Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BALUT BIDAI

Mata Ajaran : Keperawatan Gadar dan Kritis


Pokok Bahasan : Balut Bidai
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Balut dan bidai
2. Prinsip Pembalutan dan Pembidaian
3. Fungsi pembalutan dan Pembidaian
4. Jenis pembalutan dan pembidaian
5. Tehnik Pembalutan dan pembidaian

Sasaran : Mahasiswa Blok Keperawatan Gadar dan Kritis


Waktu : 15 menit
Tanggal : 15 Januari 2021
Tempat : Minihospital PSIK FKIK UMY
Metode : Ceramah, tanya jawab dan praktik

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti pengajaran, mahasiswa mampu memahami tentang Bidai
Balut.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan pengajaran tentang bidai balut selama 15 menit, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. Mengetahui pengertian balut dan bidai
2. Mengetahui prinsip pembalutan dan pembidaian
3. Mengetahui fungsi pembalutan dan Pembidaian
4. Mengetahui jenis pembalutan dan pembidaian
5. Melakukan tehnik pembalutan dan pembidaian
C. Materi Pembelajaran
a. Balut Bidai

- Definisi Balut

Balut adalah suatu benda, dapat berbentuk kain maupun kassa bersih

yang digunakan untuk menutup luka. Sedangkan pembalutan adalah suatu

tindakan menggunakan balut yang bertujuan untuk menutup luka atau

menghentikan suatu pendarahan agar luka tidak terpapar langsung dengan

lingkungan bebas untuk menghindari terjadinya infeksi dan mengurangi

nyeri(susilowati, 2018).

- Definisi Bidai

Bidai adalah suatu alat yang bersifat kaku atau keras yang di gunakan

pada patah tulang. Pembidaian merupakan tindakan imobilisasi eksternal

bagian tubuh yang mengalami patah tulang menggunakan alat bernama bidai

dan dipasang dengan menyesuaikan bentuk tubuh agar tidak terjadi

deformitas atau perubahan bentuk tubuh tidak sesuai anatomis tubuh (asikin,

dkk, 2017)

b. Prinsip Pembalutan dan Pembidaian

Prinsip pembalutan, membersihkan luka sebelum dilakukan

pembalutan, pembalutan dilakukan pada bagian tubuh yang cidera, tidak

boleh terlalu ketat dan tidak boleh terlalu longgar (TBMP, 2018).

Prinsip pembidaian, jika cidera terjadi pada tulang maka bidai harus

melewati 2 sendi, namun jika yang cidera adalah sendi maka pembidaian

harus melewati 2 tulang pada sendi yang cidera (TBMP, 2018).


c. Fungsi balut bidai

1. Balut :

- Pengikat : balutan pita / berbentuk panjang dapat digunakan sebagai

pengikat pada pembidaian atau mengikat bagian tubuh yang sakit

dengan bagian tubuh yang sehat agar meminimalisir gerak.

- Penekan : balutan yang digulung hingga menjadi agak tebal dapat

digunakan drbsgsi penekan pada luka sehingga dapat mengurangi

perdarahan pada luka.

- Penutup : balutan yang lebar dapat digunakan sebagai penutup dalam

kondisi luka yang luas, dengan ditutupnya luka menggunakan balutan

akan mengurangi resiko infeksi pada luka

- Penopang : balutan segitiga dapat digunakan sebagai penopang agar

mengistirahatkan bagian yang cidera dan mengimobilisasi bagian yang

cidera.

- Penarik : dalam kasus tertentu balutan dapat berfungsi sebgai penarik

untuk mengembalikan posisi tubuh sesuai anatomisnya

2. Bidai

- Imobilisasi bagian tubuh yang cidera

- Mempertahankan posisi bagian tubuh yang cidera agar tetap sesuai

posisi anatomis

d. Jenis Pembalut dan Bidai

Pembalut :

Pada Buku BLS TBMP, (2018) macam pembalutan ada:


1) Pembalutan cepat, dapat dipasang secara cepat, pembalutan menggunakan

pembalut gulung dan kain steril

2) Pembalut segitiga yang disebut Mitela, terbuat dari kain tipis dengan

ukuran alas 125cm dan tinggi 50cm. Mitela dapat di lipat-lipat sehingga

dapat digunakan sesuai kebutuhan

3) Pembalut gulung atau pita, mempunyai berbagai macam ukuran sesuai

tempat luka.

Bidai:

Pada Buku BLS TBMP, (2018) macam pembidaian ada:

1) Bidai Rigid : bidai ini terbuat dari bahan yang keras seperti kayu atau

aluminium, menggunakan bidai rigid harus dilapisi terlebih dahulu

menggunakan kain agar bidai tidak menambah luka pada korban

2) Bidai Soft : bidai yang terbuat dari bahan yang lunak contohnya handuk,

bantal atau selimut

3) Bidai Traksi : untuk menstabilkan tulang yang patah

e. Tehnik pembalutan

1. Pengikat :
2. Penekan :

3. Penopang :

4. Penarik :

5. Penutup :
D. Metode Pengajaran
Pada saat pengajaran tentang balut bidai yang digunakan yaitu: ceramah, tanya
jawab dan praktik.

E. Kegiatan Pengajaran
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1 Pendahuluan
- Menyampaikan salam - Membalas salam 2 menit
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Apersepsi - Memberikan
respon
2 Penyampaian materi
1.Pengertian Balut dan bidai - Mendengarkan 10 menit
dan memperhatikan
2.Prinsip Pembalutan dan
Pembidaian
3.Fungsi pembalutan dan
Pembidaian - Memperhatikan
4.Jenis pembalutan dan
pembidaian
5.Tehnik Pembalutan dan
pembidaian
3 Penutup
- Tanya jawab - Menyampaikan 3 menit
- Menyimpulkan hasil jawaban
materi - Mendengarkan
- Salam - Menjawab salam

F. Media
Power poin (PPT)
Alat – alat balut bidai

G. Sumber Bahan
- Asikin, Nasir, M., Podding, M., & Takko, I. (2017). Keperawatan Medical
Bedah : Muskuloskeletal. Jakarta: Erlangga.
- Susilowati. (2018). Libro Jurus Rahasia Menguasai P3K: Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan.

H. Evaluasi

1. Pengertian Balut dan bidai?


2. Prinsip Pembalutan dan Pembidaian?
3. Fungsi pembalutan dan Pembidaian?
4. Alat – alat pembalutan dan pembidaian?

Anda mungkin juga menyukai