Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NUTRISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

DAN NUTRISI SEBAGAI TERAPI

Di susun oleh Kelompok 4 :

1. HERU SETYO PURNOMO

2. ADI JOHAN HIDAYAT

3. PURYANTI

4. ENDAH WAHYUNI

5. NOOR AKHADIYAH

6. HERLINAWATI

7. NANIK ISRO’ SAFAATI

8. IKA WAHYU SEJATI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas rahmat dan hidayahNya,


sehingga Kelompok 4 dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah “Nutrisi
untuk Ibu Hamil dan Menyusui dan Nutrisi sebagai Terapi”. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan perkembangan ilmu keperawatan dengan
perkembangan kurikulum terbaru, khususnya mata kuliah Gizi dan Diet.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi penulis, pembaca dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik, sehingga dapat
diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam keperawatan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami selalu bersedia dengan terbuka menerima berbagai saran dan kritik
demi perbaikan di masa mendatang.

Jepara, 11 Maret 2021


Penyusun,

Kelompok 4

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Rancangan Makalah ini telah diperiksa dan disetujui :

Ko. Mata Kuliah : Fitriana Kartikasari, S.Kep., Ns., ...............


M.Kep

Penanggung Jawab : Dewi H, S.Kep., Ns., M.Si. Med ...............


MK

Ka. Jurusan : Umi Faridah, S.Kep., Ns. MNS ...............


keperawatan

Dekan Fakultas : Indanah, M.Kep., Ns., Sp. Kep. An ...............


Kesehatan

Wakil Rektor 1 : Noor Hidayah, A.Kep., M.Kes ...............


Universitas
Muhammadiyah
Kudus

Ditetapkan di : Kudus
11 Maret 2021

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulis..............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................2
A. Pengertian.....................................................................................................2
B. Kebutuhan Nutrisi pada ibu hamil dan menyusui........................................2
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil dan
menyusui......................................................................................................4
D. Kebutuhan energi pada ibu hamil dan menyusui.........................................7
E. Jenis-jenis nutrisi sebagai terapi..................................................................7
F. Tipe pasien yang memerlukan dukungan nutrisi sebagai terapi..................9
G. Tujuan nutrisi sebagai terapi......................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................11
A. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana
hamil. Sehingga pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat
baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama kehamilan adalah
masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat
ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran premature.
Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolism energy, karena
itu kebutuhan energy dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energy dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi,dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari pembuluh
darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat
gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh
tidak sempurna.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui
dan juga sebagai terapi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui nutrisi pada ibu hamil dan menyusui dan nutrisi sebagai
terapi
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melaksanakan pemberian nutrisi pada ibu hamil
dan menyusui

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Gizi (Nutrisi) merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan
dalam aktivitas tubuh. (hidayat, 2021)
Gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normalmelalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan,
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energy. (festi w, 2018)
B. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil dan Menyusui
Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
Tidak ada formula ajaib untuk diet kehamilan yang sehat. Selama
kehamilan, ibu harus tetap menjalankan prinsip dasar makan yang sehat,
seperti banyak makan buah, sayuran, protein tanpa lemak dan lemak sehat.
Namun, ada beberapa nutrisi yang patut mendapat perhatian khusus selama
kehamilan. Diantaranya :
1) Asam folat
Folat adalah vitamin B yang membantu mencegah cacat
tabung syaraf, kelainan serius pada otak, dan sumsum tulang
belakang.
Suplementasi asam folat telah terbukti mengurangi risiko
kelahiran premature. Asal tahu saja, ibu hamil membutuhkan
setidaknya 400 mikrogram asam folat /hari baik sebelum kehamilan
dan selama kehamilan.
Sereal yang diperkaya dengan folat diantaranya, sayuran
berdaun hijau, buah jeruk,dan kacang polong .

2
2) Kalsium
Ibu dan janin membutuhkan kalsium untuk tulang dan gigi
yang kuat. Kalsium juga membantu system peredaran darah dan agar
otak serta saraf ibu hamil berjalan normal.
Ibu hamil membutuhkan 1000 mg kalsium perhari. Sumber
kalsium bisa diperoleh dari produk susu, brokoli, dan kangkung.
3) Vitamin D
Fungsi vitamin D adalah untuk membantu menyerap
kalsium dan mineral penting lainnya di dalam tubuh. Ibu hamil
membutuhkan 600 unit perhari. Sumber vitamin D bisa diperoleh dari
ikan berlemak, seperti, salmon, susu yang diperkaya vitamin D dan
tentu sinar matahari.
4) Protein
Protein mempengaruhi pertumbuhan jaringan janin
termasuk otaknya. Protein juga berperan dalam meningkatkan suplai
darah ibu hamil.
Kebutuhan protein ibu hamil sekitar 40-70 gram perhari.
Protein bisa di dapat dari daging, telur, susu, makanan laut atau
kacang-kacangan.
5) Zat Besi
Tubuh menggunakan zazt besi untuk membuat hemoglobin
yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan,
membutuhkan dua kali lipat jumlah zat besi yang dibutuhkan wanita
tidak hamil. Jika tidak memiliki cukup cadangan zat besi selama
kehamilan, ibu hamil bisa mengalami anemia defisiensi besi.
Anemia defisiensi berat selama kehamilan meningkatkan
risiko premature, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dan bayi
terancam stunting. Kebutuhan zat besi untuk ibu hamil sekitar 20-48
mg perhari. Sumber zat besi bisa didapat dari daging merah tanpa
lemak, ikan, sereal yang diperkaya zat besi, kacang-kacangan dan
sayuran. (kurniawan, 2020)

3
Kebutuhan nutrisi ibu menyusui
Bagaimana dengan kebutuhan nutrisi ibu menyusui, melansir laman
fakultas kedokteran Universitas Brawijaya, ibu menyusui dalam 6 bulan
pertama membutuhkan energi lebih banyak sekitar 2.400 kkal perhari.
Fungsinya adalah untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
Berikut adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh ibu menyusui :
1) Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat
sebesar 65 gram perhari atau setara dengan satu setangah porsi nasi.
2) Protein
Untuk peningkatan produksi ASI, ibu menyusui
membutuhkan tambahan protein. Zat gizi ini bisa diperoleh dari satu
porsi daging (35 gram) dan satu porsi tempe (50 gram).
3) Lemak
Lemak dibutuhkan untuk sumber tenaga dan berperan dalam
produksi ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI.
Kebutuhan ibu akan lemak ini pum sebanyak 4 porsi atau setara
dengan 4 sendok teh minyak (20 gram).
4) Vitamin dan mineral
Vitamin yamg penting dalam masa menyusui adalah vitamin
B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium dan selenium. Jumlah kebutuhan
vitamin serta mineral adalah 3 porsi perhari yang bisa di dapat dari
sayuran dan buah-buahan.
5) Air putih
Ibu menyusui perlu minum 2-3 liter air putih perhari atau 8
gelas sehari. (kurniawan, 2020)
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil dan menyusui
Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil :
1) Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan
rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan
jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan

4
lancar. Di Negara maju, pertambahan berat badan selama hamil
sekitar 12-14 kg. jika ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-
8kg dengan akibat akan melahirkan bayi dengan BBLR.
2) Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat celcius untuk
metabolisme yang optimum. Dengan adanya perubahan suhu antara
tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya
yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar
perbedaan suhu tubuh dan lingkungannya berarti lebih besar pula
masukan energi yang diperlukan.
3) Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energy, makin banyak aktivitas
yang dilakukan makin banyak energy yang diperlukan tubuh.
4) Status kesehatan
Pada kondisi asupan energy tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi tablet mengandung zat besi atau makanan
yang mengandung zat besi seperti : hati, bayam dan sebagainya.
5) Kebiasaan dan pandangan terhadap wanita
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian
khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus
mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kkal perhari. Ibu hamil
harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling
sedikit empat kali selama masa kehamilannya.
6) Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Di dalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu
atau wanita dewasa sangat berperan penting. Banyak faktor yang
mempengaruhi antara lain, kemampuan keluarga untuk membeli
makanan atau pengetahuan tentang gizi. Ngidam adalah pertanda
bahwa di dalam tubuh ibu hamil ada perubahan besar yang
menyangkut susunan enzim dan hormone. Dengan demikian tubuh ibu
menjadi lebih efisien menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.

5
7) Status kehamilan
Baik status ekonomi maupun status sosial sangat
mempengaruhi seorang wanita dalam memilih makanannya.
8) Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil, lebih banyak
energy yang diperlukan. (festi w, 2018)
Factor-faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu menyusui :
Status gizi dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor internal dan eksternal.
1) Factor Eksternal
a. Pendapatan atau ekonomi
Ekonomi keluarga mempengaruhi daya beli keluarga
terhadap kebutuhan hidup primer.
b. Pendidikan
Pendidikan sangat dibutuhkan untuk mengubah pola
pikir masyarakat terhadap gizi seimbang.
c. Pekerjaan
Pekerjaan dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakat atau keluarga dengan penghasilan yang
didapatkan. Usaha yang dilakukan oleh setiap orang untuk
meningkatkan kualitas hidupnya berkaitan dengan status gizi.
d. Budaya
Kebudayaan mampu meningkatkan status gizi serta
menurunkan status gizi pada masyarakat sesuai ketentuan yang
berlaku dimasa tertentu siklus hidup manusia.
2) Faktor Internal :
a. Usia
Usia mempengaruhi kebutuhan gizi tiap manusia. Usia
mempengaruhi kemampuan orang tua untuk memenuhi nutrisi
bagi anggota keluarga. Gizi seimbang mampu meningkatkan
status gizi yang baik.

6
b. Kondisi fisik
Kondisi fisik yang sehat, sakit dan usia lanjut beda
penanganan dalam mengkonsumsi makanan.
c. Infeksi
Infeksi dan demam mempengaruhi nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.
D. Kebutuhan Energi pada ibu hamil dan menyusui
Kebutuhan energy ibu hamil
Kebutuhan energy ibu selama hamil meningkat darikebutuhan
energy normal karena terjadi peningkatan laju metabolic basal dan
peningkatan berat badan. Energy yang diperlukan ibu hamil kurang lebih
80.000 kkal (300 kkal ekstra/hari) selama 9 bulan kehamilan untuk dapat
melahirkan bayi yang sehat. (Susilowati, 2016)
Kebutuhan energy pada trimester I sampai trimester III meningkat
secara bertahap. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013,
jumlah penambahan energy pada trimester I adalah 180 kkal, sedangkan
pada trimester II dan III adalah 330 kkal. Jika mengacu pada AKG 2013
yang menyebutkan wanita tidak hamil pada usia 19-29 tahun
membutuhkan nergi sebanyak 2250 kkal/hari, maka wanita hamil
membutuhkan 2430 kkal pada masa kehamilan trimester I, dan pada
trimester II dan III membutuhkan 2550 kkal. (Fikawati, 2015)
Kebutuhan energi ibu menyusui
Ibu menyusui perlu penambahan energy 330 kkal pada 6 bulan
pertama kelahiran si kecil dan 400 kkal pada 6 bulan kedua kelahiran si
kecil (AKG, 2013).
E. Jenis-jenis nutrisi sebagai terapi
Terdapat tiga pilihan dalam pemberian nutrisi diet oral, nutrisi enteral dan
nutrisi parenteral.
1) Feeding oral/diet oral
Feeding oral atau pemberian makan melalui oral adalah
memasukkan sejumlah nutrisi melalui mulut. Beberapa klien perlu
diberikan ekstra motivasi agar mau memakan makanan mereka.

7
Bukan hanya untuk mendapatkan nutrisi secara optimal, namun klien
juga akan mendapatkan manfaat kepuasan fisik dan psikologis yang
bisa didapatkan melalui nutrisi yang adekuat.
Dalam pemberian makanan melalui mulut/oral ini, perawat
harus memperhatikan beberapa hal, seperti makanan apa yang disukai
klien, apakah suapan terlalu banyak, apakah waktu pemberian
makanan terlalu cepat dan lain sebagainya, sehingga nutrisi yang di
asup oleh klien pun adekuat.
2) Pemberian makan perselang (Enteral)
Bila pasien tidak dapat memenuhi kecukupan nutrisi secara
oral, maka perlu dilakukan pemberian nutrisi dengan cara lain.
Pemberian makan lewat sonde yang juga disebut nutrisi enteral atau
pemberian makan dengan selang perlu dilakukan. Sumber-sumber
nutrisi berkisar mulai dari makanan yang diblender hingga formula
komersial.
Nutrisi enteral diindikasikan pada pasien yang tidak dapat
makan yang disebabkan oleh obstruksi mekanik atau anoreksia yang
lama, tidak dapat makan secara oral karena efek samping terapi,
misalnya odynophagia, mucositis, asofagitis dan lain-
lainnya.pemberian formula yang diberikan harus mempertimbangkan
fungsi saluran cerna, penyakit yang mendasari serta status
metabolism. Pemberian nutrisi enteral dapat dilakukan secara bolus,
intermitten, atau kontinyu. Nutrisi enteral berguna untuk
menormalkan fungsi usus, lebih murah, kurang invasive dan kurang
beresiko dibandingkan nutrisi parenteral.
3) Nutrisi parenteral
Pemberian nutrisi parenteral adalah merupakan bentuk
dukungan nutrisi yang khusus yaitu pemberian nutrisi melalui
intravena. Walaupun nutrisi parenteral dapat mencegah malnutrisi
secara efektif pada klien yang tidak dapat makan melalui rute enteral.

8
Larutan nutrisi parenteral disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi yang
spesifik dan larutan khas meliputi dekstrosa 12%-25%, asam amino
3%-6% dan memiliki tambahan emulsi lemak.
Nutrisi parenteral juga diperlukan pasien yang saluran cernanya tidak
dapat mentolelir makanan akibat mual, muntah yang hebat dan
malabsorbsi. Pada pasien yang mendapat nutrisi parenteral perlu di
monitor dengan baik untuk meminimalkan komplikasi yang terjadi.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain : kelebihan cairan,
hiperglikemia, gangguan keseimbangan elektrolit dan juga terjadinya
infeksi.
F. Tipe pasien yang memerlukan dukungan nutrisi sebagai terapi
Tipe-tipe pasien yang memerlukan dukungan nutrisi adalah sebagai
berikut :
1) Pasien-pasien pra-bedah yang akibat penyakitnya mengalami
kekurangan gizi, pasien-pasien ini mencakup pasien yang akan
menjalani operasi traktus gastrointestinalis, khususnya pada oesofagus
dan lambung.
2) Pasien-pasien pasca bedah yang mengalami komplikasi, sehingga
untuk sementara waktu setelah operasi tidak dapat makan, misalnya
pasien-pasien ileus.
3) Para penderita penyakit pada traktus gastrointestinalis, seperti
penyakit infeksi atau fistula pada usus yang memerlukan istirahat
usus.
4) Pasien-pasien yang mengalami sepsis, luka bakar atau trauma berat
sehingga memerlukan perawatan di unit perawatan intensif.
5) Pasien-pasien yang menderita gangguan neurologis seperti pasien
stroke, atau pasien yang baru menjalani operasi saraf dan mengalami
gangguan tingkat kesadarannya.
6) Pasien-pasien kanker yang tidak dapat makan dan mengalami
penurunan selera makan akibat tindakan radioterapi ataupun
pemberian obat-obat sititoksik.

9
G. Tujuan nutrisi sebagai terapi
Bertujuan sebagai berikut :
1) Memperoleh nutrisi yang optimal
2) Memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang dihubungkan
dengan makan.
3) Meningkatkan berat badan.
4) Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktivitas
harian secara mandiri.

BAB III

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrisi didapat dari apa yang kita makan, jika makanan yang kita
makan itu baik, mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh secara
lengkap maka tubuh kita tidak akan kekurangan nutrisi, dan secara otomatis
kekebalan tubuh kita akan sangat baik. Banyak penyakit disebabkan oleh pola
makan atau makanan yang buruk. Seperti mengkonsumsi makanan cepat saji
(junk food). Kadar lemak dan kalori dalam makanan cepat saji sangat banyak,
sehingga kita mengkonsumsinya akan menjadi kelebihan berat badan atau
overweight.
B. Saran
Diharapkan bagi pembaca setelah membaca makalah ini khususnya
perawat dan memahami dan mengerti serta dapat mengaplikasikan tindakan
keperawatan secara intensif serta mampu berfikir kritis dalam melaksanakan
proses keperawatan apabila mendapati klien yang ada hubungannya dengan
status gizi.

11
Daftar Pustaka

Marmi. (2013). Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta : pustaka pelajar.

Hidayat, Aziz Alimul. (2021). Keperawatan Dasar 1;untuk pendidikan ners.


Surabaya : Health Books Publishing.

Festi w, Pipit. (2018). Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya : UMSurabaya
publishing.

Kurniawan, Alek. (2020). Lyfe style.http://www.kompas.com. diakses 11 Maret


2021.

AKG. 2013. Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein, Lemak, Mineral dan Vitamin
yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Lampiran Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013.

Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung :


Refika Aditama.

Fikawati S, Syafiq A, Karima K. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.

Kurniasari, N., Harti, B.L., Ariestiningsih, D.A., Wardhani, S.O., Nugroho, S.


2017. Buku Ajar Gizi dan Kanker. Malang : UB Press.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia ASDI. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Edisi
Ke-4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai