Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBELA
Jl. Sibela Timur No. 1, Perumnas Mojosong Telp.(0271) 854252
SURAKARTA 57127
MATRIKS PDCA
PERMASALAHAN: KIA
PERIODE PENYELESAIAN MASALAH: Januari-Maret 2019

Masalah Analisis masalah Perencanaan Pelaksanaan Hasil Tindak lanjut Keterangan


Kematian bayi Kurangnya pengetahuan Pemantapan Kelas hamil di Penyuluhan tanggal Sudah Penyuluhan dapat
karena masalah mengenai perawatan poin : proses persalinan, ASI, dilaksanakan dilakukan di pos
aspirasi : tersedak dan kesehatan bayi hingga MP-ASI, Edukasi lansia
dot mengenai tumbuh kembang
anak

Pengetahuan Ibu tentang 1. Koordinasi dengan Pokja FKKP, 30 Juni 2018 Pokja 4 sepakat, Akan dilakukan
Pentingnya ASI Eksklusif 4, akan pentingnya KP Ibu dan akan Nopember
di setiap Posyandu sosialisasi di
2. Koordinasi dengan tim Saat pertemuan kel. Siaga FKKP bulan
kelurahan siaga tentang Nopember 2018
tugas tambahan kader
kasiat akan mengunjungi Ketua kel. Siaga Per juli, kader kel.
ibu nifas dan ibu bayi sepakat ada Siaga bertambah
penambahan
supervisor

Rendahnya minat baca 1. Memanfaatkan kader Di Posyandu terlaksana Untuk diteruskan ke


ibu khususnya buku KIA posyandu agar Posyandu lainnya
memotivasi ibu untuk
membaca buku KIA
2. Kader menjelaskan
capaian perkembangan
anak, serta memberikan
tugas kepada ibu untuk
menstimulasi anak agar
dapat mencapai target
perkembangan
selanjutnya, sesuai yang
terdapat di buku KIA.

