Anda di halaman 1dari 7

TES KARAKTERISTIK

PRIBADI

ANTI RADIKALISME
ANTI RADIKALISME

TUJUAN
Tes Karakteristik Pribadi dengan tema anti radikalisme bertujuan menjaring
informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme,
kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan
beberapa alternatif situasi.

PENGERTIAN
Anti radikalisme adalah gerakan anti kekerasan yang biasanya gerakannya
berdasarkan sila-sila pancasila yang sangat menentang adanya sebuah
radikalisme atau gerakan perpecahan antar bangsa.

Secara umum, radikalisme adalah suatui ideologi, ide ataupun gagasan dan
paham yang ingin melakukan perubahan pada system sosial dan politik
dengan menggunakan cara-cara ekstrem. Tindakan seseorang atau kelompok
tertentu yang bersifat radikal tersebut cenderung menggunakan kekerasan
dalam melaksanakan perubahan yang diinginkan. Kelompok radikal tersebut
umumnya menginginkan perubahan dilaksanakan dengan cepat, secara
drastis dan seringkali bertentangan dengan sistem sosial yang berlaku.

Yang paling sering mendapat sorotan adalah radikalisme agama. Radikalisme


agama dipicu oleh hadirnya semangat menjadikan suatu agama tertentu
sebagai agama sekaligus sebagai negara. Gerakan ini dikatakan radikal karena
lebih mengedepankan pemahaman literal terhadap teks dan cenderung
mudah menggunakan kekerasan dalam melaksanakan pemahaman mereka.
Semangat Bergama tersebut berlebihan tanpa dibarengi pengetahuan agama
yang memadai sehingga munculah klaim kebenaran tunggal. Pihak yang tidak
sepemikiran dengan mereka dianggap sesat dan harus dimusnahkan.

1
CIRI-CIRI
Ciri-ciri radikalisme yaitu:
1. Dapat berupa tanggapan yang diwujudkan dalam bentuk evaluasi,
penolakan atau perlawanan yang disampaikan dengan keras.
2. Upaya penolakan yang dilakukan secara terus menerus dan menuntut
perubahan drastis sesuai yang diinginkan.
3. Orang-orang yang menganut paham radikalisme biasanya memiliki
keyakinan yang kuat terhadap ide atau program yang mereka ingin
jalankan.
4. Penganut radikalisme tidak segan-segan menggunakan cara kekerasan
dalam mewujudkan keinginan mereka.
5. Umumnya mereka beranggapan bahwa pihak yang berbeda pandangan
dengan mereka adalah salah.
6. Intinya, tindakan radikalisme itu mencakup intoleransi, anti ideolopi
Pancasila, anti NKRI dan perbuatan yang bisa menyebabkan disintegrasi
bangsa.

UPAYA PEMERINTAH DALAM


ANTI RADIKALISME
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai strategi sebetulnya, salah
satunya dibentuknya Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Pemerintah juga melakukan pendekatan terhadap narapidana terorisme di
lapas-lapas.

Pada tanggal 12 November 2019 telah terbit Surat Keputusan Bersama


(SKB) tentang Penanganan Radikalisme ASN Dalam Rangka Penguatan
Wawasan Kebangsaan ASN, yang ditandatangani oleh 10 kementerian
lembaga, yaitu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Intelijen Negara, Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan
Kepegawaian Negara dan Komisi Aparatur Sipil Negara. SKB tersebut
mengatur sinergitas K/L dalam rangka penanganan tindakan radikalisme ASN.

2
Berdasarkan SKB tersebut tim Satgas lintas K/L yang bertugas menerima
laporan, menindaklanjuti dan memberikan rekomendasi penanganan kepada
pimpinan K/L terkait, dengan tembusan ke Kemenpan RB, Kemendagri, BKN
dan Komisi ASN.

11 JENIS PELANGGARAN
RADIKALISME OLEH ASN

1. Penyampaian pendapat baik lisan maupun tulisan, dalam format teks,


gambar, video, ataupun audio, melalui media sosial yang bermuatan
ujaran kebencian terhadap Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI
dan Pemerintah
2. Penyampaian pendapat baik lisan maupun tulisan dalam format teks,
gambar, audio maupun video melalui media sosial yang bermuatan ujaran
kebencian terhadap salah satu suku, agama, ras dan antar golongan
3. Penyebarluasan pendapat yang bermuatan ujaran kebencian sebagaimana
pada poin 1 dan 2 di atas melalui media sosial (share, broadcast, u[;oad,
retweet, repost, dan sejenisnya)
4. Tanggapan atau dukungan sebagai tanda setuju pendapat sebagaimana
poin 1 dan 2 dengan memberikan likes, dislikes, love, retweet atau
comment di media sosial.
5. Pemberitaan yang menyesatkan baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui media sosial
6. Penyebarluasan pemberitaan yanhg menyesatkan baik secara langsung
maupun tidak langsung
7. Penyelenggaraan kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina,
menghasut, memprovokasi dan membenci Pancasila, UUD 45, Bhinneka
Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah
8. Keikutsertaan pada organisasi dan atau kegiatan yang diyakini mengarah
pada perbuatan menghina, menghasut, memprovokasi dan membenci
Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah
9. Penggunaan atribut yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 45,
Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah
10. Pelecehan terhadap simbol Negara baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui media sosial dan atau media lainnya
11. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada angka 1-10 dilakukan secara
sadar oleh ASN

3
CONTOH SOAL

1.Suatu hari anda memutuskan untuk memasukkan anak ke sebuah lembaga


pendidikan yang berbasis keagamaan namun ternyata lembaga tersebut
menolak adanya penghormatan bendera dan juga menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia raya hal yang anda lakukan yaitu:
A. Membiarkan anak tersebut untuk tetap masuk ke sekolah lembaga agama
tersebut
B. Memastikan bahwa anak tidak masuk ke sekolah dengan basis radikalisme
dan tidak menjunjung tinggi pancasila
C. Mencoba menegur pihak sekolah bahwa lembaga tersebut telah mengarah
ke radikalisme dan menolak untuk sekolah disana
D. Menjelaskan bahwa sekolah tersebut radikalisme kepada anak
E. Ada tidak paham mengenai apapun sehingga biarkan saja

Jawaban : C - B - D - E - A
Pembahasan : Pancasila dan juga ketuhanan merupakan dua hal yang harus
berjalan secara seimbang. Terutama di lembaga resmi yang ada di Indonesia
seperti sekolah atau lembaga pendidikan tentu apabila tidak menggunakan.
Hal ini maka sudah dipastikan menuju ke arah radikalisme

2. Hendri mengatakan bahwa ia tidak senang dengan adanya program


bantuan sosial pemerintah karena dirasa tidak tepat sasaran, dan juga tidak
mendapatkan bantuan tersebut padahal membutuhkan. Hal ini menyebabkan
Hendri mengajak Dedi untuk melakukan protes kepada kelurahan setempat
demikian juga melakukan perusakan kantor kelurahan agar tidak hal-hal yang
akan dilakukan Dedi yaitu
A. Langsung percaya dan juga setuju akan pendapat ataupun usulan dari
Hendri
B. Memilih untuk tidak terlibat dan diam saja karena bukan urusan menjadi
C. Menjelaskan bahwa tindakan tersebut masuk ke dalam tindakan radikalisme
dan juga mencoba untuk menanyakan secara baik-baik ke kantor kelurahan
D. Membagi bantuan sosial yang didapatkan oleh dedi dengan henry agar bisa
terbagi dua dan cukup adil

4
E. Mencoba menanyakan informasi dan juga kejelasan yang Hendri maksud
serta mengajaknya untuk mengkonfirmasi secara baik-baik ke kantor
kelurahan

Jawaban : C - E - D - B - A
Pembahasan : Radikalisme berawal dari kekerasan dan juga sikap main hakim
sendiri tanpa mengkonfirmasi adanya berita dan juga informasi yang ada
sehingga apa yang dilakukan hendri mengarah ke radikalisme

3. Ani memiliki tugas untuk menyanyikan lagu kebangsaan nasional dan


diserahkan ke gurunya. Namun hanya menganggap bahwa tugas tersebut
tidak terlalu penting bagaimana pendapat anda
A. Lagu kebangsaan Indonesia merupakan salah satu cara menghormati
nasionalisme dan juga menghindari adanya paham radikalisme yang dimiliki
oleh anak-anak
B. Lembaga pendidikan merupakan tempat yang penting untuk mengatasi
paham radikalisme sehingga tugas ini sangatlah penting untuk dilakukan oleh
anak-anak
C. Radikalisme harus ditumpas di mana saja termasuk sekolah
D. Setuju dengan Ani karena tugas tersebut merupakan salah satu tugas yang
tidak terlalu penting
E. Menganggap bahwa tugas Anii penting hanya untuk menilai

Jawaban : A - B - C - E - D
Pembahasan : Mencintai negara dan juga meningkatkan nasionalisme yang
dimiliki oleh seseorang dapat membantu mengatasi adanya paham
radikalisme terutama jika dilakukan sejak di bangku sekolah.

4. Menurut informasi terdapat 228 penangkapan terorisme sepanjang tahun


2020 yang berencana untuk meledakkan lembaga resmi pemerintah maupun
tempat-tempat ibadah. Hal ini tentu saja menjadi gambaran yang cukup
berbahaya. Bagaimana pendapat anda
A. Hal tersebut wajar terjadi karena munculnya ketidakpercayaan masyarakat
terhadap pemerintah
B. Adanya gambaran kasus ini menjadi polemik karena radikalisme telah
masuk di tengah masyarakat Indonesia

5
C. Kita harus mengantisipasi adanya paham radikalisme dan juga ujaran
kebencian mengingat adanya kasus ini menjadi bukti bahwa di tengah
masyarakat telah terjadi penyebaran radikalisme
D. Biasa saja karena kasus tersebut tidak terlalu menimbulkan efek yang besar
E. radikalisme tidak bisa diangkat dari beberapa oknum yang terbukti
melakukan terorisme

Jawaban : C - B - E - A - D
Pembahasan : Selain memahami bahwa radikalisme adalah hal yang
berbahaya kita juga harus mengantisipasi dan juga menghindari adanya
kemungkinan terpapar radikalisme di manapun dan kapanpun

5. Seorang Pria, menjadi lulusan sebuah pesantren besar yang ada di Jawa
Timur. Selama ini pesantren tersebut menjunjung tinggi pancasila dan juga
berlandaskan agama islam dalam pembelajaran. Namun menurut pria
tersebut, pancasila tersebut tidak berguna karena negara Indonesia adalah
negara islam
A. Hal ini tentu saja salah karena negara Indonesia dilandasi oleh bhinneka
tunggal ika dan memiliki agama serta suku dan ras yang beragam
B. Pria tersebut memiliki resiko terpapar radikalisme karena pemikirannya
tersebut
C. Hal ini sebenarnya wajar terjadi karena ia keluar dari pesantren ataupun
sekolah agama
D. Radikalisme tidak sejalan dengan adanya sekolah agama yang dirilis
E. Jelas apa yang anda pikirkan sangat berbahaya karena mengarah ke
radikalisme

Jawaban : A - B - E - D - C
Pembahasan : berencana menjadikan Indonesia sebagai negara agama sesuai
agama islam saja tentu saja sudah mengarah ke paham radikalisme. Karena
hal ini mengabaikan adanya pancasila dan juga memaksakan untuk
terbentuknya negara yang diinginkan oleh sebuah organisasi ataupun paham
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai