Anda di halaman 1dari 9

Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 1

PANDUAN PRAKTIKUM
KIMIA KELAS A, B, C (1CCP031032)
SEMESTER GANJIL 2023-2024

Oleh:
Ir. I NYOMAN SURASANA, M.P.
Dr. ALPIAN, S.P., M.P.
Dr. Ir. HERIANTO, M.P.
Dr. RENHART JEMI, S.Hut., M.P.
Ir. AHMAD MUJAFFAR, M.Hut.
Dr. MAHDI SANTOSO, S.Hut., M.Sc.
Dr. WAHYU SUPRIYATI, S.Hut., M.P.
Dr. EVA OKTOBERYANI CHRISTY, S.Hut., M.P.
ENDRA CIPTA, S.Hut

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
2023

I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR


Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 2

KATA PENGANTAR

Panduan praktikum ini disusun sebagai penuntun dalam pelaksanaan praktikum Kimia
bagi mahasiswa Jurusan / Program Studi S1 Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas
Palangka Raya. Panduan praktikum ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Kimia sehingga memperoleh hasil yang baik.
Praktikum Kimia bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang konsep teori kimia. Semoga panduan praktikum Kimia ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Palangka Raya, September 2023

Penyusun

I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR


Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 3

TATA TERTIB PRAKTIKUM MANDIRI

1. Mengikuti kegiatan praktikum 100%.


2. Laporan praktikum ditulis tangan pada kertas folio bergaris, batas kiri 3,0 cm,
batas kanan 2,0 cm, sedangkan batas atas dan batas bawah mengikuti garis yang ada
pada kertas folio bergaris.
3. Laporan praktikum dikumpul paling lambat sehari sebelum minggu tenang.
4. Laporan dibuat perorangan oleh masing-masing praktikan.
5. Jika terdapat indikasi plagiarisme, maka nilai praktikum 0.
6. Jika Laporan tidak sesuai format, maka nilai praktikum dikurang 20 point.

7. Bagi mahasiswa/i yang tidak mematuhi Tata Tertib tersebut akan dikenakan sanksi baik
secara administrasi maupun akademik sesuai ketentuan yang berlaku.
8. Hal-hal lain yang belum disebutkan di atas, dan diperlukan untuk kelancaran praktikum
akan disampaikan langsung kepada mahasiswa.

I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR


Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 4

PRAKTIKUM I.
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM
1.1. Kompetensi Dasar
a. Mengetahui macam-macam alat dan bahan laboratorium
b. Memahami fungsi dan cara menggunakan alat dan bahan laboratorium

1.2. Tujuan
Tujuan parktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat dan bahan yang di pakai dalam
praktikum kimia di laboratorium.

1.3. Metode
Metode yang digunakan adalah pengamatan secara studi pustaka.

1.4. Dasar Teori

1.4.1. Pengenalan Alat


Peralatan laboratorium yang biasa digunakan di Laboratorium Kimia Dasar umumnya terdiri
dari peralatan gelas yang sangat diperlukan sebagai sarana dan alat bantu untuk melakukan
percobaan (sederhana).
Peralatan Umum Laboratorium Kimia

I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR


Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 5

1.4.2. Pengenalan Bahan Kimia


Pengetahuan mengenai sifat bahan kimia menjadi hal penting sebelum bekerja di
laboratorium. Bahan kimia berdasarkan fasa (bentuknya) dibedakan menjadi bahan padat,
cair dan gas. Berdasarkan kualitasnya bahan kimia dibedakan menjadi : a) bahan kimia
teknis, yaitu bahan kimia yang memiliki tingkat kemurnian lebih rendah dari bahan kimia pro
analisis dan harganya juga jauh lebih murah, b) bahan kimia pro analisis, yaitu bahan kimia
yang memiliki tingkat kemurnian sangat tinggi, c) bahan kimia material references, bahan
kimia yang sifatnya disertifikasi.
Pelabelan bahan kimia diwajibkan mencantumkan informasi bahaya berdasarkan
tingkat bahaya bahan kimia khususnya untuk bahan yang tergolong pada hazardous
chemicals atau bahan berbahaya dan beracun (B3). Peraturan mengenai bahan berbahaya
bertujuan untuk melindungi/ menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari
bidang keselamatan kerja. Simbol bahaya digambarkan dengan piktogram tanda hitam pada
latar belakang orange dimana kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan
simbol bahaya, yang terbagi dalam 3 kategori yaitu : a) resiko kebakaran dan ledakan (sifat
fisika-kimia), b) resiko kesehatan (sifat toksikologi) dan c) kombinasi dari keduanya. Namun
demikian, kemasan tanpa simbol bahaya bukan berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan
bebas bahaya. Perlu berhati-hati dalam penanganan setiap bahan kimia.

1.5. Prosedur Kerja

a. Gambarkan alat laboratorium kimia kehutanan, fungsinya dan cara penggunaannya,

silahkan diakses melalui internet dengan cara digambar kembali secara manual di
laporan praktikum (bukan berupa foto atau scan).
b. Tuliskan/sebutkan bahan kimia yang biasanya ada di laboratorium kimia (diakses melalui
internet) beserta gambar dan penjelasan tentang simbol-simbol bahaya pada bahan kimia
tersebut.

