Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN PROSES MENETAPKAN

RISIKO DAN PELUANG BERDASARKAN


ISO 9001:2015 KLAUSUL 6.1 DENGAN
PENDEKATAN ISO 31000:2009 MENGGUNAKAN
METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT
DI CV XYZ
1
Tri Imam Wicaksono, 2Agus Alex Yanuar, 3Heriyono Lalu
1,2,3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
1
triimamwicaksono@gmail.com, 2axytifri@telkomuniversity.ac.id, 3heriyonolalu@telkomuniversity.ac.id

Abstrak—Jumlah industri kecil di Indonesia sangat banyak, maka perusahaan harus bisa melakukan persaingan salah
khususnya provinsi Jawa Barat, yaitu 58.359 perusahaan. Dengan satunya dengan memperbaiki sistem manajemen mutu
banyaknya perusahaan kecil, maka CV XYZ harus bisa bersaing perusahaan sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas
dengan perusahaan sejenisnya, salah satunya dengan menjaga kualitas yang baik [2].
produk yang dihasilkan dengan cara menerapkan sistem manajemen ISO 9001 merupakan salah satu standar internasional
mutu. ISO 9001:2015 merupakan salah satu standar internasional
mengenai sistem manajemen mutu [3].Sistem manajemen mutu
mengenai sistem manajemen mutu yang bisa diimplementasikan oleh
perusahaan sebagai salah satu strategi untuk bisa bersaing.Selain itu digunakan agar perusahaan melakukan perbaikan
pada ISO 9001:2015 terdapat persyaratan agar perusahaan melakukan berkelanjutan, sehingga menghasilkan proses perusahaan yang
manajemen risiko disetiap prosesnya.Untuk mendukung perusahaan baik [4] [5].Pada tahun 2015 ISO menerbitkan seri barunya
melakukan manajemen risiko, ISO memiliki seri 31000:2009 yang yaitu ISO 9001:2015. Terdapat pembaharuan pada ISO
bisa digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini 9001:2015 salah satunya yaitu ISO mempertimbangkan risiko
berfokus pada klausul 6.1(menetapkan risiko dan peluang) ISO pada setiap proses [6]. Pertimbangan risiko pada proses
9001:2015 dan pendekatan ISO 31000:2009 klausul 5 (manajemen merupakan suatu hal yang penting, karena suatu proses dalam
risiko). Kemudian kondisi aktual perusahaan akan dibandingkan perusahaan pasti mempunyai beberapa risiko yang akan
dengan requirement ISO 9001:2015 klausul 6.1, requirement ISO
31000:2009, dan requirement teori manajemen risiko sehingga
mengganggu kelangsungan proses atau tujuan dari proses
dihasilkan suatu gap. Selanjutnya dilakukan perancangan proses tersebut. Dengan melakukan pengelolaan risiko yang baik,
menetapkan risiko dan peluang berdasarkan hasil gap yang telah perusahaan dapat mengurangi dampak dari risiko yang akan
didapatkan. Kemudian rancangan proses yang telah dibuat akan timbul [7]. Perusahaan memerlukan proses menetapkan risiko
dilakukan perbaikan dengan metode business process improvement dan peluang sebagai pengelolaan risiko di perusahaan.
pada tahap apply improvement technique. Hasil dari rancangan proses Persyaratan yang harus dipenuhi pada proses tindakan untuk
menetapakan risiko dan peluang akan didokumentasikan dalam bentuk menangani risiko dan peluang, yaitu terdapat pada ISO
standard operating procedure. Selain itu untuk memudahkan 9001:2015 klausul 6.1, selain itu untuk mendukung proses
perusahaan dalam melakukan pendokumentasian disetiap tersebut dibutuhkan pendekatan melalui ISO 31000:2009 serta
aktivitasnya, maka dibuat form berbasis web aplikasi dengan software
Joget Workflow agar data yang diinput dapat tersimpan secara teratur.
teori manajemen risiko.
CV XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur di
Kata kunci: business process improvement, standard operating Bandung penghasil produk plastik dan besi.CV XYZ memiliki
procedure, manajemen risiko, ISO 9001:2015, ISO 31000:2009, Joget beberapa mitra salah satunya yaitu PT.Showa Mfg.PT.Showa
Workflow Mfg merupakan mitra perusahaan yang meminta perusahaan
segera mengimplementasikan ISO 9001:2015.Hal itu
I. PENDAHULUAN merupakan salah satu syarat agar CV XYZ masih bisa
melakukan kerja sama dengan PT.Showa Mfg. Kondisi aktual
Berdasarakan hasil survey Badan Pusat Statistik pada perusahaan saat ini yaitu belum memenuhi persyaratan ISO
tahun 2016, terdapat 58.359 perusahaan industri kecil di 9001:2015, salah satunya adalah klausul 6.1 mengenai
provinsi Jawa Barat [1]. Dengan banyaknya jumlah tersebut penetapan risiko dan peluang di seluruh proses perusahaan. Hal

Perancangan Proses Menetapkan Risiko dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan
Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement di CV XYZ
72 Tri Imam Wicaksono, Agus Alex Yanuar, Heriyono Lalu (hal.72 – 81)
itu merupakan bagian penting dari persyaratan, karena dengan kemungkinan kegagalan.Untuk melakukan pengelolaan risiko
mempertimbangkan risiko pada setiap proses, perusahaan bisa perusahaan,terdapat sebuah proses manajemen risiko
mengelola risiko agar tujuan proses dapat tercapai. Selain itu berdasarkan ISO 31000:2009 yaitu salah satunya yaitu risk
perusahaan belum mendokumentasikan dengan baik mengenai assessement , dalam risk assessment terdapat beberapa tahap
pengelolaan risikonya dan tidak terdapat suatu prosedur untuk proses yaitu identifikasi risiko, analisis risiko,dan evaluasi
melakukan manajemen risiko di perusahaan sehingga proses risiko [8]. Selain menggunakan ISO 31000:2009 terdapat juga
manajemen risiko perusahaan tidak terkelola dengan baik. proses manajemen risiko yang disebut 7R dan 4T, yaitu
recognition of risk untuk mengetahui atau mengidentifikasi
II. STUDI LITERATUR risiko yang ada di setiap proses; ranking of risks merupakan
langkah untuk melakukan pengurutan terhadap risiko yang
A. Sistem Mananjemen Mutu akan dilakukan penanganan; responding to risks merupakan
ISO 9001 merupakan sebuah standard internasional yang penanganan terhadap risiko dan terdapat empat
dikeluarkan oleh International Organization for kategori(tolerate,treat,transfer,terminate); resourcing controls
Standardization mengenai sistem manajemen mutu. ISO merupakan pengalokasian sumber daya manusia untuk
9001:2015 adalah versi terbaru dari standard mengenai sistem melakukan kontrol terhadap penanganan yang telah diberikan;
manajemen mutu yang dikeluarkan oleh International reaction planning merupakan fase pemulihan perusahaan
Organization for Standardization. ISO 9001:2015 mempunyai terhadap risiko yang telah terjadi ; reporting on risk merupakan
beberapa perubahan pada prinsipnya berdasarkan sistem laporan yang dibuat sebagai dokumentasi perusahaan mengenai
manajemen mutu.ISO 9001:2015 menggunakan konsep risk manajemen risiko; dan reviewing sebagai tinjauan terhadap
based thinkin, yaitu mengidentifikasi risiko dalam suatu sistem manajemen risiko perusahaan [9].
organisasi sehingga dapat terhindar dari berbagai risiko dalam
menjalankan prosesnya. Selain itu pada ISO 9001:2015 D. Business Process Improvement
menerapkan High Level Structure (HLS) untuk perubahan Business Process Improvement (BPI) merupakan sebuah
strukturnya sehingga terdapat 10 klausul pada ISO metode yang mendesain ulang dari proses bisnis eksisting
9001:2015[6]. untuk mencapai sebuah peningkatan yang signifikan.Metode
BPI yang digunakan pada penelitian ini yaitu tahap apply
B. Perancangan Proses improvement technique. Apply improvement technique
ISO 9001:2015 memberikan himbauan kepada perusahaan merupakan tahap untuk memperbaiki proses.Terdapat enam
agar perusahaan harus menentukan proses yang diperlukan bagi metode untuk memperbaiki proses, yaitu [10]:
sistem manajemen mutu dan penerapannya diseluruh 1. Eliminating bureaucracy
perusahaan.Terdapat ketentuan-ketentuan dalam merancang Menghilangkan kegiatan yang bersifat administratif
suatu proses menurut klausul 4.4.1 ISO 9001:2015, yaitu [6]: dan penggunaan kertas yang tidak diperlukan.
1. Organisasi harus menetapkan masukan yang diperlukan 2. Evaluating value-added activities
dan keluaran yang diharapkan dari proses Mengevaluasi setiap aktivitas dalam proses untuk
2. Menetapkan urutan dan interaksi proses menentukan aktivitas yang mempunyai nilai tambah dan
3. Menetapkan dan menerapkan kriteria, metode (termasuk yang tidak .
pengukuran dan indikator kinerja terkait) yang 3. Eliminating duplication and redundancy
diperlukan untuk memastikan operasi, dan kendali Menghilangkan aktivitas yang sama pada suatu bagian
proses yang efektif proses yang berbeda.
4. Menetapkan sumber daya yang diperlukan dan 4. Simplifying the process, report, and forms
memastikan ketersediaan. Mengurangi kompleksitas suatu proses, laporan dan
5. Penunjukan tanggung jawab dan wewenang untuk form yang digunakan.
proses tersebut. 5. Reducing cycle time
6. Menangani risiko dan peluang sesuai dengan Menentukan cara untuk mengurangi waktu siklus.
persyaratan dari klausul 6.1, merencanakan dan 6. Applying automation tools
menerapkan tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Menerapkan peralatan otomatis pada proses,seperti
7. Mengevaluasi metode untuk memantau, mengukur, bila komputer
sesuai, dan mengevaluasi proses dan, jika diperlukan, Selain itu terdapat tiga objektif pada Business Process
perubahan proses untuk mastikan hal tersebut mencapai Improvement (BPI), yaitu [10]:
hasil yang dimaksud. 1. Membuat proses menjadi lebih efektif agar hasil
8. Meningkatkan proses dan sistem manajemen mutu. prosesnya sesuai dengan kemauan pelanggan
2. Membuat proses menjadi lebih efisien dengan
C. Manajemen risiko meminimasi penggunaan sumber daya
Manajemen risiko adalah proses yang bertujuan untuk 3. Membuat proses menjadi adaptif sehingga dapat
membantu organisasi memahami, mengevaluasi, dan berubah mengikuti permintaan pelanggan
mengambil menetapkan semua risiko dengan maksud untuk
meningkatkan probabilitas keberhasilan dan mengurangi

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 4, Oktober 2016 73
requirement. Selain itu terdapat hasil rancangan software risk
III. METODOLOGI PENELITIAN management application untuk mendukung proses menetapkan
risiko dan peluang.
A. Model Konseptual
IV. HASIL DAN ANALISIS
Kondisi Aktual
CV.XYZ
Requirement ISO
Requirement ISO
A. Requirement Menetapkan Risiko dan Peluang
9001:2015
Klausul 6.1
31000:2009 Pada penelitian ini requirement mengenai manajemen
risiko, yaitu ISO 9001:2015 klausul 6.1, ISO 31000:2009, dan
Requirement
Teori Manajemen
teori manajemen risiko diintegrasikan dengan
Risiko mengelompokkan klausul yang serupa dan membuat klausul
yang baru jika tidak bisa dikelompokkan.Berikut ini merupakan
penjabaran dari persyaratan ISO 9001:2015 klausul 6.1, ISO
31000:2009, dan teori manajemen risiko yang telah
Gap Analysis digabungkan:
Struktur organisasi
Tujuan proses
dan job descripstion 1. Sub Klausul 6.1.1 Tindakan Untuk Menetapkan Risiko dan
Peluang
Dalam mengembangkan sistem manajemen mutu,
Software Joget Rancangan Proses
Klausul 4.4.1 ISO
organisasi harus mempertimbangkan isu-isu internal dan
Menetapkan Risiko dan
Workflow Peluang 9001:2015 eksternal serta menetapkan risiko dan peluang untuk :
a. Menjamin penerapan sistem manajemen mutu
Hasil Rancangan Proses
mencapai target yang diinginkan
Menetapkani Risiko dan b. Meningkatkan dampak yang diharapkan
Peluang menggunakan
metode BPI (apply c. Mencegah atau mengurangi dampak yang tidak
improvement technique) diinginkan,
d. Mencapai perbaikan kinerja yang berkelanjutan
Risk Management
SOP Tindakan pada
Application
peluang dan risiko
Software 2. Sub Klausul 6.1.2 Tindakan Untuk Menetapkan Risiko dan
Peluang
a. Langkah-langkah pengendalian risiko dan peluang
Gambar 1 Model konseptual b. Cara untuk :
1) Mengintegrasikan dan mengambil tindakan proses
Pada Gambar 1 merupakan tahapan dalam melakukan sistem manajemen mutu sehingga setiap proses
penelitian ini untuk merancang proses menetapkan risiko dan telah teridentifikasi risikonya
peluang berdasarkan ISO 9001:2009 klausul 6.1 menggunakan 2) Melakukan evaluasi keefektifan tindakan yang telah
metode business process improvement. Pada tahap awal yaitu diambil dengan cara monitoring atau dilakukan
melakukan studi lapangan dan juga studi literatur, untuk studi audit
lapangan pada penelitian ini yaitu melihat kondisi aktual pada 3) Tindakan yang diambil untuk menangani risiko dan
CV XYZ. Kondisi aktual merupakan kondisi yang sudah ada peluang harus sesuai terhadap dampak kesesuaian
pada CV XYZ terkait menetapkan risiko dan peluang, produk dan jasa
kemudian kondisi aktual dibandingkan dengan requirement
ISO 9001:2015 klausul 6.1, requirement ISO 31000:2009, dan B. Hasil Identifikasi Gap
requirement teori manajemen risiko sehingga didapatkan hasil Hasil perbandingan antara requirement ISO 9001:2015
gap dengan kondisi aktual.Kemudian rancangan proses bisnis klausul 6.1 dengan kondisi aktual, perbandingan antara ISO
menetapkan risiko dan peluang mempertimbangkan beberapa 31000:2009 dengan kondisi aktual, dan perbandingan teori dan
hal, yaitu struktur organisasi dan job description sebagai kondisi aktual menghasilkan gap, berikut ini hasil gap yang
penentu penanggung jawab pada setiap aktivitas di proses dilakukan:
tersebut, hasil gap analisis sebagai usulan untuk prosesnya, dan 1. Perusahaan harus melakukan penetapan isu-isu
klausul 4.4.1 ISO 9001:2015 sebagai acuan dalam merancang internal dan eksternal secara berkala
proses sesuai dengan standar internasional. 2. Perusahan harus melakukan pendokumentasian dari
Dari hasil perancangan proses yang telah dibuat, maka manajemen risiko perusahaan
dilakukan apply improvement technique pada rancangan proses 3. Perusahaan mengintegrasikan manajemen risiko
tersebut. Apply improvement technique merupakan salah satu dengan sistem manajemen mutu
tahapan pada metode business process improvement yaitu 4. Perusahaan melakukan perencanaan dalam
untuk memperbaiki proses atau aktivitas menjadi lebih efisien. melakukan manajemen risiko
Setelah dilakukan perbaikan pada proses menetapkan risiko 5. Perusahaan harus membuat langkah-langkah
dan peluang , maka proses tersebut didokumentasikan berupa manajemen risiko
standard operating procedure yang telah sesuai dengan

Perancangan Proses Menetapkan Risiko dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan
Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement di CV XYZ
74 Tri Imam Wicaksono, Agus Alex Yanuar, Heriyono Lalu (hal.72 – 81)
6. Perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap berdasarkan improvement technique yang digunakan pada saat
penanganan risiko memperbaiki proses menetapkan risiko dan peluang:
7. Perusahaan melakukan peninjauan terhadap sistem
manajemen risiko. 1. Automation
Tool ini digunakan pada aktivitas ke-5 pada proses
Hasil dari requirement yang telah diintergasikan dan telah menetapkan risiko dan peluang yang telah di rancang, yaitu
menghasilkan gap merupakan masukan untuk membuat ketika melakukan assessment risiko. Pada aktivitas ke-5
perancangan proses menetapkan risiko dan peluang, sehingga melakukan identifikasi risiko, nilai risiko, dan juga tindakannya
pada proses tersebut telah memenuhi ISO 9001:2015 klausul secara manual. Untuk menghemat biaya perusahaan dalam
6.1, ISO 31000:2009, dan teori manajemen risiko. pengeluaran kertas, maka sebaiknya perusahaan menggunakan
bantuan sistem informasi. Aplikasi berbasis web yaitu Joget
C. Proses Bisnis Menetapkan Risiko dan Peluang Workflow merupakan salah satu solusi yang bisa diterapkan
Dalam melakukan perancangan proses dilakukan perusahaan, dimana setiap unit perusahaan akan melakukan
penetapan urutan aktivitas didalam proses tersebut, kemudian pengisian melalui form yang ada pada aplikasi tersebut. Dengan
ditentukan sumber daya sebagai penanggung jawab pada setiap menggunakan aplikasi berbasis web akan memudahkan
aktivitas tersebut. Tabel I merupakan hasil rancangan urutan perusahaan dalam melakukan input data, kemudian perusahaan
proses berdasarkan requirement. juga bisa melakukan update data jika terdapat perubahan atau
penambahan.Fitur lainnya adalah terdapat laporan mengenai
TABEL I risiko yang telah di input berbentuk diagram, sehingga akan
PROSES BISNIS BERDASARKAN REQUIREMENT memudahkan perusahaan dalam melakukan pelaporan risiko
No. Aktivitas Pemilik Proses yang berada di unit masing-masing.Keuntungan lainnya ialah
Melakukan perencanan pelaksanaan manajemen Direksi dan Bag.Quality
1
risiko perusahaan Control
dokumen tidak mudah hilang dan juga tercecer, sehingga
Direksi dan Unit Kerja pendokumentasian dapat terstruktur secara rapi.
2 Melakukan koordinasi
Terkait
3 Menentukan konteks dan stakeholder
Direksi dan Unit Kerja 2. Simplifying
Terkait Perbaikan yang dilakukan dengan tool ini yaitu pada
4 Melakukan persiapan self assessment Unit Kerja Terkait
5 Melakukan self assessment risiko Unit Kerja Terkait
aktivtas ke-2, ke-3, ke-5, dan ke-6 pada proses menetapkan
Melakukan pengambilan keputusan dan Unit Kerja Terkait risiko dan peluang yang telah di rancang, karena pada aktivitas
6
penanganan risiko tersebut terdapat penggunaan form dan terdapat aktivitas yang
7 Melakukan monitoring dan kaji ulang risiko
Unit Kerja Terkait dan memiliki penanggung jawab yang sama. Sehingga diusulkan
Bag.Quality Control untuk menggunakan form yang dirancang yang ringkas agar
8 Membuat laporan hasil audit penanganan risiko Unit Kerja Terkait
Direksi dan Unit Kerja
mengurangi kompleksitas dari penggunaan form tersebut.
9 Melakukan tinjauan manajemen risiko Selain itu untuk aktivitas yang memiliki penanggung jawab
Terkait
10 Melakukan perbaikan
Direksi dan Bag.Quality yang sama, aktivitas tersebut digabungkan sehingga terlihat
Control ringkas.

Kemudian menentukan kriteria proses sebagai indikator E. Hasil Rancangan Proses dengan Kesesuian Gap Analysis
apakah proses tersebut berjalan baik atau tidak. Kriteria pada Perancangan proses menetapkan risiko dan peluang dibuat
proses tindakan untuk menangani risiko dan peluang adalah berdasarkan gap analysis. Gap analysis tersebut yaitu
efektivitas penanganan risiko pada setiap proses yang membandingkan antara kondisi aktual dengan requirement ISO
ditangani. Tabel II merupakan kriteria pada proses. 9001:2015 klausl 6.1, requirement ISO 31000:2009, dan
requirement manajemen risiko berdasarkan teori. Dari
TABEL II perbandingan tersebut terdapat tujuh gap, sehingga proses yang
KRITERIA PROSES
Frekuensi dirancang berdasarkan tujuh gap tersebut. Untuk mengetahui
Kinerja Indikator Kinerja Kriteria kesesuaian hasil rancangan yang telah dibuat, maka dilakukan
Pengukuran
Efektivitas
Ep=(Jumlah penanganan dengan
pemeriksaan kesesuaian hasil rancangan proses dengan hasil
penanganan risiko gap analysis. Tabel III merupakan kesesuaian gap analysis
hasil efektif / Jumlah proses yang EP>90% 6 bulan sekali
pada setiap proses
yang ditangani
ditangani) x 100% dengan hasil rancangan proses.
Penerapan P=(Jumlah unit yang menangani
manajemen risiko risiko / Jumlah unit di P=100% 6 bulan sekali F. Rancangan Standard Operating Procedure Menetapkan
di setiap unit perusahaan) x 100% Risiko dan Peluang
Hasil rancangan standard operating procedure
D. Hasil Rancangan Proses dengan Melakukan Perbaikan menetapkan risiko dan peluang merupakan output yang
Menggunakan Metode Business Process Improvement dihasilkan setelah dilakukan perancangan proses menetapkan
Pada proses menetapkan risiko dan peluang dilakukan risiko dan peluang. Proses menetapkan risiko dan peluang
perbaikan menggunakan metode BPI. Berikut ini tools didokumentasikan menjadi sebuah standard operating
procedure yang berguna sebagai langkah-langkah atau panduan

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 4, Oktober 2016 75
perusahaan untuk melakukan manajemen risiko perusahaan. Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
Standard Operating Procedure yang telah dibuat telah berikut:
memenuhi requirement ISO 9001:2015 klausul 6.1, 1. Berdasarkan hasil gap yang mengacu pada requriement
requirement ISO 31000:2009, dan requirement teori ISO 9001:2015 klausul 6.1, requriement ISO 31000:2009,
manajemen risiko.Hasil standard operating procedure telah dan requirement teori manajemen risiko, didapatkan
diverifikasi oleh perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa bahwa dalam mengidentifikasi konteks organisasi dan
perusahaan telah menyetujui dan aktivitas yang ada di dalam stakeholder harus dilakukan secara berkala karena kondisi
prosedur tersebut bisa diimplementasikan oleh perusahaan. tersebut dapat berubah-ubah. Kemudian dalam
Prosedur menetapkan risiko dan peluang telah dilampirkan menerapakan proses manajemen risiko, perusahaan tidak
pada lembar Lampiran 1. bisa hanya menerapkan di satu proses saja. Hal ini
dikarenakan menurut ISO 9001:2015 klausul 6.1, risiko
TABEL III dan peluang harus dipertimbangkan untuk setiap proses di
KESESUAIAN PROSES DENGAN GAP dalam perusahaan. Setelah dilakukan pelaksanaan
Gap Analysis Hasil Rancangan Proses
manajemen risiko perusahaan harus melakukan tinjauan
Penetapan isu internal dan isu Pada hasil rancangan melakukan manajemen risiko sebagai bahan evaluasi dalam
eksternal secara berkala penetapan di rapat manajemen
pelaksanaan manajemen risiko perusahaan, sehingga
perusahaan
Membuat dokumentasi isu Dihasilkan form sebagai dokumentasi isu proses menetapkan risiko dan peluang diperbaiki secara
internal dan eksternal internal dan eksternal terus menerus.
Penilaian risiko dilakukan Hasil rancangan terdapat penilaian risiko 2. Hasil analisis gap digunakan sebagai input dalam
ditiap proses di setiap unit kerja perusahaan melakukan perancangan proses menetapkan risiko dan
Melakukan perencanaan Pada hasil rancangan terdapat aktivitas
manajemen risiko melakukan perencanaan pelaksanaan
peluang. Sebelum melakukan perancangan, dilakukan
manajemen risiko perusahaan untuk penentuan input dan ouput, urutan proses dan penanggung
mengetahui timeline yang akan jawab, dan kriteria dari proses tersebut. Pada proses
diimplementasikan menetapkan risiko dan peluang meliputi beberapa aktvitas
Mendokumentasikan Didokumentasikan dalam bentuk SOP
langkah-langkah Menetapkan menetapkan risiko dan peluang
seperti, perencanaan manajemen risiko perusahaan,
risiko dan peluang melakukan self assessment unit kerja, melakukan
Evaluasi penanganan risiko Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali pengambilan keputusan untuk penanganan risiko,
secara berkala yaitu pada saat monitoring dan review monitoring hasil penanganan risiko hingga melakukan
tindakan terhadap risiko tinjauan manajemen risiko perusahaan.
Melakukan tinjauan Diakhir aktivitas terdapat peninjauan
manajemen risiko secara terhadap implementasi yang dilakukan 3. Setelah dilakukan perancangan kemudian dilakukan
berkala perusahaan, aktivitas ini dilakukan setiap perbaikan perancangan dengan menggunakan metode
akhir tahun business process improvement, yaitu dengan
menggunakan cara apply improvement technique sehingga
G. Hasil Risk Management Application proses tersebut menjadi lebih efektif dan efisien.
Risk management application merupakan sebuah alat 4. Hasil rancangan proses menetapkan risiko dan peluang
bantu untuk perusahaan dalam hal mendokumentasikan yang dibuat telah sesuai dengan persyaratan pada ISO
manajemen risikonya. Aplikasi ini dibuat dengan software 9001:2009 klausul 6.1 dengan melalui beberapa
Joget Workflow. Aplikasi ini memudahkan pengguna untuk pendekatan ISO 31000:2009 dan teori manajemen risiko
melakukan penilaian pada risiko dan pada saat melakukan agar proses tersebut bisa diterapkan di CV XYZ.
monitoring risiko. Pengguna juga bisa membuat laporan Kemudian rancangan proses tersebut didokumentasikan
dengan menggunakan aplikasi ini, sehingga aplikasi ini berupa standard operating procedure sebagai informasi
merupakan automatisasi dari aktivitas penilaian hingga terdokumentasi perusahaan.
pelaporan pengelolaan risiko. Terdapat tampilan dari aplikasi 5. Selain rancangan proses yang didokumentasikan menjadi
risk management yang telah dilampirkan pada Lampiran 2. SOP, terdapat software Joget Workflow berupa aplikasi
Risk Management Application untuk mendukung proses
V. KESIMPULAN menetapkan risiko dan peluang.

Pada penelitian di CV XYZ didapatkan beberapa gap


berdasarkan requirement ISO 9001:2015 klausul 6.1, DAFTAR PUSTAKA
requirement ISO 31000:2009, dan requirement teori
manajemen risiko, selain itu merancang proses menetapkan [1] Badan Pusat Statistik, "Jumlah Perusahaan Industri
risiko dan peluang sebagai acuan perusahaan dalam menangani Mikro dan Kecil Menurut Provinsi,2013-2015," 8
risiko. Proses yang telah dirancang tersebut kemudian Oktober 2016. [Online]. Available:
didokumentasikan menjadi SOP Menetapkan risiko dan https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1004.
peluang sesuai dengan requirement pada ISO 9001:2015, ISO [2] J. Priede, "Implementation of Quality Management
31000:2009, dan requirement teori manajemen risiko. System ISO 9001 in the World and Its Strategic

Perancangan Proses Menetapkan Risiko dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan
Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement di CV XYZ
76 Tri Imam Wicaksono, Agus Alex Yanuar, Heriyono Lalu (hal.72 – 81)
Necessity," Procedia - Social and Behavioral Sciences, [10] B. Andersen, Business Process Improvement Toolbox
vol. 58, pp. 1466-1475, 2012. Second Edition, Milwaukee: ASQ Quality Press, 2007.
[3] L. Miguel, "ISO 9001 Quality Management Systems [11] Khairunnisa, S., Widaningrum, S., & Lalu, H. (2016).
through the Lens," Quality Access to Success, vol. 16, pp. PERANCANGAN SOP AUDIT INTERNAL
54-59, 2015. BERDASARKAN INTEGRASI ISO 9001:2015
[4] D. V. B. Durai Anand Kumar, "A Study on ISO 9001 (KLAUSUL 9.2) DAN ISO 14001:2015 (KLAUSUL
Quality Management System," Global Journal of 9.2) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO
Management and Business Research, vol. 1, no. 9, pp. MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV
43-49, 2011. XYZ. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(02),
38-46.
[5] J. PLURA, "CONTINUAL IMPROVEMENT WITHIN
THE QUALITY," KVALITA INOVÁCIA PROSPERITA, [12] Farhana, N., Widaningrum, S., & Lalu, H. (2016).
vol. 4, pp. 13-22, 2000. PERANCANGAN SOP MANAGEMENT REVIEW
BERDASARKAN INTEGRASI ISO 9001:2015
[6] B. S. Nasional, "Sistem Manajemen Mutu ISO
(KLAUSUL 9.3) DAN ISO 14001:2015 (KLAUSUL
9001:2015," 2015.
9.3) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO
[7] S. Hery, Manajemen Risiko Bisnis, Jakarta: PT Grasindo, MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV
2015. XYZ. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(03),
[8] The University of Adelaide , "Risk Management 39-47.
Framework," Annals of Physics, p. 258, 2009.
[9] P. Hopkin, Fundamental Of Risk Management, Kogan
Page Limited, 2010.

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 4, Oktober 2016 77
Lampiran 1

PROSEDUR MENETAPKAN RISIKO DAN PELUANG (1)

Alur Proses Deskripsi Proses Informasi Terdokumentasi

Mulai

Direksi dan Bag.Quality


Control 1. Direksi dibantu Bag.Quality Control
melakukan perencanaan pelaksanaan
Melakukan perencanaan manajemen risiko perusahaan setiap awal
pelaksanaan manajemen risiko
perusahaan tahun

2.a. Direksi memberikan informasi mengenai 1.aForm Konteks Organisasi


Direksi dan Unit Kerja Terkait pelaksanaan manajemen risiko kepada 1.b.Sasaran setiap proses
pimpinan Unit Kerja Terkait pada unit kerja
2.b. Direksi dan seluruh pimpinan Unit Kerja perusahaan
Melakukan koordinasi
Terkait melakukan rapat manajemen 1.c. Sasaran perusahaan
perusahaan secara berkala setiap enam
bulan untuk membahas isu risiko
perusahaan yang akan mempengaruhi
sasaran perusahaan dan proses perusahaan
2.c. Direksi dan seluruh pimpinan setiap unit
kerja terkait melakukan rapat manajemen
perusahaan secara berkala setiap enam
bulan untuk menentukan stakeholder dan
kebutuhan stakeholder
2.d. Direksi memberi arahan kepada pimpinan
Unit Kerja terkait untuk melakukan self
assessmment risiko pada masing-masing
fungsi kerja

Unit Kerja Terkait 2.a. Sasaran setiap proses


3. Seluruh Unit Kerja Terkait mempersiapkan
pada unit kerja
dokumen-dokumen yang terkait untuk
perusahaan
melakukan self assessment risiko
Melakukan persiapan self assessment 2.b.Form Risk Registration

Unit Kerja Terkait 4.a. Setiap Unit Kerja Terkait melakukan self 3.a. Sasaran setiap proses
assessment risiko yang telah dilampirkan pada unit kerja
langkah-langkahnya pada lampiran SOP perusahaan
Melakukan Self Assessment Risiko 4.b. Setiap Unit Kerja Terkait menentukan 3.b.Form Risk Registration
keputusan dan penanganan terhadap risiko 3.c. Risk Register
yang akan terjadi di unit kerjanya

5.a. Bag. Quality Control setiap akhir tahun


Unit Kerja Terkait dan Bag. 4.Risk Register
melakukan audit manajemen mutu
Quality Control
berdasarkan risiko terhadap unit kerja
terkait yang telah melakukan penanganan
Melakukan monitoring dan kaji
ulang risiko risiko.
5.b. Jika masih terdapat sisa risiko yang belum
diterima (nilai risiko tidak rendah) maka
status risiko tetap open dan melakukan
penanganan yang baru
5.c. Jika risiko bisa diterima perusahaan(nilai
A risiko rendah) maka status risiko closed.
5.d. Jika terdapat potensi risiko yang baru, maka
dilakukan update risk register
5.e. Jika tidak terdapat potensi risiko yang baru,
maka tidak dilakukan update risk register

Perancangan Proses Menetapkan Risiko dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan
Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement di CV XYZ
78 Tri Imam Wicaksono, Agus Alex Yanuar, Heriyono Lalu (hal.72 – 81)
PROSEDUR MENETAPKAN RISIKO DAN PELUANG (2)

Alur Proses Deskripsi Proses Informasi Terdokumentasi

Bag. Quality Control


6.a. Bag. Quality Control membuat laporan hasil
audit manajemen mutu berdasarkan risiko 5.Laporan Hasil Audit
Membuat laporan hasil audit 6.b. Bag. Quality Control melaporkan hasil audit
manajemen mutu berdasarkan risiko
kepada direksi perusahaan

Direksi dan Unit Kerja Terkait 7.a. Direksi menerima laporan hasil audit 6.Laporan Hasil Audit
7.b. Direksi mengundang setiap pimpinan Unit
Kerja untuk dilakukan review setiap akhir
Melakukan tinjauan manajemen
risiko tahun
7.c. Direksi dan setiap pimpinan Unit Kerja
memberikan feedback terhadap pelaksanaan
manajemen risiko di perusahaan

Direksi dan Bag. Quality Control 8. Direksi dibantu Bag, Quality Control
melakukan perbaikan atas pelaksanaan
manajemen risiko di perusahaan
Melakukan perbaikan
berdasarkan feedback yang diberikan

Selesai

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri


Volume 3, Nomor 4, Oktober 2016 79
Lampiran 2

Perancangan Proses Menetapkan Risiko dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan
Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement di CV XYZ
80 Tri Imam Wicaksono, Agus Alex Yanuar, Heriyono Lalu (hal.72 – 81)
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2016 81

Anda mungkin juga menyukai