Anda di halaman 1dari 40

BAB I.

KAS

A. Pengertian.
Dari sisi akuntansi yang dimaksud kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk
uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat
pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Contoh : kas yang ada di perusahaan,
rekening giro (cek).
Apabila perusahaan mempunyai kas dalam valuta asing, umumnya dikonversikan ke
dalam rupiah sesuai dengan nilai tukar yang berlaku di pasaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kas dalam perusahaan adalah :
1. Perencanaan arus kas (cash flow planning).
2. Pengendalian penerimaan kas.
3. Pengendalian pengeluaran kas.
4. Melakukan rekonsiliasi bank.
5. Penerapan sistem dana tetap untuk kas kecil.

B. Rekonsiliasi bank.
Apabila semua penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan melalui rekening bank
yang disebut rekening koran/giro (demand deposit), maka saldo perkiraan bank di
buku besar perusahaan (saldo buku) harus menunjukkan jumlah yang sama dengan
catatan bank (saldo bank). Namun prakteknya, sering terjadi ketidaksamaan antara
saldo buku dengan saldo bank. Penyebabnya adalah ;
1. Keterlambatan salah satu pihak (bank atau perusahaan) dalam mencatat suatu
transaksi.
2. Kesalahan yang dibuat oleh salah satu pihak dalam
mencatat suatu transaksi.
Saldo buku dapat dihitung setelah pemindahan dari buku penerimaan bank dan buku
cek keluar yang ada di perusahaan selesai.
Saldo bank dapat dilihat dari laporan rekening koran (bank statement) yang dikirim
bank kepada perusahaan setiap akhir bulan.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 1


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Apabila terjadi perbedaan antara saldo buku dengan saldo bank, maka perbedaan
tersebut harus dicari penyebabnya melalui rekonsiliasi bank (bank reconciliation).
Prosedur Rekonsiliasi.
1. Mencocokkan setiap setoran yang terdapat dalam buku penerimaan bank dengan
setiap ayat jurnal kredit dalam laporan rekening Koran.
2. Mencocokkan setiap pengeluaran uang yang terdapat dalam buku cek keluar
dengan ayat jurnal debit dalam laporan rekening Koran.

Contoh :
Pada akhir bulan Desember 2007 saldo buku PT EkonIs pada Bank Buana
berjumlah Rp 7.341.000,-. Namun menurut rekening koran bank (saldo bank)
berjumlah Rp 6.095.720,- . Setelah dilakukan pencocokkan ternyata penyebabnya
adalah ;
a. Setoran tanggal 31 Desember sebesar Rp 2.406.000,- di buku penerimaan bank
belum terdapat pada ayat jurnal kredit di laporan rekening koran.
b. Transfer dari langganan sebesar Rp 400.000,- yang tercatat di laporan rekening
bank pada tanggal 28 Desember 2007 belum tercatat pada buku perusahaan.
c. Jasa giro sebesar Rp 12.500,- pada tanggal 31 Desember 2007 yang ada dalam
laporan rekening koran bank belum tercatat pada buku perusahaan.
d. Chek no 270466 dicatat dalam buku chek keluar sebesar Rp 15.000,-, namun
dalam rekening koran tercatat Rp 150.000,- setelah diteliti ternyata jumlah yang
benar adalah Rp 150.000,-.
e. Chek-chek yang telah dicatat dalam buku chek keluar tapi belum muncul dalam
rekening koran adalah sebagai berikut :

Nomor chek Jumlah


221098 Rp. 249.355,-
121104 457.670,-
071095 412.940,-

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 2


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Rp 1.119.965,-
Chek-chek tersebut sudah beredar namun belum diuangkan ke bank.
f. Pendebitan sebesar Rp 227.745,- pada tanggal 23 Desember yang
terdapat dalam rekening koran bank ternyata tidak tercatat dalam buku chek
keluar perusahaan, setelah diteliti ternyata bank salah membebankan ke rekening
PT. EkonIs, seharusnya ke rekening PT EkonIt.
g. Beban Administrasi sebesar Rp 9.000,- pada tanggal 31 Desember 2007
yang terdapat pada rekening koran bank belum tercatat di buku perusahaan.
Atas dasar data diatas maka dibuatlah rekonsiliasi bank oleh perusahaan sebagai
berikut :
PT EkonIs
REKONSILIASI BANK
BANK BUANA
31 DESEMBER 2007

Saldo buku Rp7.341.000,- Saldo bank Rp6.095.720,-


Transfer dari 400.000,- Setoran yang belum 2.406.000,-
pelanggan (data b) dibukukan bank (data a)
Jasa giro dari bank 12.500,- Chek yang beredar (e) (1.119.965)
(c)
Beban administrasi (9.000,-) Salah catat bank (f) 227.745,-
(g)
Salah catat chek (d) (135.000,)
Saldo Disesuaikan Rp7.609.500,- Saldo Disesuaikan Rp7.609.500,-

Jurnal penyesuaian yang harus dibuat atas rekonsiliasi bank diatas hanya pada sisi kiri
(catatan koreksi yang harus dilakukan perusahaan).

a) D. Kas / Bank 400.000,- -


K. Piutang dagang - 400.000,-
Ket ; penerimaan dari langganan untuk pembayaran piutang.
b) D. Kas / Bank 12.500,- -
K. Pendapatan lain lain - 12.500,-
Ket : Jasa giro atas saldo rekening bank perusahaan
c) D. Beban lain lain 9.000,- -
K. Kas / Bank - 9.000,-
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 3
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
d) D. Hutang dagang 135.000,- -
K. Kas /Bank - 135.000,-
Ket : membayar hutang kepada pemasok / suplier
Latihan Soal
I. REKONSILIASI BANK
Berikut ini informasi yang berhubungan dengan Kas PT Maula pada tanggal 31/01/08.
a. Saldo rekening giro menurut laporan bank Mayapada adalah Rp 18.642.280,-
b. Menurut catatan perusahaan saldo kas pada bank Mayapada sebesar Rp
16.469.140,-
c. Pada tanggal 30 Januari perusahaan menyetor sebesar Rp 2.612.450,- namun belum
tercatat pada rekening koran bank.
d. Biaya administrasi bank sebesar Rp 11.400,-belum dicatat oleh perusahaan.
e. Sebuah cek yang diterima dari pelanggan sebesar Rp 319.000,- untuk membayar
hutangnya telah dikembalikan oleh bank, karena saldonya tidak mencukupi.
f. Cek yang telah dikeluarkan/ditarik perusahaan namun belum diuangkan ke bank
sampai tanggal 31 Januari 2008 adalah
Cek nomor 513 Rp 320.180,-
Cek nomor 567 617.240,-
Cek nomor 569 455.000,-
Cek nomor 570 964.570,-
g. Cek nomor 553 senilai Rp 178.000,- telah keliru dicatat oleh perusahaan menjadi
sebesar Rp 187.000,-. Cek ini ditarik untuk membayar biaya perawatan .
h. Bank telah menagihkan piutang wesel perusahaan kepada tuan Murdoyo sebesar
Rp3.100.000,- termasuk biaya bunga sebesar Rp 100.000,-. Tralsaksi ini belum
dicatat dalam buku perusahaan.
i. Bank keliru membebankan cek atas nama PT Manula ke rekening PT Maula
sebesar Rp 350.000,-.

Diminta :
1. Buatlah rekonsiliasi bank tanggal 31 Januari 2008.
2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 4


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
BAB II
PIUTANG DAGANG

A. Pengertian.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 5


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Piutang dagang atau usaha timbul karena perusahaan memberikan kelonggaran
kepada pelanggannya dalam hal pembayaran atas barang yang dijualnya. Cara ini
disebut juga dengan kebijakan penjualan kredit.
Kebijakan penjualan kredit menimbulkan banyaknya tagihan / piutang perusahaan
kepada pelanggan, sehingga ada kemungkinan beberapa piutang tidak dapat ditagih.
B. Penyisihan Piutang Tak Tertagih (Accrual for Baddebt)
Dalam pelaporan, piutang dagang disajikan sebesar jumlah yang diharapkan dapat
diterima, namun kenyataannya sering kali ada yang tak tertagih dengan berbagai
alasan. Untuk itu perusahaan perlu menetapkan jumlah yang harus disisihkan
sebagai piutang tak tertagih.
Ada dua cara yang sering dipakai, yaitu :
a) Berdasarkan saldo piutang dan
b) berdasarkan saldo penjualan.
a. .Penyisihan atas Dasar Saldo Piutang
Dengan dasar prosentase dari piutang, manajemen menetapkan suatu hubungan
antara jumlah piutang dengan jumlah kerugian akibat adanya piutang tak tertagih.
Untuk menganalisis hal tersebut manajemen biasanya menggunakan suatu daftar
umur piutang. Dalam daftar ini pelanggan dikelompokkan berdasarkan masa lewat
waktu, yaitu jangka waktu sejak piutang tersebut seharusnya diterima hingga
tanggal pembuatan daftar umur piutang. Análisis ini Analisis umur Piutang.

Contoh
Umur Piutang Saldo Piutang % tak tertagih Penyisihan Piutang
tak Tertagih
01 – 30 hari 7.873.000 1% 78.730
31 – 60 hari 2.240.000 3% 67.200
61 – 90 hari 785.000 5% 39.250
91 – 120 hari 567.000 10% 56.700
121 – 180 hari 425.000 15% 63.750
181 – 365 hari 360.000 20% 72.000
12.250.000 377.630
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 6
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut :
Biaya piutang tak tertagih Rp 377.630
Penyisihan piutang tak tertagih Rp 377.630

b. Penyisihan atas Dasar Saldo Penjualan


Penyisihan atas dasar saldo penjualan, adalah persentase tertentu dari penjualan
kredit perusahaan yang mungkin tidak dapat tertagih. Persentase ini didasarkan
pada pengalaman pada waktu – waktu yang lalu dan kebijakan kredit yang
ditetapkan perusahaan.
Contoh
Penjualan kredit bersih selama tahun 2008 berjumlah Rp 170.400.000,-. Penyisihan
piutang tak tertagih sebesar 2,5% dari penjualan.
Biaya piutang tak tertagih = 2,5% x Rp 170.400.000 = Rp 426.000,-

C. Penghapusan Piutang.
Adakalanya telah dapat dipastikan bahwa piutang kepada seorang debitur tertentu
tidak akan dapat ditagih, karena debitur yang bersangkutantelah dinyatakan pailit,
bangkrut atau lari. Terhadap piutang yang demikian harus dihapuskan.
Penyisihan piutang tak tertagih Rp 200.000
Piutang dagang Rp 200.000

Apabila piutang yang telah dihapuskan tersebut ternyata dapat ditagih,maka jurnal
atas penerimaan piutang tersebut adalah:
1. Piutang Dagang Rp 200.000
Penyisihan piutang tak tertagih Rp 200.000
2. Bank / Kas Rp 200.000
Piutang Dagang Rp 200.000

Latihan Soal

1. PT Citra Pratama mempunyai daftar piutang pada tanggal 31 Desember 2008 sbb:
UMUR PIUTANG JUMLAH PERSENTASE TAK TERTAGIH
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 7
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Jatuh tempo hari ini Rp 72.000.000 0.5%
1 – 30 hari 19.500.000 1%
31 – 60 hari 21.800.000 3%
61 - 90 hari 6.000.000 10%
90 – 120 hari 4.200.000 25%
Lebih dari 120 hari 1.400.000 50%

Diminta :
a. Hitunglah piutang yang diperkirakan tidak dapat tertagih!
b. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.

2. Saldo rekening Piutang Dagang dan Penyisihan Piutang tak Tertagih PT Tunggal
Daya tanggal 1 Januari 2008 adalah :
Piutang Dagang Rp 70.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 3.000.000
Penjualan kredit selama tahun 2008 sebesar Rp 300.000.000 dan jumlah yang telah
dilunasi berjumlah Rp 280.000.000,-, transaksi lainnya selama tahun 2008 adalah :
Maret 15 Dihapus piutang dagang kepada Tuan Rudi sebesar Rp 800.000,-
Mei 22 Dihapus piutang dagang kepada Tuan Deni sebesar Rp 1.500.000,-
Ags 03 Tuan Deni melunasi sebagian dari piutang dagang yang telah dihapus
pada tanggal 22 Mei sebesar Rp 1.000.000,- (jumlah ini diluar
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 8
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
penerimaan dari penjualan sebesar Rp 280.000.000)
Okt 14 Dihapus piutang dagang kepada Ny Lita sebesar Rp 900.000,-
Des 31 Dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat piutang tak tertagih yang
diperkirakan sebesar 3% dari saldo piutang.
Diminta
a. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat semua transaksi diatas.
b. Tentukan saldo piutang dagang dan penyisihan piutang tak tertagih pada tanggal
31 Desember 2008.

BAB III
WESEL TAGIH

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 9


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Wesel adalah piutang / hutang dalam bentuk tertulis yang mempunyai beberapa
karakteristik. Jenis wesel dibagi menjadi 2 (dua),yaitu :
a. Wesel yang merupakan perintah membayar.
Surat wesel yang dibuat oleh kreditor (orang yang mempunyai piutang) yang
ditujukan kepada debitur (orang yang mempunyai hutang) untuk membayar sejumlah
uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel
tersebut.
b. Wesel yang merupakan janji membayar / promes.
Merupakan surat kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu sebagaimana disebutkan dalamsurat promes tersebut. Surat ini dibuat oleh
debitur ditujukan kepada kreditur.

Wesel yang merupakan perintah membayar ditandatangani oleh pihak yang


mengeluarkan perintah (penarik) dan harus disetujui oleh pihak tertarik yaitu pihak yang
akan membayar. Sedangkan wesel yang merupakan janji membayar harus
ditandatangani oleh penariknya.

Jenis Wesel
Wesel dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Wesel tidak berbunga.
Pada tanggal 5 Peb 2009 Tuan A menarik wesel tak berbunga jatuh tempo tanggal 7
Maret 2009 untuk penjualan sebesar Rp 2.000.000 kepada tuan B.

Tanggal Tuan A Tuan B


05 – 02 Wesel Tagih 2.000.000 Persd brg/pemb 2.000.000

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 10


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Penjualan 2.000.000 Wesel Bayar 2.000.000
07 – 03 Kas 2.000.000 Wesel Bayar 2.000.000
Wesel Tagih 2.000.000 Kas 2.000.000

2. Wesel Berbunga.
Pada tanggal 10 Nop 2008 PT A menarik Wesel berbunga 20%/ tahun jangka waktu
90 hari atas penjualan barang secara kredit kepada CV Sentosa sebesar Rp 20 jt.
Tgl Keterangan PT A CV Sentosa
10 Nop Penjualan Wesel Tagih 20jt - Pemb/persd 20 jt -
Penjualan - 20 jt Weselbayar- 20 jt
31 Des Jurnal Piutang Bunga 566.667 - Beban Bunga 566.667 –
Penyesuaian Pendapatan bunga - Hutangbunga 566.667
01 Jan Jurnal Balik 566.667 Hutang Bunga 566.667-
Pendapatan Bunga 566.667 - BebanBunga
08 Peb Saat jatuh Piutang Bunga - 566.667
tempo 566.667 Wesel Bayar 20.000.000
Kas 21.000.000 Beban Bunga
- 1.000.000
Wesel Tagih Kas
-20.000.000 21.000.000
Pendapatan Bunga
1.000.000

c. Pendiskontoan Wesel.
Pada saat tertentu kadang pemegang wesel tagih membutuhkan uang tunai untuk
usahanya, maka wesel tagih yang dimilikinya dapat di “jual” ke bank. Oleh bank
nilai wesel akan dipotong (diskonto) sesuai dengan rate / bunga yang tetapkan oleh
bank.
Contoh :
Berdasarkan contoh diatas, tanggal 25 Desember wesel didiskontokan ke Bank Jaya
dengan tingkat diskonto 25%.
Nilai nominal Rp 20.000.000,-
Nilai bunga = 20Jt x 20% x 90 / 360 = Rp 1.000.000,-

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 11


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Jangka Wkt diskonto 25 Des s/d 08 Peb = 45 hr
21 jt x 25% x 45/360 (Rp 656.250,-)
Nilai yang diterima PT A (proceed) Rp 20.343.750,-

Jurnal
PT A Bank
Kas Rp 20.343.750 Wesel Tagih Rp 20.000.000
W Tagih 20.000.000 B Bunga 343.750
Pend Bunga 343.750 Kas
20.343.750

Latihan Soal
Berikut ini informasi yang berhubungan dengan wesel tagih PT Bintang Utara.
Tanggal Nilai Umur Tingkat Tanggal Tarif
Diterima Nominal Wesel Bunga Diskonto Diskonto
a) 15 Juli 5.000.000 6 bulan 10% 15 Sept 9%
b) 1 Agust 16.000.000 30 hari 12% - -
c) 6 Sept 15.000.000 60 hari 12% 16 Okt 9%
d) 9 Nop 18.000.000 60 hari 9% 19 Des 10%
e) 21 Des 4.000.000 30 hari 6% - -

Diminta :
1) Untuk setiap wesel diatas, tentukan :
a) Tanggal jatuh tempo.
b) Bunga pada saat jatuh tempo.
c) Nilai jatuh tempo
2) Buatlah jurnal pada saat pendiskontoan.
3) Apabila pada saat jatuh tempo debitur wesel b dan c tidak dapat melunasi
kewajibannnya, buatlah jurnal yang diperlukan.
4) Buatlah jurnal penyesuaian untuk hak atas bunga wesel e pada tanggal 31
Desember.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 12


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
BAB IV
PERSEDIAAN

Pengertian
Persediaan adalah suatu perkiraan aktiva lancar yang merupakan milik perusahaan
untuk digunakan bagi kegiatan usaha.
Secara umum persediaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Persediaan barang jadi (untuk perusahaan dagang).
b. Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi
(untuk perusahaan pabrik/manufaktur).

Masalah yang dibahas dalam bab ini adalah persediaan barang pada perusahaan dagang,
yaitu, barang – barng yang dimiliki untuk dijual kembali.
Persediaan barang dagang dinilai berdasarkan harga perolehannya. Dalam laporan
Neraca persediaan barang dagang dilaporkan sesuai dengan nilai pada saat tanggal
neraca dan merupakan bagian dari aktiva lancar, sedangkan pada laporan Laba rugi
persediaan barang dagang yang terjual merupakan beban yaitu harga pokok penjualan.
Nilai persediaan barang dagang ditentukan oleh kuantitas dan harga pokok persediaan
antara lain dari harga beli, biaya angkut, bea masuk dan lain-lain.

Sistem Pencatatan.
Dalam mencatat persediaan barang dagang dikenal dua jenis pencatatan yaitu :
1. Sistem Periodik/ Phisik (Physical Method)
Pada sistem ini nilai persediaan dihitung dengan cara menghitung phisik barang yang
masih ada pada akhir periode tertentu.
a. Disediakan satu perkiraan persediaan barang dagang yang hanya mencatat nilai
persediaan barang dagang pada awal dan akhir periode. Pencatatan ini dilakukan
dengan membuat jurnal penyesuaian dengan perkiraan lawan adalah ikhtisar laba
rugi,
b. Disediakan satu set perkiraan yang mencatat transaksi pembelian barang dagang,
termasuk transport pembelian, potongan pembelian dan lainnya.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 13


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
c. Harga Pokok Penjualan selama periode tersebut dihitung dengan rumusan;
Persediaan barang dagang (awal) Rp xxxxx
Pembelian bersih selama periode Rp xxxxxx (+)
Barang tersedia dijual Rp xxxxxx
Persediaan barang dagang (akhir) Rp xxxxx (-)
Harga Pokok Penjualan Rp xxxxxx

2. Sistem Balans Permanen (Perpetual Method)


Pada sistem ini setiap pembelian barang dagang langsung dicatat dalam akun
persediaan, tidak ada akun pembelian. Harga Pokok Penjualan dihitung dan dicatat
setiap kali terjadi penjualan. Akun persediaan mencatat nilai persdiaan awal,
pembelian, penjualan dan persediaan akhir periode. Untuk memudahkan pencatatan
pada sistem ini, dugunakan kartu persediaan (stock card). Kumpulan kartu
persediaan dari seluruh jenis barang dagang yang dimiliki disebut Buku Persediaan
(Inventory Subsdiary Ledger).

Metode Perhitungan Persediaan.


Dalam menghitung harga pokok penjualan dan nilai persediaan ada beberapa cara,
yaitu :
a. Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO).
b. Terakhir Masuk Pertama Keluar (LIFO).
c. Metode Rata – rata (Average).
d. Metode Identifikasi Khusus (Spesific Identification).
e. Metode Taksiran.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 14


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Contoh soal:
Dibawah ini disajikan data yang dimiliki PT Mandiri selama bulan maret 2009
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga Satuan
01 Persediaan awal 400 unit Rp 5.000,-
10 Pembelian 200 unit Rp 6.000,-
13 Penjualan 300 unit Rp 10.000,-
23 Pembelian 200 unit Rp 7.000,-
30 Penjualan 200 unit Rp 10.000,-

A. Fisrt In First Out (FIFO)


1) Sistem Pencatatan Periodik
Persediaan awal 400 unit @ Rp 5.000 Rp 2.000.000,-
Pembelian – pembelian 200 unit @ Rp 6.000 = Rp 1.200.000
200 unit @Rp 7.000 = Rp 1.400.000 Rp 2.600.000,-
Barang tersedia dijual (400 + 200 + 200) = 800 Rp 4.600.000,-
Persediaan akhir = 300 unit @ Rp 7.000 Rp 2.100.000,-
Harga Pokok Penjualan (300 + 200) = 500 unit Rp 2.500.000,-

2) Sistem Pencatatan Balans Permanen.


Tgl Pembelian Penjualan Saldo/ Persediaan
Q P amount Q P Amount Q P Amount
1 - - - - - - 400 5.000 2.000.000
10 200 6.000 1.200.000 - - - 400 5.000 2.000.000
200 6.000 1.200.000
13 - - - 300 5.000 1.500.000 100 5.000 500.000
200 6.000 1.200.000
23 200 7.000 1,400.000 - - - 100 5.000 500.000
200 6.000 1.200.000
200 7.000 1.400.000
30 - - - 100 5.000 500.000 100 6.000 600.000
100 6.000 600.000 200 7.000 1.400.000
∑ 400 - 2.600.000 500 - 2.600.000 300 - 2.000.000

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 15


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
B. Last In First Out (LIFO).
1) SistemPencatatanPerodik
Persediaan Awal 400 unit @ Rp 5.000 Rp 2.000.000,-
Pembelian – pembelian 200 unit @ Rp 6.000 =Rp 1.200.000
200 unit @ Rp 7.000= Rp 1.400.000 Rp 2.600.000,-
Barang tersedia dijual (400 + 200+ 200 = 800) Rp 4.600.000,-
Persediaan akhir 300 unit @ Rp 5.000 Rp 1.500.000,-
Harga Pokok Penjualan 500 unit Rp 3.100.000,-

