ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh daun Pucuk Merah yang memiliki pigmen zat warna antosianin yang
dapat mengalami perubahan warna pada perubahan pH tertentu. Perubahan warna tersebut dimanfaatkan
sebagai indikator pH alami yang lebih murah dan aman dibandingkan indikator sintesis. Hasil penelitian ini
selanjutnya akan dijadikan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk media pembelajaran berupa penuntun praktikum titrasi asam basa menggunakan indikator pH alami
berbasis pendekatan saintifik yang valid dan praktis. Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian
dan pengembangan dengan tahapan Define, Design, dan Develop. Penelitian ini dilakukan di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Model Pekanbaru. Instrumen pengumpulan data berupa angket uji validitas dan angket uji
praktikalitas, serta dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian didapatkan bahwa trayek pH ekstrak daun Pucuk Merah yaitu 7,37-9,57 dengan perubahan warna
merah muda-kuning. Penggunaan ekstrak daun Pucuk Merah lebih tepat dan lebih cermat digunakan
sebagai indikator pH alami pada titrasi asam kuat basa kuat dibandingkan titrasi asam lemah basa kuat
dengan nilai ketepatan 1,7601% dan nilai kecermatan 0,0848. Media pembelajaran yang dihasilkan dalam
bentuk penuntun praktikum memiliki kevalidan 88,36% (sangat valid) dan tingkat kepraktisan 85,71% (sangat
praktis). Dari hasil tersebut diketahui bahwa penuntun praktikum yang diujicobakan layak dan praktis
digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata kunci: daun pucuk merah, indikator alami, titrasi asam basa, penuntun praktikum, pendekatan saintifik
ABSTRACT
This research was instigated by red shoots containing anthocyanin dye pigments that may change color in
certain pH changes. The color change could be utilized as the natural pH indicator that was cheap and safe
compared with synthetic indicator. The research findings could be utilized as the instructional media. This
research aimed at producing a valid and practical instructional media in the form of guide of acid base
titration practical work using natural pH indicator Scientific approach based. This research was a Research
and Development (R&D) with defining, designing, and developing steps. This research was administered at
State Islamic Senior High School 2 Model Pekanbaru. Validity and practicality test questionnaires were the
instruments of collecting the data. Quantitative and qualitative descriptive analyses were the techniques of
analyzing the data. The research findings revealed that pH extract trajectory of red shoots was 7.39-9.57 with
pink-yellow change. The use of red shoot extract was more appropriate and accurate used as the natural pH
indicator on strong acid base titration compared with low acid base titration, its appropriateness score was
1.7601% and its accuracy score 0.0848. Instructional Media produced in the form of practical work guide
contained 88.36% validity (very valid) and 85.71% practicality (very practical). Based the research findings, it
could be identified that the practical guide tested was appropriate and practical used as the instructional
media.
Keywords: red shoots, natural indicator, acid base titration, practical, work guide, scientific approach
DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v2i2.1879
A.F. Rusiani & Lazulva
air. Selain itu, menurut Nishikawa indikator Penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai
fenolftalein pada dosis 25-50 µg/mL indikator pH alami untuk titrasi asam basa
menyebabkan sitotoksik pada sel hati didasari kandungan tumbuhan yakni
sehingga dapat menurunkan pigmen warna antosianin yang dapat
pertumbuhan sel (Jain, 2013). berubah warna pada tiap perubahan pH
tertentu (Marwati, 2012).
Dengan melihat permasalahan diatas,
maka perlu adanya pengembangan Indikator pH alami yang digunakan dalam
penuntun praktikum pada materi titrasi penelitian ini adalah daun Pucuk Merah
asam basa menggunakan indikator pH (Syzygium campanulatum Korth).
alami. Indikator pH alami yang digunakan Keberadaan daun Pucuk Merah tersebar
dalam penelitian ini adalah daun Pucuk luas di daerah Indonesia termasuk negara
Merah (Syzygium campanulatum Korth). tropis lainnya. Pucuk Merah adalah jenis
Dimana dalam penelitian ini peneliti tanaman hias yang tergolong dalam family
terlebih dahulu melakukan penelitian di Myrtaceae. Tanaman ini dikenal dengan
laboratorium PEM Fakultas Pertanian dan nama Pucuk Merah karena tunas daun
Perternakan UIN Suska Riau untuk yang baru tumbuh pada bagian pucuk
menentukan trayek pH dari ekstrak daun berwarna merah menyala. Tanaman hias
Pucuk Merah tersebut. Setelah diketahui ini sering dipangkas dan dibentuk
trayek pH, selanjutnya ditentukan jenis sedemikian rupa, sehingga banyak pucuk
titrasi yang sesuai untuk trayek pH yang daun yang masih berwarna merah ikut
diperoleh dengan melihat tingkat akurasi terbuang dan kemudian menjadi sampah.
dan presisinya. Kemudian barulah jenis Padahal menurut penelitian terdahulu
titrasi yang sesuai untuk trayek pH yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal,
tersebut, yang peneliti input kedalam diketahui bahwa daun Pucuk Merah yang
penuntun praktikum yang dikembangkan. mengandung pigmen antosianin yang
Oleh karena itu, disini peneliti tertarik dapat berubah warna pada larutan dengan
untuk melakukan penelitian dengan pH tertentu (Iqbal, 2014). Dalam pH asam
rumusan masalah berapakah trayek pH antosianin berwarna merah orange
dari indikator pH alami ekstrak daun sedangkan dalam pH basa antosianin
pucuk merah, bagaimana tingkat akurasi berwarna biru-ungu atau kadang-kadang
dan presisi dari indikator pH alami ekstrak kuning (Murni, 2015).
daun pucuk merah, serta bagaimana
tingkat validitas dan praktikalitas 2. METODE PENELITIAN
penuntun praktikum yang dikembangkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Penelitian ini menggunakan metode
mengetahui trayek pH dari indikator pH penelitian dan pengembangan (Research
alami ekstrak daun pucuk merah, and Development) model 4-D (four-D)
mengetahui tingkat akurasi dan presisi terdiri atas empat tahapan yaitu define,
dari indikator pH alami ekstrak daun design, develop dan disseminate, atau
pucuk merah serta untuk diadaptasi menjadi model 4-P yaitu
mengembangkan penuntun praktikum pendefinisian, perancangan,
titrasi asam basa yang valid dan praktis pengembangan dan penyebaran (Trianto,
menggunakan indikator pH alami ekstrak 2014). Namun, dalam penelitian ini peneliti
daun pucuk merah sehingga kegiatan hanya sampai tahap ketiga yaitu sampai
praktikum titrasi asam basa dapat pada develop atau pengembangan
dilaksanakan di sekolah. produk. Pada tahap define dilakukan
persiapan dalam membuat penuntun
Indikator pH alami merupakan bahan- praktikum seperti analisis ujung depan,
bahan yang mempunyai zat warna yang analisis peserta didik, analisis tugas,
umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan analisis konsep, dan perumusan tujuan
(akar, daun, bunga, buah, atau biji) dan pembelajaran. Pada tahap design diawali
dapat dibuat melalui ekstraksi dengan dengan merancang dan melakukan
pelarut yang sesuai (Mulyono, 2008). penelitian di laboratorium untuk
membuktikan bahwa daun Pucuk Merah 21-40 Kurang Valid/ Kurang Praktis
dapat digunakan sebagai indikator pH 0-20 Tidak Valid/ Tidak Praktis
alami dalam praktikum titrasi asam basa,
kemudian merancang format dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan perancangan awal penuntun
praktikum. Pada tahap develop dilakukan Pada dasarnya penelitian ini dilakukan
pengembangan penuntun praktikum untuk mengembangkan penuntun
titrasi asam basa yang akan diuji kevalidan praktikum kimia SMA/MA kelas XI pada
dan kepraktisannya, hingga dihasilkan materi titrasi asam basa. Penuntun
penuntun praktikum yang valid dan praktikum dibuat berdasarkan hasil
praktis. analisis pada tahap define, design, dan
develop. Pada tahap define diketahui
Teknik pengumpulan data yang digunakan bahwa kegiatan praktikum titrasi asam
dalam penelitian ini adalah angket dengan basa belum dilaksanakan secara rutin
skala perhitungan rating scale. Angket disekolah dikarenakan keterbatasan bahan
yang digunakan dalam pengumpulan data indikator sintesis. Selain itu, diketahui
ini adalah angket uji validitas yang bahwa peserta didik SMA/MA kelas XI rata-
diberikan kepada 1 orang ahli materi, 1 rata berusia 15-17 tahun. Menurut
orang ahli media dan angket uji Nurhasna Wati peserta didik SMA/MA
praktikalitas yang diberikan kepada 5 cenderung menyukai buku yang memiliki
orang guru Kimia di MAN 2 Model desain warna dan gambar yang menarik
Pekanbaru. Adapun tabel skala angketnya sehingga peserta didik tertarik untuk
sebagai berikut: membaca dan mempelajarinya (Nurhasna,
2000). Oleh karena itu penuntun praktikum
Tabel 1. Skala Angket untuk Ahli Materi, yang akan dikembangkan dilengkapi
Media, dan Guru Kimia
dengan warna dan gambar yang menarik.
Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3 Pada tahap design, dihasilkan rancangan
Kurang Baik 2 penuntun praktikum yang diawali dengan
Tidak Baik 1 melakukan percobaan di laboratorium
Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi
Teknik pengolahan data dilakukan dengan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN
cara menghitung skor maksimal ideal, Suska Riau. Percobaan mulai dari
menghitung skor yang diperoleh, pembuatan ekstrak daun Pucuk Merah
kemudian menghitung persentasi menggunakan pelarut akuades 60oC yang
keidealan dengan rumus : dimaserasi selama 24 jam dengan
perbandingan antara sampel dan pelarut
Persentase keidealan = 1:10. Diperoleh hasil ekstrak daun Pucuk
Merah berwarna merah tua.
%
diperoleh menunjukkan pada panjang dapat digunakan dalam titrasi asam basa
gelombang 510 nm sebesar 0.0241 A. jenis titrasi asam kuat-basa-kuat dan titrasi
dimana panjang gelombang tersebut asam lemah-basa kuat. Hal ini dikarenakan
berada pada range daerah serapan trayek pH 7,37-9,57 memiliki kisaran pH
spektrum sinar tampak dari antosianin yang sama atau mendekati titik ekivalen
yaitu pada panjang gelombang 490-550 titrasi asam kuat-basa-kuat (titik
nm (Santoni, 2013). Sehingga dapat ekivalen=7) dan titrasi asam lemah-basa
disimpulkan bahwa sampel ekstrak daun kuat (titik ekuivalen>7) (Lisa, 2013).
Pucuk Merah positif mengandung Indikator sintetis yang digunakan sebagai
antosianin. pembanding adalah fenolftalein yang
memiliki trayek pH 8,00-10,00 dengan
Langkah selanjutnya adalah penentuan perubahan warna tak berwarna-merah
trayek pH. Trayek pH ditentukan dari data muda.
pergeseran panjang gelombang
maksimum yang drastis disertai Selanjutnya dilakukan titrasi dengan
perubahan yang signifikan dari nilai membandingkan indikator yang
absorbansi setiap pH secara berturut-turut digunakan yaitu indikator pH alami
(Padmaningrum, 2011). Pada tabel 3 dapat dengan indikator sintesis, masing-masing
dilihat dari larutan buffer pH 7,37-9,57 dilakukan titrasi sebanyak 10 kali
terjadi pergeseran panjang gelombang pengulangan. Diperoleh tingkat ketepatan
maksimum yang drastis disertai (akurasi) penggunaan ekstrak daun Pucuk
perubahan nilai absorbansi yang Merah sebagai indikator pH alami pada
signifikan. Jadi, trayek pH ekstrak daun titrasi asam basa dinyatakan sedang, yaitu
Pucuk Merah yang didapatkan pada titrasi asam kuat basa kuat sebesar
menggunakan spektrofotometer UV-Vis 1,7601% dan pada titrasi asam lemah basa
Cary 50 Conc-Varian yaitu 7,37-9,57 kuat sebesar 2,0742%. Sedangkan
dengan perubahan warna merah mudah- kecermatannya, penggunaan ekstrak daun
kuning. Sehingga dapat disimpulkan Pucuk Merah sebagai indikator pH alami
bahwa ekstrak daun Pucuk Merah dapat titrasi asam kuat basa kuat sebesar
dijadikan sebagai indikator pH alami. 0,9167% dan pada titrasi asam lemah basa
kuat sebesar 1,1550%. Sehingga
Tabel 3. Data pergeseran panjang penggunaan ekstrak daun Pucuk Merah
gelombang maksimum ekstrak lebih tepat dan lebih cermat sebagai
daun Pucuk Merah indikator pH alami titrasi asam kuat basa
kuat. Titrasi asam kuat basa kuat inilah
pH Panjang Absorbansi (A) yang hanya akan diadopsi kedalam
Gelombang Maks penuntun praktikum yang dikembangkan.
(nm)
0.72 516 1.038
1.84 514 0.744 Karakteristik penuntun praktikum yang
2.81 516 0.411 dikembangkan selain menggunakan bahan
3.83 516 0.322 alami yang aman bagi kesehatan dan
4.79 524 0.462 lingkungan serta mudah diperoleh dalam
5.76 534 0.522 kehidupan sehari-hari, juga memiliki
6.79 545 0.730 karakteristik lain yakni disusun berbasis
7.37 521 0.422 pendekatan saintifik. Penuntun Praktikum
8.57 550 0.764 yang didesain berdasarkan pendekatan
9.57 587 1.201 saintifik sangat sesuai diterapkan dalam
10.66 586 0.945 praktikum.
11.60 576 0.655
12.44 467 2.614 Pendekatan saintifik terdiri dari
13.03 476 3.214 mengamati, menanya, mengumpulkan
data, mengasosiasi, dan
Berdasarkan trayek pH yang didapatkan, mengomunikasikan. Dalam kegiatan
indikator pH alami dari daun Pucuk Merah mengamati peserta didik mengamati
Mengomunikasikan
Gambar 3. Langkah-langkah pendekatan
saintifik pada bagian isi
165
Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-
168
A.F. Rusiani & Lazulva
orang guru Kimia di MAN 2 Model
Pekanbaru. Hasil uji coba ini digunakan
Tabel 5. Hasil Uji Validasi Media untuk mengetahui praktikalitas produk yang
Pembelajaran oleh Validator Ahli dikembangkan. Hasil uji coba praktikalitas
Materi diperoleh melalui pengisian angket untuk
mengetahui respon dari
Nilai
No Pernyataan Prak- Kriteria
tikalitas 166
1 Kebenaran Sangat
90,66%
konsep praktis
2 Keterlaksanaan Sangat
86%
kegiatan praktis
3 Muatan Sangat
88%
kurikulum praktis
4 Evaluasi Sangat
88%
belajar praktis
5 Kejelasan
kalimat dan Sangat
81%
tingkat praktis
keterbacaan
6 Tampilan fisik
Sangat
penuntun 85,33%
praktis
praktikum
7 Kelengkapan
Sangat
penuntun 84%
praktis
praktikum
Jumlah Sangat
85,71%
Keseluruhan praktis