PENDAHULUAN
metabolik, dan imunologi. Pada masa kehamilan lebih dari 90% wanita memiliki
perubahan kulit yang signifikan dan kompleks. Perubahan kulit dapat terjadi
kehamilan dan tumbuh kembang janin intrauterin secara murni. Namun, bila
diikuti dengan infeksi sekunder sampai terjadi sepsis, morbiditas maternal dan
perubahan fisiologis pada pigmentasi hingga penyakit kulit yang serius. Ini dapat
hanya selama kehamilan atau periode postpartum. Entitas ini termasuk erupsi
2016).
1
Perubahan fisik dan hormonal yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan,
dan nifas, ada hubungannya dengan beberapa perubahan pada kulit. Sebagian
besar kelainan atau penyakit kulit yang bersamaan dengan kehamilan, tidak
Namun, bila diikuti dengan infeksi sekunder sampai terjadi sepsis, morbiditas
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kompleks. Beberapa perubahan ini disebabkan produksi dari berbagai protein dan
hormon steroid oleh unit feto-plasenta dan juga oleh peningkatan aktivitas dari
hipofisis, tiroid, dan kelenjar adrenal. Adapun beberapa perubahan kulit selama
Hiperpigmentasi
Terjadi pada hampir 90 % semua ibu hamil. Hal ini berhubungan dengan
Melasma
centrofacial. Walaupun istilah cloasma masih tetap dipakai, ini hanya terbatas
pada kasus-kasus yang terjadi selama hamil (topeng kehamilan). Terjadi pada ±
70 % wanita hamil, tetapi dapat juga terjadi pada wanita yang menggunakan
3
Selective hyperpigmentation
areola mamma dan kulit sekitar genital. Leher bisa menjadi lebih gelap,
4
5
Gambar 1: melasma, hiperpigmentasi makular
yang menyeluruh.
Gambar 2:
Telangiectasis
matahari. Spider angioma yang multipel juga bisa terjadi pada penyakit
normal tidak hamil kelainan ini bisa hilang spontan (Ambross, 2016).
6
Gambar 3: Spider angioma
Eritema palmar, bisa terjadi pada banyak wanita hamil, tetapi juga bisa
kolagen. Perubahan ini bisa berkurang tanpa terapi dan hilang setelah
persalinan(Ambross, 2016).
berair, berasal dari proliferasi jaringan granulasi. Lesi ini bisa ada di mana
Beberapa lesi bisa hilang spontan setelah melahirkan. Bendungan vena dan
7
dan kaki. Varicosities bisa terjadi di kaki dan sekitar anus (hemoroid)
(Ambross, 2016).
Gambar 5: Pyogenik
Granulane
Striae distensae
Stretch mark atau striae distensae atau striae gravidarum adalah lesi kulit yang
umum hampir 90% pada wanita hamil trimester ke tiga, yang ditandai dengan
garis-garis atrofi warna merah muda. Predileksi di perut, bokong, payudara, atau
paha. Lebih lebih sering terjadi pada wanita yang lebih muda, wanita dengan bayi
yang lebih besar, dan wanita dengan indeks massa tubuh yang lebih. Penyebab
stretch mark multifaktorial dan termasuk faktor fisik (misalnya, peregangan kulit)
dan faktor hormonal (misalnya, efek steroid adrenokortikal, estrogen, dan relaxin
8
Gambar 6: striae
distense
Linea nigra
Linea nigra adalah garis hiperpigmentasi yang ditemukan di perut pada wanita
hamil dan biasanya terlihat pada trimester kedua. Garis ini biasanya vertical,
berwarna hitam berpigmen kecoklatan di sepanjang garis tengah kulit dan dapat
berkembang. Hal ini terjadi sebagai bentuk ketegangan pada peningkatan dinding
perut dengan adanya kemajuan usia kehamilan. Jika semakin terlihat dan terutama
pada wanita multipara, hanya lapisan kulit, fasia, dan peritoneum yang dapat
menutupi dinding rahim anterior, serta bagian janin dapat diraba melalui celah
9
Gambar 7: Striae and linea nigra
Hirsutisme
fase telogen (rambut beristirahat). Rambut kulit kepala menjadi lebih banyak
kulit kepala. Rata-rata persentase rambut anagen meningkat dari normal 85-95%
Setelah melahirkan, mempercepat konversi dari anagen ke fase telogen dan ini
menghasilkan rambut rontok mulai dari 70-80 hari atau 1-4 bulan post partum.
bisa tidak menjadi lebat seperti sebelumnya. Bahwa pertumbuhan rambut normal
10
biasanya dikembalikan dalam 6-12 bulan. Hirsutisme pada fasial bagian bawah
bisa disertai akne. Ini disebabkan oleh efek dari ovarium dan hormon androgen
ringan dan rambut rontok berpola umum terjadi selama kehamilan. Pertumbuhan
rambut yang berlebihan paling umum pada wajah, meskipun tungkai, dan
lebih rapuh dan lembut. Onikolisis distal dan hiperkeratosis subungual dapat
11
Aktivitas kelenjar ekrin umumnya meningkat selama kehamilan, hal tersebut
(Tunzi, 2015).