Surakarta, Juni 2018

Kepala UPT Puskesmas Sibela Penanggung Jawab UKM


Dinas Kesehatan Kota Surakarta UPT Puskesmas Sibela

dr. Tutik Asmi Riyani Wahyu Utami, SKM


NIP 19730812 200501 2 013 NIP 19810704 201001 2 017

ANALISIS MASALAH DAN PENYUSUNAN ALTERNATIVE PEMECAHAN


Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penentu derajat kesehatan masyarakat. Jika dibandingkan dengan indikator derajat kesehatan yang
lain, AKB lebih sensitif karena angka kematian bayi terhitung lebih tinggi di negara dengan kemajuan sosial ekonomi yang rendah. Indonesia yang turut berkomitmen
dengan Sustainable Development Goals (SDGs) mencanangkan target penurunan angka kematian bayi hingga 12 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Maka dari
itu, diperlukan manajemen kesehatan yang tepat dalam mencegah teejadinya kematian bayi.
Kematian pada masa perinatal-neonatal secara umum berkaitan dengan kesehatan ibu selama hamil, kesehatan janin dalam kandungan dan proses persalinan.
Hingga bulan Agustus telah tercatat sebanyak 4 bayi meninggal di tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Sibela Mojosongo. Penyebab kematian bayi tersebut adalah
aspirasi, BBLR dan kelainan jantung kongenital. Berikut beberapa masalah lain yang terkait dengan kematian bayi tersebut :
1. Man
Dalam diagram disebutkan tiga permasalahan yang berpengaruh pada kematian bayi. Pertama, kurangnya kesadaran ibu dalam melakukan ANC secara rutin. ANC
yang tidak dilakukan secara rutin berpotensi menimbulkan masalah baru, yaitu apabila terdapat kondisi yang tidak normal pada ibu atau janin maka tatalaksananya
akan terlambat atau tidak maksimal. Kedua, kurang terlatihnya kader posyandu dalam pengukuran antropometri bayi. Sehingga hasil pengukuran yang didapatkan
tidak akurat. Apabila hasil pengukuran salah, maka dapat mengakibatkan tidak terdeteksinya keadaan bayi yang di bawah normal, misalnya gizi kurang, kurus atau
stunting. Ketiga, tindakan resusitasi yang terlambat sehingga bayi tidak tertolong.
2. Money
Permasalahan tingkat pendapatan yang rendah bisa menjadi faktor permasalahan kesehatan bagi ibu atau pun bayi. Bagi kesehatan ibu, tingkat pendapatan yang
rendah bisa menyebabkan konsumsi gizi yang kurang serta akses ke pelayanan kesehatan yang kurang maksimal. Bagi kesehatan bayi, utamanya bayi yang sudah
mengkonsumsi MP-ASI permasalahan ekonomi dapat juga menyebabkan gizi kurang bagi bayi.
3. Method
Dari segi metode, yang menjadi permasalahan adalah kurang maksimalnya fungsi posyandu dan kurangnya deteksi dini dari tenaga kesehatan. Kedua hal tersebut
dapat menjadi faktor penyebab kematian bayi apabila ternyata terdapat kelainan pada kondisi ibu hamil atau janin, namun terlambat diketahui dan tidak tertangani.
4. Market
ANC merupakan upaya untuk memonitoring kondisi ibu dan janin. Namun, terkadang ibu hamil tidak melakukan ANC sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Sehingga, terkadang ada masalah kehamilan yang terlambat dideteksi. Hal in tentunya berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu maupun janin dalam kandungan, dan
bisa jadi berpengaruh pula pada kondisi bayi ketika lahir.
5. Minute
Melakukan konseling secara komprehensif mengenai kesehatan ibu hamil atau bayi membutuhkan waktu yang lama. Konseling secara komprehensif kurang
memungkinkan jika dilakukan di poli KIA puskesmas karena banyaknya pasien yang juga membutuhkan pelayanan. Waktu konseling yang terbatas ini dapat berakibat
pada terlewatnya informasi penting mengenai kondisi bayi yang mungkin saja harus segera tertangani, misalnya kondisi kesehatan bayi secara umum atau tingkat
perkembangan bayi.
6. Material
Terbatasnya teknologi yang ada di puskesmas, misalnya alat USG dapat menyebabkan terlambatnya deteksi kondisi kelainan janin dalam kandungan utamanya di
fasilitas kesehatan tingkat pertama.
7. Machine
Alat ukur antropometri yang tidak sesuai standar berakibat pada hasil pengukuran yang tidak akurat. Sehingga analisis dari hasil pengukuran pun menjadi salah.
Apabila hal ini terjadi pada anak dengan gangguan pertumbuhan, misalnya gizi kurang, stunting, atau kurus maka dapat menyebabkan hal tersebut tidak terdeteksi.
8. Information
Rendahnya tingkat pendidikan ibu, minat baca yang rendah serta kurangnya edukasi menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi karena ibu tidak mengetahui
cara yang tepat dalam perawatan bayi, misalnya cara pemberian susu, MP-ASI dan tumbuh kembang. Sehingga terkadang ibu tidak menganggap perlu
memperhatikan hal yang sebenarnya merupakan masalah bagi bayi.

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Masalah Penyebab Alternatif
Kematian bayi Kurangnya Pemantapan Kelas hamil di poin : proses persalinan, ASI, hingga MP-ASI, Edukasi mengenai tumbuh
karena pengetahuan mengenai kembang anak
masalah perawatan dan
aspirasi : kesehatan bayi
tersedak dot Pengetahuan Ibu Koordinasi dengan Pokja 4, akan pentingnya KP Ibu di setiap Posyandu
Koordinasi dengan tim kelurahan siaga tentang tugas tambahan kader kasiat akan mengunjungi ibu nifas
tentang Pentingnya ASI
dan ibu bayi
Eksklusif
Rendahnya minat baca Memanfaatkan kader posyandu agar memotivasi ibu untuk membaca buku KIA
ibu khususnya buku
KIA Kader menjelaskan capaian perkembangan anak, serta memberikan tugas kepada ibu untuk menstimulasi
anak agar dapat mencapai target perkembangan selanjutnya, sesuai yang terdapat di buku KIA.

PENYUSUNAN RENCANA PERBAIKAN TERHADAP MASALAH

Waktu Tempat
No Daftar Alternatif Jalan Keluar Sasaran
1 Pemantapan Kelas hamil di poin : proses persalinan, ASI, hingga MP-ASI, Edukasi Juli
mengenai tumbuh kembang anak
Aula Puskesmas Peserta kelas hamil
Sibela
2 Koordinasi dengan Pokja 4, akan pentingnya KP Ibu di setiap Posyandu Juni Aula Kelurahan dan Ketua FKKP
Koordinasi dengan tim kelurahan siaga tentang tugas tambahan kader kasiat akan
Puskesmas Ketua Kel. Siaga
mengunjungi ibu nifas dan ibu bayi
3 Memanfaatkan kader posyandu agar memotivasi ibu untuk membaca buku KIA Juni
Posyandu balita Kader
Kader menjelaskan capaian perkembangan anak, serta memberikan tugas kepada
ibu untuk menstimulasi anak agar dapat mencapai target perkembangan
selanjutnya, sesuai yang terdapat di buku KIA.

BUKTI-BUKTI PELAKSANAAN RENCANA YANG DISUSUN:


No Kegiatan Waktu Tempat
Sasaran Dokumen Rekaman
1 Pemantapan Kelas hamil di poin : proses persalinan, ASI, Juli
hingga MP-ASI, Edukasi mengenai tumbuh kembang anak Lapran kelas hamil
Aula Puskesmas Peserta kelas hamil
Sibela
2 Koordinasi dengan Pokja 4, akan pentingnya KP Ibu di setiap Juni Aula Kelurahan dan Ketua FKKP
Posyandu Notulen
Puskesmas Ketua Kel. Siaga
Koordinasi dengan tim kelurahan siaga tentang tugas tambahan
kader kasiat akan mengunjungi ibu nifas dan ibu bayi
3 Memanfaatkan kader posyandu agar memotivasi ibu untuk Juni
membaca buku KIA Log book posyandu
Posyandu balita Kader
Kader menjelaskan capaian perkembangan anak, serta
memberikan tugas kepada ibu untuk menstimulasi anak agar
dapat mencapai target perkembangan selanjutnya, sesuai yang
terdapat di buku KIA.

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH

No Kegiatan Waktu Tempat


Sasaran Evaluasi
1 Pemantapan Kelas hamil di poin : proses persalinan, ASI, Juli
hingga MP-ASI, Edukasi mengenai tumbuh kembang anak
Aula Peserta kelas hamil Terlaksana
Puskesmas
Sibela
2 Koordinasi dengan Pokja 4, akan pentingnya KP Ibu di setiap Juni Aula Kelurahan Ketua FKKP Terlaksana
Posyandu
dan Puskesmas Ketua Kel. Siaga
Koordinasi dengan tim kelurahan siaga tentang tugas tambahan
kader kasiat akan mengunjungi ibu nifas dan ibu bayi
3 Memanfaatkan kader posyandu agar memotivasi ibu untuk Juni Terlaksana
membaca buku KIA
Posyandu balita Kader
Kader menjelaskan capaian perkembangan anak, serta
memberikan tugas kepada ibu untuk menstimulasi anak agar
dapat mencapai target perkembangan selanjutnya, sesuai yang
terdapat di buku KIA.

BUKTI-BUKTI TINDAK LANJUT TERHADAP HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan BUKTI TL

1 Pemantapan Kelas hamil di poin : proses persalinan, ASI, hingga Laporan hasil kelas hamil
MP-ASI, Edukasi mengenai tumbuh kembang anak
2 Koordinasi dengan Pokja 4, akan pentingnya KP Ibu di setiap Notulen
Posyandu
Koordinasi dengan tim kelurahan siaga tentang tugas tambahan
kader kasiat akan mengunjungi ibu nifas dan ibu bayi
3 Memanfaatkan kader posyandu agar memotivasi ibu untuk membaca Log book posyandu
buku KIA

Kader menjelaskan capaian perkembangan anak, serta memberikan


tugas kepada ibu untuk menstimulasi anak agar dapat mencapai
target perkembangan selanjutnya, sesuai yang terdapat di buku KIA.

Anda mungkin juga menyukai