Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Selain pada masa kehamilan, upaya lain yang dilakukan untuk
menurunkan kematian ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan
dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan.1 Persalinan merupakan suatu peristiwa fisiologis yang dialami oleh
seorang perempuan, namun tidak menutup kemungkinan keadaan fisiologis
berubah menjadi patologis.2
Menurut WHO, 80% penyebab utama dari angka kematian ibu adalah
perdarahan, infeksi, preeklampsia dan eklampsia, dan aborsi yang tidak aman.
Penyebab terjadinya infeksi karena proses yang dilalui selama kehamilan maupun
persalinan seperti ketuban pecah dini, amnionitis, dan infeksi saluran kencing.
Ketuban pecah dini adalah urutan pertama penyebab infeksi yang dapat
menyebabkan angka kematian ibu. Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah
dalam proses persalinan. Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput
ketuban sebelum proses persalinan. Kasus Ketuban pecah dini sendiri masih
cukup tinggi. 3,4,5
Menurut WHO, kejadian ketuban pecah dini berkisar antara 5-10% dari
semua kelahiran. Di Indonesia berkisar 4,5% sampai dengan 6% dari seluruh
4,6
kehamilan. Sedangkan di luar negeri sekitar 6 ampai dengan 12% kasus.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Legawati dan Riyanti pada tahun
2018, angka kejadian ketuban pecah dini masih cukup tinggi di RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.7
Kejadian ketuban pecah dini preterm berhubungan dengan peningkatan
morbiditas dan mortalitas maternal maupun perinatal. Sekitar 1/3 dari perempuan
yang mengalami ketuban pecah dini preterm akan mengalami infeksi yang
berpotensi berat, bahkan fetus/ neonatus akan berada pada risiko morbiditas dan
mortalitas terkait ketuban pecah dini preterm yang lebih besar dibanding ibunya,

1
hingga 47,9% bayi mengalami kematian. Persalinan prematur dengan potensi
masalah yang muncul, infeksi perinatal, dan kompresi tali pusat in utero
merupakan komplikasi yang umum terjadi. Ketuban pecah dini preterm
berhubungan dengan sekitar 18-20% kematian perinatal di Amerika Serikat.8
Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam masalah obstetri
yang juga menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi serta dapat meningkatkan
angka kesakitan dan kematian dan pada ibu dan bayi. Pada praktik dokter umum
penting untuk mempelajjari langkah penanganan/manajemen awal yang tepat pada
kasus ketuban pecah dini sampai menadapatkan penanganan yang lebih tepat
sehingga diharapkan mampu mencegah mortalitas dan morbiditas maternal
maupun perinatal.8

Anda mungkin juga menyukai