Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

P3K USIA ANAK DAN REMAJA

Kelompok 2:

Hikmah Pujiarti 21116089


Laily 21116084
Pegi Dwi Yantiro 21116102
Indah Maya Sari 21116097
Anisa Putri Andini 21116082
Melyana Nabila 21116070
Syarifah Nur Ajizah 21116122
Sri Ayu maryani 21116095
Sodikin Juli Epdanto 21115117

Mata kuliah : Keperawatan Bencana


Dosen Pembimbing : IMARDIANI, M.Kep

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
( P3K )

Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan( P3k ) usia anak


dan remaja
Hari/Tanggal : Rabu, 4 desember 2019
Pukul : 09.00- 09.55
Sasaran : Anak dan Remaja
Tempat : SD Dan SMP Negeri 1 Palembang

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah penyuluhan hal yang di harapkan seluruh peserta
mengetahui mengenai hal hal yang berkaitan dengan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan( P3k ) dan dapat mempraktikkannya jika terjadi
kecelakaan di sekitarnya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mengetahui Sikap,Kewajiban Dan Wilayah seorang penolong
b. Mengetahui Teknik dalam P3K
c. Mengetahui Budaya dan Hidup Sehat
d. Mengetahui P3K Patah Tulang.

B. Materi ( terlampir )

C. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah,diskusi dan tanya jawab.

D. Media
-Leaflet

2
E. Pengorganisasian
-Pemateri : Indah Maya Sari
-Moderator : Hikmah Pujiarti
-Fasilitator : Syarifah Nurazizah

F. KEGIATAN PENYULUHAN
kegiatan Penyuluhan Peserta Wakt
u
Pembukaa 1. Mengucapkan salam dan Menjawab salam 5
n memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan maksud dan
tujuan
Isi 1. Menjelaskan kepada Mendengarkan 30
peserta pengengertian dari penjelasan
P3K penyuluhan dan
2. Menjelaskan kepada berdiskusi
peserta Sikap, Kewajiban
Dan Wilayah seorang
penolong
3. Menjelaskan kepada
peserta Teknik dalam P3K
4. Menjelaskan kepada
peserta Mengetahui P3K
Patah Tulang.
Penutup 1. Evaluasi : 1. Menjawab 10
Mengkaji pemahaman pertanyaan
dengan mmberikan 2. mengucapkan
beberapa pertanyaan terima kasih
2. Membagikan leaflet 3. menjawab salam
3. Mengucapkan salam

3
G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Semua siswa SD dan SMP hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di kelas SD Dan SMP Negeri
1 Palembang. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan dua hari
sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Siswa-siswi antusias terhadap materi penyuluhan
Siswa-siswi tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Siswa-siswi terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
Mengkaji pemahaman peserta tentang apa yang di sampaikan dean
memberikan beberapa pertanyaan cara lisan.
a. pengertian P3K.
b. Sikap,Kewajiban Dan Wilayah seorang penolong
c. Teknik P3K
d. Budaya dan Hidup Sehat
e. P3K Patah Tulang.

Palembang, Desember 2019

Pembimbing Pemateri

Imardiani Syarifah Nur Ajizah

NIDN. 9902701681 NIM. 21116122

4
Lampiran Materi

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


( P3K )
A. Definisi
Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah pertolongan
sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari dokter.

B. Sikap, Kewajiban Dan Wilayah Seorang Penolong


Sikap penolong:
a. Tidak panic, bertindakcekatan, tenangtidak terpengaruh keluhan
korban jangan menganggap entenglukayangdideritakorban.
b. Melihat pernapasan korban jikaperlu berikan pernapasan buatan.
c. Hentikan pendarahan,terutamaluka luaryanglebar.
d. Perhatikan tanda-tandashock.
e. Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita
dapat menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami
korban.
Kewajiban Penolong:
a. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
b. Perhatikan keadaan penderita
c. Merencanakan dalamhaticara-carapertolonganyang akan dilakukan
d. Jika korban meninggalberitahu polisi atau bawakorban kerumah
sakit
Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara.Artinya
kita harus tetap membawa korban kedokter atau rumah sakit terdekat
untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan
pertolongan yang dibutuhkan.

5
C. Teknik Dalam P3k
1) Prioritas dalam P3K
Urutan tindakan secaraumum:
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban daritempat berbahaya
3.perhatikan keadaan umumkorban; gangguanpernapasan, pendarahandan
kesadaran.
4. segeralakukan pertolongan lebih lanjutdengansaranayangtersedia.
5. apabilakorban sadar, langsungberitahu dan kenalkan.

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip lifesaving, artinya kita
melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat)
terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu
kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila
tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak biasa terselamatkan.

2) Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan
jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi
rasasakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
a. Kegunaan pembalutanadalah:
1. menutup luka agar tidak terkenacahaya, debu, kotoran, dll.
2. melakukan tekanan
3. mengurangi atau mencegah pembengkakan
4. membatasi pergerakan
5. mengikatkan bidai.

b. Macam-macam pembalutan:
1. Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut segitiga dibuatdari kain putihyangtidak berkapur
(mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat.Bisa dibuat sendiri, dengan
cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur

6
sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga
diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2. Pembalut Plester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutanpenarik (patah
tulang, sendi paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah
yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan
kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3. Pembalut PitaGulung.
4. Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan
pembalut gulung.

c. Indikasi pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka,
mengurang rasa nyeri.

d. Bentuk dananggota tubuhyangdibalut:


1. Bundar, padakepala.
2. Bulat panjangtapi lonjong, artinyakecilkeujung, besar kepangkal,
padalengan bawah dan betis
3. Bulat panjanghampersama ujungdengan pangkalnya, padaleher,
badan, lengan atas, jari tangan.
4. Tidak karuan bentuknya, padapersendian

3) Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan
(fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang
berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai:
1. Bidai harus melebihiduapersendianyangpatah
2. Bidai harus terbuat dari bahanyangkuat, kakudan pipih.
3. Bidai dibungkusagarempuk.

7
4.Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi
jangan kelonggaran.
Alat-alat bidai:
1. Papan, bamboo, dahan
2. Anggota badan sendiri
3. Karton, majalah, kain
4.Bantal,guling,selimu

4) Pernafasan buatan
Seringdisebut bantuan hidup dasar (BHD) atauresusitasi
jantungparu(RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat.
Dilakukan padakecelakaan:
1. Tersedak,
2. Tenggelam
3. SengatanListrik,
4. Penderitatak sadar,
5. Menghirupgas danatau kurangoksigen,
6. seranganjantungusiamuda, hentijantungprimer tejadi.

FaseRJP:
A = Airwaycontrol (pengeuasaan jalan napas),
B = Breathingsupport (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation (pengenalan adatidaknyadenyutnadi)

D. P3K patah tulang


1. Tanda-tandapatah tulang
a. Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b. Bentuk bagianyangterkenatampak tidak normal
c. Adarasanyeri kalaudigerakkan
d. Kulit tidak terasakalau disentuh
e. Pembengkakkan danwarnabiru di sekitar kulityangluk
2. Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang

8
a. Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat
yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi
penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau
mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans
datang.
b. Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang
membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai
atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu
panjang badan
c. Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
1) hentikan pendarahan serius yang terjadi
2) usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
3) upayakan lalu lintas udara tetap lancer
4) jika diperlukan buatlah nafas buatan
5) jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah
di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d. Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat,
jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau
mengangkat penderita.
3. Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a. Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
1) Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada
hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan
lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
2) Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan
kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam,
sedang yang lain untuk membelat bagian luar
3) Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke
punggung jemari

9
4) Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa
sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm
dari siku Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
5) Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam
posisi sealamiah mungkin
6) Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan
menempel perut\
7) Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan
empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik
kain di atas dan di bawah bagian yang patah
8) Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas
yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang
melingkari dada dan belatan (bidai)
b. Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan,
dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
c. Patah Tulang di paha
Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok
dulu dan segera panggil dokter
1) Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
2) Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
3) Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi
dengan kain empuk
4) Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang
dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk
bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai lutut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dhamayanti M. 2007. Tumbuh Kembang Reamaja dan Permasalahnnya.


Jakarta: Balai Pustaka
Anonym. Pengetahuan Keluarga Dalam Panatalaksanaan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Yang Terjadi Pada Balita Di Rumah Lingkungan VI
Keluarahan Pasar Merah Timur Medan. Sumatera Utara: Univaersitas
Sumatera Utara
Dhirgantara, R Chandr. Kartu Dokter Kecil Keliarag Indonesia (Dokkelin)
Sebagai Permainann Edukatif Untuk Anak Usia Sekolah Dasar. Vol.3 No
1.2013

11

Anda mungkin juga menyukai