Anda di halaman 1dari 20

ROLE PLAY

Penerapan Prinsip Etik Pada Praktik Keperawatan


A. PENDAHULUAN
Perkembangan pendidikan saat ini meningkat dengan pesat sebagai konsekuensi dari
logis globalisasi. Perkembangan pendidikan keperawatan hendaknya tidak hanya berupa
peningkatan kuantitas semata,namun harus diikuti dengan peningkatan kualitas
pendidikan. Dengan demikian akan di hasilkan perawat yang professional dan siap
berkompetisi dengan tenaga kesehatan lain, baik di tingkat nasional atau internasional.
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang
serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan.
Hal ini merupakan tantangan

bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan

profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang


tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral
yang tinggi.
Perawat di tuntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik
secara individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat dengan memandang manusia secara
biopsikososial spiritual yang komprehensi.Sebagai tenaga yang professional,dalam
melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas
tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral.
Etika merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang, serta menjadi suatu
kebiasaan di dalam suatu masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan
yang nyata. Etika lebih menitik beratkan pada aturan-aturan, prinsip-prinsip yang
melandasi perilaku yang mendasar dan mendekati aturan-aturan, hukum, dan undangundang yang membedakan benar atau salah secara moralitas.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau
komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan. Karena itu,focus dari etika
keperawatan ditujukan terhadap sifat manusia yang unik.

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang
mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering
digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsipprinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar
praktek profesional. (Doheny et all, 1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari
tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan
dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan
ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan
seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani,
2001)
Sehingga dalam bekerja, perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip etika
keperawatan, ethical issue dalam praktik keperawatan, dan prinsip-prinsip legal dalam
praktik keperawatan.

B. TUJUAN ROLE PLAY


Agar para mahasiswa atau penonton dapat lebih memahami tentang prinsip etik
praktik keperawatan dengan cara diperankan oleh penyaji.
C. RESUME SINGKAT

Didalam praktik keperawatan seringkali kita temui pelanggaran prinsip-prinsip


etik yang dilakukan oleh perawat. Padahal dalam menjalankan asuhan keperawatan,
seorang perawat harus menerapkan prinsip-prinsip etik agar tidak merugikan pasien,
keluarga pasien, teman sejawat, institusi maupun diri sendiri seorang perawat. Ada
berbagai kemungkinan seorang perawat melanggar prinsip etik, diantaranya perawat
tersebut tidak mengetahui prinsip-prinsip etik yang ada dalam keperawatan atau perawat
tersebut tahu akan prinsip-prinsip tersebut namun diabaikan karena jarang diaplikasikan.
D. SKENARIO
KASUS 1
Pada hari kamis tanggal 28 mei 2015 sekitar pukul 19.00 WIB ada 2 orang
pasien masuk UGD dengan keluhan yang berbeda. Pasien pertama bernama bapak
tatang Sumarya berumur 45 tahun mengeluh kesakitan di daerah lengan setelah di
periksa ternyata bapak tatang mengalami cedera lengan karena bapak tatang terjatuh
dari angkot pada saat akan turun dari angkot. Dan pasien kedua bernma ibu Wewen
Maudi berumur 30 tahun mengalami sesak nafas.
`suara sirine
Di ruang UGD
Bapak Tatang : aduhhh aduhh aduhhh sakittt aduhh aduhhh sakitttt..
Perawat

: oh iya bapak sebentar ya pak saya liat dulu, saya cek dulu. (cek tanda
tanda vital)

Pasien kedua masuk..


Ibu Wewen

: hhhh hhhh hhh hhh hhhh hhh hh

Perawat 1

: (mengecek TTV)

Perawat 2

: memasang oksigen

Bapak Tatang

: astagfirulloh ini tuh bagaimana sih kerjanya? Saya duluan yang kesini
dari tadi saya tidak ditangani dan malah mengurusi pasien baru? Saya
disini juga bayar, berapa uang yang harus saya bayar biar saya di
tangani?.. aduh aduh aduh sakittt.

Perawat 2
Bapak Tatang

: bapa sabar ya kami menangani pasien yang..


: ahh udah lah emang kalian ga becus kerjanya.udah tau ini tangan
saya sakit tapi malah ga di tangani.

