DISUSUN OLEH:
YESI YOSEVA
NIM. P07224318029
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam keluarga Tn. M didalam keluarga ini terdapat masalah kesehatan yaitu
permasalahan kesehatan yang dialami oleh Ny. R yaitu dimana ibu kurang
nantinya akan menjadi prioritas dan harus mendapatkan penanganan segera. (Kok
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2
Setelah dilakukan asuhan keluarga binaan pada Tn. M dimana Ny. R
pada trimester III di Jl. Swadaya Rt. 21 Loa Bakung. Diharapkan mahasiswa
2. Tujuan Khusus
pada trimester III di Jl. Swadaya Rt. 21 Loa Bakung. Diharapkan mahasiswa
mampu :
tentang ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester III di Jl. Swadaya Rt.
21 Loa Bakung
tentang ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester III di Jl. Swadaya Rt.
21 Loa Bakung
3
d. Melakukan pelaksanaan pada Ny. R dengan kurangnya informasi
tentang ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester III di Jl. Swadaya Rt.
21 Loa Bakung
trimester III di Jl. Swadaya Rt. 21 Loa Bakung, pada tanggal 28 Januari 2021
D. Sistematika Penulisan
Pada penulisan ini terdiri dari 5 Bab: Bab 1 Pendahuluan yang terdiri dari
Pustaka yang terdiri dari Konsep Teori Keluarga, Konsep Manajemen Asuhan
Pelaksanaan dan Evaluasi, Bab 4 Pembahasan, Bab 5 Penutup yang terdiri dari
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
Dalam melihat keluarga sebagai pasien ada beberapa karakteristik yang
perlu diperhatikan oleh perawat diantaranya adalah:
a. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi
masalah kesehatan para anggotanya.
b. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga.
c. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah
pedesaan.
d. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.
Untuk dapat meningkatkan status kesehatan keluarga, keluarga mempunyai
tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan oleh
keluarga yaitu:
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan
dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada.
6
b. Keluarga dengan ibu dengan resiko tinggi kebidanan.
c. Keluarga dimana anak menjadi resiko tinggi, misalnya anak
yang lahir prematur/BBLR.
d. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota.
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Effendy (1995) terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara dan sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Bentuk Keluarga
Dalam Friedman (1998) mengutip dari Sussman (1974) dan Macklin (1988)
membagi bentuk-bentuk keluarga menjadi dua yaitu:
a. Bentuk Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti
7
Karier ganda, suami, istri, dan anak hidup dalam rumah tangga yang
sama.
a) Karier tunggal.
b) Keduanya berkarier.
(1) Karier istri terus berlangsung.
(2) Karier istri terganggu.
3) Keluarga dengan orang tua tunggal.
Satu yang mengepalai sebagai konsekuensi dari perceraian, ditinggalkan
atau pisah.
a) Bekerja/berkarier.
b) Tidak bekerja.
4) Bujangan dewasa yang tinggal sendirian.
5) Keluarga besar tiga generasi.
Mungkin menjadi ciri dari bentuk keluarga tertentu (1, 2, atau nomor 3 di
atas) hidup dalam sebuah rumah tangga biasa.
8
7) Jaringan keluarga besar, dua keluarga inti atau lebih dari
kerabat primer atau anggota keluarga yang tidak menikah hidup
berdekatan dalam daerah geografis dan dalam sistem tukar-menukar
barang dan jasa.
b. Bentuk Kelurga Non Tradisional .
1) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya
ibu dan anak.
2) Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, perkawinan
atas dasar hukum umum.
3) Pasangan kumpul kebo, pasangan yang hidup bersama tanpa
menikah.
4) Keluarga gay/lesbian, orang-orang yang berjenis kelamin
sama yang hidup bersama sebagai “pasangan yang menikah”.
5) Keluarga komuni, rumah tangga yang terdiri dari lebih dari
satu pasangan monogami dengan anak-anak, secara sama-sama
menggunakan fasilitas, sumber-sumber, dan memiliki pengalaman yang
sama; sosialisasi dari anak merupakan aktivitas kelompok.
4. Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peranan ayah: ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak,
berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu: sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosial serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu
juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
c. Peranan anak: anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
11
Peran ini sebagai penghalang dan dominator. Penyalah adalah seorang yang
suka memberitahu kesalahan, diktator, dan seorang bos yang mengetahui
semuanya.
h. Pengikut
Seorang pengikut terus mengikuti dari gerakan kelompok, menerima ide-ide
dari orang lain kurang lebih secara pasif, tampil sebagai pendengar dalam
diskusi kelompok dan keputusan kelompok.
i. Pencari pengakuan
Pencari pengakuan berupaya mencari cara apa saja untuk menarik perhatian
kepada dirinya sendiri, perbuatannya, prestasi, dan masalah-masalahnya.
j. Martir
Martir tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban anggota
keluarga.
k. Keras hati
Orang yang memainkan peran ini mengumbar secara terus-menerus dan aktif
tentang semua hal yang “benar”, tidak bedanya dengan komputer. Satir (1975),
dalam Friedman (1998) menamakan peran informal ini super reasonable.
l. Sahabat
Sahabat seorang teman bermain keluarga yang mengikuti kehendak pribadi dan
memaafkan perilaku keluarga tingkah lakunya sendiri tanpa melihat
konsekuensinya. Nampak ia tidak selalu relevan.
m. Kambing hitam keluarga
Kambing hitam keluarga adalah masalah anggota keluarga yang diidentifikasi
dalam keluarga. Sebagai korban atau tempat pelampiasan ketegangan dan rasa
bermusuhan, baik secara jelas maupun tidak. Kambing hitam berfungsi sebagai
tempat penyaluran.
n. Penghibur
12
Penghibur senantiasa mengagungkan dan mencoba menyenangkan, tidak
pernah tidak setuju, ia termasuk “yang selalu mengiyakan.”
o. Perawat Keluarga
Perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh
anggota keluarga lain yang membutuhkannya.
p. Pioner keluarga
Pioner keluarga membawa keluarga pindah ke suatu wilayah asing, dan dalam
pengalaman baru.
q. Distraktor
Distraktor bersifat tidak relevan dengan menunjukkan perilaku yang menarik
perhatian, ia membantu keluarga menghindari atau melupakan persoalan-
persoalan yang menyedihkan dan sulit.
r. Koordinator keluarga
Koordinator keluarga mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan
keluarga, yang berfungsi mengangkat keterikatan/ keakraban dan memerangi
kepedihan.
s. Penghubung keluarga
Perantara keluarga adalah penghubung, ia (biasanya ibu) mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga.
t. Saksi
Peran dari saksi sama dengan “pengikut” kecuali dalam beberapa hal, saksi
lebih pasif. Saksi hanya mengamati, tidak melibatkan dirinya.
5. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah hasil atau konseksuensi dari struktur keluarga.
Menurut Friedman (1998) fungsi keluarga antara lain:
a. Fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian)
Fungsi afektif ditujukan untuk stabilitas kepribadian kaum dewasa,
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya. Keluarga harus
13
memenuhi kebutuhan-kebutuhan afeksi/kasih sayang dari anggotanya karena
respon afektif dari seorang anggota keluarga memberikan penghargaan
terhadap kehidupan keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi menyatakan begitu banyak pengalaman belajar yang ada
dalam keluarga dengan tujuan untuk mengajar anak-anak agar bagaimana
berfungsi dan menerima peran-peran sosial dewasa seperti suami-ayah dan
istri-ibu serta membuat mereka menjadi anggota masyarakat yang produktif
dan juga sebagai penganugerahaan status anggota keluarga.
d. Fungsi Reproduksi
Menurut Leslie dan Horman (1989), dalam Friedman (1998) menyatakan
salah satu dasar dari keluarga adalah untuk menjamin kontinuitas keluarga
antar generasi dan masyarakat yaitu menyediakan tenaga kerja (rekruit) bagi
masyarakat.
e. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi meliputi tersedianya sumber-sumber dari keluarga secara
cukup (finansial, ruang gerak dan materi) dan pengalokasian sumber-sumber
tersebut yang sesuai melalui proses pengambilan keputusan.
14
6. Tugas Perkembangan Keluarga
Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari
waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan
yang diskrit.
Empat asumsi dasar tentang teori perkembangan keluarga, seperti yang
diuraikan oelh Aldous (1978) dalam Friedman (1998) adalah:
a. Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu dengan cara-
cara yang sama dan dapat diprediksi.
b. Karena manusia menjadi matang dan berinteraksi orang lain, mereka
memulai tindakan-tindakan dan juga reaksi-reaksi terhadap tuntutan
lingkungan.
c. Keluarga dan anggotanya melakukan tugas-tugas tertentu yang
ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh konteks budaya dan masyarakat.
d. Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai dengan sebuah
awal dan akhir yang kelihatan jelas.
baru menikah)
Tahap III Keluarga dengan anak kecil (masa bayi hingga usia
sekolah)
15
Tahap VI Keluarga dalam kehidupan terakhir
Tahap III Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2
tahun hingga 6 tahun)
Tahap IV Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua 6 tahun hingga
13 tahun)
Tahap VIII Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk
kepada anggota keluarga yang berusia lanjut atau pensiun
hingga pasangan yang sudah meninggal dunia.
16
menunjuk ke masa di mana individu berumur 20 tahunan yang telah mandiri
secara finansial dan secara fisik telah meninggalkan keluarganya namun belum
berkeluarga. Tugas perkembangan pada tahap ini bersifat individual bukan
berorientasi pada keluarga.(Feidman, 1998)
Tiga tugas perkembangan keluarga dalam tahap antara yang dicantumkan
oleh Carter dan McGoldrich (1988), dalam Fiedman (1998) yaitu:
1. Pembedaan diri dalam hubungannya dengan keluarga asalnya.
2. Menjalin hubungan dengan teman sebaya yang akrab.
3. Pembentukan diri yang berhubungan dengan kemandirian
pekerjaan dan finansial.
Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30
tahun. Setelah lahir anak pertama, keluarga mempunyai beberapa tugas
perkembangan yang penting, yaitu membentuk keluarga muda sebagai sebuah
unit yang mantap (mengintegrasikan bayi baru kedalam keluarga), rekonsiliasi
tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga.
(Friedman, 1998 yang mengutip dari Carter dan McGoldrick, 1988)
17
Tahap III: keluarga dengan anak usia prasekolah
Siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2½ tahun dan
berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan pada tahap ini
adalah:
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
Mensosialisasikan anak-anak (termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat, mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga, termasuk tugas perkembangan dalam tahap ini. (Friedman,
1998 yang mengutip dari Carter dan McGoldrick, 1988)
18
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun
dengan tugas perkembangan antara lain menyeimbangkan kebebasan dengan
tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri,
memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka
antara orang tua dan anak-anak. (Friedman, 1998 yang mengutip dari Carter
dan McGoldrick, 1988)
Permulaan dari tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong”, ketika
anak terakhir meninggalkan rumah.Tugas perkembangan tahap ini adalah
memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk memperbaharui
dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut
usia dan sakit-sakitan dari istri maupun suami. (Friedman, 1998 yang mengutip
dari Carter dan McGoldrick, 1988)
Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini memiliki tugas
perkembangan yaitu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
19
para orang tua, memperkokoh hubungan perkawinan. (Friedman, 1998 yang
mengutip dari Carter dan McGoldrick, 1988)
Dalam Friedman (1998), yang mengutip dari Duvall dan Miller (1985)
menyatakan bahwa tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan
salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung
hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain
meninggal. Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah:
20
teori keperawatan yang utama mereka cenderung meningkatkan fokus mereka
pada keluarga (Friedman, 1998 yang mengutip dari Whall, 1986).
21
Dalam Friedman (1998), Chin (1985) mengatakan bahwa satu alasan
mengapa terhadap kekurangan dari kemampuan penerapan model dan Orem
pada keluarga sebagai unit adalah syarat-syarat perawatan diri bagi keluarga
berbeda dengan untuk individu. Ia menyatakan bahwa fungsi universal dari
keluarga menjadi dasar untuk syarat perawatan diri keluarga.
22
Dalam Friedman (1998), menurut Mc Cubbin dan Figley (1983), Roy
mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan mekanisme koping
yang tidak efektif, yang menyebabkan respons yang tidak efektif, merusak
integritas individu tersebut, gagasan ini dapat diperluas hingga ke unit
keluarga, dimana pola koping keluarga yang tidak efektif menimbulkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi keluarga.
24
2) Pengambilan keputusan.
3) Sikap dan nilai-nilai dalam keluarga.
4) Kebudayaan.
5) Gaya hidup.
c. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah
pedesaan.
d. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.
25
b. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota
keluarga.
c. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap
keluarga/anggota keluarga yang bermasalah.
26
3) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik/keluarga dengan
penyakit keturunan.
b. Keluarga dengan ibu dengan risiko tinggi kebidanan. Waktu hamil:
1) Umur ibu (16 tahun atau lebih 35 tahun).
2) Menderita kekurangan gizi/anemia.
3) Menderita hipertensi.
4) Primipara atau multipara.
5) Riwayat persalinan dengan komplikasi.
c. Keluarga dimana anak menjadi risiko tinggi, karena:
1) Lahir prematur/BBLR.
2) Berat badan sukar naik.
3) Lahir dengan cacat bawaan.
4) ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
5) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau
anaknya.
d. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota keluarga:
1) Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk digugurkan.
2) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan sering
timbul cekcok dan ketegangan.
3) Ada anggota keluarga yang sering sakit.
4) Salah satu orangtua (suami/istri) meninggal, cerai, atau lari
meninggalkan keluarga.
27
meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula.(Effendy,
1995)
29
Effendy (1995) menyebutkan bahwa dalam memberikan asuhan
perawatan kesehatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan
oleh perawat antara lain adalah:
30
4) Keterbatasan pengetahuan perawat tentang kultur keluarga
(Effendy, 1995).
31
i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan
dasar/perawatan di rumah.
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk risiko tinggi.
a. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga dengan cara:
1) Mengadakan kontak dengan keluarga.
2) Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
3) Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga.
4) Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
b. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan
keluarga.
c. Menganalisa data keluaga untuk menentukan masalah-masalah kesehatan
keluarga.
d. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga, berdasarkan sifat masalah
kesehatan keluarga;
1) Ancaman kesehatan.
2) Keadaan sakit atau kurang sehat.
3) Situasi krisis.
e. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk
melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
32
f. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawatan
keluarga dengan mempertimbangkan:
1) Sifat masalah.
2) Kemungkinan masalah untuk diubah.
3) Potensi menghindari masalah.
4) Persepsi keluarga terhadap masalah.
g. Menyusun rencana asuhan perawatan kesehatan dan perawatan keluarga
sesuai dengan urutan prioritas
1) Menentukan tujuan yang realistis.
2) Merencanakan pendekatan dan tindakan.
3) Menyusun standar dan kriteria avaluasi.
h. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan
rencana yang disusun.
i. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan.
j. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat
teratasi dan merumuskan kembali rencana asuhan keperawatan yang baru.
(Effendy, 1995)
33
C.KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KELUARGA
1. Pengkajian
Pengkajian data subyektif dan obyektif diperoleh dari data primer
maupun data sekunder. Data sekunder dapat dilakukan dengan studi
dokumentasi, dengan cara melihat data kesehatan keluarga yang ada di
pelayanan kesehatan (misalnya Pustu, Polindes, Puskesmas) maupun di
Kelurahan. Data primer dapat diperoleh melalui hasil wawancara/anamnesis,
pengamatan secara langsung dan pemeriksaan kesehatan pada keluarga.
Data-data yang diperlukan untuk pengkajian asuhan keluarga terlampir pada
format pengkajian asuhan keluarga.
2. Analisis
a. Analisis Data
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis data adalah
bagaimana perkembangan kesehatan keluarga, keadaan lingkungan
rumah dan sosial budaya setempat.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam asuhan keluarga adalah rumusan masalah
keluarga bukan merupakan rumusan permasalahan individu,
sehingga rumusan permasalahan kesehatan keluarga merupakan cermin
dari kesehatan keluarga.
Hal yang harus diperhatikan untuk merumuskan permasalahan
kesehatan keluarga adalah bagaimanakah ancaman kesehatan
(keadaan yang memungkinkan terjadinya penyakit dalam keluarga),
kegagalan dalam memantapkan kesehatan (misalnya kegagalan
pertumbuhan dan perkembangan), keadaan kegawatdaruratan
(misalnya perdarahan), serta 3K (Ketidaktahuan, Ketidakmauan dan
34
Ketidakmampuan) keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas
kesehatan.
3. Prioritas Masalah
Skla prioritas disusun dengan memperhatikan sifat permasalahan,
kemungkinan melakukan pencegahan, mengurangi atau menuntaskan
permasalahan, berat ringannya masalah untuk dilakukan pencegahan dan
dikurangi serta masalah mana yang memerlukan penanganan segera.
35
Masalah yang tidak perlu segera 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Cara skoring :
Tentukan skor untuk setiap kriteria
Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Jumlahkan skor untuk semua kriteria
Skor tertinggi adalah 5
4. Perencanaan
Perencanaan merupakan sekumpulan tindakan yang akan dilakukan dalam
memecahkan masalah kesehatan pada keluarga, yang disusun secara
sistematis, berdasarkan teori dengan menitikberatkan pada keterlibatan
keluarga. Perencanaan disusun dalam bentuk rencana pelaksanaan (Plan of
Action) penyelesaian masalah di keluarga binaan.
5. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan harus mengacu kepada perencanaan yang telah
disusun. Dalam melaksanakan tindakan harus melibatkan keluarga dengan
memperhatikan tingkat pendidikan keluarga, sumber daya yang ada,
nilai/norma yang berlaku dalam keluarga, sarana dan prasarana, serta
penerimaan keluarga.
6. Evaluasi
Penilaian dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
terdiri atas evaluasi struktur, proses dan hasil.
36
D. TINJAUAN TEORI KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
1. Macam-macam Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester III.
Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil trimester III adalah
sebagai berikut:
1. Sesak Nafas
2. Insomnia
3. Rasa khawatir dan cemas
4. Rasa tidak nyaman dan tekanan pada perineum (jalan lahir)
5. Kontraksi palsu (Braxton Hicks)
6. Kram betis
7. Oedem (bengkak) pada kaki sampai tungkai
Penanganan :
Posisi bantal bila tidur menggunakan ekstra bantal (posisi kepala lebih
tinggi dari pada badan), latihan nafas melalui senam hamil
b) Insomnia
Penyebab :
Gerakan janin, kram otot, sering BAK
Penanganan :
37
Sering berkomunikasi dengan keluarga atau suami mengenai keluhan
yang dirasakan, Upayakan untuk tidur pada satu jam yang sama
Penanganan :
Banyak membaca utk mengurangi kekhawatiran, minum madu juga
dapat mengurangi kecemasan, selau berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
Penanganan :
Istirahat, relaksasi, senam hamil, jika sangat berlebihan periksa ke
petugas kesehatan
Penanganan :
Biasanya jika dibawa istirahat akan berkurang jika tidak berkurang
periksa ke petugas kesehatan
38
f) Kram betis
Penyebab :
Karena penekanan pada syaraf yang terkait dengan uterus yang
membesar dan perubahan kadar kalsium fospor.
Penanganan :
Masase dan kompres hangat pada otot yang kram
Penanganan :
Istirahat dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala, tidak terlalu lama
berdiri, jika duduk posisi kaki jangan menggantung
39
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Pengkajian Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama KK : Mulyona
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Swadaya, Rt. 21 Loa Bakung
b. Anggota Keluarga
Jenis Suku Pendidika Hub.
No. Nama Umur Agama Pekerjaan
Kelamin Bangsa n Keluarga
Islam
1 Mulyono Laki-Laki 39 Th Jawa SMA Swasta Suami
40
Islam
2 Rita Riyani Perempuan 38 Th Kutai SMA IRT Istri
Islam
3 Nur Huda Z. A. Laki-Laki 10 Th Jawa SD Pelajar Anak
c. Type keluarga
( ) Extended Family
( √ ) Nuclear Family
( ) Serial Family
( ) Keluarga Komposisi
( ) Single Family
( ) Cahabitation
42
(d) Pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
Dapur Gudang
Kamar Kamar
3 Ruang 4
Keluarga
wc
Kamar
Ruang Kamar
1 44
Tamu 2
Teras Rumah
b. Sumber Air
(1) Sumber air minum
( ) Ledeng (PAM) (√) Mata Air
( ) Sumber Gali ( ) Penampungan Air Hujan
( ) Sumur Pompa Tangan ( ) Sungai
45
mineral
(√) Air isi ulang
( ) Mesin pengolah air minum
c. Jamban keluarga
(1) Tempat pembuangan kotoran (BAK dan BAB)
( √ ) Kakus ( ) Sawah
( ) Selokan ( ) Kolam
46
( √ ) Lebih dari 10 meter
d. Sampah
(1) Cara keluarga membuang sampah
(√ ) Tempat pembuangan sampah umum ( ) Ditimbun/dikubur
( ) Di selokan ( ) Sembarang tempat
( ) Di sungai ( ) Dibakar
f. Kandang ternak
(1) Pemilikan : Ya ( ), Tidak ( √ )
(2) Jenis Ternak : Ayam ( ), Kambing ( ), Sapi ( )
(3) Letak Kandang : Kolong Rumah ( ), Samping Rumah ( )
Belakang Rumah ( ), Dalam Rumah ( )
(4) Kebersihan : Kurang ( ), Cukup ( )
(5) Tempat Pembuangan Kotoran Ternak : Sungai ( ), Dalam Tanah ( )
g. Halaman
(1) Pemilikan : Ya (√ ), Tidak ( ), Luas 8 x 3 meter
47
(2) Pemanfaatan : Ya (√ ), Tidak ( ),
Alasan ..................................
Jika Ya : Toga ( ), Warung Hidup ( ), Taman (√)
48
(1) Sumber informasi kesehatan yang pernah diperoleh
( √ )Petugas kesehatan
( √ )Media massa, jenisnya blog di internet
( ) Lain-lain
49
(4) Cara pengolahan makanan
( √ ) Memenuhi syarat kesehatan
( ) Tidak memenuhi syarat kesehatan, alasan
…………………………………...
50
1 Mulyono 2x/hari 2x/hari 2x/hari Min. 2x/hari Pendek + Bersih Bersih Bersih -
2 Rita Riyani 2x/hari 2x/hari 1x/hari Min. 2x/hari Pendek + Bersih Bersih Bersih -
3 Nur Huda Z. A. 2x/hari 2x/hari 2x/hari Min. 2x/hari Pendek + Bersih Bersih Bersih -
4 Nadhira Z. T. 2x/hari 2x/hari 2x/hari Min. 2x/hari Pendek + Bersih Bersih Bersih -
51
b. Sosial
Pola interaksi antar sesama anggota keluarga
(1) Kapan paling sering terjadi interaksi dalam keluarga
( ) Pagi hari ( ) Malam hari
(√ ) Siang hari ( ) Tidak tentu
Jelaskan pola interaksi keluarga (antara ayah dengan ibu, ayah dengan
anak, ibu dengan anak, anak dengan anak)
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
.......................................
(4) Apakah ada perselisihan atau konflik yang terjadi antar anggota
keluarga, jika ada jelaskan dan bagaimana pemecahannya.
Tidak ada perselisihan antara anggota keluarga
(3) Apakah ada perselisihan atau konflik yang terjadi antar anggota
keluarga dengan masyarakat, jika ada jelaskan dan bagaimana
pemecahannya.
Tidak ada konflik atau peeselisihan antara anggota keluarga dengan
masyarkat
(2) Bagaimana respon keluarga jika salah satu anggota keluarga bermasalah
dengan pola pertahanannya
( ) Acuh tak acuh ( ) Minta bantuan orang lain
( √ ) Membantu mencari jalan keluar ( ) …………………………
c. Ekonomi
(1) Apakah pendapatan dapat memenuhi kebutuhan keluarga
( √ ) Ya
( ) Tidak
Jika tidak, bagaimana
mengatasinya .....................................................................
d. Kultur
Adakah Adat istiadat/ tradisi budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan,
jika ada, jelaskan.
Tidak ada adat atau istiadat yang mempengaruhi kesehatan keluarga
54
e. Spiritual
Adakah tradisi keagamaan yang dapat mempengaruhi kesehatan, jika ada,
jelaskan
Tidak ada tradisi keagamaan yang mempengaruhi kesehatan keluarga
B. Pengkajian Individu
1. Kesehatan Ibu Hamil
a. Usia ibu hamil :
( ) < 20 tahun ( ) 20-35 tahun ( √ ) > 35 tahun
b. Ini adalah kehamilan ke :
( ) Pertama ( ) Kedua ( √ ) Ketiga ( ) Keempat ( ) > Empat
c. HPHT 07 Juni 2020 usia kehamilan ibu saat ini 33 Minggu 4 Hari
d. Jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya :
( ) < 2 tahun ( √ ) > 2 tahun
e. Penyakit yang menyertai kehamilan saat ini
Jantung Anemia
Diabetes Asma
Hipertensi ……………………
f. Keluhan selama kehamilan :
(1) Trimester I
Pada Trimster I ibu merasakan mual dan pusing
(2) Trimester II
Pada Trimester II Ibu tidak mmiliki keluhan
55
g. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan selama kehamilan :
(1) Trimester I
Ibu mengatakan diberi vit. B6
(2) Trimester II
Tidak Ada
56
( √ )Ya ( ) Tidak
57
Jika Ya, sebutkan
…………………………………………………………………..
Tindakan yang dilakukan
………………………………………………………….
3. Kesehatan Akseptor KB
a. Apakah PUS dalam keluarga saat ini menjadi akseptor KB
Ya
Tidak, alasan ……………………………………..
……………………………..
58
Menjarangkan kehamilan
Mengakhiri/tidak ingin hamil lagi
59
(2) Apakah sudah memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terkait adanya
keluhan perdarahan di luar haid
Ya
Tidak, alasan ………......……………………………….….
Keputihan
(3) Pernahkah WUS dalam keluarga mengalami keputihan
( √ ) Tidak
( ) Ya,
Jika ya, jelaskan kapan lamanya, banyaknya, warnanya, konsistensinya
dan baunya ………….…………......................................
60
(1) Pernahkah WUS melakukan operasi/pembedahan terkait kesehatan
reproduksi (ginekologi)
Ya
Tidak
61
(3) Kapan dilakukan deteksi dini tersebut ……………………….
…………………
(4) Bagaimana hasilnya …………….
………………………………………………
5. Kesehatan Bayi, Anak, Balita dan Anak Prasekolah (usia 0-5 tahun)
N Nama Umur Berat Badan Imunisasi Tempat
o Lahir Saat ini B DPT Polio Camp Hepatitis
C ak
G I I III I II III IV I II III
I
1 Nadhira 5, 5th 3,2kg 15,2 kg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PKM LBK
62
(5) Jika gizi kurang/buruk, tindakan apa saja yang sudah dilakukan, jelaskan
……...………………………….…
(6) Jika dalam keluarga ada bayi (usia 0-1 tahun) apakah masih diberikan
ASI
( ) Ya
( ) Tidak, alasan …………………………………
63
Makanan yang di kosumsi anak ibu sehaari-hari yaitu,
nasi+sayur+ikan/ayam+susu
6. Kesehatan Remaja
Remaja awal : 10-12 tahun Remaja tengah : 13-15 tahun Remaja akhir : 16-19 tahun
a. Riwayat menstruasi
(1) Apakah perempuan usia remaja sudah mengalami menstruasi
Ya, usia menarche …………………….
Tidak
64
(4) Apakah ada keluhan selama haid
Ya
Tidak
Jika ya, apa jenisnya ……………..………………………………….
Tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi keluhan …………....
65
(2) Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan/ masalah terkait
menstruasi
……………………………………………………………………………
………...…………………………………………………………………
66
C. Analisis Data
N RUMUSAN MASALAH
DATA
O DIAGNOSIS MASALAH
DS : Keluarga dengan ibu hamil Kurangnya
GIIIP2002Usia Kehamilan informasi tentang
Salah satu anggota keluarga Tn. M adalah Ny.R 33 minggu 4 hari Ketidaknyamanan
Usia 38 tahun. ibu hamil pada
Ny.R nyeri pinggang, susah tidur dimalam hari
trimester III
dan sereing buang air kecil
DO :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran: Compos Mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,5 oC
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
Antropometri
Tinggi badan : 160 cm
BB sebelum : 53 kg
BB sekarang : 59 kg
Ukuran LILA : 26 cm
Pemeriksaan Fisik
67
Mata : tidak pucat dan tida odem
Wajah : tidak odem, tidak ada cloasma
gravidarum
Hidung : tidak ada pernafasan cuping
Telinga : tiak kotor dan tidak ada cairan
Mulut : bibir tidak pucat dan lembab, tidak ada
pembengkak pada tonsil & ovula, lidah tremor
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembengkakan kelenjar limfe dan tiroid
Dada : tidak ada retraksi dinding dada, suara
nafas vasikuler, tidak ada suara nafas tambahan,
bj 1 dan bj 2 terdengar jelas dan teratur
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri.
Abdomen : tidak ada bekas operasi, tidak ada
bekas luka, tfu : 28 cm, tbj :
L1: bokong
L2: Punggung kiri
L3: Letak Kepala, belum masuk PAP
L4:-
Genetalia : Tidak keluar secret.
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstermitas :
Tangan: (-)odem, reflex trisep(+), Refleks Bisep
(+), CRT < 2 detik
Kaki : (-) odem, Homan Sign (-), Varises (-),
Refleks Babinsky (-), CRT < 2 Detik
68
69
SKORING PRIORITAS MASALAH
N Rumusan Masalah
Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
o Diagnosis Masalah
Keluarga Kurangnya Sifat Masalah Ancaman kesehatan ibu hamil
Skala : karena belum memahami
dengan ibu pengetahuan keluarga
Tidak/Kurang Sehat tentang ketidaknyamanan ibu
hamil GIIIP2002 terutama Ny. R Ancaman Kesehatan 2/3 × 1 0,6 hamil pada trimester III
Keadaan Sejahtera
Usia tentang
Kemungkinan masalah dapat
Kehamilan 33 Ketidaknyamanan diubah Masalah masih dapat drubah
Skala : dengan pendidikan kesehatan
Minggu 4 Hari pada ibu hamil
Dengan Mudah tentang ketidaknyamanan ibu
trimester III Hanya Sebagian ½×2 1 hamil pada trimester III
Tidak dapat
Potensi masalah untuk diubah
Skala : Potensi masalah untuk diubah
Tinggi cukup setelah keluarga
Cukup mendapatkan penkes tentang
Rendah 2/3 × 1 0,6 tentang ketidaknyamanan ibu
Menonjolnya masalah hamil pada trimester III
Skala :
Masalah berat harus ditangani Keluarga beranggapan masalah
Masalah berat yang tidak perlu
tersebut merupakan masalah
ditangani
Masalah tidak dirasakan ½×1 0,5 berat yang harus ditanggapi
70
RENCANA PELAKSANAAN/ PLANNING OF ACTION (POA)
PENYELESAIAN MASALAH DI KELUARGA BINAAN
N Rumusan Tujuan Intervensi Rasional
o Diagnosis Masalah Umum Khusus
Keluarga
mengetahui
Setelah dilakukan 1.Memberikan pendidikan kesehatan
dan mengerti
asuhan keluarga tentang ketidaknyamanan pada ibu
Kurangnya mengenai Pendidikan kesehatan untuk
hamil trimester III.
Tn. M diharapkan mengubah perilaku
Keluarga pengetahuan ketidaknyaman
keluarga mampu perseorangan dan masyarakat
2.Menganjurkan ibu untuk lebih
dengan ibu keluarga an pada ibu dalam bidang kesehatan
mengatasi masalah banyak minum di pagi sampai sore
hamil terutama Ny. R hamil trimester (Varney, 2007).
kesehatan tentang hari.
GIIIP2002 Usia tentang III Keluarga
kurangnya Pendidikan kesehatan dapat
Kehamilan Ketidaknyama mengetahui menghasilkan perubahan atau
pengetahuan 3.Menganjurkan ibu untuk jangan
33 Minggu nan pada ibu dan mengerti peningkatan dan akan
keluarga tentang terlalu lama duduk dan selalu
berpengaruh pada sikap dan
4 Hari hamil trimester mengenai
ketidaknyamanan mengubah posisi duduk senyaman perilaku (Notoadmojo, 2007).
III ketidaknyaman
pada ibu hamil mungkin jika duduk dan memberi
an pada ibu
trimester III sandaran yang nyaman (bantal)
hamil trimester
III
PELAKSANAAN
71
Rumusan Masalah
No Intervensi Implementasi Dukungan Hambatan
Diagnosis Masalah
1. Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
ketidaknyamanan
pada ibu hamil Koordinator
trimester III. Memberikan Puskesmas
Keluarga 2. Menganjurkan ibu pendidikan Loa Bakung
untuk lebih kesehatan tentang
dengan Kurangnya memberikan
banyak minum di Ketidaknyamanan
ibu hamil pengetahuan Pada Ibu hamil dukungan Tidak ada
pagi sampai sore
GIIIP2002 keluarga terutama dan Cara pada hambatan yang
hari.
1. Usia Ny. R tentang 3. Menganjurkan ibu mengatasinya dan mahasiswa berarti pada
Kehamila Ketidaknyamanan Tanda bahaya dengan ikut pelaksanaan
untuk jangan
n 33 pada ibu hamil kehamilan. serta dalam kegiatan
terlalu lama duduk
Minggu 4 trimester III dan selalu kegiatan
Hari mengubah posisi asuhan
duduk senyaman keluarga
mungkin jika
duduk dan
memberi sandaran
yang nyaman
(bantal)
EVALUASI
No Rumusan Masalah Intervensi Evaluasi
72
Diagnosis Masalah Struktur Proses Hasil
1. Memberikan
pendidikan kesehatan
tentang Mahasiswa mengumpulkan
ketidaknyamanan pada materi terkait
ibu hamil trimester III. idaknyamanan pada ibu
hamil trimester III.
2. Menganjurkan ibu Pendidikan
Kurangnya Berdasarkan hasil
untuk lebih banyak kesehatan dilakukan
Mahasiswa mengupulkan evaluasi terjadi
Keluarga pengetahuan minum di pagi sampai pada tanggal 09
pre-plening kegiatan,SAP peningkatan
dengan ibu keluarga sore hari. Februari 2021 jam
dan Leafleat tentang pengetahuan
hamil terutama Ny. R 14.00 tentang
3. Menganjurkan ibu idaknyamanan pada ibu
1. GIIIP2002 Usia tentang ketidaknyamanan
untuk jangan terlalu hamil trimester III.
Kehamilan Ketidaknyaman Pendidikan pada ibu hamil
lama duduk dan selalu
33 Minggu an pada ibu kesehatan dilakukan trimester
mengubah posisi duduk Media,ruangan dan hal lain III.berdasarkan
4 Hari hamil trimester senyaman mungkin jika dihadapan Ibu.
yang di perlukan pada saat hasil quisioner, pre
III duduk dan memberi
proses pelaksanaan dan post test.
sandaran yang nyaman
(bantal)Memberikan pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan
tentang Keluarga siap menerima
ketidaknyamanan pada pendidikan kesehatan
ibu hamil trimester III.
73
BAB IV
PEMBAHASAN
Dan ibu yang mengalami ketidaknyamanan ibu hamii pada trimester III
disebabkan oleh kurang pengetahuannya mengenai ketidaknyamanan ibu hamil
pada trimester III dan hal ini menyebabkan ibu mengeluh nyeri pinggang, sering
buang iar kecil dan susah tidur
Dari hasil asuhan yang telah diberikan ini ibu mengetahui cara
penatalaksanaan yang harus diberikan kepada ibu yang mengalami
ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran serta anggota keluarga lahir dari kesadarannya sendiri. Namun di
lain sisi pendekatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan juga berpengaruh
dalam mengatasi masalah yang terjadi pada keluarga Tn. M. pendekatan yang
dilakukan oleh mahasiswa kebidanan sangat bermanfaat dalam menangani
kasus ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III yang dilalami oleh Ny. R.
B. Saran
Ada beberapa saran yang ingiin disampaikan oleh mahasiswa, seperti :
1. Perlu adanya tindak lanjut dari petugas
kesehatan dan bekerja sama antara keluarga dengan petugas kesehatan.
2. Diharapkan kerjasama yang telah dibina
dapat ditingkatkan lagi demi terlaksananya Asuhan Kebidanan yang
berkualitas terhadap klien.
3. Dianjurkan kepada klien dan keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan agar selalu menjaga konsisi dirinya,
terutama tingkat pengtahuan ibu terhadap status kesehatan anggota
keluarganya seperti mengatur pola makan gizi seimbang dan rajin
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan .Jakarta:
Salemba Medika
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nanny, Vivian dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
Syaifuddin, B.Ac. 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta. Widya Medika
Uliyah dan Aziz. 2008. Keterampilan Dasar Praktik klinik. Jakarta: EGC
76
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Wheeler, Linda. 2004. Buku Saku Perawatan Pranatal dan Pacsapartum. Jakarta:
EGC.
77