Anda di halaman 1dari 6

SKYPE SEBAGAI SOLUSI KOMUNIKASI DALAM PENGAJARAN JARAK JAUH

Latar Belakang
Penggunaan Voip (voice over IP) meningkat pesat dari tahun ke tahun. Hal ini diduga
bahwa pada akhir tahun 2009 akan ada 256 juta pengguna di seluruh dunia VOIP. VOIP
kelebihan dalam hal skala, biaya, dan kemudahan penggunaan sekarang umumnya disepakati.
Popularitas VOIP meningkat sejak akhir milenium dan gratis VOIP Skype saat ini memiliki
mengejutkan mencatat 400 juta pengguna account pada akhir 2008. Dengan meningkatnya
ketersediaan layanan VOIP untuk telepon selular tampak seperti bila adopsi dari VOIP akan
terus berkembang pesat.

Sekilas tentang Skype


A.   Pengertian Skype
Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara
sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka pengguna yang sedang online
akan mencari pengguna Skype lainnya Lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan
pengguna-pengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam feature yang dapat
memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang
memungkinkan pengguna untuk berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan
telepon selular.
Setiap pengguna Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan setiap
username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype,
pengguna harus menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa
password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke
alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi.
B.   Sejarah Perkembangan Skype
Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer).
Program ini merupakan program bebas (dapat diunduh gratis) dan dibuat dengan tujuan
penyediaan sarana komunikasi suara (voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan
internet untuk semua orang di berbagai belahan dunia. Pengguna Skype dapat berbicara
dengan pengguna Skype lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan
biaya (skypeOut), menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan menerima
pesan suara. Teknologi skype ditemukan oleh wirausahawan Niklas Zennström dan Janus
Friis, orang yang sama yang menemukan Kazaa dan Joost (P2P untuk televisi). Skype lalu
berkompetisi dengan protokol terbuka VoIP yang sudah ada seperti SIP, IAX, dan H.323.
Grup Skype yang dibentuk pada bulan September 2003 lalu dibeli oleh perusahaan lelang
internet raksasa di Amerika e-Bay pada bulan September 2005 dan bermarkas di
Luxembourg, Jerman dengan kantor-kantor di London, Inggris, Praha, Rusia dan San Jose,
California, A.S.
Sejak diluncurkan skype telah mengalami pertumbuhan pesat baik dari penggunaannya
yang populer maupun pengembangan perangkat lunaknya, jasa yang ditawarkan pun menjadi
beragam mulai dari penggunaan gratis maupun berbayar, hanya dalam beberapa tahun saja
pada bulan April 2006 Skype memiliki 100 juta pengguna.

C.   Bagaimana Cara Kerja Skype?


VoIP berhubungan erat dengan teknologi fantastis lainnya, Internet. Alih-alih
mengirimkan sinyal lewat jaringan PSTN, baik berupa analog atau digital, aplikasi VoIP
menggunakan SIP (Session Initiation Protocol), -sebuah variasi dari protokol standar-, untuk
menciptakan paket data dan mengirimnya lewat jaringan yang sama dengan jaringan yang
anda pergunakan untuk email dan surfing.
Dengan menggunakan paket data, sebuah teknologi dapat digunakan untuk membawa
lebih dari sekedar suara mono yang dilakukan oleh telepon jaman dulu. VoIP mampu
membawa data teks, gambar, live video dan stereo sound berkualitas tinggi, tentunya
tergantung dari seberapa besar bandwitdh anda.
Perjalanan si paket data akan dimulai dari sisi pengirim, bisa berupa perangkat keras
dengan aplikasi khusus seperti “Skype Phones” dan Cisco VoIP phones hingga ke perangkat
lunak yang harus diinstall ke terminal ponsel atau ke komputer. Semua perangkat harus
mampu untuk mengirim dan menerima paket data melalui jaringan IPv4. Suara yang akan
anda kirimkan akan ditangkap dan transkodekan dari format analog (hasil penangkapan oleh
microphone) ke format digital, kemudian disampaikan ke kompresor yang akan
meminimalisasi ukuran data sehingga memungkinkan untuk ditransfer melalui jaringan yang
memiliki koneksi internet yang lambat.
Proses peminimalisasi audio streaming ini dengan cara dipecah-pecah menjadi bagian
yang lebih kecil, masing-masing akan cukup kecil sehingga cukup dimuat dalam satu paket,
yang kemudian akan diberikan “cap” layaknya di kantor pos untuk alamat tujuan sehingga
paket tersebut tidak kesasar kemana-mana. Paket yang telah diberi alamat tersebut lalu
dikirimkan melalui jaringan. Pada saat pe”ngecap”an juga akan diberikan kode nomor paket
sehingga dapat direkonstruksi ulang menjadi bagian yang utuh tanpa terbalik.
Penerimaan akhir dari paket data tersebut harus merakit kembali paket-paket kecil tadi
menjadi suatu bagian yang utuh, dimana hal ini tidak dilakukan oleh jaringan publik, yang
rentan terhadap kepadatan data pada saat “jam-jam sibuk” dimana gangguan latensi dan
kehilangan paket data sangat rawan terjadi pada saat pemakaian internet mencapai beban
puncak (peak hours). Latency dan packet loss dapat mengakibatkan proses rekontruksi tidak
berjalan sempurna, akan terdapat sebuah/beberapa space audio yang kosong pada hasil
akhirnya (terputus-putus).
Walaupun dianggap jauh lebih fleksibel dibandingkan komunikasi PSTN tradisional,
VoIP juga mendapatkan beberapa kritikan, terutama pada saat mati lampu atau terjadi trip
(kondisi dimana tegangan listrik turun untuk sesaat) yang dapat mengakibatkan data menjadi
hilang. Keharusan dukungan seperti router wireless yang otomatis membutuhkan daya listrik
sebagai sumber energi membuatnya menjadi masalah besar bila sumber daya listrik terputus.
Dalam situasi ideal, di mana sebuah koneksi broadband dan listrik yang tersedia setiap
waktu, teknologi VoIP memberikan komunikasi yang sangat murah dan komprehensif,
mengeliminasi biaya roaming yang dibebankan oleh operator selular untuk panggilan jarak
jauh. Banyak konsumen penyedia layanan VoIP menawarkan panggilan gratis pada klien
mereka baik berupa komputer-komputer, ponsel dan skype, maupun terminal lainnya. Mereka
juga menawarkan interkoneksi ke jaringan tradisional dengan biaya rendah.

Skype sebagai solusi komunikasi dalam pengajaran jarak jauh


Selama ini, kuliah jarak jauh identik dengan tele conference atau penyelesaian modul
interaktif melalui internet. Kuliah jarak jauh yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kuliah
jarak jauh secara langsung (live), dalam hal ini dosen dan mahasiswa berkomunikasi secara
real-time dengan media internet ketika kedua belah pihak ada di dua lokasi geografis yang
berbeda.
Idealnya, mahasiswa dapat menyaksikan dan mengikuti kuliah dari seorang dosen
dengan melihat aktivitas dosen tersebut secara fisik melalui media penyiaran (broadcast).
Dalam hal ini, tele conference adalah salah satu contohnya. Bisa juga dilakukan dengan web-
camera yang menampilkan aktivitas pengajar. Dengan metode ini mahasiswa dapat melihat
secara langsung tayangan kuliah (presentasi) dosen termasuk bahasa tubuhnya ketika
menjelaskan sesuatu.
Melakukan presentasi kepada mahasiswa/murid yang ada di tempat lain dapat dengan
mudah dilakukan menggunakan fitur yang dimiliki oleh Skype. Jika Anda seorang pendidik,
yang berkecimpung dalam pendidikan jarak jauh, Anda dapat memanfaatkan fitur ini untuk
melakukan pengajaran pada kelas jauh Anda, yang perlu Anda persiapkan hanyalah koneksi
Internet, web camera, dan microphone serta sebuah aplikasi Voice Over Internet Protocol
gratis bernama Skype.
Kita akan menggunakan Skype untuk melakukan penyampaian presentasi secara
langsung dengan menggunakan komunikasi suara dan video, sehingga yang tampil di ruang
kelas jauh tidak sekedar presentasi visual saja, tetapi dilengkapi dengan suara dan video dari
dosen yang ada di lokasi yang lain.
Untuk melakukan hal ini sangatlah mudah apabila pembaca mengikuti langkah-
langkah sesuai dengan prosedur. Pertama, siapkan komputer yang menggunakan webcam
atau laptop, kedua sambungkan kabel internet  Ketiga, berikutnya nyalakan Skype, kemudian
panggil salah satu komputer yang ada di kelas jauh, atau komputer lain yang ada di kelas
lainnya. Jika, skenario yang digunakan adalah point to point, dimana akan ada satu pengirim
pesan dan satu penerima pesan, seperti pada gambar dibawah, maka kita dapat mengaktifkan
fitur panggilan video yang ada di dalam Skype, sehingga baik peserta didik maupun dosen
dapat saling melihat tampilan video

Namun jika skenario yang digunakan adalah komunikasi multipoint dimana ada satu
pengirim pesan dengan banyak tempat yang menerima pesan (seperti terlihat pada gambar di
bawah ini), maka metode komunikasi yang dapat dilakukan via Skype hanya dengan suara
saja (audio call).
Memisahkan Suara dan Tayangan
Pada dasarnya kuliah merupakan keterpaduan antara tayangan yang baik dan suara
yang menjelaskan tayangan tersebut. Jika tayangan cukup memadai dan suara dosen bisa
didengar serta mampu menjelaskan dengan baik, seringkali bahasa tubuh atau gerakan dosen
tidak terlalu dipentingkan. Dengan kata lain, pesan atau isi kuliah bisa saja dipahami jika
peserta kuliah dapat melihat tayangan dengan jelas dan mendengar penjelasan dari dosen
pada saat yang sama.
Dengan asumsi di atas, kuliah bisa dilakukan dengan Skype yang menjamin suara
dosen akan didengar oleh mahasiswa. Persoalannya kemudian adalah bagaimana agar
tayangan kuliah juga dapat dilihat

Untuk ini, dosen dan mahasiswa harus terhubung ke internet dan bisa melakukan
komunikasi., YM atau Skype bisa digunakan untuk ini. Skemanya seperti pada Gambar 1
berikut:
Gambar menunjukkan seorang dosen di Australia sedang terhubung ke Internet dan
siap memberikan kuliah untuk mahasiswa di Yogyakarta. Sementara itu, di Yogyakarta ada
seorang asisten (penanggung jawab) B yang juga terhubung ke internet dan pada saat yang
sama sedang berada di ruang kuliah. Dosen A menggunakan IM demikian pula Asisten B di
Yogyakarta dan keduanya bisa berkomunikasi. Komputer yang digunakan oleh Assisten B
terhubung ke Proyektor C sehingga tampilannya bisa dilihat di layar D oleh mahasiswa.
Pada komputer Assisten B juga sudah terdapat file bahan kuliah (tayangan) yang
sebelumnya dikirim oleh Dosen A. Pada dasarnya kuliah dilakukan dengan menggunakan
bahan ini dan artinya animasi (presentasi) akan ditangani oleh komputer Assisten B, bukan
komputer Dosen A.
Pada saat kuliah berlangsung, Dosen A dan Asisten B membuka file tanyangan (*.ppt)
yang persis sama. Apa yang dilihat oleh Dosen A juga dilihat oleh Assisten B dan artinya
sama pula dengan yang dilihat oleh mahasiswa melalui layar proyeksi. Sementara itu, Dosen
A dan Asisten B bisa berbicara satu sama lain menggunakan IM. Tentu saja kedua komputer
harus dilengkapi dengan speaker dan microphone. Khusus di komputer Asisten B, volume
speaker harus bisa didengar perserta kuliah. Jika Dosen A berbicara maka yang mendengar
bukan saja Assisten B tetapi semua orang di kelas tersebut.

Dalam hal ini, memang perlu ada


komunikasi yang sangat jelas antara Dosen A dan Assisten B agar penjelasan Dosen A bisa
sesuai dengan materi yang disampaikan terhadap mahasiswa. Perlu dibuat tayangan kuliah
yang informatif dan cukup sederhana dari segi animasi dengan pengaturan halaman tetapi
efektif dalam menyampaikan pesan/isi kuliah.
Hal ini menunjukkan bahwa kuliah jarak jauh model ini merupakan pengalaman baru
bagi hampir semua pihak yang terlibat. Dengan pengaturan seperti diilustrasikan pada
Gambar, saya dapat memberikan kuliah dengan baik dan peserta mendengar penjelasan saya
tanpa hambatan berarti. Tampilan dan animasi yang memadai serta kerjasama yang baik
antara saya dan rekan yang menjadi ”operator” kuliah merupakan kunci keberhasilan kuliah
jarak jauh ini.

SUMBER: http://jintut-nocturna.blogspot.com/2011/02/skype-sebagai-solusi-komunikasi-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai