Anda di halaman 1dari 4

CONTOH ANALISA KASUS ETIKA KEPERAWATAN

Kasus..
Mahasiswa Y diperintahkan memberikan suntikan terakhir pada klien anak Ramadhan kamar
2 kelas 1 yang mengalami diare 5 hari yang lalu dan dinyatakan oleh dokter yang
merawatnya akan pulang, namun mahasiswa Y masuk ke kelas 2 kamar 1 dengan nama anak
Ramdhan, setelah diberikan obat pada klien beberapa menit kemudian kejang dan kebiruan.
Mahasiswa bingung tidak tahu harus berbuat apa, karena perawat jaga tidak ada ditempat,
akhirnya klien Ramdhan tidak tertolong.

1. Identifikasi Masalah
a. Terjadi kesalahan yang dilakukan Dokter dengan memberikan wewenang penyuntikan
terakhir untuk pasien Ramadhan kepada mahasiswa Y.
b.  Mahasiswa Y kurang memperhatikan perintah dokter untuk memberikan suntikan
terakhir pada klien yang diare selama 5 hari.
c. Orang yang terlibat dalam hal ini adalah dokter yang menangani klien, mahasiswa Y,
perawat jaga, klien Ramadhan dan klien Ramdhan.
d. Terjadi kesalahan ruangan, nama klien dan pemberian suntikan.
1)      Klien Ramadhan  Ramdhan
2)      Kamar 2 kelas 1  Kelas 2 kamar 1
e.      Terjadi kelalaian mahasiswa Y yang memberikan suntikan terakhir pada Ramadhan
kamar 2 kelas 1 tetapi mahasiswa Y malah memberikan suntikan tersebut kepada
pasien Ramdhan kelas 2 kamar 1.
f. Hal itu terjadi karena mahasiswa tidak melakukan komunikasi dengan pasien sebelum
penyuntikan dan saat penyuntikan perawat jaga tidak mendampinginya.
g. Seharusnya perawat jaga selalu mendampingi mahasiswa Y ketika menjalankan
wewenang dikarenakan mahasiswa Y dalam tahap pembelajaran.
h.      Akibatnya terjadi kesalahan pemberian suntikan kepada klien Ramdhan berakibat
kejang-kejang dan kebiruan.
i. Mahasiswa Y bingung setelah terjadi kejang dan kebiruan.
j. Perawat jaga tidak ada di tempat.
k. Klien Ramdhan tak tertolong.
l. Klien Ramadhan yang seharusnya sudah dapat pulang setelah mendapat suntikan
terakhir akhirnya kepulangannya menjadi tertunda.

2. Mengumpulkan data tambahan


a.      Perawat jaga tidak mendampingi mahasiswa Y dalam pemberian suntikan.
b. Tak ada komunikasi antara mahasiswa Y dengan klien setidaknya untuk validasi data.
c. Tidak ada koordinasi antara mahasiswa Y dengan perawat jaga sebelum melakukan
tindakan penyuntikan.
d. Tidak ada tindakan kegawatdaruratan yang dilakukan saat terjadi kejang dan kebiruan
pada klien.
3. Mengidentifikasi semua pilihan/ alternatif secara terbuka kepada pembuat
keputusan
a.      Memastikan ruangan dan memberikan suntikan pada klien yang tepat.
b. Mahasiswa Y dapat melakukan tindakan kegawatdaruratan untuk menyelamatkan
klien.
c. Perawat jaga seharusnya mendampingi mahasiswa Y dalam intervensi keperawatan
yang di lakukan.
d. Seharusnya mahasiswa Y dapat melakukan tindakan kegawatdaruratan untuk
menyelamatkan pasien Ramdhan dengan cara meminta bantuan dari perawat atau
Dokter diruangan lain.

4. Perawat memikirkan masalah etis berkesinambungan


a.      Dalam melakukan setiap intervensi, perawat harus memberikan pelayanan dengan
baik dan benar. Dalam hal ini perawat jaga harus selalu berada ditempat untuk
memberikan bimbingan kepada mahasiswa Y.
b. Adanya etidaknyamanan klien akibat penyakitnya, semestinya perawat memberikan
pelayanan sesuai standar agar klien dapat menemukan mekanisme koping terhadap
penyakitnya.
c.       Kewajiban perawat melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan, ketika
pasien Ramdhan mengalami kejang dan kebiruan akibat salah suntikan. Tetapi hal itu
tidak dilakukan.
d. Hak klien untuk menolak pengobatan dan konsekuensinya terabaikan. Dilihat dari
tidak adanya komunikasi kepada klien sebelum penyuntikan terakhir.

5. Pembuatan keputusan harus membuat keputusan


a.      Perawat harus mempertimbangkan hak klien. Dalam hal ini mahasiswa Y lah yang
seharusnya mengambil keputusan akibat keteledorannya. Keputusan tersebut harus
mempertimbangkan hak klien dan kenyamanannya dengan cara meminta pertolongan
dari perawat atau Dokter diruangan lain untuk segera menolong pasien.
b. Perawat harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas setiap tindakan yang
dilakukannya. Apa yang telah dilakukan dan terjadi kelalaian maka mahasiswa Y
harus siap bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas tindakannya sendiri.

6. Melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan hasil


Telah terjadi pelanggaran kode etik dengan alasan-alasan dan informasi yang telah
ditelaah yaitu:
a.  Mahasiswa Y melakukan suatu keteledoran dalam menjalankan wewenang dari
Dokter berkaitan dengan kesalahan penyuntikan.
b.  Mahasiswa Y tidak melakukan komunikasi dengan pasien sebelum melakukan
tindakan sebagai validasi data agar tidak terjadi kesalahan.
c.       Perawat jaga tidak mendampingi mahasiswa Y dalam melakukan tindakan
d.      Tidak ada tindakan kegawatdaruratan ketika pasien mengalami kejang dan kebiruan
mungkin dikarenakan mahasiswa Y gugup dan bingung.
e.      Hak klien terabaikan yaitu tidak mendapat pelayanan dengan baik.
f. Mahasiswa Y harus siap bertanggung gugat atas tindakan yang dilakukannya tersebut
g. Kredibiltas perawat jaga dipertanyakan, kode etik keperawatan diberlakukan.
Melalui langkah-langkah penyelesaian etik maka komite etik dirumah sakit harus
menentukan tindakan dengan hati-hati dan terencana sesuai tingkat pelanggaran yang
dilakukan oleh Dokter (memberikan wewenang kepada mahasiswa Y yang mungkin belum
terampil), perawat jaga (tidak berada ditempat dan tidak mendampingi mahasiswa Y) dan
mahasiswa Y (melakukan keteledoran terhadap wewenang yang diberikan).
Untuk masalah ini Dokter dan perawat perlu mendapatkan beberapa peringatan
atau bentuk pembinaan sesuai tingkat pelanggaran etik masing-masing. Kode etik
keperawatan bisa diberlakukan karena kredibilitas perawat jaga dipertanyakan. Sedangkan
mahasiswa Y harus siap bertanggung gugat atas tindakan yang dilakukannya untuk dibawa ke
ranah hukum.
Kelompok 1 (AIDS) 1 Kelompok 2 (Abortus) 4 Kelompok 3 (Penghentian
Chacha Aisyah A Agus Salim obat) 3
Neng Wulandari Cucu Parida Muhammad Yusuf
Yayang Angga Putri Valensa Gitri Rey Sundari
Dita Anggita Siska Marrdiani Neng Irma ayu
Mita Nurmala Helni Putri Adisti
Dedita A Ira husnidati Dede leti
Mia Kusmiati

Kelompok 4 (Eutanasia) 6 Kelompok 5 (Transplantasi Kelompok 6 (inseminasi


Sahrul Adi Saputra organ) 5 buatan/ donor sperma) 2
Nada lutfia Sahrul Nabila Abdullah Safi’i
Priani DS Nanda W Gita A
Reykha N Yopia Euis
Selli Rosmawati Sri Sukmawati Siti Hana
Aesa Sekar Devia Rista I
Dwi Maharani Devi Y

Anda mungkin juga menyukai