2) Sistem Pencatatan Balans Permanen


Tgl Pembelian Penjualan Saldo / Persediaan
Q P Amount Q P Amount Q P Amount
1 - - - - - - 400 5.000 2.000.000
10 200 6.000 1.200.000 - - - 400 5.000 2.000,000
200 6.000 1.200.000
13 - - - 200 6.000 1.200.000 300 5.000 1.500.000
100 5.000 500.000
23 200 7.000 1.400.000 - - - 300 5.000 1.500.000
200 7.000 1.400.000
30 - - - 200 7.000 1.400.000 300 5.000 1.500.000
∑ 400 - 2.600.000 500 - 3.100.000 300 5.000 1.500.000

C. Metode Rata – rata (Average)


1) Sistem Pencatatan Periodik
Harga Pokok rata – rata per unit = Barang tersedia dijual
Kuantitas tersedia dijual

=Rp 2.000.000 +Rp 1.200.000 + Rp 1.400.000


400 + 200 + 200
= Rp 5.750,- / unit
Barang tersedia dijual 800 unit Rp 4.600.000,-
Persediaan akhir 300 unit @ Rp 5.750 Rp 1.725.000,-
Harga Pokok Penjualan 500 unit @ Rp 5.750 Rp 2.875.000,-

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 16


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
2) Sistem Pencatatan Balans Permanen
Tgl Pembelian Penjualan Saldo / Persediaan
Q P Amount Q P Amount Q P Amount
1 - - - - - - 400 5.000 2.000.000
10 200 6.000 1.200.000 - - - 600 5.333 3.200.000
13 - - - 300 5.333 1.600.000 300 5.333 1.600.000
23 200 7.000 1.400.000 - - - 500 6.000 3.000.000
30 - - - 200 6.000 1.200.000 300 6.000 1.800.000
∑ 400 - 2.600.000 500 - 2.800.000 300 6.000 1.800.000

D. Metode Identifikasi Khusus


Metode ini digunakan untuk barang yang jumlahnya tidak banyak dan setiap unit
barang mempunyai spesifikasi yang berbeda – beda, nilai satuan tinggi, seperti ;
barang antik, lukisan, mobil bekas.
Contoh :
Amara Motor adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha jual beli mobil. Selama
bulan Maret 2008 pembelian mobil bekas adalah sbb :

tanggal Keterangan Kuantitas Harga pokok/unit


05/03 Sedan ToyotaVios B 2704 NR, 2005 1 unit Rp 95.000.000,-
10/03 Sedan Honda City B 4564 RN, 2004 1 unit Rp 125.000.000,-
20/03 Sedan Mitsubishi Galant B 7195 MD, 1 unit Rp 230.000.000,-
30/03 2006
sedan Peugeot 206 B 2221 MS, 2004 1 unit Rp 105.000.000,-
Mobil tersedia dijual 4 unit Rp 555.000.000,-

Apabila selama bulan Maret terjadi penjualan, maka pencatatan dan jurnal hanya di
bukukan berdasarkan jenis , merk dan No Pol.

E. Metode Taksiran
Bagi perusahaan yang mempunyai jenis barang yang bervariasi dan dalam kuantitas
yang banyak, pihak manajemen memerlukan laporan keuangan intern yang intensif.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 17


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Untuk mengatasi kesulitan dilapangan, maka dipakailah Metode Taksiran, untuk
kepentingan laporan keuangan intern, sedangkan laporan keuangan tahunan tetap
dinilai berdasarkan data sebenarnya (actual).
Ada 2 (dua) jenis metode, yaitu Metode Eceran dan Metode Laba Bruto, dengan
dasar perhitungan prosentase tertentu dari harga jual dan harga pokok.

1) Metode Eceran.
Metode ini banyak digunakan perusahaan dagang eceran, seperti pasar swalayan,
toko serba ada dan sejenisnya. Prosentase ditetapkan secara konstan antara harga
pokok dan harga jual.
Contoh :
Keterangan Harga Pokok Harga Jual
Persediaan awal 2008 Rp 42.910.400,- Rp 62.940.000,-
Pembelian bersih Rp 513.500.000,- Rp 731.932.000,-
Barang tersedia dijual Rp 556.410.400,- Rp 794.872.000

Prosentase harga pokok terhadap harga jual = Rp 556.410.000


Rp 794.872.000
= 70%
Apabila sampai akhir tahun 2008 terjadi penjualan sebesar Rp 680.000.000, maka
taksiran Harga Pokok Persediaan akhir adalah :

Harga jual, barang tersedia dijual Rp 794.872.000,-


Penjualan bulan Januari Rp 680.000.000,-
Harga Jual, persediaan akhir Rp 114.872.000,-

Dari data diatas Harga Pokok Persediaan akhir adalah 70% x Rp 114.872.000 =
Rp 80.410.400,- dan perhitungan Harga Pokok Penjualan adalah :
Persediaan Awal 2008 Rp 42.910.400,-
Pembelian bersih Rp 513.500.000,-
Barang tersedia dijual Rp 556.410.400,-
Persediaan akhir 2008 Rp 80.410.400,-
Harga Pokok Penjualan Rp 476.000.000,-

2).Metode Laba Bruto


Metode Laba Bruto pada dasarnya sama dengan Metode Eceran, hanya prosentase
yang ditentukan adalah prosentase laba bruto terhadap penjualan.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 18


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Sebagai ilustrasi dapat dilihat dibawah ini:
Persediaan awal Januari 2008 Rp 78.000.000,-
Pembelian bersih selama Januari Rp 580.000.000,-
Penjualan bersih selama Januari Rp 700.000.000,-
Prosentase laba bruto berdasarkan data tahun lalu sebesar 30%.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir adalah :
Persediaan awal Januari 2008 Rp 78.000.000,-
Pembelian bersih selama Januari Rp 580.000.000,-(+)
Barang Tersedia dijual Rp 658.000.000,-
Penjualan bersih selama Januari Rp 700.000.000,-
Laba Bruto (30%) Rp 210.000.000,-(-)
Harga Pokok Penjualan Rp 490.000.000,-
(-)
Persediaan Akhir Januari 2008 Rp 168.000.000,-

Jika disusun secara lebih sistematis, maka perhitungannnya adalah :


Persediaan awal Januari 2008 Rp 78.000.000,-
Pembelian bersih selama Januari Rp 580.000.000,-
Barang Tersedia diJual Rp 658.000.000,-
Persediaan akhir Januari Rp 168.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 490.000.000,-

BAB V

AKTIVA TETAP

Pengertian
Aktiva tetap (Fixed Assets) adalah aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif
permanen. Aktiva ini merupakan aktiva berwujud (tangible assets) karena secara
fisik dapat dilihat dan diraba. Aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual namun sebagai bagian dari
operasi perusahaan.
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 19
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Aktiva jangka panjang yang dibeli untuk dijual kembali sebagai bagian dari
bisnis/ usaha normal tidak di kelompokkan sebagai aktiva tetap, terlepas dari
sifatnya yang permanen atau lamanya waktu aktiva tersebut berada dalam
perusahaan.
Aktiva yang dipakai dalam kegiatan usaha untuk jangka waktu yang lama dapat
dibagi menjadi dua, yaitu ;
1. Aktiva Tetap Berwujud : Secara phisik ada /tampak, mis : tanah, mobil
2. Aktiva Tak Berwujud : Aktiva yang tidak berbentuk phisik, namun
memiliki manfaat yang lama dan nilai yang
relatif besar. Mis : Hak Cipta, Merk Dagang

Perolehan Aktiva Tetap

Prinsip biaya mengharuskan perusahaan untuk melaporkan nilai aktiva yang dimiliki
pada neraca atas dasar jumlah uang yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
aktiva tersebut. Harga pokok /perolehan (Cost) dari aktiva tetap merupakan harga
beli ditambah biaya – biaya lain yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap pakai.
Contoh : PT Andalusia membeli sebuah mobil sedan dengan harga faktur
Sebesar Rp 200.000.000,-. Biaya – biaya lain yang harus dikeluarka
antara lain ; - BBN Rp 15.000.000,-
- B Asuransi dll Rp 21.000.000,-

Dari data diatas, maka harga pokok/ perolehan dari mobil adalah Rp 236.000.000

Penyusutan (Depresiasi)
Aktiva tetap yang dipakai terus menerus, seiring dengan berjalannya waktu akan
berkurang manfaatnya. Penurunan manfaat tersebut akan dibebankan kepada harga
perolehan aktiva pada suatu periode yang dinamakan “Penyusutan”. Proses ini
dimaksudkan untuk memadukan beban dan penghasilan yang diperoleh selama jangka
waktu penggunaan aktiva tetap tersebut.
Tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah beban penyusutan
setiap periode :
a. Harga perolehan.
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 20
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Adalah sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut
sampai aktiva tersebut siap dipakai oleh perusahaan.
b. Umur Manfaat / Umur Ekonomis
Adalah periode dimana perusahaan dapat memanfaatkan aktiva tersebut. Umur
ekonomis biasanya ditetapkan dalam jumlah tahun, jumlah unit produksi atau ukuran
– ukuran lainnya.
c. Perkiraan Nilai Sisa dari aktiva tersebut.
adalah nilai kas yang diharapkan diperoleh dari aktiva tersebut pada akhir masa
manfaatnya.

Dari faktor – faktor yang diuraikan diatas, hanya harga perolehan yang dapat diketahui
secara pasti, sedangkan umur manfaat dan nilai sisa harus diperkirakan oleh
perusahaan. Dengan demikian jumlah penyusutan merupakan jumlah yang diperkirakan.

Metode Penyusutan
secara garis besar rumusan dari penyusutan untuk semua metode adalah
beban penyusutan = Dasar Penyusutan x Tarif Penyusutan.
Ada 4 (empat) metode yang digunakan untuk menyusutkan aktiva tetap :

1) Metode Garis Lurus (Straight Line Method)


Adalah metode yang menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap
tahun sepanjang umur ekonomis aktiva tetap.
Rumus :
Harga Perolehan – Nilai Sisa X 100% / Umur Ekonomis

Harga Perolehan – Nilai Sisa = Dasar Penyusutan


100 % /Umur Ekonomis = Tarif Penyusutan

2) Metode SaldoMenurun (Double Declinine Balance Method)


Metode ini adalah metode penyusutan yang dipercepat sehingga akan memberikan
beban yang lebih besar dari metode garis lurus pada periode – periode awal
pemakaian aktiva tersebut.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 21


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Rumus :
Nilai Buku Awal Periode X ( 2 x Prosentase Garis Lurus)

3) Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Methods)


Metode ini juga termasuk metode penyusutan dipercepat di awal – awal periode,
dengan memakai jumlah angka tahun masa manfaat sebagai pembagi, sebagai
contoh, misalkan umur manfaat 5 tahun, maka pembaginya adalah (1+2+3+4+5=
15).
Berdasarkan rumusan umum diatas, maka tarif penyusutan dari metode ini adalah :
Tarif Penysutan = angka tahun / jumlah angka tahun.
Dasar Penyusutan = harga perolehan – nilai sisa (jika ada).

4) Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)


Metode ini menghasilkan beban penyusutan yang sama untuk tiap satuan yang
diproduksi. Untuk menerapkan metode ini masa manfaat dari aktiva tetap di
ekspresikan dalam istilah kapasitas produksi yang dipakai mesin, misalkan jam
kerja, jam mesin atau satuan produk yang dihasilkan.
Tarif Penyusutan = Jumlah Produksi/jam : Kapasitas produksi/ jam
Dasar Penyusutan = harga perolehan – nilai sisa (jika ada).
Latihan Soal
Pada tanggal 1 April 2010 PT Mahoni membeli mesin dengan rincian biaya sebagai
berikut
URAIAN JUMLAH
Harga Faktur Rp. 1.000.000.000
Biaya asuransi dan lainnya Rp 250.000.000
Biaya Pengiriman Rp 150.000.000
Biaya Pemasangan Rp 100.000.000
Jumlah/ harga Perolehan Rp 1.500.000.000
Manfaat Ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa di akhir tahun ke 5 sebesar 10% dari
harga perolehan, kapasitas produksi 5.000.000 unit
Produksi pertahun
Tahun Jumlah produksi
2010 800.000 unit
2011 1.000.000 unit
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 22
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
2012 1.100.000 unit
Diminta; Hitunglah penyusutan dari Mesin sesuai dengan metode yang ada

Pertukaran Aktiva Tetap

Masalah yang timbul dalam perolehan aktiva tetap yang ditukar dengan aktiva tetap
lainya adalah sebagai berikut:
 Penentuan harga perolehan aktiva tetap yang diterima
 Penentuan rugi laba dan pencatatanya
Pemecahan masalah tersebut tergantung pada ada atau tidaknya transaksi kas yang
terlibat dan jenis aktiva yang ditukarkan. Dalam hal ini terdapat dua kemungkinan
yaitu:

Pertukaran Aktiva Tetap Yang Tidak Sejenis

sebagai contoh sebuah perusahaan menukar mesin dengan mobil.

mobil Rp. xxx


akumulasi depresiasi mesin Rp. xxx
mesin Rp. xxx
laba pertukaran mesin Rp. xxx

Jika terjadi penerimaan/pengeluaran kas pada saat pertukaran


Apabila pada pertukaran tersebut perusahaan menerima tambahan kas, maka harga
perolehan aktiva yang diterima adalah sebesar harga pasar aktiva yang diserahkan
dikurangi tambahan kas yang diterima. Sebaliknya jika dalam pertukaran tersebut
perusahaan mengeluarkan tambahan kas, maka harga perolehan aktiva yang
diterima adalah sebesar harga pasar aktiva yang diserahkan ditambah kas tambahan
tersebut.

CONTOH SOAL #1

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 23


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Pada tanggal 1 Juli 2011 PT. Tani Maju membeli sebuah mesin pembajak sawah
dengan harga perolehan Rp. 35.000.000, umur ekonomis diperkirakan 4 tahun
dengan nilai sisa pada akhir umur ekonomis sebesar Rp. 5.000.000. Mesin
didepresiasi dengan metode garis lurus. Pada tanggal 1 April 2014 mesin ditukar
dengan mobil seharga Rp. 15.000.000, dimana pada saat pertukaran tersebut
diketahui harga pasar mesin Rp. 15.375.000, dan dari pertukaran tersebut perusahaan
menerima uang kas sebesar Rp. 125.000. Buat jurnal pertukaran mesin!

Jawaban

Akumulasi depresiasi mesin (1 Juli 2011 s/d 1 April 2014):


31 Desember 2011 ~~~> 6/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 3.750.000
31 Desember 2012 ~~~> 12/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 7.500.000
31 Desember 2013 ~~~> 12/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 7.500.000
1 April 2014 ~~~> 3/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 1.875.000+
Akumulasi Depresiasi 20.625.000

Harga perolehan mesin 35.000.000


Akumulasi depresiasi mesin 20.625.000 -
Nilai buku mesin 14.375.000

Laba/Rugi Pertukaran:

Harga pasar mobil 15.375.000


Nilai buku mesin 14.375.000 -
Laba pertukaran mesin 1.000.000

Harga perolehan mobil:

(perusahaan menerima tambahan kas atas pertukaran)


~~~~~~~~~~~> harga pasar aktiva yang diserahkan - kas tambahan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~> 15.375.000 - 125.000 = 15.250.000

Jurnal yang dibuat pada 1 April 2014

Beban depresiasi mesin Rp. 1.875.000


Akumulasi depresiasi mesin Rp. 1.875.000

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 24


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Kas Rp. 125.000
Mobil Rp. 15.250.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp. 20.625.000
Mesin Rp. 35.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 1.000.000

CONTOH SOAL #2

Pada tanggal 1 Juli 2011 PT. Gedhang Goreng Tbk. membeli sebuah mesin penggoreng
dengan harga perolehan Rp. 35.000.000, umur ekonomis diperkirakan 4 tahun dengan
nilai sisa pada akhir umur ekonomis sebesar Rp. 5.000.000. Mesin didepresiasi dengan
metode garis lurus. Pada tanggal 1 April 2014 mesin ditukar dengan mobil seharga Rp.
15.000.000, dimana pada saat pertukaran tersebut diketahui harga pasar mesin Rp.
15.375.000, dan dari pertukaran tersebut perusahaan membayar uang kas (nombok)
sebesar Rp. 125.000. Buat jurnal pertukaran mesin!

Jawaban

Akumulasi depresiasi mesin (1 Juli 2011 s/d 1 April 2014):

31 Desember 2011 ~~~> 6/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 3.750.000


31 Desember 2012 ~~~> 12/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 7.500.000
31 Desember 2013 ~~~> 12/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 7.500.000
1 April 2014 ~~~> 3/12 x (35.000.000-5.000.000)/4 = 1.875.000 +
20.625.000

Nilai Buku mesin:

Harga perolehan mesin 35.000.000


Akumulasi depresiasi mesin 20.625.000 -
Nilai buku mesin 14.375.000

Laba/Rugi Pertukaran:

Harga pasar mobil 15.375.000


Nilai buku mesin 14.375.000 -
Laba pertukaran mesin 1.000.000

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 25


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Harga perolehan mobil:

(perusahaan mengeluarkan tambahan kas atas pertukaran)


~~~~~~~~~~~> harga pasar aktiva yang diserahkan + kas tambahan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~> 15.375.000 + 125.000 = 15.500.000

Jurnal yang dibuat pada 1 April 2014

Beban depresiasi mesin Rp. 1.875.000


Akumulasi depresiasi mesin Rp. 1.875.000

Mobil Rp. 15.500.000


Akumulasi depresiasi mesin Rp. 20.625.000
Kas Rp. 125.000
Mesin Rp. 35.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 1.000.000

PERTUKARAN AKTIVA TETAP YANG SEJENIS

Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap sejenis adalah pertukaran aktiva tetap
yang sifat dan fungsinya sama, misalkan mesin produksi merk A ditukar dengan mesin
produksi merk B.

CONTOH SOAL

Pada tanggal 1 Juli 2011, PT. Sukun Rebus membeli sebuah mesin pengupas sukun
“sebut saja mesin A” dengan harga perolehan $ 35.000, umur ekonoomis diperkirakan 4
tahun dengan nilai sisa pada akhir umur ekonomis sebesar $ 5.000. Mesin didepresiasi 
dengan metode garis lurus. Pada tanggal 1 April 2014, karena dianggap sudah usang
mesin A ditukar dengan mesin Z yang jenis dan fungsinya sama, dimana harga mesin Z
ini sebesar $ 15.000, dan dari pertukaran tersebut PT. Sukun Rebus membayar uang kas
tambahan sebesar $ 125.. Buatlah jurnal pertukaran mesin!

Jawaban:

Akumulasi depresiasi mesin A (1 Juli 2011 s/d 1 April 2014):

31 Desember 2011 ~~~> 6/12 x (35.000-5.000)/4 = 3.750


31 Desember 2012 ~~~> 12/12 x (35.000-5.000)/4 = 7.500
31 Desember 2013 ~~~> 12/12 x (35.000-5.000)/4 = 7.500
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 26
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
1 April 2014 ~~~> 3/12 x (35.000-5.000)/4 = 1.875 +
20.625

Nilai buku mesin A

Harga perolehan mesin A 35.000


AKumulasi depresiasi mesin A 20.625 -
Nilai buku mesin A 14.375

Harga perolehan mesin Z:

(perusahaan mengeluarkan tambahan kas atas pertukaran)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~> harga pasar aktiva yang diserahkan + kas tambahan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~> 15.000 + 125 = 15.125

Laba/Rugi pertukaran mesin

Harga mesin baru (mesin Z) 15.125


Nilai buku mesin lama (mesin A) 14.375 -
Jumlah yang seharusnya dibayar 750
Jumlah yang disepakati untuk dibayar 125 -
Laba pertukaran mesin 625
Apabila aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap yang sejenis (secara operasional
fungsinya sama), sesuai dengan prinsip konservatisme maka, diLaba pertukaran tersebut
di atas, kemudian dikurangkan terhadap harga perolehan aktiva baru, sehingga dapat
ditentukan harga perolehan aktiva baru (setelah dikurangi laba pertukaran) yang akan
dicatat dalam pembukuan.
Harga mesin baru (mesin Z) 15.125
Laba pertukaran mesin 625 -
Harga mesin baru (stl dikurangi laba pertukaran) 14.500

Jurnal yang dibuat pada 1 April 2014

Beban depresiasi mesin 1.875


Akumulasi depresiasi mesin 1.875

Mesin Z 14.500
AKumulasi depresiasi mesin 20.625
Kas 125
Mesin A 35.000

Jurnal di atas tidak meniadakan laba yang diperoleh, tetapi hanya menunda atau

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 27


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
menangguhkannya ke periode berikutnya. Oleh karena itu, laba untuk periode-periode
berikutnya akan lebih tinggi karena depresiasi peralatan mesin baru dicatat lebih rendah
dari harga perolehan sesungguhnya

BAB VI
MODAL SAHAM
1. P E N G E R T i A N M O D A L S A H A M

Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam p
e r u s a h a a n   y a n g  berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang diperoleh dengan caram
enerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu
Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 28
Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap
perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya.
Saham merupakan salah satu alat investasi berupa surat berharga yang
diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di
suatu perseroan. Dalam pencatatan modal saham dalam akuntansi, maka perlu juga
anda mengetahui tentang perhitungan nilai saham.
2. Pencatatan Modal Saham
Untuk dapat melakukan pencatatan modal saham dengan baik, perlu diketahui istilah
– istilah sebagai berikut :
a. Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi yaitu : jumlah saham
yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
b. Modal saham yang beredar: jumlah saham yang sudah dijual (beredar).
c. Modal saham belum beredar yaitu: jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi
belum dijual.
d. Treasury stock yaitu : modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli
kembali oleh perusahaan.
e. Modal saham dipesan: jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan
untuk dibeli
3. Penjualan Tunai Saham
Saham yang dijual secara tunai akan dicatat dengan mendebit akun (rekening) kas
dan mengkredit rekening (akun) modal saham. Selisih harga jual saham (perdana)
dengan nilai nominalnya akan dicatat dengan mengkredit rekening agio saham atau
mendebit rekening disagio saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham perdana
adalahL

a. Jika harga jual saham lebih besar dari nilai nominal maka jurnalnya adalah
D Kas Rp xxxxx -----
K Modal Saham ----- Rp xxxxx
K Agio Saham ------- Rp xxxxx

b. Jika harga jual saham lebih kecil dari nilai nominai maka jurnalnya adalah

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 29


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
D Kas Rp xxxxx ------
D DisAgio Saham Rp xxxxx ------
K Modal Saham ------- Rp xxxxxx

4. Penjualan saham melalui Pesanan


Penjualan saham juga dapat dilakukan melalui pesanan, yaitu dengan cara dibayar
sebagian dan sisanya akan dilunasi kemudian. Jumlah harga yang belum dilunasi
dicatat senagai piutang pesanan saham dan jumlah nominal saham yang dipesan
dikreditkan ke rekening modal saham di pesan. Apabila harga jual saham tidak sama
dengan nilai nominalnya, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio
saham pada waktu pesanan itu diterima.
Untuk pemesanan yang sudah melunasi harga saham maka sahamnya dikeluarkan.
Pengeluaran saham ini di catat dengan mendebit rekening modal saham dipesan dan
mengkredit modal saham.

