Anda di halaman 1dari 5

MODUL

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM, BASA, GARAM MENGGUNAKAN


INDIKATOR ALAMI

DI SUSUN OLEH:
DAFFA ADDIN BRILYANSYAH
180641100026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
 PERMASALAHAN

Permasalahan yang terjadi pada preaktikum kali ini adalah siswa tidak dapat
mengidentifikasi perbedaan asam, basa atau garam

 PENYUSUNAN RENCANA

Membuat percobaan secara sederhana dan bahan yang mudah didapatkan


untuk mengidentifikasi asam, basa atau garam

 MENYUSUN JADWAL
1. Menentukan percobaan yang akan dilakukan.
2. Menentukan permasalahan yang berkaitan.
3. Menentukan dasar teori.
4. Menentukan alat dan bahan yang dipakai.
5. Membuat prosedur percobaan yang rinci.

Rincian :

1. Percobaan :

Percobaan yang akan dilakukan, yaitu identifikasi larutan asam, basa, garam
menggunakan indikator alami secara sederhana.
2. Tujuan :
a. Untuk mengetahui larutan yang bersifat asam,basa atau garam menggunakn bahan
alami.
b. Mengetahui bahan alami apa saja yang dapat digunakan untuk identifikasi larutan.
3. Permasalahan :
Permasalahan yang terjadi pada preaktikum kali ini adalah siswa tidak dapat
mengidentifikasi perbedaan asam, basa atau garam dengan cara sederhana.
4. Dasar teori:
Indikator alami dapat dibuat dengan memanfaatkan zat warna yang ada pada
tumbuhan. Zat warna pada tumbuhan merupakan senyawa organik yang berwarna
seperti yang dimiliki oleh indikator sintesis. Indikator ini sel ain mudah dibuat juga
mudah didapat. Tumbuhan yang digunakan untuk membuat indikator harus memiliki
karakteristik warna sehingga ekstrak dari tumbuhan tersebut dapat memberikan
perubahan warna yang berbeda - beda pada setiap pH. (Yulfriansyah & Novitriani,
2016).

Arrhenius mengemukakan bahwa asam merupakan suatu zat yang akan


menghasilkan ion hidronium (H+) jika dilarutkan kedalam air. Asam umumnya
merupakan senyawa kovalen dan akan bersifat asam jika sudah larut kedalam air. Basa
menurut Arrhenius adalah salah satu senyawa yang menghasilkan ion (OH-) jika berada di
dalam air. Basa umumnya terbentuk dari senyawa-senyawa ion yang mengandung gugus
hidroksida (-OH) di dalamnya (Wulandari,dkk,p.169).
Indikator merupakan suatu zat yang memberikan perubahan warna saat
ditambahkan pada suatu larutan asam maupun basa. Selain menggunakan lakmus,
digunakan pula indicator buatan seperti seperifenolftalein yang bekerja pada pH basa dan
metal merah yang bekerja pada pH asam. Namun sejumlah penelitian telah melakukan uji
pada berbagai macam tanaman yang berpotensi menjadi indicator alami asam basa.
Bagian tanaman yang digunakan berupa daun, rimpang, bunga dan buah. Tanaman yang
biasa digunakan umumnya memiliki pigmen warna seperti contohnya bunga sepatu,
bunga mawar dan buah jamblang (Mahmud, dkk, 2018, p.2).

5. Alat dan bahan :


 Bunga sepatu
 Kunyit
 Bunga mawar
 Bunga bougenvile
 Asam cuka
 Garam
 NaOH
 Lumpang dan alu (bisa diganti dengan penghalus lainnya).
 Gelas plastik
 Sendok

6. Prosedur :
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Haluskan bunga sepatu, kunyit, bunga mawar dan bunga bougenvile dengan tempat
yang bersih tiap masing masing bahan
 Tambahkan air sedikit pada hasil tumbukan
 Siapkan 4 wadah gelas yang berisi larutan yang diuji
 Masukkan masing masing sekitar 1 mL hasil tumbukan ke dalam wadah
 Masukkan masing masing 5 tetes larutan cuka ke gelas 1, larutan natrium klorida ke
gelas 2 dan NaOH ke wadah 3.
 Amati perubahan warnanya
 Lakukan dengan cara yang sama untuk hasil tumbukan bahan lainnya dan dalam
larutan lainnya
 Catat perubahan warnanya pada tabel
 Buatlah kesimpulan pada hasil kegiatan.
7. Tabel perubahan warna

Warna mula- Perubahan warna indikator setelah reaksi


NO Indikator Alami mula dengan :
indikator Asam Cuka Garam NaOH
1 Bunga sepatu
2 Kunyit
3 Bunga mawar
4 Bunga bougenville
DAFTAR PUSTAKA

Mahmud, A. (2018). Inventarisasi Tanaman Berpotensi sebaga iIndikator Asam Basa


Alami di Kota Kupang. JurnalBionature, 19 (1), 1-7. Diakses melalui
https://ojs.unm.ac.id.
Wulandari, C, dkk. (2018). Estimasi Validitas dan Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar
Multi Representasi :Definitif, Makroskopis dan Simbolik pada Materi Asam
Basa. Jurnal Phenomenon, 8 (2), 165-174. Diakses melalui
https://journal.walisongo.ac.id.
Yulfriansyah, A., & Novitriani, K. (2016). Pembuatan Indikator Bahan Alami Dari
Ekstrak Kulit Buah Naga ( Hylocereus Polyrhizus ) Sebagai Indikator
Alternatif. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada 16(1), 153-160. Diakses
melalui http://ejurnal.stikes-bth.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai