Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suara adalah sensasi yang sewaktu vibrasi longitudinal dari molekul molekul udara,
yang berupa gelombang mencapai membrana timpani dari telinga. ? Konteks keselamatan dan
kesehatan kerja, pembahasan suara (sound) agak berbeda dibandingkan pembahasan-
pembahasan suara dalam ilmu fisika murni maupun fisika terapan. Dalam K3, pembahasan
suara lebih terfokus pada potensi gelombang suara sebagai salah satu bahaya lingkungan
potensial bagi pekerja di tempat kerja beserta teknik-teknik pengendaliannya.?
Polusi suara atau kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Bunyi atau suara didengar sebagai
rangsangan pada sel saraf pendengaran dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang
ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau suara dan gelombang tersebut merambat
melalui media udara atau penghantar lainnya, dan manakala bunyi atau suara tersebut
tidak dikehendaki oleh karena mengganggu atau timbul diluar kemauan orang yang
bersangkutan, maka bunyi-bunyian atau suara demikian dinyatakan sebagai kebisingan.
Secara umum bising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Secara audiologic bising
adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai frekuensi. Bising menyebabkan
berbagai gangguan terhadap tenaga kerja, seperti gangguan fisiologis, gangguan
psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian, atau ada yang menggolongkan
gangguannya berupa gangguan pendengaran, misalnya gangguan terhadap pendengaran
dan gangguan pendengaran seperti komunikasi terganggu, ancaman bahaya keselamatan,
menurunnya performa kerja, kelelahan dan stres. Menurut KepMenNaker No.51 tahun
1999 dan KepMenKes No.1405 tahun 2002, kebisingan yang dapat diterima oleh tenaga kerja
tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk
waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB.
Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss) adalah gangguan
pendengaran yang disebabkan oleh pajanan bising yang cukup keras dalam jangka waktu
yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Bising yang
intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih dapat mengakibatkan pada reseptor pendengaran
corti di telinga dalam.
Banyak hal yang mempermudah seseorang menjadi tuli akibat terpajan bising antara
lain intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekuensi tinggi, lebih lama terpapar bising dan
mendapat pengobatan yang bersifat racun terhadap telinga (obat ototoksik) seperti
streptomisin, kanamisin, garamisin (golongan aminoglikosida), kina, asetosal, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai