Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas
Identitas Sekolah : SMK Kesehatan Nusantara
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi
Kelas /Semester : XI / 1
Materi Pokok : Larutan
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:


KD dari KI 1:
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
Indikator:
 Mengagungkan kebesaran Tuhan YME.
 Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik
bagi kita.

KD dari KI 2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi

Indikator:
 Menunjukkan rasa ingin tahu pada pengamatan tentang larutan.
 Jujur dan obyektif dalam menggunakan data pengamatan lapangan untuk
membuktikan larutan asam,basa, maupun netral.
 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data pengamatan larutan asam,basa dan
netral.
 Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penambahan wawasan
terhadap eksperimen untuk membuat larutan dalam bidang kesehatan dengan berbagai
konsentrasi..
KD dari KI 3
3.1 Memahami konsep larutan

Indikator :
 Menjelaskan pengertian larutan
 Menjelaskan jenis-jenis larutan dengan berbagai konsentrasi

KD dari KI 4
4.1 Membuat larutan dengan berbagai konsentrasi
Indikator
 Melakukan eksperimen dengan membuat larutan dalam bidang kesehatan dengan
berbagai konsentrasi.
C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi bersama siswa dapat menjelaskan pengertian larutan


2. Melalui diskusi bersama siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis larutan dengan
berbagai konsentrasi.
3. Melalui eksperimen siswa dapat membuat larutan dalam bidang kesehatan dengan
berbagai konsentrasi.
D. Materi Ajar
 Larutan
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : scientific
Model : Discovery
Strategi : Kerja Kelompok
Metode : Diskusi

F. Media dan Sumber Belajar


 LKS SMA/SMK Larutan
 Lembar Pengamatan Karakter
 Modul larutan dan jenis-jenisnya

G. Langkah – langkah pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelaran Waktu


a. Memberi salam
Kegiatan Awal 10’
b. Melaksanakan presentasi
c. Menyampaikan,KI,KD dan tujuan
pembelajaran
d. Melaksanakan Apersepsi
Guru mengajak siswa untuk mengingat
pembelajaran kimia pada pembelajaran
sebelumnya
Mengamati
Kegiatan Inti 65’
Mengamati berbagai larutan
Mengamati demonstrasi berbagai konsentrasi
larutan di bidang kesehatan

Menanya
Mengajukan beberapa pertanyaan tentang
larutan
Mengajukan pertanyaan mengapa dapat dibuat
konsentrasi larutan tertentu
Mengajukan pertanyaan bagaimana proses
pembuatan larutan

Eksperimen/explore
1. Melakukan eksperimen untuk membuat
larutan di bidang kesehatan dengan berbagai
konsentrasi

Asosiasi
2. Menganalisis data hasil eksperimen
3. Menyimpulkan hasil analisis data eksperimen

Mengomunikasikan
Membuat tulisan tentang konsep larutan
Membuat laporan dan mempresentasikan
hasil eksperimen
Kegiatan a. Guru dan siswa membuat kesimpulan 15’
Penutup b. Memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran
c. Merencanakan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan yanga akan datang
d. Menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran (setiapsoal diberi
skor 1 bila jawaban benar, dan skor nol bila salah).
2. Penilaian Sikap (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku
3. Penilaian keterampilan mengolah data hasil percobaan menggunakan rubrik kinerja.
Penilaian Tes Tulis

1. Apa yang dimaksud dengan larutan?


2. Mengapa air garam disebut larutan biner?
3. Sebutkan 10 contoh larutan dalam kehidupan sehari-hari

Pengamatan Sikap
Indikator sikap ingin tahu dalam pembelajaran:
1. tidak menunjukkan rasa ingin tahu dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok atau individu walaupun telah didorong untuk terlibat.
2. menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu teliti, dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok ketika disuruh atau kurang teliti dalam menyelesaikan masalah secara
individu.
3. menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, teliti, jujur dan aktif dalam dalam kegiatan baik
kelompok maupun individu

Indikator sikap jujur dalam menuliskan konfigurasi elektron


1. Tidak Menunjukkan kejujuran dalam menjelaskan pengertian larutan dan
mengidentifikasi jenis-jenis larutan berdasarkan konsentrasi
2. Menunjukkan kejujuran dalam menjelaskan larutan dan mengidentifikasi jenis-jenis
larutan berdasarkan konsentrasi namun kurang kemandirian dalam menyelesaikan
masalah (masih berusaha meminta jawaban teman atau menyontek) terutama dalam
kegiatan individu
3. Menunjukkan kejujuran dalam menjelaskan pengertian larutan dan mengidentifikasi
jenis-jenis larutan dan menunjukan kemandirian dalam menyelesaikan masalah.
Indikator sikap teliti dalam menganalisis larutan dan jenis-jenis larutan.
1. Menganalisis pengertian larutan dan jenis-jenisnya tidak sesuai dengan prosedur
2. Menganalisis larutan dan jenis-jenisnya sesuai dengan prosedur namun tidak tepat
3. Menganalisis larutan dan jenis-jenisnya sesuai dengan prosedur dan tepat

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Sikap
N Rasa ingin tahu jujur Teliti
NamaSiswa
o K B SB KB B SB KB B S
B B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Keterangan:
KB : Kurangbaik
B : Baik
SB : Sangatbaik

LAMPIRAN

Larutan merupakan campuran yang homogen, yaitu campuran yang memiliki komposisi
merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung dua
komponen atau lebih yang disebut zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Zat terlarut
merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang
terdapat dalam jumlah banyak. Pada contoh sirup, air merupakan pelarut sedangkan gula
merupakan zat terlarut.Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada
pembahasan materi ini dibatasi hanya larutan dengan dua macam komponen yaitu larutan
biner..

Sorong, Juli 2021

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Nusantara Guru Mata Pelajaran

Hermin Tasik, S. Pd A . Hasria Shulaiha, S. Farm


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas
Identitas Sekolah : SMK Kesehatan Nusantara
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi
Kelas /Semester : Xl/ 1
Materi Pokok : Teori Asam-Basa
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:


KD dari KI 1:
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
Indikator:
1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi
kita.
KD dari KI 2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
1. Memiliki rasa ingin tahu
2. Jujur dalam bersikap
KD dari KI 3:
3.2 Memahami teori asam-basa
Indikator :
 Menyebutkan ciri-ciri larutan asam atau basa berdasarkan data percobaan
 Menjelaskan pengertian asam basa menurut Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis
 Menuliskan reaksi ionisasi pada larutan asam dan larutan basa menurut Arrhenius,
Bronsted Lowry dan Lewis.
KD dari KI 4
4.2 Mengukur PH larutan
Indikator
1. pH beberapa larutan diperbandingkan dengan menggunakan pita indikator universal
2. Larutan asam atau basa kuat dan lemah digolongkan berdasarkan data hasil percobaan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah siswa mencari refrensi tentang larutan, siswa dapat menentukan jenis larutan
asam,basa dan netral.
2. Siswa dapat menghitung PH larutan asam-basa baik kuat maupun lemah.
3. Siswa dapat menggolongkan larutan asam-basa kuat dan lemah dari data hasil
percobaan.
D. Materi Pembelajaran
1. Teori Asam-Basa
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : scientific
2. Model : Student Fasilitator and Explaining

F. Media dan Sumber Belajar


1. Internet (webpage / webblog)
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Buku-Buku Kimia SMA Kelas Xl
4. Buku-Buku Kimia SMK Kelas Xl
G. Langkah – langkah pembelajaran

Rincian Kegiatan Waktu


Pendahuluan/ Kegiatan Awal
1) Peserta didik berdo’a bersama dipimpin oleh ketua kelas
2) Peserta didik menjawab salam
3) Memeriksa kehadiran dan keadaan peserta didik
4) Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi
15 menit
5) Peserta didik menjawab pertanyaan
6) Memberi tahu materi pelajaran
7) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi
8) Peserta didik diberi motivasi untuk mengikuti pelajaran dengan
senang dan nyaman
Kegiatan Inti
Mengamati
Mengamati berbagai larutan
Mengamati berbagai ciri yang membedakan larutan asam dan basa
Mengamati demonstrasi cara membedakan larutan asam dan basa
Menanyakan
Mengajukan beberapa pertanyaan tentang ciri-ciri larutan asam dan
basa
Mengajukan pertanyaan perbedaan larutan asam dengan basa
Mengajukan pertanyaan mengapa terjadi terjadi larutan asam dan
basa
Mengajukan pertanyaan bagaimana proses terjadinya larutan asam
dan basa

Eksperimen/explore
60 menit
4. Melakukan eksperimen membedakan larutan asam dengan basa
5. Mengukur pH larutan
6. Mendata berbagai larutan asam dan basa yang ada di alam sekitar
7. Mengidentifikasi ciri-ciri larutan asam dan basa

Menalar/Mengasosiasi/Menganalisis Data/Informasi
8. Mengolah data eksperimen pH larutan asam dan basa ke dalam
bentuk tabel
9. Menyimpulkan ciri-ciri larutan asam dan basa yang ditemukan di
lingkungan sekitar
Mengkomunikasikan
Membuat laporan hasil eksperimen dan analisis pengukuran pH
larutan
Menyampaikan hasil pengamatan dalam bentuk presentasi di depan
kelas
Penutup : 15 menit
1) Guru melakukan penilaian/ refleksi
Rincian Kegiatan Waktu
2) Guru dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan
3) Peserta didik mencatat informasi guru tentang kegiatan
pembelajaran berikutnya.
4) Salam penutup

H. Media dan Sumber Belajar


 LKS SMA/SMK Asam-Basa
 Kunci LKS SMA/SMK Asam-Basa
 Lembar Pengamatan Karakter
 Modul Asam-Basa

Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Kompetensi Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Kisi-Kisi :

No. Butir Nilai Indikator Jumlah


(Sikap Spiritual) Butir
1. Mensyukuri kebesaran Bersemangat dalam Mengamati 1
Tuhan yang berbagai larutan dan Mengamati
menciptakan berbagai berbagai ciri yang membedakan
sumber energi di alam larutan asam dan basa

Serius dalam Mengamati demonstrasi 1


cara membedakan larutan asam dan
basa

c. Instrumen: lihat Lampiran 1A

2. Kompetensi Sikap Sosial


a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Kisi-Kisi :

No. Butir Nilai Indikator Jumlah


(Sikap Sosial) Butir
1. Kejujuran. Tidak menyontek dalam mengerjakan tes. 1
Mengakui kekurangan yang dimiliki. 1
2. Kedisiplinan. Mengerjakan tugas review dan berpikir kritis pada 1
lembar kerja

Melakukan eksperimen terhadap beberapa larutan 1


dan ukur pH larutan tersebut lalu melompokkan
berdasarkan pH nya
c. Instrumen: lihat Lampiran 2A, dan 2B

3. Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
c. Kisi-Kisi :

No. Indikator Jumlah Nomor


Butir Soal Butir Soal

1. Menentukan Notasi sel 1 1


2. Menentukan potensial sel 1 2
3. Menentukan reaksi electrode 1 3
4. Menentukan reaksi sel 1 4
d. Instrumen: lihat Lampirn 3A
e. Petunjuk (rubrik) penskoran dan penentuan nilai: lihat Lampiran 3B

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media:
5. Kartu unsur
6. Internet (webpage / webblog)
7. Lembar Kerja Siswa (LKS)
8. Buku-Buku Kimia SMA Kelas X
9. Buku-Buku Kimia SMK Kelas X
2. Bahan:
a. Laptop
b. LCD
c. Whiteboard (papan tulis)
3. Sumber Belajar:
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kimia untuk SMK
Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mengetahui Sorong, Juli 2021


Kepala SMK Kesehatan Nusantara Guru mata pelajaran,

Hermin Tasik, S.Pd A . Hasria Shulaiha, S. Farm


LAMPIRAN 1A
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI).
A. Petunjuk Pengisian
Memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

B. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

Kelas : XI
Semester :I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Periode Pengamatan : Tanggal.......
Butir Nilai :Mensyukuri hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
Indikator Sikap :
1. Bersemangat dalam mempelajari berbagai sel elektrokimia
2. Serius dalam mengamati demonstrasi berbagai sel elektrokimia

Skor Indikator Sikap


Jumlah Tuntas/
No. Spiritual (1 – 4) Skor
Nama Peserta Didik Perolehan Tidak
Indikator Indikator Akhir
Skor Tuntas
1 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Dst.....

Guru Mata Pelajaran,


A . Hasria Shu;aiha, S. Farm

LAMPIRAN 2A
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
(LEMBAR OBSERVASI)
Petunjuk Pengisian
Dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI

Kelas : XI
Semester :I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Periode Pengamatan : Tanggal
Butir Nilai : Kejujuran
Indikator Sikap :
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan tes.
2. Mengakui kekurangan yang dimiliki.

Skor Indikator Sikap


Jumlah Tuntas/
No. Spiritual (1 – 4) Skor
Nama Peserta Didik Perolehan Tidak
Indikator Indikator Akhir
Skor Tuntas
1 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Dst

Guru Mata Pelajaran,

A . Hasria Shulaiha, S. Farm


LAMPIRAN 2B
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
(LEMBAR OBSERVASI)
Petunjuk Pengisian
Dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati


3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

LEMBAR OBSERVASI

Kelas : XI
Semester :I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Periode Pengamatan : Tanggal … .. ...
Butir Nilai : Kedisiplinan.
Indikator Sikap :
1. Mengerjakan tugas review dan berpikir kritis pada lembar kerja
2. Mengerjakan Fortofolio tentang Laporan hasil eksperimen sel elektrokimia dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

Skor Indikator Sikap


Jumlah Tuntas/
No. Spiritual (1 – 4) Skor
Nama Peserta Didik Perolehan Tidak
Indikator Indikator Akhir
Skor Tuntas
1 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Dst

Guru Mata Pelajaran


A . Hasria Shulaiha, S. Farm

LAMPIRAN 3A

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


(TES TERTULIS)

Soal
Materi : Teori Asam- Basa
Nama :
Kelas :
Mata pelajaran : Kimia
Semester : 1 (Satu)
Tanggal : ____/____/_______

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

Diketahui harga potensial reduksi standar sebagai berikut.


Cu2+(aq) + 2 e à Cu(s) E° = 0,34 volt
Ag (aq) + e à Ag(s)
+
E° = 0,80 volt
Tentukan :
a. Notasi sel
b. Potensial Sel
c. Reaksi Elektrode
d. Reaksi Sel
LAMPIRAN 3B

PETUNJUK PENSKORAN DAN PENENTUAN NILAI

Kunci Jawaban:
No Kunci Jawaban Soal Skor
1 a. Anoda l ion ll ion l katoda = Cu l 25
Cu2+ ll Ag+ l Ag

2 b. Eosel = EoK – Eo A = 0,80-0,34 = 25


0,46 volt

3 c. Reaksi elektrode 25
K(Red) : Ag (aq) + e à Ag(s) l
+

x2 l 2Ag+(aq) + 2e à 2Ag(s)
A(oks) : Cu à Cu2+(aq) + 2 e l x1
l Cu à Cu2+(aq) + 2 e
4 d. Reaksi sel 25
2Ag (aq) + 2e + Cu à 2Ag(s) +
+

Cu2+(aq) + 2 e
2Ag+(aq) + Cu à 2Ag(s) +
Cu (aq)
2+

A. Rubrik Penilaian

No. Deskriptor Skor


Soal
Jika jawaban lengkap Skor 25

Jika jawaban kurang lengkap Skor 15


1
Jika jawaban salah Skor 5
Jika tidak menjawab Skor 0
Skor 3
Jika menjawab lebih dari 1 jenis Skor 20
2
Jika jawaban salah Skor 5
Jika tidak menjawab Skor 0
Jika menjawab lebih dari 3 jenis Skor 30
3
Jika menjawab lebih dari 1 jenis Skor 20

Mengetahui Pemalang, Mei 2021


Kepala SMK Kesehatan Nusantara Guru mata pelajaran,

Hermin Tasik, S. Pd A . Hasria Shulaiha, S. Farm


Lampiran 1
Soal Tes Kompetensi
1. Lengkapi table berikut:

Larutan Rumus kimia Reaksi ionisasi Asam/basa/netral


Asam sulfat ……..H2SO4 ……. …….
Asam etanoat/asetat ……..CH3COOH …… …...
Asam oksalat ……..H2C2O4 …….. ……..
Asam klorida ……..HCl …….. ……..
Natrium hidroksida ……..NaOH …….. ……..
Magnesium ……..Mg(OH)2 …….. ……..
hidroksida
Kalsium hidroksida ……..KOH …….. ……..
Natrium klorida ……..NaCl …….. ……..
Ammonium klorida ……..NH4Cl …….. ……..

2. Ramalkan perubahan warna kertas lakmus dari beberapa produk berikut.

Produk Uji dengan lakmus Uji dengan lakmus Asam/basa/netral


merah biru
Air aki …….. …….. ……..
Jus jeruk …….. …….. ……..
Coca cola …….. …….. ……..
Air sabun …….. …….. ……..
Air suling …….. …….. ……..

3. Hitunglah pH dari larutan berikut:


a. Larutan HCl 0,01 M
b. Larutan CH3COOH 0,1 M, α= 0,01
c. Larutan CH3COOH 0,01 M; Ka=1x10-5
d. Larutan NH4OH 0,1 M; Kb=1x10-5
e. Larutan NaOH 1 M
f. larutan penyangga yang mengandung 0,1 mol CH 3COOH dan 0,5 mol
CH3COONa, jika ka 10-5

Penskoran : setiap jawaban benar mendapat skor 1, dan jawaban salah mendapat skor
0
Nilai = jumlah skor x 4

Lampiran 2
Pengamatan Perilaku
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3
1. Rasa ingin tahu
2. Ketekunan/ keuletan dan jujur dalam belajar baik secara
kelompok maupun individu dalam menyelesaikan
masalah yang ada di LKS.
Rubrik penilaian perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun
individu
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
1 Menunjukkan rasa ingin tahu
kelompok ketika disuruh atau kurang antusias dalam
menyelesaikan masalah secara individu.
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau
individu walaupun telah didorong untuk terlibat.
3: tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
Ketekunan/ keuletan dan jujur
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dalam belajar baik secara
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
2 kelompok maupun individu
namun belum menunjukkan upaya terbaiknya.
dalam menyelesaikan masalah
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
yang ada di LKS.
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai.

Lampiran 3

2. Teori Asam Basa Arrhenius :


- Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hydrogen(H +) sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+)
- Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidroksida (OH-)

Reaksi keseluruhannya :
H+ + Cl- + NH4+ + OH-  NH4+ + Cl- + H2O
Secara umum :
asam + basa  garam + air
Konsep asam basa Arrhenius terbatas pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan pada
larutan non-air (fasa gas dan fasa padatan) dimana tidak ada H+ dan OH-.
Kekuatan asam basa ditentukan oleh banyak sedikitnya ion H + dan OH- yang dilepas
tergantung dari nilai derajat ionisasi/disosiasinya (banyaknya zat yang terurai : banyaknya zat
mula-mula)
pH menyatakan derajat keasaman sebagai fungsi konsentrasi ion H+
Jenis larutan [H+] pH Keterangan
Larutan asam >10-7 M <7 semakin kecil skala pH,
maka larutan bersifat
semakin asam
Larutan basa <10-7 M >7 semakin besar skala pH,
maka larutan bersifat
semakin basa
Larutan netral 10-7 M 7

Metode pengukuran pH:


a. Indicator, yang memberikan kisaran/trayek perubahan pH larutan. Batasan pH dimana terjadi
perubahan warna indicator disebut trayek perubahan warna

Contoh macam-macam indicator adalah : kertas lakmus (biru dan merah), Metil jingga
(Metyl Orange), Metil merah (Metyl Red), Bromtimol biru, dan Phenol Ptalein.
Berbagai jenis zat warna yang diekstrak dari tumbuhan kemungkinan juga dapat
digunakan sebagai indicator asam-basa, misalnya, daun mahkota bunga (kembang
sepatu, bogenvil, mawar, dan lain-lain), dan kunyit.
Tabel 4. Perubahan warna indicator pada larutan asam dan basa
Perubahan warna indicator
Nama Lakmus Lakmus Air bunga Air Phenol Ptalein Metyl Bromtimol
Larutan merah biru merah kunyit Red Biru
Asam merah merah merah kuning tak berwarna merah kuning
kotor
Basa biru biru biru / hijau Jingga Pink(merah kuning biru
jambu )

Tabel 5. Trayek perubahan warna dari beberapa indicator


Indikator Trayek Perubahan Warna Perubahan Warna
Lakmus 5,5 – 8,0 Merah-biru
Metil Jingga (MO) 2,9 – 4,0 Merah-kuning
Metil Merah (MR) 4,2 – 6,3 Merah-kuning
Bromtimol Biru 6,0 – 7,6 Kuning-biru
Phenol Ptalein 8,3 – 10,0 Tidak berwarna-merah
(PP)
Contoh soal :
Suatu larutan berwarna kuning jika ditetesi dengan indicator Metil Merah (4,2-6,3) dan
tidak berwarna dengan indicator phenolptalein (8,3-10,0). Berapa pH larutan itu?
Jawab :
Jika dengan indicator Metil Merah berwarna kuning, berarti pH larutan lebih besar dari
6,3
Jika dengan indicator phenolptalein tidak berwarna, berarti pH larutan kurang dari 8,3
Jadi, pH larutan tersebut adalah antara 6,3-8,3
b. Indicator universal, yang merupakan gabungan dari beberapa jenis indicator. Setiap
komponen indicator universal akan memberikan warna tertentu yang terkait dengan kisaran
pH tertentu.
c. pH meter, yang menggunakan sel elektrokimia untuk memberikan nilai pH dengan ketelitian
tinggi

Menghitung pH dengan rumus:


Untuk larutan Asam pH = -log[H+]
asam kuat : [H+] = Ma x valensi asam
asam lemah : [H+] ¿ √ Ka x Ma atau[H+] = Ma x α
Untuk larutan Basa pH= 14 - pOH dimana pOH = -log[OH-]
Basa kuat : [OH-] = Mb x valensi basa
Basa lemah : [OH-] ¿ √ Kb x Mb atau ¿
keterangan : Ka= tetapan ionisasi asam
Kb = tetapan ionisasi basa
Ma = konsentrasi asam
Mb = konsentrasi basa
α = derajat ionisasi asam/basa
valensi asam/basa = jumlah ion H+ atau OH- yang dapat dihasilkan asam atau
basa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


A. Identitas
Identitas Sekolah : SMK Kesehatan Nusantara
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi
Kelas /Semester : Xl/ 1
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:


KD dari KI 1:
1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam
Indikator:
- Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
- Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik
bagi kita.
KD dari KI 2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
- Memiliki rasa ingin tahu
- Jujur dalam bersikap
KD dari KI 3:
3.5 Memahami entalpi dan perubahan entalpi
Indikator :
1. Hukum/ asas kekekalan energi dikemukakan dengan kalimat sendiri
2. Reaksi eksoterm dan endoterm dibedakan sesuai dengan kalor yang dibutuhkan/ dilepaskan dan
harga perubahan entalpi ( ∆H )
3. Macam- macam perubahan entalpi dijelaskan sesuai jenis reaksi
4. Harga ∆H reaksi dihitung berdasarkan Hukum Hess
5. Harga ∆H reaksi dihitung dengan menggunakan data perubahan entalpi pembentukan standar
6. Harga ∆H reaksi dihitung dengan menggunakan data energi ikatan

KD dari KI 4
4.5Membuktikan proses entalpi reaksi
Indikator
- Melakukan eksperimen untuk membuktikan proses entalpi reaksi
- Mengidentifikasi perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm
- Membuat laporan hasil eksperimen tentang proses entalpi reaksi
- Menyampaikan hasil diskusi dengan cara presentasi di depan kelas
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah siswa mencari refrensi tentang larutan, siswa dapat menjelaskan tentang hokum
kekekalan energi

2. Siswa dapat menjelaskan reaksi eksoterm dan endoterm serta menentukan harga
tetapan entalpi sesuai dengan hukum hess
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam perubahan entalpi sesuai dengan jenis reaksi
4. Siswa dapat melakukan eksperimen dan membuktikan proses entalpi reaksi
5. Siswa dapat membuat laporan eksperimen tentang proses entalpi reaksi
D. Materi Pembelajaran
Termokimia
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Model : Student Fasilitator and Explaining

F. Media dan Sumber Belajar


Internet (webpage / webblog)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku-Buku Kimia SMA Kelas Xl
Buku-Buku Kimia SMK Kelas X
G. Langkah – langkah pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelaran Waktu


e. Memberi salam
Kegiatan Awal 10’
f. Melaksanakan presentasi
g. Menyampaikan,KI,KD dan tujuan
pembelajaran
h. Melaksanakan Apersepsi
Guru mengajak siswa untuk mengingat
pembelajaran kimia pada pembelajaran
sebelumnya
Mengamati
Kegiatan Inti 65’
Mengamati berbagai reaksi kimia (eksoterm
dan endoterm)
Mengamati demonstrasi tentang reaksi
eksoterm dan endoterm

Menanya
Mengajukan pertanyaan apakah perbedaan
perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm
Mengajukan pertanyaan tentang ciri-ciri reaksi
eksoterm dan endoterm

Eksperimen/explore
Melakukan eksperimen untuk membuktikan
proses entalpi reaksi
Mengidentifikasi perbedaan reaksi eksoterm
dan endoterm

Asosiasi
Mengolah data hasil eksperimen proses entalpi
reaksi
Menyimpulkan hasil analisis data yang
diperoleh dari hasil eksperimen tentang proses
entalpi reaksi

Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil eksperimen tentang
proses entalpi reaksi
Menyampaikan hasil diskusi dengan cara
presentasi di depan kelas

Mengamati berbagai reaksi kimia (eksoterm


dan endoterm)
Mengamati demonstrasi tentang reaksi
eksoterm dan endoterm

Menanya
Mengajukan pertanyaan apakah perbedaan
perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm
Mengajukan pertanyaan tentang ciri-ciri reaksi
eksoterm dan endoterm

Eksperimen/explore
Melakukan eksperimen untuk membuktikan
proses entalpi reaksi
Mengidentifikasi perbedaan reaksi eksoterm
dan endoterm

Asosiasi
Mengolah data hasil eksperimen proses entalpi
reaksi
Menyimpulkan hasil analisis data yang
diperoleh dari hasil eksperimen tentang proses
entalpi reaksi

Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil eksperimen tentang
proses entalpi reaksi
Menyampaikan hasil diskusi dengan cara
presentasi di depan kelas

Kegiatan e. Guru dan siswa membuat kesimpulan 10’


Penutup f. Memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran
g. Merencanakan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan yanga akan datang
h. Menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran.
2. Penilaian Sikap (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku

Mengetahui Sorong, Juli 2021


Kepala SMK Kesehatan Nusantara Guru mata pelajaran,
Hermin Tasik, S. Pd A . Hasria Shulaiha, S. Farm

Lampiran 1
Soal Tes Kompetensi

1. Diketahui perubahan entalpi pembentukan dari etanol (C2H5OH) = -277 kJ/mol

a. Tuliskan persamaan thermokimianya!


b. Termasuk reaksi eksoterm atau endoterm?
2. Sebutkan 3 macam perubahan entalpi standard & jelaskan maksudnya!
3. Diketahui ∆Hf CO2 = -394 kj/mol, ∆Hf H2O= -285 kj/mol, ∆Hf C2H4=+52 kj/mol

Hitunglah perubahan entalpi pada reaksi:


C2H4 + 3O2  2CO2 + 2H2O
4. Bila diketahui:

C3H8(g) + 5O2(g)  3CO2(g) + 4H2O (g) ∆H= -2220 kJ/mol


C(s) + O2 (g)  CO2 (g) ∆H= -394 kJ/mol
H2(g) + ½ O2(g)  H2O (g) ∆H= -286 kJ/mol
Maka ∆H reaksi untuk 3C(s) + 4H2(g)  C3H8(g) adalah….
5. Diketahui energi ikatan rata-rata:

C=H 413 kJ/mol


C-C 348 kJ/mol
H-H 436 kJ/mol
C=C 614 kJ/mol
Besarnya perubahan entalpi reaksi C2H4 + H2  C2H6 adalah…
Penskoran : setiap jawaban benar mendapat skor 1, dan jawaban salah mendapat skor 0
Nilai = jumlah skor x 4
Lampiran 2
Pengamatan Perilaku
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3
1. Rasa ingin tahu
2. Ketekunan/ keuletan dan jujur dalam belajar baik secara
kelompok maupun individu dalam menyelesaikan
masalah yang ada di LKS.
Rubrik penilaian perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun
individu
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
1 Menunjukkan rasa ingin tahu
kelompok ketika disuruh atau kurang antusias dalam
menyelesaikan masalah secara individu.
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau
individu walaupun telah didorong untuk terlibat.
3: tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
Ketekunan/ keuletan dan jujur
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dalam belajar baik secara
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
2 kelompok maupun individu
namun belum menunjukkan upaya terbaiknya.
dalam menyelesaikan masalah
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
yang ada di LKS.
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai.

Lampiran 3

Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
Kalor reaksi adalah jumlah energi yang menyertai (dibebaskan/diserap) suatu reaksi

Sesuai dengan Hukum kekekalan energi (Hukum I Termodinamika) yang menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat diubah dari 1
bentuk energi ke bentuk energi yang lain, maka jumlah energi yang diperoleh sistem akan =
jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang dilepaskan
oleh sistem akan = jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan.

Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja ( w ) atau menghasilkan panas / kalor ( q ).

Energi yang dimiliki oleh sistem dapat berupa energi kinetik ( berkaitan dengan gerak
molekul sistem ) maupun energi potensial.

Energi dalam ( E ) adalah jumlah energi yang dimiliki oleh suatu  zat atau sistem.

Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan terjadi dalam bentuk kerja ( w ) atau dalam
bentuk kalor ( q ).

 Jika sistem melepas kalor (-q) atau melakukan kerja (-w), maka energi sistem akan
berkurang
 Jika sistem menyerap kalor (+q) atau dikenai suatu kerja (+w), maka energi sistem
akan bertambah

Sistem dan Lingkungan


Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian langsung dalam suatu
percobaan tertentu.

Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta yang terdapat di luar sistem.

Secara umum terdapat 3 jenis sistem :

a. Sistem terbuka : Suatu sistem dimana dapat terjadi perpindahan materi dan energi dengan
lingkungannya.

Contoh : kopi panas dalam gelas terbuka, akan melepaskan panas dan uap air ke
lingkungannya.

b. Sistem tertutup : Suatu sistem dimana hanya dapat terjadi perpindahan energi ke
lingkungannya tetapi tidak dapat terjadi perpindahan materi.

Contoh : kopi panas dalam gelas tertutup, dapat melepaskan panas / kalor ke lingkungannya
tetapi tidak ada uap air yang hilang.

c. Sistem terisolasi : Suatu sistem dimana tidak dapat terjadi perpindahan materi maupun
energi ke lingkungannya.

Contoh : kopi panas dalam suatu termos.

