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang
tepat
● Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara
yang tepat
● Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberian perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

9
GAMBARAN KASUS

Seorang ibu bernama Ny. A usia 40 tahun hamil anak kelima datang ke
bidan praktik mandiri untuk berkonsultasi dengan memeriksakan
kehamilannya. Tanggal pemeriksaannya adalah 22 Febuari 2013. Hasil
anamnesa diperoleh bahwa ibu mengatakan sekarang keluar darah dari
jalan lahir sejak kemarin sore dan sedikit mulas. HPHT tanggal 15
Desember 2012. Ibu mengatakan lemas dan badan panas. Ibu mengatakan
mempunyai riwayat keguguran 4 kali ketika usia kandungan menginjak 3
bulan. Pola nutrisi tidak ada masalah, ibu menyukai daging dan sayuran
mentah. 2 tahun yang lalu ibu pernah diperiksa labolatorium dengan hasil
igM toxsoplasmosis (+). Hasil pemeriksaan ditemukan: TD 100/70 mmHg,
nadi 80x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 38,8o. Muka tidak ada odema,
konjungtiva merah, sklera putih. Leher terdapat pembesaran kelenjar
limfe. Dan payudara dalam batas normal. Abdomen : TFU belum teraba.
Ekstremitas atas dalam batas normal, ekstremitas bawah : odema tungkai
negatif kiri dan kanan, tidak ada varices refleks patela ada kiri kanan.
Pemeriksaan penunjang : Hb 12 gr.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

1. PENGKAJIAN
Tanggal masuk :21 Febuari 2013
Ruang/Kelas : III B
Pengkajian tanggal : 22 Febuari 2013
Jam Pengkajian : 09.00 WIB

IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny. A
Umur : 40 Tahun
Nama suami : Tn. B

1
Umur : 45 Tahun
Suku/Bangsa : Palembang
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Plaju
Status perkawinan : Kawin
Diagnosa medis : toksoplasmosis dan rubella.
No. Register :
Suku/Bangsa : Palembang
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Plaju
Lama menikah : 22 Tahun

A. STATUS KESEHATAN SAAT INI

1. Keluhan utama :
Klien mengatakan sekarang keluar darah dari jalan lahir sejak kemarin
sore dan sedikit mulas
2. Alasan kunjungan ke rumah sakit:
Klien datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan memeriksakan
kehamilannya

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat Obstetri

a. Riwayat Menstruasi

Menarche : 12 tahun Siklus : 28 hari

2
Banyaknya : 2 x/hr ganti pembalut Lamanya : 4 hari

Keluhan : ± 1 tahun belakang klien tidak menstruasi11

b. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

1. Riwayat Obstetri sekarang

HPHT : 15-12-2012

TP : 22-9-2013

UK : 9 minggu

2. Riwayat Obstetri lalu

Ibu mengatakan pernah mengalami keguguran 4x pada usia


kehamilan 3 bulan.

2. Riwayat Keluarga Berencana

● Melaksanakan KB : ( ) ya ( ) tidak

● Bila ya jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan : Suntik dan pil

● Sejak kapan menggunakan kontrasepsi: 10 tahun

● Masalah yang terjadi : selama klien menggunakan KB Implant, klien


tidak merasakan keluhan

3. Riwayat Kesehatan

Penyakit yang pernah dialami ibu : 2 tahun yang lalu ibu pernah diperiksa
labolatorium dengan hasil igM toxsoplasmosis (+).

4. Riwayat Lingkungan

● Kebersihan : saat dirumah sakit, personal hygiene klien dan keluarga


klien berpenampilan bersih

● Bahaya : tidak ada resiko bahaya dari lingkungan rumah klien

3
5. Aspek Psikososial Kultural

a. Bagaimana pendapat ibu tentang penyakit saai ini : klien mengatakan


penyakitnya adalah cobaan dari tuhan namun klien juga cemas dengan
kondisinya

b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-


hari? Klien mengatakan tidak ada perubahan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari

c. Bagaimana dukungan keluarga terhadap keadaan ini ? klien mengatakan


suami dan anaknya selalu memberikan dukungan

6. Kebutuhan Dasar Khusus

a. Pola Nutrisi

● Frekuensi makan: 3 .x/hari

● Nafsu makan : (  ) baik ( )tidak nafsu makan, alasan

● Jenis makanan rumah : NAsi, lauk-pauk, sayur, dan buah

● Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : Tidak ada

b. Pola Eliminasi :

BAK

● Frekuensi : 6-8 x/hari

● Warna : kuning jernih

● Keluhan : Tidak ada

BAB

● Frekuensi : 1 x/hari

● Warna : kuning

● Konsistensi ; padat

4
● Keluhan : Tidak ada

c. Pola Personal Hygiene : Mandi 14

● Frekuenasi : 2 kali/hari

● Sabun : ya

Oral hygiene

● Frekuenasi : 2 kali/hari

● Waktu : Mandi Pagi dan mandi Sore

Cuci rambut

● Frekuenasi : 1 kali/hari

● Shampoo : ya

d. Pola Istirahat dan Tidur :

● Lama tidur : 6 jam/hari (tidur malam)

● Kebiasaan sebelum tidur : sebelum tidur klien minum air putih

● Keluhan : Tidak ada

e. Pola aktifitas dan latihan : aktivitas sehari-hari dilakukan mandiri oleh


klien

f. Pola kesehatan yang mempengaruhi kesehatan : klien tidak melakukan


kebiasaan merokok, minuman keras dan ketergantungan obat yang dapat
mempengaruhi kesehatan klien

7. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Klien terlihat cemas

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vital

5
TD : 110 / 70 mmhg

Suhu : 38,8 C

Nadi : 80 x/mnt

RR : 22 x/mnt15

a. Kepala

● Bentuk : Oval

● Rambut : Hitam

● Kulit kepala : bersih tidak ada ketombe

● Keluhan : Tidak ada Keluhan

b. Mata

● Konjunctiva`: Merah

● Sklera : Putih

● Pupil : tidak ada kelainan,

● Lainnya sebutkan : -

c. Hidung

● Reaksi alergi: Tidak ada reaksi alergi

● Sinus : Tidak ada peradangan

● Lainnya sebutkan : -

d. Mulut dan Tenggorokan

● Gigi geligi : Tidak ada caries gigi

● Kesulitan menelan : Tidak ada

● Leher : Terdapat pembesaran kelenjar limfe.

6
● Lainnya sebutkan : Tidak ada sariawan

e. Dada dan Axilla

● Inspeksi : Bentuk simetris

● Palpasi :tidak ada pembesarana kelenjar abnormal dari payudara ke


axila

● Auskultasi : suara jantung dan paru normal16

f. Pernafasan

● Jalan nafas: Tidak secret dijalan nafas

● Suara Napas : vesikuler

● Menggunakan alat pernafasan : tidak ada

● Lainnya :-

g. Sirkulasi jantung

● Sakit dada : tidak ada

● Irama : regular

● Kelainan : -

h. Abdomen

TFU belum teraba

i. Genitourinary

● Perinium : bersih tidak ada bekas luka

● Vesika urinaria : BAB 6-7 x/hari

● Lainnya sebutkan : Tidak ada keputihan

j. Ektremitas(Integumen/Muskuloskeletal)

7
● Ekstremitas atas dalam batas normal
● Ekstremitas bawah : odema tungkai negatif kiri dan kanan, tidak ada
varices refleks patela ada kiri kanan.

8. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : Tanggal 14 Mei 2013

Hb :12 gr%

ANALISA DATA

Data Subjektif (DS) :

Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak kemarin sore dan sedikit
mulas. Ibu mengatakan lemas dan panas badan. Ibu mengatakan riwayat
keguguran 4x saat menginjak usia kehamilan 3 bulan.

Data Objektif  (DO) :

Dari Hasil pemeriksaan tanda tanda fisik didapatkan TD : 100/70 mmHg,


nadi : 80x/menit, respirasi : 22x/menit, suhu : 38,8o, konjungtiva merah sklera
putih, terdapat pembesaran kelenjar limfe, Payudara dalam batas normal,
Abdomen : TFU belum teraba, Ekstremitas atas dalam batas normal, Ekstremitas
bawah : edema tungkai negatif kiri dan kanan, tidak ada varices refleks patela ada
kiri kanan. Dan Pemeriksaan penunjang : Hb 12 gr%

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses infeksi

2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan tingkat metabolisme


pernyakit

3. Resiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia

8
PERENCANAAN TINDAKAN NIC DAN NOC

Diagnosa
No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Aktivitas
Keperawatan
1 Gangguan rasa Tujuan : Setelah 1. BHPS 1. Menjalin
nyaman (nyeri) diberikan asuhan kepercayaan
2. Monitor tanda-
berhubungan keperawatan peraawat dengan
tanda vital
dengan proses selama x24 jam klien sehingga
khususnya suhu
infeksi diharapkan memudahkan
masalah 3. Lakukan perawat dalam
hipertermi dapat kompres hangat memberikan
teratasi pada ketiak, leher asuhan

4. Ajarkan keperawatan
KH suhu tubuh
dalam rentang minum yang 2. Tanda-tanda
normal banyak vital

5. Kolaborasi menunjukkan
Nadi dan RR
dalam rentang dengan tim medis keadaan umum

normal dalam pemberian klien


cairan intervensi 3. Kompres
Tidak ada
hangat
perubahan warna
menerapkan
kulit dan tidak
prinsip evaporasi.
ada pusing
Air hangat dapat
membuat PD
vasodilatasi dan
pori-pori terbuka
sehingga panas
dapat keluar
2 Hipertermi Tujuan setelah 1. Bantu dengan 1. Mendorong

9
berhubungan dilakukan penggunakan relaksasi dan
dengan perawatan selama teknik pernafasan memberikan klien
peningkatan 2x24 jam nyeri cara mengatasi
2. Anjurkan klien
tingkat berkurang dan mengintol
untuk
metabolisme tingkat nyeri
KH : menggunakan
pernyakit
teknik relaksasi 2. Relaksasi dapat
1. Klien akan
membantu
mengungkapkan 3. Berikan
menurunkan
penatalaksanaan tindakan
tegangan dan rasa
dan atau prediksi kenyamanan
takut yang
nyeri.
4. Kolaborasi memperberat
2. Uterus tdak pemberian nyeri
tegag seperti sedativ sesuai
3. Meningkatkan
papan dosis
relaksasi dan
3. Nyeri tekan meningkatkan
berkurang koping dan

4. Klien tidak control klien

terlihat kesakitan 4. Menigkatkan


kenyamanan
dengan memblok
infis nyeri
3 Resiko Berikan asuhan 1. Monitor ketat 1. Untuk
perdarahan keperawatan tanda-tanda mencegah
berhubungan selama 2x24jam pendarahan pendarahan yang
dengan tidak terdapat lebih parah dan
2. Catat nilai HB
trombositopenia tanda tanda melakukan
sebelum dan
pendarahan penanganan
sesudah terjadi
secepat mungkin
KH : pendarahan
jika terjadi
1. Tidak ada

10
pendarahan 3. Monitor TTV pendarahan
pervagiaan
4. Lindungi 2. Deteksi dini
2. Hemoglobin pasien dari tanda-tanda
dan hematrokit trauma yang anemia
dalam batas dapat
3. Tekanan darah
normal menyebabkan
yang menurun
pendarahan
3. Tekanan darah nadi meningkat
dalam batas 5. Catat nilai merupakan tanda-
normal trombosit pasien tanda syok
(NANDA 2015-
4. Tidak ada 4. Untuk
2017 hal : 408)
bermaturi dan mencegah
hematonosis terjadinya trauma
(NANDA 2015-
5. Nilai trombosit
2017 hal : 408)
yang turun rentan
terjadi
pendarahan
(NANDA 2015-
2017)

11

Anda mungkin juga menyukai