1. Prurigo gestasional
Prurigo gestasional terjadi dengan rasio 1: 300-450 kehamilan. Hal ini terjadi
pada semua trimester, tetapi biasanya terlihat pada trimester ketiga. Secara klinis
terlihat diskret, eritematosa, atau pada kulit terlihat koloret papul dan nodul, yang
sangat gatal, sehingga terkadang terlihat lesi yang ekskoriasi. Hal ini terlihat
terutama pada permukaaan ekstensor dari lengan dan kaki, pada dorsal kaki, dan
kadang-kadang pada perut. Dalam beberapa kasus ada pada dada dan punggung.
(George, 2015).
dan antihistamin oral seperti klorfeniramin. Obat topikal antipruritus seperti krim
narrowband UVB 20-30 telah terbukti efektif. Tidak berpengaruh pada kehamilan
atau bayi yang baru lahir sejauh ini. Keadaan janin tidak berpengaruh dalam
keadaan prurigo gestasional dan berat lahir tetap normal. Penyakit ini tidak
12
cara yang aman dan bisa kambuh kembali pada kehamilan berikutnya (George,
2015).
kehamilan tanpa adanya ruam (walaupun bisa ada ekskoriasi). Lebih dari 14 %
wanita hamil mengeluh gatal, tetapi pruritus sering dihubungkan dengan kolestatis
yang terjadi hanya pada ± 15 % wanita hamil dengan kejadian tersering pada
trimester III. Derajat gatal bervariasi, tetapi biasanya lebih berat pada ekstremitas.
Gatal sering terbatas pada dinding abdomen bagian depan dan biasanya
berhubungan dengan regangan kulit dan timbulnya striae. Gatal karena kolestatis
ruam-ruam pada wanita hamil dapat dilakukan tes fungsi hepar terutama yang
perinatal terjadi hanya pada mereka yang secara klinik benar-benar timbul ikterus
(George, 2015).
13
3. Pruritus urtikaria papul dan plak pada kehamilan (PUPP)
A.Definisi
yang gatal pada kehamilan dan biasanya dimulai pada semester ketiga terakhir
B. Etiologi
Hormon sex
C. Patofisiologi
mekanismenya
D. Manifestasi klinis
trimester ketiga yaitu pada +/- 36 minggu tetapi beberapa kasus kadang terjadi
14
Lesi yang polimorfik dengan urtikaria,vesikula,purpura,polisklik dan
papul eritem dan terdapat pada bagian abdomen dekat striae gravidarum menyebar
gatal terbatas pada kulit yang terkena yaitu sepanjang erupsi saja, hilang timbul
15
Gambar 1.
A)Lesi awal kemerahan dengan papul urtikaria disekitar strie, umbilical
tidak terkena. B)Papul berkumpul membentuk plak eritematosa yang
menyebar ke daerah paha. C) Plak urtikaria pada payudara
E.Pemeriksaan Laboratorium
F.Diagnosa Diferensial
16
Gambar 2. Beberapa gambaran Polymorphous Eruption of Pregnancy
17
Gambar 3. Pemphigoid gestationis
18
Gambar 4. Atopic eruption on pregnancy
G. Tatalaksana
jarang dibutuhkan tetapi sangat membantu untuk gatal yang tidak bisa
H. Prognosis
Baik pada kulit karena akan menghilang setelah melahirkan ( jarang terjadi
kambuh setelah melahirkan ). Sedangkan pada kehamilan juga baik karena tidak
mengganggu janin didalam kandungan dan pada persalinan juga baik karena
19
Diagnosa dermatitis pada kehamilan berdasarkan riwayat dan gejala
terhadap penyakit ini. Serum IgE tidak memiliki nilai diagnostik yang
Suatu penyakit kulit yang terdiri atas bula, pruritus, dan autoimun, terutama
pada multipara, terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Meskipun demikian,
dapat juga terjadi pada trimester pertama dan pascapersalinan. Herpes gestasionis
20
yang berat dapat berakibat serius. Namun, penyakit ini jarang terjadi
(Cunningham, 2012).
yang disebabkan oleh virus herpes. Diyakini adanya predisposisi genetik dimana
Gejala klinik biasanya disertai dengan demam, adanya sensasi panas dan
dingin, malaise, mual, dan sakit kepala. Gejala pada kulit dapat bervariasi yaitu
pruritus, plak eritematosa, lesi yang berupa urtikaria, vesikel (konfigurasi anular),
atau bula yang tegang dan besar. Baik proses penyakitnya maupun gatal yang
menyertai, bila ringan sampai berat. Lesi umumnya dimulai dari daerah abdomen,
sering dalam umbilikus. Area lain yang terkena adalah badan, bokong, dan
ekstremitas. Muka dan membran mukosa jarang terkena. Penyakit ini dapat
berulang pada kehamilan berikutnya yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih
21
Gambar 11: Pemphigoid gestasionis
fungsi hati yang abnormal > 10 mol/l dan penyembuhan spontan setelah kelahiran
dilaporkan pada tahun 1883 berupa pruritus yang berkaitan dengan adanya ikterik.
Tanda dan gejala pruritus yang berat pada trimester ke tiga di region palmar,
pruritus umumnya berat saat malam hari. Sebagian besar pruritus berat dirasakan
22
1-2 hari dan bertahan 1-2 minggu, disertai nyeri abdomen. Diagnosis dilakukan
pemeriksaan fungsi liver pada setiap pasien yang memiliki pruritus. Pemeriksaan
dengan wanita tidak hamil (5,7 ± 0,4 mmol/l) kemudian dapat meningkat hingga
11,0 mmol/l pada kehamilan tua. ALP dapat berada pada kadar normal atau
meningkat pada pasien ICP namun tidak dipakai untuk diagnosis. Diagnosis
7. Impetigo Herpetiformis
tampak pada pasien hamil yang sebelumnya tidak menderita psoriasis. Namun,
beberapa penulis masih tidak setuju akan penyebab pasti dari impertigo
psoriasis pustular yang sederhana yang dipicu oleh kehamilan. Penyebab pasti
Tanda khas lesi dari impetigo herpetiformis adalah pustul yang terbentuk
dimulai pada daerah lipatan dan selanjutnya meluas ke parifer. Biasanya meliputi
23
membran mukosa. Pemeriksaan histologik menunjukkan adanya lesi mikroabses,
dimana terkumpul neutrofil dalam jumlah yang besar sebagai pustul yang
2012).
translusen yang muncul pada suatu dasar eritematosa yang tidak beraturan
atau plak, dengan rasa gatal yang tidak berat. Daerah yang sering menderita
bokong, tangan dan juga mengenai kuku (onikolisis). Gejala ini sering
Gambar 12:
Impetigo
herpetiformis
trimester
Pruritus 1,5 – 2,0 Pruritus, Dimana saja III Ya
24
Gravidarum tidak ada
ruam
PUPPP 0,6 Papul, Abdomen, III Tidak
plak, paha,
urtikaria terutama
pada striae
Prurigo 0,3 Papul, Ekstremitas II Tidak
gestasional ekskoriasi
Pemphigoid 0,002 Papul, Dimana saja II atau III Kemungkinan
gestasionis vesikel ya
Impetigo Sangat Pustula Axila, II atau III Ya
bokong
Dermatitis Sangat Akne, Bokong, I Belum dapat
Progesteron
25
2.7 Penyakit Kulit Non Spesifik Selama Kehamilan
a. Akne Vulgaris
26
aktivitas dan ukuran kelenjar sebasea. Bisa berupa papul-papul eritametosa,
pustul, komedo, dan kista pada wajah, punggung dan dada. Kehamilan
asam adalah kategori C, tetapi jumlahnya dalam produk yang dijual bebas
Dermatosis kronis ini juga memiliki perjalanan yang bervariasi selama kehamilan,
27
Emolien sendiri diberikan pada awalnya, dan potensi rendah atau sedang
agen untuk kehamilan (Bae, 20 12). Secara keseluruhan, data tidak mendukung
untuk neonatus berat lahir rendah ditemukan oleh beberapa (Lima, 20 12;
Yang, 20 11). Juga, secara umum, pasien psoriasis memiliki lebih tinggi
c. Eritema Nodusum
d. Pyogenik Granuloma
e. Neurofibromatosis
f. Miscellaneus Condition
28
BAB III
KESIMPULAN
29
Perubahan kulit akibat dari perubahan endokrin, metabolik, dan imunologi
nigra, dan melasma adalah perubahan yang paling sering terjadi. Perubahan
signifikan dalam ukuran nevi bukanlah satu ciri dari sebagian besar kehamilan.
Perubahan struktural diketahui terjadi selama kehamilan yang paling sering adalah
striae distensae. Pruritus gestasional adalah keluhan umum selama kehamilan dan
mungkin terkait dengan dermatosis yang sudah ada sebelumnya atau timbulnya
dermatosis spesifik kehamilan. Gejala pruritus pada masa kehamilan tidak dapat
diabaikan begitu saja. Dikarenakan ada beberapa penyakit dengan gejala pruritus
yang dapat menyebabkan risiko pada janin, bahkan hingga terjadi kematian pada
janin.
DAFTAR PUSTAKA
30
2. Ambros-Rudolph CM et al: The specific dermatoses of pregnancy revisited
and reclassified: Results of a retrospective two-center study on 505
pregnant patients. J Am Acad Dermatol 2016;54:395.
10. Tunzi Marc, MD, and Gray Gary R, et al. Common skin conditions during
pregnancy. Family Medicine Residency Program, Natividad Medical
Center, Salinas, California. American Family Physician 2015.
11. Vora Rita V, Gupta Rajat, Metha J Malay, et al. Pregnancy and Skin.
Journal of Family Medicine and Primary Care. Department of Skin and
VD, Pramukhswami Medical College and Shree Krishna Hospital, Gujarat,
India 2015; Volume 3;Issue 4.
31