Anda di halaman 1dari 29

PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN

DI DALAM KOMUNITAS

Oleh dr. Deasi Nursanti Natsir, M.Si


JANTUNG
Pada Kehamilan dengan jantung normal Wanita dapat
menyesuaikan kerjanya thdp perubahan2 secara fisiologis.
Perubahan tersebut disebabkan oleh :
1. Hipervolemi : Dimulai sejak kehamilan 8 mgg dan mencapai
puncknya pada 28-32 mgg lalu menetap
2. Jantung & diafragma mendorong ke atas oleh karena
pembesaran rahim dalam kehamilan :
- Denyut Jantung & nadi meningkat
- Pukulan jantung meningkat
- Volume darah meningkat
- Tekanan darah menurun sedikit
Lanjutan Jantung...
• Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung
saat yang berbahaya bagi penderita jantung adalah :
- Pada kehamilan 32-36 mgg, dimana volume darah
mencapai puncaknya (Hipervolumia)
- Pada kala II dimana wanita mengerahkan tenaga untuk
mengedan dan memerlukan kerja jantung yang berat.
- Pada pasca persalinan dimana darah dari ruang
intervilus placenta yang sudah lahir sekarang masuk ke
dalam sirkulasi darah ibu.
- Pada masa nifas karena ada kemungkinan infeksi.
Lanjutan Jantung...
• Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan
- Dpt terjadi Abortus
- Prematuritas : Lahir tidak cukup bulan
- Dismaturitas : Lahir cukupbulan namun dengan BBLR
- Kematian janin dalam rahim (KJDR/IUFD)
Lanjutan Jantung...
• Klasifikasi Penyakit Jantung dlm Kehamilan
Kelas I
Para penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam kegiatan
fisik, dan tanpa gejala-gejala penyakit jantung apabila mereka
melakukan kegiatan biasa.

Kelas II
Para penderita penyakit jantung dengan  sedikit pembatasan dalam
kegiatan fisik. Mereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan
tetapi kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala-gejala insufiensi
jantung, seperti kelelahan, jantung berdebar (palpitasi kordis), sesak
nafas atau angina pectoris.
Lanjutan Jantung...
Kelas III
Para penderita penyakit jantung dengan banyak pembatasan dalam
kegiatan fisik. Mereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan
tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa menimbulkan
gejala-gejala insufiensi jantung seperti di sebut dalam kelas II.

Kelas IV
Para penderita penyakit jantung yang tidak mapu melakukan
kegiatan fisik apapun tanpa menimbulkan keluhan. Waktu istirahat
juga dapat timbul gejalah-gejalah insufiensi jantung, yang
bertambah apabila mereka melakukan kegiatan fisik walaupun yang
sangat ringan.
Lanjutan Jantung...
• Penanganan :
Kelas I
Tidak ada pengobatan tambahan yang di butuhkan

Kelas II
Umumnya penderita pada keadaan ini tidak membutuhkan pengobatan tambahan, tetapi
mereka harus menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada kehamilan usia 28-32
minggu.

Kelas III
Yang terbaik bagi penderita seperti ini adalah di rawat di rumah sakit selama hamil, terutama
pada usia kehamilan 28 minggu. Biasanya dibutuhkan pemberian diuretika.