EKSOTERM adalah reaksi yang membebaskan energi. (lingkungan menjadi panas)

DH= HP-HR<0 à DH(-)

contoh : pembakaran gas alam

ENDOTERM adalah reaksi yang menyerap energi. (lingkungan menjadi dingin)

DH= HP-HR>0 à DH (+)

contoh : fotosintesis
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas
Identitas Sekolah : SMK Kesehatan Nusantara
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi
Kelas /Semester : Xl/ 1
Materi Pokok : Kecepatan reaksi
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:


KD dari KI 1:
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
Indikator:
3. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
4. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi
kita.
KD dari KI 2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
3. Memiliki rasa ingin tahu
4. Jujur dalam bersikap
KD dari KI 3:
3.4 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
Indikator :
 Siswa dapat mengamati berbagai reaksi kimia
 Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi

KD dari KI 4
4.4 Membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
Indikator
1. Melakukan eksperimen faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
3. Membuat laporan hasil eksperimen faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi
4. Menyampaikan hasil diskusi dengan cara presentasi di depan kelas

B. Tujuan Pembelajaran
- Setelah siswa mencari refrensi tentang larutan, siswa dapat mengamati berbagai
reaksi kimia
- Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
- Siswa dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan factor-faktor yang
mempenggaruhi kecepatan reaksi
- Siswa dapat menyusun laporan hasil eksperimen yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi. .
D. Materi Pembelajaran
Kecepatan Reaksi Kimia
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: scientific
2. Model : Discovery
3. Strategi : Kerja Kelompok
4. Metode : Diskusi

F. Media dan Sumber Belajar


Internet (webpage / webblog)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku-Buku Kimia SMA Kelas Xl
Buku-Buku Kimia SMK Kelas Xl
G. Langkah – langkah pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelaran Waktu


i. Memberi salam
Kegiatan Awal 10’
j. Melaksanakan presentasi
k. Menyampaikan,KI,KD dan tujuan
pembelajaran
l. Melaksanakan Apersepsi
Guru mengajak siswa untuk mengingat
pembelajaran kimia pada pembelajaran
sebelumnya
Mengamati :
Kegiatan Inti 290’
Menyimak penjelasan mengenai :
 Mendefiniskan kecepatan reaksi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 Azas kekekalan energi
 Reaksi eksoterm dan endoterm
 Macam-macam perubahan entalpi
 Diagram energi reaksi yang menunjukkan
reaksi
 Definisi kalor

Menanya :
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang belum dipahami.

Mengumpulkan data :
 Membaca literature lain yang berkaitan dengan
azas kekekalan energi
 Mengamati gambar diagram energi reaksi
yang menunjukkan reaksi
 Merancang dan melakukan percobaan untuk
menentukan kalor pembakaran beberapa bahan
bakar melalui kerja kelompok di laboratorium

Mengasosiasi :
 Secara berkelompok mengolah, dan
menganalisis data hasil pengamatan
 Mengumpulkan hasil percobaan dalam
menentukan kalor pembakaran secara
berkelompok.

Mengomunikasi :
 Membuat laporan hasil pengamatan/uji coba
dan eksplorasi yang berkaitan dengan materi.
 Menampilkan hasil percobaan secara
berkelompok
 Mempresentasikan laporan hasil
pengamatan/uji coba dan eksplorasi yang
berkaitan dengan Analisa Kualitatif
Kegiatan i. Guru dan siswa membuat kesimpulan 10’
Penutup j. Memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran
k. Merencanakan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan yanga akan datang
l. Menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran.
2. Penilaian Sikap (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku

Mengetahui Sorong, Juli 2021


Kepala SMK Kesehatan Nusantara Guru mata pelajaran,

Hermin Tasik, S. Pd A . Hasria Shulaiha, S. Farm


Lampiran 1
Soal Pemantapan Kompetensi (Pilihan Ganda)
1. Pernyataan yang benar tentang laju reaksi
adalah ....
a. berubahnya jumlah zat pereaksi
b. berubahnya jumlah zat hasil reaksi
c. bertambahnya zat reaktan tiap satuan waktu
d. berkurangnya zat hasil tiap satuan waktu
e. berkurangnya zat reaktan atau bertambahnya zat hasil tiap satuan waktu

2. Di bawah ini yang tidak mempengaruhi laju reaksi adalah ... .


a. katalis d. gerak partikel
b. suhu e. konsentrasi
c. luas permukaan
3. Data percobaan:

Laju reaksi yang paling cepat adalah ....


a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
4. Uap bensin lebih mudah terbakar daripada bensin cair. Perbedaan tersebut disebabkan
karena faktor…
a. entalpi d. luas permukaan
b. katalisator e. konsentrasi
c. suhu
5. Pada percobaan yang mereaksikan logam magnesium dengan larutan HCl didapatkan
data sebagai berikut
Massa Wujud Konsentrasi
No Pengamatan
Mg Mg Mg
1 10 Serbuk 1 Timbul gas
2 10 Kepingan 1 Timbul gas
3 10 Batangan 1 Timbul gas
4 10 Serbuk 2 Timbul gas
5 10 batangan 2 Timbul gas
Pada percobaan 1 dan 3, laju reaksi dipengaruhi oleh ... .
a. Temperatur d. konsentrasi
b. Katalis e luas permukaan
c. sifat-sifat

Lampiran 2
Pengamatan Perilaku
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3
1. Rasa ingin tahu
2. Ketekunan/ keuletan dan jujur dalam belajar baik secara
kelompok maupun individu dalam menyelesaikan
masalah yang ada di LKS.
Rubrik penilaian perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun
individu
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
1 Menunjukkan rasa ingin tahu
kelompok ketika disuruh atau kurang antusias dalam
menyelesaikan masalah secara individu.
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau
individu walaupun telah didorong untuk terlibat.
3: tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
Ketekunan/ keuletan dan jujur
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dalam belajar baik secara
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
2 kelompok maupun individu
namun belum menunjukkan upaya terbaiknya.
dalam menyelesaikan masalah
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
yang ada di LKS.
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai.

Lampiran 3

Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan
waktu.Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.Sebagai contoh,
seseorang lari dengan kecepatan 10 km/jam.Artinya orang tersebut telah berpindah tempat
sejauh 10 km dalam waktu satu jam. Bagaimanakah cara menyatakan laju dari suatu reaksi?
Dalam reaksi kimia, perubahan yang dimaksud adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau
produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan makin
sedikit, sedangkan produk makin banyak.

Laju reaksi (V) dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju
bertambahnya produk.Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per
liter (mol. L-1). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi
mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau M.dt-1).

Δ[ M ]
V=
t

Pada reaksi : N2(g) + 3 H2(g)à 2 NH3(g),

Laju reaksi : laju penambahan konsentrasi NH3 V = +Δ[NH3]

Δt

atau laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2 V = - Δ[N2] atau V = - Δ[N2]

Δt Δt

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi


1. Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi
kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakin banyaknya
tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan
Hubungan Kuantitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai berikut:

Dari data diperoleh hubungan:


Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula, maka
secara matematis dapat dirumuskan
t−t 0
t−t 0
V t =V 0 .210 Atau rumus umumnya
y
V t =V 0 . X
Dimana :

Vt = laju reaksi pada suhu t X= kelipatan kenaikan laju reaksi


Vo = laju reaksi pada suhu awal (to) y = kelipatan kenaikan suhu

2. Konsentrasi
Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan
lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif
yang menghasilkan perubahan

Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan
dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan
Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan
konsentrasi reaktan.
Ada reaktan yang perubahan konsentrasinya tidak mempengaruhi laju reaksi:
Δ[ reaktan]≈ ΔV
Δ[ reaktan]=x ≈ ΔV =1
x n=1Orde Reaksi
a.
n=o
Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde reaksi
Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju reaksi berapapun
perubahan konsentrasi pereaksi.
Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan
laju reaksi lebih cepat 2 kali.
Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali
menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst.
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi

Konsentrasi
Lajureaksi

Laju reaksi

Reaksi orde 0 Reaksi orde 1 Reaksi orde 2

b. Persamaan Laju Reaksi Laju reaksi


Konsentrasi
Untuk reaksi A + B à C
Rumusan laju reaksi adalah : V =k.[A]m.[B]n
Dimana : Konsentrasi
k = tetapan laju reaksi
m = orde reaksi untuk A
n = orde reaksi untuk B
Orde reakasi total = m + n
Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan.
Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi : NO(g) + Cl2(g)à NOCl2(g)
Diperoleh data sebagai berikut
Perc [NO] M [Cl2] M V M/s
1 0,1 0,1 4
2 0,1 0,2 16
3 0,2 0,1 8
4 0,3 0,3 ?

Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah :


V = k.[NO]m.[Cl2]n
Orde NO = m Orde Cl2 = n
Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2

Δ[ NO]m= ΔV Δ[ Cl 2 ] n= ΔV

( )
[ NO]3 m V 3
( )
n
[Cl 2 ]2 V2
= =
[ NO]1 V1 [Cl 2 ]1 V1

( )
0,2 m 8
= laju reaksinya adalah :
Maka rumusan
0,1 1 4
V=k.[NO] .[Cl2] 2 0,1 ( )
0,2 n 16
=
4
2 m=2
Harga 2 n=4
k diperoleh dengan memasukan salah satu data percobaan
m=1 n=2
V
k=
[ NO].[Cl 2 ]2
4
k= 2
0,1.0,1
Maka laju reaksi pada percobaan 4 adalah :
k =4 .103 M2−2
V= k.[NO].[Cl ]2 s
−1

V= 4.103.0,3. 0,32
V= 108 Ms-1
3. Luas Permukaan

Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin
banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan
efektif menghasilkan perubahan
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil
ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat
4. Katalis

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, hal ini disebabkan karena
katalisator dapat menurunkan energy pengaktifan (Ea), sehingga memudahkan zat-zat
untuk bereaksi.
Ada 2 jenis katalis :
1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir reaksi terbentuk
kembali.

2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas
Identitas Sekolah : SMK Kesehatan Nusantara
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi
Kelas /Semester : Xl/ 2
Materi Pokok : Sistem Koloid
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:


KD dari KI 1:
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
Indikator:
1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita.
KD dari KI 2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
1) Memiliki rasa ingin tahu
2) Jujur dalam bersikap
KD dari KI 3:

3.7 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari


Indikator :
1. Pengertian koloid,suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan sifatnya
2. Larutan, koloid, dan suspensi diidentifikasi melalui data pengamatan

KD dari KI 4
4.7 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya serta
menganalisis sifat-sifat dari sistem koloid yang dibuat

Indikator
1. Jenis koloid dibedakan berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya
2. Sifat- sifat koloid digunakan sebagai dasar penggunaannya dalam kehidupan sehari –
hari dan industri

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah siswa mencari refrensi tentang larutan, siswa dapat membedakan pengertian
koloid,suspensi dan larutan sejati berdasarkan sifat-sifatnya.
2. Siswa dapat membedakan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan pendispersi.
3. Siswa dapat menerapkan sifat-sifat koloid sebagai dasar penggunaan dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
Sistem Koloid
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Model : Student Fasilitator and Explaining

F. Media dan Sumber Belajar


1. Internet (webpage / webblog)
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Buku-Buku Kimia SMA Kelas Xl
4. Buku-Buku Kimia SMK Kelas Xl

G. Langkah – langkah pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelaran Waktu


m. Memberi salam
Kegiatan Awal 10’
n. Melaksanakan presentasi
o. Menyampaikan,KI,KD dan tujuan
pembelajaran
p. Melaksanakan Apersepsi
Guru mengajak siswa untuk mengingat
pembelajaran kimia pada pembelajaran
sebelumnya
Mengamati
Kegiatan Inti 65’
Mengamati berbagai larutan
Mengamati demonstrasi berbagai konsentrasi
larutan di bidang kesehatan

Menanya
Mengajukan beberapa pertanyaan tentang
larutan
Mengajukan pertanyaan mengapa dapat dibuat
konsentrasi larutan tertentu
Mengajukan pertanyaan bagaimana proses
pembuatan larutan

Eksperimen/explore
10. Melakukan eksperimen untuk membuat
larutan di bidang kesehatan dengan berbagai
konsentrasi

Asosiasi
11. Menganalisis data hasil eksperimen
12. Menyimpulkan hasil analisis data eksperimen

Mengomunikasikan
Membuat tulisan tentang konsep larutan
Membuat laporan dan mempresentasikan
hasil eksperimen
Kegiatan m. Guru dan siswa membuat kesimpulan 10’
Penutup n. Memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran
o. Merencanakan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan yang akan datang
p. Menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran.
2. Penilaian Sikap (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku

Mengetahui Sorong, Juli 2021


Kepala SMK Kesehatan Nusantara Guru mata pelajaran,

Hermin Tasik, S. Pd A . Hasria Shulaiha, S. Farm

Lampiran 1
Soal Tes Kompetensi
1.Koloid yang mempunyai fase terdispersi padat dan fase pendispersi cair disebut…
a. Emulsi
b. Sol
c. Aerosol
d. Buih
e. Emulsi padat
2. Pernyataan yg tidak benar tentang koloid adalah…..
a. Merupakan campuran heterogen
b. Punya ukuran partikel 10-7 cm – 10-5 cm
c. Dapat disaring melalui membrane
d. Bersifat tidak stabil
e. Terdiri dari 2 fase
3. Larutan berikut yang menunjukkan efek Tyndalladalah…
a. larutan CuSO4 jenuh
b. larutan K2CrO4
c. larutan FeCl3 jenuh
d. larutan I2 dalam KI
4. Beberapa cara pembuatan koloid
(1) mengalirkan udara dalam larutan H2S
(2) menggiling serbuk belerang & dicampur dalam medium
(3) menambah HCl pada larutan Na2S2O3
(4) menambah larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3
Pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah…..

a. 1,2,3
b. 1,3
c. 2,4
d. 4
e. 1,2,3,4

5. Minyak dan air dapat bercampur baik jika dikocok dengan air sabun. Hal ini
disebabkan karena…
a. sabun menurunkan tegangan permukaan
b. molekul sabun memiliki bagian yang polar & nonpolar
c. massa jenis minyak & air dibuat serupa oleh sabun
d. buih sabun mengandung udara yg mencegah memisahnya minyak
e. sabun memiliki daya pembersih sangat kuat

Penskoran : setiap jawaban benar mendapat skor 1, dan jawaban salah mendapat skor
0
Nilai = jumlah skor x 4

Lampiran 2
Pengamatan Perilaku
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3
1. Rasa ingin tahu
2. Ketekunan/ keuletan dan jujur dalam belajar baik secara
kelompok maupun individu dalam menyelesaikan
masalah yang ada di LKS.
Rubrik penilaian perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun
individu
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
1 Menunjukkan rasa ingin tahu
kelompok ketika disuruh atau kurang antusias dalam
menyelesaikan masalah secara individu.
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau
individu walaupun telah didorong untuk terlibat.
3: tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
Ketekunan/ keuletan dan jujur
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dalam belajar baik secara
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
2 kelompok maupun individu
namun belum menunjukkan upaya terbaiknya.
dalam menyelesaikan masalah
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
yang ada di LKS.
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai.

Lampiran 3

A. Pengertian koloid,suspensi, dan larutan sejati


Berdasarkan perbedaan ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dapat dibedakan menjadi:

1. Dispersi kasar (suspensi) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih besar daripada
100 milimikron.
2. Dispersi halus (koloid) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1
sampai dengan 100 milimicron.
3. Dispersi molekular (larutan sejati) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih kecil
daripada 1 milimicron.

B. Perbedaan Larutan, koloid, dan suspensi

Aspek yang Sistem Dispersi


dibedakan Larutan Sejati Koloid Suspensi
Bentuk
Homogen Homogen Heterogen
campuran
Bentuk
Dispersi molekul Dispersi padatan Dispersi padatan
dispersi
Penulisan X(aq) X(s) X(s)
Ukuran
< 1 nm 1 nm – 100 nm >100 nm
Partikel
Fasa Tetap homogen Heterogen Heterogen
Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring
dengan kertas saring dengan kertas saring biasa, Dapat disaring dengan
Penyaringan
maupun saringan tapi dapat disaring dengan kertas saring biasa
permeable saringan permeable
Dapat diamati
Dapat diamati dengan Dapat diamati dengan
Pemeriksaan dengan microscope
microscope ultra. microscope biasa.
elektron
Campuran gula dan Campuran tepung dan
Campuran susu dan air,
Contoh air, campuran alcohol air, campuran bubuk
campuran cat dan air
dan air kopi dan air

A. Jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya

No Nama sistem
Fase terdispersi Fase Pendispersi Contoh sistem koloid
. koloid
1. Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan
2. Cair Cair Emulsi cair Air susu, santan
3. Cair Padat Emulsi padat Jelly, mutiara, keju
4. Padat Gas Aerosol padat Asap, Debu di udara
5. Padat Cair Sol Cat, Tinta, kanji, Air sungai
6. Padat Padat Sol padat Kaca berwarna, intan hitam
7. Gas Cair Busa, buih Buih sabun, krim kocok
8. Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa

Ada dua macam emulsi cair, yaitu:

1. Emulsi minyak dalam air (M/A); contohnya santan, susu, dan lateks.
2. Emulsi air dalam minyak (A/M); contohnya mayonaise, minyak bumi, dan minyak
ikan.
B. Sifat- sifat koloid dalam kehidupan sehari – hari dan industri

1. Efek Tyndall

Adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam
sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.

Contoh: berkas sinar dari proyektor film di bioskop dan berkas cahaya lampu mobil pada
malam yang berkabut, serta langit yang berwarna biru.

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam
sistem koloid.Sifat inilah yang berperan terhadap kestabilan koloid.Gerak brown dapat
diamati pada mikroskop ultra.

3. Adsorpsi

Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat tersebut
sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Sifat ini banyak dimanfaatkan untuk industry
pemutihan gula, untuk proses pewarnaan tekstil, serta proses penjernihan air.

4. Elektroforesis

Partikel-partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik karena partikel-partikel itu
bermuatan listrik. Gejala ini disebut Elektroforesis. Partikel-partikel koloid yang bermuatan
dengan bantuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya
berlawanan. Sifat ini dimanfaatkan untuk mengetahui muatan koloid.

Contoh:pengendap Cottrell yang berfungsi untuk mengurangi polusi udara

5. Koloid Pelindung

Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau
penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya
casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emulgator.

6. Dialisis

Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu dengan menggunakan
membran yang diletakkan di dalam air yang mengalir.

Contoh:dialisator sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal

7. Koagulasi

Partikel-partikel koloid dapat mengalami koagulasi(penggumpalan). Ada dua cara


mengkoagulasikan system koloid, yaitu cara mekanik dan cara kimia.

Cara mekanik dapat dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan. Cara
kimia dilakukan dengan penambahan zat-zat kimia, misalnya elektrolit

8. Koloid Liofil dan koloid Liofob


Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan atau
berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofil atau sol liofob.

Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya
(senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya
sangat kuat.

Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak
senang akan cairannya (mediumnya).

Contoh pemanfaatan sifat hidrofil dan hidrofob yaitu pada penggunaan sabun atau detergen
dalam proses pencucian pakaian.

Perbedaan antara koloid liofob dengan koloid liofil dapat disimak pada tabel dibawah ini .

No. Koloid liofil Koloid liofob


Partikel tidak dapat dilihat dengan Partikelnya dapat dilihat denan microscope
1.
microscope ultra ultra
Tidak menunjukan peristiwa
2. Menunjukan peristiwa elektroforesis
elektroforesis
Tidak mengalami koagulasi bila diberi
3. Mengalami koagulasi jika diberi elektrolit
sedikit elektrolit
4. Memiliki viskositas besar Viskositas mirip medium pendispersinya
Tegangan permukaan mirip medium
5. Tegangan permukaan kecil
pendispersinya
6. Tidak menjukan gerak brown Menunjukan gerak brown yang jelas
Pada penguapan atau pendinginan
Pada penguapan atau pendinginan akan
menghasilkan gel, yang akan
7. menghasilkan koagulasi, tidak membentuk sol
membentuk sol lagi bila diberi medium
kembali bila diberi medium pendispersinya.
pendispersinya

Anda mungkin juga menyukai