MK TEORI
MAKROEKONOMI I
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manaiemen
IPB University
2020
Materi Tiap Pertemuan:
• 1: Ilmu Makroekonomi • 8: Pertumbuhan Ekonomi 2
• 2: Data Makroekonomi • 9: Pengantar Fluktuasi Ekonomi
• 3: Pendapatan Nasional • 10: Permintaan Agregat 1
• 4: Uang dan Inflasi • 11: Permintaan Agregat 2
• 5: Perekonomian Terbuka • 12: Permintaan Agregat dalam
Perekonomian Terbuka
• 6: Pengangguran
• 13: Penawaran Agregat
• 7: Pertumbuhan Ekonomi 1
• 14: Pendalaman
ILMU MAKROENOMI
Departemen Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manaiemen
IPB University
2020
Isu-isu penting dalam Makroekonomi
Tiga (3) Indikator utama dari performance ekonomi :
1. Output :GDP dan pertumbuhan
2. Kerja :Tingkat Pengangguran
3. Harga :Tingkat Inflasi
Variabel
Variabel Model
Eksogen Endogen
Model penawaran dan permintaan
Ekonom tertarik mengetahui apa yg mempengaruhi “harga pizza”
dan “jumlah Pizza terjual”
Caranya :
hrs mengetahui perilaku pembeli dan penjual pizza & interaksi
keduanya
equilibrium
price
D
Q Quantity
of pizza
equilibrium
quantity
The effects of an increase in income:
P
Price
of pizza S
P2
P1
D2
D1
Q Quantity
Q1 Q 2 of pizza
• Jadi Model pasar pizza memiliki 2 variabel eksogen dan 2 variabel
endogen
Kenyataan :
market clearing tidak sepenuhnya realistis, krn seringkali
harga/upah menyesuaikan secara lambat
PRAKTIKUM PERTEMUAN 1
Ilmu Makroekonomi
Data Makroekonomi
Tingkat pengangguran:
Bagian dari angkatan kerja yang menganggur. Yang diukur biasanya
adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (Open Unemployment Rate).
Tenaga Kerja
Rumah Perusahaan
Tangga
Barang (Roti)
Pengeluaran ($)
$0.50 $1.00
𝐺𝐷𝑃 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
GDP Deflator =
𝐺𝐷𝑃 𝑅𝑖𝑖𝑙
GDP deflator mengukur harga relatif output terhadap harga pada tahun
dasar, yang mencerminkan tingkat harga yang terjadi secara keseluruhan
dalam ekonomi.
Y = C + I + G + NX
Menghitung Pertumbuhan Ekonomi (g):
g = [(Yt–Yt-1) / Yt-1] x 100%
Dimana t adalah tahun t, t-1 tahun sebelumnya.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
13
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Komponen GDP dari Sisi Pengeluaran
• Konsumsi (C) :
Pengeluaran rumah tangga akan barang dan jasa, kecuali membeli rumah baru
• Investasi (I):
Pengeluaran untuk barang modal, inventori, bangunan, termasuk rumah baru
• Pengeluaran Pemerintah (G) :
Pengeluaran barang dan jasa oleh pemerintah daerah dan pusat
Tidak termasuk pembayaran transfer karena tidak terjadi pertukaran barang dan
jasa karena pembayaran transfer
• Ekspor Bersih (NX)
Selisih Ekspor dikurangi dengan impor
• Pandemi Covid 19 menyebabkan goncangan ekonomi yang mengarah pada resesi global.
Berbagai kebijakan yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid 19 seperti lockdown
menyebabkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi
• Harga suatu barang sekarang tidak sama dengan harga barang yang
sama 5 tahun yang lalu → ada inflasi → perubahan biaya hidup
• IHK atau CPI (Consumer Price Index): digunakan untuk mengukur
tingkat harga dari sekumpulan barang
• IHK mengubah harga berbagai barang dan jasa menjadi sebuah indeks
tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga
• IHK adalah indeks harga yang paling sering digunakan tetapi bukan
indeks satu-satunya, ada IHP (indeks harga produsen)
• Misalnya :
Tahun 2010 dianggap sebagai tahun dasar.
Seorang konsumen membeli 5 apel dan 2 jeruk
1 Mengukur harga seluruh barang dan Hanya mengukur harga barang dan
jasa yang diproduksi jasa yang dibeli konsumen
2 Hanya mencakup barang dan jasa yang Mencakup semua barang dan jasa
diproduksi domestik yang dibeli (domestik/impor)
3 Menggunakan timbangan tidak tetap Menggunakan timbangan tetap
terhadap barang yang berbeda
Tingkat Pengangguran
Tkt Pengangguran Terbuka = (Jumlah Penganggur/Angkatan Kerja) x 100%
• Misal:
Jika tingkat pengangguran meningkat dari 6% ke 8%, maka:
Persentase Perubahan GDP Riil = 3% - 2 (8% - 6%) = - 1%
PRAKTIKUM PERTEMUAN 2
Data Makroekonomi
Perubahan GDP nominal dapat disebabkan oleh perubahan harga dan perubahan
jumlah output yang dihasilkan
Perubahan dalam GDP riil hanya dapat disebabkan oleh perubahan kuantitas, karena
PDB riil menggunakan harga tahun dasar yang konstan.
2018 2020
Produk Buah-
buahan Po (Rp) Qo (Rp/kg) Pt (Rp) Qt (Rp/kg)
10,000 3 12,000 6
12,000 2 15,000 4
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓
Labor Force Participation Rate = X 100 %
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
124 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
= X 100%
150 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
= 82.67 persen
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Poin Diskusi: GNP VS GDP
1200.00
• Gross National Product (GNP):
total income earned by the nation’s factors of 1000.00
production, regardless of where located
800.00
• Gross Domestic Product (GDP):
total income earned by domestically-located factors of 600.00
production, regardless of nationality.
400.00
(GNP – GDP) = (factor payments from abroad) - (factor
payments to abroad) 200.00
• Bagaimana tren perkembangan GNP dan 0.00
GDP Indonesia?
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
2018
• Bagaimana perbandingan nilai GNP dan GNP GDP
GDP Indonesia? Apa yang mengakibatkan Sumber: Bank Dunia (2020)
Pendapatan Nasional:
Darimana Berasal dan
Kemana Perginya
Tabungan
Swasta
Pasar Keuangan
Makroekonomi
membahas tentang
Tab.
Pajak Publik interaksi antara 3
Rumahtangga Pemerintah Perusahaan pasar dan 3 agen
ekonomi
Pembelian
Pemerintah
Konsumsi Pendapatan
Pasar Barang dan Jasa Perusahaan
W/P
MPL, DL
L L
Y MPL L MPK K
Pendapatan
Nasional Pendapatan Pendapatan
TK Modal
Y–T
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb slide 12
Investasi
• Fungsi investasi I = I (r ),
dimana r adalah tingkat suku bunga riil, r
Kurva investasi
yaitu tingkat suku bunga nominal yang
dikoreksi inflasi mempunyai
slope negatif
Tingkat suku bunga riil adalah:
the cost of borrowing
opportunity cost untuk
Tabungan
nasional tidak
Tingkat Suku bergantung pada
Bunga Riil r,
sehingga
berbentuk
I (r ) vertikal
Investasi saat S, I
keseimbangan
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb slide 18
Studi Kasus
• Beberapa instrumen stimulus fiskal yang diimplementasikan
Kementerian Keuangan untuk mengatasi pandemi Covid 19
• Meningkatkan pengeluaran pemerintah di sektor Kesehatan terkait penanganan
pandemi Covid 19 (G > 0)
• Penurunan Pajak Penghasilan (PPh) Korporasi (T < 0)
• Berdasarkan model keseimbangan, kedua instrument akan menurunkan
tabungan nasional
S Y C (Y T ) G
G S T C S
3. …akan menurunkan I (r )
investasi. I2 I1 S, I
Soal Essay
1. Pemerintah menaikkan pajak sebesar $100 miliar. Jika kecenderungan mengkonsumsi marjinal
adalah 0.6, apakah yang terjadi pada komponen-komponen berikut ini? Apakah komponen-
komponen ini naik/turun? Berapa jumlahnya?
a. Tabungan publik
b. Tabungan swasta
c. Tabungan nasional
d. Investasi
2. Perhatikanlah perekonomian yang dijelaskan oleh persamaan berikut ini:
Y=C+I+G
Y=5000
G=1000
T=1000
C=250+0.75(Y-T)
I=1000-50r
a. Dalam perekonomian ini, hitunglah tabungan swasta, tabungan publik, dan tabungan
nasional
b. Tentukanlah tingkat suku bunga ekuilibrium
c. Sekarang anggaplah bahwa G naik menjadi 1250. Hitunglah tabungan swasta, tabungan
publik, dan tabungan nasional.
d. Tentukanlah tingkat bunga ekuilibrium yang baru.
Sswasta
=Y-T-C
=5000-1000-(250+0.75(5000-1000)
=4000-(250+3000)
Sswasta=750
Spublik=T-G=1000-1000=0 (balanced budget)
T>G= surplus
T<G=defisit
Snas=Sswasta+Spublik=750+0=750
b. Snas=I(r)
750=1000-50r
50r=250
r=5%
Analisislah pengaruh kebijakan di bawah ini terhadap tingkat bunga dan investasi. Dalam rangka
meningkatkan kredibilitas pemerintah di bidang pertahanan, pemerintah Indonesia meningkatkan
pengeluaran untuk membeli tiga pesawat tempur untuk Angkatan Udara.
Anggaplah pemerintah menaikkan pajak dan pembelian pemerintah dalam jumlah yang sama. Apa yang
terjadi dengan tingkat bunga dan investasi dalam menaggapi perubahan anggaran yang diseimbangkan ini?
Apakah jawaban Anda bergantung pada kecenderungan mengkonumsi marjinal?
BAB 3
PENDAPATAN NASIONAL
B S Produk marjinal tenaga kerja menunjukkan jumlah output tambahan dari satu
unit kerja tambahan
𝜕𝑌
𝑀𝑃K = = 𝛼 𝐴𝐾 𝛼−1 𝐿1−𝛼
Fs produksi=Y=F(K,L) 𝜕𝐾
A menunjukkan
produktivitas dari teknologi.
Y=F(K,L)=𝐴𝐾 𝛼 𝐿1−𝛼 𝜕𝑌 𝛼 𝐴𝐾 𝛼 𝐿1−𝛼
𝑀𝑃K = =
𝜕𝑌 𝜕𝐾 𝐾1
𝑀𝑃𝐿 = = 1 − 𝛼 𝐴𝐾 𝛼 𝐿1−𝛼−1
𝜕𝐿
𝜕𝑌 𝛼 𝑌 Produktivitas
𝜕𝑌 1 − 𝛼 𝐴𝐾 𝛼 𝐿1−𝛼 𝑀𝑃K = = Modal rata-rata
𝑀𝑃𝐿 = = 𝜕𝐾 𝐾
𝜕𝐿 𝐿1
Produktivitas
𝜕𝑌 1−𝛼 𝑌 Tenaga kerja rata-
𝑀𝑃𝐿 = =
𝜕𝐿 𝐿 rata Sehingga, Produk marjinal tenaga kerja adalah
jumlah output tambahan dari adanya tambahan
input tenaga kerja.
1
9/13/2020
B S Upah riil merupakan rasio upah nominal dengan harga input tenaga kerja
𝑊
w =
𝑃
• Upah nominal
(W)
• Riil dibobot
dengan harga
• Upah riil
menunjukkan
daya beli
𝑌𝑑 = 𝑌 − 𝑇 + 𝑇𝑟
𝑌𝑑 = 𝐶 + 𝑆
RT membagi pendapatan yang siap
dibelanjakan untuk konsumi dan tabungan
C=C0 + MPC Yd
2
9/13/2020
3
9/13/2020
TERIMA KASIH
4
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Persamaan kuantitas:
Money x Velocity = Price x Transactions
M xV = P x T
dimana
P = Harga output (GDP deflator)
Y = Jumlah output (GDP riil)
P Y = Nilai output (GDP nominal)
𝑴𝑿𝑽=𝑷𝑿𝒀
Dimana:
M = Jumlah uang beredar
P = Harga output (GDP deflator)
Y = Jumlah output (GDP riil)
P Y = Nilai output (GDP nominal)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas
Kapasitas produksi dari perekonomian menentukan GDP riil, jumlah uang menentukan
GDP nominal dan GDP deflator adalah rasio antara GDP nominal terhadap GDP riil.
Dimana:
1. tergantung dari Bank Indonesia
2. konstan
3. tingkat inflasi
4. pertumbuhan fungsi produksi dan teknologi (given)
Diperlukan
• beli barang & penerimaan:
jasa • pajak :
• transfer perseorangan,
payment perusahaan
• menjual obligasi
Pengeluaran • mencetak uang
pemerintah :
Mencetak uang jumlah uang beredar naik inflasi naik uang riil yang
dipegang turun seperti pajak karena memegang uang
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Inflasi dan Tingkat Suku Bunga
• Tingkat bunga nominal, i
tidak disesuaikan dengan inflasi
r = i
L (r , Y ) e
M
L (r e , Y )
P
Penawaran Permintaan
keseimbangan uang riil
uang riil
DIKOTOMI KLASIK
asumsi: M konstan,
𝑀 𝑥 ↑ 𝑉 = ↑ (𝑃𝑌)
MV=PY
(M/P)d
M
MV=PY
MV=PY
i=r+𝝅
%M + %V = %P + %Y
i = 4% + 6%
13% + 0 = P +7%
i = 10%
P = 6%
inflasi, 𝝅 = 𝟔%
• Y = Cd + Id + Gd + EX
• Cd, Id , Gd pengeluaran domestik
Ekspor netto
pada barang & jasa domestik
• EX pengeluaran LN pada barang &
jasa domestik
C = Cd + Cf I = Id + If G = Gd + Gf
Y = Cd + Id + Gd + EX
Y = (C – Cf) + (I – If) + (G – Gf) + EX
Y = Cd + Id + Gd + EX – (Cf + If + Gf)
Y = C + I + G + EX – IM
Y = C + I + G + NX NX : Net Expor (ekspor bersih)
NX = Y – (C + I + G)
Y Ouput, (C + I + G) Pengeluaran domestik
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Investasi Asing Bersih & Neraca Perdagangan
Y = C + I + G + NX
Y-C-G = NX + I
Mobilitas Sempurna :
Penduduk negara tsb memiliki akses penuh ke pasar keuangan dunia
Tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil (r) sama dengan Tingkat
bunga dunia (r*)
Sehingga, tingkat bunga riil yang berlaku di pasar keuangan dunia r = r*
NX = (Y – C – G) – I
NX = S – I
Substitusi :
r* S
Surplus
NX
Perdagangan
r*
I (r)
I, S
r
NX
I (r)
Defisit Perdagangan
I, S
I, S
I, S
Perekonomian Tertutup :
S rendah I rendah Persediaan modal masa depan lebih kecil
Perekonomian Terbuka :
S rendah defisit perdagangan hutang LN terus menerus
NX ()
0 Ekspor bersih, NX
Kurs Riil
Keseimbangan
NX ()
0 Ekspor bersih, NX
1
NX ()
2
NX ()
Kebijakan perdagangan :
“kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi secara langsung
jumlah barang & jasa yang diekspor atau diimpor “
Ekspor Bersih, NX
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
TERIMAKASIH
PRAKTIKUM 5
PEREKONOMIAN
TERBUKA
Pertanyaan 1
NX1
Karena r* tetap, maka
I 0 I (r )
Δ𝑁𝑋 = Δ𝑆 > 0
I1 S, I
ε2
…nilai tukar riil akan turun
NX(ε )
P dom <P LN X naik dan M
turun NX naik NX
NX 1 NX 2
Dampak:
I 0 I (r )
Δ𝑁𝑋 > 0
S, I
I (r )* I (r1* )
2
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
d. Kebijakan Ekspansi Fiskal Luar Negeri
NX 2 NX
NX 1
s = U (s+f)
L
U s
L s f (tingkat pengangguran steady sate)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh:
Setiap bulan pekerja kehilangan pekerjaan sebesar 1 % (s=0.01). Tk.
Mendapatkan pekerjaan adalah 20% (f=0.20),
maka Tk. steady state pengangguran sebesar :
U 0.01 0.0476 = (5%)
L 0.01 0.20
Model tingkat pengangguran alamiah ini implikasi penting bagi kebijakan publik:
Semua kebijakan yang bertujuan menurunkan tingkat penganggguran alamiah, harus
menurunkan tingkat pemutusan kerja (PHK) atau meningkatkan tingkat penemuan
pekerjaan
Semua kebijakan yang mempengaruhi tingkat PHK atau penemuan pekerjaan juga
mengubah tingkat pengangguran
Pengangguran
menunggu/struktural disebabkan Keterangan:
oleh tingkat upah yang kaku.
Muncul ketika tidak banyak
a = keseimbangan di pasar TK, Dtk=Stk
b = Upah minimum
pekerjaan Upah
Riil
STk
c-d = jumlah U (exess supply tk), pada upah
Muncul ketika upah ditetapkan minimum Stk>Dtk
di atas upak keseimbangan Jml
Pengang
e atau c = Dtk pada tkt upah minimum
Upah b d
Penyebab Upah ril kaku : Riil Kaku c
a. UU upah minimum, a
b. Kekuatan monopoli serikat buruh DTk
c. efisiensi upah e Jml TK yg ingin Bekerja
membentuk serikat pekerja sebagai collective action (tingkat pabrik atau nasional) kekuatan monopoli
mempunyai bargaining position yang kuat dlm penentuan tingkat upah, tunjangan dan kondisi kerja dan
lainnya
sebuah asosiasi pekerja yang melakukan tawar-menawar dengan pemberi kerja (pengurus serikat pekerja
vs manajemen perusahaan) mengenai upah, tunjangan, dan kondisi kerja
umumnya berakhir dengan tingkat upah lebih tinggi dari upah keseimbangan pasar, perusahaan
mengurangi pekerja tingkat penemuan pekerjaan yg lebih rendah dan kenaikan dalam pengangguran
structural
Biasanya pekerja serikat mendapatkan upah 20% lebih tinggi dan mendapatkan lebih banyak manfaat
daripada pekerja non-serikat untuk jenis pekerjaan yang sama
• Tren pengangguran
Pengalaman di AS tingkat pengangguran berfluktuasi: (1) perubahan komposisi angkatan kerja; (2) meratanya pergeseran sektoral
• Transisi masuk dan keluar dari tenaga kerja (pekerja muda yang baru masuk)
Sebelumnya dalam model tingkat pengangguran alamiah, diasumsikan besarnya angkatan kerja tetap, mengabaikan aspek dinamika pasar
tenaga kerja (keluar masuknya individu dari angkatan kerja)
satu2nya penyebab penurunan pengangguran adalah penemuan pekerjaan
Satu2nya penyebab penigkatan pengangguran adalah pemutusan hubungan kerja
Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: Berita Resmi Statistik No. 40/05/Th. XXIII, 5
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Mei 2020
• Rata-rata upah buruh pada Februari 2020
sebesar 2,92 juta rupiah per bulan.
• Rata-rata upah buruh laki-laki sebesar 3,18 juta
rupiah dan rata-rata upah buruh perempuan
sebesar 2,45 juta rupiah.
• Terdapat 7 dari 17 kategori lapangan pekerjaan
dengan rata-rata upah buruh lebih rendah
daripada rata-rata upah buruh nasional.
• Rata-rata upah buruh berpendidikan universitas
sebesar 4,56 juta rupiah, sedangkan buruh
berpendidikan SD ke bawah sebesar 1,79 juta
rupiah.
• Menurut kelompok umur, rata-rata upah buruh
tertinggi sebesar 3,97 juta rupiah pada kelompok
umur 55-59 tahun, sedangkan terendah sebesar
1,69 juta rupiah pada kelompok umur 15-19
tahun.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: Berita Resmi Statistik No. 40/05/Th. XXIII, 5
Mei 2020
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ringkasan
• Tingkat pengangguran steady state tergantung pada tingkat pemutusan dan
penemuan pekerjaan
• Penemuan pekerjaan memerlukan waktu menyebabkan tingkat
pengangguran friksional dan pemutusan pekerjaan menyebabkan
pengangguran struktural (wait unemployement)
• Penyebab pengangguran friksional adalah preferensi dan kemampuan
pekerja serta persyaratan pekerjaan yg berbeda-beda; asismetri information,
mobilitas geografis tidak mudah dan perkembangan ekonomi.
• Penyebab pengangguran struktural adalah adanya kekakuan upah sebagai
akibat UU upah minimum, serikat pekerja dan upah efisiensi.
• Pola penganguran berdasarkan beberapa aspek penting perlu dipelajari
untuk dapat diketahui sebab-sebab pengangguran dan menentukan
kebijakan yang tepat untuk mengatasinya
𝑈 𝑠 0.083
= = = 0.14, atau 14%
𝐿 𝑠 + 𝑓 0.083 + 0.5
• Saving
• Population growth Mempengaruhi tingkat
output dalam
• Technological
perekonomian & tumbuh
progress setiap waktu
Y f(K, L)
Output,
zY f(zK, zL) f(k)
MPK
Y K
f ,1 1 Diminishing
L
marginal product of
L capital
dengan c (1 s)y
Y=f(k)
y ci
c
y (1 s)y i i = sf(k)
y
y y sy i
i
i sy
k
Sehingga :
a) Untuk k tertentu, y = f(k) menunjukkan berapa besar output dihasilkan dari perekonomian
b) S = alokasi output di antara konsumsi & investasi
K tidak berubah
long run equilibrium dari
ekonomi k1 k* k2
k (capital per worker)
Peningkatan Penurunan
kapital stock Steady state
level of capital kapital stock
karena i>k karena i<k
per worker
i,sf(k)1
Bagaimana dgn r
r s k y
k
k1* k2*
MPK δ
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kaidah Emas (Golden Rule Level Of Capital)
f(k*),sf(k), k*
k*
f(k*)
y*gold
cgold s gold f(k)
igold
k*
k*gold
k*
f(k*)
c gold
k*
k*gold
f(k*)
Break Event Investment
y*gold jumlah dari investasi
cgold s gold f(k)
yg diperlukan untuk
mempertahankan capital
igold
stock per worker
k* konstan
k*gold
DAMPAK PERTUMBUHAN
POPULASI
sf(k), k,sf(k)
i,sf(k)
Steady
Negara dgn populasi tinggi state
GDP per kapita rendah
k
k2* k1*
MPK δ n
Soal B S. Golden rule level of capital adalah keadaan pada kondisi steady state yang
memaksimumkan konsumsi. Pada saat tersebut, nilai dari marginal productivity of capital lebih
besar dari penyusutan.
Soal Essay
1. Dalam model Solow, bagaimana tingkat pertumbuhan populasi mempengaruhi tingkat
pendapatan akondisi mapan? Bagaimana tingkat pertumbuhan populasi mempengaruhi
tingkat pertumbuhan kondisi mapan?
2. Jelaskan secara grafis (melalui pertumbuhan Solow) apa yang terjadi pada tingkat output
(y), investasi (sy), dan modal per pekerja (k) Ketika terjadi peningkatan jumlah tabungan?
c) Asumsikanlah bahwa tingkat depresiasi adalah 10% per tahun. Berapakah modal
per pekerja pada kondisi mapan, output per pekerja, dan konsumsi per pekerja
untuk tingkat tabungan 0%, 10%, 20%, 30%, dan seterusnya. Apakah tingkat
tabungan memaksimalkan output per pekerja? Aapakah tingkat tabungan
memaksimalkan konsumsi per pekerja?
d) Tentukan berapa produksi marjinal modal.
Soal B S. Golden rule level of capital adalah keadaan pada kondisi steady state yang
memaksimumkan konsumsi. Pada saat tersebut, nilai dari marginal productivity of capital lebih
besar dari penyusutan.
Modal→ output→ saving→ investasi→ Modal
JAWABAN B S
Asumsi Solow:
1. CRTS
2. Output y terdiri dari konsumsi dan investasi
3. Proporsi dari pendapatan yang ditabung sebesar s dan mengkonsumsi sebesar 1-s.
sehingga:
c=(1-s)y
4. Kapital merupakan kapital fisik
5. Sumber pertumbuhan ekonomi: kapital (modal), tenaga kerja, teknologi
Y=F(K,L)
𝑌 𝐾 𝐿
= 𝐹( , )
𝐿 𝐿 𝐿
y=f(k)
y=c+i
y=(1-s)y + i
y=y-sy + i
i=sy
i=sf(k)
∆k = sf(k) − δk
0 = sf(k) − δk
𝒔𝒇(𝒌) = 𝜹𝒌
y=c+i
c=y–i
syarat kondisi mapan: i= δk
c* = f(k*) – δk*
𝑐 ∗ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑓𝑜𝑐 = 0
𝜕𝑐
=0
𝜕𝑘
f’(k*)-δ’k*=0
MPK-δ=0
MPK=δ
MPK=δ+n
JAWABAN ESSAY
Jawaban No 1.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan populasi, semakin rendah tingkat modal per kondisi-
mapan pekerja, dan karena itu ada tingkat pendapatan kondisi-mapan yang lebih rendah.
Sebagai contoh, kondisi mapan untuk dua tingkat pertumbuhan populasi, tingkat n1 yang
rendah dan level n2 yang lebih tinggi. Pertumbuhan populasi yang lebih tinggi n2 berarti
bahwa garis yang mewakili pertumbuhan populasi dan depresiasi lebih tinggi, jadi tingkat
modal per kondisi mapan pekerja lebih rendah. Tingkat pertumbuhan total pendapatan
pada kondisi-mapan adalah n + g: semakin tinggi pertumbuhan populasi tingkat n,
semakin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan total. Pendapatan per pekerja,
bagaimanapun, tumbuh pada tingkat g dalam kondisi mapan dan, karenanya, tidak
terpengaruh oleh pertumbuhan populasi.
Jawaban No 2.
Jawaban No 3.
a. Negara A dan B masing-masing memiliki fungsi produksi𝑌 = 𝐹(𝐾, 𝐿) = 𝐾 1/2 𝐿1/2
Apakah fungsi produksi ini memiliki skala pengembalian konstan? Jelaskan
c. Asumsikan bahwa negara lain mengalami 5% dari modal terdepresiasi setiap tahun. Asumsikan
negara A menabung 10% dari outputnya setiap tahun dan negara B menabug=ng 20% dari
outputnya setiap tahun. Dengan menggunakan jawaban Anda dari bagian (b) dan kondisi mapan
bahwa investasi sama dengan depresiasi, carilah tingkat modal per pekerja kondisi mapan untuk
setiap negara. Lalu carilah tingkat pendapatan per pekerja dan tingkat konsumsi per pekerja pada
kondisi mapan
𝛿 = 0.05
𝑠𝑎 = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎 𝐴 = 0.1
𝑠𝑏 = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎 𝐵 = 0.2
𝑦 = 𝑘 1⁄2
d.
𝑠𝑎 = 0.1
𝑠𝑏 = 0.2
𝛿 = 0.05
𝑘0 = 2, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎
c=(1-s)y
Untuk Negara A:
c=(1-
Tahun k y=k1/2 s)y i=say
Untuk Negara B:
Negara
B
c=(1-
Tahun k y=k1/2 s)y i=say
Butuh 5 tahun agar konsumsi negara B lebih tinggi dari konsumsi negara A
Jawaban No 4.
a.
b.
c.
s k* y* c* MPK
0.000 0.000 0.000 0.000 #DIV/0!
0.100 1.000 1.000 0.900 0.300
0.200 2.692 1.346 1.077 0.150
0.300 4.804 1.601 1.121 0.100
0.400 7.246 1.811 1.087 0.075
0.500 9.966 1.993 0.997 0.060
0.600 12.931 2.155 0.862 0.050
0.700 16.117 2.302 0.691 0.043
0.800 19.504 2.438 0.488 0.038
0.900 23.078 2.564 0.256 0.033
1.000 26.827 2.683 0.000 0.030
Konsumsi maksimum saat saving rate 30%, c*=1.121. ini lah kondisi saat Golden Rule.
d.
𝑌 = 𝐾 0.3 𝐿0.7
𝜕𝑌
𝑀𝑃𝐾 = = 0.3𝐾 −0.7 𝐿0.7
𝜕𝐾