Anda di halaman 1dari 3

WASIAT IMAM GHAZALI : MINHAJUL ABIDIN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Ahya Ulumiddin, Lc, M.A

Disusun oleh

Nor Winda Lestari


NIM. 2012140129

Rifki Kurniawan
NIM. 2012140071

Yunus
NIM. 2012140112

Ahmad Rezaldi
NIM. 2012140075

Wahyudi Anwar
NIM. 2012140007

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
KELAS A
2020 M/1442 H
IDENTITAS BUKU:

Judul Buku : Minhajul Abidin


Pengarang : Imam Al-Ghazali
Penerbit : Darul Ulum press Jakarta
Tahun Terbit : 1986
Tebal Halaman : 314 halaman

SINOPSIS BUKU

Waktu yang longgar sangat sedikit. Usia sangat pendek dan amal ibadah terbengkalai. Ajal
telah dekat. Perjalanan sangat jauh. Bekalnya tiada lain kecuali ibadah. Tidak boleh tidak
mesti beribadah. Bagaimanapun juga bila tertinggal tidak dapat diulang lagi.

Perkara ibadah telah kupikirkan baik-baik dan kuamati jalannya dari permulaan sampai ujung
akhirnya, sampai kepada hasilnya yang dituju oleh penempuh ibadah itu siang malam. Maka
nyatalah bahwa jalan ini sangat sulit, banyak pendakian-pendakiannya, jauh perjalanannya,
berat ujiannya, banyak halangannya, dekat bahayanya, dan sedikit kawan yang menemaninya.

Memang demikian keadaannya, karena ibadah itu adalah jalan menuju surga!

Inilah Minhaj Al-Abidin, karya terakhir Hujjatul Islam Al-Ghazali, yang merupakan salah
satu buku petunjuk praktis fenomenal. Versi ini dialihbahasakan dan diringkas oleh KH.
Abdullah bin Nuh, ulama Indonesia terkemuka, ahli tasawuf yang banyak menekuni karya-
karya Al-Ghazali.

ISI RESENSI

Jalan ibadah adalah jalan karunia, pahala, nikmat abadi, dan jalan tol menuju surga yang
kekal. Semua terasa indah, seindah hati para 'abidin (ahli ibadah) yang menjalaninya
dengan ikhlas dan ihsan. Inilah jalan para nabi, para auliya, para shalihin dan mukhlisin.
Tapi, jalan menuju ke surga-Nya itu bukanlah jalan yang mudah dilalui oleh hamba-hamba
yang mudah tergoda dunia dan lainnya. Berbagai jebakan menghadang, siap menarik
seorang hamba ke lubang maksiat, hingga terus menjauh dari tujuan ibadahnya. Rasulullah
saw. bersabda: "Ketahuilah, bahwa (jalan menuju) surga itu penuh rintangan dan lika-liku,
sedangkan jalan ke neraka itu mudah dan rata."

Melalui kitab MINHAJUL 'ABIDIN ini, Imam al-Ghazali, ulama besar di bidang ilmu
tasawuf dan fiqih, membagi perjalanan seorang ahli ibadah itu dalam tujuh tahapan. Ini
adalah risalah bimbingan yang menjadi wasiat terakhirnya bagi umat ini, karena tak lama
kemudian sang hujjatul islam ini meninggalkan dunia, menghadap Tuhan yang terus-
menerus ia rindukan.

Al-Ghazali memaparkan tips-tips penting bagi kita agar selalu waspada terhadap setiap
jebakan yang ada, dan agar dapat segera keluar bila kita telah masuk ke dalam perangkap
itu.

KEUNGGULAN BUKU

Buku ini hadir sebagai terjemahan dari bab Minhajul Abidin untuk memudahkan isi dari
pengertian dalam mencapai tingkat berbibadah. Buku ini menonjolkan beberapa cara untuk
menghalangi berbagai cobaan dalam melakukan kewajiban-kewajiban beribadah, seperti:
kewajiban menuntut ilmu, berusaha untuk tidak melakukan lagi perbuatan dosa, memerangi
tingkah laku setan, dan memperbanyak syukuran dari yang dilimpahkan Allah Swt kepada
kita.

KEKURANGAN BUKU

Meskipun buku ini seolah memberi kesan bisa dimengerti dalam sekali perjalanan taksi, tapi
sebenarnya tidak semudah itu. Buku ini merupakan buku filosofi yang perlu dibaca oleh
orang berpikiran terbuka dan perlu analisa lebih lanjut tentang apa yang dibaca. Sayangnya
juga dalam terjemahan ini, masih banyak kesalahan dalam penulisan kata dan tanda baca.

Anda mungkin juga menyukai