Anda di halaman 1dari 12

A.F.

Rusiani & Lazulva

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA


MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

Aisyah Fitri Rusiani Js1 dan Lazulva1


1
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Suska Riau,
Jl. H. R. Soebrantas Km. 15 Tampan, Pekanbaru, Riau, 28293, Indonesia
E-mail: Aisyahfitt411@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh daun Pucuk Merah yang memiliki pigmen zat warna antosianin yang
dapat mengalami perubahan warna pada perubahan pH tertentu. Perubahan warna tersebut dimanfaatkan
sebagai indikator pH alami yang lebih murah dan aman dibandingkan indikator sintesis. Hasil penelitian ini
selanjutnya akan dijadikan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk media pembelajaran berupa penuntun praktikum titrasi asam basa menggunakan indikator pH alami
berbasis pendekatan saintifik yang valid dan praktis. Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian
dan pengembangan dengan tahapan Define, Design, dan Develop. Penelitian ini dilakukan di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Model Pekanbaru. Instrumen pengumpulan data berupa angket uji validitas dan angket uji
praktikalitas, serta dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian didapatkan bahwa trayek pH ekstrak daun Pucuk Merah yaitu 7,37-9,57 dengan perubahan warna
merah muda-kuning. Penggunaan ekstrak daun Pucuk Merah lebih tepat dan lebih cermat digunakan
sebagai indikator pH alami pada titrasi asam kuat basa kuat dibandingkan titrasi asam lemah basa kuat
dengan nilai ketepatan 1,7601% dan nilai kecermatan 0,0848. Media pembelajaran yang dihasilkan dalam
bentuk penuntun praktikum memiliki kevalidan 88,36% (sangat valid) dan tingkat kepraktisan 85,71% (sangat
praktis). Dari hasil tersebut diketahui bahwa penuntun praktikum yang diujicobakan layak dan praktis
digunakan sebagai media pembelajaran.

Kata kunci: daun pucuk merah, indikator alami, titrasi asam basa, penuntun praktikum, pendekatan saintifik

ABSTRACT

This research was instigated by red shoots containing anthocyanin dye pigments that may change color in
certain pH changes. The color change could be utilized as the natural pH indicator that was cheap and safe
compared with synthetic indicator. The research findings could be utilized as the instructional media. This
research aimed at producing a valid and practical instructional media in the form of guide of acid base
titration practical work using natural pH indicator Scientific approach based. This research was a Research
and Development (R&D) with defining, designing, and developing steps. This research was administered at
State Islamic Senior High School 2 Model Pekanbaru. Validity and practicality test questionnaires were the
instruments of collecting the data. Quantitative and qualitative descriptive analyses were the techniques of
analyzing the data. The research findings revealed that pH extract trajectory of red shoots was 7.39-9.57 with
pink-yellow change. The use of red shoot extract was more appropriate and accurate used as the natural pH
indicator on strong acid base titration compared with low acid base titration, its appropriateness score was
1.7601% and its accuracy score 0.0848. Instructional Media produced in the form of practical work guide
contained 88.36% validity (very valid) and 85.71% practicality (very practical). Based the research findings, it
could be identified that the practical guide tested was appropriate and practical used as the instructional
media.

Keywords: red shoots, natural indicator, acid base titration, practical, work guide, scientific approach
DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v2i2.1879
A.F. Rusiani & Lazulva

