Tanggal Terbit : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 03 Maret 2017
Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang
PENGERTIAN merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. Sebagai acuan langkah - langkah dalam : 1. Menemukan ESO (Efek Samping Obat) sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal dan frekuensinya jarang. 2. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping obat yang sudah TUJUAN dikenal, yang baru saja ditemukan. 3. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan / mempengaruhi timbulnya efek samping obat atau mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya efek samping obat. Surat Keputusan Direktur nomor IV.I/59/RSI/II/2017 tentang KEBIJAKAN kebijakan Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam “Sultan Hadlirin” Jepara. 1. Tenaga kesehatan atau pasien atau keluarga pasien menemukan kejadian efek samping obat. 2. Tenaga kesehatan atau pasien atau keluarga pasien melaporkan kepada perawat jaga, dokter penanggung jawab pelayanan dan atau apoteker dan tim MESO rumah sakit. 3. Tim MESO melakukan visite ke pasien. 4. Tim MESO melakukan analisa dan identifikasi kejadian efek samping obat. 5. Tim MESO menyusun dan membuat laporan kronologis kejadian. PROSEDUR 6. Tim MESO memberikan rekomendasi pengatasan efek samping obat : a. Menghentikan pengobatan. b. Atau mengganti dengan obat yang lebih aman. c. Atau mengatur jadwal penggunaan. d. Atau menurunkan dosis obat. e. Atau memberikan antidote / pramedikasi sebelum penggunaan obat. 7. Tim MESO membuat laporan kejadian insiden dengan mengisi formulir laporan insiden (internal).
MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)
NomorDokumen : NomorRevisi : Halaman :
RUMAH SAKIT ISLAM
“SULTAN HADLIRIN” 06/FAR/RSISH/I/2017 00 2/2 JEPARA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 8. DPJP dan tim MESO rumah sakit menganalisis temuan dan kejadian ESO. 9. DPJP dan tim MESO rumah sakit menganalisis rekomendasi tim. 10. DPJP mencatat ESO dalam rekam medis pasien. 11. Tim MESO melaporkan kejadian ESO kepada Panitia Farmasi dan Terapi (PFT). PROSEDUR 12. Tim Farmasi dan Terapi menyampaikan laporan ESO ke BPOM bila grading merah. 13. Tim farmasi dan terapi melaporkan ke Panitia Efek Samping Obat Nasional secara online. 14. Tim farmasi dan terapi merelease data kejadian ESO tiap 6 bulan. 15. Kejadian ESO digunakan untuk evaluasi formularium Rumah Sakit Islam ‘Sultan Hadlirin” Jepara. 1. Dokter. 2. IRNA. UNIT TERKAIT 3. ICU. 4. Tim MESO Rumah Sakit Islam “Sultan Hadlirin” Jepara. 5. Panitia Farmasi dan Terapi.