Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Putu Sutrisnayani,SH.

H
NIP : 199107022020122006
No. Absen :3
Angkatan : II
Materi : Analisis Isu Kontemporer

TUGAS DISKUSI I
ISU : UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL ( HATE SPEECH)

1. Bagaimana perkembangannya saat ini ?


Ujaran kebencian adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok
yang bertujuan untuk menghasut maupun menghina individu atau kelompok lainnya dari
berbagai aspek, seperti suku ,ras, warna kulit, etnis, agama dan lainnya. Ujaran kebencian
banyak dilakukan seseorang baik secara individu ataupun kelompok tertentu melalui media
sosial yang banyak menimbulkan polemik dan permasalahan di kalangan masyarakat. Di satu
sisi, tindakan tersebut merupakan suatu bentuk ekspresi yang berupa curahan hati seseorang.
Namun di sisi lain perbuatan tersebut dapat memicu terjadinya kejahatan, kerusuhan, kekerasan
dan bahkan perlawanan terhadap individu ataupun kelompok yang menimbulkan kericuhan
bahkan perpecahan negara. Ujaran kebencian di media sosial semakin marak dewasa ini,dengan
penggunaan media sosial yang makin intensif dalam kehidupan sehari- sehari memungkinkan
masyarakat untuk mengakses segala informasi dan memiliki kebebasan untuk berkomentar
mengenai berbagai hal. Ujaran kebencian di media sosial yang pada awalnya hanya dalam
lingkup kecil antara masing - masing individu, kemudian berkembang menjadi antar kelompok
maupun golongan bahkan menjadi semakin serius hingga menyerang lambang negara dan
pemerintah serta aparatur negara yang tanpa disadari menimbulkan dampak besar pada kesatuan
dan persatuan bangsa. Ujaran kebencian di media sosial yang ditunggangi kepentingan oleh
kelompok – kelompok tertentu guna memecah belah bangsa dan menimbulkan ketidakpercayaan
pada pemerintah serta perangkat pemerintahan.

2. Apa saja ancaman atau dampak yang kita hadapi selaku CPNS dan NKRI ?
Adapun ancaman atau dampak yang dihadapi dengan adanya ujaran kebencian di media sosial
yakni :
a. Memecah persatuan dan kesatuan bangsa
b. Melemahkan prinsip hidup bangsa Indonesia yang menghargai keberagaman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
c. Perubahan perilaku kehidupan sosial masyarakat khususnya etika bersosial media
d. Kondisi kehidupan masyarakat yang tidak kondusif karena terjadi konflik antar
masyarakat maupun golongan
e. menimbulkan ketidakpercayaan publik pada pemerintah dalam hal ini CPNS sebagai
salah satu pelaksana program pemerintah
f. penggunaan media sosial yang luas memungkinkan pelanggaran disiplin bagi CPNS
sebagai aparatur negara apabila ikut mendukung atau menanggapi serta
menyebarluaskan ujaran kebencian melalui media sosial
3. Apa saja potensi kekuatan untuk menghadapi ancaman ?
Potensi kekuatan untuk menghadapi ancaman ujaran kebencian melalui penguatan nilai-
nilai prinsip Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ditengah segala perbedaan yang ada. Adanya
pengetahuan tentang etika dalam bersosial media sehingga dapat memilah dan memilih
informasi yang ada di sosial media sebelum ditanggapi maupun disebarkan secara luas ke
masyarakat. Etika penggunaan sosial media bagi aparatur sipil negara dalam hal ini
CPNS yang diatur dalam kode etik sehingga dapat memanfaatkan sosial media dengan
tepat sebagai media yang berguna untuk memberikan informasi yang bermanfaat serta
mengedukasi untuk diri sendiri maupun masyarakat luas. Adanya ketentuan dari Badan
Kepegawaian Nasional mengenai aktivitas – aktivitas aparatur sipil negara yang termasuk
dalam pelanggaran disiplin terkait ujaran kebencian sebagai berikut :
1. Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tetulis lewat media sosial yang
bermuatan ujaran kebencian terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah.
2. Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis lewat media sosial yang
mengandung ujaran kebencian terhadap salah satu suku, agama, ras, dan
antargolongan.
3. Menyebarluaskan pendapat yang bermuatan ujaran kebencian (pada poin 1 dan 2)
melalui media sosial (share, broadcast, upload, retweet, repost Instagram dan
sejenisnya).
4. Mengadakan kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina, menghasut,
memprovokasi, dan membenci Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah.
5. Mengikuti atau menghadiri kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina,
menghasut, dan memprovokasi, dan membenci Pancasila, Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah.
6. Menanggapi atau mendukung sebagai tanda setuju pendapat sebagaimana pada
poin 1 dan 2 dengan memberikan likes, dislike, love, retweet, atau comment di
media sosial.
Melalui poin – poin ketentuan ini apabila aparatur sipil negara dalam hal ini CPNS
melakukan kegiatan yang termasuk sebagai ujaran kebencian atau mendukung ujaran
kebencian maka akan dijatuhi sanksi disiplin sesuai dengan kode etik yang berlaku,
mulai dari sanksi ringan hingga sanksi pemecatan.

Anda mungkin juga menyukai