net/publication/322158690
CITATIONS READS
2 1,447
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Biosorpsi logam Pb(II) dan Cd(II) dari Larutan memggunakan Kulit Buah Pinang View project
The Effect of Using Student Worksheets Based on Guided Inquiry on Acid Base Materials to Improve Learning Outcomes Student in SMAN 4 Padang View project
All content following this page was uploaded by Aisyah Fitri Rusiani Js on 03 September 2019.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh daun Pucuk Merah yang memiliki pigmen zat warna antosianin yang
dapat mengalami perubahan warna pada perubahan pH tertentu. Perubahan warna tersebut dimanfaatkan
sebagai indikator pH alami yang lebih murah dan aman dibandingkan indikator sintesis. Hasil penelitian ini
selanjutnya akan dijadikan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk media pembelajaran berupa penuntun praktikum titrasi asam basa menggunakan indikator pH alami
berbasis pendekatan saintifik yang valid dan praktis. Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian
dan pengembangan dengan tahapan Define, Design, dan Develop. Penelitian ini dilakukan di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Model Pekanbaru. Instrumen pengumpulan data berupa angket uji validitas dan angket uji
praktikalitas, serta dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian didapatkan bahwa trayek pH ekstrak daun Pucuk Merah yaitu 7,37-9,57 dengan perubahan warna
merah muda-kuning. Penggunaan ekstrak daun Pucuk Merah lebih tepat dan lebih cermat digunakan
sebagai indikator pH alami pada titrasi asam kuat basa kuat dibandingkan titrasi asam lemah basa kuat
dengan nilai ketepatan 1,7601% dan nilai kecermatan 0,0848. Media pembelajaran yang dihasilkan dalam
bentuk penuntun praktikum memiliki kevalidan 88,36% (sangat valid) dan tingkat kepraktisan 85,71% (sangat
praktis). Dari hasil tersebut diketahui bahwa penuntun praktikum yang diujicobakan layak dan praktis
digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata kunci: daun pucuk merah, indikator alami, titrasi asam basa, penuntun praktikum, pendekatan saintifik
ABSTRACT
This research was instigated by red shoots containing anthocyanin dye pigments that may change color in
certain pH changes. The color change could be utilized as the natural pH indicator that was cheap and safe
compared with synthetic indicator. The research findings could be utilized as the instructional media. This
research aimed at producing a valid and practical instructional media in the form of guide of acid base
titration practical work using natural pH indicator Scientific approach based. This research was a Research
and Development (R&D) with defining, designing, and developing steps. This research was administered at
State Islamic Senior High School 2 Model Pekanbaru. Validity and practicality test questionnaires were the
instruments of collecting the data. Quantitative and qualitative descriptive analyses were the techniques of
analyzing the data. The research findings revealed that pH extract trajectory of red shoots was 7.39-9.57 with
pink-yellow change. The use of red shoot extract was more appropriate and accurate used as the natural pH
indicator on strong acid base titration compared with low acid base titration, its appropriateness score was
1.7601% and its accuracy score 0.0848. Instructional Media produced in the form of practical work guide
contained 88.36% validity (very valid) and 85.71% practicality (very practical). Based the research findings, it
could be identified that the practical guide tested was appropriate and practical used as the instructional
media.
Keywords: red shoots, natural indicator, acid base titration, practical, work guide, scientific approach
DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v2i2.1879
A.F. Rusiani & Lazulva
air. Selain itu, menurut Nishikawa indikator Penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai
fenolftalein pada dosis 25-50 µg/mL indikator pH alami untuk titrasi asam basa
menyebabkan sitotoksik pada sel hati didasari kandungan tumbuhan yakni
sehingga dapat menurunkan pigmen warna antosianin yang dapat
pertumbuhan sel (Jain, 2013). berubah warna pada tiap perubahan pH
tertentu (Marwati, 2012).
Dengan melihat permasalahan diatas,
maka perlu adanya pengembangan Indikator pH alami yang digunakan dalam
penuntun praktikum pada materi titrasi penelitian ini adalah daun Pucuk Merah
asam basa menggunakan indikator pH (Syzygium campanulatum Korth).
alami. Indikator pH alami yang digunakan Keberadaan daun Pucuk Merah tersebar
dalam penelitian ini adalah daun Pucuk luas di daerah Indonesia termasuk negara
Merah (Syzygium campanulatum Korth). tropis lainnya. Pucuk Merah adalah jenis
Dimana dalam penelitian ini peneliti tanaman hias yang tergolong dalam family
terlebih dahulu melakukan penelitian di Myrtaceae. Tanaman ini dikenal dengan
laboratorium PEM Fakultas Pertanian dan nama Pucuk Merah karena tunas daun
Perternakan UIN Suska Riau untuk yang baru tumbuh pada bagian pucuk
menentukan trayek pH dari ekstrak daun berwarna merah menyala. Tanaman hias
Pucuk Merah tersebut. Setelah diketahui ini sering dipangkas dan dibentuk
trayek pH, selanjutnya ditentukan jenis sedemikian rupa, sehingga banyak pucuk
titrasi yang sesuai untuk trayek pH yang daun yang masih berwarna merah ikut
diperoleh dengan melihat tingkat akurasi terbuang dan kemudian menjadi sampah.
dan presisinya. Kemudian barulah jenis Padahal menurut penelitian terdahulu
titrasi yang sesuai untuk trayek pH yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal,
tersebut, yang peneliti input kedalam diketahui bahwa daun Pucuk Merah yang
penuntun praktikum yang dikembangkan. mengandung pigmen antosianin yang
Oleh karena itu, disini peneliti tertarik dapat berubah warna pada larutan dengan
untuk melakukan penelitian dengan pH tertentu (Iqbal, 2014). Dalam pH asam
rumusan masalah berapakah trayek pH antosianin berwarna merah orange
dari indikator pH alami ekstrak daun sedangkan dalam pH basa antosianin
pucuk merah, bagaimana tingkat akurasi berwarna biru-ungu atau kadang-kadang
dan presisi dari indikator pH alami ekstrak kuning (Murni, 2015).
daun pucuk merah, serta bagaimana
tingkat validitas dan praktikalitas 2. METODE PENELITIAN
penuntun praktikum yang dikembangkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Penelitian ini menggunakan metode
mengetahui trayek pH dari indikator pH penelitian dan pengembangan (Research
alami ekstrak daun pucuk merah, and Development) model 4-D (four-D)
mengetahui tingkat akurasi dan presisi terdiri atas empat tahapan yaitu define,
dari indikator pH alami ekstrak daun design, develop dan disseminate, atau
pucuk merah serta untuk diadaptasi menjadi model 4-P yaitu
mengembangkan penuntun praktikum pendefinisian, perancangan,
titrasi asam basa yang valid dan praktis pengembangan dan penyebaran (Trianto,
menggunakan indikator pH alami ekstrak 2014). Namun, dalam penelitian ini
daun pucuk merah sehingga kegiatan peneliti hanya sampai tahap ketiga yaitu
praktikum titrasi asam basa dapat sampai pada develop atau pengembangan
dilaksanakan di sekolah. produk. Pada tahap define dilakukan
persiapan dalam membuat penuntun
Indikator pH alami merupakan bahan- praktikum seperti analisis ujung depan,
bahan yang mempunyai zat warna yang analisis peserta didik, analisis tugas,
umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan analisis konsep, dan perumusan tujuan
(akar, daun, bunga, buah, atau biji) dan pembelajaran. Pada tahap design diawali
dapat dibuat melalui ekstraksi dengan dengan merancang dan melakukan
pelarut yang sesuai (Mulyono, 2008). penelitian di laboratorium untuk
membuktikan bahwa daun Pucuk Merah 21-40 Kurang Valid/ Kurang Praktis
dapat digunakan sebagai indikator pH 0-20 Tidak Valid/ Tidak Praktis
alami dalam praktikum titrasi asam basa,
kemudian merancang format dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan perancangan awal penuntun
praktikum. Pada tahap develop dilakukan Pada dasarnya penelitian ini dilakukan
pengembangan penuntun praktikum untuk mengembangkan penuntun
titrasi asam basa yang akan diuji kevalidan praktikum kimia SMA/MA kelas XI pada
dan kepraktisannya, hingga dihasilkan materi titrasi asam basa. Penuntun
penuntun praktikum yang valid dan praktikum dibuat berdasarkan hasil
praktis. analisis pada tahap define, design, dan
develop. Pada tahap define diketahui
Teknik pengumpulan data yang digunakan bahwa kegiatan praktikum titrasi asam
dalam penelitian ini adalah angket dengan basa belum dilaksanakan secara rutin
skala perhitungan rating scale. Angket disekolah dikarenakan keterbatasan bahan
yang digunakan dalam pengumpulan data indikator sintesis. Selain itu, diketahui
ini adalah angket uji validitas yang bahwa peserta didik SMA/MA kelas XI
diberikan kepada 1 orang ahli materi, 1 rata-rata berusia 15-17 tahun. Menurut
orang ahli media dan angket uji Nurhasna Wati peserta didik SMA/MA
praktikalitas yang diberikan kepada 5 cenderung menyukai buku yang memiliki
orang guru Kimia di MAN 2 Model desain warna dan gambar yang menarik
Pekanbaru. Adapun tabel skala angketnya sehingga peserta didik tertarik untuk
sebagai berikut: membaca dan mempelajarinya (Nurhasna,
2000). Oleh karena itu penuntun
Tabel 1. Skala Angket untuk Ahli Materi, praktikum yang akan dikembangkan
Media, dan Guru Kimia dilengkapi dengan warna dan gambar
Jawaban Skor
yang menarik.
Sangat Baik 5
Baik 4
Pada tahap design, dihasilkan rancangan
Cukup Baik 3
Kurang Baik 2 penuntun praktikum yang diawali dengan
Tidak Baik 1 melakukan percobaan di laboratorium
Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi
Teknik pengolahan data dilakukan dengan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN
cara menghitung skor maksimal ideal, Suska Riau. Percobaan mulai dari
menghitung skor yang diperoleh, pembuatan ekstrak daun Pucuk Merah
kemudian menghitung persentasi menggunakan pelarut akuades 60oC yang
keidealan dengan rumus : dimaserasi selama 24 jam dengan
perbandingan antara sampel dan pelarut
Persentase keidealan = 1:10. Diperoleh hasil ekstrak daun Pucuk
Merah berwarna merah tua.
%
diperoleh menunjukkan pada panjang dapat digunakan dalam titrasi asam basa
gelombang 510 nm sebesar 0.0241 A. jenis titrasi asam kuat-basa-kuat dan
dimana panjang gelombang tersebut titrasi asam lemah-basa kuat. Hal ini
berada pada range daerah serapan dikarenakan trayek pH 7,37-9,57 memiliki
spektrum sinar tampak dari antosianin kisaran pH yang sama atau mendekati titik
yaitu pada panjang gelombang 490-550 ekivalen titrasi asam kuat-basa-kuat (titik
nm (Santoni, 2013). Sehingga dapat ekivalen=7) dan titrasi asam lemah-basa
disimpulkan bahwa sampel ekstrak daun kuat (titik ekuivalen>7) (Lisa, 2013).
Pucuk Merah positif mengandung Indikator sintetis yang digunakan sebagai
antosianin. pembanding adalah fenolftalein yang
memiliki trayek pH 8,00-10,00 dengan
Langkah selanjutnya adalah penentuan perubahan warna tak berwarna-merah
trayek pH. Trayek pH ditentukan dari data muda.
pergeseran panjang gelombang
maksimum yang drastis disertai Selanjutnya dilakukan titrasi dengan
perubahan yang signifikan dari nilai membandingkan indikator yang
absorbansi setiap pH secara berturut-turut digunakan yaitu indikator pH alami
(Padmaningrum, 2011). Pada tabel 3 dapat dengan indikator sintesis, masing-masing
dilihat dari larutan buffer pH 7,37-9,57 dilakukan titrasi sebanyak 10 kali
terjadi pergeseran panjang gelombang pengulangan. Diperoleh tingkat ketepatan
maksimum yang drastis disertai (akurasi) penggunaan ekstrak daun Pucuk
perubahan nilai absorbansi yang Merah sebagai indikator pH alami pada
signifikan. Jadi, trayek pH ekstrak daun titrasi asam basa dinyatakan sedang, yaitu
Pucuk Merah yang didapatkan pada titrasi asam kuat basa kuat sebesar
menggunakan spektrofotometer UV-Vis 1,7601% dan pada titrasi asam lemah basa
Cary 50 Conc-Varian yaitu 7,37-9,57 kuat sebesar 2,0742%. Sedangkan
dengan perubahan warna merah mudah- kecermatannya, penggunaan ekstrak daun
kuning. Sehingga dapat disimpulkan Pucuk Merah sebagai indikator pH alami
bahwa ekstrak daun Pucuk Merah dapat titrasi asam kuat basa kuat sebesar
dijadikan sebagai indikator pH alami. 0,9167% dan pada titrasi asam lemah basa
kuat sebesar 1,1550%. Sehingga
Tabel 3. Data pergeseran panjang penggunaan ekstrak daun Pucuk Merah
gelombang maksimum ekstrak lebih tepat dan lebih cermat sebagai
daun Pucuk Merah indikator pH alami titrasi asam kuat basa
kuat. Titrasi asam kuat basa kuat inilah
pH Panjang Absorbansi (A)
yang hanya akan diadopsi kedalam
Gelombang Maks
(nm)
penuntun praktikum yang dikembangkan.
0.72 516 1.038
1.84 514 0.744 Karakteristik penuntun praktikum yang
2.81 516 0.411 dikembangkan selain menggunakan
3.83 516 0.322 bahan alami yang aman bagi kesehatan
4.79 524 0.462 dan lingkungan serta mudah diperoleh
5.76 534 0.522 dalam kehidupan sehari-hari, juga
6.79 545 0.730 memiliki karakteristik lain yakni disusun
7.37 521 0.422 berbasis pendekatan saintifik. Penuntun
8.57 550 0.764 Praktikum yang didesain berdasarkan
9.57 587 1.201 pendekatan saintifik sangat sesuai
10.66 586 0.945 diterapkan dalam praktikum.
11.60 576 0.655
12.44 467 2.614 Pendekatan saintifik terdiri dari
13.03 476 3.214 mengamati, menanya, mengumpulkan
data, mengasosiasi, dan
Berdasarkan trayek pH yang didapatkan, mengomunikasikan. Dalam kegiatan
indikator pH alami dari daun Pucuk Merah mengamati peserta didik mengamati
Mengomunikasikan
Gambar 3. Langkah-langkah pendekatan
saintifik pada bagian isi
Tabel 5. Hasil Uji Validasi Media guru Kimia terhadap penuntun praktikum
Pembelajaran oleh Validator Ahli yang dikembangkan. Angket uji coba ini
Materi diisi oleh guru Kimia setelah membaca
dan memahami penuntun praktikum pada
Nilai materi titrasi asam basa. Hasil yang
No Pernyataan Prak- Kriteria
diperoleh dapat dilihat pada tabel 6
tikalitas
berikut:
1 Kebenaran
90,66%
Sangat
konsep praktis
Tabel 6. Hasil Uji Kepraktisan Media
2 Keterlaksanaan
86%
Sangat
Pembelajaran Guru Kimia
kegiatan praktis
3 Muatan
88%
Sangat
kurikulum praktis No Pernyataan Nilai Kriteria
Validasi
4 Evaluasi
88%
Sangat
1 Kebenaran Sangat
belajar praktis 93,33%
konsep valid
5 Kejelasan
2 Keterlaksanaan Sangat
kalimat dan Sangat 95%
81% kegiatan valid
tingkat praktis
keterbacaan 3 Muatan Sangat
85%
kurikulum valid
6 Tampilan fisik
Sangat
penuntun 85,33% 4 Evaluasi Sangat
praktis 95%
praktikum belajar valid
7 Kelengkapan Jumlah keseluruhan 92,72% Sangat
Sangat valid
penuntun 84%
praktis
praktikum
Jumlah Sangat Tabel 6 merupakan hasil uji coba
85,71%
Keseluruhan praktis terhadap lima orang guru Kimia untuk
mengetahui apakah penuntun praktikum
Tabel 5 merupakan hasil uji kevalidan yang dihasilkan praktis untuk digunakan
media pembelajaran berupa penuntun sebagai media pembelajaran untuk
praktikum oleh validator ahli materi. peserta didik dan sebagai acuan bagi
Angket yang diberikan kepada validator guru. Angket yang diberikan kepada guru
berisi sebanyak 4 aspek pernyataan. Dari Kimia terdiri 7 aspek pernyataan.
tabel 5 terlihat bahwa kebenaran konsep,
keterlaksanaan kegiatan, muatan Dari tabel 6 terlihat bahwa kebenaran
kurikulum, dan evaluasi belajar konsep, keterlaksanaan kegiatan, muatan
dikategorikan sangat valid dengan kurikulum, evaluasi belajar, kejelasan
persentase kevaliditannya masing-masing kalimat dan tingkat keterbacaan, tampilan
sebesar 93,33%, 95%, 85%, dan 95%. fisik penuntun praktikum, dan
Sehingga didapatkan persentase kevalidan kelengkapan penuntun praktikum
media pembelajaran secara keseluruhan dikategorikan sangat praktis dengan
sebesar 92,72% artinya media persentase keidealan berturut-turut yaitu
pembelajaran berupa penuntun praktikum 90,66%, 86%, 88%, 88%, 81% dan 85,33%
dikategorikan sangat valid dan layak untuk dan 84%. Sehingga didapatkan persentase
diujicobakan di sekolah. kepraktisan media pembelajaran secara
keseluruhan sebesar 85,71% artinya media
Penuntun praktikum yang telah divalidasi pembelajaran berupa penuntun praktikum
oleh validator, selanjutnya diujicobakan ke temasuk dalam kategori sangat praktis
sekolah. Uji coba dilakukan kepada lima atau layak untuk diujicobakan ke peserta
orang guru Kimia di MAN 2 Model didik SMA/MA dalam proses pembelajaran
Pekanbaru. Hasil uji coba ini digunakan titrasi asam basa di sekolah.
untuk mengetahui praktikalitas produk
yang dikembangkan. Hasil uji coba Walaupun penuntun praktikum sudah
praktikalitas diperoleh melalui pengisian dinyatakan praktis atau layak diujicobakan,
angket untuk mengetahui respon dari namun penulis tetap melakukan revisi
sesuai dengan komentar dan saran dari