I. Profil Perusahaan
a. Pendirian
Perusahaan Tata Pratama telah ditetapkan sebagai Perusahaan
Perseorangan dengan nomor akta pendirian: 12 dibuat notaris Iswi
Artati, SH.,MKn. dan mendapatkan pengesahan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada tanggal 30
November 2019 bernomor: AHU-22827.AH.01.01.Tahun 2019.
b. Perijinan
Perijinan yang dimiliki:
1. Sertifikat Atas Keikutsertaan Dalam Program Jaminan
Kesehatan – BPJS Kesehatan yang dikeluarkan oleh Direktur
Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) nomor
Entitas: EN005604 yang berlaku mulai tanggal 23 November
2019.
2. Sertifikat Atas Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja –
BPJS Ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh Direktur Utama
PT. Jamsostek (Persero) nomor Entitas: NN031829 yang
berlaku mulai tanggal 28 November 2019.
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): 04.238.783.9-626.000 dari
Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Jember.
d. Struktur Organisasi
Susunan Struktur Perusahaan Perorangan Tata Prathama per 31
Desember 2020 adalah:
e. Lokasi Usaha
Perusahaan Perorangan Tata Prathama berlokasi di Jalan
Panjaitan No. 113, RT. 004, RW. 003 Kelurahan Sumbersari,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
II. Kebijakan Akuntansi
Berikut ini disajikan ringkasan kebijakan akuntansi yang dianut oleh
Perusahaan Perorangan Tata Prathama.
b. Piutang Usaha
Piutang Usaha disajikan berdasarkan nilai brutonya. Penyisihan
Piutang tidak tertagih berdasarkan penelaahan analisa umur
piutang (Aging Schedule).
c. Persediaan
Persediaan dicatat berdasarkan harga perolehan secara periodik
dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama
(MPKP) atau First In First Out (FIFO) dan pencatatannya secara
perpetual.
d. Aset Tetap
Aset Tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tingkat materialitas Aset
Tetap yang ditentukan atas dasar masa manfaat dan/atau jumlah
nominal, yaitu: (a) Harga Perolehan minimal Rp 1.000.000,00.
Penyusutan Aset Tetap di Perusahaan Perorangan Tata Prathama
berdasarkan metode Garis Lurus (Stragline Methode) yang tampak
pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Tarif Penyusutan dengan Metode Garis Lurus
Tarif
Aset Tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan
dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut
dibukukan dalam laporan usaha pada periode yang bersangkutan.
e. Utang Usaha
Utang usaha merupakan sejumlah pengeluaran perusahaan yang
masih belum terbayarkan atas usaha untuk mencapai keuntungan
perusahaan.
V. Penyesuaian
Berikut ini daftar penyesuaian bulan Desember 2020 yang terjadi di
Perusahaan Perorangan Tata Prathama:.
1. Pendapatan Bunga dan Beban Administrasi Bank masing-masing
sebesar Rp 279.250,- dan Rp 50.000,-.
2. Perlengkapan kantor yang terpakai sebesar Rp 500.000,-
3. Gaji karyawan administrasi belum dibayar dalam Desember sebesar
Rp 1.500.000,-
4. Cadangan kerugian Piutang diakui sebesar 20% dari saldo Piutang
Dagang.
5. Sewa kantor dibebankan pada bulan Desember. .
6. Aset Tetap disusutkan selama bulan Desember.
7. Pengembalian Teh Tin yang rusak sebanyak 50 ke JTG belum
dicatat
8. Bapak Tata mengambil uang di Bank sebesar Rp 2.500.000 untuk
keperluan beli Handpone pribadi.
9. Biaya Iklan yang belum dibayar ke Radar sebesar Rp 500.000
10. Tagihan listrik kantor bulan Desember Rp1.200.000, tagihan air
kantor bulan Desember Rp 722.200. Tagihan akan dibayar awal
Januari tahun 2020.
11. Menerima uang sebesar Rp 1.000.000 dari Ibu Lely untuk pembelian
Teh tin sebanyak 100 bungkus yang akan dikirim pada tanggal 5
Januari 2021. Syarat pembelian fob shipping poin