5.

1 Potensi dan Masalah Peraspek

Adapun potensi dan masalah yang didapat berdasarkan hasil analisis dan gambaran
umum 5 aspek di Kabupaten Merangin dan Kecamatan kajian dapat dilihat pada penjelasan-
penjelasan berikut ini:

Tabel 5.1
Potensi dan Masalah Peraspek
No Aspek Potensi Masalah
1. Kebijakan  Fokus pengembangan
Pemerintah Daerah
Kabupaten Merangin
hanya dibidang fisik dan
ekonomi
 Tidak adanya pejelasan
mengenai penetapan
kawasan industri

2. Ekonomi  Laju pertumbuhan rata-  Kontribusi sektor industri

rata PDRB Kabupaten terhadap Kabupaten
Merangin cukup stabil Merangin hanya sebesar
yaitu sebesar 6% setiap 7%
tahunnya  Laju pertumbuhan rata-
rata PDRB sektor industri
sebesar 3
 Analisis LQ berdasarkan
harga berlaku, harga
konstan dan LQ penduduk
sektor industri merupakan
sektor non basis

3. Kependudukan  Laju pertumbuhan rata-  Laju pertumbuhan

rata penduduk
Kabupaten Merangin
sebesar 1% konstan
setiap tahunnya. Berarti
pertumbuhan penduduk
di Kabupaten Merangin
cukup terkendali
 Laju pertumbuhan
penduduk rata-rata di
Kabupaten Merangin  Kepadatan penduduk di
mengalami peningkatan
pada tahun 2015
penduduk di Kecamatan
Bangko Kabupaten
Merangin pada tahun
2014-2017 mengalami
penurunan setiap
tahunnya dengan rata-rata
laju pertumbuhan
penduduknya pertahun
sebesar 2%
Kecamatan Bangko
termasuk ke dalam
 sebesar 0,017% kategori kepadatan rendah
sedangkan pada tahun yaitu 2,73 atau 1 jiwa
2017 sebesar 0,015%.
Jadi secara keseluruhan
laju laju pertumbuhan
penduduk rata-rata
Kabupaten Merangin
sebesar 1%
pertahunnya.
 Proyeksi penduduk
Kabupaten Merangin
tahun 2027 berjumlah
1.022.162 jiwa
 Analisis sex ratio
Kabupaten Merangin
sebesar 98%, yang
mana setiap 100 jiwa
penduduk perempuan
sebesar 49% sedangkan
laki-laki sebesar 51%
 Analisis penduduk usia
produktif Kabupaten
Merangin yaitu sebesar
250.613 jiwa dengan
persentase sebesar 67%

4. prasarana Listrik Air Bersih

 Untuk kebutuhan listrik  Kebocoran mungkin
berdasarkan hasil diperkirakan sebesar
proyeksi penduduk 25% dari kebutuhan
dengan jumlah total dapat terjadi pada
KK/rumah tangga saat pendistribusian air
meningkat dengan pada konsumen. Hal ini
jumlah KK 214.218 mungkin disebabkan
dengan jumlah rumah oleh kondisi pipa yang
tangga 192.796.200 sudah tua atau juga
Air Limbah karena pencurian dari
 Untuk pengolahan pihak-pihak konsumen
limbah perindustrian
telah dikelola dengan
baik di tiap industry
yang dikaji
5. Sarana  Untuk sarana  Belum semua
perdagangan di Kecamatan yang
Kecamatan Bangko terdapat adanya pasar
 yang terbanyak pada
tahun 2017 dengan
total toko/warung
sebanyak 244
Potensi dan Masalah Aspek Industri
lingkungan, tetapi hanya
beberapa Kecamatan
saja

No. Industri Pangan Potensi Masalah

1. Tahu Kedelai  Bahan baku yang di  Untuk pemasaran produk
gunakan berasal dari dipasarkan hanya di
lokal karena di Kecamatan Bangko saja di
Kabupaten Merangin ini karena aksesibilitas yang
banyak tersedianya kurang memadai
kacang kedelai dan
mudah di dapatkan
 Pemasaran hanya di
daerah Kecamatan
Bangko saja
 Biaya produksi
sebanyak Rp.
18.400,00/tiap produksi
dengan keuntungan
diperoleh pada bulan
pertama sebanyak
Rp.3.000.000,00
2. Galamai  bahan baku yang  Bahan baku yang digunkana
digunakan berasal dari yang berasal dari bukan lokal
lokal dan antar lokal yaitu berasal dari Padang dan
karena ada beberapa Bengkulu
bahan baku yang ada di  Pemasarannya hanya terdapat
luar Kabupaten atau berada di Kabupaten
Merangin tersebut Merangin, Kecamatan Bangko
 biaya produksi yang ini saja belum ada pemasaran
digunakan untuk satu dari luar Kabupaten Merangin
kali produksi yaitu ini
Rp.9.000.000,00 untuk
3 buah kanca yang
digunakan
3. Kopi Bubuk  Untuk modal utama  Untuk pemasaran sampai
dalam kopi bubuk ini sejauh ini belum pernah dijual
sebanyak keluar dariKabupaten
Rp.20.000.000.- dengan Merangin dikarenakan
biaya operasional yang aksesibilitas yang kurang
dibutuhkan untuk satu memadai
bulan sebesar
Rp.8.000.000,- untuk 8x
produksi
 Bahan baku yang
digunakan berasal dari
Kabupaten Merangin
karena di Kabupaten
Merangin ini ada
terdapat kebun biji kopi
itu sendiri