I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR


Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 6

PRAKTIKUM II.
ASAM BASA

2.1. Kompetensi Dasar


a. Mengisolasi indikator asam basa dari ekstrak bahan alam
b. Mengidentifikasi keasamaan suatu zat dengan indikator alami.

2.2. Tujuan
Tujuan parktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang asam-basa.

2.3. Metode
Metode yang digunakan adalah penetesan secara langsung.

2.4. Dasar Teori


Terdapat definisi asam dan basa menurut beberapa ahli. Menurut Archenius, asam
didefinisikan sebagai zat yang larut dalam air dengan memberikan H+ sedangkan basa
didefinisikan sebagai zat yang akan larut dalam air dengan memberikan OH-.
Bronsted-Lowry mendifinisikan asam sebagai pemberi proton, sedangkan basa sebagai
penerima proton. Menurut G.N. Lewis, asam didefinisikan sebagai penerima pasangan
electron, sedangkan basa didefinisikan sebagai pemberi pasangan elektron. Diantara definisi
asam dan basa tersebut, teori yang paling umum digunakan adalah teori asam basa dari
Lewis. Secara umum, asam memiliki sifat antara lain : asam bersifat masam ketika dilarutkan
dalam air, asam terasa menyengat bila disentuh dan dapat merusak kulit, asam bereaksi hebat
dengan kebanyakan logam (korosif terhadap logam) dan asam merupakan cairan elektrolit.
Basa memiliki sifat kaustik, rasa pahit, licin (seperti sabun), mengubah warna lakmus merah
menjadi biru, dan dapat menghantarkan arus listrik.
Dalam laboratorium kimia, indikator asam basa yang biasa digunakan adalah
indikator buatan dan indikator alami. Indikator buatan merupakan indikator yang siap pakai
yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah
kertas lakmus, yang terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru, kertas lakmus
akan menunjukkan warna yang berbeda ketika dimasukkan pada larutan asam maupun
larutan basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna
I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR
Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 7

yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus disebabkan karena adanya orchein (ekstrak
lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ekstrak lakmus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih, setelah kertas putih menyerap ekstrak lakmus berwarna biru kemudian
kertas dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion
sehingga tidak bereaksi dengan anion (OH-). Kertas lakmus merah dibuat dengan proses
yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau
asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Indikator alam merupakan bahan-bahan dari alam yang dapat berubah warnanya jika
dicelupkan dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dipergunakan
dalam pengujian asam basa adalah bagian tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-
bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator alam bergantung pada warna jenis tanamanya, misalnya
kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan tetap berwarna merah dan di dalam
larutan basa akan berubah warna menjadi hijau. Kol ungu di dalam larutan asam akan
berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

2.5. Alat dan Bahan


2.5.1. Alat
 Tabung reaksi / gelas kaca
 Mortir dan alu
 Pipet tetes

2.5.2. Bahan

 Bunga sepatu  Sampo  Kunyit

 Pasta gigi  Air soda  Detergen

 Jeruk nipis  Sabun  Susu

 Air cuka  Etanol

2.6. Prosedur Kerja


a. Menggerus 1 - 2 gram bunga sepatu sampai halus dengan menggunakan mortar dan
pestle, kemudian ekstrak dipindahkan ke tabung reaksi.
I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR
Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 8

b. Menggerus 1 - 2 gram kunyit sampai halus dengan menggunakan mortar dan pestle,
kemudian ekstrak dipindahkan ke tabung reaksi.
c. Siapkan larutan sampo, pasta gigi, sabun, detergen, susu, air soda, air cuka, air jeruk
nipis atau alkohol. Dan masukkan masing-masing jenis larutan tsb ke dalam dua tabung
reaksi.
d. Tetesi tabung reaksi yang pertama dengan ekstrak bunga sepatu dan amati perubahan
yang terjadi.
e. Tetesi tabung reaksi yang kedua dengan ekstrak kunyit dan amati perubahan yang terjadi.
f. Volume bahan yang diuji sama jumlahnya dengan volume indikator alam.

2.7. Hasil Pengamatan

Warna setelah dicampur indikator alam (dokumentasi foto)


No Bahan yang Di uji Bunga Sepatu Kunyit
sebelum sesudah sebelum sesudah
1 Sampo
2 Susu
3 Cuka
4 Soda
5 Sabun Mandi
6 Sabun
Cuci/Detergen
7 Jeruk Nipis
8 Alkohol
9 Pasta gigi (odol)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H., dan Baradja,L. 2014. Stoikiometri. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Anonim, 2014. Penuntun Praktikum Kimia Umum. Universitas Bengkulu; Bengkulu.
Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas: Asas dan Struktur. Jakarta.Binarupa Aksara.
Brotosiswojo, B.S. 2001. Hakekat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pem-belajaran Kimia di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU-PPAI
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga
Harrizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia.Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Keenan. 1984. Kimia untuk Universitas. Jakarta. Erlangga.
Petrucci., Ralp. 1987. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga.
Purwadi, Bambang. 2011. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Instiper ,Yogyakarta.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB Press.
I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR
Panduan Praktikum Kimia, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya 9

I Nyoman Surasana, dkk Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan FAPERTA UPR

Anda mungkin juga menyukai