Perawat 2

: iya pak saya paham tapi bapa mohon untuk sabar sebentar. Karena
kami harus mendahulukan pasien ini, karena pasien ini membutuhkan
pertolongan segera jika tidak pasien ini akan kehilangan nyawanya.
Jadi kami mohon bapa bersabar sebentar.

Kemudian perawat 1 dan 2 menangani ibu wewen sampai keadaan nya stabil dan
bapak tatang ditangani juga lukanya. Setelah itu hasil diagnose ibu wewen dari dokter
keluar ternyata ibu wewen mwngalami penyakit obstruksi paru dan perawat akan
memberitahukan diagnose dokter tersebut kepada ibu wewen.
Perawat

: assalamualaikum ibu selamat siang, masih ingagt dengan saya?

Ibu wewen

: waalaikumsalam, siang sus masih ingat ko sus.

Perawat

: ibu boleh saya duduk disini?

Ibu wewen

: iyah silahkan sus.

Perawat

: ibu sekarang apa kabaranya?

Ibu wewen

: alhamdulilah baik sus

Perawat

: bagaimana bu suka sesek sesek lagi ga bu?

Ibu wewen

: ya gitu sus kalo malem malem suka rada sesek

Perawat

: oh gitu ya bu, ibu sejak kapan punya penyakit asma?

Ibu wewen

: sejak saya SMA sus

Perawat

: oh dari SMA, sebelumnya keluarga ibu ada yang asma juga

Ibu wewen

: iya ada, ibu saya punya asma juga.

Perawat

: ohh ibu nya ya bu, ibu maaf sebelumnya apakah ibu seorrang perokok?

Ibu wewen

: engga sus, engga merokok.

Perawat

: oh begitu bu , tindakan ibu sudah tepat,. Lalu ibu jika sesek apa
yang ibu lakukan?

Ibu wewen

:iya saya kalo sesek pasti pakai inhaler

Perawat

: apakah ibu selalu menggunakan inhaler?

Ibu wewen

: iya saya selalu menggunakan inhaler, soalnya takut tambah parah


seseknya. Tindakan saya sudah benar kan?

Perawat

: oh ibu sudah kebiasaan ya ? saya luruskan ya bu mengrnsi


penggunaan inhaler. Sebenarnya jika ibu menggunakan inhaler terus
menerus itu akan menyebabkan asma yang diderita kebal terhadap
inhaler tersebut, karena sudah terbiasa dengan inhaler . lalu tidak
selamanya inhaler itu dapat melebarkan saluran napas ibu .

Ibu wewen

: oh begitu ya sus pantas saja tadi saya saat sesat napas inhaler itu
tidak berpengaruh terhadap asma saya lalu jadi saya dibawa ke UGD.
terus keadaan saya sekarang bagaimana karena saya merasa jika asma
yang saya alami sudah tidak seperti dulu lagi

Perawat

: ini yang saya akan sampai kan pada ibu sebenernya asma ibu
sekarang berada pada tahap PPOK yaitu penyumbatan saluran napas
jadi ada yang menyumbat salular pernapsan ibu .

Ibu wewen

: oh itu berbahaya atau tidak sus?

Perawat

: kalau dibilang itu bahaya jika ibu tidak melakukan pengobatan

Ibu wewen
Perawat

:yasudah kalau begitu saya akan melakukan pengobatan


: begitu ya bu bagus sekali keputusan ibu , kalau begitu saya pamit
dulu ya bu

Ruangan bapa tatang


Perawat

: assalamualaikum bapa, selamat siang bagaimana keadaannya bapa


sekarang?

Bapa tatang
Perawat

: walaikumsallam, siang neng Alhamdulillah sudah baikan


: bapa saya yang mewakili rumah sakit meminta maaf atas kejadian
diruang ugd tadi, bukan kami ingin menelelantarkan bapak, tapi
memang keaadaannya yang tidak memungkinkan untuk melayani bapak
terlebih dahulu.

Bapak tatang

: iya sus, saya mengerti saya juga minta maaf karena tadi saya juga
sedang emosi sehinggga saya tidak memikirkan lingkungan sekitar
saya

Perawat

: oh iya pak, kita saling memaklumi saja ya pak. Bappak kelihatannya


kuku bapak sudah panjang panjang ya, masih nyaman ga pak.

Bapak tatang : iya sus


Perawat

: bapak mau tidak, saya potong kukunya supaya bapak juga lebih
nyaman?

Bapak tatang : boleh sus. Kalau tidak merepotkan dan mengganggu pekerjaan suster.
Perawat

: oh tidak, tidak merepotkan pak, itu sudah tugas saya tapi mohon
maaf tidak bisa sekarang,soalnya saya harus mengecek pasie lain
terlebih dahulu, bagaimana nanti siang jam 11.00 saya akan kembali
lagi untuk membantu bapak memotong kuku.

Bapak tatang : oh ya sus, boleh silahkan.

Perawat

: baiklah kalau begitu, sekarang saya pamit dulu yah pak,


assalamualaikum?

KASUS 2
Di ruang rawat inap sebuah rumah sakit terdapat beberapa pasien yang sedang
menjalani pengobatan. Ada seorang perawat yang akan berbincang-bincang dengan
salah satu pasien yang bernama ibu Syahrina yang terkena penyakit ca mamae yang
baru saja masuk ke ruang rawat inap.
Perawat

: assalamualaikum ibu. Boleh saya duduk disini

Bu Syahrina

: waalaikum salam sus, iya mangga

Perawat

: terima kasih ibu.. apakah benar ini dengan Ibu Syahrina?

Bu Syahrina

: iya sus, saya Ibu Syahrina

Perawat

: ibu Syahrina senang dipanggil apa?

Bu Syahrina

: ibu Rina aja sus

Perawat

:iya ibu, saya perawat Dinda yang akan merawat ibu dari pukul 07.00
sampai pukul 14.00, jika ada sesuatu yang ingin ibu ceritakan mengenai
kondisi ibu, ibu bisa menceritakannya kepada saya insya allah saya tidak
akan menceritakannya kepada siapa pun kecuali data-data tersebut
dibutuhkan oleh tenaga medis lain demi kesembuhan ibu

Bu Syahrina
Perawat

: oh, iya neng


: ibu, pada hari ini saya akan mengkaji kondisi ibu tujuannya agar saya
mengetahui kondisi ibu untuk menentukan tindakan apa yang akan
dilakukan. Waktunya hanya membutuhkan sekitar 15 menit. Apakah ibu
bersedia?

Bu Syahrina

: iya neng ibu bersedia.

Pasien ibu Syahrina dan perawat Dinda pun berbincang-bincang mengenai


kondisinya. Sementara di ranjang sebelah ibu Rina, terlihat seorang pasien yang
bernama Ibu Bella sedang menguping pembicaraan ibu Syahrina dengan perawat Dinda
dengan seksama. Ibu Dinda sangat ingin tahu mengenai kondisi ibu Syahrina. Setelah
selesai berbincang-bincang dengan pasien Syahrina, perawat Dinda pun ijin pamit.
Ketika perawat Dinda akan keluar ruangan, tiba-tiba pasien ibu Bella yang akan pulang
karena kondisinya telah membaik memanggil perawat Dinda.
Bu Bella

: sus, tolong kesini sebentar

Perawat

: iya bu, ada yang bisa saya bantu?

Bu Bella

: sus, pasien yang baru saja masuk itu apakah benar itu namanya
Syahrina?

Perawat

: iya ibu, itu ibu Syahrina. Kenapa ibu tahu?

Bu Bella

: oh benar ya itu Syahrina. Suster tahu tidak ibu Bu Syahrina itu teman
saya waktu sma. Waktu sma kami ini sangat terkenal apalagi dikalangan
para siswa laki-laki tapi tetap saja saya yang paling populer dibandingkan
ibu Rina, secara fisik ibu kan lebih cantik dari pada dia

Perawat

: oh iya ibu seperti itu, apakah ada lagi yang akan dibicarakan dengan
saya.. jika tidak saya akan kembali lagi ke ruang perawat

Bu Bella

: tunggu atuh sus sebentar, ibu belum selesai bicara.. sus sebenarnya Bu
Rina terkena penyakit apa sih? Sepertinya dia terkena penyakit yang
berat..

Perawat

: mohon maaf ibu, mengenai itu saya tidak bisa memberitahukan kepada
ibu

Bu Bella

: ih, suster kok gitu.. emangnya kalau diberi tahu kepada saya salah?

Perawat

: begini ibu, itu sudah menjadi kewajiban kami untuk tidak memberitahu
kondisi pasien selain kepada tenaga medis yang membutuhkan data pasien

demi pengobatannya. Jadi meskipun ibu adalah teman pasien kami tidak
boleh memberitahukannya. Bahkan kepada keluarga pun jika pasien tidak
menghendaki diberitahukan kami tidak akan memberitahukan
Bu Bella

: ya sudahlah jika eneng tidak ingin memberitahukan kepada saya


mungkin nanti saya akan menjenguk Bu Rina dan bertanya-tanya
mengenai kondisinya

Perawat

: iya ibu.. sekarang jika kondisi ibu sudah mulai membaik, ibu bisa
menjenguk ibu Syahrina karena ibu Syahrina pada saat ini membutuhkan
seseorang yang bisa di ajak berbincang-bincang dengannya.. mungkin
beliau senang bertemu dengan ibu

Bu Bella

: iya neng, terimakasih banyak nanti saya akan menjenguk Ibu Syahrina
terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.

Perawat

: iya ibu, kalau begitu saya ijin pamit sulu ya.. asssalamualaikum

Bu Bella

:waalaikum salam
SELESAI

Di sebuah rumah sakit, ada seorang perawat yang akan memberikan obat kepada
pasien yang didiagnosa terkena penyakit hipertensi. Seorang perawat memberikan resep
obat yang telah diberikan oleh dokter kepada apoteker.
Perawat

: ibu, ini resep obat dari dokter Anna untuk pasien Ny. Susan yang
didiagnosa terkena penyakit toxoplasma. Ini bu resepnya bisa dibaca.

Apoteker

: oh, iya baik sus. Tunggu sebentar, saya akan mempersiapkan


obatnya.

Perawat

: iya bu.

Apoteker

: sus, ini obatnya sus. sulfadiazin, pyrimethamine dan antibiotiknya


spiramycin (rovamycine). Parasit toxoplasma gondii membutuhkan
vitamin B untuk hidup. Pyrimethamine menghambat pemerolehan
vitamin B oleh tokso. Sulfadiazin menghambat penggunaannya. Dosis
normal obat ini adalah 50-75mg pirimetamin dan 2-4g sulfadiazin per
hari..

Perawat

: oh, iya bu terima kasih

Setelah mengambil obat di apotik, perawat menuju ke ruang pasien Ny.Susan


untuk memberikan obat kepadanya. Tak lupa perawat memperhatikan prinsip 6 B yaitu
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar metode, benar waktu dan benar
dokumentasi.
Perawat

: assalamuaalaikum ibu.. ibu susan masih ingat dengan saya? Saya


perawat Anna yang tadi memeriksa kondisi ibu.

Pasien

: iya neng, saya masih ingat.

Perawat

: iya ibu, tadikan ibu sudah makan sekarang waktunya ibu minum obat
ya apakah ibu bersedia?

Pasien

: iya neng, silakan

Perawat

: nah bu, ini sulfadiazin, pyrimethamine dan antibiotiknya spiramycin


(rovamycine) Parasit toxoplasma gondii membutuhkan vitamin B untuk
hidup. Pyrimethamine menghambat pemerolehan vitamin B oleh tokso.
Sulfadiazin menghambat penggunaannya. Dosis normal obat ini adalah
50-75mg pirimetamin dan 2-4g sulfadiazin per hari.. ibu bisa minum
obat sendiri atau mau saya bantu bu?

Pasien

: sendiri aja neng

Perawat

: kalau begitu ibu berdoa terlebih dahulu.

Pasien

: oh iya neng (berdoa dalam hati), sudah neng

Perawat

: ibu cuci tangan dulu ya bu, ini bu minum dulu airnya dan ini bu
obatnya

Pasien

: iya neng, terimakasih.


Ny. Susan meminum obat yang suster Anna berikan, tak lupa suster susan

memastikan agar obat yang dia berikan diminum oleh Ny. Susan dengan cara mengecek
mulut Ny. Susan.
Perawat

: ibu, coba buka mulutnya.. iya ibu bagus ibu meminum obatnya. Ibu
karena saya telah selesai melakukan tugas saya. Saya ijin ke ruang
perawat dulu. Ibu bisa memanggil saya jika ada sesuatu yang ibu
perlukan dengan cara memijit tombol yang ada disebelah kanan ibu.

Pasien

: iyaa neng, terimakasih

Perawat

: assalamualaikum

Pasien

: waalaikum salam
Tak lupa perawat Anna mendokumentasikan tindakan pemberian obatnya,

agar jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, perawat Anna mempunyai buktinya
berupa dokumentasi.
SELESAI

Seorang perawat bernama Raisi akan memberikan obat Fluoksetin

kepada

pasien bernama Ny. Ashyinta dengan diagnosa medis kanker ovarium dan akan
menjalani operasi pengangkatan ovarium. Pasien terebut mengalami depresi karena
akan menjalani operasi pengangkatan ovarium dan akan membuat Ny. Shyinta tidak bisa
hamil, maka dokter meresepkan obat Fluoksetin untuk menekan tingkat depresi Ny.
Shyinta. Salah satu efeksamping obat tersebut adalah bisa menimpulkan kegelisahan.
Oleh karena itu, perawat Raisi akan memasang pengaman tempat tidur (side drill) untuk

mencegah agar pasien tidak jatuh dari tempat tidur. Perawat juga menerapkan Prinsip
6B pemberian obat untuk mencegah kesalahan pemberian obat.
Perawat

: Asalamualaikum ibu, selamat siang?

Passien

: Waalaikumsalam sus, selamat siang

Perawat

: Ini benar dengan ibu Ashyinta?

Pasien

: Iya sus benar saya ibu shyinta

Perawat

: Ibu bagaimana keadaan ibu hari ini?

Pasien

: kepala saya masih sering sakit sus. Kenapa ya?

Perawat

: oh sakit ya bu, baik nanti kita bahas masalah sakit kepala ibu ya.
Sekarang waktunya ibu untuk minum obat ya bu. Sebelumnya apakan ibu
sudah makan siang?

Pasien

: Sudah sus, sekitar satu jam yang lalu

Perawat

: Oh satu jam yang lalu ya bu. Sebentar ya bu, saya akan memeriksa data
ibu dulu.

Pasien

: Iya sus silahkan


Perawat memeriksa data pasien, untuk memastikan obat yang akan diberikan

sesuai dengan yang dibutuhkan pasien. Dalam hal ini perawat menerapkan prinsip etik
kehati-hatian agar mencegah terjadinya kesalahan yang akan merugikan baik bagi
perawat tersebut maupun kepada pasien.

Perawat

: Baik bu, sekarang saya bantu itu untuk meminum obat ya bu?

Pasien

: Iya sus boleh

Perawt

: Ini bu, silahkan baca doa terlebih dahulu bu?

Pasien

: *Berdoa* Sudah sus

Perawat

: Sudah ya bu, ini obatnya silahkan diminum bu

Pasien

: Ini Obat apa ya sus?

Perawat

: Ini obat Fluoksetin bu. Ibu kan sedang mengalami depresi ya bu. Jadi ibu
harus minum obat ini supaya ibu cepat sembuh ya bu

Pasien

: Oh gitu ya sus

Perawat

: iya bu. Silahkan bu, obatnya diminum

Pasien

: (minum obat)

Perawat

: Sudah bu?

Pasien

: Sudah sus

Perawat

: Ibu bisa buka mulutnya bu, terus lidahnya di keatasin (perawat


memastikan bahwa obat di minum oleh pasien)

Pasien

: (membuka mulut)

Perawat

: Bagus ya bu, obatnya sudah diminum. Ibu, sekarang saya akan


memasang pengaman tempat tidur ibu ya.

Pasien

: Kenapa harus di pasang sus, saya kan bukan anak kecil yang suka jatuh
kalo tidur

Perawat

: Begini bu. Efek samping dari obat yang ibu minum tadi salah satunya
bisa menyebabkan gelisah saat tidur bu. Jadi untuk menjegah hal-hal yang
tidak di inginkan lebih baik pengaman tempat tidurnya harus dipasang ya
bu

Pasien

: Iya sus boleh

Perawat

: (memasang side drill) Ibu, tidakan saya sekarang sudah selesai bu. Ibu
silahkan istirahat kembali. Jika ibu ada keperluan dengan saya, ibu bisa

menekan tombol di samping kanan ibu atau menemui saya langsung di


ruang perawat ya bu.
Pasien

: Iya sus, terimaksih ya sus

Perawat

:Iya bu, sama-sama. Kalo begitu saya pamit ya bu, Asaslamualaikum

Pasien

: Waalaikumsalam
SELESAI

KASUS 3
Di rumah sakit A mempunyai aturan untuk datang tepat waktu dan harus
melakukan absensi setelah sampai dan sebelum pulang. Perawat 1 yang mendapatkan
jadwal kerja pagi datang tepat waktu untuk menggantikan perawat yang bekerja malam.
Perawat 1 yang baru datang ke rumah sakit yang melihat pasien sedang duduk pun
menyapa pasien tersebut.
Perawat 1

: selamat pagi bu, (sambil menyapa pasien yang sedang duduk)

Pasien

: selamat pagi

Perawat 1

: ibu saya duluan ya..

Perawat berjalan menuju ruangan perawat


Perawat 1

: selamat pagi.( menyapa perawat lainnya)

Perawat 2

: selamat pagi juga

Perawat 1

: (perawat melakukan absensi pagi hari)

Perawat 2

: perawat 1 ini buku status pasien (perawat 2 pun menyerahkan status

pasien yang sudah dirawat kepada perawat 1).


Perawat 1

: oh iya baik teh.

Perawat 2

:saya pulang duluan ya

Perawat 1

:iya, hati-hati ya sus. Jangan lupa absen pulang ya.

Perawat 2

:ok Sim.

Perawat 1 pun memeriksa status pasien sebelum akan melakukan pergantian


dengan perawat bekerja malam. Setelah perawat tersebut memeriksa status pasien,
perawat pun bersiap-siap untuk memberikan obat kepada pasien karena di dalam status
pasien, pasien belum diberikan obat.
Perawat pun pergi ke ruangan pasien yang menderita gangguan penglihatan untuk
memberikan obat.
Perawat 1

: Assalamualaikum

Pasien

: waalaikumsalam

Perawat 1

: ibu, apa benar ini dengan ibu Desi?

Pasien

: iya benar

Perawat 1

: ibu perkenalkan nama saya suster Kinanti, ibu bisa panggil saya suster
Kinan

Pasien

:iya baik sus

Perawat 1

:ibu hari ini saya akan merawat ibu dari pukul 7 sampai 2 siang,
bagaimana apakah ibu bersedia?

Pasien

: iya saya bersedia.

Perawat 1

: ibu saya ada di sebelah kanan ibu ya (sambil menyentuh tangan pasien)

Pasien

: iya sus

Perawat 1

: ibu, ibu lebih senang di panggil apa?

Pasien

: ibu Desi.

Perawat 1

: oh baiklah bu. Ibu Desi bagaimana tidurnya semalam?

Pasien

: nyenyak sus

Perawat1

: oh begitu. Nah sekarang waktunya ibu untuk minum obat ya

Pasien

: oh iya sus

Perawat

:kurang lebih waktu yang dibutuhkan 15 menit ya bu, apakah ibu


bersedia?

Pasien

: iya sus

Perawat

: kalau begitu saya siapkan dulu obatnya ya bu

Perawat pun pergi untuk mengambil obat.


Anak 1

: assalamualaikum bu

Pasien

: waalaikumsalam nak

Anak 1

: maaf ya mah kakak perginya lama, kakak juga jemput ade, soalnya dia
ingin jenguk mamah juga di sini

Pasien

: iya tidak apa-apa kak

Anak 2

: mah, ade kangen

Pasien

: iya mamah juga, ade baik-baik saja?

Anak 2

: baik mah

Perawat datang
Perawat

: assalamalaikum

Pasien

: waalaikumsalam sus, ini perkenalkan ada anak-anak saya

Perawat

: ade siapa namanya?

Anak 1

: saya Ana dan ini adik saya Nina

Perawat

: iya nama saya suster Elsa, sekarang suster akan memberikan obat pada
ibu Desi

Anak 1

: iya silahkan sus

Perawat

: ibu ini ada obat antasida, omeprazol dan baclofen

Anak1

: ini diminumnya berapa kali sehari sus?

Perawat

: nah ini yang antasida diminumnya 3x1 hari, omeprazol 1x1hari dan
baclofen 1x1 hari juga dek

Anak1

: oh iya sus

Perawat

: nah nanti ade jangan lupa ingatkan ibunya untuk minum obat Yana

Anak1&2

: iya sus

Perawat

: ibu sekarang ibu minum obat. Sebelumnya silahkan ibu berdoa dulu

Pasien

: (berdoa) sudah sus

Perawat

: ibu ini obatnya dan ini minumnya bu

Pasien

: (meminum obat) ini sus sudah selesai

Perawat

: bagaimana bu perasaannya setelah minum obat dan berbincang dengan


saya?

Pasien

: iya saya senang sus

Perawat

: ibu bisa mengulangi apa yang telah saya katakan?

Pasien

: iya sus ini obatnya ada antasida, omeprazol dan baclofen. antasida
diminumnya 3x1 hari, omeprazol 1x1hari dan baclofen 1x1 hari sus

Perawat

: iya bagus bu. Nah berhubung waktunya sudah hampir selesai sesuai
kontrak waktu tadi, saya pamit ya bu. Nanti apabila ibu membutuhkan
sesuatu saya ada di ruang perawat, ibu tinggal memencet bel di sebelah
kanan ibu. Nanti satu jam kemudian saya akan kembali lagi ke sini untuk
memeriksa ibu.

Pasien

: iya baik sus

Perawat

: saya pamit dulu ya bu Assalamualaikum

Setelah perawat keluar dari ruangan, perawat pun membuat dokumen di status pasien.
SELESAI

E. PEMBAHASAN
A. Kasus 1
Pada kasus ini membahas tentang prinsip etik keadilan, kejujuran, dan tepat
janji . prinsip etik keadilan adalah tidak adanya perlakukan diskriminatif dalam
melayani masyarakat. Terlihat dari perawat mendahulukan pasien yang sangat darurat
dibandingkan pasien darurat.
Kejujuran tidak adanya kebohongan terhadap publik atau klien prinsip kejujuran
berhubungan dengan kemampuan seseoramg yang mengarakan kebenaran. Contoh
dari kasus diatas adalah perawat memberi tahu kebenaran pasien tentang penyakitnya
secara asertif.
Yang terakhir adalah tepat janji yaitu tidak adanya pelanggaran terhadap sumpah
jabatan atau profesi . prinsip tepat janji dibutuhkan individu untuk menghargai janji

dan komitmen terhadap orang lainterlihat dari kasus diatas perawat menepati janjinya
untuk memotong kuku pasien.
B. Kasus 2
Pada kasus ini membahas tentang prinsip etik kerahasiaan , kehati-hatian, dan
akuntabilitas. Prinsip kerahasiaan adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Hal ini terlihat dari seorang perawat yang tidak memberitahu penyakit
kepada oranglain meskipun itu teman pasien.
Prinsip kehati-hatian adalah setiap tindakan hukum atau keputusan yang bersifat
memberatkan masyarakat wajib berdasarkan fakta dan jelas dasar hukumnya. Serta
mempertimbangkan dampak yang timbul akibat tindakan hukum yang diambil.
Hal terlihat dari seorang perawat yang sangat berhati-hati saat pemberian obat kepada
pasien dengan menerapkan prinsip 6 benar.
Sedangkan prinsip akuntabilitas adalah standar yang pasti dimana tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa kecuali.
Terlihat dari seorang perawat mengikuti standar operasional prosedur pemberian obat,
karena jika perawat salah dalam pemberian obat, perawat bisa ditangung gugat oleh
pasien.
C. Kasus 3
Pada kasus ini membahas tentang prinsip etik taat aturan, tanggung jawab, dan
kapatutan atau kewajaran.
Prinsip etik taat aturan adalah menaati aturan yang sudah ditetapkan dan tidak
melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Terlihat dari seorang perawat yang datang
tepat waktu dan melakukan absensi datang dan pulang
Prinsip tanggung jawab adalah bertanggung jawab terhadap semua hal yang sudah
dilakukan, terlihat dari perawat yang bertanggung jawab saat melakukan pergantian
shif perawat malam memberikan buku status pasien atau dokumentasi kepada perawat
yang bekerja pagi. Selain itu perawat juga mendokumentasikan setelah melakukan
tindakan kepada pasien.
Prinsip kepatutan atau kewajaran adalah perilaku yang wajar dan sesuai dengan
norma. Terlihat dari perawat yang memberikan sentuhan kepada pasien yang
memiliki gangguan penglihatan untuk memberitahukan bahwa perawat ada di sebelah
kanan dan memberitahukan bahwa perawat berada di samping pasien tersebut.

F. KESIMPULAN
Jadi, prinsip etika itu ada kejujuran , keadilan, tepat janji, tata aturan, tanggung jawab,
kewajaran,kehati-hatian, kerahasiaan, dan akutanbilitas. Prinsip etika itu yang harus di terapkan
dalam sikap seorang perawat agar bisa menjadi perawat profesional yang bisa menjadi contoh
bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai