Anda di halaman 1dari 2

KASUS 10 SEPSIS

Resume
Tanggal 28 Juli 2019, Bayi Ar lahir dengan usia kehamilan 32 minggu secara sectio caesaria
atas indikasi ibu plasenta previa totalis, dan riwayat keputihan selama 1 minggu tidak diobati
(leukosit 14.300/ µL). Bayi lahir dengan tonus otot yang lemah, merintih dengan Apgar Score
6/8, berat badan lahir 1630 gram, panjang badan 45 cm, lingkar kepala 28 cm, bayi lemah,
pucat, SaO2 80%, pengisian kapiler > 3 detik, diberi oksigen continuous positive airway
pressure (CPAP). hipoalbumin sampai 1,62 gr/dl, Hb turun 7,9 gr/dl. Usia 1 hari ada kejang 1x
sekitar 2-3 menit

Hasil laboratorium tanggal 13 Juni 2019: Hb 7,9 gr/dl, Leukosit 24.000 /uI, hematokrit 55%,
trombosit 244.000 /ul, CRP quantitative 14,2 mg/L, albumin 1,62 gr/dl

Hasil pengkajian saat ini tanggal pengkajian 30 Juli 2019 di Ruang Bougenvil
(Perinatologi)
Bayi sadar, usia 2 hari, motorik lemah, tampak letargis. Status respirasi yaitu terpasang
continuous positive airway pressure (CPAP) frekuensi napas 40 x/menit, frekuensi nadi 157
x/menit, suhu 37,9oC, saturasi O2 95%, tidak ada gawat napas (seperti apnea, desaturasi,
retraksi dada, sesak, napas cuping hidung). Bayi agak pucat, badan teraba panas, kulit
kemerahan, refleks hisap lemah, pengisian kapiler 3 detik, dan konjungtiva anemis. Bising
usus positif 10 x/menit, abdomen supel, berat badan saat ini 1710 gram. Terpasang infus di
kaki kiri, terpasang OGT dan dialirkan (produksi OGT kuning kecoklatan). Tampak hematoma
di area pasca penusukan saat mengambil darah dan infus. Auskultasi bunyi napas terdapat
ronkhi di kedua lapang paru. Lendir berwarna kemerahan ketika di suction. Prepusium bersih,
lubang uretra di ujung penis, testis belum teraba di skrotum, rugae sedikit guratan. ASI 8x16
ml. Intake output cairan dalam 24 jam yaitu minum 128 ml, infus 96 ml, urin 170 ml, feses 30
ml.

Pengkajian perkembangan bayi yaitu bayi melakukan gerakan refleks dengan menangis jika
ada rangsangan seperti nyeri, haus, suara keras, dan rasa tidak nyaman. Reaksi emosional
tenang ditandai dengan postur tubuh yang nyaman.

Konsistensi BAB lembek, tidak ada konstipasi, tidak ada kolostomi, postur tubuh normal,
gerakan normal, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kedua kaki dan tangan sama panjang,
gerakan ekstrimitas lemah, refleks moro ada, refleks menggenggam lemah, refleks
menghisap lemah, refleks rooting ada, refleks menelan ada, refleks Babinski ada, tidak ada
rush/ kemerahan, mongolian spot tidak ada, kulit lembab.

Bayi Ar masuk dalam tahap perkembangan neonatus. Perkembangan kognitif bayi baru lahir
yaitu berada pada perkembangan sensorimotor dan perkembangan psikoseksualnya berada

1
pada tahapan fase oral. Kedua perkembangan ini saling berkaitan yaitu bayi berespon
terhadap sensor lingkungan dengan gerakan refleksnya, misalnya bayi akan menghisap
apapun yang menyentuh mulutnya tanpa melihat jenis benda yang masuk ke dalam
mulutnya. Bayi Ar tampak menghisap-hisap tangannya ketika bersentuhan dengan mulutnya.

Bayi berinteraksi dengan perawat, tenaga kesehatan lainnya, dan kedua orang tuanya.
Perawat berinteraksi saat touching time setiap 3 jam sekali untuk mengukur tanda-tanda
vital, mengganti diapers, memberikan minum, merubah posisi, dan melakukan prosedur
invasif. Kedua orang tua tampak menyayangi bayinya, memanggil nama bayi, menyentuh
bayi, dan menyanyikan salawat nabi. Ibu tampak sedih ketika menceritakan riwayat kelahiran
bayinya karena anak sebelumnya telah meninggal di dalam kandungan ketika usia kehamilan
9 bulan. Ibu tidak ingin terjadi apa-apa dengan bayinya saat ini. Ibu mengatakan pasrah
dengan kondisi anak dan akan mengikuti semua anjuran agar bayinya bisa sembuh. Ibu
mengatakan senang bisa menggendong Bayi Ar untuk pertama kalinya dan ibu tersenyum
ketika melihat Bayi Ar berada dipelukannya.

Terapi: inhalasi ventolin 0,5 ml + 3 ml NaCl 0,9%, cafein sitrat 1x8 mg, meropenem 3x65 mg
(iv), flukonazol 1x20 mg (iv), fungatin 3x0,5 ml (oral), infus 4 ml/jam (Dextrose12,5%)

TUGAS MAHASISWA
1. Buatlah data pengkajian pada format pengkajian yang diberikan!
2. Hitung balance cairan bayi selama 24 jam!
IWL bayi cukup bulan 30 ml/kgBB/hari
IWL bayi prematur 40 ml/kgBB/hari
Air Metabolisme (AM) 8 ml/kgBB/hari
3. Susun analisis data sesuai data fokus kasus!
4. Buat minimal 2 diagnosa keperawatan sesuai data kasus!
5. Tuliskan rencana keperawatan sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI atau buku
keperawatan anak lainnya!
6. Tuliskan pelaksanaan dan evaluasi keperawatan secara fiktif selama 3 hari!
7. Hari kedua atau ketiga pelaksanaan ada ujian praktik di lab minimal sesuai dengan
target pencapaian kasus di perinatologi!
8. Baca kembali materi tentang asuhan keperawatan bayi baru lahir, askep bayi dengan
hiperbilirubunemia, askep bayi dengan prematur & BBLR, askep bayi dengan sepsis,
asuhan perkembangan pada bayi prematur.

Anda mungkin juga menyukai