DI
S
U
S
U
N
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Kepemimpinan dan Menejemen Keperawatan. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Reylias Sembiring
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
tak akan dapat berjalan.
Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yang
mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil
keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase
memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan
kesempatan kedalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah
sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi
untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan atau
memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Selama proses pemecahan
masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan. Di kehidupan
sehari-hari kita sebenarnya kehidupan yang selalu bersangkutan dengan
keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh setelah
melakukan musyawarah. Pengambilan keputusan sangat penting dalam
manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan
kesehatan masyarakat sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan
kesehatan masyarakat untuk maksud tersebut, puskesmas berfungsi
melaksanakan tugas teknis dan administrative.
Pusat kesehatan masyarakat berfungsi sebagai penggerak sumber daya
masyarakat dalam bidang kesehatan, motor pembangunan berwawasan
kesehatan dan pelayanan kesehatan strata pertama. Selama ini yang banyak
berkembang adalah puskesmas merupakan pelayanan kesehatan masyarakat
strata pertama sehingga fungsi yang lain seolah tertinggal.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan
puskesmas?
2. Bagaimanajenis perencanaan yang disusun kepala puskesmas?
3. Bagaimana proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen?
4. Bagaimana perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan dan
puskesmas yang sesuai standar akreditasi nasional dan internasional?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan
puskesmas
2. Mengetahuijenis perencanaan yang disusun kepala puskesmas
3. Mengetahui proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen.
4. Mengetahui perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di
puskesmas yang sesuai standar akreditasi nasional dan internasional?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR
1.1. Puskesmas
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas merupakan
Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
1.2. Tujuan
a. Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
tujuan
b. Hal tersebut bermakna pada pekerjaan
c. Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas
yang tersedia
d. Hal tersebut membantu dalam koping dengan situasi krisis
e. Hal tersebut efektif dalam hal biaya
f. Hal tersebut berdasarkan berdasarkan masa lalu dan akan datang,
sehingga membantu menurunkan elemen perubahan
g. Hal tersebut dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk
berubah.
h. Hal tersebut diperlukan untuk kontrol efektif. (Swanburg, 2000).
1.3. Manfaat Perencanaan Puskesmas
a. Memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan secara
efektif &efisien
b. Memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban
c. Dapat mempertimbangkan hambatan
1.4. Komponen
Komponen Manajemen Puskesmas yaitu Manajemen Operasional
Puskesmas ,Manajemen Alat dan Obat,Manajemen Keuangan, Manajemen
Ketenagaan Penyelenggaraan berbagai pelayanan kesehatan baik perorangan
maupun kesehatan masyarakat perlu ditunjang oleh manajemen yang baik.
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran yang Puskesmas yang efektif dan efisien.
Manajemen Puskemas meliputi 1) perencanaan; 2) pelaksanaan - pengendalian; 3)
pengawasan pertanggungjawaban, yang harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.
2) Analisis Komperatif
Menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data
wilayah yang satu dengan wilayah lainnya atau membandingkan
dengan target/standar tertentu, antar jenis kelamin, antar
kelompok umur, antar sumber data. Secara khusus, dengan
tersedianya data kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin,
dapat dikomparasikan derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan
sumber daya kesehatan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya
perbandingan prevalensi gizi buruk pada balita laki-laki dan
perempuan.
(1) Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan
masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki
masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang
dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-
peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk
diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya
masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif
memperkuat upaya-upaya perbaikannya, sesuai batas
kewenangannya.
(2) Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data
sekunder, pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi
yang ada dan membangun kesepakatan bersama masyarakat dan
kepala desa/kelurahan, untuk bersama-sama mengatasi masalah
kesehatan di masyarakat.
(3) Instrumen SMD/CSS disusun Puskesmas sesuai masalah yang
dihadapi dan masalah yang akan ditanggulangi Puskesmas.
Instrumen yang disusun mencakup format pendataan yang
dilakukan wakil masyarakat yang dapat mengidentifikasi masalah
kesehatan masyarakat dan dapat memberi informasi tentang:
Kepemilikan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita;
Status imunisasi dan status gizi balita;
Kondisi lingkungan permukiman/rumah tempat tinggal;
Kondisi rumah, ketersediaan air bersih layak konsumsi,
cakupan jamban sehat, Sarana Pembuangan Air Limbah
(SPAL) di rumah tangga;
Perawatan balita sehat dan sakit;
Upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan balita (tumbuh
kembang, gizi seimbang, imunisasi, Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS), dll);
Peranan keluarga dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM);
Peranan keluarga pada kegiatan UKBM; dan atau
Pertanyaan lain yang dianggap perlu untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi masyarakat.
3. UKP
Keterangan:
Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What, Who, When, Where, Why
and How/Apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, kapan masalah itu
terjadi, dimana masalah itu terjadi, kenapa dan bagaimana masalah itu terjadi).
NO MASALAH U S G TOTAL
1. Masalah A 5 4 4 13
2. Masalah B 5 4 3 12
3. Masalah C 3 3 5 11
Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar,
4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil). Atas dasar contoh
tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu A.
c. Mencari Akar Penyebab Masalah
Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari
akar penyebab dari masalah tersebut. Penyebab masalah agar
dikonfirmasi dengan data di Puskesmas. Beberapa metode yang dapat
dipergunakan dalam mencari akar penyebab masalah yaitu:
1) Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish
bone). Langkah-langkah penyusunannya meliputi:
Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah
kepala ikan.
Tetapkan kategori utama dari penyebab.
Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.
Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada
masing-masing kategori.
Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk
kategori utama yang lain.
Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat
daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih
kecil.
Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data
untuk menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan
masalah, dll.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Fish bone diagram hanya menggambarkan tentang
kemungkinan suatu penyebab, bukan fakta/penyebab yang
sesungguhnya, untuk itu diperlukan konfirmasi dengan data di
Puskesmas untuk memastikannya.
Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas
sehingga tidak terjadi kerancuan dalam mencari kemungkinan
penyebabnya.
Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab secara terfokus sehingga dapat
dihindari kemungkinan terlewatnya penyebab.
Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat secara penuh
dalam proses penyusunan fish bone diagram tersebut.
Keterangan:
1. Matriks tersebut diatas dibuat dan diisi oleh masing-masing penanggungjawab program/kegiatan berdasarkan RPK Puskesmas yang telah disusun.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang ada pada RPK Puskesmas
4. Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan
5. Kolom (4). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
6. Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah
sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
7. Kolom (6). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
8. Kolom (7). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
9. Kolom (8). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
10. Kolom (9). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan tanggal dan bulan pelaksanaannya dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
11. Kolom (10). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
12. Kolom (11). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan
A. Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan
dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional.
B. SARAN
Kami menyarankan kepada pembaca agar makalah ini dapat dimengerti dan
dipahami dengan baik, sehingga kita dapat mengetahui tentang menyusun
perencanaan manajemen keperawatan suatu unit ruang rawat dan puskesmas.
Agar dapat menjadi pedoman buat kita sebagai perawat.
DAFTAR PUSTAKA