Komponen pengapian motor bisa saling tukar. Seperti magnet, pulser dan CDI
monggo saling kanibal seperti kelakuan Sumanto. Beberapa tipe motor tertentu,
peranti pengapian diorder pada satu vendor. Demi efisiensi agar tidak investasi,
akhirnya dibikin sama.
?Seperti pengapian Kawasaki Kaze ZX 130 dengan Honda Karisma atau Supra X
125 yang memang sama. Dari magnet, CDI dan pulser,? jelas jelas Tomy, penemu
dan pembuat CDI Cibinong yang sudah membuktiken itu.
Nah, jenis komponen dan motor apa saja yang bisa saling tukar. Simak yuk.
[size=12px]
Tukar pake CDI nggak boleh asal colok. Urusannya berabe. "Perhatikan dulu jenis
CDI-nya, DC (Direct Current) atau AC (Alternating Current), jalur kelistrikan beda.
Jika dipaksain percuma, motor nggak bakal hidup, malahan kotak pengapian itu bisa
rusak," cerita dhick
Ini kejadian saat doi salah pasang CDI spek DC ke pengapian langsung dari spul
alias AC. Alhasil meleduk tuh otak pengapian! Jadi amannya baca dulu spesifikasi
bawaan motor yang CDI bakal diincar.
Derajat pengapian CDI Mio dan Jupiter-Z beda sedikit. Mio api busi meletik 34
derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) pada putaran atas. Sedangkan Jupiter-Z 36
derajat sebelum TMA.
Favorit CDI DC lain yaitu bawaan Suzuki Shogun lawas keluaran 1997 dengan label
Shindengen. "Cocok tuh buat Honda GL Max atau Neo Tech. Kalau untuk Smash
mesti ubah colokan dulu," komentar dhick
Berikutnya CDI bawaan Kawasaki Kaze 110 yang oke dikawinkan ke Honda Astrea
800, Star, Grand, Supra, Win, GL Max CDI dan GL-Pro CDI. Juga bisa masuk ke
Honda Tiger asal diubah colokan, beli aja kabel bodi terus potong konektor yang
diincar.
Mesin 2-tak juga bisa tukeran CDI. Macam kotak pengapian Suzuki RC100 yang
klop ke RC80, RGR150, A-100 sampai TS125. Malahan bisa buat modifikasi Honda
CB100 atau S90 biar nggak pakai platina lagi. Nggak mau kalah, CDI RX-King bisa
dicaplok ke RX-S, RX-K sampai RX100. Sip, kan!