Anda di halaman 1dari 3

Smart Stilts (Egrang) Sebagai Acupunture Medical Therapy untuk Penderita Jantung

Koroner sebagai Implementasi Hukum III Newton dalam Bidang Biologi

ESAI KECIL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Fisika Untuk Biologi
Yang diampu oleh Bapak Parno, Dr.,M.Si,

Disusun oleh :

Viska Rinata

NIM : 200342616856

viskarinata019@gmail.com

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BIOLOGI
2020
Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit kronis yang memiliki resiko
kematian tinggi. Hal ini menjadi isu kesehatan yang sangat krusial untuk dibahas.
Penyakit jantung koroner merupakan kategori penyakit tidak menular yang masuk
pada top ten penyakit paling mematikan. Meskipun begitu, penyakit jantung koroner
masih dapat dihindari dengan pola hidup sehat dan beberapa upaya kesehatan yang
mendukung bisa itu berupa terapi, maupun treatment herbal. Salah satu upaya
tambahan terkait dengan usaha meminimalisir resiko penyakit jantung koroner adalah
berorientasi pada treatment pengobatan aplikatif yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh orang yang bergejala. Hal ini ditujukan agar penderita jantung koroner tidak
hanya bergantung pada tindakan medis saja. Berangkat dari prinsip aksi-reaksi yang
dibahas dalam hukum III Newton, sebuah pemikiran muncul mengenai alat masa
depan yang memiliki dual fungsi deteksi sekaligus terapi bagi penderita jantung
koroner. Sebuah alat yang memadukan disiplin ilmu biologi dan ilmu fisika dengan
mengembangkan metode terapi akupuntur sebagai teknik pengobatannya, demikian itu
gambaran umum alat ini. Bunyi hukum III Newton adalah “Jika benda pertama
mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya
terhadap benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.” Dari prinsip
tersebut diperoleh contoh jika seseorang berjalan maka tercipta mekanisme aksi-
reaksi antara kaki dengan tanah atau alas kaki. Prinsip kerja hukum III Newton
tersebut juga berlaku pada permainan tradisional Indonesia yaitu egrang. Egrang yang
dimaksud disini adalah jenis egrang batok kelapa. Dimana ketika seseorang yang
memainkan egrang tersebut maka antara kaki dan tumpuan (batok kelapa) memenuhi
prinsip aksi-reaksi, oleh karenanya kaki akan terasa sakit jika memainkan egrang
dalam waktu yang lama. Dengan dasar cara kerja egrang tersebut, kemudian muncul
pemikiran aplikasi terapi akupuntur lewat permainan tradisional ini. Terapi akupuntur
sendiri merupakan teknik kesehatan holistic yang berasal dari praktek pengobatan
tradisional Cina, yang biasa dilakukan dengan memijat, atau menusuk bagian tertentu
pada tubuh yang memiliki keterkaitan dengan organ tertentu pula, biasanya dilakukan
dengan teknik pijat pada telapak kaki. Tumpuan kaki pada egrang, dapat dimodifikasi
sedemikian rupa agar dapat menjadi media terapi akupuntur, yaitu dengan
menambahkan tonjolan pijat tepat pada titik akupuntur jantung di telapak kaku, agar
saat digunakan, tekanan pada kaki sebagai aksi dan tonjolan pijat membentuk reaksi
sehingga tercipta teknik pijatan melalui mekanisme aksi reaksi, pembeda teknologi ini
dengan sandal akupuntur adalah bahwa smart stilts dapat memijat secara otomatis
menyesuaikan kebutuhan. Pegangan egrang di tangan berfungsi untuk mengukur
denyut nadi dari pengguna yang menentukan kinerja jantungnya, ukuran detak nadi
inilah yang menentukan intensitas pijatan yang dilakukan oleh tonjolan pada egrang.
Ketika denyut nadi lamban maka tonjolan akan bergerak lebih cepat, namun jika
denyut nadi normal maka tonjolan tidak akan bergerak. Diharapkan dengan teknik
pijat akupuntur ini penderita tetap mendapat treatment pengobatan meskipun secara
mandiri. Teknik terapi akupuntur ini telah terbukti efektif sebagai alternatif
pengobatan tradisional masyarakat sejak dulu. Sehingga ketika potensi positif terapi
akupuntur ini dapat dioptimalkan maka akan sangat berguna baik bagi ilmu medis
maupun perkembangan metode pengobatan tradisional.

Anda mungkin juga menyukai