        Kas                                           Rp.xxxx       


        Piutang pesanan saham            Rp.xxxx       
        Disagio saham                          Rp.xxxx       
                   Modal saham dipesan                Rp.xxxx

    Atau
        Kas                                           Rp.xxxx       
        Piutang pesanan saham            Rp.xxxx
                 Modal saham dipesan                Rp.xxxx
                 Agio saham                                Rp.xxxx
        Jurnal untuk mencatat penerimaan piutang :
         Kas                                                 Rp.xxxx
                   Piutang pesanan saham                 Rp.xxxx

        Jurnal untuk mencatat penyerahan saham :


        Modal saham dipesan                        Rp.xxxx       

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 30


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
                  Modal saham biasa/prioritas            Rp.xxxx

Pencatatan Pembatalan Pesanan Saham


Saham yang sudah di pesan, jumlah lembarnya disisihkan tersendiri dan akan di
serahkan kepada pemesan bila harga jual sham sudah dilunasi. Apabila terjadi
pemesanan tidak dapat melunasi kekurangan pembayarannya maka perusahaan dapat
mengambil salah satu jalan sebagai berikut :
(a)    Uang yang sudah diterima dikembalikan kepada pemesan
Jurnalnya :
Modal saham dipesan                Rp.xxxx       
Agio saham biasa/prioritas        Rp.xxxx       
        Kas                                                  Rp.xxxx
         Piutang pesanan saham                   Rp.xxxx   
(b)   Uang yang sudah diterima dikembalikan pada pemesan sesudah dikurangi biaya
atau kerugian penjualan kembali saham – saham tersebut.
Jurnalnya :
Modal saham dipesan                Rp.xxxx       
Agio saham biasa/prioritas        Rp.xxxx       
       Kas                                                 Rp.xxxx
       Piutang pesanan saham                  Rp.xxxx
   
Utang pada pemesan            Rp.xxxx         
       Kas                                            Rp.xxxx

(c)    Utang yang sudah diterima dianggap hilang (tidak dikembalikan)


Jurnalnya :
Modal saham dipesan                           Rp.xxxx       
Agio saham                                           Rp.xxxx       
      Modal dari pembatalan pesanan saham       Rp.xxxx
      Piutang pesanan saham                                Rp.xxxx

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 31


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
(d)   Mengeluarkan saham yang nilainya sama dengan jumlah uang yang sudah diterima
Jurnalnya :
Modal Saham dipesan            Rp.xxxx
Agio Saham                           Rp.xxxx
       Modal Saham                           Rp.xxxx
       Piutang pesanan saham            Rp.xxxx

Pencatatan Pertukaran Saham dengan Aktiva selain Kas


kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima aktiva (selain dari kas).
Dalam keadaan seperti ini besarnya jumlah yang akan di catat dalam rekening modal
rekening aktiva didasarkan pada yang lebih muda ditentukan dari :
(a)    Harga pasar saham yang dikeluarkan
(b)   Nilai wajar aktiva tang diterima

Contoh :
PT Sun Profit menerbitkan 10.000 lembar saham nominal Rp 1.000 per lembar dan
ditukar dengan sebuah gedung.
Maka:
1. Apabila harga pasar saham tidak diketahui,tetapi harga pasar gedung diketahui
sebesar Rp 15.000.000,maka jurnal yang dibuat adalah :

Gedung                 Rp 15.000.000


        Modal saham                Rp 10.000.000
       Agio saham                   Rp   5.000.000
2. Apabila harga pasar gedung tidak di ketahui tetapi harga pasar saham diketahui
sebesar Rp 14.000.000 ,maka jurnalnya adalah :

Gedung                          Rp 14.000.000


         Modal saham                Rp 10.000.000
         Agio saham                   Rp  4.000.000

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 32


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
3. Apabila harga pasar saham dan bangunan keduanya tidak di ketahui dan pimpinan
perusahaan menetapkan harga perolehaan bangunan sebesar Rp.12.500.000,00,maka
jurnalnya adalah:

Gedung                          Rp 12.500.000


        Modal saham                 Rp 10.000.000
        Agio saham                   Rp   2.500.000

Pencatatan Bonus yang berupa Saham


Agar penjualan obligasi atau saham prioritas bisa menarik pembeli, kadang – kadang
diberikan sahm biasa sebagai bonus. Misalnya dalam penjualan 10 lembar saham
prioritas nominal @ Rp 1.000  diberi bonus 1 lembar saham biasa, nominal Rp 1.000.
Harga pasar saham prioritas tanpa bonus = Rp 950 per lembar. Jurnal untuk mencatat
transaksi diatas adalah sebagai berikut :

Kas                                         Rp 10.000
Disagio saham prioritas         Rp      500
Disagio saham biasa              Rp      500
    Modal saham prioritas                    Rp 10.000
    Modal saham biasa                         Rp  1.000

Disagio saham prioritas dan saham biasa di hitung sebagai berikut :

Nilai nominal saham prioritas (10 lembar)       Rp 10.000


Harga pasar saham prioritas (10 lembar)          Rp   9.500
Disagio saham prioritas                                     Rp     500   
      
Harga jual saham prioritas plus bonus             Rp 10.000

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 33


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Harga pasar saham prioritas tanpa bonus        Rp   9.500 
Nilai saham biasa                                            Rp      500
Nilai nominal saham biasa                              Rp   1.000 
Disagio saham biasa                                        Rp     500   
    

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 34


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
BAB VII
DIVIDEN

Dividen dalam akuntansi merupakan laba atau keuntungan yang diterima oleh pemilik
saham yang berasal dari keuntungan perusahaan dalam menjalankan usaha selama satu
periode. Tidak semua keuntungan yang didapat oleh perusahaan akan dibagi ke dalam
dividen, melainkan sebagian akan digunakan lagi oleh perusahaan sebagai modal guna
memperbesar usaha.
Dalam hal ini deviden merupakan keuntungan perusahaan dimana perusahaan tersebut
memutuskan untuk membagikannya kepada para pemilik saham. Pemilik saham
menerima deviden dalam keadaan utuh, tidak dipotong oleh pajak sama sekali. Namun
jika perusahaan mengalami rugi, perusahaan tidak akan bisa membayar atau
membagikan dividen kepada pemilik saham.
Pembayaran deviden yang diberikan kepada pemilik saham sebanding dengan jumlah
saham yang dimiliki oleh masing-masing. Pembagiannya disahkan oleh direksi dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS juga akan diumumkan menganai
laba atau kerugian perusahaan yang dialami dalam satu periode.
Jumlah deviden yang dibagikan bisa tetap jumlahnya namun bisa juga berubah (naik
atau turun) jika dibandingkan dengan pembagian deviden sebelumnya. Semua ini
tergantung dari laba yang didapat perusahaan serta kebijakan dividen perusahaan.
Kebijakan dividen akan menghitung secara profesional berapa deviden yang akan
dibagikan serta berapa nilai keuntungan yang ditahan untuk diinvestasikan kembali.
Beberapa Pengertian Deviden 
Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk dalam pengertian dividen:
1. pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan
dalam bentuk apa pun
2. pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor
3. pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham
bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham
4. pembagian laba dalam bentuk saham
5. pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 35


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
6. jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh
pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang
bersangkutan
7. pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika
dalam tahun-tahun yang lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran
kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar yang dilakukan secara sah
8. pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba
9. bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi
10. bagian laba yang diterima oleh pemegang polis
11. pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi
12. pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang
dibebankan sebagai biaya perusahaan
Jenis-Jenis Deviden
Ada 6 jenis deviden yang dikenal dalam akuntansi, antara lain:
a. Cash dividen: deviden yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk uang tunai.
Dalam hal ini uang tunai dapat dibagikan secara langsung atau melalui perantara
bank. Pihak perusahaan harus memastikan terlebih dahulu bahwa uang tunai yang
akan dibagikan cukup dan sesuai dengan pengumuman dividen yang telah
disebarkan sebelumnya.
b. Property deviden: deviden dibagikan dalam bentuk benda/barang/merchandise.
c. Stock deviden: dividen berupa saham/stock yang dikeluarkan oleh perusahaan.
d. Stock right: dividen berupa surat untuk membeli saham baru yang dikeluarkan
oleh perusahaan dengan harga yang lebih murah.
e. Script deviden: berupa janji tertulis perusahaan untuk membagikan dividen di
kemudian hari dalam bentuk surat promes.
f. Liquidating deviden: deviden yang diberikan oleh perusahaan yang akan
melikuidasi perusahaan dan mengembalikan semua aset bersih kepada pemegang
saham dalam bentuk uang tunai.
Contoh Penghitungan Deviden
Berikut ini akan disimulasikan contoh penghitungan deviden saham. Namun
sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu 3 komponen data dalam dividen saham:
1. Laba bersih perusahaan (EPS)

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 36


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
2. Deviden Payout Ratio (DPR)
3. Jumlah saham beredar (untuk perusahaan yang bukan go public)
Selanjutnya penghitungan dividen dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini:
Sebuah perusahaan memiliki 20.000.000 lembar saham mencetak keuntungan bersih
sebesar Rp. 1.600.000.000. Kebijakan pembagian deviden perusahaam (DPR) adalah
40% dari laba bersih dibagikan sebagai deviden. Jadi penhitungan dividen perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Deviden = Laba bersih x DPR = Rp. 1.600.000.000 x 40% =   Rp. 640.000.000
2. Deviden per saham = Deviden / saham beredar = Rp. 640.000.000 / 20.000.000
= Rp. 32 per lembar saham
Bagaimana Perlakuan Akuntansi dalam Pembagian Dividen?
 
Pada dasarnya, pembagian dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan
kepada para pemilik atau pemegang saham sesuai dengan prosentasi kepemilikan atau
saham yang dimiliki. Adapun penentuan pembagian dividen ini ditentukan pada saat
Rapat Umum Pemegang Saham.
Beberapa jenis dividen yang bisa dibagikan adalah:
a. Dividen kas: dividen yang diberikan dalam bentuk uang tunai
b. Dividen saham: berupa penambahan jumlah saham, tapi tidak merubah nilai ekuitas
perusahaan. Satu sisi menambah modal disetor, tapi disisi lain akan mengurangi laba
ditahan.
c. Dividen surat berharga: pembagian dividen dalam bentuk surat berharga seperti
saham investasi
d. Dividen aset: pemegang saham menerima dividen dalam bentuk aset. Namun hal ini
jarang terjadi.
Contoh Pembagian Dividen
Berikut adalah contoh sederhana dividen yang dibagikan secara tunai:
PT. SEJAHTERA pada tanggal 1 April 2019 memutuskan untuk membagikan dividen
tunai sebesar Rp. 200/lembar. Pada 25 April 2019 dividen tersebut dibayarkan kepada
para pemegang saham. Jumlah saham PT. SEJAHTERA yang diterbitkan adalah
sebanyak 1000 lembar.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 37


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Jurnal pencatatan dividen:
Saat pengumuman pembagian dividen 1 April 2019
1000 lembar x Rp. 200 = Rp. 200.000
Laba ditahan   (D) 200.000
Utang dividen (K) 200.000
Saat pembayaran dividen 25 April 2019:
Utang Dividen (D) 200.000
Kas/Bank         (K) 200.000

Pada tanggal 06 Juli, PT Blimbing mengumumkan membagikan dividen saham sebeasr


25 % dari saham PT Blimbing yang beredar. Dividen saham akan diterbitkan pada
tanggal 15 Agustus kepada para pemegang saham perusahaan.

Nilai pasar saham perusahaan saat tanggal pengumuman (06 Juli) adalah Rp 2.000
perlembar saham. PT Blimbing memiliki saham yang beredar sebanyak 60.000 lembar
saham. Nilai nominal saham PT Blimbing Rp 1.500 perlembar saham.

Penyelesaian.
Dalam mencatat pembagian dividen saham, pencatatannya terdapat beberapa opsi :
1. Dividen yang dibagikan dicatat sebesar nilai nominal saham
2. Dividen yang dibagikan dicatat sebesar harga pasar saat pengumuman dividen.

Data-data yang ada :


 Nilai nominal Saham : Rp 1.500 perlembar
 Harga pasar saham : Rp 2.000 perlembar
 Jumlah saham beredar : 60.000

Karena dividen saham berasal dari laba ditahan. Maka pengumuman dividen akan
berpengaruh pada laba ditahan perusahaan. Laba ditahan akan berkurang (Mendebit
laba ditahan)

Pengumuman dividen tunai berarti perusahaan mengakui utang dividen kepada


pemegang saham pada saat tanggal pengumuman tersebut. (Mengkredit utang dividen).

1. Pencatatan Dividen Saham Sebesar NILAI NOMINAL

  Jurnal ketika pengumuman dividen

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 38


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Keterangan :
Utang Dividen Saham Biasa = persentase pembagian dividen X nominal saham X
saham beredar
Utang Dividen Saham Biasa = 25% X Rp 1.500 X 60.000 = Rp 22.500.000

Keterangan :
Utang Dividen Saham Biasa = persentase pembagian dividen X nominal saham X
saham beredar
Utang Dividen Saham Biasa = 25% X Rp 1.500 X 60.000 = Rp 22.500.000

Laba Ditahan = persentase pembagian dividen X nominal saham X saham beredar


Laba Ditahan = 25 % X Rp 1.500 X 60.000 = Rp 22.500.000

Jurnal ketika dividen dibagikan (diterbitkan)

Keterangan :
Utang dividen yang diakui saat pengumuman tereliminasi atau menjadi modal saham
biasa

2. Pencatatan Dividen Saham Sebesar HARGA PASAR 

Jurnal ketika pengumuman dividen

Keterangan :
Utang Dividen Saham Biasa = persentase pembagian dividen X nominal saham X
saham beredar
Utang Dividen Saham Biasa = 25% X Rp 1.500 X 60.000 = Rp 22.500.000

Laba Ditahan = persentase pembagian dividen X harga pasar saham X saham beredar
Laba Ditahan = 25 % X Rp 2.000 X 60.000 = Rp 30.000.000

Agio Saham Biasa = persentase pembagian dividen X saham beredar X (harga pasar -
harga nominal) 
Agio Saham Biasa = 25 % X 60.000 X (Rp 2.000 - Rp 1.500) = Rp 7.500.000

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 39


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again
Jurnal ketika dividen dibagikan (diterbitkan)

Keterangan :
Sama seperti pencatatan dividen saham dengan nilai nominal, dividen saham yang
dibagikan kepada pemegang saham jumlahnya sama Rp 22.500.000. Agio adalah selisih
yang akan masuk pada akun tersendiri disisi pasiva neraca. Tidak berpengaruh pada
jumlah utang dividen saham perusahaan.

Akuntansi Keuangan, Prepared by Rifzaldi Nasri 40


Success is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got
Time lost can’t found again

Anda mungkin juga menyukai