Anda di halaman 1dari 50

17 - 31 JANUARI 2020

RANGKUMAN DISKUSI
TANYA JAWAB BASIC COVERT SELLING

COVERT SELLING KHUSUS BATCH 1


KOMUNITAS COVERT SELLING INDONESIA
TANYA JAWAB HARI KE-1

101.
#TanyaCSO1
Nama : Lia
Domisili : Cirebon
Usaha : online shop
Pertanyaan : terkadang saya masih kesulitan untuk membuat status. Bingung
kalimat pertama dan terakhirnya. Apakah ada kiat - kiatnya ? Makasih

---
Menulis status itu sebenarnya mudah. Bayangkan saat kita komentar di status
orang lain yang menurut kita menarik.

Sama aja dengan saat kita ingin nyetatus iklan, pandang baik-baik foto produk
yang kita jual lalu tulis apa yang kita tangkap dari produk itu. Atau bisa
ceritakan testimony customer juga bisa. Gak usah mikirin kata pertama, coba
nulis aja dulu. Dengan sering mencoba, ntar tanpa mikir lagi sudah ngalir aja.

Misal nih, ada foto produk baju anak, ungkapkan perasaan kita :

- Masya Allah motif gamisnya lucu banget, andai punya anak perempuan yah
pengen aku pakaikan baju ini.
102.
#TanyaCS01
Nama: lestari
Domisili: Kediri
Usaha / Produk: buku dan edukasi anak

Pertanyaan: bagaimana caranya agar tulisan kita selalu persuasif meski dengan
foto produk? Dan bagaimana caranya bisa nggak melulu pegang hp tetapi
orderan lancar? Terimakasih

-----
Jika ngiklan dengan foto produk, usahakan foto tersebut nyambung dengan
tulisan kita. Misal nih iklan sepatu, ada foto kaki pakai sepatu naik tangga,
kita bisa nulis simple aja :

Kaki gak cepet pegel meskipun naik ke anak tangga ke 100.

Tujuan iklan itu kasih tahu orang bahwa sepatu yang diiklankan tuh
mungkin empuk, gak bikin capek si pemakai.

---
Tips agar gak melulu pegang hp orderan lancar :

Susun iklan malam hari, atau susun ide-ide yang muncul, tulis di notepad.
Bikin aja tulisan tiap malam dan susun buat esok hari.
Nanti pas prime time tinggal copas aja di FB. Gak nyampe 2menit selesai, dan
kita bisa melakukan aktifitas offline, main sama anak-anak.

Kalo sudah bisa praktekkan covert selling insya Allah kerja lebih mudah.

Alumni saya kemarin-kemarin curhat : sejak ikut covert selling gak berkali-kali
nyetatus, cuma 2-3x malah orderan lebih lancar. Bahkan katanya friendlist
lama baru pd borong dagangan setelah dia praktekkan covert selling.

Tips lain : Setelah kita paham produk yg kita jual, cobalah untuk mulai
membangun tim reseller. Jadi bisa jualan rame-rame.

103.
#TanyaCS01
Nama: Sari Rumini
Domisili: DKI Jakarta
Usaha / Produk: Distributor Moment

Pertanyaan: kalo status covert selling itu apakah harus kejadian real atau boleh
mengarang bebas? Dan apakah harus status panjang atau boleh pendek?

---
Aturan dasar Covert Selling itu : Tanpa ajakan, tanpa penawaran, tanpa
perintah membeli. Tulisan pendek boleh, panjang boleh asal masih ikuti
aturan main covert selling.

Sebaiknya real, karena tulisan bohong gak akan dapat feel-nya. Feel dari
tulisan, getarannya akan sangat mempengaruhi si pembaca.

104.
#TanyaCS01
*Nama:*Sylvia
Domisili: Depok
*Usaha / Produk:*B Erl Cosmetics & Buku-buku bisnis dari cangcorang
publishing
Pertanyaan: Saya lihat di profile nya Mba Erol menjual berbagai jenis produk.
Bagaimana Mba Erol membagi (menjatah) waktu untuk promosi masing-
masing produk? Sama rata atau bagaimana.
Lalu jika kita menjual multi produk, bagaimanakah langkah kita untuk
membranding diri?

-----
Saya memulainya 1 demi 1. Jadi branding 1 produk dulu, bangun tim reseller
sampai bener-bener jadi.

Dalam artian : reseller sudah jalan dan ada admin online yang handle, dan saya
gak perlu jualan sendiri lagi, baru saya ke produk berikutnya.

Jadi saya gak bingung membagi waktunya.


Saran saya sih, jika kita jual banyak produk dalam 1 waktu, pilih yg paling sreg
dulu di hati dan fokuskan dulu di situ sampai bener-bener menghasilkan, baru
ke produk berikutnya.

105.
#TanyaCS01
Nama: vera
*Domisili:*samarinda
*Usaha / Produk:*skincare, jilbab, mukena
rencana mau tambah gamis anak
Pertanyaan: kalau punya produk gamis anak atau jilbab yang ready stok.
sebenarnya cuma sample yang dipakai sendiri. bisakah kata-kata iklannya
"ready ya"
kata kata yang pas bagai mana ya mba supaya covert?
---
Ini kalau yg dijual gak ready, gak harus diinfo ready. Misalkan semua sample
yang di rumah bisa buka pre-order, bisa info pre-order.

Atau misal kita dropship dan ready di supplier, boleh bilang ready.

Tapi jika gak, gak usah maksain bilang ready.

Tulis kata-kata covert, yang penting tidak ada bau penawaran, ajakan,
perintah. Pake kata apa aja bisa, bisa ceritakan misal ada kejadian real saat
ada orang suka sama sample yang kita punya.

-- Yang saya pakai ini sih cuma sample, motifnya simple sih tapi banyak yang
suka.
Kemarin ada yang minta samaan, saya cek di supplier Alhamdulillah masih
ready beberapa pcs lagi.

--- Yang stok di rumah saya cuma sample aja sih, tapi Insya Allah akan buka
pre-order untuk motif ini.
106.
#TanyaCS01
Nama: Alia
Domisili: Malang
Usaha / Produk: jual jilbab, mukena, gamis, kaos kaki dan aksesoris
Pertanyaan: jilbab yang saya jual 2 macam (dari pasar biasa untuk menengah
ke bawah dan jilbab dari brand ternama untuk menengah ke atas). Jika mau di
iklankan secara online itu lebih baik di campur atau dipisah?
Untuk buat status covert, dalam menyisipkan foto produk lebih baik cuma satu
atau boleh banyak sejumlah jenisnya?

-----

Produk premium dan yang biasa itu marketnya beda, sebaiknya dipisah.
Karena jika dicampur, bisa menimbulkan sakit hati saat produk premium ada
yg menawar murah meriah

Dalam beriklan (gak harus covert selling), saya lebih suka upload 1-2gambar,
dan gambar yang diiklankan nyambung sama caption.

Karena akan terlihat wall lebih cantik, juga kita akan banyak ide iklan untuk
gambar yang lain.
107.
#TanyaCS01
Nama: Sylvia
Domisili: Depok
Usaha / Produk: B Erl Cosmetics & Buku-buku bisnis dari cangcorang publishing
Pertanyaan: Apabila kita baru merintis. Bagaimana contoh iklan yang covert
dengan target untuk mendapatkan reseller.

----
Untuk mendapatkan reseller, yang harus dilakukan adalah

- Sering ngiklan soal produk tersebut (kita terbranding dengan produk yang kita
jual)
- Sering share testimony
- Sering berbagi manfaat, baik tentang produk yang dijual maupun tentang
kenikmatan / benefit yang kita dapat dari jualan produk tersebut

- Setelah melakukan step di atas, insya Allah orang akan ngeh dan gabung jadi
reseller.

- Langkah selanjutnya jika sudah punya reseller, ceritakan gimana bahagianya


reseller kita jualan produk tersebut.
108.
#TanyaCS01
*Nama: Linda
*Domisili: Surabaya
*Usaha / Produk: Minyak Kutus Kutus
*Pertanyaan: untuk mensiasati kalimat hubungi di no sekian untuk mereka
yang tertarik dengan produk kita, sebaiknya seperti apa?

Terima kasih

----

Kemarin saya baru sharing di group saya tentang "Tips Lunas Hutang" dan saya
share buku-buku yang saya baca sekaligus saya jual, ada buku Dagboek, MCS,
TSOW, CIM yang kebetulan sedang promo.

Ada beberapa sih yang langsung order dan wa saya ke 08112619989, katanya
takut gak kebagian promo bukunya.

109.
#TanyaCS01
Nama: lestari
Domisili: Kediri
Usaha / Produk: buku dan edukasi anak
Pertanyaan: bagaimana caranya agar postingan kita muncul di beranda fl dan
ramai? Terimakasih
------
Yang harus dilakukan adalah :

- Rajin log in ke Fb kita


- Sering-sering bikin tulisan yang menarik dan bermanfaat.
- Menulislah hal yang positif, yang menginspirasi, bukan hal negatif, memaki,
dll.
- Rajin interaksi dengan friendlist, alias jangan sombong. Sering like dan
komentar ke friendlist kita jika kita ingin dikenal mereka. Tapi ingat,
komentarlah yang positif yang nyambung dengan status, jangan spam
komentar/ngiklan/hoax saat komentar di status friendlist.

110.
#TanyaCS01
Nama: Waqiyatul Millah
Domisili: Pemalang, Jawa Tengah
Usaha / Produk: Kemeja Oxford, Sarung Batik dan produk-produk lain dari
produksi
Pertanyaan: Biasanya yang muncul di beranda FB paling atas orang-orang itu
saja. Nah, agar interaksi kita meluas bagaimana caranya? Agar bisa like komen
di akun yang berbeda setiap hari.
---
Setahu saya untuk perubahan algoritma Facebook terbaru, kita akan
terkoneksi dengan teman yang isi postingannya masih berhubungan dengan
kita. Jadi, akan terprediksi otomatis apa yang kita cari dan apa yang orang lain
cari.

Agar bisa like koment di akun yang berbeda, sering bikin tulisan bermanfaat
tiap hari, biasanya yg sering koment di status kita, besoknya status si dia
kelihatan di beranda kita.