Kelas IV
Penderita dalam keadaan ini mempunyai resiko yang besar dan harus di rawat di rumah sakit
selama kehamilannya.
ASMA BRONKIALE
• Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya
respon trakea dan bronkhus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan
jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah
secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan
(Soeparman, 1990).
• Asma bronkiale merupakan salah satu penyakit saluran
nafas yang sering dijumpai dalam kehamilan dan
persalinan. Penderita biasanya pernah berobat kedokter
lain.
Lanjutan Asma...
• Berdasarkan etiologinya : asma dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
asthma intrinsik dan asthma ektrinsik.
• 1. Asma ektrinsik (atopi) ditandai dengan reaksi alergik terhadap pencetus-
pencetus spesifik yang dapat diidentifikasi seperti : tepung, sari jamur, debu,
bulu binatang, susu, telor ,ikan, obat-obatan ,serta bahan-bahan alergen
yang lain.
• 2. Asma intrinsik ( non atopi ) ditandai dengan mekanisme non alergik yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti : Udara dingin, zat
kimia,yang bersifat sebagai iritan seperti : ozon ,eter, nitrogen, perubahan
musim dan cuaca, aktifitas fisik yang berlebih , ketegangan mental serta
faktor-faktor intrinsik lain.
Lanjutan Asma...
• Klasifikasi Asma Berdasarkan Etiologi, yaitu :
1. Asma Bronkiale Tipe Atopik (Ekstrinsik) Asma timbul karena seseorang yang
atopi akibat pemaparan alergen. Alergen yang masuk tubuh melalui saluran
pernafasan, kulit, saluran pencernaan dan lain-lain akan ditangkap oleh
makrofag yang bekerja sebagai antigen presenting cells (APC).
2. Asma Bronkiale Tipe Non Atopik (Intrinsik) Asma non alergenik (asma
intrinsik) terjadi bukan karena pemaparan alergen tetapi terjadi akibat beberapa
faktor pencetus seperti infeksi saluran nafas atas, olah raga atau kegiatan
jasmani yang berat, serta tekanan jiwa atau stress psikologik.
3. Asma Bronkiale Campuran (Mixed) Pada tipe ini keluhan diperberat baik oleh
faktor-faktor intrinsik maupun ekstrinsik.
Lanjutan Asma...
• Faktor Predisposisi :
a. Alergi
b. Infeksi saluran nafas
c. Stress
d. Olah raga / kegiatan jasmani yang berat
e. Obat-obatan
f. Polusi udara
g. Lingkungan kerja
Lanjutan Asma...
• Tanda dan Gejala :
a. Nafas pendek
b. Nafas terasa sesak dan yang paling khas pada penderita asma adalah
terdengar bunyi wising yang timbul saat menghembuskan nafas
c. Pada kehamilan, biasanya serangan asma akan timbul pasa usia kehamilan
24 minggu sampai 36 minggu & pd akhir kehamilan serangan jarang tjd
Komplikasi.
• Komplikasi utk ibu pd asma yg tdk terkontrol adlh kemungkinan bisa terjadi:
- Abortus
- Perdarahan vagina
- Persalinan premature
- Solusio plasenta
- Korioamnionitis
- Kematian
Lanjutan Asma...
• Pengaruh asma dalam kehamilan terhadap janin :
a. Asma yang tidak ditangani dapat menyebabkan BBLR
b. IUGR (Intra Uterine Growth Rate)
c. Lepasnya plasenta (solusio placenta)
Lanjutan Asma...
• Penatalaksanaan Asma :
1. Menghindari faktor pencetus, seperti : Infeksi saluran napas atas,
Alergen, Udara dingin, Psikis.
2. Menggunakan obat
• Obat lokal (seperti aminofilin) atau kortikosteroid inhalasi atau oral
pada serangan asma ringan.
• Obat antiasma umumnya tidak berpengaruh negatif terhadap
janin, kecuali • Adrenalin mempengaruhi pertumbuhan janin karena
penyempitan pembuluh darah ke janin yang dapat mengganggu
oksigenisasi pada janin tersebut. • Aminofilin dapat menyebabkan
penurunan kontraksi uterus.
TUBERCULOSIS
• TB PARU Tuberculosis: penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium tuberculosis).
• Tuberculosis merupakan suatu penyakit pada saluran
pernapasan yang disebabkan karena adanya infeksi
pulmonary oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.
• Bakteri ini sangat mudah berpindah dari orang yang satu
ke orang yang lain melalui udara(batuk atau bersin).
Lanjutan TB...
Diagnosis :
• Anamnesis : Batuk lama, batuk berdarah ( hemoptoe), nafsu
makan turun, BB turun secara drastis, sakit dada, riwayat berobat
lama.
• Pemeriksaan Fisik : Terdapat ronkhi basal dan kelainan bunyi
pernafasan
• Pemeriksaan Penunjang:
- Foto thoraks (dengan pelindung)
- Uji mantoux
- Sputum BTA 3x
- Kultur resistensi
Lanjutan TB...
Tatalaksana Dalam Kehamilan :
• Bila proses tenang / tidak aktif tidak usah dilakukan terapi • Bila
proses aktif perlu ruang khusus ketika ANC
• Konsultasi dengan ahli pulmonologi
• Bila terdapat batuk darah yang banyak segera rawat RS
• Perlu penggunaan masker dan kepatuhan minum obat
• Terapi OAT : Rimfapisin, INH, Etambutol
• Bila proses tenang dapat melahirkan secara spontan
• Bila proses aktif dilakukan percepatan kala II dengan EF / EV
• SC bila ada indikasi obstetri
• Persalinan dilakukan ditempat khusus (isolasi)
Lanjutan TB...
Tatalaksana Masa Nifas :
• Usahakan tidak terjadi perdarahan postpartum
• Pengobatan OAT diteruskan
• Atasi bila terdapat anemia
• Anjurkan untuk kontrasepsi
• Observasi dilakukan dikamar isolasi bila tidak ada pasien dapat
dipulangkan 6 – 8 jam jika KU baik
• Ibu masih boleh untuk menyusui namun di sarankan untuk
menggunakan masker
• Ibu menyusui : pada prinsip pengobatan TB paru tidak berbeda
dengan pengobatan pada umumnya.
lanjutan TB...
• Semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui. Pengobatan
pencegahan dengan INH di berikan kepada bayi sesuai dengan
berat badan.
• Penderita TB paru seyogyanya menggunakan kontrasepsi non
hormonal.
• Sikap bidan dalam menghadapi kehamilan dengan batuk menahun
sebaiknya adalah melakukan konsultasi ke dokter untuk
memastikan penyakitnya.
• Pada penyakit tuberkulosis ini yang bidan dapat melanjutkan
pengawasan hamil sampai persalinan setempat.
• Apabila tuberkulosis aktif dengan kehamilan sebaiknya merujuk
penderita ketempat yang memiliki fasilitas cukup.
DIABETES MELLITUS
• DM merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi
defisiensi insulin atau retensi insulin, di tandai dengan
tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan
glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan
sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik
dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin
secara absolut / relatif dan atau adanya gangguan fungsi
insulin.
Lanjutan DM...

Faktor Predisposisi :
• Umur sudah mulai tua
• Multiparitas
• Obesitas
• Ada anggota keluarga sakit DM (herediter)
• Anak lahir dengan berat besar (di atas 4 Kg)
• Ada sejarah lahir mati dan anak besar.
• Sering abortus.
• Glukosuria.
Lanjutan DM...
Pengaruh Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Diabetes
• Kehamilan dapat menyebabkan prediabetik menjadi manifes (diabetes)
• Diabetes akan menjadi lebih berat oleh kehamilan.
• Pada persalinan yang memerlukan tenaga ibu dan kerja rahim akan
memerlukan glukosa banyak, maka akan terjadi hipoglikemi atau koma.
• Dalam masa laktasi keperluan akan insulin akan bertambah
Pengaruh Diabetes Terhadap Kehamilan
• Abortus dan partus prematurus
• Hidramnion
• Pre eklampsi
• Kesalahan letak janin
• Insufisiensi placenta
Lanjutan DM...
Pengaruh Diabetes Terhadap Persalinan :
• Inercia uteri atau atonia uteri
• Distocia karena janin (anak besar, bahu lebar)
• Kelahiran mati
• Persalinan lebih sering di tolong secara operatif
• Angka kejadian perdarahan & infeksi tinggi Morbiditas & mortalitas ibu tinggi.
Pengaruh Diabetes Terhadap Nifas :
• Perdarahan & infeksi puerperal lebih tinggi
• Luka jalan lahir lambat pulih/ sembuh
Pengaruh Diabetes Terhadap Janin/Bayi :
• Sering tejadi abortus
• Kematian janin dalam kandungan setelah 36 minggu
• Dapat terjadi cacat bawaan Dismaturitas
• Janin besar (makrosomia)
• Kematian neonatal tinggi.
• Kemudian hari dapat terjadi kelainan neurologik dan psikologik
Lanjutan DM...

Penatalaksanaan Diabetes Melitus :


1. Mengatur diet.
Diet yang dianjurkan pada bumil DMG adalah 30-35 kal/kg
BB, 150-200 gr karbohidrat, 125 gr protein, 60-80 gr lemak
dan pembatasan konsumsi natrium. Penambahan berat
badan bumil DMG tidak lebih 1,3-1,6 kg/bln. Dan konsumsi
kalsium dan vitamin D secara adekuat.
Lanjutan DM...
2. Penatalaksanan Diabetes Melitus terhadap ibu hamil :
• Daya tahan terhadap insulin meningkat dengan makin tuanya kehamilan,
yang dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta.
• Penderita yang sebelum kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin
dosis yang sama dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda
bahwa dosis perlu ditambah atau dikurangi.
• Perubahan-perubahan dalam kehamilan memudahkan terjadinya
hiperglikemia dan asidosis tapi juga manimbulkan reaksi hipoglikemik. Maka
dosis insulin perlu ditambah/dirubah menurut keperluan secara hati-hati
dengan pedoman pada 140 mg/dl. Pemeriksaan darah yaitu kadar post
pandrial < 140 mg/dl. Terutama pada trimester I mudah terjadi hipoglikemia
apabila dosis insulin tidak dikurangi karena wanita kurang makan akibat
emisis dan hiperemisis gravidarum.
Lanjutan DM...
• Pada penderita yang penyakitnya tidak berat dan cukup dengan
diit saja dan tidak mempunyai riwayat obstetri yang buruk, dapat
diharapkan partus spontan sampai kehamilan 40 minggu. lebih
dari itu sebaiknya dilakukan induksi persalinan karena prognosis
menjadi lebih buruk.
• Apabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan
insulin, sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini sebaiknya
kehamilan 36-37 minggu.
• Bila kehamilan disertai komplikasi, maka dipertimbangkan untuk
menghindari kehamilan lebih dini lagi baik dengan induksi atau
seksio sesarea dengan terlebih dahulu melakukan amniosentesis.
GINJAL
• Perhatian terhadap wanita hamil dengan penyakit ini menjadi dua
kali lipat, karena :
1. efek kehamilan terhadap fungsi ginjal
2. efek kelainan ginjal terhadap kehamilan
Efek kehamilan terhadap fungsi ginjal & efek kelainan ginjal
terhadap kehamilan :
 Bisa terjadi penurunan fungsi ginjal.
 Bocornya protein (proteinuria).
 Adanya hipertensi
 Penderita dengan gangguan ringan bisa mengalami komplikasi
berupa BBLR, persalinan kurang bulan dan lahir mati.
Lanjutan Ginjal...

Penanganan
 Kunjungan ANC harus lebih sering.
 kontrol tiap 2 minggu sampai usia kehamilan 28 minggu
dan seminggu sekali sesudahnya.
 Kontrol tekanan darah pada setiap kunjungan.
 Lakukan test urin terhadap adanya protein serta lakukan
skrining akan adanya infeksi saluran kencing.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai