Anda di halaman 1dari 86

HALAMAN JUDUL

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA SEKOLAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Sekolah
Dosen pengampu: Asih Widi Wisudawati, S. Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Veni Jumila Danin
NIM 15670032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ................................................. 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) ..................................................................... 43
LEMBAR OBSERVASI ......................................................................................................... 68
LAPORAN SEMENTARA ................................................................................................... 76
MEDIA PEMBELAJARAN .................................................................................................. 83

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri Tirtonirmolo
Mata Pelajaran : KIMIA SMA
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Asam dan Basa
Submateri : Indikator Asam dan Basa
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar :
3.10 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan
kesetimbangan pengionannya dalam larutan.
Indikator :
3.10.1 Mengetahui bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator.
Kompetensi Dasar :
4.10 Menentukan trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak
dari bahan alam.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


4
Indikator :
4.10.1 Merancang dan melakukan percobaan membuat indikator asam basa dari
bahan alam dan melaporkannya.
4.10.2 Mengamati perubahan warna indikator alami dalam berbagai larutan.
4.10.3 Mengidentifikasi beberapa larutan asam basa dengan beberapa indikator
alam.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan
percobaan siswa dapat :
1. Menyebutkan bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator.
2. Merancang dan melakukan percobaan membuat indikator asam basa dari
bahan alam dan melaporkannya.
3. Mengetahui perubahan warna indikator alami dalam berbagai larutan.
4. Membedakan larutan asam basa dengan beberapa indikator alam.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara pelarut dan zat terlarut.
Berdasarkan sifatnya larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan asam dan
larutan basa.
Larutan Asam Larutan Basa
Rasanya masam Rasanya pahit
Bersifat korosif atau mersak logam Bersifat kaustik atau merusak kulit
pH kurang dari 7 pH lebih dari 7
Mengubah warna lakmus biru Mengubah warna lakmus merah
menjadi merah menjadi biru
Dapat menetralkan basa Dapat menetralkan asam
Dalam fenoftalein berwarna jernih Dalam fenolftalein berwarna merah

2. Indikator Asam dan Basa


Indikator asam-basaadalah senyawa khusus yang ditambahkan pada
larutan, dengan tujuan mengetahhui kisaranpH dalam larutan tersebut.
Indikator asam basa biasanya asam atau basa organik lemah. Senyawa
indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda disbanding
dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak
mengubah warna larutan murni asam ke murni basa pada konsentras ion
hydrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna, yang
menandakan kisaran pH. Perubahan warna pH dapat diketahui dari
perubahan warna larutan yang berisi indikator. Perubahan ini sesuai dengan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


5
kisaran pH yang sesuai dengan jenis indikator. Terdapat dua jenis indikator
yaitu :
a. Indikator sintesis
Indikator sintesis adalah indikator yang dibuat di pabrik atau
laboratorium.
 Indikator yang berbentuk larutan.
 Kertas lakmus
b. Indikator alami
Indikator alami adlah indikator yang dibuat dari ekstrak tumbuh-
tumbuhan tertentu yang memiliki warna. Beberapa tumbuhan yang bisa
dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa antara lain
adalah kubis ungu, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna
(anggrek,kamboja, bunga sepatu, asoka dan bunga kertas). Ekstrak bahan-
bahan itu dapat memberikan warna yang berlainan dalam larutan asam
maupun larutan basa.

F. MODEL DAN METODE


1. Model Pembelajaran : Scientific Approach
2. Metode Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL).

G. MEDIA, BAHAN/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
a. LCD
b. Whiteboard
c. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Bahan/Alat Pembelajaran
a. Alat Percobaan
1) Gelas beker
2) Tabung reaksi
3) Lumping dan alu
4) Pipet
b. Bahan Percobaan
1) Larutan HCl 1 M
2) Larutan NaOH 1 M
3) Akuades
4) Indikator alami:
a) Kubis ungu
b) Kunyit
c) Bunga kamboja merah
d) Bunga bougenvil

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


6
e) Bunga sepatu
f) Bunga kupu – kupu
3. Sumber Belajar
a. Michael Purba. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
b. www.ilmukimia.org

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Tahap
Waktu
Guru memberi salam dan siswa menjawab
Guru memimpin berdoa sebelum pelajaran di mulai
Guru mengabsen kehadiran peserta didik
Guru menyampaikan judul materi dan tujuan
Kegiatan pembelajaran 15
Pendahuluan  Siswa berkumpul dengan kelompoknya (pembagian menit
kelompok telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya).
 Sebagai apersepsi guru mengajukan pertanyaan tentang
larutan asam dan larutan basa.
Mengamati
 Membaca literature larutan asam basa dan indikator
alami.
 Mengamati bahan yang bisa digunakan sebagai
indikator alami
Menanya
 Bagaimana ciri-ciri larutan asam atau basa ?
 Apa yang dimaksud dengan indikator ?
 Apa saja jenis indikator ?
 Bahan apa saja yang bisa digunakan sebagai
indikator alami ?
Mengumpulkan Data 55
Kegiatan Inti
 Merancang percobaan bahan alam yang bias menit
digunakan unruk menguji larutan asam basa.
 Melakukan percobaan terkait indikator asam basa
alami.
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan indikator
asam basa alami.
 Mengamati perbedaan warna setiap indikator alami
asam basa.
Mengasosiasi
 Menyimpulkan dan menganalisis hasil percobaan
mengenai indikator yang bisa digunakan sebagai
indikator asam basa alami.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


7
Mengkomunikasikan
 Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi
yang telah dilakukan.
 Guru memberi apresiasi kepada kelompok yang
penampilannya terbaik
 Bersama siswa menyimpulkan bahan yang bisa
Kegiatan 20
digunakan sebagi indikator asam basa alami.
Penutup menit
 Guru memberi penguatan tentang materi yang telah di
pelajari
 Guru menutup dengan memberi salam

I. TEKNIK PENILAIAN
NO ASPEK TEKNIK BENTUK
1. Sikap  Observasi  Lembar Observasi
2. Pengetahuan  Tes tertulis  Soal Post Test
 Laporan Praktikum  Rubrik Penilaian
3. Keterampilan
 Presentasi  Kinerja Presentasi

Mengetahui,
Kepala SMA N Tirtonirmolo Guru Mata Pelajaran

Drs. Isdarmoko, M.Pd., MM. Par Farida Ariyani, S.Pd


NIP. 19640727 199303 1 003 NIP 19760409 200801 2 002

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


8
PEMBAHASAN

Percobaan berjudul Menguji Larutan Asam Basa dengan Indikator Alami


memiliki tujuan yaitu mengetahui jenis larutan termasuk asam atau basa
menggunakan indikator alami dan mengetahui perubahan warnanya. Prinsip
kerja dari percobaan ini adalah penggunaan ekstrak dari bahan alami sebagai
indikator asam basa. Larutan asam dalam percobaan ini yaitu HCl, sementara
larutan basanya yaitu NaOH.
Indikator alami merupakan bahan alam yang dapat merubah warna dalam
larutan yang sifatnya asam, basa, atau netral. Indikator alamu yang biasa
digunakan untuk uji asam – basa adalah bunga – bungaan, umbi – umbian, kulit
buah, dan daun berwarna. Semua ekstrak yang akan digunakan sebagai indikator
alami ditumbuk terlebih dahulu dengan lumpang dan alu. Hal ini bertujuan
untuk memperluas permukaan ekstrak alami, sehingga diperoleh ekstrak dalam
jumlah yang banyak. Semakin luas permukaan ekstrak, maka semakin banyak
pigmen warna yang larut. Penambahan akuades sedikit demi sedikit bertujuan
untuk membantu proses perolehan ekstrak yang maksimal.
Percobaan yang dilakukan ini menggunakan ekstrak kubis ungu, ekstrak
bunga kamboja merah, ekstrak bunga bougenvil, ekstrak bunga sepatu, ekstrak
bunga kupu – kupu, dan ekstrak kunyit. Penambahan ekstrak ke larutan
dilakukan tetes demi tetes agar dapat mengamati perubahan warna yang terjadi
secara spesifik. Kubis ungu yang memiliki warna ungu pekat, ketika diteteskan
pada larutan HCl berwarna merah muda dan diteteskan pada larutan NaOH
berwarna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa kubis ungu dapat
memperlihatkan perbedaan warna yang signifikan pada larutan asam dan basa.
Berwarna merah muda jika bereaksi dengan larutan asam, dan berwarna kuning
jika bereaksi dengan basa. Berdasarkan hal ini, maka kubis ungu merupakan
indikator alami yang sesuai dengan sifat asam.
Bunga kamboja merah ketika ekstraknya diteteskan dengan larutan HCl,
warna yang semula hijau gelap menjadi merah pudar. Ketika diteteskan pada
larutan NaOH warnanya menjadi coklat kekuningan. Perubahan warna yang
terjadi menunjukkan perbedaan warna yang signifikan. Berwarna merah jika
bereaksi dengan asam dan berwarna coklat jika bereaksi dengan basa.
Berdasarkan hal ini, maka bunga kamboja merah merupakan indikator alami
yang baik, sesuai denga sifat basa.
Ekstrak bunga kupu – kupu yang bewarna ungu, ketika diteteskan pada
larutan HCl berubah warna menjadi merah muda. Ketika diteteskan pada larutan
NaOH, warnanya berubah menjadi hijau. Perubahan warna yang terjadi
menunjukkan perbedaan warna yang signifikan. Berwarna merah muda jika
bereaksi dengan asam dan berwarna hijau jika bereaksi dengan basa. Berdasarkan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


9
hal ini, maka bunga kupu – kupu merupakan indikator alami yang baik, sesuai
dengan sifat asam.
Ekstrak bunga bougenvil yang berwarna jingga berubah menjadi warna
merah muda dalam larutan HCl dan berwarna hijau muda dalam larutan NaOH.
Ekstrak bunga bougenvil merupakan indikator alami yang baik, karena
menunjukkan perbedaan warna yang signifikan. Ekstrak bunga bougenvil
bersifat asam. Berwarna merah jika bereaksi dengan asam dan berwarna hijau jika
bereaksi dengan basa.
Ekstrak bunga sepatu semula berwarna merah, kemudian menjadi merah
muda dalam larutan HCl dan berwarna kuning dalam larutan NaOH. Hal ini
menunjukkan bahwa bunga sepatu merupakan indikator alami yang baik dengan
sifat asam, karena dapat menunjukkan perbedaan warna yang signifikan
terhadap larutan asam dan basa. Berwarna merah jika bereaksi dengan asam, dan
berwarna kuning jika bereaksi dengan larutan basa.
Kunyit memiliki ekstrak berwarna kuning. Ketika diteteskan dalam larutan
HCl berwarna kuning, dan dengan larutan NaOH berwarna jingga. Hal ini
menunjukkan bahwa kunyit bukan indikator alami yang cukup bagus sebagai
parameter. Hal ini disebabkan karena tidak dapat menunjukkan perubahan
warna yang cukup signifikan terhadap larutan asam atau pun basa. Ekstrak
kunyit bersifat netral.
Selama percobaan dilakukan, pemakaian bahan – bahan kimia seperti larutan
HCl dan NaOH masih dalam skala kecil dan tidak dalam jumlah yang banyak
pengambilannya. Hal ini dilakukan menyesuaikan kebutuhan data pengamatan.
Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan kualitatif, sehingga jumlah
larutan tidak dibatasi secara spesifik. Hal ini memberikan kesempatan untuk
menerapkan salah satu prinsip green chemistry, yaitu penggunaan bahan kimia
yang sedikit sehingga tidak menghasilkan limbah yang banyak serta menghindari
terjadi kecelakaan di laboratorium. Penggunaan indikator alami juga merupakan
upaya untuk mengurangi penggunaan bahan kimia.

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa ekstrak kubis


ungu, bunga kupu – kupu, bunga sepatu, dan bunga bougenvil merupakan
indikator alami yang baik dengan sifat asam. Ekstrak bunga kamboja merah
merupakan indikator alami yang baik dengan sifat basa. Kunyit merupakan
indikator alami yang kurang baik karena bersifat netral. Indikator alami yang
baik ditunjukkan dengan perubahan warna yang signifikan ketika direaksikan
dengan larutan asam atau basa. Ekstrak bunga – bungaan merupakan indikator
alami yang baik dan secara umum bersifat asam.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


10
PRETEST

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


11
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM

Nama : Veni Jumila Danin


NIM : 15670032
Praktikum : Kimia Sekolah
Judul Praktikum : Menguji Larutan Asam Basa dengan Indikator Alami

No Komponen Penilaian Nilai


1. Nilai Perencanaan Praktikum (100)
A. Merumuskan judul (5)
B. Menentukan tujuan (5)
C. Pretest (50)
D. Laporan sementara (40)
2. Nilai Pelaksanaan Praktikum (100)
A. Kedisiplinan (15)
B. Kelengkapan (10)
C. Ketrampilan menggunakan alat (20)
D. Keaktifan dan kerjasama (20)
E. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (20)
F. Data percobaan (15)
3. Nilai Laporan Praktikum (100)
A. Isi (50)
B. Tata tulis (20)
C. Pilihan diksi, tata kalimat, dan korelasi paragraf (20)
D. Tampilan laporan (10)
TOTAL (300)

Tanggal Praktikum : 21 November 2017


Dikumpulkam Tanggal : 04 Januari 2018
Dikoreksi Tanggal :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri Tirtonirmolo
Mata Pelajaran : KIMIA SMA
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Submateri : Senyawa Polar dan Non Polar
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar :
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.
Indikator :
3.6.1 Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen non
polar.
3.6.2 Menjelaskan pengaruh perbedaan keelektronegatifan terhadap kepolaran
ikatan kovalen.
3.6.3 Menjelaskan pengaruh struktur molekul terhadap kepolaran molekul.
3.6.4 Mengelompokkan senyawa ke dalam senyawa polar dan senyawa non
polar.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


13
3.6.5 Membedakan senyawa kovalen polar dan kovalen non polar.
Kompetensi Dasar :
4.6 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
kepolaran senyawa.
Indikator :
4.6.1 Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat senyawa polar dan senyawa
non polar.
4.6.2 Melakukan percobaan kepolaran senyawa beberapa larutan senyawa
kovalen.
4.6.3 Mengamati, mencatat, dan menganalisis data hasil percobaan kepolaran
senyawa pada beberapa larutan senyawa kovalen.
4.6.4 Menyimpulkan sifat senyawa kovalen berdasarkan kepolaran.
4.6.5 Mengkomunikasikan hasil percobaan kepolaran senyawa.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan
percobaan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian senyawa polar dan senyawa non polar.
2. Menjelaskan pengaruh perbedaan keelektronegatifan terhadap kepolaran
ikatan kovalen.
3. Menjelaskan pengaruh struktur molekul terhadap kepolaran molekul.
4. Mengelompokkan senyawa ke dalam senyawa polar dan senyawa non polar.
5. Membedakan senyawa kovalen polan dan kovalen non polar.
6. Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
kepolaran senyawa.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama
pasangan electron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk
antara atom nonlogam dengan atom nonlogam.
2. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen dimana pasangan electron yang
dipakai bersama cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Kepolaran ikatan terjadi karena adanya perbedaan keelektronegatifan.
3. Syarat kovalen polar :
a. Terdapat perbedaan keelektronegatifan. Contoh : HF, HCl, dan HBr.
(Jumlah atom = 2 harus berbeda)
b. Atom pusat memiliki pasangan electron bebas (PEB) contoh : H2O, NH3,
dan PCl3 (Jumlah atom > 2 memiliki PEB)
c. Bentuknya asimetris.
Contoh : NH3

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


14
d. Dapat menghantarkan arus listrik.
e. Mempunyai momen dipol
4. Ikatan kovalen non polar adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron
tersebar secara merata.
5. Syarat kovalen non polar :
a. Tidak terdapat perbedaan keelektronegatifan. Contoh : H2, N2, dan F2.
(Jumlah atom = 2 harus sama)
b. Atom pusat tidak memiliki pasangan elektron bebas (PEB). Contoh : CH4,
PCl5, dan BCl3. (Jumlah atom > 2 memiliki PEB)
c. Bentuknya simetris. Contoh CH4.

d. Tidak dapat menghantarkan arus listrik.


e. Tidak mempunyai momen dipol.
6. Kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan
keelektronegatifan antara ato-aton yang berikatan.

F. MODEL DAN METODE


1. Model Pembelajaran : Scientific Approach
2. Metode Pembelajaran: Eksperimen, diskusi, tanya jawab, kajian pustaka,
presentasi, penugasan, dan inquiri.

G. MEDIA, BAHAN/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
a. LCD
b. Whiteboard
c. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Bahan/Alat Pembelajaran
a. Alat Percobaan
1) Buret
2) Statif
3) Corong
4) Penggaris mika
5) Gelas kimia

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


15
6) Pipet volume
7) Pipet tetes
b. Bahan Percobaan
1) Akuades
2) NaOH
3) CH3COOH
4) HCl
5) NH3
6) Bensin
7) Larutan gula
8) Larutan sabun
3. Sumber Belajar : Buku kimia kelas X Erlangga.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu
 Guru memberi salam dan siswa menjawab
 Guru memimpin berdoa sebelum pelajaran di mulai
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
 Guru menyampaikan judul materi dan tujuan
pembelajaran
Kegiatan  Siswa berkumpul dengan kelompoknya (pembagian
15 menit
Pendahuluan kelompok telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya).
 Sebagai apersepsi guru mengajukan pertanyaan
tentang larutan gula dan larutan asam cuka.
 Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh
menyisir rambut kering setelah keramas.
Mengamati
 Mengamati struktur lewis beberapa unsur.
 Membaca literature senyawa kovalen polar dan
kovalen non polar.
Menanya
 Bagaimana ciri-ciri sifat senyawa kovalen polar?
 Bagaimana ciri sifat senyawa kovalen non polar?
Kegiatan Inti 55 menit
 Apa kaitannya dengan keelektronegatifan?
 Guru mengajukan pertanyaan apakah semua
senyawa bersifat polar? Mengapa rambut kering
setelah keramas dapat tetarik pada penggaris
plastic?
Mengumpulkan Data
 Merancang percobaan kepolaran beberapa

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


16
senyawa.
 Melakukan percobaan terkait kepolaran
beberapa senyawa.
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan
kepolaran senyawa.
 Mengamati perbedaan sifat kepolaran larutan
berdasarkan percobaan.
Mengasosiasi
 Mengelompokkan larutan berdasarkan
kepolaran.
 Menyimpulkan dan menganalisis hasil
percobaan dikaitkan dengan keelektronegatifan.
Mengkomunikasikan
 Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan dan
diskusi yang telah dilakukan.
 Guru memberi apresiasi kepada kelompok yang
penampilannya terbaik
 Bersama siswa menyimpulkan sifat-sifat senyawa
Kegiatan
kovalen polar dan senyawa kovalen non polar. 20 menit
Penutup
 Guru memberi penguatan tentang materi yang telah
di pelajari
 Guru memberi salam

I. TEKNIK PENILAIAN
NO ASPEK TEKNIK BENTUK
1. Sikap  Observasi  Lembar Observasi
2. Pengetahuan  Tes tertulis  Soal Post Test
 Laporan Praktikum  Rubrik Penilaian
3. Keterampilan
 Presentasi  Kinerja Presentasi

Mengetahui,
Kepala SMA N Tirtonirmolo Guru Mata Pelajaran

Drs. Isdarmoko, M.Pd., MM. Par Farida Ariyani, S.Pd


NIP. 19640727 199303 1 003 NIP 19760409 200801 2 002

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


17
PEMBAHASAN

Percobaan berjudul Identifikasi Kepolaran Senyawa memiliki tujuan yaitu


mengetahui sifat kepolaran senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan. Prinsip kerja dari percobaan ini adalah mengalirkan larutan
dan aliran didekatkan dengan penggaris yang bermuatan listrik. Senyawa yang
digunakan dalam percobaan ini yaitu NaOH, CH3COOH, HCl, NH3, bensin,
akuades, larutan gula, dan larutan sabun.
Kepolaran dalam ikatan kimia adalah suatu keadaan dimana distribusi
elektron tidak merata atau elektron lebih cenderung terikat pada salah satu atom.
Kepolaran erat kaitannya dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul.
Senyawa polar memiliki keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini
mendorong timbulnya kutub – kutub listrik yang permanen. Senyawa nonpolar
memiliki perbedaan keelektronegatifan ayng kecil atau nol.
Penggosokan penggaris pada kain bertujuan agar penggaris memiliki
muatan listrik. Ketika penggosokan, elektron – elektron yang terdapat pada kain
berpindah ke penggaris. Hal ini menyebabkan penggaris menerima elektron dan
kelebihan elektron, sehingga penggaris bermuatan negatif. Perpindahan elektron
itu sendiri terjadi karena adanya gesekan yang berukang – ulang antara kain dan
penggaris.
Saat kran buret dibuka yang berisi akuades atau air, alirannya didekatkan
dengan penggaris yang telah bermuatan, akibatnya aliran akuades membelok.
Aliran membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Senyawa
akuades memiliki rumus kimia H2O, berarti terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O.
Atom H memiliki elektron valensi 1 sementara atom O memiliki elektron valensi
6. Maka, pada senyawa akuades akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan
memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga, akuades merupakan senyawa
polar, ditandai dengan membeloknya aliran air. Hasil percobaan ini sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa air merupakan senyawa polar.
Aliran dari larutan NaOH dibelokkan oleh penggaris yang bermuatan. Hal
ini menunjukkan bahwa larutan NaOH merupakan senyawa polar. Terdapat
berbagai cara mengidentifikasi sifat kepolaran, salah satunya melalui ciri – ciri
senyawa polar yaitu larut dalam pelarut polar, seperti air. Berdasarkan sifatnya,
larutan NaOH mudah larut dalam air. Hal ini mendukung hasil percobaan yang
sesuai dengan teori, yaitu NaOH merupakan senyawa polar.
Selanjutnya adalah larutan CH3COOH yang alirannya tidak dibelokkan oleh
penggaris yang bermuatan. Hal ini menunjukkan bahwa larutan CH3COOH
merupakan senyawa non polar. Hal ini berbanding terbalik dengan teori yang
menyatakan bahwa CH3COOH merupakan senyawa polar. Namun, memang
kepolaran dari CH3COOH sangat lemah. Sehingga, kemungkinan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


18
ketidaksesuaian ini disebabkan oleh kepolaran CH3COOH yang lemah dan
diperoleh hasil percobaan bahwa CH3COOH merupakan senyawa non polar.
Dapat juga disebabkan karena penggosokan penggaris yang kurang lama, atau
kondisi buret yang belum steril.
Larutan HCl alirannya dibelokkan. Hal ini menunjukkan bahwa larutan HCl
merupakan senyawa polar. Hal ini sudah sesuai dengan teori. HCl merupakan
senyawa yang terdiri dari atom H dan Cl dengan selisih keelektronegatifan 0,9,
sehingga dikatakan senyawa polar. Selanjutnya, larutan NH3 ketika didekatkan
dengan penggaris, alirannya dibelokkan. Hal ini menunjukkan bahwa larutan
NH3 merupakan senyawa polar. Hasil percobaan sesuai dengan teori. NH3 terdiri
dari atom N dan 3 atom H. Terdapat pasangan elektron bebas di dalamnya. Hal
ini merupakan ciri – ciri senyawa polar.
Bensin, alirannya tidak dibelokkan. Hal ini menunjukkan bahwa bensin
merupakan senyawa non polar. Bensin atau aseton merupakan senyawa non
polar dengan rumus kimia CH3COCH3. Ditemukan 3 atom C, 6 atom H, dan 1
atom O di dalamnya. Atom – atom tersebut membentuk ikatan kovalen tunggal
dan rangkap dua. Tidak terdapat pasangan elektron bebas di dalamnya. Oleh
karena itu, bensin merupakan senyawa non polar. Hasil percobaan sesuai dengan
teori.
Aliran dari larutan gula dibelokkan oleh penggaris yang bermuatan. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan gula merupakan senyawa polar. Pada dasarnya,
gula dengan rumus kimia C6H12O6 adalah senyawa non polar. Namun, karena
berdasarkan pengamatan dinyatakan bahwa gula larut dalam air, artinya gula
larut dalam pelarut polar, maka gula merupakan senyawa polar. Adapun
pembelokkan aliran terjadi disebabkan karena larutan gula merupakaan
campuran gula dan air, sehingga air dengan sifat polarnya lebih mendominasi.
Larutan sabun alirannya dibelokkan oleh penggaris yang bermuatan. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan sabun merupakan larutan polar. Sama halnya
dengan larutan gula, pada larutan sabun terdapat pelarut polar yaitu air. Sabun
itu sendiri memiliki sifat polar dan non polar. Sehingga, ada sebagian yang
mampu berikatan dengan air dan ada pula yang tidak mampu berikatan dengan
air. Hal ini menyebabkan larutan sabun dianggap sebagai senyawa polar.
Larutan yang digunakan selama percobaan tidak dibatasi dengan ukuran
tertentu. Hal ini dikarenakan larutan yang dibutuhkan hanya digunakan sebagai
sampel untuk dialirkan. Pengamatan pun dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Hal ini memberikan peluang untuk menghemat penggunaan bahan – bahan
kimia, sehingga tidak menghasilkan banyak limbah yang dibuang. Langkah ini
merupakan penerapan dari prinsip green chemistry.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


19
KESIMPULAN

Senyawa NaOH, akuades, HCl, larutan gula, larutan sabun, dan NH3
merupakan senyawa polar. Sementara larutan CH3COOH dan bensin merupakan
senyawa non polar. Kepolaran suatu senyawa bergantung pada nilai
keelektronegatifannya. Senyawa polar memiliki keelektronegatifan besar dan
senyawa non polar memiliki keelektronegatifan kecil.

PRETEST

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


20
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM

Nama : Veni Jumila Danin


NIM : 15670032
Praktikum : Kimia Sekolah
Judul Praktikum : Identifikasi Kepolaran Senyawa

No Komponen Penilaian Nilai


1. Nilai Perencanaan Praktikum (100)
A. Merumuskan judul (5)
B. Menentukan tujuan (5)
C. Pretest (50)
D. Laporan sementara (40)
2. Nilai Pelaksanaan Praktikum (100)
A. Kedisiplinan (15)
B. Kelengkapan (10)
C. Ketrampilan menggunakan alat (20)
D. Keaktifan dan kerjasama (20)
E. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (20)
F. Data percobaan (15)
3. Nilai Laporan Praktikum (100)
A. Isi (50)
B. Tata tulis (20)
C. Pilihan diksi, tata kalimat, dan korelasi paragraf (20)
D. Tampilan laporan (10)
TOTAL (300)

Tanggal Praktikum : 28 November 2017


Dikumpulkam Tanggal : 04 Januari 2018
Dikoreksi Tanggal :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri Tirtonirmolo
Mata Pelajaran : KIMIA SMA
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Laju Reaksi
Submateri : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Indikator :
3.7.1 Menjelaskan pengertian dan konsep laju reaksi.
3.7.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3.7.3 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan kaitannya
dengan teori tumbukan.
Kompetensi Dasar :
4.7 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Indikator :
4.7.1 Merancang percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


22
4.7.2 Melakukan dan mengamati percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi.
4.7.3 Mencatat dan menganalisis data hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
4.7.4 Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan
hasil percobaan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan
percobaan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan konsep laju reaksi.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan kaitannya
dengan teori tumbukan.
4. Merancang, melakukan, mengamati, dan menyajikan hasil percobaan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
5. Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan
hasil percobaan.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep Laju Reaksi
Di dalam reaksi kimia pereaksi berubah menjadi hasil reaksi. Laju dari
perubahan zat adalah ukuran jumlah perubahan zat yang terjadi tiap satuan
waktu.
Mengukur laju reaksi dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu dengan
mengukur:
a. Jumlah pereaksi yang digunakan atau bereaksi per satuan waktu.
b. Jumlah hasil reaksi yang terbentuk per satuan waktu.
Misalnya pada saat mereaksikan logam magnesium dengan asam klorida
dengan reaksi: Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2 (aq) + H2(g). Laju reaksi dapat
dihitung dengan mengukur jumlah magnesium atau asam klorida yang
digunakan dalam waktu tertentu atau jumlah magnesium klorida atau gas
hidrogen yang terbentuk dalam waktu tertentu. Pengukuran laju reaksi yang
menghasilkan gas dapat dilakukan dengan mengukur volum gas yang
terjadi dalam waktu yang ditentukan atau mengukur massa setelah beberapa
waktu yang ditentukan
2. Faktor-Faktor Laju Reaksi
Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan menghasilkan suatu
reaksi jika ada energi yang cukup. Selain energi, jumlah tumbukan juga
berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara partikel

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


23
yang berhasil lebih banyak terjadi. Pada kenyataannya molekul-molekul
dapat bereaksi jika terdapat tumbukan dan molekul-molekul mempunyai
energi minimum untuk bereaksi. Energi minimum yang diperlukan untuk
bereaksi pada saat molekul bertumbukan disebut energi aktivasi. Energi
aktivasi digunakan untuk memutuskan ikatan-ikatan pada pereaksi sehingga
dapat membentuk ikatan baru pada hasil reaksi.
a. Konsentrasi
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel
yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi
konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap
satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering
terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat. Maka, semakin tinggi
konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya.
b. Luas Permukaan
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada
pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan
berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk
halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada
padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan
partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi,
karena semakin banyak permukaan yang bersentuhan sehingga reaksi
dapat berlangsung lebih cepat. Laju reaksi berbanding lurus dengan luas
permukaan reaktan.
c. Suhu
Suhu suatu sistem adalah ukuran dari rata-rata energi kinetik dari
partikel- partikel pada sistem tersebut. Jika suhu naik maka energi
kinetik partikel-partikel akan bertambah, sehingga makin banyak
partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).
Maka molekul-molekul tersebut bergerak lebih cepat, sehingga lebih
besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar molekul zat pereaksi.
Dengan demikian, kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi.
d. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi, tetapi tidak
mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir
reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Fungsi katalis
adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi
ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi dengan
tumbukan yang banyak. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang bereaksi
akan lebih mudah melampaui energi aktivas, sehingga katalis

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


24
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan
reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Namun, meskipun katalis menurunkan energi
aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi antara
produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan
mengubah entalpi reaksi.
Pencernaan makanan dibantu oleh enzim. Enzim dikenal sebagai katalis
di dalam makhluk hidup yang disebut biokatalis. Kerja katalis enzim sangat
spesifik, biasanya enzim hanya dapat mengkatalis satu reaksi tertentu.
Misalnya, enzim sakarose hanya dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim amilase mengkatalisis
pemecahan amilum. Penggunaan katalis dalam industri sangat penting,
berkaitan dengan keperluan produk yang banyak, misalnya pada industri
asam sulfat dan amoniak sebagai bahan pembuat pupuk.

F. MODEL DAN METODE


1. Model Pembelajaran : Discovery and Cooperative Learning
2. Metode Pembelajaran : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, ceramah.

G. MEDIA, BAHAN/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
a. LCD
b. Whiteboard
c. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Bahan/Alat Pembelajaran
a. Slide Powerpoint.
b. Alat-alat percobaan:
1) Stopwatch
2) Gelas kimis 250 ml
3) Tabung reaksi
4) Pinset
5) Neraca analitik
6) Sendok sungu
7) Gelas arloji
8) Pipet
9) Gelas ukur
10) Bunsen spirtus.
c. Bahan-bahan percobaan:
1) HCl (1M, 2M, 3M)
2) H2C2O4 0,1 M

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


25
3) H2SO4 1 M
4) Pualam keping
5) Pualam serbuk.
3. Sumber Belajar
a. Unggul Sudarmo. (2006). Kimia SMA 2 Untuk SMA Kelas XI. Surakarta:
PhiβETA.
b. Michael Purba. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
c. Internet.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu
 Guru memberi salam.
 Guru meminta ketua kelas memimpin doa.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
 Guru menyampaikan judul dan tujuan pembelajaran
 Guru mengawali materi dengan memberikan apersepsi:
“Apakah kalian pernah menggoreng tempe? Sebelum
menggorengnya, pasti tempe dipotong dalam ukuran
lebih kecil dari sebelumnya, atau diiris tipis-tipis.
Kegiatan Supaya apa? Supaya proses penggorengan berlangsung 12
Pendahuluan cepat dan merata. Betul kan? Jika kita tidak mengiris menit
tipis atau membiarkan tempe tetap dalam ukuran yang
besar, maka proses penggorengan akan memakan waktu
lama dan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Hal ini merupakan contoh dalam kehidupan sehari-hari
terkait faktor laju reaksi. Kira-kira faktor apa yang
menyebabkan tempe tipis lebih cepat proses
penggorengannya dibandingkan tempe tebal? Materi
hari ini akan membahas lebih lanjut.”
Stimulasi (memberi stimulan)
 Siswa diminta duduk berkelompok sesuai kelompok
praktikum masing-masing (pembagian kelompok
sudah disampaikan pada pertemuan awal)
 Secara diminta berdiskusi memprediksi faktor apa
saja yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan
58
Kegiatan Inti apersepsi yang telah disampaikan.
menit
Problem Statement (mengidentfikasi masalah)
Dimunculkan masalah sebagai berikut:
 Apa yang dimaksud dengan laju reaksi?
 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi?
 Bagaimana hubungan teori tumbukan dengan laju

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


26
reaksi mengenai faktor-faktornya?
Data Collecting (mengumpulkan data)
 Siswa berdiskusi melakukan studi literatur tentang
materi laju reaksi, teori tumbukan, dan faktor-faktor
laju reaksi untuk menjawab masalah.
 Siswa diminta menyiapkan alat dan bahan
percobaan.
 Guru menjelaskan prosedur percobaan secara runtut
dan rinci.
 Siswa melakukan percobaan sesuai prosedur.
 Siswa melengkapi tabel data hasil percobaan pada
LKPD.
Data Processing (mengolah data)
 Secara berkelompok, siswa menganalisis dan
menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan yang
diperoleh.
 Siswa mengaitkan analisis data dengan studi
literatur yang telah dilakukan.
Verification (memverifikasi)
 Guru menjelaskan tentang laju reaksi, teori
tumbukan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi, serta hubungan teori tumbukan dengan
faktor laju reaksi.
 Siswa diminta membandingkan hasil analisis
percobaan dengan teori mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Generalization (menyimpulkan)
 Siswa menyimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan dapat menjelaskan
hubungannya dengan teori tumbukan.
 Siswa diminta mengerjakan soal post test secara
individu dan dikumpulkan.
 Guru menjelaskan prosedur melengkapi laporan
praktikum dalam LKPD.
 Siswa diminta membuat laporan praktikum sesuai
dengan format dalam LKPD sebagai tugas dan
Kegiatan dikumpulkan pada pertemuan minggu depan. 20
Penutup  Guru merefleksi apa yang telah dipelajari pada hari ini. menit
 Guru memberi motivasi dia akhir pembelajaran: “Laju
reaksi merupakan perubahan hasil reaksi maupun
pereaksi tiap satuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi
beberapa hal yang menjadikannya meningkat dan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


27
memperoleh produk yang maksimal. Seperti halnya
dengan laju reaksi, kita sebagai manusia juga memiliki
faktor-faktor yang menjadikan kita meningkat.
Meningkat dalam hal apapun seperti keimanan, ibadah,
prestasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk
menjadi pribadi yang produktif, maka kita juga harus
mempertahankan faktor-faktor positif yang mendukung
kita.”
 Guru menutup dengan bacaan tahmid.
 Guru menutup dengan salam.

I. TEKNIK PENILAIAN
NO ASPEK TEKNIK BENTUK
1. Sikap  Observasi  Lembar Observasi
2. Pengetahuan  Tes tertulis  Soal Post Test
3. Keterampilan  Laporan Praktikum  Rubrik Penilaian

Mengetahui,
Kepala SMA N Tirtonirmolo Guru Mata Pelajaran

Drs. Isdarmoko, M.Pd., MM. Par Farida Ariyani, S.Pd


NIP. 19640727 199303 1 003 NIP 19760409 200801 2 002

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


28
PEMBAHASAN

Percobaan berjudul Faktor – faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi


bertujuan mempelajari faktor – faktor laju reaksi dan memperkirakan asam yang
paling cepat bereaksi dengan batu pualam. Prinsip kerja dari pecobaan ini yaitu
mereaksikan pualam dengan variasi larutan untuk mengetahui waktu laju
reaksinya. Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi reaktan atau produk
tiap satuan waktu.
Batu pualam (CaCO3) digunakan dalam percobaan ini. Pengujian pertama
dilakukan dengan variasi konsentrasi larutan HCl yang direaksikan dengan
pualam. Pengamatan menunjukkan waktu reaksi atau laju reaksi pualam
dengan 1M HCl yaitu 15 menit 3 detik, sementara pualam dengan HCL 2M
waktu reaksinya adalah 2 menit 14 detik, dan pualam dengan 3M HCl bereaksi
selama 1 menit 26 detik. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi berpengaruh
terhadap besarnya laju reaksinya. Semakin besar konsentrasi, maka semakin
cepat laju reaksinya. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak pratikel
di dalamnya. Hal ini memungkinkan terjadinya tumbukan lebih sering terjadi.
Akibatnya laju reaksi meningkat.
Perlakuan kedua yaitu variasi bentuk pualam. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pualam dalam bentuk keping direaksikan dengan HCl
berlangsung selama 6 menit 4 detik, sementara pualam dalam bentuk serbuk
direaksikan dengan HCl berlangsung selama 1 menit 26 detik. Berdasarkan
pengamatan ini dapat diketahui bahwa pualam dalam bentuk serbuk bereaksi
lebih cepat dibandingkan pualam dalam bentuk keping. Hal ini disebabkan
karena faktor luas permukaan yang berpengaruh terhadap laju reaksi. Semakin
luas permukaan ditingkatkan, maka akan terjadi tumbukan lebih banyak karena
bidang permukaannya saling bersentuhan. Akibatnya laju reaksi meningkat.
Reaksi yang berlangsung yaitu:
CaCO3(s) + 2 HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Perlakuan selanjutnya yaitu variasi suhu atau temperatur. Pualam
direaksikan dengan HCl panas dan dingin. Pengamatan menunjukkan bahwa
suhu berpengaruh terhadap laju reaksi. Pualam yang direaksikan dengan HCl
panas berlangsung selama 56 detik sementara pualam yang bereaksi dengan
HCl dingin berlangsung selama 1 menit 26 detik. Hal ini menunjukkan bahwa
proses pemanasan atau reaksi pada suhu tinggi mengakibatkan laju reaksi lebih
cepat. Suhu adalah rata – rata energi kinetik dalam sistem. Semakin tinggi suhu,
maka energi kinetik naik dan tumbukan bertambah. Akibatnya laju reaksi
meningkat.
Perlakuan keempat yaitu variasi larutan asam yang direaksikan dengan
pualam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui larutan asam yang paling cepat

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


29
bereaksi dengan pualam. Larutan yang direaksikan yaitu larutan H2SO4, HCl,
dan H2C2O4. Reaksi pualam dengan H2SO4 yaitu:
CaCO3(s) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) + H2CO3(aq)
Reaksi di atas berlangsung selama 30 menit. Berikutnya adalah reaksi HCl
dengan pualam, yaitu:
CaCO3(s) + H2SO4(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(aq)
Reaksi di atas berlangsung selama 15 menit 3 detik. Sementara reaksi pualam
dengan H2C2O4 adalah:
CaCO3(s) + H2C2O4(aq) CaC2O4(aq) + H2CO3(aq)
Reaksi di atas berlangsung sangat lama, memakan waktu berjam – jam. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa asam yang paling cepat bereaksi dengan
pualam adalah asam klorida atau HCl. Asam oksalat atau H2C2O4 bereaksi
paling lambat dengan pualam. Hal ini menunjukkan bahwa laju reaksi
dipengaruhi juga oleh sifat keasaman larutan.
Larutan dengan sifat keasaman yang mampu mempercepat reaksi pualam
merupakan suatu katalis atau zat yang mempercepat laju reaksi. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa HCl merupakan zat yang cepat bereaksi
dengan pualam, maka HCl dapat digunakan sebagai katalis dalam pelarutan
pualam.
Adapun penggunaan katalis merupakan salah satu penerapan dari prinsip
green chemistry. Katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu
mengurangi penggunaan reagen dan mampu meminimalkan penggunaan
energi dalam suatu reaksi. Pengambilan bahan – bahan yang digunakan secara
seperlunya pun merupakan penerapan prinsip green chemistry, karena akan
mengurangi banyaknya limbah yang dibuang. Semakin sedikit penggunaan
bahan kimia, maka semakin baik untuk lingkungan sekitar.

KESIMPULAN

Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, luas


permukaan, suhu, dan katalis. Asam yang paling cepat bereaksi dengan pualam
adalah larutan asam klorida atau HCl yang selanjutnya berperan sebagai katalis.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


30
PRETEST

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


31
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM

Nama : Veni Jumila Danin


NIM : 15670032
Praktikum : Kimia Sekolah
Judul Praktikum : Faktor – faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

No Komponen Penilaian Nilai


1. Nilai Perencanaan Praktikum (100)
A. Merumuskan judul (5)
B. Menentukan tujuan (5)
C. Pretest (50)
D. Laporan sementara (40)
2. Nilai Pelaksanaan Praktikum (100)
A. Kedisiplinan (15)
B. Kelengkapan (10)
C. Ketrampilan menggunakan alat (20)
D. Keaktifan dan kerjasama (20)
E. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (20)
F. Data percobaan (15)
3. Nilai Laporan Praktikum (100)
A. Isi (50)
B. Tata tulis (20)
C. Pilihan diksi, tata kalimat, dan korelasi paragraf (20)
D. Tampilan laporan (10)
TOTAL (300)

Tanggal Praktikum : 05 Desember 2017


Dikumpulkam Tanggal : 04 Januari 2018
Dikoreksi Tanggal :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


32
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri Tirtonirmolo
Mata Pelajaran : KIMIA SMA
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Koloid
Submateri : Sifat Koloid
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar :
3.14 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
Indikator :
3.14.1 Menjelaskan pengertian koloid.
3.14.2 Mengklasifikasi koloid.
3.14.4 Menganalisis sifat koloid.
3.14.4 Mengetahui penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
4.14 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
pembuatan koloid.
Indikator :
4.14.1 Merancang percobaan mengenai pembuatan koloid.
4.14.2 Melakukan dan mengamati percobaan pembuatan koloid.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


33
4.14.3 Mencatat dan menganalisis data hasil percobaan pembuatan koloid
untuk mengetahui salah satu sifat koloid.
4.14.4 Menyimpulkan data hasil percobaan pembuatan koloid dan
mengkaitkannya dengan salah satu sifat koloid.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan
percobaan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian koloid.
2. Mengklasifikasi koloid.
3. Menganalisis sifat koloid.
4. Mengetahui penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
5. Merancang, melakukan, mengamati, menyajikan, dan menyimpulkan hasil
percobaan pembuatan koloid dan mengaitkannya dengan sifat koloid.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat
atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdipersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm,
ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal
dari suatu partikel. Koloid merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran
partikelnya lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi
(campuran kasar). Koloid terdiri dari dua bentuk, yaitu fase terdispersi (zat
yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang digunakan
untuk mendispersikan).
2. Jenis-jenis Koloid
a. Sol (fase terdispersi padat)
1) Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat
Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
2) Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
3) Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran
b. Emulsi (fase terdispersi cair)
1) Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
2) Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


34
3) Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
c. Buih (fase terdispersi gas)
1) Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
2) Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi
sama-sama berupa gas, campurannya tergolong larutan.
3. Sifat-sifat Koloid
Sistem koloid mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan
ataupun suspensi, berikut penjelasan mengenai sifat-sifat koloid:
a. Efek Tyndall
Pada dispersi koloid, partikel-partikel koloid cukup besar sehingga dapat
memantulkan dan menghamburkan sinar ke sekelilingnya, yang dikenal
dengan Efek Tyndall. Sedangkan, larutan sejati tidak menunjukkan efek
Tyndall.
b. Gerak Brown
Bila seberkas sinar dipusatkan pada suatu dispersi koloid yang diamati
dengan alat ultramikroskop, maka akan tampak partikel koloid sebagai
partikel yang kecil yang memantulkan sinar dan bergerak acak. Hal ini
dikarenakan molekul-molekul medium dispersi yang lebih kecil bergerak
dengan kecepatan yang relatif tinggi, mengakibatkan tumbukan dengan
partikel yang lebih besar (berukuran koloid) dengan tidak henti-hentinya
dari semua sisi pada saat yang sama. Maka, terjadilah gerak zig-zag secara
acak, yang dikenal sebagai gerak Brown.
c. Elektroforesis
Bila arus listrik dengan tegangan rendah dialirkan ke dalam dispersi
koloid, maka partikel-partikel koloid bergerak menuju elektrode positif
atau elektrode negatifnya. Ini membuktikan bahwa partikel-partikel
koloid dalam medium pendispersinya bermuatan listrik. Gerak partikel
koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis
d. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada
permukaan diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik.
e. Koloid Pelindung
Merupakan koloid yang dapat berfungsi sebagai pelindung bagi koloid
lain. Koloid liofil bersifat lebih stabil daripada koloid liofob, sehingga
koloid liofil berfungsi sebagai koloid pelindung. Contoh gelatin pada es
krim untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


35
f. Dialisis
Merupakan cara pemisahan partikel-partikel koloid dari ion-ion atau
molekul sederhana menggunakan selaput semipermeabel contoh : kertas
selofan, usus kambing. Mesin dialisis dapat digunakan untuk alat cuci
darah
g. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi
membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti
pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

F. MODEL DAN METODE


1. Model Pembelajaran : Cooperative Learning dan Problem Based Learning
2. Metode Pembelajaran : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, ceramah.

G. MEDIA, BAHAN/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
a. LCD
b. Whiteboard
c. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Bahan/Alat Pembelajaran
a. Slide Powerpoint.
b. Alat-alat percobaan:
1) Gelas kimia 250 ml
2) Gelas ukur 50 ml
3) Gelas ukur 10 ml
4) Pengaduk gelas
5) Pembakar spirtus
6) Kain saring
7) Gelas arloji
8) Pipet
c. Bahan-bahan percobaan:
1) Sari kedelai
2) Asam asetat 25%
3. Sumber Belajar
a. Parning. (2006). Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira.
b. Michael Purba. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


36
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu
 Guru memberi salam.
 Guru meminta ketua kelas memimpin doa.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
 Guru menyampaikan judul dan tujuan pembelajaran
 Siswa berkumpul dengan kelompoknya (pembagian
kelompok telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya).
Kegiatan 12
 Guru memberikan apersepsi untuk mengawali materi
Pendahuluan menit
pembelajaran, yaitu pertanyaan mengenai aplikasi
koloid dalam kehidupan sekitar, misalnya bagaimana
tahu terbentuk, kenapa cahaya matahari dapat
terhamburkan oleh celah jendela dan debu, proses apa
yang terjadi dalam larutan susu, mengapa terbentuk
delta di muara sungai, dan pertanyaan lain yang
berhubungan dengan koloid
Mengamati
 Membaca literatur tentang koloid
 Mengamati lingkungan sekitar atau kebiasaan
sehari-hari mengenai peristiwa yang erat kaitannya
dengan koloid.
Menanya
 Apa yang dimaksud dengan koloid?
 Apa perbedaan antara koloid, larutan, dan
suspensi?
 Apa saja jenis-jenis koloid?
 Apa saja sifat-sifat koloid?
 Bagaimana peran dan aplikasi koloid dalam
58
Kegiatan Inti kehidupan sehari-hari?
menit
Mengumpulkan data
 Mencatat hasil studi literatur yang diperoleh
sebelumnya yaitu seputar koloid dan tentang
jawaban pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
 Merancang percobaan pembuatan koloid dan
mempresentasikan hasil rancangan untuk
menyamakan persepsi
 Melakukan percobaan pembuatan koloid
 Mengamati dan mencatat data hasil percobaan pada
LKPD.
Mengasosiasikan
 Menganalisis dan menyimpulkan data percobaan.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


37
Mengaitkan analisis data dengan studi literatur
yang telah dilakukan.
Mengkomunikasikan
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
percobaan dan diskusi yang telah dilakukan
 Mendiskusikan atau tanya jawab berdasarkan
presentasi yang dilakukan.
 Bersama siswa, guru menyimpulkan hasil diskusi dan
pembelajaran.
 Guru menjelaskan prosedur melengkapi laporan
praktikum dalam LKPD.
 Siswa diminta merangkum materi koloid dan membuat
Kegiatan 20
laporan praktikum sesuai dengan format dalam LKPD
Penutup menit
sebagai tugas dan dikumpulkan pada pertemuan
minggu depan.
 Guru merefleksikan hasil pembelajaran dan memberi
motivasi.
 Guru menutup dengan salam.

I. TEKNIK PENILAIAN
NO ASPEK TEKNIK BENTUK
1. Sikap  Observasi  Lembar Observasi
2. Pengetahuan  Tes tertulis  Soal Post Test
3. Keterampilan  Laporan Praktikum  Rubrik Penilaian

Mengetahui,
Kepala SMA N Tirtonirmolo Guru Mata Pelajaran

Drs. Isdarmoko, M.Pd., MM. Par Farida Ariyani, S.Pd


NIP. 19640727 199303 1 003 NIP 19760409 200801 2 002

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


38
PEMBAHASAN

Percobaan berjudul Pembuatan Tahu memiliki tujuan mengetahui salah satu


sifat koloid dan membuat tahu. Prinsip kerja dari percobaan ini yaitu proses
koagulasi sari kedelai dan proses pemanasan. Bahan utama dari pembuatan
tahu adalah sari kedelai dan asam cuka.
Percobaan dilakukan dengan variasi penambahan asam sulfat dan
pemanasan. Volume sari kedelai dibuat sama. Ada sari kedelai yang dipanaskan
terlebih dahulu baru kemudian diambil asam cuka, dan ada sari kedelai yang
ditambah asam cuka terlebih dahulu baru kemudian dipanaskan. Pemanasan
yang dilakukan berfungsi menonaktifkan zat anti nutrisi kedelai dan membantu
mempercepat proses koagulasi (penggumpalan), serta meningkatkan aroma
tahu. Selain itu, proses pemanasan akan meningkatkan rendemen tahu yang
dihasilkan.
Koagulasi adalah bahan yang digunakan untuk mendenaturasi protein
dalam sari kedelai sehingga dihasilkan gumpalan tahu. Terdapat berbagai
macam koagulasi, salah satunya adalah asam cuka atau asam asetat sebagai
koagulan dalam percobaan ini. Asam asetat merupakan koagulan asam yang
memberikan rendemen rendah dengan tekstur tahu yang rapuh dan flavor agak
asam. Asam asetat berfungsi untuk mengendapkan atau memisahkan air
dengan konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga
bersifat asam.
Koagulasi koloid merupakan proses bergabungnya partikel-partikel koloid
secara bersama membentuk zat dengan massa yang lebih besar. Terjadinya
penggumpalan disebabkan karena partikel koloid yang bermuatan negatif
menarik ion positif dari elektrolit. Hal ini menyebabkan partikel koloid
dikelilingi oleh lapisan kedua yang memiliki muatan berlawan dengan lapisan
pertama. Apabila jarak antara lapisan pertama dan kedua sangan dekat, maka
terjadi penggumpalan.
Sari kedelai yang dipanaskan terlebih dahulu baru kemudian ditambah
asam cuka, menghasilkan gumpalan yang lebih sedikit daripada susu kedelau
yang ditambah asam cuka terlebih daulu kemudia dipanaskan. Hasil dari
penambahan asam cuka 5 m dan 10 ml memberi hasil gumpalan lebih bayak
pada penambahan asam cuuka 10 ml pada sari kedelai. Hal ini menunjukkan
bahwa pemanasan dan volume penambahan asam cuka mempengaruhi cepat
lambatnya serta banyak sedikitnya tahu yang dihasilkan.
Proses koagulasi tidak berjalan sempurna tanpa koagulasi dan pemanasan.
Hal ini ditunjukkan dengan tidak terjadinya penggumpalan pada sari kedelai
yang telah dipanaskan namun belum ditambahkan asam cuka. Berlaku juga
sebaliknya bahwa sari kedelai yang ditambahkan asam cuka mengalami hanya

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


39
sedikit penggumpalan sebelum dipanaskan. Proses koagulasi berlangsung
sempurna ketika sudah ditambahkan asam cuka dan pemanasan.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh tahu dengan massa rata-
rata sebesar 11 gram. Hasil yang sangat kecil ini dimungkinkan karena beberapa
faktor, salah satunya yaitu penggunaan sari kedelai yang kurang pekat dan
terlalu banyak mengandung zat pemanis atau gula sehingga menyebabkan
koagulasi tidak berlangsung maksimal karena sifat larutan yang mengandung
gula. Penggunaan sari kedelai pun dalam takaran yang terlalu sedikit yaitu
hanya 75 ml masing-masing gelas beker.
Adapun pembuatan tahu merupakan salah satu penerapan dari prinsip
green chemistry yaitu menghasilkan produk yang aman dari bahan kimia.
Penggunaan bahan-bahan pun diambil seperlunya. Hal ini juga merupakan
penerapan green chemistry karena akan meminimalkan limbah yang dihasilkan.

KESIMPULAN

Salah satu sifat koloid yaitu koagulasi yang merupakan proses


penggumpalan dari suatu campuran sebagai akibat dari penyerapan permukaan
partikel koloid. Penerapan proses koagulasi dapat dilakukan pada pembuatan
tahu dari sari kedelai dengan asam cuka dan proses pemanasan.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


40
PRETEST

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


41
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM

Nama : Veni Jumila Danin


NIM : 15670032
Praktikum : Kimia Sekolah
Judul Praktikum : Pembuatan Tahu

No Komponen Penilaian Nilai


1. Nilai Perencanaan Praktikum (100)
A. Merumuskan judul (5)
B. Menentukan tujuan (5)
C. Pretest (50)
D. Laporan sementara (40)
2. Nilai Pelaksanaan Praktikum (100)
A. Kedisiplinan (15)
B. Kelengkapan (10)
C. Ketrampilan menggunakan alat (20)
D. Keaktifan dan kerjasama (20)
E. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (20)
F. Data percobaan (15)
3. Nilai Laporan Praktikum (100)
A. Isi (50)
B. Tata tulis (20)
C. Pilihan diksi, tata kalimat, dan korelasi paragraf (20)
D. Tampilan laporan (10)
TOTAL (300)

Tanggal Praktikum : 12 Desember 2017


Dikumpulkam Tanggal : 04 Januari 2018
Dikoreksi Tanggal :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


42
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


43
PERCOBAAN ASAM BASA

MENGUJI LARUTAN ASAM BASA DENGAN INDIKATOR ALAMI

A. TUJUAN
Mengetahui jenis larutan termasuk asam atau basa menggunakan indikator
alami dan mengetahui perubahan warnanya.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
a. Gelas beker 250 ml
b. Tabung reaksi
c. Lumpang dan alu
d. pipet
2. Bahan :
a. Larutan HCl
b. Larutan NaOH
c. Akuades
d. Kubis ungu
e. Kunyit
f. Bunga kamboja merah
g. Bunga bougenvil
h. Bunga sepatu
i. Bunga kupu-kupu

C. CARA KERJA
1. Membuat Indikator alami
a. Kubis ungu, kunyit, kamboja merah, bougenvil, bunga sepatu dan
bunga kupu-kupu dihaluskan dengan lumpang dan alu.
b. Ditambah sedikit aquades
c. Diambil ekstrak yang keluar
2. Menguji larutan asam dengan indikator alami
a. Dimasukkan 5 ml larutan HCl kedalam tabung reaksi sebanyak 6
tabung.
b. Kedalam setiap tabung reaksi ditambah indikator alami 3-5 tetes.
c. Diamati perubahan warnanya.
3. Menguji larutan basa dengan indikator alami
a. Dimasukkan 5 ml larutan NaOH kedalam tabung reaksi sebanyak 6
tabung.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


44
b. Kedalam setiap tabung reaksi ditambah indikator alami 3-5 tetes.
c. Diamati perubahan warnanya.

D. DATA PENGAMATAN
Warna larutan
No Indikator Alami
Awal HCl NaOH
1. Kubis Ungu
2. Kunyit
3. Bunga kamboja merah
4. Bunga kupu – kupu
5. Bunga sepatu
6. Bunga bougenvil

E. SOAL POST TEST


1. Tuliskan perbedaan asam basa minimal 3 ! (skor 20)
2. Jelaskan pengertian indikator ! (skor 20)
3. Sebutkan macam-macam indikator beserta contohnya ! (skor 20)
4. Jelaskan pengertian asam basa menerut Arrhenius ! (skor 20)
5. Jelakan pengertian asam basa menurut Lewis ! (skor 20)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


45
NILAI:

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : .......................................................................................
Kelas : .......................................................................................
No. Absen : .......................................................................................

A. JUDUL PERCOBAAN

B. TUJUAN PERCOBAAN

C. DASAR TEORI

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


46
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat

2. Bahan-bahan

E. CARA KERJA

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


47
F. DATA PENGAMATAN
Warna larutan
No Indikator Alami
Awal HCl NaOH
1. Kubis ungu
2. Kunyit
3. Bunga kamboja merah
4. Bunga kupu – kupu
5. Bunga sepatu
6. Bunga bougenvil

G. PEMBAHASAN

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


48
H. KESIMPULAN

I. DAFTAR PUSTAKA

Mengetahui,
Guru Pendamping Praktikan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


49
PERCOBAAN SENYAWA POLAR

IDENTIFIKASI KEPOLARAN SENYAWA

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui sifat kepolaran senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
a. Buret
b. Statif
c. Corong
d. Penggaris mika
e. Gelas kimia 250 ml
f. Pipet volume 10 ml
g. Kain lap
2. Bahan :
a. NaOH
b. CH3COOH
c. HCl
d. NH3
e. Bensin
f. Akuades
g. Larutan gula
h. Larutan sabun

C. CARA KERJA
1. Buret dipasang pada statif menggunakan klem.
2. Masing-masing bahan disediakan pada gelas kimia.
3. Corong digunakan untuk mengisi buret dengan air.
4. Penggaris mika digosokkan pada kain lap atau rambut.
5. Penggaris mika yang sudah digosok didekatkan pada air yang mengalir
dari buret.
6. Gerakan air atau aliran yang keluar dari buret diamati.
7. Hasil pengamatan dicatat dalam data pengamatan.
8. Langkah 3 sampai 7 diulang untuk senyawa atau larutan lainnya.
9. Hasil pengamatan didiskusikan.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


50
D. DATA PENGAMATAN
Arah Aliran Sifat
No. Zat Cair
(Lurus / Dibelokkan) (Polar / Non polar)
1. Air/akuades/H2O
2. HCl
3. NaOH
4. CH3COOH
5. NH3
6. Larutan gula
7. Bensin
8. Larutan sabun

E. SOAL POST TEST


1. Jelaskan pengertian kovalen polar dan kovalen nonpolar! (skor 20)
2. Sebutkan ciri-ciri minimal 4 senyawa polar dan senyawa non polar! (skor
20)
3. Sebutkan contoh senyawa yang termasuk dalam senyawa kovalen polar
dan senyawa kovalen non polar masing-masing 4! (skor 20)
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya dipol-dipol! (skor 20)
5. Berikan satu contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai kepolaran
senyawa! (skor 20)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


51
NILAI:

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : .......................................................................................
Kelas : .......................................................................................
No. Absen : .......................................................................................

A. JUDUL PERCOBAAN

B. TUJUAN PERCOBAAN

C. DASAR TEORI

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


52
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat

2. Bahan-bahan

E. CARA KERJA

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


53
F. DATA PENGAMATAN
Arah Aliran Sifat
No. Zat Cair
(Lurus / Dibelokkan) (Polar / Non polar)
1. Air/akuades/H2O
2. HCl
3. NaOH
4. CH3COOH
5. NH3
6. Larutan gula
7. Bensin
8. Larutan sabun

G. PEMBAHASAN

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


54
H. KESIMPULAN

I. DAFTAR PUSTAKA

Mengetahui,
Guru Pendamping Praktikan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


55
PERCOBAAN LAJU REAKSI

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

A. TUJUAN
Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
memperkirakan asam yang bereaksi paling cepat dengan batu pualam
(CaCO3).

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
b. Stopwatch
c. Gelas kimia 250 ml
d. Tabung reaksi
e. Pinset
f. Neraca analitik
g. Sendok sungu
h. Bunsen spirtus
i. Pipet
j. Gelas ukur
k. Gelas arloji
2. Bahan :
a. HCl (1M, 2M, 3M)
b. H2C2O4 0,1 M
c. H2SO4 1 M
d. Pualam keping
e. Pualam serbuk

C. CARA KERJA
1. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi
a. Disiapkan larutan HCl 1M, HCl 2M, dan HCl 3M masing-masing
sebanyak 10 ml.
b. Masing-masing larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
c. Ditambah dengan 0,1 gram pualam serbuk.
d. Dicatat waktu reaksinya.
2. Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi
a. Larutan HCl 3M sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Ditambah dengan 0,1 gram pualam serbuk.
c. Dicatat waktu reaksinya.
d. Langkah a sampai c diulangi dengan menggunakan pualam keping.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


56
3. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
a. Larutan HCl 3M sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Ditambah 0,1 gram pualam serbuk.
c. Dicatat waktu reaksinya.
d. Langkah a sampai c diulangi dengan pemanasan di atas bunsen spirtus.
4. Pengaruh Keasaman terhadap Laju Reaksi
a. Diambil larutan H2SO4 , HCl 1M, dan H2C2O4 masing-masing sebanyak
10 ml.
b. Masing-masing larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
c. Ditambah dengan pualam serbuk 0,1 gram.
d. Dicatat masing-masing waktu reaksinya.

D. DATA PENGAMATAN
No. Reaksi Waktu Reaksi
1. 10 ml HCl 1M + pualam
10 ml HCl 2M + pualam
10 ml HCl 3M + pualam
2. 10 ml HCl 3M + pualam keping
10 ml HCl 3M + pualam serbuk
3. 10 ml HCl 3M + pualam + dipanaskan
10 ml HCl 3M + pualam
4. 10 ml HCl 1M + pualam
10 ml H2SO4 + pualam
10 ml H2C2O4 + pualam

E. SOAL POST TEST


1. Jelaskan pengertian laju reaksi! (skor 20)
2. Jika ada suatu reaksi A + 3B → 2AB, tentukan rumus laju reaksi untuk
senyawa A, B, dan AB! (skor 20)
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi! (skor 20)
4. Apa yang dimaksud dengan energi aktivasi? (skor 20)
5. Jelaskan mengenai hubungan teori tumbukan dengan masing-masing
faktor yang mempengaruhi laju reaksi! (skor 20)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


57
NILAI:

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : .......................................................................................
Kelas : .......................................................................................
No. Absen : .......................................................................................

A. JUDUL PERCOBAAN

B. TUJUAN PERCOBAAN

C. DASAR TEORI

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


58
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat

2. Bahan-bahan

E. CARA KERJA

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


59
F. DATA PENGAMATAN
No. Reaksi Waktu Reaksi
1. 10 ml HCl 1M + pualam
10 ml HCl 2M + pualam
10 ml HCl 3M + pualam
2. 10 ml HCl 3M + pualam keping
10 ml HCl 3M + pualam serbuk
3. 10 ml HCl 3M + pualam + dipanaskan
10 ml HCl 3M + pualam
4. 10 ml HCl 1M + pualam
10 ml H2SO4 + pualam
10 ml H2C2O4 + pualam

G. PEMBAHASAN

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


60
H. KESIMPULAN

I. DAFTAR PUSTAKA

Mengetahui,
Guru Pendamping Praktikan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


61
PERCOBAAN KOLOID

PEMBUATAN TAHU

A. TUJUAN
Mengetahui salah satu sifat-sifat koloid dalam percobaan pembuatan tahu.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
a. Gelas kimia 250 ml
b. Gelas ukur 50 ml
c. Gelas ukur 10 ml
d. Pengaduk gelas
e. Pembakar spirtus
f. Kain saring
g. Pipet
h. Gelas arloji
2. Bahan :
a. Sari kedelai
b. Asam asetat 25%

C. CARA KERJA
1. 70 ml sari kedelai dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 ml, lalu
ditambahkan asam asetat 25% sebanyak 5 ml. Campuran diaduk sebentar
kemudian dipanaskan.
2. 70 ml sari kedelai dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 ml, lalu
dipanaskan hingga mendidih. Tambahkan asam asetat 25% sebanyak 5 ml,
kemudian diaduk sebentar.
3. 70 ml sari kedelai dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 ml, lalu
ditambahkan asam asetat 25% sebanyak 10 ml. Campuran diaduk sebentar
kemudian dipanaskan.
4. 70 ml sari kedelai dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 ml, lalu
dipanaskan hingga mendidih. Tambahkan asam asetat 25% sebanyak 10
ml, kemudian diaduk sebentar.
5. Diamati perubahan yang terjadi pada campuran-campuran tersebut.
6. Setelah menggumpal, disaring dengan kain saring.
7. Ditimbang hasil tahu yang diperoleh, dan dibandingkan.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


62
D. DATA PENGAMATAN
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
70 ml sari kedelai + 5 ml asam asetat +
1.
dipanaskan
2. 70 ml sari kedelai panas + 5 ml asam asetat
70 ml sari kedelai + 10 ml asam asetat +
3.
dipanaskan
4. 70 ml sari kedelai panas + 10 ml asam asetat

E. SOAL POST TEST


1. Sebutkan sifat –sifat koloid minimal ! (skor 20)
2. Tuliskan perbedaan suspensi, larutan dan koloid! (skor 20)
3. Mengapa sari kedelai yang dipanaskan dan ditambah asam cuka bisa
menjadi koloid? (skor 20)
4. Sebutkan dan beri contoh jenis – jenis koloid! (skor 20)
5. Apa yang disebut dengan koagulasi? (skor 20)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


63
NILAI:

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : .......................................................................................
Kelas : .......................................................................................
No. Absen : .......................................................................................

A. JUDUL PERCOBAAN

B. TUJUAN PERCOBAAN

C. DASAR TEORI

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


64
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat

2. Bahan-bahan

E. CARA KERJA

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


65
F. DATA PENGAMATAN
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
70 ml sari kedelai + 5 ml asam asetat +
1.
dipanaskan
2. 70 ml sari kedelai panas + 5 ml asam asetat
70 ml sari kedelai + 10 ml asam asetat +
3.
dipanaskan
4. 70 ml sari kedelai panas + 10 ml asam asetat

G. PEMBAHASAN

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


66
H. KESIMPULAN

I. DAFTAR PUSTAKA

Mengetahui,
Guru Pendamping Praktikan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


67
LEMBAR OBSERVASI

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


68
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SISWA
DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

Nama :
Kelas :
No. Absen :
Tanggal :

Petunjuk
1. Bacalah pernyataan dibawah ini, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
sesuai dengan pilihan Anda.
2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom kriteria jawaban Anda.
3. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda, sebab tidak ada jawaban yang
salah.
4. Keterangan :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu – ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai

Penilaian
No. Aspek Pernyataan
SS S R TS STS
Pembelajaran seperti ini
1. saya dituntut
bekerjasama
Saya merasa tertekan
dalam pembelajaran
2.
kimia yang
mengharuskan kerjasama
Suasana kelas menjadi
Kerjasama

lebih menyenangkan
apabila pembelajaran
3.
mengharuskan kerjasama
dengan teman
sekelompok
Proses pembelajaran ini
membuat saya lebih
4.
menghormati pendapat
teman
Proses pembelajaran ini
5.
membuat saya lebih

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


69
paham tentang bersikap
Proses pembelajaran ini
membuat saya lebih
6.
tanggap mengambil
keputusan
Saya merasa kesulitan
memahami materi dalam
7. pembelajaran kimia
dengan model kerja
kelompok
Saya tidak bisa
8. konsentrasi dengan
metode kerja kelompok
Saya merasa senang
ketika pembelajaran
kimia khususnya materi
9. dengan konsep
bekerjasama, yang berarti
melatih kemampuan
analisis dan musyawarah
Saya lebih suka bekerja
10
dalam kelompok
Saya berdiskusi dengan
teman dalam
memecahkan masalah
11
yang dijumpai saat
mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
Saya mengerjakan sendiri
12 tugas yang diberikan oleh
guru
Saya dapat fokus pada
13 tema diskusi yang
diberikan
Saya memilih sumber-
Berpikir Kritis

sumber yang dapat


14
dipercaya sebagai bahan
diskusi
Saya dapat
15 menyimpulkan argumen
dari hasil diskusi
Saya dapat memberikan
16
alasan yang logis

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


70
terhadap argumen yang
diberikan
Saya dapat mengambil
17 kesimpulan berdasarkan
hasil diskusi
Saya mencermati soal
18 yang diberikan sebelum
memulai mengerjakan
Saya mengerjakan soal
19
dengan tidak tergesa-gesa
Saya mengerjakan soal
20 sesuai urutan pengerjaan
yang benar
Saya selalu memeriksa
21 kembali hasil pekerjaan
sebelum dikumpulkan
Saya selalu menuliskan
Teliti

22 identitas diri ketika


mengerjakan soal
Saya mengumpulkan
23 tugas tanpa diperiksa
kembali
Saya mengerjakan tugas
secara terstruktur sesuai
24 dengan langkah-langkah
yang telah dicontohkan
oleh guru
Saya mengerjakan tugas
25
sesuka hati

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


71
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM SISWA
DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

Nama :
Kelas :
No. Absen :
Tanggal :

Petunjuk
1. Bacalah pernyataan dibawah ini, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
sesuai dengan pilihan Anda.
2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom kriteria jawaban Anda.
3. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda, sebab tidak ada jawaban yang
salah.
4. Keterangan:
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu – ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai

Tanggapan
No Pernyataan
SS S R TS STS
1 Saya melakukan langkah-langkah praktikum
secara urut
2 Saya mengecek alat-alat yang akan
digunakan sebelum melaksanakan
praktikum
3 Saya menimbang bahan hampir sesuai
dengan data
4 Saya berhati-hati dalam menggunakan alat-
alat praktikum
5 Saya teliti dalam melakukan pengamatan
6 Saya teliti dalam mencatat data pengamatan
7 Saya menyelesaikan praktikum sesuai
dengan standar mutu
8 Saya mengecek alat-alat yang akan
digunakan sesudah melaksanakan praktikum
9 Saya sangat berhati-hati dalam membuat
kesimpulan praktikum
10 Saya menyusun laporan dengan lengkap

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


72
(judul, tujuan, dasar teori, alat dan bahan,
data pengamatan, pembahasan, kesimpulan,
daftar pustaka, dan lampiran)
11 Saya bekerjasama dengan baik selama
melaksanakan praktikum
12 Saya berbagi tugas bersama rekan kelompok
13 Saya tidak peduli dengan rekan kelompok
saya jika mengalami kesulitan
14 Saya melakukan perhitungan data dengan
baik untuk laporan praktikum
15 Saya langsung bertanya ketika ada yang
tidak saya mengerti dalam pelaksanaan
praktikum

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


73
Pedoman Penskoran :
 Pernyataan Positif
SS = 5
S =4
R =3
TS = 2
STS = 1
 Pernyataan Negatif
SS = 1
S =2
R =3
TS = 4
STS = 5

Skor siswa didapatkan dengan menggunakan rumus:


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 = ×5
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Predikat Kode Skor


Sangat Baik SB 4,33 < skor ≤ 5,00
Baik B 3,33 < skor ≤ 4,33
Cukup C 2,33 < skor ≤ 3,33
Kurang K 1,33 ≤ 2,33
Sangat Kurang SK Skor ≤ 1,33

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


74
INTRUMEN PENILAIAN KINERJA PRAKTIKUM

Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
Kelas :
Tanggal :

Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3
1 Merangkai alat
2 Pengamatan
3 Data yang diperoleh
4 Kesimpulan

Rubrik

Aspek yang Penilaian


dinilai 1 2 3
Rangkaian alat Rangkaian alat
benar, tetapi tidak benar, rapi, dan
Rangkaian alat
Merangakai alat rapi atau tidak memperhatikan
tidak benar
memperhatikan keselamatan kerja
keselamatan kerja
Pengamatan Pengamatan cermat
Pengamatan cermat, tetapi dan bebas
Pengamatan
tidak cermat mengandung interpretasi
interpretasi
Data lengkap, Data lengkap,
tetapi tidak terorganisir, dan
Data yang Data tidak
terorganisir, atau ditulis dengan
diperoleh lengkap
terdapat kesalahan lengkap
dalam menulis
Sebagian semua benar atau
Tidak benar atau
kesimpulan ada sesuai dengan
Kesimpulan tidak sesuai
yang salah atau tujuan
tujuan
tidak sesuai tujuan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


75
LAPORAN SEMENTARA

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


76
Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin
77
Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin
78
Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin
79
Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin
80
Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin
81
Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin
82
MEDIA PEMBELAJARAN

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


83
Cup Konfigurasi

A. Langkah-langkah Pembuatan Cup Konfigurasi


1. Alat dan bahan :
a. Sterofom
b. Kertas Karton
c. Kertas Lipat
d. Spidol
e. Gunting
f. Lem Fox

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


84
g. Double tape
h. Aqua gelas
i. Bola kecil
2. Cara membuat :
a. Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan.
b. Kertas karton dipotong sesuai dengan ukuran sterofom, sebagai
background. Kertas karton ini bisa digantikan dengan kertas asturo
maupun kertas manila dan warna yang disesuaikan dengan selera.
c. Kertas karton yang telah dipotong kemudian ditempelkan pada
sterofom menggunakan lem fox.
d. Aqua gelas dipotong menjadi kecil, nantinya sebagai wadah dan
mudah ditempelkan ke bidang.
e. Kertas lipat dengan berbagai warna sesuai selera digunting
berdasarkan ukuran wadah.
f. Kertas lipat ditempelkan pada wadah menggunakan double tape.
g. Nama subkulit dituliskan pada kertas lipat yang telah ditempel ke
wadah, untuk menunjukkan dengan jelas konfigurasi elektron.
h. Aqua gelas yang sudah diberi nama subkulit ditempelkan ke bidang
sesuai dengan pola konfigurasi elektron.
i. Anak panah dibuat dengan ukuran panjang menyesuaikan posisi di
bidang. Dalam percobaan ini panjang anak panah dari ujung ke ujung
adalah 6 cm. Anak panah dibuat menggunakan kertas lipat dengan
warna sesuai selera dan ditempelkan pada bidang sesuai dengan pola.
j. Menggunakan kertas karton dibuat bidang kecil berbentuk segiempat
untuk menuliskan unsur.
k. Cup konfigurasi dihias sesuai selera.

B. Tata Cara Bermain Cup Konfigurasi


1. Unsur yang akan dikonfigurasi, ditulis di bidang segiempat yang telah
disediakan di pojok kanan atas bidang sterofom.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


85
2. Bola sebanyak nomor unsur diambil. Bola terletak di dalam wadah
sebelah pojok kanan bawah bidang sterofom.
3. Bola dimasukkan ke dalam cup (wadah konfigurasi), dengan ketentuan:
a. Cup warna hijau muda (subkulit s) menampung maksimal 2 bola.
b. Cup warna biru (subkulit p) menampung maksimal 6 bola.
c. Cup warna merah (subkulit d) menampung maksimal 10 bola.
d. Cup warna hijau tua (subkulit f) menampung maksimal 14 bola.
4. Urutan cup yang dimasuki bola disesuaikan dengan tanda panah, yaitu
dari kanan-atas lalu turun ke bawah sesuai arah panah, secara terus
berkesinambungan sampai bola habis sesuai jumlah nomor unsur.
5. Subkulit yang terisi bola dituliskan secara urut. Urutannya mengikuti
urutan pengisian bola, dan ditulis secara mendatar.
6. Ditulis juga banyak bola pada tiap cup, dengan diletakkan di bagian
kanan-atas nama cup dengan ukuran kecil sesuai jumlah bola pada
masing-masing cup
7. Didapatkan hasil akhir penulisan tersebut sebagai konfigurasi elektron.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Sekolah | Veni Jumila Danin


86

Anda mungkin juga menyukai