Sebatas itu aja yang saya ketahui, mungkin peserta lain di sini/temen-temen
LTCS lain bisa bantu jawab yang lebih detail.
TANYA JAWAB HARI KE-2

202.
#TanyaCS01
Nama: Rahmad
Domisili: Bojonegoro
Usaha / Produk: Distributor NASA

Pertanyaan: untuk materi ke 2 ini apa hanya like dan komen status teman?

+++
Jawab:
Yang mas Rahmad tangkap setelah membaca modul 2 apa ya?

202.

#TanyaCS01
*Nama: Linda
*Domisili: Surabaya
*Usaha / Produk: Minyak Kutus Kutus
*Pertanyaan: untuk iklan halaman fb / page / instagram, apakah lebih baik
menggunakan covert selling atau langsung iklan produk secara jelas?
Misalnya, setelah deskripsi / khasiat produk, untuk info lebih lanjut, hubungi :
xxxxx
Terima kasih

+++
Jawab
Saya pribadi akan menggunakan teknik Covert Selling dalam beriklan berbayar,
selanjutnya akan saya arahkan ke landing page.

203.
#TanyaCS01
Nama: yanuar
Domisili: tangerang selatan
Usaha / Produk: agen hijab
Pertanyaan: mas cara jualan hijab dengan akun personal bagaimana ya ? saya
kalau add friend emak-emak jarang banget yang confirm. Kayaknya mereka
ogah banget nerima pertemanan cowok.
Apa profil saya, fotonya diganti model cewek berhijab ?

+++
Jawab
Caranya adalah dengan berjualan tanpa terlihat sedang jualan.
Bisa coba ganti foto profil. Nanti dievaluasi lagi hasilnya.
204.
#TanyaCS01
Nama: Sylvia
Domisili: Depok
Usaha / Produk: B Erl Cosmetics & Buku-buku bisnis dari cangcorang publishing
Pertanyaan: Jika kita share tentang hal yang tidak berhubungan dengan
‘dagangan’ kita, contohnya jualan skincare tapi share tentang menjahit.
Bagaimana hal itu bisa menunjang personal branding kita?

+++
Jawab
Mba Sylvia bisa menjahit?

Karena skill menjahit tadi hanyalah contoh.

Tentunya bisa, antara fashion dan kecantikan itu ada hubungannya.

Lagipula, kalau mba Sylvia tiap kali ketemu teman dan selalu ngobrol topik A
terus, apa yang ada dipikiran teman mba Sylvia kira-kira?
205.
#TanyaCS01
Nama: lestari
Domisili: Kediri
Usaha / Produk: buku dan edukasi anak
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara mengetahui/mengenali personal value kita yang paling
tepat?
2. Bagaimana langkah yang paling efektif untuk mengidentifikasi keinginan dan
calon market?

Terimakasih

+++
Jawab

1. Merenung dan bicara kedalam diri. Kemudian cari tau apa misi hidup mba
Lestari.
2. Dengan cara survey.
206.
#TanyaCS01
*Nama:*vera
*Domisili:*samarinda
*Usaha / Produk:*skin care, jilbab, mukena
Pertanyaan:
kalau saya sudah buat personal branding sebagai penjual skincare, walaupun
belum sukses dalam penjualan dan belum punya tim reseller, sekarang tiba-
tiba ada kawan yang mengajak kerjasama untuk memasarkan dasternya
bagaimana saya harus membuat personal branding saya?

+++
Jawab

Saran saya, fokus salah satu. Kalau bisa bikin sistem penjualan skincarenya.
207.
#TanyaCS01
Nama: Alia
Domisili: Malang
Usaha / Produk: Jual mukena dalanova, produk aden hijab, suka hijab, dan lain-
lain

Pertanyaan:
1. Apakah kita perlu like/komen pada FB yang menjual sama dengan kita dan
levelnya lebih tinggi?
2. Lihat di beranda yang muncul 85% sudah setatus covert selling dan 95%
ollshop, bagaimana caranya memfokuskan target market kita?
3. Dalam sehari minimal kita harus buat berapa status?

+++
Jawab
1. Perlu jika postingannya bermanfaat menurut mba Alia.
2. Tambah pertemanan. Bisa gabung di group atau komunitas. Di fesbuk
banyak banget group dan komunitas yang membernya puluhan ribu. Bisa
dimulai dari situ. Add banyak pertemanan, seleksi mereka yang ngga aktif.
3. Minimal bikin 3
208.
#TanyaCS01
Nama: Riyanti Pakar Produktivitas
Domisili: Jakarta
Usaha / Produk: Belajar Online
Pertanyaan:

Saya sudah membranding diri dengan nama akun saya. Sudah punya group
belajar dengan 6.000 siswa.
Sudah sering buka kelas dengan testimoni Alhamdulillah peserta merasa puas,
produktif, dan bahagia.

Saat ini saya juga buka pendaftara kelas tentang Habit Produktif, kebiasaan
yang membuat kita sehat, produktif, dan bahagia di http://amazinglife.id

Menurut guru, apalagi yang harus saya lakukan?

+++
Jawab
Saya ngga tau misi hidup mba apa. Mba sendiri yang tau jawabannya.
209.
#TanyaCS01
Nama: Sylvia
Domisili: Depok
Usaha / Produk: B Erl Cosmetics & Buku-buku bisnis dari cangcorang publishing
Pertanyaan:
Saya ingin membangun team penjualan. Bagaimana cara membangun personal
branding yang memikat orang untuk bergabung dengan saya (menjadi
reseller)?
Sedangkan saya tidak punya pengalaman membina reseller.

+++
Jawab
Sebelum membangun personal branding, pelajari ilmunya dalam membangun
tim reseller.
Mba Sylvia bisa ikut kelasnya mba @Mba Erol , beliau rutin membuka kelas
online Bina Tim Reseller.
Nanti dengan seiring mba Sylvia praktik, personal branding akan terbangun.

Untuk saat ini, sering-seringlah menulis hal-hal yang positif. Atau share
tulisan/postingan para pemateri yang menurut mba layak, namun jangan
hanya di share, tapi berilah sedikit pandangan mba sendiri terhadap postingan
tersebut.
210.
#TanyaCS01
Nama: Umi nur k
Domisili: Jogja
Usaha / Produk: Baju anak
Pertanyaan:
1. Jika sistemnya masih dropship,apakah harus bangun team penjualan juga
bang ? Mengingat belum ada stok sendiri.

2. Lalu harus dibuatkan grub sendiri begitukah ?

+++
Jawab:
1. Baiknya begitu. Ngga masalah dropship. Justru enak, stok ngga numpuk.

2. Ya. Buatkan group untuk tim. Baik group materi dan group diskusi.
211.
#TanyaCS10
*Nama:*Aisyah yuliana
*Domisili:*Bekasi
*Usaha / Produk:*Msi
*Pertanyaan:*untuk bisnis MLM yg banyak produk ya bagai mana cara
personal barandingnya, fokus menonjolkan 1 produk atau ganti gantian

+++
Jawab

Biasakan jika bertanya gunakan tanda tanya.

Yang ditonjolkan bukan brandnya, tapi tentang orang yang menjalankan


bisnisnya, yaitu tentang mba Aisyah.
212.
#TanyaCS01
*Nama:*vera
*Domisili:*samarinda
*Usaha / Produk:*skin care, jilbab, mukena
*Pertanyaan:*kalau membuat postingan mengenai tips -tips cara merawat
kulit dengan menampilkan merk nya saja. Apakah termasuk iklan covert?
Tanpa menyertakan nomor wa, tapi dengan membuat #juraganLamour.

+++
Jawab:
Iya, termasuk.
TANYA JAWAB HARI KE-3

301.
#TanyaCS01
Nama: lestari
Domisili: Kediri
Usaha / Produk: buku dan edukasi anak
Pertanyaan:
Saya belum ngerti cara membuat tulisan kita masuk ke alam bawah sadar
pembaca. Bagaimana langkahnya Mba?

Terimakasih.

Jawab :

Jadi belajar Covert Selling materinya dari modul satu itu adalah rangkaian
bagaimana agar calon customer belanja dengan alam bawah sadarnya.

Mulai dari modul satu pengenalan tentang Covert Selling, kemudian di modul
dua tentang membangun persepsi calon customer terhadap penjual.
Terutama di modul ke dua.
Perlu teman-teman ketahui bahwa di media sosial 80% calon customer itu
belanja bukan karena produk yang kita jual tetapi 80% itu adalah karena
penjualnya.

Baru 20% itu terbagi karena alasan kebutuhan, produknya menarik dan lain
sebagainya.

Sehingga penting buat temen-temen selain fokus meningkatkan interaksi di


media sosial, sangat penting juga membangun personal brandingnya.

Bagaimana membangun personal value?

Seperti yang dibahas di modul dua.


Kerennya ilmu Covert Selling itu adalah kita gak perlu pusing-pusing mikirin
target, cukup melakukan prosesnya.
Proses membangun personal branding adalah menampilkan personal Value.

Sehingga seorang pedagang online, perlu menampilkan personal valuenya


sesering mungkin.
Kalau perlu bikin postingan personal value tiap hari.

Goalnya adalah agar calon customer punya kepercayaan terhadap penjual.


Sehingga apapun yang dijual oleh pedagang online tersebut akan terbeli
dengan alam bawah sadarnya calon customer.
Nanti di modul selanjutnya, akan ada materi 3 elemen fikiran manusia, temen-
temen perlu bertanya banyak disana biar lebih sakti.

302.
#TanyaCS01
*Nama:*vera
*Domisili:*samarinda
*Usaha / Produk:*skin care, jilbab, mukena
Pertanyaan: kalau di covert contoh iklan yang think seperti apa?

Jawab :

Contoh iklan di fase Think adalah seperti tugas hari ini.

Yaitu membuat postingan yang akan menyadarkan calon customer bahwa kita
adalah penjual.
Postingan ini disebut postingan "Awareness".

Contoh postingan Awareness Penjual produk gamis :

"Alhamdulillah hari ini terjual gamis itu.


Dari sekian customer yang membelinya, gak putus saya senyum bahagia hari
ini.
Karena seperti sebelum-belumnya, ketika ada customer yang baru memilikinya
akan ada yang merasa beruntung.

Dan itu biasanya akan menjadi bacaan indah di hape saya ini."

Postingan ini kira-kira akan membuat calon customer berkomentar seperti ini :

"Gamis yang mana mbak?"

"Share fotonya dong.."

"Gamisnya ditampilkan dong mbak.."

Begitu kira-kira.

Lalu yang berikutnya adalah membuat postingan yang akan mengedukasi para
calon customer.

Ngedukasinya seperti apa?

Setelah kita bikin sadar calon customer akan keberadaan kita dan produk kita
dengan postingan Awareness, setelah itu kita perlu membuat postingan yang
akan membuat calon customer kita mengerti tentang produk kita.
Postingan ini disebut postingan "Knowledge".
"Oh... ternyata ini ya produknya."

Itu kesan yang seharusnya dirasakan calon customer setelah membaca


postingan knowledge kita.

Contoh iklannya :

"Ini ni.. yang tadi bikin senyuman bahagia saya gak putus.

Gara-gara gamis ini, ada saja yang menyampaikan rasa beruntungnya memiliki
gamis ini di hape saya yang nomornya 081907148584 ini.

Saya gak punya banyak kata untuk menggambarkan baiknya gamis ini.
Hanya dari customer yang sudah memilikinya barulah saya memahami bahwa
gamis ini beneran lembut, beneran nyaman, beneran hemat harganya dan
beneran swing..swing memakainya.

Swing...swing gimana maksudnya?

Swing..swingnya akan terjawab kalau udah memilikinya.

Yang jelas 'beruntung' kata salah satu customer saya."

Ini contoh iklan awareness dan knowledge produk gamis ya


303.
#TanyaCS01
Nama: Sari Rumini
Domisili: DKI Jakarta
Usaha / Produk: Distributor Moment
Pertanyaan:
1.Apakah dalam menulis 1 postingan harus ada 6 fase itu?

Jawab :

Kalau udah belajar Covert Selling, kita gak perlu mikirin 4 fase selain fase Think.

Biar itu 4 fase itu menjadi urusan calon customer dan Allah swt. Sebagai
penentunya.

Kita hanya perlu fokus di fase penjual saja yaitu Think.

Think terdiri dari dua fase yaitu fase awareness dan fase knowledge.
Jadi kita hanya perlu bermain-main dengan hati calon customer dengan
postingan awareness dan postingan knowledge.

InsyaAllah ini akan lebih menghasilkan.


2. Target Market kita kan banyak orang, bagaimana memilahnya? Ada yang
udah berteman lama dan ada yang baru.

Jawab :

1. Sesuaikan produknya.
Misalkan kita pedagang gamis anak, pastinya target market kita ibu-ibu.

2. Sebaiknya meng-unfriend akun-akun yang gak pernah interaksi dengan kita.


Meski teman lama, tapi dia hanya menjadi hantu di friendlist kita.

Mulai dari sekarang menerima pertemanan sebaiknya dengan akun yang


benar-benar mau berteman.

304.
#TanyaCS30
Nama: Alia
Domisili: Malang
Usaha / Produk: Jual mukena dalanova, produk aden hijab, suka hijab, dan lain-
lain

Pertanyaan: saya baru januari ini jual online produk-produk premium


kebetulan belum closing. Saya ambil dari suplier pusat (reseller 1 brand) dan
distributor terdekat (8 brand).
1. Teman Facebook rata-rata bergerak dalam bidang yang sama dan not
respon, apakan mesti unfriend dan cari lagi friend baru?

Dicoba unfriend 10% dari jumlah pertemanan yang ada saat ini.
10% ini adalah akun-akun yang gak pernah sama sekali interaksi dengan mbak
Alia.

Lalu sebagai gantinya tambah pertemanan dengan akun yang potensial.


Misal mbak Alia saat ini jualan gamis premium.

Siapa kira-kira yang belanja produk premium?

Emak-emak.

Wanita single.

Wanita kantoran.

Atau pedagang online baru.

Pedagang online baru ini juga bisa jadi potensial, karena ketika mbak Alia
membutuhkan sebuah tim reseller, pedagang seperti ini cepet kecantolnya
ketika kita beriklan open marketer atau reseller.
2. Produk dari suplier manakah yang harus saya sering iklankan sehingga
personal branding saya terbentuk?

Jawab :

Ilmu Covert Selling punya cara yang berbeda untuk membentuk personal
branding.

Sehingga sebelum kita belajar hal-hal tekhnis dalam beriklan, penting sekali
kita memahami tentang materi di modul dua.

Disana disebutkan cara membangun personal branding kita adalah dengan


menguatkan personal value kita.

Personal value adalah apa-apa yang dianggap penting oleh oranglain tentang
diri kita.

Bisa jadi orang mengenal kita sebagai penjual gamis premium, tetapi sisi kita
sebagai seorang ibu rumah tangga dengan sekian anak misalnya, justru lebih
menarik friendlist kita untuk berinteraksi dengan kita.

Sehingga menjadi seorang ibu sekian anak, dengan banyak kegiatannya


merupakan personal value kita.
Contoh lain, pedagang madu.
Personal valuenya adalah seorang ahli keuangan bisnis, sehingga keahliannya
itu selalu menjadi postingan yang menarik bagi friendlistnya.

Jadi personal value itu gak musti kita sebagai pedagang.

Seperti seorang artis, misalnya.

Semua orang tau bahwa dia berprofesi sebagai aktor.


Tapi kehidupannya dengan si anak dan suami atau kegiatannya sebagai
seorang yang baru hijrah selalu menjadi pemberitaan yang dinikmati oleh
banyak orang di acara-acara televisi.