1. PENDAHULUAN pendekatan yang sesuai dengan langkah-


langkah praktikum adalah pendekatan
Salah satu pembelajaran kimia yang saintifik. Ciri-ciri pendekatan saintifik yaitu
tercantum dalam silabus kimia kelas XI mengamati, menanya, mengumpulkan
SMA/MA kurikulum 2013 adalah data, mengasosiasi dan
melakukan percobaan titrasi asam basa. mengomunikasikan sangat sesuai apabia
Sebagaimana yang disebutkan dalam KD diterapkan dalam praktikum (Rahmi, 2014).
4.11 yakni merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam basa. Percobaan Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
dalam pembelajaran Kimia dilakukan pada satu guru kimia di MAN 2 Model
kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum Pekanbaru diperoleh informasi bahwa
dalam proses pembelajaran akan kegiatan praktikum titrasi asam basa di
membuat peserta didik menjadi lebih sekolah tersebut belum dilakukan secara
yakin atas sesuatu hal dari pada hanya rutin. Hal ini dikarenakan masalah
menerima materi pembelajaran yang keterbatasan bahan di laboratorium yaitu
diberikan guru, peserta didik juga dapat bahan indikator sintesis yang berfungsi
menemukan fakta sendiri dengan sebagai penentu titik akhir titrasi. Indikator
indranya, dapat memperkaya pengalaman, sintesis yang biasanya digunakan untuk
mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil praktikum titrasi asam basa di sekolah
belajar akan lebih lama tersimpan dalam adalah indikator fenolftalein dan belum
ingatan peserta didik (Rustaman, 2003). pernah menggunakan indikator dari bahan
alami. Hal ini dikarenakan belum adanya
Kegiatan praktikum akan berjalan dengan pengembangan media pembelajaran yakni
baik dan lancar apabila dilengkapi dengan penuntun praktikum titrasi asam basa
faktor pendukung praktikum seperti alat menggunakan indikator pH alami.
dan bahan yang diperlukan serta adanya
penuntun praktikum. Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor: Penuntun praktikum yang ada di sekolah
36/D/O/2001 menjelaskan pengertian masih bersifat verbal yakni hanya berisikan
penuntun praktikum adalah pedoman langkah-langkah praktikum titrasi asam
pelaksanaan praktikum yang berisi tata basa menggunakan indikator sintesis.
cara persiapan, pelaksanaan, analisis data Selain itu, penuntun praktikum titrasi asam
dan pelaporan. Penuntun praktikum yang basa di sekolah masih berbentuk lembaran
baik selain memiliki komponen-komponen aktivitas peserta didik yang hanya
tersebut juga harus memiliki aspek berisikan tujuan, landasan teori, alat dan
keselamatan, dapat berupa peringatan bahan, langkah kerja, tabel hasil
yang dituliskan, ataupun lambang yang pengamatan, dan pertanyaan. Namun
disertakan (Maharani, 2013). belum dilengkapi dengan aspek
keselamatan di laboratorium dan belum
Penuntun praktikum ditujukan untuk disusun sesuai dengan pendekatan
membantu dan menuntun peserta didik kurikulum 2013.
agar dapat bekerja secara kontinu dan
terarah. Penggunaan penuntun praktikum Indikator sintesis memiliki kelemahan
sangat besar peranannya dalam proses yakni selain harganya yang mahal,
pembelajaran IPA, sehingga seolah-olah indikator sintesis merupakan bahan kimia
buku ini menjadi “buku sakti” ketika yang berbahaya, yang dapat mencemari
seorang guru akan melaksanakan lingkungan, air, dan tanah, serta
praktikum di laboratorium (Handayani, membahayakan kesehatan. Contohnya
2013). Selain itu, juga perlu adanya suatu indikator metil jingga yang merupakan
pendekatan yang sesuai dengan kurikulum pewarna azo, dapat menyebabkan iritasi
2013 agar kegiatan praktikum dapat mata, kulit, dan berpotensi karsinogenik
terlaksana dengan baik. Salah satu serta dapat mengurangi kebutuhan
oksigen dan total organik karbon dalam

160 Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168


A.F. Rusiani & Lazulva

air. Selain itu, menurut Nishikawa indikator Penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai
fenolftalein pada dosis 25-50 µg/mL indikator pH alami untuk titrasi asam basa
menyebabkan sitotoksik pada sel hati didasari kandungan tumbuhan yakni
sehingga dapat menurunkan pigmen warna antosianin yang dapat
pertumbuhan sel (Jain, 2013). berubah warna pada tiap perubahan pH
tertentu (Marwati, 2012).
Dengan melihat permasalahan diatas,
maka perlu adanya pengembangan Indikator pH alami yang digunakan dalam
penuntun praktikum pada materi titrasi penelitian ini adalah daun Pucuk Merah
asam basa menggunakan indikator pH (Syzygium campanulatum Korth).
alami. Indikator pH alami yang digunakan Keberadaan daun Pucuk Merah tersebar
dalam penelitian ini adalah daun Pucuk luas di daerah Indonesia termasuk negara
Merah (Syzygium campanulatum Korth). tropis lainnya. Pucuk Merah adalah jenis
Dimana dalam penelitian ini peneliti tanaman hias yang tergolong dalam family
terlebih dahulu melakukan penelitian di Myrtaceae. Tanaman ini dikenal dengan
laboratorium PEM Fakultas Pertanian dan nama Pucuk Merah karena tunas daun
Perternakan UIN Suska Riau untuk yang baru tumbuh pada bagian pucuk
menentukan trayek pH dari ekstrak daun berwarna merah menyala. Tanaman hias
Pucuk Merah tersebut. Setelah diketahui ini sering dipangkas dan dibentuk
trayek pH, selanjutnya ditentukan jenis sedemikian rupa, sehingga banyak pucuk
titrasi yang sesuai untuk trayek pH yang daun yang masih berwarna merah ikut
diperoleh dengan melihat tingkat akurasi terbuang dan kemudian menjadi sampah.
dan presisinya. Kemudian barulah jenis Padahal menurut penelitian terdahulu
titrasi yang sesuai untuk trayek pH yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal,
tersebut, yang peneliti input kedalam diketahui bahwa daun Pucuk Merah yang
penuntun praktikum yang dikembangkan. mengandung pigmen antosianin yang
Oleh karena itu, disini peneliti tertarik dapat berubah warna pada larutan dengan
untuk melakukan penelitian dengan pH tertentu (Iqbal, 2014). Dalam pH asam
rumusan masalah berapakah trayek pH antosianin berwarna merah orange
dari indikator pH alami ekstrak daun sedangkan dalam pH basa antosianin
pucuk merah, bagaimana tingkat akurasi berwarna biru-ungu atau kadang-kadang
dan presisi dari indikator pH alami ekstrak kuning (Murni, 2015).
daun pucuk merah, serta bagaimana
tingkat validitas dan praktikalitas 2. METODE PENELITIAN
penuntun praktikum yang dikembangkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Penelitian ini menggunakan metode
mengetahui trayek pH dari indikator pH penelitian dan pengembangan (Research
alami ekstrak daun pucuk merah, and Development) model 4-D (four-D)
mengetahui tingkat akurasi dan presisi terdiri atas empat tahapan yaitu define,
dari indikator pH alami ekstrak daun design, develop dan disseminate, atau
pucuk merah serta untuk diadaptasi menjadi model 4-P yaitu
mengembangkan penuntun praktikum pendefinisian, perancangan,
titrasi asam basa yang valid dan praktis pengembangan dan penyebaran (Trianto,
menggunakan indikator pH alami ekstrak 2014). Namun, dalam penelitian ini peneliti
daun pucuk merah sehingga kegiatan hanya sampai tahap ketiga yaitu sampai
praktikum titrasi asam basa dapat pada develop atau pengembangan
dilaksanakan di sekolah. produk. Pada tahap define dilakukan
persiapan dalam membuat penuntun
Indikator pH alami merupakan bahan- praktikum seperti analisis ujung depan,
bahan yang mempunyai zat warna yang analisis peserta didik, analisis tugas,
umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan analisis konsep, dan perumusan tujuan
(akar, daun, bunga, buah, atau biji) dan pembelajaran. Pada tahap design diawali
dapat dibuat melalui ekstraksi dengan dengan merancang dan melakukan
pelarut yang sesuai (Mulyono, 2008). penelitian di laboratorium untuk

161 Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168


A.F. Rusiani & Lazulva

membuktikan bahwa daun Pucuk Merah 21-40 Kurang Valid/ Kurang Praktis
dapat digunakan sebagai indikator pH 0-20 Tidak Valid/ Tidak Praktis
alami dalam praktikum titrasi asam basa,
kemudian merancang format dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan perancangan awal penuntun
praktikum. Pada tahap develop dilakukan Pada dasarnya penelitian ini dilakukan
pengembangan penuntun praktikum untuk mengembangkan penuntun
titrasi asam basa yang akan diuji kevalidan praktikum kimia SMA/MA kelas XI pada
dan kepraktisannya, hingga dihasilkan materi titrasi asam basa. Penuntun
penuntun praktikum yang valid dan praktikum dibuat berdasarkan hasil
praktis. analisis pada tahap define, design, dan
develop. Pada tahap define diketahui
Teknik pengumpulan data yang digunakan bahwa kegiatan praktikum titrasi asam
dalam penelitian ini adalah angket dengan basa belum dilaksanakan secara rutin
skala perhitungan rating scale. Angket disekolah dikarenakan keterbatasan bahan
yang digunakan dalam pengumpulan data indikator sintesis. Selain itu, diketahui
ini adalah angket uji validitas yang bahwa peserta didik SMA/MA kelas XI rata-
diberikan kepada 1 orang ahli materi, 1 rata berusia 15-17 tahun. Menurut
orang ahli media dan angket uji Nurhasna Wati peserta didik SMA/MA
praktikalitas yang diberikan kepada 5 cenderung menyukai buku yang memiliki
orang guru Kimia di MAN 2 Model desain warna dan gambar yang menarik
Pekanbaru. Adapun tabel skala angketnya sehingga peserta didik tertarik untuk
sebagai berikut: membaca dan mempelajarinya (Nurhasna,
2000). Oleh karena itu penuntun praktikum
Tabel 1. Skala Angket untuk Ahli Materi, yang akan dikembangkan dilengkapi
Media, dan Guru Kimia
dengan warna dan gambar yang menarik.
Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3 Pada tahap design, dihasilkan rancangan
Kurang Baik 2 penuntun praktikum yang diawali dengan
Tidak Baik 1 melakukan percobaan di laboratorium
Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi
Teknik pengolahan data dilakukan dengan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN
cara menghitung skor maksimal ideal, Suska Riau. Percobaan mulai dari
menghitung skor yang diperoleh, pembuatan ekstrak daun Pucuk Merah
kemudian menghitung persentasi menggunakan pelarut akuades 60oC yang
keidealan dengan rumus : dimaserasi selama 24 jam dengan
perbandingan antara sampel dan pelarut
Persentase keidealan = 1:10. Diperoleh hasil ekstrak daun Pucuk
Merah berwarna merah tua.
%

Hasil persentase keidealan kemudian


diinterpretasikan dalam pengertian
kualitatif berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 2. Interpretasi nilai validitas


dan praktikalitas
Interval Kriteria Gambar 1. Ekstrak daun Pucuk Merah.
(%)
81-100 Sangat Valid/Sangat Praktis Ekstrak selanjutnya di uji menggunakan
61-80 Valid/Praktis spektrofotometer UV-Vis Cary 50 Conc-
41-60 Cukup Valid/ Cukup Praktis Varian, hasil absorbansi maksimum yang

162 Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168


A.F. Rusiani & Lazulva

diperoleh menunjukkan pada panjang dapat digunakan dalam titrasi asam basa
gelombang 510 nm sebesar 0.0241 A. jenis titrasi asam kuat-basa-kuat dan titrasi
dimana panjang gelombang tersebut asam lemah-basa kuat. Hal ini dikarenakan
berada pada range daerah serapan trayek pH 7,37-9,57 memiliki kisaran pH
spektrum sinar tampak dari antosianin yang sama atau mendekati titik ekivalen
yaitu pada panjang gelombang 490-550 titrasi asam kuat-basa-kuat (titik
nm (Santoni, 2013). Sehingga dapat ekivalen=7) dan titrasi asam lemah-basa
disimpulkan bahwa sampel ekstrak daun kuat (titik ekuivalen>7) (Lisa, 2013).
Pucuk Merah positif mengandung Indikator sintetis yang digunakan sebagai
antosianin. pembanding adalah fenolftalein yang
memiliki trayek pH 8,00-10,00 dengan
Langkah selanjutnya adalah penentuan perubahan warna tak berwarna-merah
trayek pH. Trayek pH ditentukan dari data muda.
pergeseran panjang gelombang
maksimum yang drastis disertai Selanjutnya dilakukan titrasi dengan
perubahan yang signifikan dari nilai membandingkan indikator yang
absorbansi setiap pH secara berturut-turut digunakan yaitu indikator pH alami
(Padmaningrum, 2011). Pada tabel 3 dapat dengan indikator sintesis, masing-masing
dilihat dari larutan buffer pH 7,37-9,57 dilakukan titrasi sebanyak 10 kali
terjadi pergeseran panjang gelombang pengulangan. Diperoleh tingkat ketepatan
maksimum yang drastis disertai (akurasi) penggunaan ekstrak daun Pucuk
perubahan nilai absorbansi yang Merah sebagai indikator pH alami pada
signifikan. Jadi, trayek pH ekstrak daun titrasi asam basa dinyatakan sedang, yaitu
Pucuk Merah yang didapatkan pada titrasi asam kuat basa kuat sebesar
menggunakan spektrofotometer UV-Vis 1,7601% dan pada titrasi asam lemah basa
Cary 50 Conc-Varian yaitu 7,37-9,57 kuat sebesar 2,0742%. Sedangkan
dengan perubahan warna merah mudah- kecermatannya, penggunaan ekstrak daun
kuning. Sehingga dapat disimpulkan Pucuk Merah sebagai indikator pH alami
bahwa ekstrak daun Pucuk Merah dapat titrasi asam kuat basa kuat sebesar
dijadikan sebagai indikator pH alami. 0,9167% dan pada titrasi asam lemah basa
kuat sebesar 1,1550%. Sehingga
Tabel 3. Data pergeseran panjang penggunaan ekstrak daun Pucuk Merah
gelombang maksimum ekstrak lebih tepat dan lebih cermat sebagai
daun Pucuk Merah indikator pH alami titrasi asam kuat basa
kuat. Titrasi asam kuat basa kuat inilah
pH Panjang Absorbansi (A) yang hanya akan diadopsi kedalam
Gelombang Maks penuntun praktikum yang dikembangkan.
(nm)
0.72 516 1.038
1.84 514 0.744 Karakteristik penuntun praktikum yang
2.81 516 0.411 dikembangkan selain menggunakan bahan
3.83 516 0.322 alami yang aman bagi kesehatan dan
4.79 524 0.462 lingkungan serta mudah diperoleh dalam
5.76 534 0.522 kehidupan sehari-hari, juga memiliki
6.79 545 0.730 karakteristik lain yakni disusun berbasis
7.37 521 0.422 pendekatan saintifik. Penuntun Praktikum
8.57 550 0.764 yang didesain berdasarkan pendekatan
9.57 587 1.201 saintifik sangat sesuai diterapkan dalam
10.66 586 0.945 praktikum.
11.60 576 0.655
12.44 467 2.614 Pendekatan saintifik terdiri dari
13.03 476 3.214 mengamati, menanya, mengumpulkan
data, mengasosiasi, dan
Berdasarkan trayek pH yang didapatkan, mengomunikasikan. Dalam kegiatan
indikator pH alami dari daun Pucuk Merah mengamati peserta didik mengamati

163 Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168


A.F. Rusiani & Lazulva

gambar yang berhubungan dengan apa data, mengasosiasi dan


yang akan dipraktikumkan. Menanya, mengomunikasikan.
dalam kegiatan menanya berisi bagian
tempat yang disediakan untuk peserta
didik memberikan atau membuat
pertanyaan berdasarkan apa yang telah
diamati dari proses mengamati. Kegiatan
mengumpulkan data berisi tabel yang
harus diisi oleh peserta didik setelah
melaksanakan praktikum. Kegiatan
mengasosiasi berisi soal-soal yang
berkaitan dengan apa yang
dipraktikumkan oleh peserta didik, dimana
soal-soal tersebut dapat membantu
peserta didik dalam menarik kesimpulan Mengamati Menanya
dari kegiatan praktikum yang dilakukan.
Selanjutkan kegiatan mengomunikasikan,
kegiatan ini berisi format laporan
praktikum yang selanjutnya laporan
tersebut dipresentasikan secara
perkelompok didepan kelas.

Langkah selanjutnya pada tahap design


adalah melakukan perancangan awal
penuntun praktikum yang terdiri dari 3
komponen yaitu bagian pendahuluan, Mengumpulkan Mengasosiasi
berisi sampul (cover), halaman judul, kata data
pengantar, daftar isi, petunjuk
penggunaan penuntun praktikum, tata
tertib bekerja di laboratorium,
keselamatan kerja di laboratorium, cara
penanganan kecelakaan kerja di
laboratorium dan daftar simbol tanda
bahaya bahan Kimia.

Mengomunikasikan
Gambar 3. Langkah-langkah pendekatan
saintifik pada bagian isi

Bagian isi juga dilengkapi dengan


informasi kimia, ketentuan penyusunan
laporan praktikum dan glosarium. Bagian
penutup berisi daftar kepustakaan dari
berbagai sumber yang digunakan dalam
pembuatan penuntun praktikum.

Gambar 2. Cover penuntun praktikum Bagian penutup berisi daftar kepustakaan


dari berbagai sumber yang digunakan
Bagian isi terdiri dari kegiatan praktikum. dalam pembuatan penuntun praktikum.
Kegiatan praktikum berisi judul praktikum,
tujuan praktikum, landasan teori, proses
mengamati, menanya, mengumpulkan

164 Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168


A.F. Rusiani & Lazulva

Tabel 4. Hasil Uji Validasi Media


Pembelajaran oleh Ahli Media
Nilai
No Pernyataan Kriteria
Validasi
1 Kejelasan
Kalimat
80% Valid
dan tingkat
keterbacaan
2 Tampilan fisik
penuntun 80% Valid
praktikum
Gambar 4. Daftar pustaka pada bagian 3 Kelengkapan
penutup penuntun 93,33% Sangat valid
praktikum
Penuntun praktikum ini dibuat Jumlah Keseluruhan 84% Sangat valid
menggunakan aplikasi Microsoft Word
2007. Namun bisa juga menggunakan Tabel 4 merupakan hasil uji kevalidan
Microsoft Word 2010, Microsoft Word media pembelajaran berupa penuntun
2013, ataupun Microsoft Word 2016. praktikum oleh validator ahli media.
Aplikasi ini sangat mudah diperoleh, dan Angket yang diberikan kepada validator
hampir terdapat disetiap komputer berisi sebanyak 3 aspek pernyataan. Dari
ataupun laptop. Selain itu aplikasi tabel 4 terlihat bahwa kejelasan kalimat
Microsoft Word dapat digunakan secara dan tingkat keterbacaan serta Tampilan
offline tanpa jaringan internet sehingga fisik penuntun praktikum dikategorikan
tidak perlu mengeluarkan biaya yang valid dengan persentase kevaliditannya
mahal untuk menggunakan aplikasi ini. sebesar 80%. Sedangkan kelengkapan
Penuntun praktikum ini di buat penuntun praktikum dikategorikan sangat
menggunakan size A4, margins left 3 cm, valid dengan persentase kevaliditannya
top 2 cm, right 2 cm, dan bottom 2 cm. sebesar 93,33%. Sehingga didapatkan
Orientation portrait. Theme font Comic persentase kevalidan media pembelajaran
Sans MS, Arial Rounded MT Bold, dan secara keseluruhan sebesar 84% artinya
Showcard Gothic, dengan font size 12. media pembelajaran berupa penuntun
praktikum dikategorikan sangat valid dan
Pada tahap develop, dilakukan layak untuk diujicobakan di sekolah.
pengembangan penuntun praktikum
titrasi asam basa yang akan diuji Ahli materi dalam validasi produk
kevalidannya kepada 1 orang ahli materi penuntun praktikum adalah Bapak Lazulva,
dan 1 orang ahli media, serta diuji M.Si dan Ibu Zona Octarya, M.Si, dosen
kepraktisannya kepada 5 orang guru Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
MAN 2 Model Pekanbaru. Ahli media Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
dalam validasi produk penuntun Kasim Riau. Validasi ahli materi dilakukan
praktikum adalah Bapak Hanafi, M.Pd dengan menunjukkan dan menjelaskan
dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan tentang produk media pembelajaran
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif penuntun praktikum beserta lembar
Kasim Riau. Validasi ahli media dilakukan penilaian berupa angket. Hasil yang
dengan menunjukkan dan menjelaskan diperoleh dapat dilihat pada tabel 5
tentang produk media pembelajaran berikut:
penuntun praktikum beserta lembar
penilaian berupa angket. Hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada tabel 4
berikut:

165
Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-
168
A.F. Rusiani & Lazulva
orang guru Kimia di MAN 2 Model
Pekanbaru. Hasil uji coba ini digunakan
Tabel 5. Hasil Uji Validasi Media untuk mengetahui praktikalitas produk yang
Pembelajaran oleh Validator Ahli dikembangkan. Hasil uji coba praktikalitas
Materi diperoleh melalui pengisian angket untuk
mengetahui respon dari
Nilai
No Pernyataan Prak- Kriteria
tikalitas 166
1 Kebenaran Sangat
90,66%
konsep praktis
2 Keterlaksanaan Sangat
86%
kegiatan praktis
3 Muatan Sangat
88%
kurikulum praktis
4 Evaluasi Sangat
88%
belajar praktis
5 Kejelasan
kalimat dan Sangat
81%
tingkat praktis
keterbacaan
6 Tampilan fisik
Sangat
penuntun 85,33%
praktis
praktikum
7 Kelengkapan
Sangat
penuntun 84%
praktis
praktikum
Jumlah Sangat
85,71%
Keseluruhan praktis

Tabel 5 merupakan hasil uji kevalidan


media pembelajaran berupa penuntun
praktikum oleh validator ahli materi.
Angket yang diberikan kepada validator
berisi sebanyak 4 aspek pernyataan. Dari
tabel 5 terlihat bahwa kebenaran konsep,
keterlaksanaan kegiatan, muatan
kurikulum, dan evaluasi belajar
dikategorikan sangat valid dengan
persentase kevaliditannya masing-masing
sebesar 93,33%, 95%, 85%, dan 95%.
Sehingga didapatkan persentase kevalidan
media pembelajaran secara keseluruhan
sebesar 92,72% artinya media
pembelajaran berupa penuntun praktikum
dikategorikan sangat valid dan layak untuk
diujicobakan di sekolah.

Penuntun praktikum yang telah divalidasi


oleh validator, selanjutnya diujicobakan ke
sekolah. Uji coba dilakukan kepada lima
dalam proses pembelajaran titrasi asam
basa di sekolah.
guru Kimia terhadap penuntun
praktikum yang dikembangkan. Angket Walaupun penuntun praktikum sudah
uji coba ini diisi oleh guru Kimia setelah dinyatakan praktis atau layak diujicobakan,
membaca dan memahami penuntun namun penulis tetap melakukan revisi
praktikum pada materi titrasi asam basa. sesuai dengan komentar dan saran dari
Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada
tabel 6 berikut: Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168

Tabel 6. Hasil Uji Kepraktisan Media


Pembelajaran Guru Kimia

No Pernyataan Nilai Kriteria


Validasi
1 Kebenaran 93,33 Sangat
%
konsep valid
2 Keterlaksanaan Sangat
95%
kegiatan valid
3 Muatan Sangat
85%
kurikulum valid
4 Evaluasi Sangat
95%
belajar valid
92,72
Jumlah keseluruhan % Sangat
valid

Tabel 6 merupakan hasil uji coba


terhadap lima orang guru Kimia untuk
mengetahui apakah penuntun
praktikum yang dihasilkan praktis untuk
digunakan sebagai media pembelajaran
untuk peserta didik dan sebagai acuan
bagi guru. Angket yang diberikan
kepada guru Kimia terdiri 7 aspek
pernyataan.

Dari tabel 6 terlihat bahwa kebenaran


konsep, keterlaksanaan kegiatan,
muatan kurikulum, evaluasi belajar,
kejelasan kalimat dan tingkat
keterbacaan, tampilan
fisik penuntun praktikum,
dan
kelengkapan penuntun praktikum
dikategorikan sangat praktis dengan
persentase keidealan berturut-turut
yaitu 90,66%, 86%, 88%, 88%, 81% dan
85,33% dan 84%. Sehingga didapatkan
persentase kepraktisan media
pembelajaran secara keseluruhan
sebesar 85,71% artinya media
pembelajaran berupa penuntun
praktikum temasuk dalam kategori
sangat praktis atau layak untuk
diujicobakan ke peserta didik SMA/MA
A.F. Rusiani & Lazulva

guru Kimia agar penuntun praktikum kuat sebesar 2,0742%. Sedangkan


Kimia yang dihasilkan lebih baik lagi. kecermatannya (presisi), penggunaan
Berikut beberapa komentar dan saran oleh ekstrak daun Pucuk Merah sebagai
guru Kimia terhadap penuntun praktikum indikator pH alami titrasi asam kuat basa
yang telah dikembangkan. kuat sebesar 0,9167% dan pada titrasi
asam lemah basa kuat sebesar 1,1550%.
Tabel. 7. Komentar dan saran oleh guru Sehingga penggunaan ekstrak daun Pucuk
kimia terhadap penuntun Merah lebih tepat dan lebih cermat
praktikum yang dikembangkan sebagai indikator pH alami titrasi asam
kuat basa kuat. (2) Penuntun praktikum
Uji Praktikalitas di Sekolah pada materi titrasi asam basa
Saran Perbaikan menggunakan indikator pH alami berbasis
KI dan KD KI dan KD sudah pendekatan saintifik dinyatakan valid oleh
dilampirkan dalam dilampirkan dalam
ahli desain media dan ahli materi
penuntun penuntun praktikum.
praktikum.
pembelajaran dengan kategori sangat
Kalimat keterangan Kalimat keterangan valid yaitu dengan persentase 88,36 %. Hal
gambar pada gambar pada bagian ini terlihat dari persentase rata-rata
bagian mengamati mengamati sudah analisis angket ahli media dan ahli materi
perlu direvisi, ditambahkan kalimat pembelajaran berturut-turut yaitu 84% dan
ditambahkan sebelum dan setelah 92,72%. (3) Penuntun praktikum pada
kalimat sebelum titrasi. materi titrasi asam basa menggunakan
dan setelah titrasi. indikator pH alami berbasis pendekatan
Kalimat perintah Kalimat perintah saintifik dinyatakan praktis oleh guru-guru
pada bagian pada bagian Kimia di sekolah dengan kategori sangat
menanya perlu menanya, sudah praktis yaitu dengan persentase 85,71%.
direvisi, diganti titik diganti titik menjadi
menjadi koma koma karena
karena kalimatnya kalimatnya rancu. DAFTAR PUSTAKA
rancu.
HAM, Mulyono. (2008). Membuat Reagen
Berdasarkan hasil penilaian yang Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.
didapatkan pada uji validitas dan
praktikalitas, dapat disimpulkan bahwa Handayani, Lena Putri., Farida F., Azwir
penuntun praktikum pada materi titrasi Anhar. (2013). Pengembangan Buku
asam basa menggunakan indikator pH Penuntun Praktikum IPA Berbasis
alami berbasis pendekatan saintifik sangat Inkuiri Terbimbing untuk SMP Kelas
valid dan sangat praktis dengan VII Semester II. Jurnal Pendidikan
persentasenya berturut-turut sebesar Biologi PPs UNP, 69-76.
88,36% dan 85,71 . Hal ini berarti bahwa
penuntun praktikum pada materi titrasi Iqbal, Muhammad. (2014). Identifikasi
asam basa menggunakan indikator pH Antosianin dari Daun Pucuk Merah
alami dapat dijadikan sebagai media (Syzygium campanulatum Korth). Skripsi,
pembelajaran dan layak untuk diuji Fakultas FMIPA Kimia:
cobakan ke peserta didik. Universitas Andalas.

4. KESIMPULAN Jain, Pramod Kumar., Pushpa Jain., Prajvi


Jain. (2013). Petal Sap of Delonix
Berdasarkan hasil penelitian dapat Regia as a Substitute for Hazardous
disimpulkan bahwa (1) Tingkat ketepatan Internal Indicators in Volumetric
(akurasi) penggunaan ekstrak daun Pucuk Analysis. Jurnal Biosci. Biotech. Res.
Merah sebagai indikator pH alami pada Comm, 6(2), 186-189.
titrasi asam basa dinyatakan sedang, yaitu
pada titrasi asam kuat basa kuat sebesar Maharani, Maylinda Uti. (2013).
1,7601% dan pada titrasi asam lemah basa Pengembangan Petunjuk Praktikum

167 Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168


A.F. Rusiani & Lazulva

IPA Terpadu Tema Fotosintesis


Berbasis Learning Cycle untuk Siswa Wati, Nurhasna. (2000). Media
SMP. Skripsi, Fakultas Matematika Pembelajaran. Pekanbaru: Yayasan
dan Ilmu Pengetahuan Alam: Pustaka Riau.
Universitas Negeri Malang.

Marwati, Siti. (2012). Ekstraksi dan


Preparasi Zat Warna Alami sebagai
Indikator Titrasi Asam Basa.
Prosiding Seminar Nasional
Penelitian, Pendidikan dan
Penerapan MIPA.

Murni, Hutdia Putri. (2015). Identifikasi


Senyawa Organik Bahan Alam pada
Daun Pucuk Merah (Syzygium
oleana)”. Makalah Praktikum Kimia
Organik II. Padang: FMIPA UNP.

Padmaningrum, Regina Tutik. (2011).


Karakter Ekstrak Zat Warna Daun
Rheo Discolor sebagai Indikator
Titrasi Asam Basa. Prosiding Seminar
Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Penerapan MIPA, 229-234.

Rahmi, Mutiara., Hairida., Robi Putra.


(2014). Implementasi Pendekatan
Scientific Berbasis Lesson Study
dalam Praktikum Hukum
Perbandingan Tetap. Jurnal
Pendidikan Kimia FKIP UNTAN, 3(7),
1-11.

Rustaman. (2003). Common Text Book


Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Bandung: Jica.

Santoni, Adlis., Djaswir D, Sukmani


(2013). Isolasi Antosianin dari Buah
Pucuk Merah (Syzygium
campanulatum korth.) serta
Pengujian Antioksidan dan Aplikasi
sebagai Pewarna Alami. Prosiding
Semirata FMIPA Universitas
Lampung, 1-10.

Trianto. (2014). Mendesain Model


Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia
Group.

Utami, Lisa. (2013). Kimia Analitik I.


Pekanbaru: Benteng Media.

168 Jurnal Tadris Kimiya 2,2 (Desember 2017): 159-168

Anda mungkin juga menyukai