B. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK C. KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK SEHAT. Ns.ENIDA SKM, S.Kep A. Perspektif keperawatan anak Evolusi Keperawatan Anak •Anak lahir dengan berbagai bahaya: -Epidemik dan tidak ada kontrol -Dokter sedikit -Bidan tidak terlatih -Buku-buku/informasi tentang perawatan anak sangat sedikit Pelayanan kesehatan untuk anak/keluarga -Traveling medicine - Perawatan tradisional Statistik: Mortality anak kurang Kasus-kasus: Cacar,flu,diphteri,yellow fev Disentri: menyebabkan kematian Slow epidemik:TBC,penyakit2 gizi, injuri Akhir abad 19: Dark Age of Pediatrik Tengah tahun terakhir 1800; mulai studi pediatrik
Awal 1900; -Berkembang perawatan isolasi/asepsis sejak ditemukan penyalit menular -Ortu dilarang mengunjungi anak, termasuk mainan-mainan yang dipakai anak di rumah.
Tahun 1940 ditemukan :
Ditemukan efek-efek psikologis dari tindakan isolasi Berubah orientasi : -Perawatan anak Rooming - in Termasuk bermain, persiapan hospitalisasi, dan pendidikan untuk orang tua PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK INDONESIA 1. Anak 2. Sehat-sakit 3. Lingkungan 4. Keperawatan 1. Anak • 0 – 18 th, berada dalam proses tumbang • Punya kebutuhan fisik, psikologis, sosial, spiritual yang khusus • Tergantung pada orang dewasa dan lingk. • Berada dlm satu lingk keluarga,tidak punya keluarga , panti asuhan,hidup mengelandang. Kebutuhan anak yang spesifik a. Fisik / biologis b. Psikologis c. Disiplin dan otoritas d. Independent / Dependent e. Self esteem 2. Sehat-sakit • Rentang sehat ---sakit • Sehat optimal---sakit berat---kematian • Perlu bantuan perawat Lansung ; saat sakit Tidak lansung: Antisipasi melalui ortu/pergerakan masyarakat/ usulan pada pembuatan keputusan 3. Lingkungan • Lingkungan Internal - Genetik, maturasi biologis,jenis kelamin, intelektual, emosi, predisposisi/resistensi terhadap penyakit Lingkungan Ekstrenal - Nutrisi, ortu, sibling, masyarakat, sekolah, disiplin, penerimaan sosial, agama, kltur, status sosek, cuaca, pok usia,fisik/biologis, lingkungan rumah, sanitasi 4. Keperawatan • Untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal: Perawat membantu anak/keluarga memenuhi kebutuhan yg spesifik
• Falsafah utama: Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
• Keluarga sebagai mitra perawat: mengoptimalkan tumbang • Perawat : Profesional yg memahami ilmu keperawatan dan orang tua
• Dua konsep yang mendasar:
a. enabling : memfasilitasi keluarga b. Empowerment: memperkokoh kemampuan keluarga melalui interaksi perawat - keluarga KONSEP • Anak tidak dianggap sebagai miniatur dari orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik. • Sebagai individu yang unik , mempunyai kebutuhan khusus dan berbeda dengan anak lain sesuai tahap perkembangan • Orientasinya bukanpada pengobatan anak sakit tetapi pada pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan • Perawat tidak hanya merawat anak selama sakit tetapi bertanggung jawab secara komprehensif memberikan askep yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan bagi anak dan keluarganya. • Tujuannya meningkatkan maturasi/kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai mahluk biopsikososio spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat • Pada masa akan datang, kecendrungan keperawatan anak berfokus pada olmu tumbang sebab ilmu tumbang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak. Peran Perawat Anak 1. Pemberi perawatan, peran utama memberikan asuhan keperawatan secara lansung kepada anak dan keluarga. 2. Pembela keluarga, terutama yg berhub. dengan hak pasien 3. Pencegahan penyakit/ peningkatan kesehatan Disetiap askep yang diberikan harus memperhatikan hal utama yaitu upaya pencegahan yang lebih penting 4. Peran Pendidik karena beberapa masalah harus diselesaikan dengan pendidikan kesehatan 5. Konselor, kebutuhan psikologis, mendengar, sentuhan dan kehadiran fisik,saling bertukar pikiran dan pendapat 6. Koordinasi/kolaborasi Asuhan berkualitas dp dicapai mell pendekatan interdisiplin 7. Pembuatan keputusan etik berdasarkan nilai moral Hak otonomi klien, hindari merugikan klien, keuntungan asuhan; meningkatkan kesejahteraan klien Filosofi Asuhan keperawatan anak 1. Asuhan berpusat keluarga 2. Asuhan Atraumatic ( Atraumatic care) 3. Manajemen kasus 1. Perawatan berfokus keluarga Dasar pemikiran: a. Setiap asuhan pada anak yg dirawat di Rumah Sakit memerlukan keterlibatan orang tua (Platt 1959 dalam Farrel, 1992) Waktu kunjung terbuka, aktifitas bermain, penkes pada orang tua, anak membutuhkan ortu selama hospitalisasi b. Untuk mencapai upaya pencegahan dan pengobatan diperlukan kerja sama orang tua -tim kes (Court Report, 1976 dalam Farrel, 1992) c. Asuhan pada anak baik sehat maupun sakit paling baik dilaksanakan oleh orang tua , dengan bantuan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan ( Casey, 1988) 2. Atraumatic care • Adalah Perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga • Upaya kesehatan pada anak yg traumatic, membuat nyeri, marah dan menakutkan . belum ada teknologi yang dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut. • Hingga pentingnya “ Atarumatic care / asuhan atraumatic “ sebagai Terapeutic care Atraumatic care Adalah layanan asuhan yang diberikan untuk menghilangkan / mengurangi distress fisik dan mental anak dan keluarganya. Dapat diberikan dalam upaya : Pencegahan , diagnosis, pengobatan atau perawatan paliatif, serta kondisi akut dan kronis • Personil : Semua tim kesehatan yang terlibat dalam layanan asuhan terapeutik • Intervensi: - Mempersiapkan anak untuk prosedur (termasuk keluarganya - Memberi peluang bagi ortu untuk Rooming – in - Menciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman. - Menyediakan fasilitas bermain - Modifikasi lingkungan (hospitalisasi) . -Tidak melakukan kekerasan pada anak - Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak. - Mencegah atau mengurangi cedera(injuri) dan nyeri (dampak psikologis) 3. Manajemen kasus Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian askep secara utuh, melalui upaya pengkajian,penetapan diagnosis ,perencanaan ,pelaksanaan, evaluasi dari berbagai kasus baik akut maupun kronis. Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik akan berdampak pada proses penyembuhan. Pendidikan dan keterampilan mengelola kasus anak di RS akan mampu memberikan keterlibatan secara penuh bg kel B. Kebutuhan cairan untuk anak sehat • 100 ml /kg untuk berat 10 kg pertama • 50 ml/kg untuk berat 10 kg kedua • 20 ml/kg untuk berat selebihnya dalam kilogram Contoh • BB 9 kg • Kebutuhan cairan 9 X 100 ml= 900 ml • BB 13 kg • Kebutuhan cairan ; 1150 ml • 10 kg x 100ml = 1000 ml • 3 kg x 50 ml= 150 ml • BB 32 kg • Kebutuhan cairan ; 1740 ml • 10 x 100 ml = 1000 ml • 10 x 50 ml = 500 ml • 12 x 20 ml = 240 ml Kebutuhan Nutrisi • Lihat MTBS