Anda di halaman 1dari 13

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN


MULTIMEDIA

BAB IV
MERAWAT PERALATAN MULTIMEDIA

W. S. Gunawan Irianto

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
Kompetensi Dasar:
• Menjelaskan langkah-langkah perawatan perangkat multimedia
Materi Pokok
• Perawatan peralatan multimedia

A. Kamera
Kamera merupakan alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat
dari camera obscura, bahasa latin untuk "ruang gelap". Dalam dunia fotografi, kamera
merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada
lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah
lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran
bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
1. Bagian kamera secara umum
a. Badan kamera (kotak yang kedap cahaya )
Badan kamera adalah ruangan yang kedap cahaya, namun dihubungkan dengan
lensa yang menjadi satu-satunya jalan masuk cahaya. Di dalam bagian ini, cahaya yang
difokuskan oleh lensa akan diatur, sehingga akan mengenai dan membakar film. Dalam
kamera untuk seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara
lain:
• Pengatur ISO/ASA film.
• Shutter speed.
• Aperture (bukaan diafragma).
• Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
• Tripot
• Lightmeter

1
b. Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang
terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder
logam.

Gambar 4. 1 Lensa Kamera


c. Pemantik potret (shutter)
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara
lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu yang memung-
kinkan untuk mengubah-ubah lamanya bukaan shutter. Waktu pemantik potret itu mem-
buka sangat singkat, namun memungkinkan berkas cahaya mengenai film. Beberapa
masyarakat awam menganggap kemampuan kamera itu sebanding dengan besarnya nilai
maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Gambar 4.2 Pemantik Potret


d. Pemutar film
Pemutar gulungan film berfungsi agar bagian-bagian film tersebut bergantian dapat
disingkapkan pada objek. Mekanisme fokus dapat mengubah-ubah jarak antara lensa
dengan film.
• Pemindai komposisi pemotretan (range finder), menunjukkan obyek apa saja
yang akan terpotret, serta apakah objek utama akan terfokuskan.
2
• Lightmeter
Digunakan untuk membantu menetapkan kecepatan pemantik potret atau be-
sarnya bukaan (diafragma), agar banyaknya cahaya yang mengenai film tepat,
sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

2. Kamera digital

Gambar 4.3 Kamera Digital

Kamera ini dapat bekerja tanpa menggunakan film. Kita dapat dengan mudah me-
nangkap objek tanpa harus bersusah payah membidiknya melalui jendela pandang, karena
kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital
memiliki sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera dan lebar layar LCD pada
tiap kamera berbeda-beda

3. Cara membersihkan kamera digital


a. Membersihkan Lensa
Lensa bisa dibersihkan dengan kain khusus pembersih lensa. Ada juga pembersih
lensa yang menggunakan karbon. Selain itu, bisa juga menggunakan cairan pembersih
khusus lensa. Jika terpaksa, coba gunakan kain lembut dan air bersih. Jangan gunakan kain
yang sudah digunakan untuk membersihkan benda lain, juga hindari penggunaan tisu yang
kasar. Blower bisa juga digunakan, untuk membantu membersihkan debu-debu halus yang
melekat pada badan lensa dan permukaan lensa.
b. Membersihkan bodi kamera
Membersihkan badan kamera dengan kain bersih yang diberi Alkohol 70%, agar
lemak larut terbuang. Jangan lupa gunakan blower agar debu disudut-sudut yang sulit
dijangkau olrh kain pemversih bisa dibuang.

3
c. Membersihkan sensor kamera
Kebersihan sensor kamera, akan mempengaruhi hasil foto. Permukaan sensor
dilindungi oleh material kaca, namun bukan berarti tahan gores. Untuk itu selalu gunakan
kuas pembersih khusus lensa yang dirancang untuk menyerap debu secara statik, sehingga
sensor akan selalu bersih. Bentuk lensanya seperti kuas lukis dari bahan khusus, yang saat
setelah digunakan harus dibersihkan dengan cara menekan tombol untuk memutar ujung
kuas tersebut agar debunya lepas dari kuas. Penggunaanya hanya disapukan satu arah
setelah itu langsung dibersihkan. Namun sayangnya kuas tersebut hanya cocok untuk
kotoran yang berupa debu kering yang melekat karena daya tarik listrik statis. Jika debunya
timbul akibat kelembaban yang tinggi (mirip lumpur yang sangat tipis), maka ia akan
melekat lebih kuat, dan hanya bisa dibersihkan dengan kertas pembersih yang
mengandung cairan pembersih sensor. Untuk membersihkannya, sebaiknya gunakan
pinset tumpul, dan terbuat dari bahan yang lentur, agar dapat digosokan dengan halus.
Cara menggosokkannyapun harus satu arah, untuk satu kali jalan, dan diulangi lagi dengan
menggunakan permukaan kertas pembersih pada bagian lain yang belum kotor.

4. Tips Merawat kamera digital


a. Jauhkan dari kapur barus
Kapur barus termasuk benda perusak yang sangat 'ampuh' terhadap kamera, yang
dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian kamera yang lain, yang berbahan dasar karet.
Pada kamera elektronik, kapur barus bisa merusak jalur PCB (Printed Circuit Board), yaitu
tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip tersebut. Bahkan uap kapur
barus juga dapat menodai dan membuat 'flek' pada lensa.
Sebaiknya, simpanlah kamera di tempat yang kedap udara, sejuk, dan kering. Jika
harga lemari khusus untuk penyimpanan kamera terlalu mahal, kita bisa mencari media
penyimpanan alternatif sebagai penggantinya, misalnya: kita dapat menyimpan kamera
dalam stoples yang tertutup rapat dan di dalamnya diberi silica gel, untuk menyerap
kelembabannya.
Atau, bisa juga menyimpannya dalam lemari yang telah diatur sirkulasi udara dan
kelembabannya. Caranya, dengan memasang lampu berkekuatan 5 watt dan diletakkan
pada jarak kurang lebih 40 cm di atas kamera dan perlengkapan yang lainnya. Jangan lupa

4
untuk membuka pembungkus kamera dan membersihkannya dari debu sebelum menyim-
pannya. Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus biasanya tak bisa di-
perbaiki lagi. Jangan sekali-kali menyimpan kamera di dalam lemari apapun yang telah diisi
kapur barus atau kamper pengharum pakaian.

b. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari


Jagalah kamera agar jangan sampai terjemur atau terkena cahaya matahari secara
langsung dan berlebihan. Panas yang tinggi dapat merusak bagian-bagian kamera yang
terbuat dari plastik dan karet, serta komponen elektronik lainnya.

c. Jagalah dari goncangan yang berlebihan


Jangan lupa untuk menaruhnya di dalam tas khusus kamera, guna menghindari gun-
cangan yang berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan.
Taruhlah kamera di tempat yang aman dan tahan terhadap guncangan.

d. Hindari goresan pada lensa


Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang
permanen di bagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah jenis filter UV
(Ultra Violet) atau filter sky light. Sedangkan untuk menghindari goresan di bagian belakang
lensa, usahakan selalu memasang body cup penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.

e. Hindari air laut


Jika menggunakan kamera di pantai, jagalah agar kamera tak terkena air laut atau
bahkan jatuh ke dalamnya. Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial
terhadap kamera ataupun perangkat elektronik yang lainnya. kecuali memang dirancang
untuk bisa beradaptasi dengannya.
Sehabis menggunakan kamera di daerah pantai, pembersihan kamera wajib dila-
kukan sesegera mungkin. Uap air laut seringkali meninggalkan butir-butir garam yang
menyebabkan karat pada kamera. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera kita tercebur ke
dalam air laut, langsung rendam kamera kita ke dalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-
kali untuk menghilangkan sisa-sia air laut.
Proses pengrusakan oleh air laut berlangsung sangat cepat dan dalam hitungan
menit setelah tercebur, sehingga bila pembilasan air ini tidak dilakukan sesegera mungkin,

5
kamera tidak akan bisa diselamatkan. Setelah dibilas hingga bersih dari air laut, bawa
segera ke ahli servis kamera untuk membersihkannya dan mengeringkan kamera tersebut.

f. Servis di tempat terpercaya atau resmi


Secara berkala, dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya kamera digital diservis ke
tempat khusus, terpercaya, dan lebih bagus di tempat yang resmi. Jangan tunggu kamera
rusak, kemudian baru diservis. Servis yang dimaksud adalah servis besar, yang meliputi:
pembersihan bagian dalam kamera, pembersihan lensa dari jamur yang menempel, atau
penyesuaian setelan-setelan utama kamera. Jangan terlampau sering mencuci lensa atau
membersihkan bagian dalamnya bila berjamur. Kaca lensa begitu peka. Makin sering
dibersihkan, dapat mengakibatkan mutu gambar menurun. Untuk menjaga dan merawat-
nya, sebaiknya jangan disimpan di lemari pakaian, karena hal itu akan berpotensi me-
ngundang jamur yang menempel di lensa bagian dalam kamera.

B. Kamera Video
Kamera video adalah perangkat perekam gambar/video yang mampu menyimpan
gambar digital dari mode gambar analog. Kamera video termasuk salah satu produk
teknologi digital, sehingga merupakan salah satu perangkat digitizer yang memiliki ke-
mampuan mengambil input data analog (berupa frekuensi cahaya), dan mengubahnya ke
mode digital elektronis. Ada dua jenis kamera video, yaitu:
a. Kamera video analog, adalah kamera video, dimana gambar dan audio yang dihasilkan
direkam dalam bentuk medan magnet pada pita magnetik.
b. Kamera video digital, yaitu serupa dengan kamera video analog, namun gambar dan
audionya dihasilkannya tidak direkam dalam pita magnetik, tetapi menggunakan format
sinyal digital.

6
1. Kamera berdasarkan formatnya

Gambar 4.4 Kamera Video

2. Merawat kamera video


a. Jangan tinggalkan kaset di dalam camcorder, saat tidak digunakan. Kaset bisa menye-
babkan gesekan, dan bisa mengakibatkan masalah pada proses perekaman dan pemu-
taran.
b. Jangan memasukkan kaset video dalam kondisi yang benar-benar dingin. Pelembaban
udara ini akan dapat membut kaset menempel pada bagian drum, sehingga merusak
kaset dan dapat merusak video head.
c. Jangan meninggalkan baterai di dalam camcorder saat tidak digunakan. Beberapa kame-
ra menarik energi baterai dalam jumlah kecil, namun konstan, sehingga dapat
menghabiskan baterai
d. Jangan meninggalkan kaset camcorder di dalam mobil yang terkena udara panas.
e. Jangan menaruh label pada kaset camcorder, dimana label ini kemungkinan berlawanan
dengan pembuka pintu kaset. Hal ini dapat menyebabkan kaset menyangkut di dalam
kamera.
f. Rawat handycam dengan menyerahkannya pada teknisi untuk membersihkan tape head
saat kotor. Perawatan semacam ini dapat membuat kamera kita lebih tahan lama.

C. LCD Proyektor
LCD proyektor adalah perangkat bantu yang sering digunakan untuk media pre-
sentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Dalam menggunakan
dan merawat sebuah LCD proyektor, tentunya tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan,
sebab alat ini tergolong mudah rusak. Karena itu, agar LCD proyektor awet dan tahan lama,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dan perawatannya.

7
1. Merawat LCD proyektor agar tidak mudah rusak
a. Ketika membersihkan layar monitor, usahakan agar perangkat tersebut dalam keadaan
off (daya listriknya mati dan kabel suplainya dicabut). Hal ini perlu untuk menghindari
aliran listrik yang mungkin timbul, ketika kita tengah membersihkan layar monitor
b. Untuk membersihkan monitor LCD, ada baiknya jika kita mengunakan kain lembut dan
cairan khusus pembersih monitor. Hindari cairan yang mengandung alkohol, karena
dapat merusak layar monitor. Bahkan bukan tidak mungkin jika nantinya monitor akan
berubah warna menjadi buram atau terkena goresan.
c. Saat menggunakan cairan pembersih monitor, sebaiknya tidak menyemprotkan cairan
secara langsung pada monitor. Untuk amannya, semprotkan terlebih dahulu pada kain
lap.
d. Lakukan proses pembersihan monitor secara perlahan dan tidak menekan keras per-
mukaan layar monitor. Usahakan dengan gerakan mengelap satu arah.
e. Untuk keamanan monitor LCD, gunakan screen protector yang dapat melindungi monitor
dari debu atau goresan.
f. Sebaiknya tidak meletakkan speaker atau benda-benda elektronik, karena dapat me-
nyebabkan gangguan magnetik, sehingga merusak tampilan monitor.
g. Hindari kebiasaan meletakkan monitor atau perangkat elektronik lainnya pada lokasi
yang terkena sinar matahari langsung, karena dapat merusak ketahanan elektronik
tersebut.

2. Cara membersihkan LCD proyektor


a. Bersihkan lensa dengan menggunakan lens cleaning paper.
b. Bersihkan bodi proyektor menggunakan kain lembut yang bersih, khusus untuk debu
yang membandel, gunakan cairan pembersih khusus pada kain lap.
c. Menyimpan proyektor sebaiknya pada tempat yang kering dan tidak terlalu lembab, lebih
disarankan disimpan di dalam tas aslinya.
d. Membawa proyektor lengkap dengan tasnya ketika dipindahkan ke tempat yang jauh.
e. Selalu memperhatikan informasi lampu di setting -> information -> lamp time hours
untuk mempersiapkan penggantian lampu.

8
D. Kamera DSLR
1. Pengantar kamera DSLR
Digital Single Lens Reflex (Digital SLR atau
DSLR) adalah kamera digital yang menggunakan
sistem cermin otomatis dan penta prisma atau
penta mirror untuk meneruskan cahaya dari lensa
menuju ke viewfinder.
Cara kerja kamera SLR menggunakan penta
prism atau yang biasa disebut cermin segi lima,
yang letaknya di atas jalur optis melalui lensa dan
Gambar 4.5 Kamera DSLR
akan disalurkan ke lempengan film untuk kamera
analog atau sensor pada DSLR. Setelah itu cahaya yang masuk akan dipantulkan ke bagian
atas melalui cermin pantul dan setelah itu baru mengenai penta prism.
Penta prism akan memantulkan cahaya beberapa kali, sehingga menyentuh pem-
bidik (viewinder). Saat shuter dilepaskan, kaca akan membuka jalan bagi cahaya supaya
bisa masuk langsung mengenai negative film untuk SLR analog atau lempengan sensor
digital untuk DSLR.

2. Perawatan Kamera DSLR


Perawatan kamera DSLR sangat diperlukan, karena apabila tidak dibersihkan kinerja
kamera DSLR akan berkurang. Cara membersihkan kamera yang akan kita bahas tidak
hanya untuk kamera DSLR saja, tetapi juga bisa untuk semua kamera.
1. Merawat Bodi Kamera
Pertama bersihkan bagian luar bodi kamera dengan kain yang lembut, gunakan
blower untuk menyingkirkan debu yang menempel di sudut-sudut yang sulit dijangkau.
Pembersihan bagian dalam dimulai dengan menggunakan blower, lalu blower brush untuk
kotoran yang membandel, me-lock up mirror ke atas jika ingin mem-blower bagian sensor.
Tidak disarankan untuk membersihkannya sendiri, jika ada kotoran yang membandel di
bagian sensor kamera, karena sensor adalah bagian yang sangat sensitif.
2. Merawat lensa
Jangan menyentuh bagian optis lensa dengan jari, pasang selalu filter pelindungnya
atau gunakan lens hood. Pasang selalu tutup lensa jika tidak sedang digunakan untuk

9
mengurangi resiko debu menempel. Jika ingin membersihkan lensa, gunaan blower terle-
bih dahulu, lalu lens brush, baru lens cloth, jika ada bekas jari yang menempel. Usap lensa
secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/lens paper kering dengan gerakan memutar
dari dalam lensa menuju keluar. Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/lens cleaning fluid
khusus dapat digunakan, untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang sulit di-
bersihkan. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih
dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

3. Merawat Baterai
Jangan men-charge baterai secara berlebihan, segera cabut jika sudah penuh. Lepas
baterai dari dalam kamera jika sedang tidak digunakan. Usahakan agar hanya memakai
baterai original. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termaruk
mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda. Charge baterai sebelum atau
sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak dipakai, baterai
akan mengalami proses pelemahan. Agar tetap awet, maka baterai perlu diisi kembali.

4. Merawat kartu memori


Biasakan untuk menyimpan kartu memori di dalam casing-nya agar terhindar dari
debu, benda bermedan magnet, dan memperpanjang umur kartu memori. Perlakuan
terhadap benda-benda ini dengan kurang hati-hati dan bentuknya yang kecil, akan mem-
buat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing-nya, jika
tidak sedang dipergunakan.

5. Penyimpanan kamera
Jika meiliki dana lebih, dapat dipertimbangkan untuk membeli dry box, yang me-
miliki alat pengatur kelembaban, sebagai tempat penyimpanan kamera. Simpan kamera di
tempat kering, dan jauhkan dari benda-benda bermagnet. Perawatan mutlak harus
dilakukan secara rutin. Perawatan yang baik akan mempertahankan kondisi peralatan de-
ngan baik, dan akan memberikan kondisi optimal pada kamera DSLR kita.

D. Mencegah Gangguan Penglihatan pada Subjek


1. Jangan menggunakan lampu kilat pada jarak dekat (kurang dari 1 m/3 kaki) pada orang
atau binatang.

10
2. Menggunakan lampu kilat terlalu dekat dengan mata subjek, dapat mengakibatkan gang-
guan penglihatan sementara atau permanen.
3. Jangan menekuk, menjatuhkan, atau membiarkan kartu memori terkena benturan atau
tekanan berat. Jangan menggunakan kartu memori dengan kamera lain atau komputer.

E. Kartu Perawatan Multimedia

Gambar 4. 6 Contoh Kartu Perawatan Peralatan Multimedia

Penjelasan/keterangan:
a. Kolom No.Kartu digunakan untuk menuliskan No. Kartu Peralatan Multimedia yang
akan digunakan.
b. Kolom Nama Barang digunakan untuk menuliskan Nama Barang yang akan digunakan
dalam pemakaian Peralatan Multimedia.
c. Kolom Tanggal Peminjaman digunakan untuk menuliskan tanggal peminjaman Per-
alatan Multimedia.
d. Kolom Tanggal Pengembalian digunakan untuk menuliskan tanggal pengembalian Per-
alatan Multimedia.

11
e. Kolom Waktu pemakai digunakan untuk menuliskan berapa lama waktu peminjaman
Peralatan Multimedia.
f. Kolom Nama Pemakai digunakan untuk menuliskan siapa nama peminjam Peralatan
Multimedia.
g. Kolom Kondisi Barang digunakan untuk menuliskan kondisi Peralatan Multimedia, ru-
sak, baik, baru, dan lain-lain
h. Kolom Peripheral Pendukung digunakan untuk menuliskan barang/perangkat yang
membantu Peralatan Multimedia.
i. Kolom Ket. Lain digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan yang mungkin
dibutuhkan dalam penggunaan Peralatan Multimedia.
j. Kolom Ket. Lain ke Dua juga digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan yang
mungkin dibutuhkan dalam penggunaan Peralatan Multimedia.
k. Kolom Paraf Peminjaman digunakan untuk menuliskan TTD/paraf yang meminjam
Peralatan Multimedia.
l. Kolom Paraf Pengembalian digunakan untuk menuliskan TTD/paraf yang mengem-
balikan Peralatan Multimedia.
m. Kolom Paraf Bag. Perlengkapan digunakan untuk menuliskan TTD/paraf yang ber-
tanggung jawab atas Peralatan Multimedia.

Sajian Sumber Belajar ini disusun untuk kepentingan belajar, yang dirujuk/disa-
lin/disarikan/diadaptasi dari:
Dewi, Yulistiyana. 2011. Modul Merawat Peralatan Multimedia. (Online), (https://
www.scribd.com/doc/53659062/modul-MPM), diakses 10 Juli 2016).
Zyen, Akhmad. 2012. Merawat Peralatan Multimedia. (Online), (http://download-
1621.mediafire.com/mbqveqc5aghg/l5mpw75ang6as3l/Merawat+peralatan+m
ultimedia.pdf), diakses 10 Juli 2016).

12

Anda mungkin juga menyukai