Jadi, suplier manakah yang harus sering diiklankan?


Ya semua produk yang dijual, harus sering diiklankan.

Tapi pertanyaan selanjutnya adalah value saya yang mana yang harus saya
iklankan?

Dicari ya mbak..

Bisa japri saya kalau tersesat


3. Jika dalam iklan awarenes ternyata tidak ada yang komen cuma ada like 1
atau 2 orang saja, apa perlu dilanjut dengan iklan knowledgenya?

Jawab :

Sepinya komentar dan pelitnya jempol friendlist kita kadang bukan karena
iklan kita yang salah.

Tetapi memang sepertinya kita gak melakukan urutannya dalam beriklan.

Itu sebab membangun personal persepsi itu ada di modul dua baru selanjutnya
hal-hal tekhnis dalam beriklan ada di modul-modul setelahnya.

Karena, beriklan tanpa bisa memunculkan interaksi itu sama dengan bermain
dengan hantu.
Seremnya ada, padahal hantu itu gak ada.

Dan interaksi tanpa bisa membangun personal branding itu sama dengan lari
sepuluh kilo tiap hari tapi berat badan gak turun-turun!

4. Evaluasi seperti apa yang harus dilakukan ketika iklan kita belum ada yang
komentar?
Jawab :

Evaluasi interaksi dan kuatkan personal branding dengan nyicil ngiklan


personal value tiap hari.

Lalu serang dengan iklan awareness dan knowledge.

305.
#TanyaCS01
Nama: Sari Rumini
Domisili: DKI Jakarta
Usaha / Produk: Distributor Moment
Pertanyaan: Kalo produk kita lebih dari 1 macam, apakah kita harus fokus di 1
produk dulu, atau bisa bergantian untuk iklan awareness dan knowledge nya?

Jawab :

Kalau semua produk itu sudah bisa berjalan sistemnya, bisa diiklankan
awareness dan knowledgenya bergantian.

Tetapi sepengetahuan saya, temen-temen yang punya bisnis lebih dari satu
produk.
Mereka biasanya fokus dulu membesarkan dan menata sistem satu produk
baru ke produk yang lain.
Ini kalau sistemnya belum berjalan ya.
306.
#TanyaCS01
Nama: Sari Rumini
Domisili: DKI Jakarta
Usaha / Produk: Distributor Moment
Pertanyaan: Maksudnya saya kan di bisnis MLM, disana ada beberapa macam
produk gitu, dan beda-beda, jadi untuk iklan awareness dan knowledge nya
dibedakan gitu, atau dikasih jeda?

Jawab :

Iya, beda produk.


Awareness dan knowledgenya untuk 1 produk.
TANYA JAWAB HARI KE-4

401.
#TanyaCS01
Nama: Rahmad
Domisili: Bojonegoro
Usaha / Produk: Diatributor Nasa

Pertanyaan: dari prinsip 1 sampai 7 ada contoh iklan?

-Bagaimana cara menerapkan 7 prinsip yang pas?

Jawab:
Prinsip 1, itu bicara mindset. Jadi masalah cara berpikir kita, bukan teknis
menulis iklannya.

Prinsip 2, itu iklan awareness dan iklan knowledge. Silahkan liat di grup tugas,
ada bejibun contoh iklan awareness dan iklan knowledge di sana.

Prinsip 3, di MODUL 4 sudah ada contoh iklannya.

Prinsip 4, bicara soal cara kita menulis. Baca lagi paparan saya di atas.
Prinsip 5, contoh juga sudah ada di MODUL 4. Intinya dalam membuat iklan,
bantu konsumen kita bisa membayangkan produk kita ketika mereka gunakan.

Prinsip 6, ini bicara tentang cara berpikir kita yang kudu fleksibel. Jadi bukan
teknis menulis iklannya.

Prinsip 7, ini bicara soal sikap kita ketika menghadapi kegagalan. Jadi bukan
teknis menulis iklannya.

402.
#TanyaCS01
*Nama:*vera
*Domisili:*samarinda
*Usaha / Produk:*skin care, jilbab, mukena
Pertanyaan:
contoh lain iklan ambiguitas untuk skin care dan fashion, buat yang ga nyetok
dan stoknya masih ada.

Jawab:
(Kirim gambar pengiriman dari dari Supplier)

Alhamdulillah, laris manis. Banyak produk yang terjual.


Tidak ada unsur kebohongan, karena kita ngga bilang bahwa itu yang laris
penjualan kita pribadi.

Dan persepsi pembeli, produk itu laris manis, apalagi dengan adanya gambar
paket pengiriman yang bejibun dari supplier.

403.
#TanyaCS01
*Nama:*Andriani Hanina
Domisili: Samarinda
Usaha / Produk: Agen Milagros Indonesia
Pertanyaan:

Sepertinya Prinsip 5 mirip dengan Prinsip 6, karena dalam mengubah perasaan


calon customer harus fleksibel.
Mohon pencerahan.

Makasih.

Jawab:
Inti Prinsip 5, goal utamanya adalah membantu calon pembeli untuk bisa
membayangkan bagaimana produk itu ketika mereka gunakan. Makanya kita
perlu menggunakan kekuatan visual, baik itu visual berupa gambar yang
mendukung ataupun visual berupa kata-kata yang ketika mereka baca, bisa
mereka bayangkan.
Di sisi lain, fleksibilitas berpikir pada Prinsip #6 itu berlaku di semua hal. Tidak
cuma pada cara kita menuliskan iklan.

Misal ketika kita sedang melayani chatting dengan calon konsumen dan terjadi
negosiasi di situ. Itu juga membutuhkan fleksibilitas berpikir.

Bisa saja kita kemudian mengambil keputusan menurunkan sedikit harga,


dengan catatan dia membeli banyak atau lebih dari 1 jenis produk.

Jadi di Prinsip 5 bicara tentang cara menyajikan iklan dan Prinsip 6 bicara
tentang cara kita berpikir yang kudu fleksibel menyesuaikan dengan kondisi di
lapangan / pasar.

Semoga menjawab.
404.
#TanyaCS01
Nama: Umi Nur K
Domisili: Jogja
Usaha / Produk: Baju anak & Seprei Homemade
Pertanyaan: Jadi pada intinya jika mau update status jualan harusnya memakai
urutan dulu kah bang ? Awareness dulu baru knowledge begitukah bang ?

Apa knowledge langsung gpp ..

Jawab:
Langsung ya ngga masalah. Tapi kalau awarenessnya ngga kebangun dengan
baik, yang ada info knowledge itu itu malah ganggu buat dia.

Karena sejak awal dia ngga ada ketertarikan, ngga penasaran.

Makanya kalau produk / brand baru, lebih baik banyakin awarenessnya.

Saya di Milagros sampai saat ini, komposisi iklan malah dominan awarenessnya
ketimbang knowledge.

Jarang banget saya share Milagros itu kandungannya apa dan manfaatnya apa.

Semua knowledge, banyak terjadi di chat yang masuk karena penasaran.


TANYA JAWAB HARI KE-5

501.
#TanyaCS01
Nama: Vita
Domisili: Bogor
Usaha / Produk:
Mukena Royale Premium
Ussisa Hijab Premium
Pertanyaan:
Untuk produk yang saya jual ini bisa dibilang masuk dalam kategori (produk
islami), bagaimana cara membuat postingan untuk produk tersebut agar tidak
terlihat selalu kaku, karna jika dilihat pengguna FB itu beragam usianya mba..,
beda halnya dengan produk makanan yang bahasa sehari-hari itu bisa
digunakan banyak dalam postingan.

Matur nuwun


#jawab
Pertanyaan saya: apakah produk Islami tidak digunakan sehari-hari?

jika digunakan sehari-hari, berarti bisa tetap diceritakan secara mengalir.


502.
#TanyaCS01
Nama: Riyanti Pakar Produktivitas
Domisili: Jakarta
Usaha / Produk: Belajar Online
Pertanyaan:

Mohon izin ke hal basic.

Apakah covert selling bisa untuk landing page (LP)? Karena landing page kan
ada tombol belinya, Call to Action. Padahal di CS, hal itu dilarang.

Sementara CS saya lihat banyak di status jualan, untuk memancing ngobrol di


WA, baru diarahkan closing.

Sedangkan di LP, tujuannya customer klik tombol beli.

Kalau bisa, minta contoh LP yang covert kalau boleh :)

Mohon izin LP saya, http://amazinglife.id/rahasia-percepatan-impian apakah


bisa dibuat covert?
__
#jawab

mohon maaf saya belum pernah liat landing page yang kata-katanya covert.

tapi kalau untuk pencantuman CTA (call to action) bisa secara covert.

Misalkan:
di nomor 081 808 963 459 banyak yang tanya tentang kelas covert selling
advance, padahal saya lagi ngajar yang basic. Mudah-mudahan mereka sabar
untuk nunggu kelasnya mulai tanggal 3 Februari ya.

503.
#TanyaCS01
Nama: Rahmad
Domisili: Bojonegoro
Usaha / Produk: Distributor Nasa
Pertanyaan: membuat cerita covert walaupun tidak nyata bolehkah?
Seperti imajinasi, hayalan, angan-angan
__
#jawab
Kalau imajinasi, tulis saja penjelasannya: cerita ini rekaan saja.
Karena kita tidak boleh berbohong meski dalam cerita.
TANYA JAWAB HARI KE-6

601.
#TanyaCS01
Nama: Riyanti Pakar Produktivitas
Domisili: Jakarta
Usaha / Produk: 15 Rahasia Orang Sukses Mengelola Waktu.
http://amazinglife.id
Pertanyaan:

1. Dua contoh iklan ibu, apakah berupa penjualan, produk apa yang dijual?

2. Post saya berikut dishare 125x, like 285, Comment 50. Namun 1 pun tidak
ada yang order. Mereka hanya menikmati tulisan, tidak beli. Apakah karena
curious yang kurang atau salah target market?
Mohon nasihat.

Jawab :
1. Tulisan yang kita share tidak harus berupa jualan. Bisa juga cuma sekedar
quote, kalau bisa ngobrak ngabrik area kritis pembaca, mereka akan like,
komen bahkan share. Membagikan itu karena mereka ingin temannya juga
tahu ada informasi bagus.

Dari tulisan saya yang dibagikan itu, akhirnya banyak yang japri walau sekedar
tanya arti dari tulisan yang saya share. Dari obrolan ringan, bisa merambah ke
jualan kita.
Jadi, jangan menganggap viral tapi belum closing membuat nggak berarti, bisa
jadi mereka asik dengan tulisan mba, tapi belum mengenal mba seutuhnya.
Apalagi bergerak dibidang jasa. Mereka para calon customer butuh bukti.

2. Bisa jadi salah target marketnya.

602.
#TanyaCS01
*Nama:*vera
*Domisili:*samarinda
*Usaha / Produk:*skin care, jilbab, mukena
Pertanyaan: contoh iklan benefit apakah gambar tersebut diatas?
bisa minta contoh iklan benefit yang lain, yang viral?
terimakasih

Jawab :
Terus terang, sampai sekarang saya masih menguatkan Personal Branding
saya. Apalagi saya dulu pemain bisnis MLM yang banyak orang nggak suka.

Jadi memang porsi persentase saya iklan jualan masih kecil. Lebih banyak ke
tulisan parenting family.
Awalnya mereka yang tertarik tulisan saya, japri dulu ngobrol lalu curhat. Nah,
disini kunci saya buka untuk dia nyaman. Biasanya dia tanya usaha saya. Saat
inilah saya bisa edukasi produk yang saya jual.
Kuatkan dulu Personal Branding dengan cerita apa value yang mba punya.
Misal dengan menata rumah, memasak, menjahit, cara mendidik anak. Banyak
yang bisa buat contoh.
Semoga terjawab ya.

604.
#TanyaCS01
*Nama:*Andriani Hanina
Domisili: Samarinda
Usaha / Produk: Agen Milagros Indonesia
Pertanyaan:

Ketika saya ikut kelas CS Basic kayaknya memang bagian modul ini yang paling
susah. Kok rasanya sulit bikin postingan yang berpotensi viral. Karena menurut
saya, memang kekuatan Personal Branding amat sangat berpengaruh pada
Modul ini. Kalo seseorang Personal Branding-nya sudah level atas nulis yang
gokil-pun bisa di-share berkali-kali apalagi yang serius.

Pertanyaan saya,

Bagaimana trik atau contoh membuat postingan yang memainkan emosi


terutama marah calon customer dicocokkan dengan produk yang kita
iklankan?
Makasih Oma,

Jawab :
Mau buat postingan viral itu, nggak cukup belajar basic berkali-kali, terus bisa
memunculkan emosi yang kita inginkan dalam tulisan. Butuh praktek setiap
saat. Saya sendiri masih belajar terus memunculkan Benefit Advertising dengan
parenting family yang saya punya.

Makanya setelah ada kelas Advance Covert Selling, ada lagi kelas Viral
Advertising.

Saran saya, latihan terus menulis sambil memperkuat Personal Branding dan
usahakan jangan ngiklan jualan kita terus menerus.

Perlu diingat, bahwa Facebook bukan tempat jualan, tapi tempat mencari
teman dan berakrab-akraban. Teman fesbuk itu, mayoritas lebih senang baca
cerita dibanding nonton iklan kita. Bisa jadi, ketika iklan produk kita muncul di
berandanya, langsung diskip.

Semoga terjawab ya.

604.
#TanyaCS01
Nama: Rahmad
Domisili: Bojonegoro
Usaha / Produk: Distributor Nasa
Pertanyaan: Apa perbedaan antara modul 3 dengan modul 6?
Seperti hampir sama

Jawab :
Kalau dirimu, mau bener-bener membaca dengan teliti, pasti tau
membedakannya. Jadi coba baca ulang lagi ya mas.

605.
#TanyaCS01
Nama: Sylvia
Domisili: Depok
Usaha / Produk: B Erl Cosmetics & Buku-buku bisnis dari cangcorang publishing
Pertanyaan:
Oma sayang, friends list Sylvi hampir semuanya adalah teman-teman online
shop dengan link/circle yang sama, bahkan mempunyai produk yang sama
pula.
Jadi pada saat posting dagangan (walaupun sudah covert) sepi interaksi, rata-
rata mereka sudah paham kalau Sylvi sedang menjual sesuatu dengan secara
covert.
Beda jika Sylvi posting sesuatu yang benar-benar hanya sharing, ada interaksi
yang terjadi.
Pertanyaannya, bagaimana menyikapi hal ini?
Haruskah membuat facebook baru khusus untuk berdagang?

Jawab:
Kalau udah pernah ikut kelas Advance Covert Selling, ada pelajaran untuk
unfriend teman. Nggak peduli teman yang kenal atau tidak. Dulu, ketika dapat
tugas itu, saya unfriend 50% dari Friend List fesbuk saya. Berasa rumah longgar
dan teman yang sisa tadi, banyak yang like dan komen.

Lalu mulai pilih-pilih sesuai target market kita.


Jadi, sampai sekarang, saya rajin unfriend teman dalam seminggu sekali. Dan
nggak penting pake pengumuman mau unfriend teman. Diam-diam aja.

Saran saya, pertahankan akun personal dan tetap perkuat terus branding diri
kita.

Tuliskan value yang bisa kita jual, seperti belajar Covert Selling, atau segala
ikutan kelas, bisa jadi cerita yang sarat Benefit Advertising. Dan jangan lupa
selipkan halus apa jualan kita.

Semoga bisa terjawab ya.

Anda mungkin juga menyukai