Anda di halaman 1dari 17

Pedoman Pengendalian Dokumen

Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/


0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 1 / 17

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian program Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.Upaya pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan derajat Kesehatan Ibu dan Anak untuk menurunkan AKI dan AKB.
Dalam melaksanakan program KIA selalu membudidayakan tata nilai KOMPAK,
yaitu: Komunikasi dan koordinasi tugas, Organisir semua kegiatan secara terpadu,
Melayani pelanggan internal dan eksternal dengan santun dan sepenuh hati,
Profesional dalam memberikan pelayanan sesuai standar kompetensi dan
kemampuan, Akuntabel memberikan pelayanan sesuai pedoman yang ditetapkan
dapat diukur dan dipertanggungjawabkan dan Kreasi dan inovasi
pelayanan.Selain itu pelayanan KIA harus sesuai dengan visi dan misi Puskesmas
Purwodiningratan, visinya yaitu: mewujudkan pelayanan kesehatan UPT
Puskesmas Purwodiningrtan yang berkualitas dalam program , pelayanan dan
SDM menuju masyarakat sehat, sedangkan misinya adalah: a) memberikan
pelayanan tingkat pertama yang berkualitas, b) meningkatakan kompetensi SDM,
c) meningkatakan peran serta individu, keluarga dan masyarakat dalam
pembangunan di bidang kesehatan, d) menyediakan sarana dan prasarana
penunjang pelayanan kesehatan yang memadai, e) Meningkatakan kinerja,
ketrampilan dan kecakapan petugas dalam mengelola program, f) menggerakkan
dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.

Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia subur, kehamilan,


persalinan, nifas, meneteki.Untuk kesehatan anak ditandai dengan anak yang
memiliki kebugaran jasmani,kecerdasan intelektual,emosional dan spiritual melalui
upaya pemenuhan,peningkatan dan perlindungan hak-hak anak,mulai dari bayi
baru lahir sehat,mempertahankan hidup,tumbuh dan berkembang secara optimal
sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.

Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik.Hal ini terlihat
dengan menigkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu pada hasil Riskesdas
2010 dan 2013.Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal telah
meningkat dari 92,7 % pada tahun 2010 menjadi 95,2 % pada tahun 2013.
Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan juga meningkat dari 79,0%
pada tahun 2010 menjadi 86,9 % pada tahun 2013.Walaupun demikian, Indonesia
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 2 / 17

masih menghadapi tantangan besar, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih
cukup tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup.Target MDG’s tahun 2015
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup akan sulit tercapai tanpa pelayanan
kesehatan ibu yang optimal.Untuk itu perlu adanya pedoman pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.

Rencana percepatan penurunan AKI mempunyai 3 tantangan utama yaitu


walaupun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah membaik,
tetapi cakupan dan kualitas belum optimal, terbatasnya ketersediaan sumber daya
strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal, masih rendahnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu.

Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun 2012
oleh Kementrian Kesehatan bersama HOGSI POGI,IBI,dan WHO menunjukkan
bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai harapan.Kepatuhan tenaga
dan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap standart pelayanan.Untuk itu
diperlukan pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak, bertujuan untuk menjadi
acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan Program KIA yang dilaksanakan di
Puskesmas Purwodiningratan, sehingga pada akhirnya pelayanan Program
KIA dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
b. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak balita.
c. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan
keluarganya.

C. Sasaran
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 3 / 17

Sasaran kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak adalah :


1. Ibu ( hamil, bersalin, nifas, menyusui).
2. Anak (bayi, balita dan anak prasekolah).
3. Remaja dan WUS
4. PUS.

D. Ruang Lingkup
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
b. Pelayanan kesehatan reproduksi.
2. Pelayanan KIA luar gedung : Sesuai Rencana Pelaksanaan Kegiatan
a. Pertemuan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
( PWS-KIA ) dan jejaring BPM dan yankes swasta.
b. Pemantauan kasus Resti ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan
balita.
c. Peningkatan Kapasitas kader tentang Buku KIA, Resiko tinggi
kehamilan dalam KSPR dan Kesehatan Anak melalui MTBS-M
d. Orientasi Buku KIA dan SDIDTK bagi Kader
e. Orientasi Buku KIA dan SDIDTK bagi Guru TK dan PAUD
f. Pembentukan Pasmil
g. Survey pasmil
h. Pertemuan Evaluasi Pasmil
i. Pertemuan Penguatan jejaring pelayanan KB
j. Pelaksanaan kelas ibu balita
k. Audit Maternal Perinatal
l. Evaluasi SIM-Gizkia
m. Kelas ibu hamil
n. Evaluasi Tumbuh Kembang balita
o. Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak ( PWS-KIA )

E. Batas Operasional
1. Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi keibuannya
untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dan akselerasi
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), yang dimulai sejak periode usia
subur, kehamilan, persalinan, nifas dan meneteki.
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 4 / 17

2. Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka


meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan
perlindungan hak anak, mulai dari terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir
normal, mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal
sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya Kesehatan Ibu
dan Anak yang ada di UPT Puskesmas Purwodiningratan :

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Upaya Kesehatan Ibu Pendidikan minimal Diampu oleh 4 orang dengan


dan Anak D III Kebidanan latar belakang pendidikan
D III Kebidanan

B. Disitributor Ketenagaan

Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar belakang
profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Yani Pudyastini, AM Keb Bidan
Di UPT Puskesmas Sofiatun Maemunatun,AM Keb
Purwodiningratan Eka Putra A, AM Keb
Dahlia Dwi P
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan bersama
oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan
maupun tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala UPT
Puskesmas Purwodiningratan.
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 5 / 17

2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala UPT Puskesmas Purwodiningratan. Adapun
jadwal kegiatan upaya kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu jadwal rutin dan
jadwal kondisional.

Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan KIA adalah

Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1. Pertemuan Pemantauan wilayah April, Juli dan Oktober 2018
setempat kesehatan ibu dan anak
( PWS-KIA ) Puskesmas dan
jejaring BPM dan Yankes Swasta
2. Pemantauan kasus resiko tiinggi Januari – November 2018
pada ibu hamil/ bufas/ bayi dan
balita
3. Peningkatan kapasitas kader April dan Juli dan Oktober 2018
tentang buku KIA , Resiko tinggi
kehamilan dalam KSPR dan
Kesehatan Anak melalui MTBS-M
4. Orientasi Buku KIA dan SDIDTK Mei 2018
bagi kader Posyandu
5. Orientasi Buku KIA dan SDIDTK Juli 2018
bagi guru TK dan PAUD
6. Pembentukan Pasmil ( Pasukan Januari 2018
Sayang Ibu Hamil )
7. Pendampingan ibu hamil oleh Januari, Maret, Mei, Juli, September,
Pasmil dan November 2018
8. Pertemuan Evaluasi Pasmil November 2018
9. Pertemuan Jejaring Pelayanan Juli 2018
KB
10. Pelaksanaan kelas ibu balita April-Agustus 2018
11. Audit Maternal Perinatal Februari-Desember 2018
12. Evaluasi SIM-Gizkia April, Juli dan Oktober 2018
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 6 / 17

13. Pelaksanaan kelas ibu hamil Maret-September 2018


14. Evaluasi Tumbuh Kembang Maret 2018
Balita
15. Pemantauan Wilayah Setempat Januari-Desember 2018
Kesehatan Ibu dan Anak ( PWS-
KIA )

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 7 / 17
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 8 / 17

Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


dilakukan oleh penanggungjawab UKM yang menempati ruang KIA dari gedung
UPT Puskesmas Purwodiningratan. Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di
aula UPT Puskesmas Purwodiningratan . Untuk kegiatan luar gedung petugas
mendatangi sasaran di rumahnya atau di tempat yang sudah disepakati untuk
melakukan kegiatan.

B. Standar Fasilitas

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya Kesehatan Ibu


dan Anak UPT Puskesmas Purwodiningratan memiliki fasilitas penunjang
sebagai berikut:

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Sarana- prasarana


Ibu dan Anak
1. Pertemuan Pemantauan  Buku pedoman PWS KIA
wilayah setempat kesehatan  Laptop
ibu dan anak ( PWS-KIA )  LCD
Puskesmas dan jejaring BPM  Meja kursi
dan Yankes Swasta  Alat tulis
 Form daftar hadir
2. Pemantauan kasus risti ibu  ANC kit, nifas kit
hamil/ ibu bersalin/ ibu nifas,  Kohort ibu
bayi dan balita  Buku KIA
 Stiker P4K
 Alat tulis
 Timbangan
 Alat ukur tinggi badan
 Metelin
3. Peningkatan kapasitas kader  Buku KIA
tentang buki KIA, Resiko  Form Kartu Skor Puji Rochyati
Tinggi kehamilan dalam KSPR ( KSPR )
dan Kesehatan Anak melalui  Laptop
MTBS-M  LCD
 Meja kursi
 Alat tulis
 Form daftar hadir
 Form pencatatan dan pelaporan
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 9 / 17

SDIDTK
4. Orientasi Buku KIA dan  Buku KIA
SDIDTK bagi kader posyandu  Buku panduan SDIDTK
 Alat tulis
 Form daftar hadir
 Laptop
 Form pencatatan dan pelaporan
SDIDTK
5. Orientasi Buku KIA dan  Buku KIA
SDIDTK bagi guru TK dan  Buku panduan SDIDTK
PAUD  Alat tulis
 Form daftar hadir
 Laptop
 Form pencatatan dan pelaporan
SDIDTK
6. Pembentukan Pasmil  Laptop
( Pasukan Sayang Ibu Hamil )  LCD
 Meja kursi
 Alat tulis
 Form daftar hadir
7. Pendampingan ibu hamil oleh  Form laporan Pasmil
Pasmil  Alat tulis
8. Pertemuan Evaluasi Pasmil
 Alat tulis
 Form daftar hadir
 Laptop
 Form pencatatan dan pelaporan
Pasmil
9. Penguatan Jejaring pelayanan  Buku panduan KB
KB  Alat tulis
 Form daftar hadir
 Laptop
 LCD
- Form pencatatan dan pelaporan KB
10. Kelas Ibu Balita  Buku pegangan fasilitator kelas ibu
Balita
 Lembar balik kelas ibu balita
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 10 / 17

 Buku KIA
 Alat peraga penyuluhan sesuai
materi
 Form pre test dan post test
 Perlengkapan kelas ibu balita
 Komputer/ laptop
 Alat tulis
11. Audit maternal dan  Alat tulis
perinatal  Buku pencatatan
 Format AV

12. Evaluasi SIM-Giskia  Kohort bayi, balita dan ibu hamil


 Alat tulis
 Komputer/ laptop
 Form daftar hadir
13. Kelas ibu hamil  Buku pegangan fasilitator kelas ibu
hamil
 Lembar balik kelas ibu hamil
 Buku KIA
 Alat peraga penyuluhan sesuai
materi
 Form pre test dan post test
 Perlengkapan kelas hamil
 Komputer/ laptop
 Alat tulis
 Form daftar hadir
 Leaflet sesuai materi
14. Evaluasi Tumbuh Kembang  Form penilaian balita sehat
Balita  APE
 Timbangan bayi dan balita
 Metelin
 Alat ukur Tinggi badan
 Alat ukur Panjang badan
 Form Daftar hadir
 Alat tulis
 Meja kursi
 Form daftar hadir
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 11 / 17

15. Pemantauan wilayah  Alat tulis


setempat kesehatan ibu dan  Buku pedoman PWS KIA
anak  Buku register kohort ibu, bayi dan
balita
 Buku KIA
 Register kunjungan ibu
 Register kunjungan balita
 Laporan bulanan dari rumah sakit
swasta dan klinik swasta
 Komputer/ laptop
 Printer

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
b. Pelayanan kesehatan reproduksi.

2. Pelayanan KIA luar gedung :


a. Pertemuan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
( PWS-KIA ) dan jejaring BPM dan yankes swasta.
b. Pemantauan kasus Resti ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan
balita.
c. Peningkatan Kapasitas kader tentang Buku KIA, Resiko tinggi
kehamilan dalam KSPR dan Kesehatan Anak melalui MTBS-M
d. Orientasi Buku KIA dan SDIDTK bagi Kader
e. Orientasi Buku KIA dan SDIDTK bagi Guru TK dan PAUD
f. Pembentukan Pasmil
g. Survey pasmil
h. Pertemuan Evaluasi Pasmil
i. Pertemuan Penguatan jejaring pelayanan KB
j. Pelaksanaan kelas ibu balita
k. Audit Maternal Perinatal
l. Evaluasi SIM-Gizkia
m. Kelas ibu hamil
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 12 / 17

n. Evaluasi Tumbuh Kembang balita


o. Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak ( PWS-KIA )

B. Metode
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan Ibu dan Anak
diperlukan peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas
kesehatan memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat.
Metode yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran
2. Wawancara/anamnesa
3. Pemeriksaan
4. Penatalaksanaan kasus
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Evaluasi

C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
a. Wawancara/anamnesa
b. Pemeriksaan
c. Penatalaksanaan kasus
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Evaluasi
2. Kegiatan luar gedung
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak pada
RKA APBD (yang bersumber dari dana APBD) dan atau melalui
RKA BOK (yang bersumber dari dana Bantuan Operasional
Kesehatan)
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
1) Membuat Jadwal kegiatan
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara APBD dan bendahara
BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 13 / 17

c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)


1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan

BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Program


Kesehatan Ibu dan Anak direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas
program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda
pemberdayaan yang akan dilaksanakan.

1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana


antara lain :

- Meja, Kursi

- Alat tulis

- Kartu pemeriksaan

- Buku catatan kegiatan/ buku register

- Leaflet

- Buku panduan

- Timbangan

- Alat ukur tinggi badan

- Tensi meter

- Stetoscope

- Metelin
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 14 / 17

- Doppler

- Termometer

- Komputer

- Printer

- Form lembar pilihan tempat rujukan

2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana


yang meliputi :

- Buku pedoman program KIA

- Kohort ibu, bayi, balita

- Buku catatan kegiatan

- Tensi meter

- Stetoscope

- Metelin

- Timbangan

- Alat ukur tinggi badan

- Leaflet

- Media penyuluhan

- Laptop

- LCD

- Buku KIA

Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Program KIA


berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan
mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas.
Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh
koordinator KIA berkoordinasi dengan bendahara puskesmas (bendahara APBD
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 15 / 17

dan bendahara BOK) dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas
untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action )

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau


dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan
maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.
Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya
menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program
kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran
antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.

2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.

3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.


Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah
atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.

4. Rencana Upaya Pencegahan.


Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam
mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 16 / 17

5. Monitoring dan Evaluasi.


Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari


sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai
suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan.

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan


suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari
pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait.
Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap
resiko pekerjaan.

Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang


kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan
pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan


prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin
meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat
pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja
dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola
limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang
benar.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pedoman Pengendalian Dokumen
Nomor : Pdm/ PWD/ UKP/ 2018/
0006
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku : 05 Januari 2018
Halaman : 17 / 17

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang


untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat
berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu
merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.

Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan


indikator sebagai berikut:

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Jadwal


2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator

Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang


ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk


memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatankesehatan Ibu dan Anak di
UPT Puskesmas Purwodiningratan, penyusunan pedoman disesuaikan dengan
kondisi riil yang ada di UPT Puskesmas Purwodiningratan, tentu saja masih
memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara
nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan
kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan


pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di UPT Puskesmas Purwodiningratan agar
tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai